Anda di halaman 1dari 5

sbaKAJIAN TEKNIS TANGGA PORTABLE

PT. HPU – SITE SBA


1.1 Evidence Tangga Portable Workshop HPU-SBA

Berikut kami lampirkan evidence/foto tangga portable yang ada di site HPU-KUP
2.1 Dasar – Dasar Perhitungan
Platform:
Periksa momen lentur maksimum
Periksa modulus penampang
Periksa tegangan lentur :
σ < σijn
Diagonal Brace:
Periksa kuat tekan
& tarik

Tiang Verikal:
Periksa Tekuk (Local & Lateral)
Join Pin:
Periksa kuat geser Batang Melintang:
Periksa kapasitas lentur
Periksa lendutan
Peruksa tekuk lokal
3.1 Tegangan Lentur pada Lantai Kerja

4.1 Persyaratan Desain Tangga


Prinsip desain tangga portable harus memperhatikan beberapa factor berikut :
 Kekuatan, stabilitas, & kekakuan struktur penopang
 Penanganan tangga secara normal
 Keselamatan orang yang merancang/install
 Keselamatan orang yang menggunakan
 Keselamatan orang yang ada di sekitar tangga portable
5.1 Persyaratan Desain Tangga Portable
a. Dasar Desain
Desain pipa dan komponen struktur tangga harus memenuhi standard yang
berlaku seperti SNI, JIS, NZS, BS, dsb.
b. Kombinasi Beban
Kombinasi beban mati, beban hidup dan beban lingkungan yang dijadikan dasar
perhitungan desain berikut :
Dimana:
P = Kapasitas Beban Tangga
DL = Beban mati
LL = Beban hidup, termasuk impact
Beban Lingkungan juga masuk ke dalam salah satu factor. Dimana beban
lingkungan juga akan mempengaruhi tegangan pada tangga.

6.1 Beban Rencana


 Beban Mati (G) meliputi:
1. Berat tangga itu sendiri
2. Semua komponen kelengkapan
 Beban Hidup (Q) secara umum meliputi:
1. Berat orang
2. Berat material dan sampah
3. Berat perkakas dan alat
4. Gaya kejut (Impact)
 Beban Lingkungan (Tambahan) antara lain:
1. Beban angina
2. Beban hujan, dll
7.1 Pengawasan
1. Pengawasan harus dilakukan oleh orang yang kompeten dalam pekerjaan
konstruksi
2. Sebelum dipasang, harus ada rancangan tangga yang dibuat oleh ahli konstruksi
3. Setiap tahapan pekerjaan harus mendapatkan persetujuan dari ahli konstruksi
8.1 Tugas Pengawas
1. Memeriksa kondisi material tangga dari kerusakan atau cacat yang tidak layak
untuk digunakan
2. Memeriksa kelengkapan peralatan tangga, alat pengaman seperti sabuk
pengaman, jaring pengaman, APD dsb
3. Melaksanakan metode dan prosedur kerja yang aman bagi tenaga kerja yang
menggunakan tangga yang dibuat oleh Ahli Konstruksi Perancah
4. Bila kondisi cuaca buruk maka pekerjaan tangga harus dihentikan, karena dapat
mengakibatkan kecelakaan (apabila bekerja pada tempat terbuka)

9.1 Kewajiban Pengawas


1. Dilarang meninggalkan area selama tangga digunakan oleh pekerja
2. Melakukan pemeriksaan dan pengamatan terhadap daya dukung, dan merawat
bagian tangga seperti: batang vertikal, batang horizontal, palang penguat,
pondasi (landasan), lantai kerja, sambungan
3. Operator harus mengisi buku laporan harian perawatan tangga
4. Apabila tangga dan bagian yang tidak berfungsi baik atau rusak, operator harus
segera memperbaiki dan atau menghentikan pekerjaan dan segera melaporkan
pada Pengawas/Ahli yang berwenang

10.1 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengawasan


1. Harus tersedia copy gambar layout tangga dari Ahli/ Pengawas dan disesuaikan
antara gambar rencana dengan kondisi di lapangan
2. Lantai kerja yang terpasang pada tangga harus dipasang dengan aman untuk
mencegah agar pekerja tidak jatuh. Lantai kerja dibuat leluasa (cukup luas)
dengan perlindungan yang cukup, dilengkapi sandaran serta papan pengaman
kaki
3. Kelengkapan dari semua komponen tangga yang akan dipasang dan apabila ada
beberapa komponen rusak harus disingkirkan
4. Apakah ada tanda (label) dari Inspektor, atau orang yang ahli yang memeriksa
tangga tersebut
5. Apakah tangga yang telah terpasang sudah dilengkapi dengan sertifikat dari
Pemilik atau Inspektor yang memeriksa

11.1 Inspeksi / Pemeriksaan


1. Inspeksi adalah suatu proses pemeriksaan secara sistematik terhadap keadaan
fisik dari suatu obyek konstruksi tangga
2. Inspeksi dilaksanakan terhadap bagian-bagian kritis, dimana kemungkinan
kecelakaan kerja dapat terjadi
3. Tujuan inspeksi adalah untuk menilai kelayakan kondisi tangga, sesuai dengan
syarat K3 yang meliputi :
- Sumber bahaya: bekerja di ketinggian, angin, cuaca
- Struktur tangga: roboh, terpeleset, terjatuh, tergencet, tertimpa material
- Akibat kecelakaan : meninggal dunia, luka berat, luka ringan, rusaknya
tangga, tertimpa material yang lainnya
- Upaya penanggulangan: Konstruksi tangga aman, kokoh, stabil, adanya alat-
alat pelindung diri yang disyaratkan
12.1 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pelaksanaan Inspeksi
Tangga yang akan digunakan harus diperiksa dulu oleh Pengawas Ahli untuk memastikan:
a. Struktur tangga dalam keadaan stabil
b. Bahan yang untuk komponen dan aksesoris tangga tidak mengalami kerusakan
c. Memenuhi syarat untuk digunakan
d. Diberi pengaman/alat pengaman
Tangga tersebut harus diperiksa dalam kurun waktu:
a. Minimal seminggu sekali
b. Sesudah cuaca buruk atau gangguan dalam masa pembangunan yang agak lama
13.1 Prinsip Inspeksi
Memberikan pedoman agar inspeksi mudah dilaksanakan, maka hal pokok yang harus
diketahui adalah sebagai berikut:
a. Jenis tangga yang dipakai
b. Bagian pokok perancah
c. Bagian perlengkapan
d. Pemakaian/penggunaan
e. Pembongkaran
Prinsip dari inspeksi tersebut diatas menuntut adanya pemahaman dari pengawas
tentang beberapa hal sebagai berikut
a. Peraturan perundangan terkait
b. Standar atau pedoman teknis
c. Prosedur kerja yang aman
d. Kemampuan membuat daftar periksa (checklist)
e. Menggunakan peralatan dan sarana pengaman lainnya yang diperlukan

Dibuat Oleh:
Yusril Sabri Wahyudi
PLANT HPU - SBA

Anda mungkin juga menyukai