Anda di halaman 1dari 23

PENANGANAN BARANG

BERBAHAYA DAN BARANG


TERLARANG
Barang berbahaya dan terlarang adalah
bahan yang karena sifat dan atau
Konsentrasinya dan atau Jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak
lingkungan hidup, dan atau dapat
membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya.
a. Mudah meledak o. Teratogenik
b. Narkotika dan Psikotropika p. Mutagenik
c. Pengoksidasi
d. Sangat mudah sekali menyala
e. Sangat mudah menyala
f. Mudah menyala
g. Amat sangat beracun
h. Sangat beracun
i. Beracun
j. Berbahaya
k. Korosif
l. Bersifat iritasi
m. Berbahaya bagi lingkungan
n. Karsinogenik
ARTI NARKOTIKA DAN
PREKURSOR NARKOTIKA
Apa itu ?

NARKOTIKA (UU No.35 Tahun 2009) adalah zat atau obat yang berasal dari
tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.

PREKURSOR NARKOTIKA adalah zat atau bahan pemula atau bahan


kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan Narkotika.
PENGERTIAN PSIKOTROPIKA DAN BAHAN
ADIKTIF/BERBAHAYA

PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Psikotropika ada 3 golongan :
1. Golongan Psikostimulansi = jenis zat yg menimbulkan rangsangan.
2. Golongan Psikodepresan = Gol obat tidur, penenang dan obat anti cemas.
3. Golongan Sedativa = jenis obat – obat yg mempunyai khasiat pengobatan yg jelas
dan digunakan sangat luas dalam terapi. Contoh Diazepam, klobazam dll.

BAHAN ADIKTIF adalah bahan – bahan aktif atau obat yang dalam organisme hidup
menimbulkan kerja biologi jika disalahgunakan dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi)
yakni keinginan untuk menggunakan kembali secara terus menerus.
Contoh : zat yg terdapat pada lem dan pengencer cat (thinner)
alkohol (minuman yang mengandung ethanol), tembakau/rokok,
obat penenang (obat tidur, pil koplo,nivam,valium,lexotan dll.
Produksi adalah kegiatan atau Proses menyiapkan mengolah,
membuat, dan menghasilkan Narkotika secara langsung atau
tidak langsung melalui ektraksi atau nonekstraksi dari sumber
alami atau sintetis kimia atau gabungannya, termasuk
mengemas dan/atau mengubah bentuk Narkotika.

Peredaran gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika adalah


setia[ kegiatan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan
secara tanpa hak atau melawan hukum yang ditetapkan
sebagai tindak pidana Narkotika dan Prekusor Narkotika.

Ketergantungan Narkotika adalah bahan kondisi yang


ditandai oleh dorongan untuk menggunakan Narkotika secara
terus menerus dengan takaran yang meningkat agar
menghasilak efek yang sama dan apabila penggunaan
dikurangi dan atau dihentikan secara tiba tiba, menimbulkan
gejala fisik dan fisikis yang khas
Peyalahguna adalah orang yang menggunakan Narkotika tanpa hak atau melawan
hukum
Rehabilitasi Medis adalah suatu proses kegiatan pengobatan secara terpadu untuk
membebaskan pecandu dari ketergantungan Narkotika
Rehabilitasi Sosial adalah suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu baik fisik
mental maupun sosial agar bekas pecandu Narkotika dapat kembali melaksanakan
fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat.
Pemufakatan Jahat adalah perbuatan dua orang atau lebih yang bersekongkol atau
bersepakat untuk melakukan melaksanakan, membantu, turut serta melakukan,
menyuruh, menganjurkan, memfasilitasi, memberi konsultasi, menjadi anggota suatu
organisasi kejahatan Narkotika, atau Mengorganisasikan suatu tindak pidana
Narkotika.
Kejahatan Terorganisasi adalah kejahatan yang dilakukan oleh suatu kelompok yang
terstruktur yang terdiri atas 3 (tiga) orang atau lebih yang telah ada untuk suatu waktu
tertantu dan bertindak bersama dengan tujuan melakukan suatu tindak pidana
Narkotika
Narkotika Golongan I adalah Narkotika yg hanya dapat digunakan utk tujuan pengembangan
ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi, serta mempunyai potensi d=sangat tinggi
mengakibatkan ketergantungan
Contoh: Papaver, Opium, Kokain, ganja, Heroin, amphetamine, tembakau super cap Gorila

Narkotika Golongan II, adalah Narkotika Berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan
terakhir dan dapat digunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan pengemban ilmu
penegatahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan
Contoh Alfameprodina, benzetidine, petidin, Morfin, Fentanil, metadon, difenoksin

Narkotoka Golongan III adalah Narkotika berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan
dalam terapi dan atau untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai
potensi ringan mengakibatkan ketergantungan
Contoh
Kodein dan garam-garam campuran opium dan bahan bukan narkotik, campuran sediaan
pinoksin/difenoksilat+ bahan bukan Narkotik
1) Bahan Peledak adalah bahan atau zak yang berbentuk padat cair, gas atau
campurannya yang apabila dikenai atau terkena suatu kasi berupa panas,
benturan atau gesekan akan berubah sebagian atau seluruhnya berbentuk gas
dan perubahan berlangsung dalam waktu yang amat singkat disertai dengan efek
panas dan tekanan
2) Bahan peledak Komersial adalah bahan peledak yang dipakai untuk kepentingan
pembangunan dan proses produksi pada industry pertambangan yang bersifat
Komersil.
3) Bahan Kimia berbahaya adalah bahan kimia atau sesuatu baik dalam keadaan
tunggal maupun campuran yang bersifat memencarkan radiasi, mudah meledak
mudah menyala atau terbakar, Oksidator, reduktor, racun, korosif, menimbulkan
iritasi, sentilisasi, luka dan nyeri menimbulkan bahaya elektronik, karsinogenik dan
mutagenik, etiologic/biomedik dan berbahaya lain- lain yang ditetapkan.
4) Bunga Api adalah benda benda bunga api tunggal atau tersusun atau yang
semacamnya yang dapat menyala berwarna warni dengan disertai letusan
maupun tidak
5. Detonator ada alat peledak utama yang dipergunakan untuk
meledakkan sejumlah bahan peledak lainnya dengan
gelombang Detonasi.

6. Dinamit adalah bahan peledak yang dibuat dari Nitroglycerine


Base dan atau Non Nitroglycerine atau Water Base.

7. Unit Mobil Pencampur (Mobile Mixing Unit) adalah kendaraan


yang dilengkapi dengan mesin pencampur dan tangki – tangki
pembawa Emulsion Matrix, Sensitizer, Amonium Nitrate dan solar
yang dapat mencampur bahan-bahan Emulsion Matrix, Sensitizer,
Ammonium Nitrate dan Solar menjadi bahan peledak.
8. Mesin Pencampur (Mixing Plant) adalah mesin untuk mencampur
Ammonium Nitrate dengan bahan campuran lainnya sehingga
menghasilkan bahan peledak

9. Gudang Bahan Peledak (Storage) adalah tempat yg


dipergunakan untuk menyimpan atau menimbun bahan
peledak.

10. Penyimpanan adalah suatau kegiatan yg dilakukan untuk


mengamankan dan menyelamatkan bahan peledak dalam
suatu tepat agar terhindar dari pencurian, kerusakan,
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
1. Bahan peledak Komersial meliputi

a) Semua Jenis Dinamit, yaitu bahan peledak yang menggunakan bahan


pemeka Nitroglycerine, yang dikenal dengan nama NG Based Explosive
b) Semua jenis Blasting Agents, yaitu bahan baku, bahan peledak yg
menggunakan bahan selain Nitroglycerine.
c) semua jenis Water Based Explosive, yaitu bahan peledak yang tidak
mengandung komponen bahan peledak dengan menggunakan air dalam
campurannnya, yang meliputi slurry, watergel, dan emulsion Explosive.
d) Ammonium Nitrate.
e) Semua jenis ANFO, yaitu bahan peledak yg terdiri dari campuran Ammonium
Nitrate dan Fuel Oil.
f) Semua jenis bahan peledak pembantu (Blasting Accessories antara lain:

(1) Primer (Booster)


(2) Detonator
(3) Sumbu Api (Safety Fuse)
(4) Sumbu Peledak (Blasting Cord atau Detonating Cord atau Fuse)
(5) Connector (Detonating Relay)
(6) Igniter

g) Semua jenis Shaped Charges, yaitu bahan peledak yg mempunyai bentuk geometris
tertentu guna melaksanakan antara lain logging, pemotong pipa selubung atau
konduktor, melaksanakan perforasi, sample taker atau diching.
h) Semua jenis bahan baku untuk produksi bahan peledak yang sifatnya
Explosive antara lain:
(1) Blasting Gelatine
(2) Nitroglycarine
(3) Nitroglycol
(4) Nitrocellulose
(5) Pentaeritritol Tetranitrat
(6) Black Powder
(7) Mercury Fulminate
(8) Lead Azide
(9) Diazoddinitrofenci
(10) Lead Styphanate
(11) Bahan Piroteknik
(12) Formula dari bahan peledak (bunga api)
1) PERSIAPAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
Peralatan dan perlengkapan yg disiapkan utk penanganan barang
berbahaya adalah sbb:
a. Sarung tangan l. Alat tulis Kantor
b. Masker m. Alat penerangan
c. Kacamata Pelindung n. APD
d. Sepatu Safety o. Kamera
e. Baju Safety
f. Helm Safety
g. Rompi Safety
h. Radio Komunikasi
i. Rambu tanda Bahaya
j. Megaphone
k. Laptop
A. Tujuan
Memastikan barang berbahaya dan barang terlarang dilakukan
penanganan dengan baik sesuai standar.
B. Peralatan dan Bahan
1. Metal Detector
2. Under Miror
3. Radio Komunikasi
4. APD
5. Alat Pembatas
6. Kamera.
C. Prosedur Pelaksanaan
1. Safety Officer
D. Prosedur Pelaksanaan
1. Petugas yang mengetahui atau menerima pemberitahuan tentang adanya barang
berbahaya dan barang terlarang mendatangi lokasi temuan.
2. Petugas menggunakan alat pelindung diri dan peralatan penanganan barang
berbahaya dan barang terlarang.
3. Mengamankan Lokasi dengan memasang alat pembatas
4. Tidak mengijinkan setiap orang masuk ke lokasi penemuan barang berbahaya dan
barang terlarang.
5. Melakukan evakuasi orang orang disekitar tanpa menimbulkan kepanikan
6. Petugas melaporkan melalui sarana komunikasi yang ada kepada komandan regu/
supervisi.
7. Komandan regu/Supervisi melaporkan kepada pimpinan perusahaan
8. Melakukan pemeriksaan dengan melakukan pengamatan secara langsung fisik barang
temuan.
9. Petugas tidak memegang atau menyentuh barang temuan
10. mematikan peralatan peralatan komunikasi disekitar area jika berpotensi menimbulkan resiko
11. Membuka semua jendela dan pintu apabila temuan barang ada dalam ruangan
12. Melakukan dokumentasi barang temuan
13. Membuat Laporan tertulis penanganan barang berbahaya dan barang terlarang
1. Langkah Pemeriksaan dalam penemuan barang berbahaya dan Barang terlarang

a. Mengamati secara angsung fisik barang


b. Menggunakan alat pelindung diri (APD)
c. Mengamati secara langsung Lokasi barang
d. Mengamati secara langsung dampak/reaksi terhadap lingkungan
e. Melaporkan kepada atasan.

yang dilakukan jika dokumentasi lokasi penemuan barang yang dicurigai sebagai barang berbahaya
dan terlarang mengalami kerusakan/hilang
a. Melaporkan kepada atasan
b. Mengusahakan pendokumentasian ulang, jika memungkinkan
c. Membuat berita acara tentang kerusakan/hilang dokumen/penemuan barang berbahaya

2. Cara mendokumentasikan penemuan barang


a. barang yg ditemukan dilakukan pengambilan gambar menggunakan kamera
b. Pengambilan gambar dilakukan secara umum dan secara khusus
c. Hasil Gambar dalam keadaan jelas
d. Hasil gambar dicetak dan dilampirkan dalam laporan penanganan barang temuan.
1. Langkah penanganan Dalam penemuan barang yg dicurigai barang berbahaya
dan barang terlarang

a. Jangan Dipegang/ Disentuh


b. Melaporkan kepada atasan
c. Mematikan peralatan komunikasi disekitar area jika berpotensi menimbulkan
resiko
d. Mengamankan area dengan memasang alat pembatas
e. Membuka semua jendela jika berada di dalam ruangan
f. Mengevakuasi orang-orang disekitar tanpa menimbulkan kepanikan
g. tidak mengijinkan seorangpun masuk ke lokasi penemuan benda yg dicurigai
kecuali bagi petugas yang berkompeten.
h. Melakukan tindakan sesuai arahan pimpinan
2. Langkah-langkah dalam melaksanakan pengamanan Lokasi
penemuan barang berbahaya dan terlarang.
Dalam melaksanakan pengamanan di lokasi temuan oleh anggota
Satpam, maka langkah- langkah yang dilakukan adalah:

a. Mendatangi Lokasi
b. Melakukan pengamatan terhadap peristiwa yang terjadi
c. Memasang alat Pembatas
d. Melakukan Pengamanan Lokasi
e. Melarang setiap orang yang tidak berkepentingan memasuki lokasi.
f. Menyempurnakan penutupan dan pengaman lokasi untuk
mempertahankan status Quo
Laporan Hasil Pelaksanaan Tugas
Cara membuat laporan hasil pelaksanaan tugas penenaganan barang berbahaya dan barang
terlarang adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan Laporan secara lisan kepada atasan


b. Membuat laporan kejadian secara tertulis sesuai Format
1) Waktu Kejadian
2) Nama Petugas
3) Lokasi TKP
4) Kejadiannya apa
5) Kronologis Singkat
6) Ada Korban atau tidak
7) Siapa yang menjadi Korban

Anda mungkin juga menyukai