Anda di halaman 1dari 12

Pertemuan 7

D3 Teknik Elektro
Semester 3 ABDUL WAHAB
 Rangkaian logika untuk suatu sistem digital mungkin
merupakan rangkaian kombinasional atau sequential.
Rangkaian kombinasional terdiri dari beberapa gate (gerbang
logika) yang mana outputnya ditentukan langsung oleh
kombinasi input saat itu tanpa memperhitungkan input
sebelumnya. Pada bab ini akan kita bahas contoh rangkaian
kombinasi sederhana yaitu Adder (penjumlah)

Rangkaian Logika Kombinasional adalah rangkaian logika


digital tanpa memori yang outputnya bisa kapan saja hanya
bergantung pada kombinasi inputnya.

Output dari Rangkaian Logika Kombinasional hanya


ditentukan oleh fungsi logika dari status arus input mereka,
logika “0” atau logika “1”, pada waktu tertentu.
Rangkaian Logika Kombinasional

Rangkaian Logika Kombinasional dibuat


dari logika dasar gerbang
NAND, gerbang NOR atau gerbang NOT yan
g “digabungkan” atau dihubungkan
bersama untuk menghasilkan rangkaian
sakelar yang lebih rumit. Gerbang logika ini
adalah blok penyusun rangkaian logika
kombinasional.
 Rangkaian kombinasional adalah rangkaian
yang outputnya hanya tergantung pada input
”pada saat itu”. Pada prinsipnya, rangkaian
kombinasional merupakan penerapan dan
penerjemah langsung dari aljabar boole, yang
biasanya dinyatakan sebagai fungsi logika.
Operator logika yang digunakan dalam
aljabar boole adalah inversi/negasi (NOT),
perkalian logika (AND), penambahan logika
(OR)
Tiga cara utama menentukan fungsi rangkaian
logika kombinasional adalah:

1. Aljabar Boolean - Ini membentuk ekspresi aljabar yang


menunjukkan operasi rangkaian logika untuk setiap variabel
input, Benar atau Salah yang menghasilkan output logika “1”.
2. Tabel Kebenaran - Tabel kebenaran mendefinisikan fungsi
gerbang logika dengan memberikan daftar ringkas yang
menunjukkan semua status keluaran dalam bentuk tabel untuk
setiap kombinasi variabel input yang mungkin dapat ditemui
gerbang.
3. Diagram Logika - Ini adalah representasi grafis dari rangkaian
logika yang menunjukkan jalur/kabel dan koneksi dari masing-
masing gerbang logika individu, diwakili oleh simbol grafis
tertentu, yang mengimplementasikan rangkaian logika.
dan ketiga representasi rangkaian
logika ini ditunjukkan di bawah ini.
 Ada beberapa Rangkaian logika
kombinasional yang akan dibahas adalah
Enkoder, Dekoder, Multiplexer, dan
Demultiplexer
Enkoder adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi
untuk mengubah atau mengkodekan suatu sinyal masukan
diskrit menjadi keluaran kode biner.

Enkoder disusun dari gerbanggerbang logika yang menghasilkan


keluaran biner sebagai hasil tanggapan adanya dua atau lebih
variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan aljabar
boole, tergantung dari kombinasi – kombinasi gerbang yang
digunakan.

Sebuah Enkoder harus memenuhi syarat perancangan m < 2 n .


Variabel m adalah kombinasi masukan dan n adalah jumlah bit
keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya dapat
mewakili satu kombinasi keluaran.
Rangkaian logika kombinasional Multiplexer atau
disingkat MUX adalah alat atau komponen elektronika
yang bisa memilih input (masukan) yang akan
diteruskan ke bagian output (keluaran). Pemilihan
input mana yang dipilih akan ditentukan oleh signal
yang ada di bagian kontrol (kendali) Select.
Rangkaian Dekoder mempunyai sifat yang
berkebalikan dengan Enkoder yaitu merubah kode
biner menjadi sinyal diskrit. Sebuah dekoder harus
memenuhi syarat perancangan m < 2 n . Variabel m
adalah kombinasi keluaran dan n adalah jumlah bit
masukan. Satu kombinasi masukan hanya dapat
mewakili satu kombinasi keluaran.
Rangkaian logika kombinasional Demultiplekser
adalah Komponen yang berfungsi kebalikan dari
MUX. Pada DEMUX, jumlah masukannya hanya satu,
tetapi bagian keluarannya banyak. Signal pada bagian
input ini akan disalurkan ke bagian output (channel)
yang mana tergantung dari kendali pada bagian
SELECTnya.

Anda mungkin juga menyukai