Anda di halaman 1dari 16

DIKTAT PRAKTIKUM

ETIKA PERIKANAN DAN KELAUTAN


Program Studi Manajemen Sumberdaya Perikanan dan Ilmu Kelautan

disusun oleh:

Dr. Ir. Isdy Sulistyo, DEA


Dr. Nuning Vita Hidayati, S.Pi., M.Si
Dr. Hartoyo, S.Pi., MT
Rika Prihati Cahyaning Pertiwi, S.Pi., M.Si

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO

2023
ACARA I

ASPEK KUALITAS AIR

1.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Alat Praktikum


No Alat
1 WQC (Water Quality Checker)
2 Refraktometer
3 Secchi Disk
4 Lembar Pengamatan
5 Alat Tulis
6 Alat Dokumentasi
7 Tissue

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Bahan Praktikum
No Alat
1 Aquadest

1.2. Penentuan Stasiun Pengambilan Sampel

Praktikum ini dilakukan dengan metode survei langsung pada Kawasan Tritih ,

Cilacap, Jawa Tengah. Penentuan stasiun pengambilan sampel dilakukan dengan metode

purposive random sampling pada 3 stasiun.

1.3. Prosedur Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel air dilakukan dengan menggunakan wadah. Pengambilan

sampel air ini perlu dilakukan dengan hati-hati agar tidak ada gelembung udara yang

ikut masuk. Pengukuran sampel air dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu secara insitu

2
(diuji di lapang) dan secara eksitu (diuji di laboratorium). Beberapa pengujian yang dapat

dilakukan dengan secara insitu meliputi pengukuran pH, suhu, salinitas, dissolved oxygen,

dan Total Dissolved Solid, sedangkan pengukuran yang dapat dilakukan secara eksitu

meliputi pengukuran total amoniak nitrogen, total suspended solid, chemical oxygen demand,

biological oxygen demand, nitrat, dan fosfat dengan cara melakukan pengambilan sampel

air dan melakukan pengujian di laboratorium.

1.4. Pengukuran Kualitas Perairan

Pengukuran kualitas air dapat dilakukan dengan menggunakan Water Quality

Checker. Sampel dapat diambil menggunakan wadah atau dapat diukur secara langsung

di permukaan. Sebelum alat digunakan perlu dilakukan kalibrasi menggunakan

aquadest.

3
ACARA II

ASPEK BIOLOGI AIR

2.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum dapat dilihat pada tabel sekian

Tabel sekian

No Alat
1 Transek 1x1 m dan patok
2 Milimeter blok (sudah delaminating)
3 Label
4 Alat Dokumentasi
5 Toples/Plastik Ziplok
6 Pensil
7 Lembar Pengamatan

Bahan yang digunakan dalam praktikum dapat dilihat pada tabel sekian

Tabel sekian

No Bahan
1 Formalin 4%

2.2. Penentuan Stasiun Pengambilan Sampel

Praktikum ini dilakukan dengan metode survei langsung pada Kawasan

Tritih , Cilacap, Jawa Tengah. Penentuan stasiun pengambilan sampel dilakukan

dengan metode purposive random sampling pada 3 stasiun.

2.3. Prosedur Pengambilan Sampel

Pegambilan sampel macrobenthos dilakukan dengan cara memakai transek

1x1 m dan handsorting.

4
2.4. Prosedur Analisa Data

Penentuan indeks biologi makrozoobentos, yaitu : diversitas, kelimpahan,

keseragaman dan dominansi berdasarkan Shannon-Wiener (Odum, 1971), sebagai

berikut :

H’ = - Σ Pi ln Pi

Dengan:
H’ = Indeks diversitas
ni = Jumlah individu taksa ke-i
N = Jumlah total individu
Pi = Proporsi spesies ke-i

𝐻′
𝐸= ∑ 𝐻𝑚𝑎𝑘𝑠

dengan :
E = Indeks keseragaman
H’ = Indeks diversitas
Hmaks = Indeks keragaman maksimum

D = Σ (Pi)2

dengan :
D = Indeks dominansi
Ni = Jumlah individu taksa ke-i
N = Jumlah total individu
Pi = ni/N = Proporsi spesies ke-i

Untuk melihat pengaruh dan perbedaan jumlah individu [S(En)], diversitas

(H’), keseragaman (E) dan dominansi (D) makrobentos terhadap tingkat

pemanfaatan dan pengelolaan mangrove wisata Tritih, maka nilai yang diperoleh
5
dianalisis dengan ANOVA yang dilakukan dengan uji BNT pada taraf

kepercayaan 95%. Hubungan antara indeks biologi (jumlah spesiesm indeks

diversitas, dan dominansi) dengan lingkungan diproyeksikan dalam bentuk linier

dengan bantuan perangkat lunak Excel. Data kualitas air dan tanah sebagai data

pendukung dianalisis dan dibahas secara deskriptif.

6
ACARA III

ASPEK HEWAN DAN VEGETASI DARAT

3.1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum dapat dilihat pada tabel sekian

No Alat
1 Transek 10x10 m
2 Transek 5x5 m
3 Transek 1x1 m
4 Patok
5 Meteran
6 Lembar Pengamatan
7 Alat Dokumentasi
8 Alat Tulis

3.2. Data Pengamatan

3.2.1. Aspek Hewan

1. Nama spesies

2. Jumlah individu

3. Foto dan video spesiesnya

3.2.2. Aspek Vegetasi Darat

1. Pohon = diameter > 10 cm (dalam 10 x 10m) (dilakukan 3 kali

pengulangan)

• Nama spesies

• Jumlah individu

• Diameter

7
2. Pancang = diameter 1.5 cm < x < 10 cm (dalam 5 x 5 m) (dilakukan

3 kali pengulangan)

• Nama spesies

• Jumlah individu

3. Semai = diameter < 1.5 cm (dalam 1 x 1 m) (dilakukan 3 kali

pengulangan)

• Nama spesies

• Jumlah individu

4. Foto dan video spesiesnya

3.1. Analisis Data

4.1.1. Aspek Hewan

1. Keanekaragaman jenis

Indeks keanekaragaman dari Shannon – Wieners

H’ = - Σ [(ni/N) ln (ni/N)]

i=1

Keterangan

H’ = Indeks keanekaragaman Shannon – Wiener

S = jumlah jenis

ni = jumlah individu jenis ke-i

N = Total seluruh individu

8
Hasil yang didiperoleh kemudian dapat dikategorikan kedalam 3 kategori,

yaitu:

- Jika H’ < 1 maka indek keanekaragaman dikategorikan Rendah.

- Jika 1 < H’ < 3 maka indek keanekaragaman dikategorikan Sedang.

- Jika hasil H’ > 3 maka indek keanekaragaman dikategorikan Tinggi.

2. Dominansi

Kategori indeks dominansi (C) :

C = ∑(𝑛𝑖
𝑁

C = indeks dominansi

ni = jumlah individu jenis ke-i

N = jumlah total individu dari seluruh jenis

Hasil yang didiperoleh kemudian dapat dikategorikan kedalam 3 kategori,

yaitu:

-Jika 0 <C<0.5 : dominansi rendah

- Jika 0.5 <C<0.75 : dominansi sedang

- Jika 0.75 <C<1 : dominansi tinggi

4.1.2. Aspek Vegetasi Darat

1. Keanekaragaman jenis

Indeks keanekaragaman dari Shannon – Wieners

H’ = - Σ [(ni/N) ln (ni/N)]

i=1

9
Keterangan

H’ = Indeks keanekaragaman Shannon – Wiener

S = jumlah jenis

ni = jumlah individu jenis ke-i

N = Total seluruh individu

Hasil yang didiperoleh kemudian dapat dikategorikan kedalam 3


kategori, yaitu:

- Jika H’ < 1 maka indek keanekaragaman dikategorikan Rendah.

- Jika 1 < H’ < 3 maka indek keanekaragaman dikategorikan Sedang.

- Jika hasil H’ > 3 maka indek keanekaragaman dikategorikan Tinggi.

2. Kerapatan

a. Kerapatan mutlak (KM)

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐴
=
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑟𝑒𝑎𝑙

a. Kerapatan Relatif (KR)

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑡𝑙𝑎𝑘 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐴


𝑥 100% =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝐾𝑀

3. Dominansi

Kategori indeks dominansi (C) :


10
C = ∑(ni¦N)²

C = indeks dominansi

ni = jumlah individu jenis ke-i

N = jumlah total individu dari seluruh jenis

Hasil yang didiperoleh kemudian dapat dikategorikan kedalam 3 kategori,

yaitu:

-Jika 0 <C<0.5 : dominansi rendah

- Jika 0.5 <C<0.75 : dominansi sedang

- Jika 0.75 <C<1 : dominansi tinggi

11
ACARA IV

ASPEK SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA

4.1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi alat

dokumentasi dan alat tulis

4.2. Data Yang Dibutuhkan

4.2.1. Data Primer

Data Primer didapatkan langsung dengan metode wawancara. Dengan

ketentuan :

1. Minimal 10 koresponden (warga sekitar lokasi praktikum)

2. Menyiapkan 10 pertanyaan berbobot sesuai aspek (disiapkan oleh asisten)

4.2.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan melalui pemerintah

setempat lokasi praktikum.

4.3. Aspek Yang Diamati

4.3.1. Aspek Ekonomi

1. Aktifitas perekonomian

2. Jenis mata pencaharian (pertanian/ non pertanian)

3. Fasilitas perekonomian (pasar umum, warung, koperasi, dll)

4. Fasilitas transportasi (truk, motor, dll)

12
4.3.2. Aspek Sosial Budaya

1. Kependudukan (jml penduduk umur > 54 thn, 15-54 thn & < 15 thn, jml

kepala keluarga, jml laki/perempuan, luas wilayah dan kepadatan

penduduk).

2. Aktifitas perekonomian (jenis mata pencaharian, spt pertanian atau non

pertanian dan fasilitas perekonomian, spt pasar umum/ warung/ gilingan

padi/ koperasi/ truk/ motor/sepeda)

3. Pendapatan keluarga (pendapatan/tahun & pengeluaran/tahun).

4. Kesejahteraan sosial (fasilitas sosisal, spt pendidikan, kesehatan,

peribadatan dan pemerintahan).

5. Kelembagaan formal (lembaga pemerintahan, penyuluhan, dan koperasi)

6. Dinamika sosial (agama, sengketa pertanahan, faktor penghambat sosial).

13
ACARA V

ASPEK KESEHATAN MASYARAKAT

5.1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini meliputi alat

dokumentasi dan alat tulis

5.2. Data Yang Dibutuhkan

5.2.1. Data Primer

Data Primer didapatkan langsung dengan metode wawancara. Dengan

ketentuan :

3. Minimal 10 koresponden (warga sekitar lokasi praktikum)

4. Menyiapkan 10 pertanyaan berbobot sesuai aspek (disiapkan oleh asisten)

5.2.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang didapatkan melalui pemerintah

setempat lokasi praktikum.

5.3. Aspek Yang Diamati

1. Keberadaan dan habitat vector (populasi penyebab penyakit, spt malaria

dg satuan jml gigitan/orang/jam dan jml jentik/liter atau jml jentik/luas

semak).

2. Habitat vector (luas area habitnya brp semak/genangan air).

3. Jenis penyakit (keberadaan penyakit malaria, diare, kulit, TB paru,

Bronchitis, ISPA, Anemia, Hipertensi, dan lainnya).

14
FORMAT LAPORAN ETIKA PERIKANAN
LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH ETIKA PERIKANAN DAN KELAUTAN

Logo Unsoed (hitam putih)

Disusun Oleh:

1. Nama (NIM)
2. Dst

Kelompok 1
Asisten
Nama (NIM)

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2023
KATA PENGANTAR
Cover acara 1 (samakan dengan cover awal)
ACARA 1
ASPEK KUALITAS AIR
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kualitas Air (Fisika dan Kimia)
2.2. Parameter Air (Suhu, pH, DO, Salinitas, Kekeruhan)
III. MATERI DAN METODE
3.1. Materi
3.1.1. Alat
3.1.2. Bahan
3.2. Metode
3.2.1. Pengambilan data
3.2.2. Pengolahan data
15
3.2.3. Analisis Data
3.3. Waktu dan Tempat
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil (berupa tabulasi data dan dibunyikan)
4.2. Pembahasan (bandingkan dengan referensi)
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA (sesuai TA FPIK)
Lampiran

Note :
Laporan dibuat per acara (jadi ada 5 cover acara 1, 2, 3, 4, dan 5)
Tulis tangan menggunakan kerta folio
Margin 3 cm (left), 1 cm (right)

16

Anda mungkin juga menyukai