Ta Aslii Oke Erlin Benar
Ta Aslii Oke Erlin Benar
KABUPATEN BELITUNG
TUGAS AKHIR
Manajemen Administrasi
DISUSUN OLEH
ERLIN ANGGELA
NIM : 20.010.009
POLITEKNIK BELITUNG
TANJUNGPANDAN
2023
PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN OTOKRATIS TERHADAP
KABUPATEN BELITUNG
TUGAS AKHIR
Manajemen Administrasi
DISUSUN OLEH
ERLIN ANGGELA
NIM : 20.010.009
POLITEKNIK BELITUNG
TANJUNGPANDAN
2023
i
PERANAN GAYA KEPEMIMPINAN OTOKRATIS TERHADAP
KABUPATEN BELTUNG
TUGAS AKHIR
18 Agustus 2023
Disetujui oleh:
Pembmbing I Pembimbing II
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Nim : 20.010.009
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini merupakan hasil karya
saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di
suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam laporan tugas
akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah dtulis atau diterbitkan
oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan
ERLIN ANGGELA
iii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
Telah diterima dalam ujian Tugas Akhir pada tanggal 18 Agustus 2023 dan
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya.
iv
Tanjungpandan, 26 Agustus 2023
Disahkan oleh,
Direktur Politeknik Belitung
HARTIAN RAMADHAN.ST.,MM
HALAMAN PERSEMBAHAN DAN MOTO
1. Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah, dan karunia-Nya yang telah
2. Kedua orang tua ibu Sulistiawati dan ayah Sumarno, adik saya Evan
Oktaviandi yang senantiasa mendoakan setiap langkah saya. Terima kasih atas
kasih sayang, pengorbanan dan semangat yang selama ini selalu diberikan
tanpa henti.
kepada saya, terima kasih banyak untuk anak buah tersayang Zam Zafran dan
Sajwa Mutia.
5. Sahabatku tersayang Korina, Monica Sefti Malini, Arpi Listri Malisa, Seviani
v
7. Dan yang terakhir saya ingin mempersembahkan tugas akhir ini untuk orang
spesial yang selama ini menemani saya dari awal kuliah sampai lulus, yang
bernama Tyo Mahendra, terima kasih karena selalu memberikan dukungan dan
MOTTO
UNTUK SUKSES”
AKAN MEMANFAATKANMU”
-HR.MUSLIM-
vi
ABSTRAK
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
Penulisan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
menyelesaikan tugas akhir ini, penulis tidak bisa bekerja sendiri, karena banyak
pihak yang turut membantu dan memberikan dukungan dalam segala hal. Oleh
2. Bapak Rifky Nur Alhaqi, SE.,MM selaku dosen pembimbing I yang telah
akhir ini.
kepada penulis.
viii
5. Bapak Bustami selaku Kepala Desa Kembiri Kecamatan Membalong
7. Keluarga tercinta yang selalu memberikan semangat dan doa restu dalam setiap
langkah penulis.
Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menjadi
Akhir kata, penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari
depannya.
ERLIN ANGGELA
20.010.009
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................iv
ABSTRAK.................................................................................................................vii
KATA PENGANTAR...............................................................................................vii
DAFTAR ISI..............................................................................................................x
DAFTAR TABEL......................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................3
x
C. Batasan Masalah.............................................................................................3
D. Rumusan Masalah..........................................................................................4
F. Manfaat Penelitian.........................................................................................4
H. Sistematika Penulisan.....................................................................................7
BAB IV PEMBAHASAN
Membalong....................................................................................................36
Membalong....................................................................................................46
A. Kesimpulan....................................................................................................62
xi
B. Saran ..............................................................................................................64
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi perencana dan pelaku aktif dalam setiap aktivitas organisasi. Sumber
heterogen sehingga tidak seperti mesin, uang dan material yang bersifat pasif
Sumber daya manusia baik yang menduduki posisi pemimpin maupun anggota
organisasi merupakan faktor penting dalam setiap organisasi atau instansi baik
pemerintah maupun swasta. Hal ini karena berhasil tidaknya suatu organisasi
atau instansi sebagian besar dipengaruhi oleh faktor manusia selaku pelaksana
pekerjaan.
nyaman dalam bekerja sehingga tujuan organisasi bisa tercapai secara efektif
1
dalam tindakan pergerakannya sering mempergunakan pendekatan paksaan
instansi dituntut untuk bekerja secara efektif dan efisien serta mempunyai
kualitas dan kuantitas pekerjaan yang semakin baik. Disiplin kerja adalah
pegawai agar mereka bersedia mengubah suatu prilaku serta sebagai suatu
dapat dilakukan dengan memberikan sanksi berupa hukuman dan teguran agar
dapat menciptakan efek jera bagi pegawai dan agar pegawai tidak mengulangi
kesalahannya lagi dan dapat bekerja lebih baik lagi. Oleh karena itu disiplin
yang belum bisa membagi pekerjaan kantor dengan pekerjaan di luar kantor.
2
karena anggaran desa yang kurang, sehingga menyebabkan banyak perencana-
terlihat pegawai yang hanya memakai sandal jepit di dalam kantor. Hal ini
peraturan sudah jelas ada, namun mereka tetap melanggar peraturan tersebut.
B. Identifikasi Masalah
baik
C. Batasan Masalah
terarah, permasalahan yang dihadapi tidak terlalu luas maka perlu dilakukan
3
batasan masalah yaitu pada gaya kepemimpinan otokratis dan kedisiplinan
D. Rumusan Masalah
Belitung?
E. Tujuan Penelitian
Kabupaten Belitung.
F. Manfaat Penelitian
4
1. Bagi Penulis
berpikir ilmiah serta menambah pengetahuan dan wawasan dalam hal yang
3. Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukkan bagi Kantor Desa
observasi sebagai data pendukung. Untuk data dari wawancara penulis akan
atau tidak. Untuk data dari observasi penulis akan mengumpulkan data
5
dengan mengamati situasi di Kantor Desa Kembiri Kecamatan Membalong
Kabupaten Belitung.
a. Observasi
b. Metode Wawancara
Yaitu suatu cara untuk mengumpulkan data dan informasi secara lisan
2. Lokasi Penelitian
3. Lamanya Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 3,5 (tiga setengah ) bulan dengan fase-fase
sebagai berikut:
2023.
10 Mei 2023.
Mei 2023.
6
d. Fase Penyusunan Laporan, dimulai pada tanggal 01 Juli sampai dengan
15 Juli 2023.
H. Sistematika Penulisan
menyeluruh dan agar mudah dipahami mengenai isi dari tugas akhir ini, akan
disusun suatu sistematika penulisan yang terbagi atas 5 (lima) bab, dengan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan.
keadaan pegawai, sarana dan prasaran, visi dan misi, tugas dan
7
masing-masing pegawai Kantor Desa Kembiri Kecamatan Membalong
Kabupaten Belitung.
masyarakat.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan akhir dari penelitian yang berupa kesimpulan dari
saran yang bermanfaat bagi penulis, bagi Politeknik Belitung dan bagi
hasil penelitian.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menjelaskan bahwa:
9
mendengarkan pendapat orang lain atau selalu merasa dirinya mempunyai
(2021), yaitu:
mencari kesalahan.
pertimbangan pendapat.
10
d. Tidak menerima kritik dari anggotanya
menyaingi dirinya
menegur
yaitu ada pada pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang
11
itu adalah harga mati tidak ada alasan yang ada hanyalah hasil. Langkah-
para rekan kerja akan mudah merasa bosan, sebab berada di lingkungan
dan suasana kerja yang monoton. Selain itu para rekan kerja pada
dan tidak ada wadah untuk menampung pendapat dan inovasi yang
dimiliki rekan kerja. Artinya pendapat dari rekan kerja tidak akan
12
b. Pemimpin yang menerapkan gaya kepemimpinan ini juga memberikan
Disamping itu, lingkungan dan suasana kerja yang seperti ini juga kan
dari itu. Sehingga tidak heran jika lingkungan dan suasana kerja akan
besar jika tidak mengambil keputusan dengan baik dan benar serta
sudut pandang yang berbeda-beda. Oleh karena itu dalam dunia kerja
13
5. Indikator Gaya Kepemimpinan Otoktaris
(2015:531) yaitu:
a. Sentralisasi wewenang
b. Pengambilan keputusan
yang pada akhirnya sampai pada kesimpulan yang dinilai paling baik
dan tepat.
c. Produktifitas kerja
seseorang tenaga kerja dalam suatu waktu untuk mencapai hasil atau
presentasi kerja secara efektif dan efisien dengan sumber daya yang
digunakan.
14
B. Ruang Lingkup Kedisiplinan.
1. Pengertian Kedisiplinan
kesadaran kerja dan kesediaan yang harus dimiliki setiap pegawai atau
dalam organisasi atau instansi. Dengan disiplin karakter baik dalam diri
15
seorang pegawai atau karyawan akan terbentuk, sehingga dapat membantu
2. Tujuan Kedisiplinan
pegawai yaitu:
baik.
16
b. Pegawai dapat melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya serta
3. Macam-macam Kedisiplinan
a. Disiplin Preventif
b. Disiplin Korektif
17
dengan peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran kepada
pelanggar.
4. Fungsi Kedisiplinan
bekerja, dengan begi akan menciptkan suasana kerja yang kondusif dan
b. Membangun kepribadian
c. Melatih kepribadian
d. Pemaksaan
e. Hukuman
f. Menciptakan
18
5. Prinsip-prinsip Kedisiplinan
organisasi
d. Ruang kerja dan perlengkapan selalu dijaga dengan bersih dan rapi
g. Selama kerja tidak absen atau tidak masuk kerja dengan alasan yang
lain.
19
c. Disiplin itu dipertimbangkan dalam hubungannya dengan keterlibatan
pelanggaran.
6. Dimensi Kedisiplinan
Dilihat dari jam masuk kerja, jam pulang dan jam istirahat yang tepat
pekerjaan.
jabatan, tugas, dan tamggung jawab serta cara berhubungan dengan unit
kerja lain.
Aturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh
para pegawai.
kedisiplinan yaitu:
20
a. Tujuan dan kemampuan.
pekerjaan tersebut.
b. Kepemimpinan.
c. Kompensasi.
d. Sanksi hukum.
e. Pengawasan.
21
perilaku, kegiatan atau informasi untuk tujuan mengumpulkan
antara lain:
a. Para pegawai datang ke kantor dengan tertib, tepat waktu dan teratur
baik.
berpakaian rapi, suasana kerja terasa nyaman dan rasa percaya diri
kerugian.
22
e. Memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab sangat berpengaruh
b. Disiplin peraturan. Peraturan atau tata tertib yang tertulis dan tidak
dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari pegawai
9. Indikator Kedisiplinan.
23
a. Tingkat absensi
b. Ketepatan waktu.
Sikap dan etika kerja adalah sikap yang diperlukan oleh setiap pegawai
disiplin kerja pegawai akan semakin tinggi. Setiap seorang pemimpin akan
24
berusaha memberikan tingkah laku yang baik kepada pegawainya. Pemimpin
kriteria atau ciri yang selalu menganggap organisasi sebagai milik pribadi,
bawahan sebagai alat semata, tidak mau menerima kritik dan saran, terlalu
disiplin adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap
kepadanya.
organisasi atau instansi tersebut akan selalu diterapkan oleh pegawai sebab
mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang harus dipatuhi oleh
25
seluruh pegawai, sehingga apabila pegawai tersebut tidak mematuhi aturan
26
BAB III
OBJEK PENELITIAN
Pada zaman dahulu kala Desa Kembiri berasal dari sebuah kubok/ume
yang sekarang ini berada antara kembiri dan air kundor yang pada masa itu
kubok tersebut didiami oleh Tok Bantan Dan Tok Kale, Tok Bantan
mempunyai keturunan Nek Manau, Tok Mining, Kek Seh dan Nek She. Oleh
sebab itu pada kala itu Tok Bantan sebagai orang yang di tuakan (Tokoh Adat)
Kelekak Nek Manik, Kelekak Ibul, Kelekak Penyuk, Kelekak Dengut, Dan
Kelekak Pancor, berawal dari ide Tok Bantan untuk mengumpulkan semua
tetua adat dari 7 (tujuh) kelekak, yaitu Kelekak Bantan, Kelekak Mining,
Kelekak Manik, Kelekak Ibul, Kelekak Penyok, Kelekak Pancor, Dan Kelekak
Cikal bakal nama Kembiri karena ketika itu banyaknya terdapat pohon
kumek (kemiri) yang memang Kampong Kembiri berasal dari ume (kebun)
maka berkat kesepakatan dari 7 tetua adat kelekak Kek Se di tunjuk menjadi
27
masyarakatnya untuk menanam sedikitnya 1 (satu) pohon kumek (kemiri)
setelah beliau memimpin dan menjabat sebagai tetua adat istilah kampong
mulai berlaku sebagai pengganti nama kubok dan kepal maka orang yang
perencanaan, kaur keuangan, kaur umum, Kepala Dusun, dan staf BPD, yang
yaitu:
1. Kepala Desa
wilayah
28
b. Melaksanakan pembangunan, seperti pembangunan sarana prasarana
lainnya.
2. Sekeretaris Desa.
umum
29
pembangunan, melakukan monitoring dan evaluasi program, serta
penyusunan laporan.
b. Menyusun RAPBDes
d. Penyiapan rapat-rapat
30
h. Melaksanakan pelayanan umum.
b. Menyusun RAPBDes
Desa
31
7. Kepala Seksi Kesejahteraan.
sosial budaya
ekonomi
politik
lingkungan hidup
pemberdayaan keluarga
32
f. Melaksanakan pelestarian nilai sosial budaya, keagamaan dan
9. Kepala Dusun
pengelolaan wilayah.
33
f. Menyelenggarakan musyawarah desa.
pendidikan dan jenis kelamin yang di uraikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 1
Keadaan Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 2
Keadaan Pegawai Berdasarkan Jabatan
NO NAMA JABATAN
1 BUSTAMI KEPALA DESA
2 SRI MARYATI, S.E SEKRETARIS DESA
3 YANDRI KASI
PEMERINTAHAN
4 SULASTRI, S.PD KASI
KESEJAHTERAAN
5 BAYANA KASI PELAYANAN
6 ARFAN KAUR
PERENCANAAN
7 TIKA HARYANI KAUR KEUANGAN
8 SULISTINA, S.E KAUR UMUM DAN
TATA USAHA
9 LESTARI YUNI ASTUTI KEPALA DUSUN
KEMBIRI
10 SUKA KEPALA DUSUN AIR
GEDE
11 ARYO STAF KEUNGAN
12 APRILIA RIZKI NORMALIKA STAF KASI
13 SUCI PRADANA STAF KAUR
34
14 TRI AGUSTIN STAF
PERPUSTAKAAN
15 RAHAYU STAF KEBERSIHAN
16 SUKINO STAF KEBERSIHAN
17 FERAWATI STAF BPD
Sumber : Kantor Desa Kembiri, 2023
Tabel 3
Keadaan Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
35
36
BAB IV
PEMBAHASAN
Membalong.
sesorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.
Dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku dan
organisasi.
menganggap bawahan sebagai alat semata, tidak mau menerima kritik dan
37
pemimpin harus mampu berperan dengan baik dalam menggerakan dan
1. Sentarlisasi Wewenang.
terhadap pegawainya.
terhadap pegawainya. Hal ini pemulis lihat dari kepala desa yang
38
Hal ini diperkuat lagi dari hasil wawancara mengenai apakah
sebagai berikut:
dapat menjadi teladan bagi pegawai di kantor desa ini sebagai berikut:
sepenuhnya diambil alih oleh pemimpin atau kepala desa karena di desa
wewenang.
2. Pengambilan Keputusan.
39
bersama yang ingin dicapai di kantor desa bisa terlaksana secara
maksimal.
sebagai berikut:
Iya pasti kalau itu, biarpun saya pemimpin disini tetap yang
namanya mengambil keputusan tetap melibat orang lain
kecuali tidak ada jalan lain saya yang akan memutuskannya
sendiri. (Hasil wawanacara dengan pemimpin, 03 Agustus
2023).
40
Mereka harus tetap menerima meskipun tidak setuju karena
disini sayalah yang memimpin makan mereka harus
mengikuti dan menyetujui keputusan yang saya buat. (Hasil
wawanacara dengan pemimpin, 03 Agustus 2023).
namun apabila tidak ada jalan keluar maka pemimpin akan memutuskan
sendiri hasil musyawarah dan apabila ada orang yang tidak menyetujui
keputusan tersebut maka tetap harus setuju karena hal tersebut telat
3. Produktifitas kerja.
terhadap kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan yang ada didalam
organisasi.
41
dilakukan di luar kantor seperti rapat antar desa. Sehingga akan membuat
penumpukkan pekerjaan.
sebagai berkut:
Selain itu, ini hasil lain wawanacara langsung dengan pemimpin atau
kerjanya.
42
Berdasarkan obsevasi diatas bahwa produktifitas kerja pemimpin
yang ada dilapangan bahwa komunikasi dua arah yang dilakukan oleh
yang sangat dekat. Hal ini tercipta karena pemimpin pemimpin yang selalu
sebagai berikut:
43
Dengan berkumpul bersama rekan pegawai atau pada saat
waktu istirahat dikantor maupun diluar kantor. (Hasil
wawanacara dengan pemimpin, 03 Agustus 2023).
begitu ada batasan antara pemimpin dengan pegawai sehingga hal tersebut
tidak akan mengganggu jalannya roda pemerintah yang ada di kantor desa
dua arah yang tercipta di lingkungan kerja desa ini sudah dilakukan cukup
baik dari pemmpin yang sering berkumpul dengan rekan kerja serta
organisasi bisa berjalan sesuai dengan rencana yang diharap dari awal.
44
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan sesuai dengan keadaan
berikut:
45
perencanaan tersebut. (Hasil wawanacara dengan pemimpin,
03 Agustus 2023).
tersebut tidak terlaksana dengan baik atau tidak sesuai dengan tujuan yang
berjalan dengan baik, hanya saja pemimpin yang kurang produktif dalam
46
B. Kedisiplinan Pegawai pada Kantor Desa Kembiri Kecamatan
Membalong.
sangat membantu untuk meluruskan apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan
Dengan adanya kedisiplinan ini bagi organisas maka akan terpeliharaanya tata
berikut:
47
1. Tingkat Absensi
hal ini pegawai memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi atas
sudah menaati peraturan dengan baik sehingga tidak ada satupun pegawai
pegawai mengenai bagaimana tanggapan jika ada pegawai yang telat atau
48
Pegawai yang seperti itu tentunya harus berikan teguran atau
sanksi sehingga akan memberikan efek jera. (Hasil
wawancara dengan pegawai 2, 31 Juli 2023).
mengenai apakah hal tersebut perlu ditindak lanjuti, yaitu sebagai berikut:
absensi pegawai sudah berjalan dengan baik dan tidak ada pegawai yang
datang terlambat. Jika pun ada yang datang terlamabat mereka akan segera
pegawai yang terlamabat datang atau datang tidak tepat waktu. Pegawai
sudah menaati peraturan dan ketentuan dengan baik, sehingga tidak ada
2. Ketepatan Waktu.
akurat dan sesuai dengan yang telah dijanjikan. Ketepatan waktu dalam
49
pekerjaan terdapat tenggang waktu yang telah menjadi aturan dalam suatu
organisasi.
tidak sesuai dengan yang diharapkan dan juga masih terdapat beberapa
Iya pastinya sesama rekan kerja itu harus saling mebantu satu
sama lain. (Hasil wawancara dengan pegawai 2, 31 Juli
2023).
50
Ini juga terlihat dari hasil wawancara langsung dengan pegawai
maka mereka akan saling membantu satu sama lain sehingga pekerjaan
tersebut akan cepat selesai, jika ada pegawai yang kurang memilki insatif
tugas atau pekerjaan sesua dengan waktu yang telah ditetapkan oleh
51
3. Ketaatan Terhadap Peraturan.
organisasi dapat dicapai dengan baik. Untuk itu dibutuhkan sikap setia dari
disini berarti taat dan patuh dalam melaksanakan perintah dari atasan atau
menaati peraturan serta tata tertib yang telah ditetapkan di instansi atau
organisasi tersebut.
Hal ini terlihat masih banyak pegawai yang hanya memakai sandal jepit di
kantor. Padahal hal ini sudah disebutkan dalam peraturan bahwa pegawai
wajib memakai perlengkapan atau atribut lengkap seperti sepatu dan lain-
lain. Dan untuk seragam mereka sudah mengenakan sesuai dengan jadwal
sebagai berikut:
52
Hal lini diperkuat lagi dengan hasil wawancara langsung dengan
peraturan. Hal ini perlu untuk ditindak lanjuti yaitu dengan memberikan
53
Bersadarkan hasil obsevasi dapat disimpulkan bahwa ketaatan
yang tidak mematuhi peraturan yaitu seperti tidak memakai sepatu pada
saat bekerja atau dikantor. Padahal hal ini sudah disebutkan dalam
cukup baik karena pegawai selalu mengumpulkan tugas tepat waktu, tidak
masing-masing.
sebagai berikut:
54
Hal ini diperkuat lagi dengan hasil wawancara langsung dengan
pegawai yang seperti itu sebagai sesama pegawai, yaitu sebagai berikut:
mengerjakan tugas yang dilakukan pegawai sudah cukup baik, hal ini
tugas yang diberikan pemimpin. Jika ada pegawai yang tidak bertanggung
jawab dalam mengerjakan tugas maka perlu tindakan khusus karena hal
55
tersebut akan menghambat pekerjaan orang lain karena yang pasti orang
Sikap dan etika kerja pegawai sangat penting dalam organisasi tanpa
ada sikap dan etika kerja maka akan sulit untuk mencipkan keharmonisan
tinggi.
dilapangan mengenai sikap dan etika kerja cukup baik karena pegawai
yang kurang ramah terhadap orang lain, sehingga orang lain akan segan
berikut:
56
Seingat saya dan selama saya bekerja disini saya tidak pernah
yang namanya meninggalkan pekerjaan biarpun sebanyak
apapun tetap saya tidak akan tinggalkan. (Hasil wawancara
dengan pegawai 1, 31 Juli 2023).
pekerjaannya kepada orang lain atau tidak mau berusaha sendiri, yaitu
sebagai berikut:
Dari hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa sikap dan etika kerja
yang dimiliki oleh pegawai cukup baik karena pegawai selalu bertanggung
57
jawab terhadap pekerjaannya dan tidak pernah meninggalkan pekerjaan
tersebut. Pegawai juga menerima dengan lapang dada dan senang hati jika
orang lain maka itu disebut tidak professional dalam bekerja dan mungkin
hal ini akan di tindakan lanjuti oleh pemimpin atau diberikan sanksi. Sebab
ada yang kurang ramah terhadap orang lain. namun hal ini tidak terlalu
belum terlaksana dengan baik, karena masih ada pegawai yang tidak
58
C. Peranan Gaya Kepemimpinan Otokratis terhadap Kedisiplinan Pegawai
diharapkan oleh sekelompok orang dan atau lingkungan untuk dilakukan oleh
yang dimiliki serta dapat memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung
Dalam setiap kantor pasti ingin pegawai desanya selalu disiplin dalam
mematuhi peraturan yang ada di kantor desa dan memiliki tanggung jawab
59
dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaannya yang dilakukan oleh pegawai.
diinginkan.
harapkan agar pemimpin lebih produktif dalam bekerja supaya tidak ada
pengarahan yang kurang terarah hal ini dikarenakan anggaran yang kurang
Pegawai yang kurang disiplin terlihat pegawa yang kurang menaati peraturan
Hal ini diperkuat dengan hasil wawancara dengan pemimpin atau kepala
berikut:
Hal ini diperkuat lagi dengan hasil wawancara dengan pemimpin atau
60
Kalau masalah berjalan sesuai dengan tujuan itu sesuai
dengan anggaran, apabila anggaran yang diberikan besar
tentu perencanaan akan berjalan dengan baik dan lancar,
namun sebaliknya jika dana anggarannya kurang maka tidak
akan berjalan baik. (Hasil wawanacara dengan pemimpin, 03
Agustus 2023).
baik hal ini dikarenakan pemimpin yang tidak selalu berada dikantor.
pengarah yang belum terlaksana dengan baik hal ini disebabkan anggaran
dalam ketaatan terhadap peraturan yang belum terarah dengan baik karena
masih ada pegawai desa yang tidak menaati peraturan tersebut. Terdapat
61
pegawai yang tidak memakai atribut lengkap seperti sepatu. Pegawai banyak
yang memakai sandal di dalam kantor, padahal hal ini sudah jelas tertulis di
dalam peraturan tidak boleh memakai sandal pada saat bekerja. Pemimpin
kantor desa ini. Pemimpin juga harus menjadi teladan yang baik bagi pegawai
agar mereka mempunyai kesadaran akan peraturan yang ada di kantor desa
tersebut.
62
BAB V
A. Kesimpulan.
arah. Hal ini dapat terlihat dari pemimpin yang mengambil alih wewenang
jawab penuh terhadap seluruh hak dan kewajiban yang ada di kantor desa
pemimpin kepada pegawai sangat baik hal ini terlihat dari pemimpin yang
pengarahan. Hal ini terlhat dari produktifitas kerja pemimpin yang belum
terlaksana dengan baik karena pemimpin yang harus bekerja di dalam dan
63
di luar kantor sehingga membuat penumpukkan pekerjaan. Manajemen
terlaksana dengan baik hal ini disebabkan oleh anggaran yang kurang
mencukupi.
dan etika kerja. Hal in terlhat dari pegawai yang selalu datang tepat waktu.
terhadap peraturan. Hal ini masih ada beberapa pegawai yang memakai
kantor tersebut.
dilakukan dengan baik, oleh karena itu pemimpin harus selalu tegas dalam
membuat pegawai desanya bisa mematuhi aturan yang ada seperti ketaatan
64
yang baik agar pegawai desanya mempunyai kesadaran yang tinggi akan
peranan gaya kepemimpinan otokratis kepala desa dalam hal ini sudah
B. Saran.
karena jika tidak tingkatkan maka kantor desa tersebut tidak akan maju
bisa berjalan dengan baik serta anggran yang cukup untuk melaksanakan
peraturan dengan baik seperti memakai sandal jepit. Hal ini perlu
65
ditingkatkan lagi dengan mempertegas peraturan serta akan diberikan
66
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Onong Uchjana. 1993. Human Relations dan Public Relations. Bandung:
Gramedia Pustaka.
Halilintar, Putri, Dinda, I. P. (2020). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Otoriter
Pada Usia Remaja. Jurnal Hasil Kajian dan Penelitian dalam Bidang
Keislaman dan Pendidikan, 386-397.
Irawati, laila. 2021. Kepemimpinan dan Kinerja Seri Praktis Peningkatan Kinerja
Guru. Jawa Timur: Wade Publish.
i
Rustandi, R. Achmad. 1987. Gaya kepemimpinan (Pendekatan Bakat
Situsiaonal). Cetakan ketiga. Bandung: CV.Armico.
Tulus, Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar.Jakarta :
Grasindo
ii