Anda di halaman 1dari 3

KEMENTRIAN AGAMA RI

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON


FITK JURUSAN PJJ PAI
Jl.Perjuangan By Pass Sunyaragi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Indonesia.
45132 Telp : +62231-481264 Fax : +62231-489926

NAMA DOSEN : SITI MARYAM MUNJIAT,S.S. M.Pd.I


NAMA MAHASISWA : AHMAD MUSANNA
NIM : 2281131651
MK : ILMU TAUHID
KELAS : A34

UJIAN TENGAH SEMESTER

APAKAH JUDUL RELEVAN DENGAN MATERI ILMU TAUHID


YANG SUDAH DIPELAJARI? 1

Bismillah….
Assalamu’alaikum,wr,wb…

Menurut pemahaman saya bahwa Ilmu Tauhid dengan judul artikel ada kesamaanya,ada hubungannya,ada

relevansinya. Bahwasanya Konflik antar umat beragama hingga saat ini masih menjadi wabah yang belum

terselesaikan. Faktanya, di Indonesia sendiri, tidak hanya konflik antar agama, konflik antar agama juga

sering terjadi. Antara umat Islam misalnya, kelompok Islam yang satu dengan kelompok Islam yang lain

sering kali terjadi konflik karena perbedaan paham. Kejadian ini seringkali terjadi karena saling merasa

benar sendiri. Kelompok yang satu berpendapat bahwa pemahaman kelompoknya paling benar, sedangkan

kelompok yang lain salah. Di sisi lain, kelompok lain juga enggan disalahkan, sehingga tidak

mengherankan jika konflik semacam ini berujung pada permusuhan, perkelahian, bahkan kekerasan dan

pembunuhan. Hal ini tentu mengancam kenyamanan dan keharmonisan hidup di Indonesia, dan harus

diberantas. Untuk itu pada artikel kali ini kami akan menawarkan sebuah gagasan yang disebut dengan

paradigma tauhid. Pemikiran ini menghendaki setiap orang benar-benar menyadari Tuhan (tauhid) dan

mengaktualisasikannya dalam kehidupan beragama. Artinya, setiap umat beragama harus menyadari dan

meyakini bahwa hanya Tuhanlah yang layak dimuliakan dan diagungkan. Sedangkan semua manusia

menduduki kedudukan yang sama dan setara sebagai hamba Allah, sehingga tidak ada seorangpun yang

berhak merasa dirinya lebih unggul dan lebih baik dari hamba lainnya. Jadi, dalam paradigma tauhid,

seorang hamba tidak boleh merendahkan dan menjelek-jelekkan kelompok lain. Dengan demikian,

paradigma tauhid ini tentunya akan berperan penting dalam memperkuat nilai-nilai toleransi pada setiap

umat beragama di Indonesia, sehingga dengan toleransi moderasi Islam di Indonesia dapat terwujud.
Pencegahan radikalisme relevan dengan pelajaran ilmu tauhid (ilmu tentang keyakinan atau doktrin teologis dalam
Islam) dapat memiliki hubungan, terutama dalam konteks pendidikan dan pemahaman agama.
KEMENTRIAN AGAMA RI
Beberapa cara di mana pelajaran ilmu SYEKH
IAIN tauhid dapat berkontribusi
NURJATI pada upaya pencegahan radikalisme dengan salah
CIREBON
satu cara diantaranya , Moderasi : Pelajaran ilmu tauhid juga mengajarkan prinsip-prinsip moderasi dalam
FITK JURUSAN PJJ PAI
keyakinan dan praktik agama. Ini membantu mencegah pemahaman yang ekstrem dan membantu siswa atau
Jl.Perjuanganinterpretasi
individu untuk menghindari By Pass Sunyaragi, Kotaatau
yang radikal Cirebon, Jawa
ekstrem Barat,
dalam Indonesia.
agama mereka.
45132 Telp : +62231-481264 Fax : +62231-489926
Dalam jurnal tersebut, terdapat penjelasan mengenai konsep takwa , Taqarrub yang merupakan aspek yang relevan
dengan Ilmu Tauhid.

2 APAKAH ADA NOVELTY DAN GAP DALAM PENELITIAN TERSEBUT

Berikut hasil saya di Novelty artikel/jurnal tersebut

Link hasil novelty(Penjelasan/Keterangan ada di dalam link ini

https://openknowledgemaps.org/map/c2d0c5bf7336c90cf01447685d4731be

Tambahan hasil penelitian dengan novelty

Berdasarkan penelitian tersebut, novelty penelitian ini yaitu pentingnya pendidikan moderasi berbasis al-
Quran dapat menghasilkan individu peserta didik memiliki kebebasan berpikir, berinovasi, dan berkreasi,
terbangun sikap kelembutan, fleksibilitas dalam berinteraksi dan bersosialisasi yang tumbuh dari hati
nurani atas dasar keimanan dan ketakwaan, yang dapat meredam sikap radikal, teror dan intoleran.
Penelitian ini merupakan kesatuan teoritis humanis bidang pendidikan moderasi yang didukung dasar-
dasar penafsiran al-Quran secara kontekstual sehingga dapat dipahami dan dilaksanakan secara mudah,
jelas dan berkelanjutan.
GAP dalam jurnalnya Tahun 2023 ini berdasarkan terjadinya masalah atau GAP (kesenjangan
pengetahuan dengan implikasi) antara kenyataan (implikasi pengetahuan dan harapan (teori
pengetahuan) bahwasanya :

(Kenyataan sebenarnya) = Pendidikan moderasi telah banyak dilakukan para peneliti sebelumnya dengan
tujuan meminimalisasi terjadinya gap terhadap penalaran suatu konteks sosial keagamaan dalam
kehidupan antar individu dan sosial. Akan tetapi konsep yang diterapkan pada umumnya lebih cenderung
memberikan penekanan pada aspek interpretasi model pembelajaran inklusif (Saihu, 2020) dan bermuara
pada tumbuh suburnya sikap intoleran (Dakir & Anwar, 2020). Oleh karena itu, konsep pendidikan
moderasi secara subjektif masih sangat alami dan sederhana belum mengalami transformasi signifikan
dalam operasionalisasinya sesuai harapan.

(Harapan teori pengetahuan) = Padahal, semestinya pendidikan moderasi sebagai salah satu faktor
kemajuan dan keterbukaan didudukan secara proporsional sebagai kekuatan objektif untuk membuka
cakrawala berpikir peserta didik. Untuk itulah perlunya penelitian ini, guna melengkapi pemahaman yang
telah ada terbangun agar terjadi sinkronisasi penalaran antara konsep pendidikan moderasi dan
implementasinya, khususnya dalam konteks kehidupan peserta didik sehari-hari.
KEMENTRIAN AGAMA RI
IAIN SYEKH NURJATI CIREBON
FITK JURUSAN PJJ PAI
Jl.Perjuangan By Pass Sunyaragi, Kota Cirebon, Jawa Barat, Indonesia.
45132 Telp : +62231-481264 Fax : +62231-489926

APAKAH KELEBIHAN DAN KEKURANGAN ARTIKEL TERSEBUT? 3

Kelebihan

Menyajikan konsep pendidikan moderasi berbasis Al-Quran secara komprehensif dan mendalam.
Menyoroti pentingnya implementasi pendidikan moderasi dalam masyarakat yang pluralis.
Menekankan pentingnya integrasi antara pola sikap, aspek pikir, dan skill dalam pendidikan moderasi.
Menyajikan pemahaman nilai-nilai pendidikan moderasi berdasarkan Al-Quran. Menekankan
pentingnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai moderasi dalam kehidupan bermasyarakat secara
alami dan harmonis.

Kekurangan artikel:

Tidak menyajikan penelitian empiris atau data yang mendukung konsep pendidikan moderasi yang
diusulkan
Tidak menyajikan contoh atau studi kasus yang mengilustrasikan implementasi pendidikan moderasi
dalam masyarakat.
Tidak menyajikan kritik atau tantangan yang mungkin dihadapi dalam implementasi pendidikan
moderasi.

Anda mungkin juga menyukai