Anda di halaman 1dari 3

REVIEW JURNAL

: Zhenia Regita Cahyani


Nama
: 1830901162
NIM
: Metode Penelitian Kualitatif
Mata Kuliah
: Lukmawati ,M.A
Dosen Pengampu

Judul : Dinamika Emosi Pada Remaja dari Keluarga yang Bercerai

Penulis : Nur Maya Fadhilah A.T

Publikasi: Jurnal Psikoanalisis. Vol.9, No-2, Agustus 2014

Reviewer : Zhenia Regita Cahyani (1830901162)

(Fak. Psikologi, Univ. Islam Raden Fatah Palembang)


Latar belakang masalah

Tujuan Penelitian :

Masa remaja cenderung emosional dalam mengekspresikan suatu, saat remaja, perkembangan yang
harus dilalui dengan baik salah satunya adalah mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan
orang dewasa lainnya. Kondisi hubungan dalam keluarga sangat berpengaruh untuk emosi seorang
remaja, mengapa ? karna, hubungan dalam keluarga yang tidak baik dapat mengembangkan hubungan
yang tidak baik pula diluar rumah, begitu pula sebaliknya. Nah bagaimana peristiwa perceraian
keluarga dapat mempengaruhi emosi remaja, karena hal inilah peneliti memilih judul ini untuk diteliti.

teori yang digunakan :

Penulis menggunakan teori utama berupa tes psikologis dimana peneliti menggunakan alat tes grafis
yang meliputi, tes wartegg, DAP, tes baum dan tes HTP, karna peneliti ingin mengetahui hubungan dan
kedekatan antara anak dan orang tua.

Metode Penelitian :

Jurnal ini menggunakan pendekatan kualitatif dimana metode ini menggunakan studi kasus, di mana
peneliti dapat memperoleh pemahaman utuh dan terintegrasi mengenai integrasi berbagai fakta dan
dimensi atas kasus tersebut.

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah, wawancara dengan pedoman umum dan bebas,
observasi non partisipan dan bersifat terbuka serta tes psikologi yang grafis.

Subjek Penelitian :

Peneliti mengambil subjek penelitian sebanyak 2 orang remaja yang orangtuanya bercerai, yaitu remaja
usia 17 tahun dan berusia 15 tahun
Hasil Penelitian :

Penelitian berhasil menunjukan bahwa jika perceraian orang tua sangat mempengaruhi emosi remaja,
seperti kasus pertama bahwa ayahnya yang ketahuan berselingkuh dan menyebabkan perceraian
membuatnya menjadi kesal, takut, marah, jengkel dan juga timbulnya rasa benci walaupun itu ayahnya
sendiri. Begitupun dengan subjek yang ke 2 yang tidak lain adalah ibunya sendiri yang berselingkuh
hingga memicu perceraian juga, hal ini sangat jelas sekali memancing emosi subjek, sama seperti
subjek yang pertama ia kesal, jengkel, marah dan juga acuh tak acuh, sampai-sampai walaupun
kejadian itu sudah lama ia alami, tapi sesekali ia juga benci dengan ibunya jika mengingat hal yang
dilakukan oleh ibunya sehingga ia harus menanggung beban. Walaupun demikian disamping itu kedua
subjek ini ingin melihat orangtuanya bahagia dengan hidup dan pilihan masing-masing.

Tetapi walaupun demikian dampak yang terjadi sangat berpengaruh kepada emosi remaja-remaja ini,
dimana remaja akan trauma, lebih sensitif, perasa, mudah tersinggung dan mudah merasakan
kesedihan.

Kelemahan :

Peneliti menyadari akan adanya keterbatasan dalam penelitian ini tentang penggalian data yang kurang
mendalam, maka peneliti memberi saran dan berharap dapat menginspirasi peneliti selanjutnya untuk
menggunakan atau melakukan penelitian dengan teori yang berbeda.

Kelebihan :

Tipe penelitian ini menggunakan studi kasus, dimana peneliti dapat memperoleh pemahaman utuh dan
terintegrasi mengenai integrasi berbagai fakta dan dimensi dari kasus khusus tersebut. Peneliti
menggunakan studi kasus intrinsik, dimana penelitian dilakukan karena ketertarikan atau kepedulian
pada suatu kasus khusus. Peneliti menggunakan studi kasus ini untuk memahami secara utuh kasus
tentang dinamika emosi pada remaja dari keluarga yang bercerai, tanpa harus dimaksudkan untuk
menghasilkan konsep-konsep atau teori ataupun tanpa ada upaya menggeneralisasi.

Anda mungkin juga menyukai