DAN
SOLUSIO PLASENTA
Disusun Oleh
Silvia Dewi Enjelina 1711020126
Dina Siti Nurjanah 1711020133
Vita Hasta Lusiani 1711020146
Nana Dwiansyah P 1711020153
5C / Keperawatan S-1
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Definisi
Fugsi plasenta:
1. Respirasi : Plasenta menyerap oksigen dan mengeluarkan karbondioksida untuk metabolisme janin.
2. Nutrisi : plasenta menyerap nutrin yang dibutuhkan janin dan menguraikannya (dengan bantuan enzi
m) menjadi molekul yang lebih sederhana agar dapat digunkana oleh sel janin.
3. Ekskresi: produk sampah yang dihasilkan janin dibuang dari darah janin dan diekresi oleh organ ibu
4. Proteksi : menghalangi masukya sebagian besar bakteri
5. Produksi hormon
Etiologi
(Prawihardjo, 2009) Manifestasi klinis
(Lowdermik,2013 )
1. Riwayat cesar pada
kelahiran sebelumnya 1. Perdarahan tanpa rasa
2. Usia ibu > 35 – 40 tahun sakit
3. Multiparitas 2. Darah yang keluar dari
4. Riwayat kuretase isap vagina berwarna merah
5. Merokok cerah selama trimester ke
dua atau ketiga
3. Uterus lembut, berileksas
tanpa nyeri tekan, dan
tonus normal.
Komplikasi
(Manuaba, 2011)
2. Penanganan aktif
Penanganan aktif berupa persalinan pervaginam dan persalinan per abdominal.
Penderita di persiapkan untuk pemeriksaan dalam diatas meja operasi. (double set up) yakni dala
m keadaan siap operasi.
Bila terjadi perdarahan banyak lakukan seksio caesarea.
Definisi
1. Syok perdarahan
Kontraksi uterus yang tidak kuat untuk menghentikan perdarahan pa
da kala III persalinan dan adanya kelainan pada pembekuan darah.
2. Gagal ginjal
Disebabkan oleh keadaan hipovolemia karena perdarahan yang
terjadi. Perfusi ginjal akan terganggu karena syok dan pembekuan intra
vaskuler. Oliguri dan proteinuria akan terjadi akibat nekrosis tubuli atau
nekrosis korteks ginjal mendadak.
3. Kelainan pembekuan darah
Disebabkan oleh hipofibrinogenemia.
Pathway Solusio Plasenta
Darah masuk ke selaput tuban Darah menembus selaput tuban Darah terekstravasasi diantara
serabut2 uterus
Darah ke dari Vagina Permukaan uterus berwarna ungu
/biru Darah masuk ke katung ke
tuban
Uterus tegang
Resiko Infeksi Ansietas
Ekstravasi hebat
Penurunan CO
Uterus covelai
Nyeri
Penurunan Perfusi jaringan
Penatalaksanaan
Penanganan kasus solusio plasenta didasarkan kepada berat atau ringannya gejala klinis, yaitu:
a. Solusio plasenta ringan
Ekspektatif, bila usia kehamilan kurang dari 36 minggu dan bila ada perbaikan dengan tirah barin
g dan observasi ketat, kemudian tunggu persalinan spontan.
Bila ada perburukan maka kehamilan harus segera diakhiri. Bila janin hidup, lakukan seksio sesar
ia, bila janin mati lakukan amniotomi disusul infus oksitosin untuk mempercepat persalinan.
Inspeksi
Pasien gelisah, sering mengerang karena kesakitan.
Pucat, sianosis dan berkeringat dingin.
Terlihat darah keluar pervaginam (tidak selalu). Auskultasi
Palpasi Sulit dilakukan karena uterus tegang,
Tinggi fundus uteri (TFU) tidak sesuai dengan bila denyut jantung terdengar biasanya di
tuanya kehamilan. atas 140, kemudian turun di bawah 100 dan
Uterus tegang dan keras seperti papan yang disebut akhirnya hilang bila plasenta yang terlepas
uterus in bois (wooden uterus) baik waktu his lebih dari satu per tiga bagian.
maupun di luar his.
Nyeri tekan di tempat plasenta terlepas.
Bagian-bagian janin sulit dikenali, karena perut
(uterus) tegang.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan umum:
Suplai/ kebutuhan
darah ke jaringan terpenuhi
Tujuan khusus:
a. Conjunctiva tidak anemis
b. Akral hangat
c. Hb normal
d. Muka tidak pucat
e. Tidak lema
f. TTV dalam batas norma
2. Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi uterus
Tujuan umum:
Nyeri berkurang atau terkontrol
Tujuan khusus:
a. Mengungkapkan nyeri dan tegang
di perutnya berkurang
a. Skala nyeri 0-1
b. Dapat melakukan tindakan untuk
mengurangi nyeri
c. Kooperatif dengan tindakan yang
dilakuka
d. TTV dalam batas normal
3. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Tujuan umum:
Cemas terkontrol dan klien dapat
mengerti tentang keadaannya
Tujuan khusus:
a. Klien tidak cemas
b. Klien tidak gelisah
c. Klien tampak tenang
4. Resiko terjadinya syok hipovolemik dengan faktor risikoperdarahan.
Tujuan umum:
Syok hipovolemik tidak terjadi
Tujuan khusus:
a. Perdarahan berkurang
b. TTV dalam batas normal
c. Keadaan umum baik,
d. kesadaran Compos mentis
5. Resiko tinggi terjadinya fetal distress dengan faktor resiko perfusi darah
ke plasenta berkurang.
Tujuan umum:
Tidak terjadi fetal distress
Tujuan khusus:
a. DJJ normal / terdengar,
bisa berkoordinasi
a. Adanya pergerakan bayi
b. Bayi lahir selamat.
Implementasi
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan mencakup ti
ndakan mandiri dan kolaborasi
Tindakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisa dan kesimpulan perawat
dan bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain.
Tindakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bers
ama dengan dokter atau petugas kesehatan lain
Evaluasi
Merupakan hasil perkembangan dengan berpedoman pada hasil dan tujuan yang hendak
dicapai