Anda di halaman 1dari 6

ALINEA

KELOMPOK 1 (Satu)

Disusun Oleh:
Muhammad jovan caesar tuahena 202223022
Jover Tuasuun 202223048
Moh nyong Rumfeka 202223008
Dandi Tatroman
Dalens Sawelet 202223168
Mervin Pelatu 202223080
Muhammad Alief Rama Surur 202223056

Daftar Isi
A. Pengertian Alinea/Paragraf
B. 3 Macam / Komponen Alinea
1. Alinea Pembuka
2. Alinea Isi
3. Alinea Penutup
C. Pembagian Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya
1. Paragraf Deduktif
Ciri-ciri dari paragraf ini adalah:
Contoh Paragraf deduktif:
2. Paragraf Induktif
Ciri-ciri kalimat induktif
Contoh Paragraf Induktif :
3. Paragraf Campuran
Ciri-ciri Paragraf campuran:
Contoh Paragraf Campuran:
A. Pengertian Alinea/Paragraf

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alinea adalah bagian wacana yang
mengungkapkan satu pikiran yg lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai
oleh baris pertama yg menjorok ke dalam atau jarak spasi yg lebih.

Sementara menurut para ahli, alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya
merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.

Alinea diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari kalimat dari sudut
pandang komposisi, alinea sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan
sebab karangan formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri atas satu alinea.

Jadi, tanpa kemampuan menyusun alinea tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan
sebuah karangan.

B. 3 Macam Komponen Alinea

Dalam penerapannya, alinea memiliki berbagai macam yang bisa disesuaikan dengan
kebutuhan tulisan. Setidaknya ada tiga macam alinea yakni alinea pembuka, isi, dan
penutup.

Untuk menciptakan sebuah karangan dan tulisan yang baik diperlukan tiga komponen
tersebut agar para pembaca dapat membaca dan mengerti arti dari wacana atau karangan
yang kita buat.

Selain itu kita harus membaca terlebih dahulu wacana atau karangan yang kita buat agar
kita tahu dimana letak kesalahan kita supaya kita dapat memperbaiki tau merevisi
karangan kita sebelum dibaca oleh banyak orang.

1. Alinea Pembuka

Alinea pembuka merupakan bagian dari sebuah wacana atau karangan yang paling pertama
kita temui. oleh karena itu, sebaiknya alinea pembuka itu disusun secara menarik agar
memunculkan rasa ingin tahu kepada para pembaca. Dalam alinea pembuka sangat
diharapkan dapat membimbing para pembaca untuk memasuki suatu jalan cerita atau isi
dari wacana atau dengan kata lain alinea pembuka ini menyiapkan para pembaca untuk
memasuki alinea isi.

Rumusan alinea pembuka yang baik akan menjadi pedoman untuk pengembangan
karangan menuju tingkat selanjutnya.
Dengan pedoman itu maka akan tercapainya suatu kepaduan pada dalam sebuah wacana
atau karangan.

2. Alinea Isi

Alinea isi merupakan suatu ide pokok beserta pengembangannya dalam sebuah wacana
atau karangan. Oleh karena itu, alinea isi merupakan bagian yang esensial dalam suatu
wacana atau karangan.

Maksudnya adalah alinea isi menjelaskan dengan cara menguraikan bagian-bagian ide
pokok tersebut.

Dalam menjelaskannya harus disusun dengan berurutan dan sesuai dengan asas-asas
penalaran yang masuk akal atau logis.

3. Alinea Penutup

Alinea penutup merupakan alinea-alinea yang mengakhiri atau menutup suatu wacana atau
karangan. Alinea ini merupakan kebulatan dari masalah-masalah yang dikemukakan pada
bagian wacana atau karangan sebelumnya.

Selain itu alinea penutup juga harus mengandung kesimpulan yang benar-benar
mengakhiri uraian wacana atau karangan tersebut.

Karena bertugas untuk mengakhiri suatu wacana, makna alinea penutup yang baik ialah
yang tidak terlalu panjang, tetapi juga tidak terlalu pendek. Akan tetapi, alinea penutup
harus menimbulkan kesan tersendiri bagi para pembaca.

Nah sebuah kumpulan tidak dapat dikatakan sebagai sebuah alinea jika tidak memenuhi
persyaratan. Setidaknya ada empat syarat sebuah kalimat menjadi alinea:

1. Kesatuan, maksudnya semua kalimat yang membina alinea itu secara bersama-sama
menyatakan satu hal suatu hal tertentu.
2. Koherensi, (kekompakan hubungan antara sebuah kalimat dengan kalimat yang lain
yang membentuk alinea itu).
3. Perkembangan alinea, (perkembangan alinea adalah penyusunan/ rencana daripada
gagasan-gagasan yang membina alinea-alinea itu)
4. Efektif, dengan penggunaan kalimat yang efektif, maka ide akan disampaikan
secara tepat.

Seperti yang sudah dijelaskan di awal bahwa ketika membahas alinea, kita tidak akan lepas
dari rangkaian kalimat yang membentuk gagasan pokok. Sebuah gagasan pokok ini bisa
diletakkan di awal, tengah, maupun akhir.

C. Pembagian Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utamanya

Jika dilihat dari letak kalimat utamanya, alinea atau paragraf dibagi menjadi paragraf
deduktif, paragraf induktif dan paragraf campuran.
1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah sebuah paragraf yang kalimat utamanya diletakkan di awal
paragraf. Paragraf/alenia ini dikembangkan dengan pola umum – khusus.

Diawali dengan pernyataan yang bersifat umum kemudian dilengkapi dan diperjelas
dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. Kalimat penjelasnya bisa berupa
contoh-contoh, rincian, bukti-bukti dan sebagainya.

Ciri-ciri dari paragraf ini adalah:

1. Kalimat utama berada di awal/di depan paragraf.


2. Disusun dengan pola umum – khusus

Contoh Paragraf deduktif:


Beternak semut rangrang penghasil kroto tidak semudah yang dibayangkan. Usaha
alternatif yang mulai banyak diminati ini memang menjanjikan keuntungan yang besar,
namun ternyata banyak pengusaha pemula yang bangkrut dalam beberapa bulan
pertamanya.

Kenyataan ini terjadi karena berbagai faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah
keterbatasan ilmu tentang budidaya kroto itu sendiri. Selain itu faktor cuaca pun turut
mempengaruhi.

2. Paragraf Induktif

Paragraf Induktif adalah sebuah paragraf yang kalimat utamanya terletak pada di bagian
akhir Paragraf.

Dalam paragraf ini, kalimat-kalimat disusun dengan pola khusus – umum, yaitu diawali
dengan kalimat-kalimat penjelas yang berupa fakta, contoh-contoh, rincian khusus maupun
bukti-bukti yang kemudian disimpulkan atau digeneralisasikan ke dalam satu kalimat pada
akhir Paragraf.

Inti paragraf ini bisa berupa sebuah kesimpulan.

Ciri-ciri kalimat induktif

1. Penyajiannya diawali dengan kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat


utama
2. Dikembangkan dengan pola khusus – umum
3. Bagian akhir merupakan kesimpulan

Contoh Paragraf Induktif :


Belajar setiap hari, tak pernah sehari pun terlewati tanpa membaca buku. Di hari libur pun
dia tetap tidak lupa menyempatkan diri untuk belajar.
Jika ada waktu luang ia tidak akan menggunakannya untuk bermain, tapi dia akan pergi ke
perpustakaan dan membaca beberapa buku. Itu semua dilakukannya demi mendapat satu
gelar yang diimpikannya sejak lama, yaitu Sarjana.

3. Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah Paragraf yang diawali dengan mengungkapkan kalimat utama,
dilanjutkan dengan kalimat-kalimat penjelas , kemudian diakhiri dengan kesimpulan pada
bagian akhir Paragraf.

Paragraf ini dikembangka dengan pola umum-khusus-umum. Kalimat utama pada bagian
akhir adalah bersifat penegasan kembali kalimat utama yang dikemukakan di awal
paragraf.

Ciri-ciri Paragraf campuran:

1. Memiliki dua kalimat utama, yang berada di awal dan di akhir paragraf.
2. Dikembangkan dengan pola Umum – Khusus – Umum

Contoh Paragraf Campuran:


Keberadaan SMP Terbuka sangat membantu siswa miskin. Dengan adanya SMP terbuka
siswa yang orang tuanya tidak punya biaya untuk menyekolahkan anaknya kini bisa
tersenyum lega.

Anak-anak yang memiliki minat untuk melanjutkan jenjang sekolah dari SD ke tingkat
SMP merasa terbantu dengan adanya SMP Terbuka.

Banyak siswa miskin tetapi memiliki prestasi akademik yang cukup baik, kenyataan ini
harus diperjuangkan. Dengan demikian SMP Terbuka memiliki peran yang sangat penting
dalam membantu siswa miskin.

Anda mungkin juga menyukai