Anda di halaman 1dari 4

SOAL SWAMEDIKASI 1: DIARE

Seorang Ibu usia 35 tahun datang ke apotek untuk membeli obat diare untuk anaknya yang berusia 3
tahun. Sejak 5 jam yang lalu, anaknya sudah mencret 3 kali, feses seperti bubur dan lebih lunak dari
biasanya. Tidak ada keluhan lain seperti mual, muntah, demam, lendir atau darah pada feses, dan
nyeri perut. Kondisi anaknya saat ini masih bisa bermain, tidak rewel, tidak lemas dan masih bisa
makan dan minum seperti biasa. Makanan untuk anak selalu dimasak di rumah. Anak ini tidak
mempunyai alergi atau penyakit lain dan tidak menggunakan obat apapun sehari-hari. Sampai saat
ini Ibu anak tersebut belum memberikan obat apapun untuk mengatasi diare anaknya.

TUGAS:
1. Buatlah skenario swamedikasi pada kasus diatas
2. Apakah pilihan obat yang saudara rekomendasikan untuk pasien
3. Apakah informasi mengenai obat-obatan yang saudara berikan kepada pasien
4. Apakah terapi non-farmakologi yang saudara sarankan untuk pasien.

JAWABAN :

1. Skenario Swamedikasi
A : Selamat siang ibu, selamat datang di apotek persona perkenalkan saya Kelvin, apoteker yang
berjaga hari ini apa ada yang bisa dibantu?
P : Saya mau cari obat sekaligus mau konsultasi mas
A : Baik ibu, sebelumnya mohon maaf, ini obatnya untuk siapa ya bu?
P : Oh obatnya untuk anak saya Mas
A : Kalau boleh tahu, anaknya usia berapa ya bu?
P : usianya 3 tahun mas.
A : Baik ibu, lalu gejala seperti apa yang dialami anak ibu ya?
P : Anak saya sudah mencret 3 kali, feses seperti bubur dan lebih lunak dari biasanya.
A : Lalu apa yang sudah ibu lakukan untuk mengatasi gejala anak ibu ini ya?
P : Sejauh ini saya belum melakukan apapun mas.
A : Baik ibu, lalu gejala ini itu sudah muncul sejak kapan ya bu?
P : Sejak 5 jam yang lalu.
A : Sejauh ini ada tidak ya bu hal yang membuat gejalanya semakin memburuk atau meringankan
gejalanya?
P : Sejauh ini tidak ada mas.
A : Apa anak ibu ada gejala lain seperti muntah?
P : tidak ada Mas
A : Selama ini apakah anak ibu memiliki riwayat alergi?
P : Tidak ada juga Mas.
A : Baik ibu, jadi jika melihat kondisi anak ibu sekarang sedang mengalami diare tetapi tanpa ada
tanda-tanda dehidrasi ya bu, baik dehidrasi berat maupun ringan/sedang. Berdasarkan hal ini saya
merekomendasikan untuk pemberian cairan oralit dan tablet zinc kepada anak ibu ya.
P : Baik mas, lalu untuk ketentuan konsumsi cairan oralit dan tablet zincnya itu bagaimana ya
mas?
A : Jadi ibu, saya akan memberikan ibu cairan oralit 200 ml sebanyak 6 bungkus bu. Cairan oralit
ibu berikan sebanyak 100-200 ml tiap anak buang air besar ya bu. Ibu sebaiknya Meminumkan
cairan oralit sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas. Jika anak muntah, tunggu 10
menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambat. Lanjutkan pemberian cairan tambahan
sampai diare berhenti.
P : Oh iya baik mas.
A : Selanjutnya, untuk pemberian Tablet zinc untuk mencukupi kebutuhan cairan. Pemberian
suplemen ini juga dilakukan untuk mencegah munculnya komplikasi akibat diare. Untuk
pemberiannya, 1 tablet zinc yaitu 20 mg, untuk anak berusia ≥ 6 bulan dosis yang diberikan 1
tablet ya bu sebagai dosis tunggal selama 10 hari, adapun cara penyiapannya adalah Larutkan
tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut ± 30 detik) , segera berikan
kepada anak. Apabila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian tablet Zinc, ulangi
pemberian dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga satu
dosis penuh. Meskipun diare sudah berhenti pemberian tetap dilanjutkan hingga 10 hari ya bu.
P : Baik mas. Jadi saya cukup melakukan pengobatan dirumah saja ya tanpa harus ke rumah sakit
atau PUSKESMAS?
A : Iya ibu, berdasarkan kondisi yang dialami anak ibu, pengobatan cukup dilakukan dirumah
saja ya bu dengan memperhatikan beberapa hal seperti agar pemberian ASI lebih sering dan lebih
lama pada setiap kali pemberian. Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air
matang sebagai tambahan. Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan
seperti Oralit, cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang.
P : Baik Mas, Terima kasih
A : Iya ibu sama sama, semoga lekas sembuh ya bu anaknya
Keterangan :
A : Apoteker
P : Pasien
2. Berdasarkan MTBS 2008, pasien mengalami gejala diare tanpa dehidrasi karena berdasarkan data
subjektif (keluhan pasien/wali pasien) tidak mencakup diare dehidrasi berat maupun
ringan/sedang.

Berdasarkan MTBS 2008 halaman 16, disarankan untuk pemberian cairan oralit 100 sampai 200
ml dirumah setiap kali anak buang air besar (BAB). Disarankan pemberian tablet zinc sebanyak
1 tablet (20 mg)/hari selama 10 hari (MTBS 2008 Halaman 17).

3. Informasi Obat Untuk Pasien/Wali Pasien


1) Memberikan kepada ibu 6 bungkus oralit (200 ml), dimana diberikan kepada anak tiap kali
buang air besar sebanyak 100-200 ml cairan oralit. Meminumkan cairan oralit sedikit-sedikit
tapi sering dari mangkuk/cangkir/gelas. Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian
lanjutkan lagi dengan lebih lambat. Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare
berhenti.
2) Pada anak umur ≥ 6 bulan, diberikan 1 tablet zinc/hari dengan dosis 20 mg. Cara pemberian
tablet Zinc:
a) Larutkan tablet dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh (tablet akan larut ± 30 detik)
, segera berikan kepada anak.
b) Apabila anak muntah sekitar setengah jam setelah pemberian tablet Zinc, ulangi
pemberian dengan cara memberikan potongan lebih kecil dilarutkan beberapa kali hingga
satu dosis penuh.
c) Ingatkan ibu untuk memberikan tablet Zinc setiap hari selama 10 hari penuh, meskipun
diare sudah berhenti.
d) Bila anak menderita dehidrasi berat dan memerlukan cairan infus, tetap berikan tablet Zinc
segera setelah anak bisa minum atau makan.
4. Terapi Non-Farmakologi berdasarkan MTBS 2008 Halaman 16
1) Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian.
2) Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai tambahan.
3) Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut ini : Oralit,
cairan makanan (kuah sayur, air tajin) atau air matang.

Anda mungkin juga menyukai