Anda di halaman 1dari 2

SKENARIO PENANGGULANGAN BENCANA GEMPA BUMI DI GEDUNG FARMASI

DAN KEBIDANAN

Pada pagi yang cerah kegiatan belajar mengajar di Kampus Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
berjalan seperti bisanya. Telah terjadi Gempa Bumi di Cilolohan Kampus Poltekkes Kemenkes
Tasikmalaya yang berpusat di pantai pangandaran dengan magnitudo 5,2 skala richter selama 5
detik. Lalu relawan kesehatan Kampus Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya pun ikut mengevakuasi
korban. Alarm gempa pun berbunyi. Setelah itu, dosen mengatakan “Jangan panik jangan panik
ikuti arahan jalur evakuasi lindungi kepala”. Lalu tim RHA menghampiri BPBD untuk
mengetahui keadaan dilokasi kejadian. Lalu tim RHA menghubungi rekan rekan yang lain
dengan membawa peralatan untuk evakuasi. Leader (Gina) mengaktivasi tim dengan mengatakan
“Seluruh tim silahkan lakukan tugasnya masing-masing untuk mengevakuasi pada korban yang
ada di gedung kebidanan dan farmasi”. Seluruh tim mengatakan “Siap laksanakan”. Tim triage
dan RHA melakukan Primary survey pada korban bencana. Tim RHA mengatakan “Bagi yang
masih bisa berjalan silahkan berlari menuju jalur evakuasi untuk pergi ke tempat yang aman”.
Setelah itu datang tim evakuasi, tim evakuasi tersebut menghampiri pasien yang pertama kali
dilihat. Apabila pasien respirasinya lebih dari 30x/menit maka pasien termasuk dalam gol.
Merah. Lalu, apabila pasien respirasinya kurang dari 30x/menit maka cek nadi apakah teraba
atau tidak atau CRT. Jika CRT lebih dari 2 detik maka pasien tersebut termasuk gol. Merah.
Namun apabila CRT kurang dari 2 detik cek status mental (mengikuti perintah/tidak). Apabila
pasien tersebut tidak mengikuti perintah termasuk dalam gol. Kuning. Apabila respirasi padien
tidak ada, diberikan pembebasan jalan nafas, namun apabila setelah diberikan pembebasan jalan
nafas masih tidak ada maka pasien tersebut termasuk dalam gol. Hitam. Apabila pasien tersebut
masih bisa berjalan sendiri maka pasien tersebut termasuk gol. Hijau. Setelah menemukan
korban leader mengintruksikan tim RHA untuk menelepon tim bantuan dan tim kesehatan untuk
membawa alat-alat sesuai kebutuhan pasien. Tim bantuan dan tim kesehatan membantu tim RHA
untuk melakukan tindakan darurat. Selanjutnya korban dibawa ke posko kesehatan dengan tandu,
lalu tim kesehatan melaporkan keadaan pasien kepada leader posko kesehatan untuk dilakukan
second primary survey. Apabila pasien memerlukan rujukan ke RS maka perekam medis
membuatkan surat rujukannya tersebut. Tim rekam medis melakukan pelaporan kepada leader
terkait jumlah/data keseluruhan korban bencana. Lalu, tim evakuasi melaporkan kepada leader
bahwa sudah tidak ada lagi korban yang berada di gedung kebidanan dan farmasi . Leader
mengatakan “Oke baik simulasi selesai”.

Sruktur Tim

Leader: Gina A

Leader evakuasi: Gina Nurul, dan Melisa

Tim Bantuan 8 Orang dan dibagi 2:

Tim 1 : Riadho, Rafian, Yunus, Friaska,

Tim 2: Dewandi, Pajri, Ahmad Gifari, Fawwaaz. Ada 2 orang yang mencatat keadaan pasien
yaitu RMIK.

Tim RHA 9 Orang + Triage: Melinda, Salma A, Imas, Gina A, Nabila M, Natasya, Azmi, Nuri,
Mela.

Tim Posko 9 Orang: Fitri (Leader), Wulan, Helen, Siti Sarah, Elis, Neng Siti Nurhamidah, Ike,
Nabila dan Satya

Tim dapur 3 Orang: Dini, Nurul, Salma Husna

Korban 11 Orang: Shifa, Ghesi, Susan, Cahya, Delmira, R Bela (Korban ibu hamil sekaligus
jadi dosen), Neng Siti Rahmawati, Siti Ulfi, Eva, Resti, Dea

Dokumentasi 2 Orang: Intan, dan Aisah

Anda mungkin juga menyukai