Anda di halaman 1dari 2

Dibandingkan menulis, berbicara lebih mudah dilakukan. Ketiga, berbicaralah tanpa ada rasa menggunjing (ghibah).

Setiap pembicaraan pasti ada maksud-tujuan yang hendak "Dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang
disampaikan, baik itu pembicaraan secara langsung maupun lain." (QS Al-Hujarat [49]: 12). Menggunjing orang lain
melalui media elektronik (teknologi). Saking mudahnya sangat dilarang dalam Islam. Sebab, orang yang menggunjing
dilakukan, orang ketika berbicara seringkali kebablasan, itu tidak lebih baik dari yang digunjing. "Hai orang-orang yang
bahkan tak menggunakan etika. Akibatnya, banyak kebencian beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain
dan permusuhan terjadi. karena bisa jadi mereka yang diolok-olok lebih baik dari
mereka yang mengolok-olok…" (QS Al-Hujarat [49]: 11).
Bagaimanakah sesungguhnya etika berbicara yang dianjurkan
dalam Islam? Keempat, berbicaralah seperlunya saja. Jangan membicarakan
sesuatu yang tidak berguna. Rasulullah bersabda, "Termasuk
Pertama, ketika seorang Muslim berbicara hendaknya hanya
kebaikan Islam-nya seseorang adalah meninggalkan sesuatu
untuk kebaikan (ma'ruf). Allah SWT berfirman, "Tidak ada
yang tidak berguna." (HR Ahmad dan Ibnu Majah). Kelima,
kebaikan pada kebanyakan bisik-bisik mereka, kecuali bisik-
berbicaralah dan jangan mendebat. Sabda Nabi, "Aku adalah
bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah
penjamin sebuah istana di taman surga bagi siapa saja yang
atau berbuat ma'ruf…" (QS An-Nisa [4]: 114).
menghindari pertikaian (perdebatan) sekalipun ia benar."
(Muttafaq 'Alaih).
Kedua, jangan membicarakan semua apa yang didengar. Sebab,
bisa jadi semua yang didengar itu menjadi dosa. Rasulullah
Kelima, Menjauhi dusta/bohong. "Wahai orang-orang yang
SAW bersabda, "Cukuplah menjadi suatu dosa bagi seseorang,
beriman bertakwalah kamu kepada Allah dan jadilah kalian
yaitu apabila ia membicarakan semua apa yang telah ia
bersama-sama orang yang benar.” (QS.At-Taubah:119).
dengar." (HR Muslim).
Keenam, berbicara dengan tidak memaksakan diri. "Dan
sesungguhnya manusia yang paling aku benci dan yang paling
jauh dariku di hari kiamat kelak adalah orang yang banyak
bicara, orang yang berpura-pura fasih, dan orang-orang yang
sombong." (HR At-Tirmidzi).

Ketujuh, berbicaralah dengan tenang dan tidak tergesa-gesa.


Aisyah RA pernah berkata, "Sesungguhnya Rasulullah apabila
membicarakan suatu pembicaraan, sekiranya ada orang yang
menghitungnya, niscaya ia dapat menghitungnya." (Muttafaq
'Alaih).

Sejatinya, Islam tidak melarang manusia untuk berbicara.


Berbicara justru sangat dianjurkan jika mengandung manfaat
dan kebaikan. Tetapi sebaliknya, sangat dilarang jika
pembicaraan itu mengandung keburukan dan penyesatan.
"Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir
hendaknya ia berbicara yang baik-baik atau diam." (Al-Hadis).

Anda mungkin juga menyukai