O DAN JUDUL 1 TEORI :https:// Konsep Dalam bagian ini, PEMEROLEH doi.org/ pemerolehan penulis AN BAHASA 10.54012/ bahasa ternyata membahas dua sub PADA ANAK jcell.v2i2.76 berbeda dengan pembahasan. USIA DINI konsep Pertama, penulis pembelajaran menjelaskan tentang Penulis : Yusuf bahasa. Konsep pemerolehan bahasa Hidayat pemerolehan dan pembelajaran bahasa (Language bahasa. Kedua, Acquisition) penulis menyajikan merujuk pada uaraian tentang jenis- proses yang jenis teori berlangsung dalam pemerolehan bahasa. otak seorang anak Kedua sub ketika ia pembahasan tersebut memperoleh diuraikan sebagai bahasa pertama berikut. (L1) atau bahasa 1.Pemerolehan ibunya yang Bahasa dan bersifat alami. Pembelajaran Bahasa Sedangkan Konsep pemerolehan pembelajaran bahasa bahasa (Language ternyata berbeda Learning) merujuk dengan konsep pada proses pembelajaran bahasa. yang berlangsung Chaer (2003); pada saat seorang Khotijah (2013) anak mempelajari menyatakan bahwa bahasa kedua (L2) konsep pemerolehan setelah ia bahasa (language memperoleh acquisition) merujuk bahasa pada proses yang pertamanya. berlangsung dalam Adapun teori otak seorang anak pemerolehan ketika ia memperoleh bahasa merujuk bahasa pertama pada 5 (lima) (L1) atau bahasa teori yang telah ibunya. Proses popular di dunia pemerolehan bahasa ilmu bahasa harus bersifat alami. (Linguitik), ilmu Menurut Yohanes perbandingan (2010: 129-130) bahasa tingkat (Filologi), ilmu perkembangan pemerolehan pertama disebut bahasa, dan ilmu tingkat pembelajaran perkembangan bahasa. Kelima aktual, dan teori tersebut tingkat mencakup: (1) perkembangan kedua Teori Behavioristik disebut atau tingkat Behavioralyang perkembangan dikembangkan oleh potensial. Tingkat B.F. Skinner perkembangan aktual (1957); (2) Teori merujuk pada Nativismeyang kemampuan anak dipopulerkan oleh dalam memecahkan Noam Chomsky berbagai masalah (1965); (3) Teori secara mandiri Interaksionisyang termasuk diprakarsai oleh mempelajari bahasa George Herbert secara mandiri. Mead (1934); (4) Sedangkan tingkat Teori Kognitif yang perkembangan diprakarsai oleh potensial merujuk Piaget dan pada Vigotsky (1957); (5) kemampuan anak Teori Pragmatik dalam mempelajari yang dipelopori bahasa yang harus oleh dibantu dan Charles Morris dibimbing oleh orang (1938), kemudian dewasa yang lebih dikembangkan oleh berpengatahuan (the Austin (1962), more kemudian knowledgeable other). dikembangkan lagi 2.Jenis-Jenis Teori oleh Lavinson Pemerolehan (1992). Kelima Bahasa teori pemerolehan pemerolehan bahasa tersebut bahasa (Language digunakan untuk Acquisition) telah saling melengkapi berkembang dan dalam proses dikaji sejak pengajaran bahasa berabadabad agar anak mampu lamanya. Teori berbahasa dengan tersebut didasarkan berterima seiring pada teori dengan perkembangan perkembangan bahasa pada usianya anak sampai dengan dewasa. Beberapa teori tersebut di antaranya: (1) Teori Behavioristik atau Behavioral, (2) Teori Nativisme, (3) Teori Interaksionis, (4) Teori Kognitif, dan (5) Teori Pragmatik (Jalongo, 1992:9-11). Kelima teori tersebut diuraikan sebagai berikut. 1.Teori Behavioristik/Behavio ral Teori Behavioristik atau Behavioral dikenal juga dengan istilah teori belajar yang mana menekankan bahwa bahasa diperoleh melalui kebiasaan atau pembiasaan. Teori ini dikembangkan oleh B.F. Skinner (1957). Skinner berpandangan bahwa pemerolehan bahasa anak dikendalikan oleh lingkungan. Artinya, rangsangan anak untuk berbahasa yang dikendalikan oleh lingkungan merupakan wujud dari perilaku manusia secara alami (Gleason & Ratner, 1998 dalam Hidayat & Herniawati, 2023). 2.Teori Nativisme Istilah Nativisme dihasilkan dari pernyataan mendasar bahwa pembelajaran bahasa ditentukan oleh bakat. Para pakar Nativisme berkeyakinan bahwa setiap manusia dilahirkan sudah memiliki bakat untuk memperoleh bahasa. Teori Nativisme dipopulerkan oleh Noam Chomsky (1965) dan Eric Lenneberg (1967) 3.Teori Interaksionis Teori Interaksionis merujuk pada teori yang menekankan bahwa pemerolehan bahasa anak dipengaruhi oleh interaksi sosial. Teori ini diprakarsai oleh George Herbert Mead (1934), kemudian dikembangkan oleh Herbert Blummer (1939), kemudian dikembangkan lagi oleh Erving Goffman (1959) 4.Teori Kognitif Istilah Kognitif merujuk pada teori pemerolehan bahasa yang meyakini bahwa kemampuan berbahasa anak berasal dari kematangan kognitifberdasarkan perkembangan usianya. Teori kognitif bersifat rasionalis yang mana secara konsep dasar berbeda dengan Teori Behaviouristik yang cenderung bersifat empiris. Para pakar Kognitivisme meyakini bahwa perkembangan bahasa anak dipengaruhi oleh nalar/pikiran anak, sehingga keterlibatan aktif kognitif anak dengan lingkungannya menjadi penentu anak dalam memperoleh bahasa dengan baik. Pada prosesnya, ketika anak dapat beradaptasi dengan lingkungannya, kemampuan kognitif anak dapat menafsirkan kejadian yang terjadi di lingkungan tersebut. Apabila di lingkungan anak terdapat bahasa baru yang didengar, anak kemudian berupaya memahami dan memproduksi bahasa yang masuk melalui telinga dan diproses oleh otak (kognitif). 5.Teori Pragmatik Teori Pragmatik merujuk pada pemerolehan bahasa yang menekankan pada penggunaan bahasa itu sendiri. Biasanya kemampuan Pragmatik dikuasai oleh orang dewasa karena kemampuan ini merujuk pada penyampaian ujaran di mana anak bukan saja memperhatikan kepatuhan pada aturan tata bahasa (grammar), tetapi juga kepatuhan pada makna bahasa sesuai konteksnya (Pragmatic). 2 PENINGKATAN http:// Pokok (1) Metode bermain KETERAMPILA ejournal- permasalahan peran adalah N BERBICARA iainpalopo. dalam penelitian permainan yang MELALUI ac.id/ ini adalah memerankan tokoh- METODE PiJIES rendahnya tokoh atau benda BERMAIN PERAN DI keterampilan sekitar anak sehingga SEKOLAH berbicara siswa dapat DASAR pada kelas V SDN mengembangkan 50 Bulu’ Datu kota daya khayal Penulis : Palopo. Tujuan ( imajinasi ) dan Hayani penelitian ini untuk penghayatan mengetahui hasil terhadap bahan proses pelaksanaan kegiatan yang keterampilan dilaksanakan, metode berbicara melalui ini diterapkan pada metode bermain siswa kelas V SDN 50 peran pada siswa Bulu’ Datu kota kelas V SDN 50 Palopo dengaan cara Bulu’ Datu kota membagi kelompok Palopo. Penelitian menjadi 5, ini merupakan membagikan naskah penelitian tindakan dramah, setelah kelas (PTK) yang dibagikan naskah terdiri dari dua drama kemudian siklus, masing- siswa diberikan masing siklus kesempatan untuk dilaksanakan latihan, kemudian sebanyak 3 kali setelah latihan siswa pertemuan, dengan disuruh bermain tahapan drama sesuai perencanaan, kelompok yang pelaksanaan, ditunjuk; (2) observasi dan Penggunaan metode refleksi. Teknik bermain peran dalam pengumpulan data proses pembelajaran dilakukan dengan yang dilakukan menggunakan secara bertahap yaitu observasi, tes, dua siklus mengalami dokumentasi. Hasil suatu peningkatan penelitian ini yang cukup menunjuk k a n signifikan, bahwa: dengan keterampilan diterapkan berbicara siswa pada penggunaan siklus I yang masih metode bermain berkategori ‘Cukup’ peran setiap dengan nilai rata-rata siklusnya 71,10 dengan mengalami ketuntasan belajar peningkatan. 74,07% meningkat Berdasarkan pada siklus II dengan keterampilan kategori ‘Baik’ berbicara siswa dengan nilai rata- kelas V SDN 50 rata 76,72 dan Bulu’ Datu kota ketuntasan belajar Palopo yang 92,59%. Dengan dilakukan demikian penerapan sebanyak dua pembelajaran metode siklus bermain peran untuk menunjukkan peningkatan bahwa kerampilan berbicara keterampilan siswa kelas V SDN 50 berbicara siswa Bulu’ Datu kota dapatmeningkat,da Palopo. risiklusInilairata- ratanya 71,10denganketunt asan74,07%,sedang kan siklus II nilai rata-ratanya 76,72 dengan ketuntasan 92,59% dan sudah memenuhi nilai KKM yaitu 70. Dengan demikian, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa, dengan menggunakan metode bermain peran dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa pada kelas V SDN 50 Bulu’ Datu kota Palopo. 3 Pemerolehan Jurnal 10.3184/ Kehidupan anak Pada tataran Bahasa Anak pendidika paud- dan orang tua pemerolehan Usia 1,5 Tahun n anak lectura.vv.1 merupakan sintaksis, kalimat usia dini 2288 lingkungan Nurul selalu diajak Penulis : pertama dari oleh Ibunya bertemu Nurhalimah pemerolehan saudara yang ada di Hasan, Juanda bahasa. Penelitian Takalar. Seringkalai ini bertujuan Nurul menjadi mengeksplorasi rebutan keluarga pemerolehan karena dia imut dan bahasa pada anak meembuat orang yang berusia 1, 5 gemas. Ketika Nurul tahun pada tataran dikasi hadiah oleh konteks morfologis tantenya boneka dan sintaksis. Hello Kitty, Nurul Penelitian yang masih berusia 1 diadakan pada tahun 5 bulan anak yang berusia mengeluarkan ujaran 1,5 tahun yang yang sudah berada berasal dari pada tataran sintaksis Kabupaten yaitu: a) Nya Lulu! Takalar. Fokus dan (punya Nurul!) Pada tujuan penelitian kesempatan lain, ini menggunakan Nurul yang pendekatan merasakan haus akan naturalistik, mengatakan pada metode kualitatif mamanya, biasanya yang dilakukan mengucapkan pada latar alamiah. kalimat: b) Ma num! Jenis penelitian ini (mama, minum) adalah kualitatif Nurul memiliki yakni studi kasus. boneka angri bird Sumber data yang sering diajak berasal dari Orang berbicara. Apabila tua kandung anak Nurul dimarahi dan keluarga. Ibunya, maka ia akan Pengumpulan data mengajak angri bird adalah teknik untuk berbicara, observasi dan dengan hanya partisipan. memanggil Instrumen utama bondkanya dalam penelitian mengucapkan kata ini adalah peneliti sebagai berikut: Ang sendiri melakukan bed (angri bird) pengamatan Apabila dilihat dari langsung saat kalimat yang proses diproduksi Nurul, pemerolehan terlihat bahwa sintaksis, yaitu kalimatnya sudah perbincangan cukup lengkap dari antara anak segi pola strukturnya. dengan orang Tapi, untuk tuanya, saudaranya kesempurnaan bunyi ataupun dengan belum sempurna. Hal lingkungannya. ini sangat baik Hasil dari mengingat pada usia penelitian satu tahun lima bulan menampakkan sistem artikulasianak- sebuah petunjuk anak masih belum bahwa proses sempurna, Nurul pemerolehan baru mampu morfologis dan mengucapkan kata- sintaksis pada anak kata dengan usia 1,5 tahun memenggal suku kata mengalami suatu pertama atau kemajuan jika terakhirnya saja, dibandingkan pada seperti kalimat teman seusianya. tersebut. Hasil penelitian a) Ma, num (Mama, menunjukkan Minum) bahwa (1) Anak b) Om. Ue (Om, Kue) usia 1,5 tahun c) Ma, mam (Mama, mampu mamam) mengucapkan satu d) Ma, pis (Mama, dan dua kata dengan mengucapkan suku kata awal; (2) kebanyakan kata- kata yang diucapkan menggambarkan kegiatannya yang berkaitan dengan kehidupan sehari- hari; (3) Anak mengucapkan kalimat pernyataan; (4) pipis) selanjutnya Anak mengerti dapat ditabulasi kalimat perintah dalam table. yang diucapkan ibunya dan memberi respons secara non verbal dengan benar. Hal tersebut dibuktikan dengan intensitas kemampuannya dalam melakukan lebih dari dua, tiga, hingga, empat kata dalam kurun waktu 1 bulan.
4 STIMULASI 10.5281/ Kemampuan keterlambatan
UNTUK zenodo.668 bicara dan perkembangan pada TERLAMBAT 3794 berbahasa pada anak, sesuai dengan BICARA anak berbeda beda, batasan umur untuk perkembangan mencapai tahap Penulis : Fina kemampuan perkembangan Afriany, Ade memerlukan anak yang harusnya Sofa stimulasi yang sudah dilewati pada tepat usia tertentu. sehingga tahapan Perhatian atau tumbuh responnya tidak kembangnya sesuai konsisten terhadap dengan suara atau bunyi, usianya. Akan anak cenderung tetapi ketika mengulang ucapan kemampuan bicara orang lain anak tidak (membeo). sesuai dengan Kurangnya perhatian usianya, maka dan ketertarikan anak mengalami dengan orang lain terlambat yang ada bicara (Speech disekitarnya. delay), yang dapat Kurangnya disebabkan oleh kemampuan bicara berbagai dan berbahasa pada macam faktor anak memberikan seperti, lingkungan, dampak yang besar gangguan psikiatri, bagi kemampuan neurologi serta belajar dan sosialnya gangguan perilaku di kemudian hari, anak, dan dapat selain itu juga pula berpengaruh kepada karena sesalahan kemampuan pola asuh orang tua membaca, adanya sehingga anak gangguan perhatian, tidak gangguan menulis, terstimulasi dengan gangguan perilaku baik. Dari serta gangguan fenomena yang emosional. Stimulasi ada, banyak yang dapat diberikan orang tua yang untuk melatih bicara datang untuk anak dengan memeriksakan mengajak anak anaknya adalah bermain karena masalah gangguan fungsi dan manfat berbicara atau bermain adalah untuk keterlambatan perkembangan bicara bahasa untuk (Speech delay). memperbanyak Pada umumnya perbendaharaan kata para orang tua anak serta dapat juga menyadari untuk melatih ketika kemampuan kemampuan anak bicara anak untuk bekomunikasi mereka tidak dengan menggunakan sesuai jika kata secara tepat. dibandingkan teman sebaya. Oleh sebab itu anak perlu diberikan stimulasi yang tepat untuk mengembangkan kemampuan bicaranya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari 3 (tiga) orang anak yang mengalami terlambat bicara. Teknik penelitian yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan audiovisual atau dokumentasi. Waktu pemberian stimulasi untuk pelaksanaan penelitian ini adalah selama 60 menit sebanyak 8 kali pertemuan dalam satu bulan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan stimulasi dapat diberikan dengan, merangsang minat berbicara, mengucapkan suku kata, pengucapan (lafal) dan pengenalan kalimat sederhana. Masing masing anak menunjukkan perkembangan kemampuan bicaranya dalam proses stimulasi yang diberikan. Ketiga anak masih belum optimal dalam proses pengenalan kalimat sederhana sehingga masih perlu distimulasi dan masih membutuhkan waktu yang lebih utuk terus mengembangkan kemampuannya 5 Evaluasi Journal of Anak yang Adapun kesimpulan Speech Early https://doi. mengalami speech dalam penelitian ini Therapy Dalam Childhood org/10.1564 delay khususnya yaitu: 1) Context Mengoptimalka Education 2/jeced.v4i1 dalam Evaluation, n Kemampuan and .1858 kemampuan keefektivan Bahasa Developme bahasa speech therapy di Ekspresif Pada nt ekspresifnya akan Kitty Centre Green Anak Speech mengalami Garden menunjukkan Delay kesulitan dalam baik dengan hasil pengucapannya. penelitian sebagai Penulis : Ratu Oleh karena itu, berikut: a) speech Nur Aisyah speech therapy therapy di Kitty , Shafa sangat Centre Green Garden Fitriyani dibutuhkan dalam mampu memberikan , Anisa Rizqi membantu layanan dengan baik, Rahmatillah permasalahan yang hal itu dapat , Lathipah dihadapi anak. dibuktikan dari klien Hasanah Tujuan penelitian yang pernah ini adalah untuk mengikuti speech menganalisis therapy selama 2 tahapan speech tahun 6 bulan yang therapy di Kitty dimana klien sudah Centre Green dapat menggunakan Garden, kegiatan bahasa terapi dalam ekspresifnya dengan mengoptimalkan baik; b) konteks kemampuan speech therapy sudah bahasa ekspresif, sesuai dengan tujuan identifikasi faktor speech pendukung dan therapy. 2) Input penghambat terapi Evaluation, serta kemampuan menunjukkan baik bahasa anak dengan hasil speech delay penelitian sebagai setelah mengikuti berikut: terapi. Jenis a) seorang terapis di penelitian ini speech therapy Kitty menggunakan Centre Green Garden pendekatan memiliki kualifikasi kualitatif yang baik, dan deskriptif. Analisis profesional, hal data tersebut dapat menggunakan dibuktikan dari model evaluasi keterampilan dan CIPP (Context, pengetahuan yang Input, Process, dimilikinya; b) sarana Product). Teknik dan prasarana yang pengambilan data disediakan sudah dalam penelitian cukup ini adalah memadai dalam observasi, kegiatan speech wawancara, dan therapy. 3) Process dokumentasi. Hasil Evaluation, penelitian ini menunjukkan pada menunjukkan: 1) implementasi speech Context therapy mampu Evaluation, berjalan dengan baik menunjukkan dengan rincian kategori baik sebagai dengan hasil berikut: a) jadwal penelitian yaitu pelaksanaan speech mampu therapy yang tersusun memberikan rapih; b) pemberian layanan dengan therapy sesuai dengan baik. 2) Input perkembangan klien; Evaluation, c) faktor penghambat menunjukkan selama pelaksanaan kategori baik therapy yaitu dari dengan orang tua klien hasil penelitian sampai klien itu yaitu sarana dan sendiri. 4) Product prasarana yang Evaluation, menunjukkan baik dengan hasil penelitian sebagai berikut: a) tujuan- tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai; b) disediakan sudah pelayanan speech cukup memadai therapy yang dalam kegiatan diberikan dapat speech therapy. 3) menghasilkan Process perubahan pada Evaluation, penerima speech menunjukkan therapy. kategori baik Saran dari peneliti dengan hasil adalah jumlah terapis penelitian perlu ditambahkan yaitu pelayanan agar pelaksanaan therapy sesuai speech therapy tidak dengan kerepotan jika hanya perkembangan satu orang terapis klien. 4) saja dan hendaknya Product mengundang ahli Evaluation, kesehatan dalam menunjukkan pertemuan evaluasi kategori baik yang diadakan setiap dengan hasil enam bulan penelitian yaitu sekali supaya dapat pelayanan speech memberikan edukasi therapy yang mendalam kepada diberikan dapat orang tua. Selain itu, menghasilkan agar perubahan pada kemampuan bahasa penerima speech ekspresif anak dapat therapy. lebih optimal maka orang tua perlu mengambil peran dalam perkembangan bahasa anak dengan melakukan terapi juga di rumah
Nama kelompok 2 (Ucapan Satu Kata)
1. Reno Ryan Saputra 2. Tia Ramadinah 3. Nurhalizah 4. Imelda Saputri 5. Sukma Meliana