PENDAHULUAN
oleh sikap keberagaman yang ekslusif, serta adanya kontestasi antar kelompok
agama dalam meraih dukungan umat yang tidak dilandasi sikap toleran,
Moderasi dalam bahasa arab dikenal dengan kata wasath atau wasathiyah,
sesuatu yang da di tengah atau sesuatu yang memiliki dua ujung yang masing-
1
Maimun & Muhammad Kosim, “Moderasi Islam Di Indonesia” , (Yogyakarta: LkiS,
2019), hlm. 23.
1
2
Artinya: Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam),
umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan)
manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan)
kamu. dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu
(sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa
yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh
(pemindahan kiblat) itu terasa Amat berat, kecuali bagi orang-orang
yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-
nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang kepada manusia. (Q.S Al-Baqarah: 143)
Ayat diatas memberikan isyarat bagi seluruh umat manusia agar berlaku
merasa yang dilakukannya adalah hal yang paling benar. Terkait hal tersebut
bersama.
yang terdiri dari berbagai macam suku, bahasa, budaya, dan tentunya agama.
Lembaga pendidikan memiliki peran yang penting dan strategis untuk dapat
kehidupan bangsa, yang berarti membuat peserta didik mengenal diri sendiri,
mengenali potensi diri, lingkungan, dan masyarakat sekitar. Dalam hal ini
kepada peserta didik tetapi juga dapat membentuk karakter menjadi pribadi
yang unggul mendiri dan dapat mengamalkan ilmu pengetahuannya. Selain itu
agar peserta didik menjadi insan yang membawa kedamaian baik dilingkungan
masyarakat. Oleh karena itu seorang guru harus memiliki pemahaman yang
Secara umum guru itu memiliki pemahaman dan sikap nilai-nilai moderasi
keberagamaan yang inklusif dan moderat, karena seorang guru menjadi contoh
2
Hafizh Indri Purbajati, “Peran Guru Dalam Membangun Moderasi Beragama
Disekolah”, Jurnal Falasifa, Volume 11, No. 2, September 2020, hlm. 184
4
dini melalui pendidikan agama Islam dilakukan dengan upaya guru PAI untuk
juga tidak bisa dilepaskan dari peran guru dimana dalam penerapannya guru
pendidikan tidak terlepas dari peran guru, hal ini menjadi landasan peneliti
karena itu penelitian yang akan penulis lakukan merupakan penelitian yang
moderasi beragama.
Guru yang dimaksud dalam penelitian ini ialah keseluruhan guru yang ada
Madrasah Aliyah Negeri Sibolga memiliki perbedaan dan keragaman baik itu
beragama di MAN Sibolga. Melihat dari realita yang ada di Madrasah Aliyah
Sibolga”
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
Batasan masalah ini bertujuan untuk memberikan batasan yang jelas dari
masalah yang ada agar penelitian ini lebih terarah dan memudahkan dalam
6
diatas yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah mengukur
Aliyah Negeri Sibolga Kota Sibolga serta faktor yang mempengarui tinggi
praktik, secara nyata dalam lingkup obyek penelitian/ obyek yang diteliti.
Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel yaitu pemahaman nilai-
3
Dendy Sugono., dkk, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), hlm.
1103.
4
Pittariawati, “Penggunaan Model Pembelajaran Inside-Outside Circle Untuk
Meningkatkan Pemahaman Siswa SMA XI Pada Materi Teks Prosedur”, Jurnal Pendidikan
Tambusai, Volume 4, No. 1, 2020, hlm. 74.
7
salah.5
sisi.6
Agama berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu “a” yang berarti tidak dan
“gam” Berarti pergi. Jadi agama berarti tidak pergi, tetap ditempat
agama atau kepercayaan yang ia miliki dalam ruang pribadi atau umum.
ini mengarah kepada makna adil, utama, pilihan atau terbaik serta
mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, dan selalu berada pada
E. Rumusan Masalah
5
Sufrin Efendi, “Nilai-Nilai PendidikanIslam Dalam Kisah Nabi Nuh AS”, Jurnal
FITRAH, Volume 03, No.1, Juli 2017, hlm. 23.
6
Mahmud Arif, Moderasi Islam dan Kebebasan Beragama Perspektif Mohamed Yatim &
Thaha Jabir Al-Alwani, (Yogyakarta: deepublish, 2020), hlm. 11.
7
Heliarta, Menjalin Kerukunan Umat Beragama, (Semarang: Mutiara Aksara, 2021), hlm.
1-2.
8
Kementrian Agama Republik Indonesia, Implementasi Moderasi Beragama Dalam
Pendidikan Islam, ( Jakarta : Kementrian Agama Republik Indonesia, 2019), hlm. 5-7.
8
Sibolga?
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini untuk
menganalisis:
Negeri Sibolga.
G. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
didik.
2. Secara praktis.
b. Bagi guru
c. Bagi peneliti
sarjana pendidikan.
H. Sistematika Pembahasan
Bab I ini terdiri dari komponen masalah yang terkait dengan masalah
penelitian. Adapun unsur-unsur yang terdapat didalam bab ini ialah yang
pertama latar belakang masalah dimana pada bagian ini menjelaskan tentang
teori yang terkait dengan masalah yang akan diteliti, serta bagaimana realita
yang ada dilapangan. Dalam latar belakang juga dijelaskan sedikit terkait
dengan hasil dari penelitian terdahulu sehingga jelas bahwa fokus penelitian
10
ini berbeda dengan penelitian yang sudah pernah dilakukan. Selanjutnya unsur
yang ada pada variabel penelitian, serta rumusan masalah yang dibuat dalam
tujuan penelitian yang berisikan kalimat berita sesuai dengan jumlah rumusan
masalah yang bersifat analisis, serta kegunaan penelitian yaitu manfaat yang
bisa diambil dari penelitian tersebut dan yang terakhir ialah sistematika
Bab II ini dimulai dengan menguraikan kerangka teori dengan rinci terkait
Pada bab III ini memuat secara rinci mengenai metodologi, terdapat
bebrapa unsur yaitu: pertama lokasi dan waktu penelitian yang digunakan
peneliti serta jenis dan metode penelitian, populasi dan sampel, insrumen
persyaratan analisis, disertai uji hipotesis. Pada bab ini juga menguraikan
11
Bab V ini sebagai bagian akhir yang berisikan kesimpulan dan saran.
bersangkutan.