Anda di halaman 1dari 3

ESSAY

Peran Komunikasi Efektif dalam Perubahan Diri dan Lingkungan Sekitar


Lailatul Fajriyah (21 0304.0015)
Saya percaya bahwa setiap individu memiliki kisah unik yang mempengaruhi siapa
dia apa dia saat ini. Nama saya Lailatul Fajriyah mahasiswa jurusan PGPAUD Universitas
Muhammadiyah Magelang.
Pendidikan saya di Universitas Muhammadiyah Magelang memiliki peran penting
membantu mewujudkan cita-cita saya sebagai seorang pendidik yang berintegritas tinggi.
Dengan mempelajari pendidikan pada anak usia dini, membuka pikiran saya, pentingnya
peran pendidik dalam membersamai masa keemasan (golden age) pada anak. Diperlukan
banyak ilmu untuk memberikan stimulasi maksimal pada proses perkembangan anak.
Pada semester 5 ini, saya mempelajari Mata Kuliah Komunikasi Efektif dalam
pendidikan, yang di dalamnya memuat teori dan pengetahuan tentang komunikasi yang
menurut saya sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Pengetahuan tentang komunikasi
ini, membawa saya pada ingatan akan permasalahan-permasalahan sosial, ekonomi, bahkan
pendidikan yang disebabkan oleh kurangnya kemampuan komunikasi seseorang. Salah satu
permasalahan yang saya temukan adalah turunya kemampuan berkomunikasi pada anak
akibat pengaruh gadget. Anak-anak sudah tindak menggunakan bahasa verbal dan nonverbal
sesuai dengan norma yang berlaku. Banyak anak yang sudah menghilangkan kesantunan
berbahasanya kepada orang yang lebih tua, teman sebaya, bahkan gurunya. Kalimat-kalimat
yang berkonotasi buruk banyak digunakan dalam percakapan pada konteks apapun dan
dengan siapapun. Seperti kata "anjir", "cok", "goblok" lumrah digunakan setiap hari.
Peristiwa tidak sesuai dengan teori kesantunan berbahasa yang dijelaskan oleh Masinambow
bahwasanya di dalam tindak laku berbahasa haruslah disertai dengan norma-norma dan nilai-
nilai yang berlaku dalam budaya dan masyarakat (Nofrion, hal.137). Jelas dikatakan disini
bahwasanya dalam berbahasa, setiap individu harus memperhatikan norma dan nilai yang
berlaku di masyarakat, karena sejatinya kegiatan komunikasi paling banyak digunakan adalah
bersama masyarakat.
Komunikasi Efektif dapat dilakukan untuk meminimalisir hilangnya kesantunan
berbahasa pada anak. Lima hukum komunikasi efektif yaitu, Respek, Empati, Audible,
kejelasan pesan, dan Humble (Nofrion, hal.140), dapat dijadikan acuan dalam membangun
komunikasi efektif dengan anak. Orang dewasa khususnya orang tua dan guru dan
memberikan contoh cara berbahasa yang baik dan benar melalui lima hukum ini. Anak usia
dini merupakan peniru yang handal, sebelum terlambat, dengan banyak memberikan contoh
kesantunan berbahasa melalui komunikasi efektif, anak akan mampu meniru dan
menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai seorang yang nantinya akan menjadi orang tua ataupun guru PAUD, saya
menyadari bahwa saya memiliki kemampuan berkomunikasi secara efektif dengan orang lain.
Saya mudah berbaur dalam konteks sosial maupun emosional. Banyak teman yang
mengatakan bahwa saya merupakan orang yang enak untuk diajak berbagi ,berdiskusi, dan
juga nyambung dalam berbagai konteks pembicaraan. Dalam konteks pendidikan, saya
merupakan guru favorit anak-anak. Menurut mereka saya adalah guru yang lekat dan
menyampaikan informasi dengan jelas, serta seringkali memberikan nasihat dan masukan
yang mudah diterima. Nofrion (hal.141) menjelaskan komunikasi efektif mengharuskan
terjadinya perubahan paradigma dan cara berpikir pada diri komunikan serta terjadinya saling
pengertian yang mendalam. Teori ini mendukung kemampuan berkomunikasi saya secara
efektif, khususnya dalam berkomunikasi dengan teman sebaya.
Di samping kemampuan saya dalam berkendara secara efektif, saya juga menyadari
bahwa kemampuan ini tidak dapat saya gunakan dalam segala konteks. Khususnya saya
mengalami kesulitan ketika harus berbicara dengan orang asing yang lebih tua, saya
cenderung merasa canggung, terutama pada orang yang terlihat dominan, saya mudah juga
merasa terintimidasi. Tetapi, saya percaya bahwa kekurangan saya ini bukanlah sesuatu yang
mutlak tidak dapat diubah. Nofrion mengatakan dalam bukunya "berbicara itu sebenarnya
tidak sulit, yang sulit adalah mempelajari dan mengamalkan teknik-tekniknya" (Nofrion, hal.
178). Dari sini saya yakin, bahwasanya kemampuan berkomunikasi saya dapat ditingkatkan
dengan banyak belajar pengetahuan tentang komunikasi juga belajar tentang cara
meningkatkan kepercayaan diri.
Setelah banyak mempelajari teori-teori komunikasi dalam pendidikan serta mengkaji
permasalahan-permasalahan komunikasi yang ada di sekitar, saya sebagai mahasiswa
menyadari bahwa tidak ada kata terlambat untuk mempelajari sesuatu, khususnya perihal
permasalahan komunikasi yang saya miliki. Saya menjadi yakin bahwa setiap permasalahan
pasti ada solusinya. Sehingga saya yakin, saya mampu mempelajari dan mendalami
kemampuan berkomunikasi menjadi lebih baik. Selain itu, sebagai seorang pendidik, melalui
pengetahuan tentang berkomunikasi yang efektif saya meningkatkan kualitas pendidikan
dengan memaksimalkan penggunaan kemampuan berkomunikasi pada diri saya, peserta
didik, lingkungan sekolah, serta komunikasi dengan orang tua dari anak didik.
Lampiran 1
Infografis
Refleksi Pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai