Anda di halaman 1dari 2

Penutupan akun di akhir periode akuntansi adalah langkah penting dalam proses pembukuan.

Ini dilakukan untuk memastikan bahwa data tahun sebelumnya dan data tahun berikutnya tidak
bercampur, dan untuk mempersiapkan perusahaan dalam memulai pembukuan baru .Dalam proses
penutupan, terdapat dua jenis akun yang diperlakukan berbeda, yaitu akun yang tidak perlu ditutup
dan akun yang perlu ditutup.

Berikut penjelasan mengenai perbedaan perlakuan akun tersebut :

Akun yang Tidak Perlu Ditutup (Permanent Account):

Akun yang tidak perlu ditutup, juga dikenal sebagai akun permanen atau real account, adalah akun
yang mencatat informasi yang berkelanjutan dari periode ke periode.
Akun ini tidak perlu ditutup di akhir periode karena saldo akun tersebut terus berlanjut dalam
pembukuan tahun berikutnya. Akun-akun ini termasuk:

1. Akun Aset (Asset Accounts)

Ini mencakup akun seperti kas, piutang usaha, inventaris, properti, dan peralatan. Saldo akun aset
mencerminkan nilai aset yang dimiliki perusahaan, dan saldo ini harus dipertahankan untuk melacak
perubahan nilai aset dari waktu ke waktu.

2. Akun Kewajiban (Liability Accounts)

Akun kewajiban mencakup utang, gaji yang harus dibayarkan, utang obligasi, dan kewajiban lainnya.
Saldo akun kewajiban mencerminkan kewajiban finansial yang harus dipenuhi oleh perusahaan, dan
saldo ini perlu dipertahankan untuk melacak pembayaran kewajiban di masa mendatang.

3. Akun Ekuitas (Equity Accounts)


Akun ekuitas mencakup modal saham, laba ditahan, dan laba/rugi tahun berjalan. Saldo akun ekuitas
mencerminkan klaim pemilik terhadap aset perusahaan dan laba atau kerugian yang telah dihasilkan.
Saldo akun ekuitas berlanjut dari tahun ke tahun untuk mencerminkan perubahan kepemilikan dan
performa perusahaan.

Akun yang Perlu Ditutup (Temporary Account):

Akun yang perlu ditutup adalah akun yang mencatat perubahan laba atau kerugian selama periode
akuntansi tertentu. Akun-akun ini dikenal sebagai akun sementara karena mereka dibuka di awal
periode dan ditutup di akhir periode untuk memulai pembukuan baru di periode berikutnya. Akun-
akun ini termasuk:

1. Akun Pendapatan (Revenue Accounts)

Ini mencakup semua pendapatan yang diterima oleh perusahaan selama periode, seperti penjualan
produk atau jasa.Saldo akun pendapatan mencerminkan total pendapatan yang dihasilkan selama
periode tersebut.

2. Akun Beban (Expense Accounts)

Akun beban mencakup semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode, seperti gaji,
sewa, bahan baku, dan biaya operasional lainnya. Saldo akun beban mencerminkan total biaya yang
dikeluarkan selama periode tersebut.

3. Akun Laba Bersih (Net Income Account)


Akun ini digunakan untuk menghitung laba bersih perusahaan selama periode akuntansi. Untuk
menentukan laba bersih, saldo akun pendapatan dikurangkan dengan saldo akun beban. Laba bersih
adalah indikator kinerja keuangan perusahaan selama periode tersebut.

Prosedur Penutupan Akun:


Prosedur penutupan akun melibatkan langkah-langkah berikut:

• Saldo akun pendapatan ditutup ke akun laba bersih.

• Saldo akun beban ditutup ke akun laba bersih.

• Laba bersih atau kerugian tahun berjalan ditentukan.

• Laba bersih atau kerugian tahun berjalan ditutup ke akun ekuitas, seperti laba ditahan.

• Saldo akun laba bersih ditutup ke nol.

• Saldo akun laba ditahan diperbarui.

Dengan menutup akun pendapatan dan beban di akhir periode, perusahaan dapat memulai periode
akuntansi baru dengan akun-akun yang bersih dan siap digunakan untuk mencatat transaksi baru.
Dengan cara ini, data tahun sebelumnya dan data tahun yang sedang berlangsung tetap terpisah dan
mudah untuk dikelola dalam pembukuan.

Anda mungkin juga menyukai