Anda di halaman 1dari 93

KOMPLIKASI DAN

PENYULIT PADA PERSALINAN

Rini Febrianti,S.ST.M.Keb

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 1


PERDARAHAN ANTEPARTUM
PLACENTA PREVIA

SOLUSIO PLASENTA

INSERTIO
VELAMENTOSA

PLASENTA
SIRCUMVALATA
11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 2
PLACENTA PREVIA

Definisi
Bentuk / jenis
Etiologi
Gambaran klinis
11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 3
Definisi
 keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada tempat yang tidak normal, yaitu pada
segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh ostium uteri
internum

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 4


Bentuk / jenis
 Plasenta previa totalis : seluruh permukaan
tertutup oleh jaringan plasenta
 Plasenta previa parsialis : sebagian
pembukaan tertutup oleh jaringan plasenta
 Plasenta previa marginalis : pinggir plasenta
berada tepat pada pinggir pembukaan
 Plasenta letak rendah : plasenta yang
implantasinya rendah tapi tidak sampai ke
ostium uteri internum, pinggir plasenta kira-
kira 3 atau 4 cm diatas pinggir pembukaan,
sehingga tidak akan teraba pada pembukaan
jalan lahir
11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 5
11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 6
Etiologi
Keadaan ini misalnya terdapat pada :
 Multipara, terutama kalau jarak kehamilan yang
pendek
 Pada mioma uteri
 Kuretase yang berulang-ulang
 Keadaan endometrium yang kurang baik
menyebabkan plasenta tumbuh/berimplantasi
mendekati atau menutupi ostium internum untuk
mencukupi kebutuhan janin. Implantasi palsenta
pada segmen bawah rahim menyebabkan kanalis
servikalis tertutup dan mengganggu proses
persalinan dengan terjadinya perdarahan.

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 7


Gambaran klinis
 Perdarahan tanpa sebab, tanpa rasa nyeri
serta berulang, darah berwarna merah segar
 Perdarahan pertama biasanya tidak banyak,
tetapi perdarahan berikutnya hampir selalu
lebih banyak dari sebelumnya
 anemia sampai syok
 Bagian terbawah janin belum masuk pintu
atas panggul
 Pemeriksaan dalam dilakukan diatas meja
operasi, teraba jaringan plasenta

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 8


SOLUSIO PLASENTA

Definisi
Penyebab
Gambaran klinis
penanganan
11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 9
Definisi
 Solusio plasenta adalah terlepasnya
plasenta dari tempat implantasinya yang
normal, pada uterus sebelum janin
dilahirkan. Definisi ini berlaku dengan
masa gestasi diatas 22 minggu atau berat
janin diatas 500 gram.

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 10


Lanjutan.....

 Istilah solusio plasenta juga dikenal dengan


istilah abruptio plasenta atau separasi
prematur dari plasenta.
 Plasenta dapat lepas seluruhnya yang disebut
solusio plasenta totalis
 terlepas sebagian yang disebut solusio
plasenta parsialis
 Adanya bagian pinggir plasenta terlepas
karena adanya robekan disebut ruptur sinus
marginalis.

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 11


Lanjutan.....

Solusio plasenta dapat dibagi menjadi dua bagian,


yaitu :

1) Solusio plasenta dengan perdarahan


tersembunyi, biasanya pada jenis ini keadaan
penderita lebih jelek, plasenta terlepas luas,
uterus keras/tegang, sering berkaitan dengan
hipertensi.
2) Solusio plasenta dengan perdarahan keluar,
pada jenis ini biasanya keadaan umum
penderita relatif lebih baik, plasenta terlepas
sebagian atau inkomplit dan jarang
berhubungan dengan hipertensi.

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 12


11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 13
Penyebab
Faktor predisposisi/pemicu timbulnya solusio
plasenta, yaitu:

 Hipertensi esensialis atau hipertensi


 Tali pusat pendek
 Trauma eksternal
 Tekanan oleh rahim yang membesar pada vena
cava inferior
 Usia lanjut
 Multiparitas
 Defisiensi asam folat
 Versi luar yang kasar atau sulit
11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 14
Gambaran klinik
1. Solusio plasenta ringan:

* Ruptur sinus marginalis


* Perut mungkin terasa agak sakit agak
tegang
* perdarahan pervaginam yang berwarna
kehitam-hitaman

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 15


2. Solusio plasenta sedang

• plasenta telah terlepas lebih dari


seperempatnya, tetapi belum sampai
duapertiganya luas permukaannya
• mendadak dengan gejala sakit perut
terus menerus, yang tidak lama
kemudian disusul dengan perdarahan
pervaginam
• Dinding uterus teraba tegang terus
menerus dan nyeri tekan sehingga
11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 16
3. Solusio plasenta berat

• Plasenta telah terlepas lebih dari dua


pertiga permukaannya
• Biasanya ibu telah jatuh kedalam syok
• Perdarahan pervaginam tampaknya tidak
sesuai dengan keadaan syok ibunya

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 17


INSERTIO VELAMENTOSA

Definisi :
Insersi velamentosa adalah insersi tali pusat
pada selaput janin. Pada insersi
velamentosa, tali pusat dihubungkan
dengan plasenta oleh selaput janin.

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 18


1. 2. 3.

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 19


 Bila pembuluh darah tersebut berjalan
didaerah ostium uteri internum, maka
disebut vasa previa.
 Vasa previa ini sangat berbahaya karena
pada waktu ketuban pecah, vasa previa
dapat terkoyak dan menimbulkan
perdarahan yang berasal dari anak.
 Gejalanya ialah perdarahan segera setelah
ketuban pecah dan karena perdarahan ini
berasal dari anak maka dengan cepat
bunyi jantung anak menjadi buruk.

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 20


diameter

tebal

berat

insersi

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 21


11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 22
PLASENTA
SIRCUMVALATA

Pada permukaan foetal dekat pada pinggir


plasenta terdapat cincin putih. Cincin putih ini
menandakan pinggir plasenta, sedangkan jaringan
disebelah luarnya terdiri dari vili yang timbul ke
samping, dibawah desidua. Sebagai akibatnya
pinggir plasenta mudah terlepas dari dinding
uterus dan perdarahan ini menyebabkan
perdarahan antepartum.

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 23


11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 24
11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 25
11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 26
KELAINAN
PRESENTASI
DAN POSISI

Rini Febrianti,S.ST.M.Keb
11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 27
Kelainan presentasi dan posisi :

1. Puncak kepala
2. Dahi
3. Muka
4. Persisten oksipito posterior

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 28


Konsep Dasar :
 Malposisi merupakan posisi abnormal dari
vertex kepala janin (dengan ubun-ubun
kecil sebagai penanda) terhadap panggul
ibu.
 Malpresentasi adalah semua presentasi lain
dari janin selain presentasi vertex.
Janin dalam keadaan malpresentasi dan
malposisi sering menyebabkan partus
lama/partus macet.
11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 29
Presentasi Puncak kepala
Presentasi puncak kepala atau disebut juga
presentasi sinsiput. Terjadi apabila derajat
deflexinya ringan. Sehingga ubun-ubun besar
merupakan bagian terendah.
Presentasi dahi, bila derajat defleksinya lebih
berat, sehingga dahi merupakan bagian yang
paling rendah.
Presentasi muka bila derajat defleksinya
maksimal, sehingga muka janin merupakan
bagian yang terendah.
11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 30
 pada presentasi puncak kepala tidak
terjadi fleksi kepala yang maksimal,
sedangkan lingkaran kepala yang melalui
jalan lahir adalah sirkumferensia
frontooksipitalis

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 31


11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 32
Diagnosis :
Pada pemeriksaan dalam didapati UUB
paling rendah dan berputar kedepan atau
sesudah anak lahir caput terdapat didaerah
UUB

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 33


Etiologi :

1. Kelainan panggul
2. Kepala berbentuk bulat
3. Anak kecil / mati
4. Kerusakan dasar panggul
5. Penyebab lain : janin besar atau panggul
sempit, Multiparitas, perut gantung,
Anensefal, dan tumor leher bagian depan.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 34


Presentasi Dahi

Keadaan ini sangat jarang dijumpai dan


diagnosis bila bagian dari kepala janin yang
berada diantara tonjolan orbita dengan
ubun-ubun besar tampak pada pintu atas
panggul.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 35


Etiologi :
Penyebab presentasi dahi perisisten pada
prinsipnya sama dengan pada presentasi
muka. Pada umumnya presentasi dahi tidak
stabil dan akan berubah menjadi presentsi
muka atau presentasi oksiput.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 36


Diagnosis :
Dalam kehamilan letak dahi jarang kita
ketahui dg palpasi saja ,dapat dicurigai letak
defleksinya
1. Tonjolan kepala teraba pada pihak
punggung anak
2. Kalau bunyi jantung anak dan bagian –
bagian kecil anak sepihak.
3. Pada persalinan didiagnosa pada
pembukaan cukup besar maka teraba :
11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 37
- Sutura frontalis
- UUB
- Pinggir Orbita
- Pangkal hidung

Bentuk Dx : D d ki dep ( letak dahi dengan


dahi kiri depan )

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 38


Pada letak dahi teraba UUB dan tidak
teraba Dagu.
Jika teraba dagu berarti letak muka

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 39


Prognosis :
Pada presentasi dahi yang terjadi sesaat,
prognosis tergantung pada presentasi
terakhir. Jika presentasi dahi berlangsung
persisten, prognosis persalinan pervaginam
jelek, kecuali bila bayi kecil atau jalan lahir
sangat besar.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 40


Mekanisme persalinan presentasi Dahi :
Pada bayi yang sangat kecil dan panggul sangat
besar, persalinan biasanya berlangsung dengan
mudah. Akan tetapi pada bayi yang besar,
umunya pelahiran sangat sukar karena
engagement tidak mungkin terjadi sampai
terdapat molase .
Molase berat yang sangat diperlukan untuk
pelahiraan pervaginam dengan presentasi dahi
persisten secara khas akan menyebabkan
deformoitas kepala bayi. Maka lahirlah UUB,
belakang kepala, mulut,dan dagu
11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 41
Penatalaksanaan :
Prinsipnya pada dasarnya sama dengan
presentasi muka. Bila, secara kebetulan,
proses persalinan spontan berlangsung
tanpa tanda-tanda kegawatan pada bayi yang
dipantau dengan ketat, dan tanpa adanya
kontraksi uterus yang sangat kuat, tidak
diperlukan tindakan intervensi.
 Sebagian besar dilakukan SC.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 42


Presentasi Muka
Adalah ; letak kepala dengan defleksi
maksimal sehingga occiput mengenai
punggung dan muka terarah kebawah

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 43


Diagnosa

 Tonjolan kepala teraba sepihak dengan


punggung
 Bagian kecil dan bunyi jantung sepihak
 Pada periksa Dalam teraba: Orbita, hidung,
tulang pipi, mulut dan dagu.
Dx ; M d ki dep ( Letak Muka dagu kiri
depan )

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 44


Etiologi :
- Panggul sempit
- Anak besar

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 45


Letak muka ada 2 :
Letak muka primer
• Struma kongenital, kelainan tulang leher,
lilitan tali pusat,meningocel,anchepal

Letak muka sekunder


• Panggul picak, anak besar, perut kendor,ada
bagian yang menumbung, hydramnion

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 46


Prognosa :
 Dapat lahir spontan dengan waktu yang
lama
 Kemungkinan terjadinya ruptur uteri

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 47


Penanganan :
 Dapat lahir spontan
 Forcep
 SC

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 48


Persisten occipito posterior
 Keadaan dimana ubun-ubun kecil tidak
berputar ke depan, sehingga tetap
dibelakang.

Etiologi :
Ukuran antero posterior lebih panjang dari
diameter tranversa, Panggul antropoid,
kesempitan panggul tengah, KPSW, Panggul
android, fleksi berkurang, Inertia uteri
11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 49
Penatalaksanaan :
 Forcep
 SC

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 50


Letak Muka

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 51


Letak dahi

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 52


11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 53
KELAINAN LETAK

1. LETAK SUNSANG 2. LETAK LINTANG

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 54


LETAK SUNSANG
DEFINISI
 Letak sungsang adalah suatu keadaan yang
terjadi dimana bokong atau tungkai janin
sebagai bagian yang terendah di dalam
panggul ibu.
 Janin terletak memanjang dengan kepala
difundus uteri, dan bokong menempati
bagian bawah kavum uteri

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 55


Etiologi :
1. Prematuritas karena bentuk rahim relatif
kurang lonjong, air ketuban masih
banyak dan kepala anak relatif besar
2. Hidramnion karena anak mudah bergerak.
3. Plasenta previa karena menghalangi
turunnya kepala ke dalam pintu atas
panggul.
4. Panggul sempit
5. Kelainan bentuk kepala: hidrocephalus,
anencephalus, karena kepala kurang sesuai
dengan bentuk pintu atas panggul.
11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 56
Lanjutan....
 Faktor lain yang menjadi predisposisi
terjadinya letak sungsang selain umur
kehamilan termasuk diantaranya
- Multiparitas
- Multi fetus
- persalinan sungsang sebelumnya
- kelainan uterus dan tumor pelvis.
- Plasenta yang terletak di daerah kornu
fundus uteri dapat pula menyebabkan letak
sungsang, karena plasenta mengurangi luas
ruangan di daerah fundus.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 57


Jenis-jenis letak sunsang :
 Presentasi bokong murni (frank breech) ;
kedua paha janin berfleksi dan kedua tungkai
berekstensi pada lutut

 Presentasi bokong kaki /lengkap (Complete


breech) ; kedua paha janin berfleksi dan satu
atau kedua lutut difleksikan

 Presentasi kaki/lutut (Incomplete breech) ;


satu atau kedua paha janin berekstensi dan
satu atau kedua lutut atau kaki terletak di
bawah panggul/keluar dari jalan lahir.
11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 58
Jenis Sunsang

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 59


Diagnosa :
 Pada pemeriksaan luar (leopold) pada
bagian bawah uterus tidak teraba kepala
yang keras dan bulat.

 Terkadang bokong janin cukup bulan


dapat memberi kesan seolah-olah kepala,
akan tetapi kepala tidak dapat digerakkan
semudah kepala.

 Djj setinggi pusat atau sedikit diatas pusat.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 60


 PD,
Berdasarkan jenis letak sungsang saat PD
akan teraba :

a. L.Bokong murni
Teraba bokong yang ditandai dengan
adanya sakrum, kedua tuba ossis iskii, dan
anus.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 61


b. L.Bokong kaki sempurna
Kedua kaki dapat diraba disamping
bokong.

c. L.Bokong kaki tidak sempurna


Satu kaki teraba disamping bokong

d. L.kaki
Terdapat tumit atau lutut.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 62


Prognosis
 Angka kematiannya lebih tinggi dari pada
letak kepala.

 Sebab utama kematian adalah


prematuritas dan penanganan persalinan
yang kurang sempurna.

 Pada persalinan yang kurang sempurna


biasanya janin mengalami hipoksia atau
perdarahan dalam tengkorak.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 63


• Selain itu ada bahaya janin bernafas
sebelum waktunya sehingga mukus
terisap kedalam jalan pernapasan dan
menyumbatnya.

• Asfiksia bisa terjadi kerena tali pusat


yang menumbung, biasanya pada letak
bokong-kaki sempurna dan bokong-
kaki tidak sempurna.

• Janin besar dapat menyebabkan


disproporsi pada panggul normal.
11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 64
Penanganan :
 Dicari penyebabnya.

 Lakukan versi luar tanpa paksaan, kalau


tidak ada kontraindikasi dan syarat
terpenuhi.

 Versi luar sebaiknya dilakukan setelah


kehamilan berusia 37 mg.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 65


Versi luar
 Kaji ulang indikasi.
 Baringkan ibu dalam posisi telentang.
 Kaki dibengkokkan pada lutut dan pangkal paha
supaya dinding perut kendor.
 Lakukan pemeriksaan DJJ sebelum tindakan (jika
DJJ <100 / >180 per menit jgn lakukan veri luar)
 Palpasi abdomen kembali untuk memastikan letak,
presentasi, posisi kepala, punggung dan bokong
janin.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 66


 Bebaskan/angkat bagian terendah janin dari PAP
pelan-pelan.
 Pegang dan dekatkan kepala dengan bokong janin
kemudian lakukan rotasi/pemutaran janin agar
janin menjadi presentasi kepala.
 Dengarkan DJJ, jika abnormal :
Baringkan ibu dalam posisi miring kiri.
Berikan oksigen 4-6 liter permenit.
Periksa DJJ setiap 15 menit.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 67


 Jika versi luar berhasil :
Baringkan ibu selama 15 menit
Jelaskan agar kembali kalau terjadi perdarahan,
sakit, ibu merasa presentasi janin kembali seperti
semula.
 Jika gagal : ulangi pemutaran dengan arah yang
berlawanan.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 68


 Jika tetap gagal dan denyut jantung janin baik,
berikan tokolitik ( untuk meningkatkan
keberhasilan versi luar ) :

terbutalin 0,25 mg I.V., pelan-pelan selama 5 menit, atau

salbutamol 0,5 mg I.V., pelan-pelan selama 5 menit.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 69


 Jika gagal lagi, ulangi versi setelah 1 minggu, atau
pada saat pasien masuk dalam persalinan dan
tetap dengan presentasi sungsang atau lintang.
 Jika DJJ yang abnormal :
Baringkan ibu miring kiri,
Periksa DJJ tiap 5 menit,
Jika DJJ tidak stabil dalam 30 menit, SC.

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 70


Kontra indikasi versi luar
 TD tinggi
 Luka dinding rahim
 Panggul sempit
 Hydramnion
 Hydrochepalus
 HAP
 Djj jelek

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 71


GEMELLI

Kehamilan Ganda adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih. Kehamilan
Ganda terjadi apabila dua atau lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau apabila
satu ovum yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua embrio
yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih awal

FAKTOR RAS

FAKTOR KETURUNAN

Faktor-faktor yang dapat


meningkatkan kehamilan FAKTOR UMUR &
Ganda PARITAS
11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 72
Diagnosis Kehamilan Ganda

CARA GEJALA DAN TANDA


Anamnesis Riwayat adanya keturunan kembar
Telah mendapat pengobatan infertilitas
Uterus yang membesar :Fundus uteri > 4 cm dari
amenorea
Gerakan anak yang banyak
Pemeriksaan klinis Besar uterus melebihi lamanya amenore
Uterus cepat membesar pada pemeriksaan ulangan
BB bertambah dengan cepat tanpa adanya edema atau
obesitas
Teraba 2 balotemen atau lebih
Teraba 3 bagian besar janin
Terdengar 2 DJJ dengan perbedaan 10 atau lebih

Pemeriksaan USG Kelihatan 2 bayangan janin dengan 1 atau 2 kantong


amnion. Diagnosis dengan USG sudah dapat ditegakkan
pada kehamilan 10 minggu
Pemeriksaan X-Ray Sudah jarang dilakukan untuk mendiagnosis kehamilan
ganda karena bahaya penyinaran
Diagnosis Pasti Secara klinis :
Teraba 2 kepala, 2 bokong dan atau 2 punggung
Terdengar 2 DJJ dengan perbedaan 10 atau lebih
USG atau foto Rontgen bayangan lebih dari 1

Diagnosis Diferensial Kehamilan tunggal dengan janin besar


Hidramnion
Mola Hidatidosa
Kehamilan denghan tumor (mioma, kista Ovarium)

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 73


Temuan abnormal
yang bisa dilihat dari partograf
1. Gawat janin

Tanda dan gejala :


• DJJ kurang dari 120 x/i atau lebih dari 160 x/menit waspada
gawat Janin
• DJJ < 100 atau > 180 x/i

Asuhan atau penatalaksanaan


• Anjurkan ibu miring kekiri dan anjurkan ibu untuk menarik nafas
panjang perlahan-lahan dan berhenti meneran
• Nilai ulang DJJ setelah 5 menit
• Jika DJJ normal minta ibu kembali meneran dan pantau DJJ
setelah setiap kontraksi. Pastikan ibu tidak berbaring terlentang
dan tidak menahan nafasnya saat meneran
• Jika DJJ abnormal rujuk ibu kefasilitas yang memiliki kemampuan
penatalaksanaan gawat darurat obstetri dan bayi baru lahir
Dampingi ibu ketempat rujukan
11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 74
Inersia uteri
Tanda-tanda inersia uteri
Kurang dari 3 kontraksi dalam waktu 10 menit, lama kontraksi
kurang dari 40 detik
Asuhan atau penatalaksanaan
• Anjurkan ibu untuk mengubah posisi dan bejalan-jalan
• Anjurkan untuk minum
• Pecahkan ketuban jika selaput ketuban masih utuh ( gunakan setengah
kocher DTT)
• Stimulasi puting susu
• Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya
• Jika bayi tidak lahir setelah 2 jam meneran (primigravida) atau 1 jam
(multigravida), segera rujuk kefasilitas yang memiliki kemampuan
penatalaksanaan gawat darurat obstetri dan bayi baru lahir
• Dampingi ibu ke tempat rujukan
Kepala bayi tidak turun
Rencana Asuhan
• Anjurkan untuk meneran sambil jongkok atau berdir
• Jika bayi tidak lahir seteLah 2 jam meneran (primigravida) atau 1 j
• meneran (Mutigravida), ibu dibaringkan miring kekiri
•Rujuk kefasilitas yang memiliki kemampuan penatalaksanaan gawat
darurat obstetri dan bayi baru lahir
• Dampingi ibu ketempat rujukan 11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 75
CAIRAN KETUBAN BERCAMPUR MIKONEUM
Cairan ketuban berwarna hijau
Pentalaksanaan
Nilai DJJ
Segera setelah kepala bayi lahir, hisap mulut bayi lalu kemudian hidungnya
dengan penghisap lendir Deele DTT atau steril atau bola karet
penghisap yang baru dan bersih sebelum bahu dilahirkan

INFEKSI
Tanda dan gejala
1. Nadi cepat (110 x/i atau lebih)
2. Suhu dari 38 o C
3. Menggigil
4. Air ketuban atau cairan vagina berbau

Penatalaksanaan
1. Pasang infus RL atau NS
2. Berikan ampisilin atau amixicilin 2 gr peroral
3. Segera rujuk

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 76


Contoh Soal Kasus :

 1. Seorang wanita usia 32 tahun G6 P5 A1 segera


setelah plasenta lahir lengkap terjadi perdarahan,
kontraksi uterus lembek serta Tinggi Fundus Uteri
sulit ditentukan. Hasil pemeriksaan tidak ada
robekan jalan lahir, kandung kemih kosong. Apakah
Keadaan yang dialami oleh wanita ini :
a. Inversio uteri
b. Ruptur Uteri
c. Atonia Uteri
d. Laserasi porsio
e. Laserasi perineum

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 77


Lanjutan...

2. Seorang wanita usia 32 tahun G6 P5 A1 dalam


proses persalinan pada kala III terjadi perdarahan
spontan setelah plasenta lahir lengkap, kontraksi
uterus lembek serta TFU sulit ditentukan. Hasil
pemeriksaan tidak ada robekan jalan lahir, kandung
kemih kosong.
Masalah kebidanan yang dialami oleh wanita dalam
masa proses persalinan kala III ini adalah :
a. Inversion uteri
b. Ruptur Uteri
c. Atonia Uteri
d. Laserasi porsio
e. Laserasi perineum

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 78


Lanjutan...

3. Seorang wanita umur 26 tahun G4 P3 A0 hamil


aterm datang ke polindes bidan melati. diantar
oleh suaminya dengan keluhan kejang – kejang.
Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan TD
190/140mmhg, muka,tangan kaki oedema, VT
pembukaan 5 Cm. Berdasarkan pengkajian yang
dilakukan pada ibu hamil ini, maka diagnosa yang
tepat untuk kasus di atas adalah :
a. Pre eklamsia sedang
b. Eklamsia
c. Pre eklamsia berat
d. Pre eklamsia ringan
e. Superimposet pre eklamsia

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 79


Lanjutan...

4. Seorang wanita P4 A0, 15 menit yang lalu telah


melahirkan bayi laki-laki dan sudah
mendapatkan oksitocin 10 IU Oksitosin,
plasenta belum lahir perkiraan darah keluar 600
CC, Perdarahan yang di alami oleh ibu ini
disebut dengan perdarahan :
a.Perdarahan pasca persalinan late
b.Perdarahan pasca persalinan dini
c.Perdarahan pasca persalinan primer
d.Perdarahan pasca persalinan sekunder
e.Haemorgia

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 80


Lanjutan...

5. Perdarahan yang dialami oleh ibu post partum


yang terjadi 15 menit setelah persalinan, TD
230/80mmhg, Nadi 78x/menit Pernafasan
24x/menit Suhu 36.50C, perdarahan yang
keluar ± 650 cc pervaginam, Tindakan segera
yang harus dilakukan oleh bidan pada ibu post
partum ini adalah :
a. Menyuntik oksitosin 10 IU
b. Melakukan PPT Ulang
c. Kompresi bimanual interna
d. Melakukan manual plasenta
e. Menunggu lepasnya plasenta 15 menit.

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 81


Lanjutan...

6. Seorang perempuan berusia 35 tahun baru saja


melahirkan spontan di bidan praktek mandiri
(BPM), plasenta lahir lengkap. Pemeriksaan TD
100/70 mmHg. Nadi 98x/mnt, pernafasan 28x/mnt,
kontraksi uterus tidak ada, terlihat pengeluaran
darah pervaginam. Massase fundus uteri sudah
dilakukan selama 20 detik.
Apakah tindakan segera yang tepat pada kasus di
atas?
a. Pasang infus
b. Injeksi oksitosin 10 IU IM
c. Kompresi Bimanual Interna
d. Kompresi Bimanual Eksterna
e. Lanjutkan massase fundus uteri

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 82


Lanjutan...

7. Seorang perempuan berusia 30 tahun sedang dalam


proses kala II persalinan di bidan praktek mandiri
(BPM), tiba-tiba mengeluh pusing dan merasa sangat
nyeri pada daerah perut. Pemeriksaan : TD 90/70
mmHg, nadi teraba halus dan cepat, pernafasan cepat
dan dangkal, HIS tiba-tiba hilang. Ibu kelihatan sangat
pucat. DJJ dan gerakan janin tidak ada. Terlihat adanya
perdarahan pervaginam.
Apakah kemungkinan yang terjadi pada kasus di atas?
a. Atonia uteri
b. Inertia uteri
c. Inversio uteri
d. Ruptura uteri
e. Prolapsus uteri

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 83


Lanjutan...

8. Seorang perempuan berusia 32 tahun melahirkan


spontan 30 menit yang lalu di Pustu terpencil,
plasenta belum lahir. Oksitosin kedua sudah
diberikan, tanda-tanda pelepasan plasenta belum
ada. Terlihat adanya perdarahan pervaginam yang
cukup banyak.
Apakah tindakan yang tepat pada kasus di atas?
a. Pasang infus
b. Rujuk segera
c. Tunggu plasenta lahir
d. Injeksi oksitosin 10 IU IM
e. Lakukan manual plasenta

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 84


Lanjutan...

9. Seorang perempuan berusia 30 tahun sedang dalam


proses kala II persalinan di BPM, tiba-tiba mengeluh
pusing dan merasa sangat nyeri pada daerah perut.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan : TD 90/70 mmHg,
nadi teraba halus dan cepat, pernafasan cepat dan
dangkal, his tiba-tiba hilang. Ibu kelihatan sangat pucat.
DJJ dan gerakan janin tidak ada. Terlihat adanya
perdarahan pervaginam.
Apakah tindakan segera yang tepat pada kasus di atas ?
a. Rujuk ke RS
b. Periksa dalam
c. Massase uterus
d. Periksa inspekulo
e. Injeksi oksitosin 10 IU IM

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 85


Lanjutan...

10. Ny. “A” G3P2A0H2, aterm, datang ke BPS dengan


keluhan sakit pinggang menjalar ke ari – ari. Setelah
dilakukan pemeriksaan didapatkan hasil pembukaan 2
cm, keadaan ketuban utuh, his 2x dalam 10 menit
selama 20 detik tekanan darah 120/80 mmHg dan suhu
36,5°C. setelah 4 jam kemudian, bidan melakukan
pemeriksaan untuk melihat kemajuan persalinan dari
ibu tersebut. Apa yang harus diperhatikan bidan untuk
melihat kemajuan persalinan ?
a. His, Tekanan darah, suhu dan nadi
b. Tekanan darah, suhu, penurunan kepala dan DJJ
c. Keadaan ketuban, his, penurunan kepala dan pembukaan
serviks
d. Penurunan kepala, pembukaan serviks, DJJ dan Molage
e. Pembukaan serviks, DJJ, his dan tekanan darah

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 86


Lanjutan...

11. Seorang perempuan umur 37 tahun, G1P0A0,


hamil 42 minggu, sedang dalam persalinan kala II
dengan distosia bahu di RS. Tim penolong telah
melakukan manuver Mc.robert, namun belum
berhasil. Hasil penilaian: bahu dalam posisi antero
– posterior.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus
tersebut?
a. Menekan supra publik
b. Melebarkan jalan lahir
c. Memutar bahu belakang ke depan
d. Mengait dan melahirkan lengan belakang
e. Mengubah posisi ibu ke posisi merangkak

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 87


Lanjutan...

12. Seorang perempuan, Umur 30 tahun, G2P1A036,


usia kehamilan 8 minggu, Sedang inpartu di RS. Hasil
Anamnesis: Riwayat DM (+), hasil pemeriksaan : Td
120/80 mmHg, N 78x/Menit, S 360 C,TFU 36 cm,
presentasi kepala, penurunan 4/5, kontraksi 4
x/10’/45”kuat. DJJ 140x/menit , portio tipis Lunak,
pembukaan 8 cm, selaput ketuban (+), Kep. H II, UUK
kanan Depan.
Masalah potensial apakah yang paling mungkin terjadi
pada Kasus tersebut?
a. Distosia Bahu
b. Hiperglikemi
c. Fetal distrees
d. Pendarahan post parfum
e. Lahir dengan asfiksia

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 88


Lanjutan...

12. Seorang perempuan, Umur 30 tahun, G2P1A036,


usia kehamilan 8 minggu, Sedang inpartu di RS. Hasil
Anamnesis: Riwayat DM (+), hasil pemeriksaan : Td
120/80 mmHg, N 78x/Menit, S 360 C,TFU 36 cm,
presentasi kepala, penurunan 4/5, kontraksi 4
x/10’/45”kuat. DJJ 140x/menit , portio tipis Lunak,
pembukaan 8 cm, selaput ketuban (+), Kep. H II, UUK
kanan Depan.
Masalah potensial apakah yang paling mungkin terjadi
pada Kasus tersebut?
a. Distosia Bahu
b. Hiperglikemi
c. Fetal distrees
d. Pendarahan post parfum
e. Lahir dengan asfiksia

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 89


Lanjutan...

13. Seorang perempuan umur 23 tahun, G3P2A0


hamil 39 minggu, sedang dalam proses persalinan
di BPM. Hasil pemeriksaan : TD 100/80 mmHg, N
80x/menit, S 36,50C, P 22x/menit , TFU 36 cm,
kontraksi 3x/10’/50’, DJJ 140x/menit, kepala sudah
tampak di vulva dan ibu sudah dipimpin meneran
selama 30 menit tetapi bayi belum lahir.
Kapankah waktu paling tepat umtuk melakukan
rujukan jika bayi tidak lahir pada kasus tersebut?
a. Segera mungkin
b. Tunggu 15 menit
c. Tunggu 30 menit
d. Tunggu 45 menit
e. Tunggu 60 menit

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 90


Lanjutan...

14. Seorang perempuan umur 27 tahun, G2P1A0


dalam proses persalinan di BPM. Hasil Anamnesis:
mulas semakin sering dan ingin meneran. Hasil
pemeriksaan: TD 110/70 mmHG, N 86x/menit, S
37,50 C, P 24x/menit, TFU 35 cm, kontraksi
4x/10’/60”, DJJ 146x/menit, porsio tidak teraba,
selaput ketuban utuh, persentasi kepala, UUK
depan, H III+, dilakukan amniotomi.
Pemeriksaan apakah yang menjadi fokus setelah
tindakan tersebut?
a. Bagian janin yang menumbung
b. Intensitas His
c. Penurunan kepala
d. Tanda – tanda vital ibu
e. Denyut Jantung janin

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 91


Lanjutan...

15. Seorang perempuan umur 28 tahun, G1P1A0, hamil 39


minggu, datang ke RS dengan keluhan mulas sejak 4
jam yang lalu. Hasil anamnesis: kontraksi sering, keluar
lendir bercampur darah belum ingin meneran, telah
dilakukan perubahan posisi. Hasil pemeriksaan: TD
120/70 mmHg, N 88x/menit, kontraksi 3x/10’/42”, DJJ
144x/menit, pembukaan 10 cm, ketuban (-), kepala H-
III.
Tindakan apakah yang paling tepat pada kasus
tersebut?
a. Partus percobaan
b. Pimpin meneran
c. Kolaborasi dengan SpOG
d. Persiapan persalinan vacum ekstraksi
e. Observasi kesejahteraan ibu dan janin

11/01/2023 Rini febrianti,S.ST.M.Keb 92


Terima Kasih ...............

11/01/2023 Rini Febrianti,S.ST.M.Keb 93

Anda mungkin juga menyukai