Anda di halaman 1dari 12

Deciding on the Communication Media

Perusahaan harus mengalokasikan anggaran komunikasi pemasaran mereka pada sembilan


mode komunikasi utama.

DEFINING THE COMMUNICATION MEDIA MIX / DEFINISI CAMPURAN MEDIA KOMUNIKASI

Komunikasi tidak terbatas pada periklanan. Pelanggan mengenal suatu merek melalui berbagai
titik kontak, termasuk klub online dan komunitas konsumen, pameran dagang, pemasaran
acara, sponsorship, kunjungan pabrik, hubungan masyarakat dan siaran pers, serta pemasaran
tujuan sosial. Untuk mengomunikasikan proposisi nilainya secara efektif kepada audiens
sasarannya, perusahaan harus mengembangkan kampanye komunikasi pemasaran terpadu
yang mencakup berbagai media.

Campuran media komunikasi mengidentifikasi berbagai mode komunikasi yang akan digunakan
perusahaan untuk menginformasikan kepada khalayak sasaran tentang penawarannya. Format
media yang paling umum mencakup :

• Periklanan adalah segala bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa
yang dibayar oleh sponsor tertentu melalui media cetak (surat kabar, majalah, brosur, buku,
selebaran, direktori), media penyiaran (radio dan televisi), media jaringan , dan media display
(billboard, tanda, poster, kemasan luar, sisipan kemasan, cetak ulang iklan, dan display di
tempat pembelian).

Periklanan dapat membangun citra jangka panjang suatu atau memicu penjualan cepat Bentuk
periklanan tertentu, seperti TV, memerlukan anggaran yang besar, sedangkan bentuk lainnya,
seperti iklan online bertarget, tidak memerlukan anggaran. Kehadiran iklan di media massa
mungkin berdampak pada penjualan: Konsumen mungkin percaya bahwa merek yang
diiklankan secara besar-besaran harus berkualitas baik.

• Komunikasi online dan media sosial melibatkan aktivitas dan program online yang dirancang
untuk melibatkan pelanggan atau calon pelanggan dan secara langsung atau tidak langsung
meningkatkan kesadaran, meningkatkan citra, atau memperoleh penjualan produk dan layanan
(situs web, email, iklan penelusuran, iklan bergambar, blog perusahaan, ruang obrolan pihak
ketiga, forum, pesan Facebook dan Twitter, serta saluran dan video YouTube). Pemasaran dan
pesan online dapat mengambil banyak bentuk untuk berinteraksi dengan konsumen ketika
mereka berada dalam mode pencarian aktif atau ketika mereka hanya browsing dan
berselancar online untuk melakukan sesuatu.

• Komunikasi seluler adalah bentuk khusus komunikasi online yang menempatkan pesan di
ponsel, ponsel pintar, atau tablet konsumen (pesan teks, komunikasi online, dan komunikasi
media sosial). Pemasaran online dan media sosial semakin bergantung pada bentuk komunikasi
seluler seperti ponsel pintar atau tablet. Komunikasi seluler bersifat tepat waktu—pesan bisa
sangat sensitif terhadap waktu dan mencerminkan kapan dan di mana konsumen berada—dan
bersifat meresap, artinya pesan selalu ada di ujung jari konsumen.

• Pemasaran langsung melibatkan penggunaan surat, telepon, email, pesan online, atau
interaksi tatap muka untuk berkomunikasi secara langsung dengan, atau meminta tanggapan
atau dialog dari, pelanggan dan prospek tertentu.

• Acara dan pengalaman adalah aktivitas dan program yang disponsori perusahaan yang
dirancang untuk menciptakan interaksi terkait merek dengan konsumen. Contohnya termasuk
olah raga, seni, hiburan, festival, tur pabrik, museum perusahaan, dan aktivitas jalanan, serta
acara untuk tujuan tertentu dan aktivitas yang tidak terlalu formal. Acara dan pengalaman
menawarkan banyak keuntungan asalkan menarik dan implisit , artinya melibatkan soft sell
secara tidak langsung.

• Promosi mulut ke mulut melibatkan penyampaian informasi dari orang ke orang melalui
komunikasi lisan. Media sosial dapat dipandang sebagai contoh spesifik dari promosi mulut ke
mulut, di mana komunikasi pribadi terjadi secara online dan dapat diamati oleh orang lain.

• Publisitas dan hubungan masyarakat melibatkan berbagai program yang ditujukan secara
internal kepada karyawan perusahaan atau secara eksternal kepada konsumen, perusahaan
lain, pemerintah, dan media untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau
komunikasi produk individualnya (peralatan pers, pidato, seminar , laporan tahunan,
sumbangan amal, publikasi, hubungan masyarakat, lobi, media identitas, dan majalah
perusahaan). Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada kredibilitasnya
yang tinggi: Cerita dan fitur berita lebih autentik dan kredibel di mata pembaca dibandingkan
iklan.

• Penjualan personal adalah proses di mana penjual mencoba meyakinkan pembeli untuk
membeli produk atau jasa tertentu. Penjualan personal biasanya melibatkan komunikasi tatap
muka dan sangat bergantung pada keterampilan dan kemampuan persuasi penjual.

• Pengemasan merupakan bentuk komunikasi yang efektif, terutama dalam hal keputusan yang
dibuat pada saat pembelian. Gaya produk, bentuk dan warna kemasan, dekorasi toko, dan alat
tulis perusahaan semuanya mengkomunikasikan citra kepada pembeli dan memberikan kesan
yang dapat memperkuat atau melemahkan pandangan pelanggan terhadap suatu perusahaan.

DEVELOPING A MEDIA PLAN / MENGEMBANGKAN RENCANA MEDIA

Perencana media harus menentukan sarana yang paling hemat biaya dalam setiap jenis media
yang dipilih. Perencana media harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran audiens,
komposisi, dan biaya media, lalu menghitung biaya per seribu orang yang dijangkau.
Pertama, pertimbangkan kualitas penonton. Untuk iklan lotion bayi, majalah yang dibaca oleh 1
juta orang tua muda mempunyai nilai eksposur 1 juta pembeli potensial; jika dibaca oleh 1 juta
remaja, nilai pemaparannya hampir nol.

Kedua, pertimbangkan kemungkinan perhatian audiens. Pembaca beberapa majalah mungkin


lebih memperhatikan iklan dibandingkan pembaca majalah lain.

Yang ketiga adalah kualitas editorial media , yang berarti prestise dan dapat dipercaya. Orang-
orang lebih cenderung mempercayai iklan TV atau radio ketika iklan tersebut muncul dalam
program yang mereka sukai. Keempat, pertimbangkan nilai kebijakan penempatan iklan dan
layanan tambahan, seperti edisi regional atau pekerjaan, serta persyaratan waktu tunggu untuk
majalah.

Menentukan Jangkauan Media, Frekuensi, dan Dampak .


Pemilihan media bertujuan untuk menemukan media yang paling hemat biaya untuk
menyampaikan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan kepada khalayak sasaran. Pengiklan
mencari tujuan komunikasi tertentu dan tanggapan dari audiens target—yang biasanya
melibatkan tingkat kesadaran merek yang dihasilkan. Jumlah paparan yang diperlukan untuk
mencapai tingkat kesadaran khalayak tertentu bergantung pada jangkauan, frekuensi, dan
dampak media yang dipilih :

• Jangkauan (kanan). Jumlah orang atau rumah tangga yang berbeda-beda yang terpapar pada
jadwal media tertentu setidaknya satu kali selama jangka waktu tertentu

• Frekuensi (F). Berapa kali dalam jangka waktu tertentu rata-rata orang atau rumah tangga
terkena pesan tersebut

• Dampak (I). Nilai kualitatif dari paparan melalui media tertentu (misalnya, iklan makanan
harus memiliki dampak yang lebih tinggi di Bon Appétit dibandingkan di majalah Fortune).

Kesadaran khalayak akan semakin besar jika semakin tinggi jangkauan, frekuensi, dan dampak
paparannya. Ada trade-off penting di sini.

Hubungan antara jangkauan, frekuensi, dan dampak digambarkan dalam konsep berikut:

• Jumlah total eksposur (E). Ini adalah jangkauan dikali frekuensi rata-rata—yaitu, E = R * F,
juga disebut poin peringkat kotor (GRP). Jika jadwal media tertentu menjangkau 80 persen
rumah dengan frekuensi pemaparan rata-rata 3, jadwal media tersebut memiliki GRP 240 (80 *
3). Jika jadwal media lain memiliki GRP 300, maka jadwal tersebut memiliki bobot yang lebih
besar, namun kita tidak dapat mengetahui bagaimana bobot ini dipecah menjadi jangkauan dan
frekuensi.

• Jumlah eksposur tertimbang (WE). Ini adalah jangkauan dikalikan frekuensi rata-rata, dikalikan
dampak rata-rata— yaitu KAMI = R * F * I.
Jangkauan merupakan hal yang paling penting ketika meluncurkan produk baru, perluasan
merek terkenal, atau merek yang jarang dibeli, atau ketika mengejar target pasar yang belum
ditentukan. Frekuensi menjadi sangat penting ketika terdapat pesaing yang kuat, cerita yang
rumit untuk disampaikan, penolakan konsumen yang tinggi, atau siklus pembelian yang sering.
Alasan utama pengulangan adalah kelupaan konsumen. Semakin tinggi “tingkat lupa” yang
terkait dengan suatu merek, kategori produk, atau pesan, semakin tinggi tingkat pengulangan
yang diperlukan.

Memilih Waktu dan Alokasi Media.


Saat memilih media, pengiklan harus membuat keputusan penjadwalan makro dan
penjadwalan mikro. Keputusan penjadwalan makro terkait dengan musim dan siklus bisnis.
Misalkan 70 persen penjualan suatu produk terjadi antara bulan Juni dan September.
Perusahaan dapat memvariasikan pengeluaran komunikasinya untuk mengikuti pola musiman,
menentang pola musiman, atau konstan sepanjang tahun. Keputusan penjadwalan mikro
memerlukan pengalokasian pengeluaran komunikasi dalam jangka waktu singkat untuk
mendapatkan dampak maksimal. Misalkan perusahaan memutuskan untuk membeli 30 spot
radio pada bulan September. Pesan komunikasi pada bulan tersebut dapat dipusatkan, disebar
terus menerus sepanjang bulan, atau disebar secara terputus-putus.

Pola yang dipilih harus memenuhi tujuan komunikasi pemasar dan mempertimbangkan tiga
faktor.

1. Perputaran pembeli menyatakan tingkat masuknya pembeli baru ke pasar; semakin


tinggi angka ini, komunikasi harus semakin berkesinambungan.
2. Frekuensi pembelian adalah berapa kali rata-rata konsumen membeli produk selama
periode tersebut; semakin tinggi frekuensi pembelian, komunikasi harus semakin
berkelanjutan.
3. Tingkat lupa adalah tingkat dimana pembeli melupakan mereknya; semakin tinggi
tingkat lupa, komunikasi harus semakin berkesinambungan.

Saat meluncurkan produk baru, pengiklan harus memilih di antara empat strategi: kontinuitas,
konsentrasi, flighting, dan pulsing.

• Kontinuitas berarti eksposur muncul secara merata sepanjang periode tertentu. Umumnya,
pengiklan menggunakan komunikasi berkelanjutan dalam memperluas pasar, dengan barang
yang sering dibeli, dan dalam kategori pembeli yang ditentukan secara ketat.

• Konsentrasi memerlukan pengeluaran seluruh dana komunikasi dalam satu periode. Ini masuk
akal untuk produk dengan satu musim penjualan atau satu hari libur terkait.

• Penerbangan memerlukan komunikasi selama satu periode, diikuti periode tanpa komunikasi,
diikuti aktivitas komunikasi periode kedua. Hal ini berguna ketika pendanaan terbatas, siklus
pembelian relatif jarang, atau barang bersifat musiman.
• Pulsing adalah komunikasi yang berkesinambungan pada tingkat rendah, diperkuat secara
periodik oleh gelombang aktivitas yang lebih berat. Ini memanfaatkan kekuatan komunikasi
berkelanjutan dan penerbangan untuk menciptakan strategi penjadwalan janji temu. Mereka
yang menyukai pulsing percaya bahwa hal ini akan membuat audiens mempelajari pesan secara
lebih menyeluruh dan dengan biaya yang lebih rendah bagi perusahaan.

Perusahaan harus mengalokasikan anggaran komunikasinya dalam ruang dan waktu. Misal
Perusahaan memasang iklan di jaringan TV dan radio nasional atau di majalah yang beredar
secara nasional, itu disebut Perusahaan melakukan “pembelian nasional” dan Perusahaan
melakukan “pembelian spot” ketika membeli jam tayang TV di beberapa pasar atau majalah
edisi regional. Pasar-pasar ini juga disebut wilayah pengaruh dominan. Perusahaan melakukan
“pembelian lokal” ketika beriklan di surat kabar lokal, radio, atau situs luar ruangan.

Developing the Creative Approach


Efektivitas suatu komunikasi bergantung pada seberapa baik pesannya diungkapkan selain apa
isinya. Jika komunikasi tidak efektif, hal ini mungkin berarti pesan yang digunakan salah atau
pesan yang benar diungkapkan dengan buruk. Pemasar menggunakan strategi kreatif yang
berbeda untuk menerjemahkan pesan mereka ke dalam komunikasi tertentu. Hal itu dapat di
klasifikasi secara luas sebagai daya tarik (banding) informasional atau transformasional.

Informational Appeals. Daya tarik informasional menguraikan atribut atau manfaat produk atau
layanan. Contoh dalam periklanan mencakup :

 Iklan solusi masalah (Aleve menawarkan pereda nyeri dan nyeri yang bertahan paling
lama)
 Iklan demonstrasi produk (Thompson Water Seal dapat menahan hujan lebat, salju, dan
panas)
 iklan perbandingan produk (AT&T menawarkan jaringan seluler 4G terbesar); dan
 testimoni darI endorser yang tidak dikenal atau selebriti (pemain NBA LeBron James
menawarkan McDonald's, Nike, Samsung, Sprite, dan lainnya).

Daya tarik informasional mengasumsikan pemrosesan komunikasi yang sangat rasional di


pihak konsumen. Aturan logika dan alasan.

Penelitian akademis telah menjelaskan daya tarik informasional dan hubungannya dengan
argumen 1 sisi versus argumen 2 sisi.
- Kita mungkin mengharapkan presentasi satu sisi yang memuji suatu produk akan lebih
efektif dibandingkan argumen dua sisi yang juga menyebutkan kekurangannya. Namun
- pesan dua sisi mungkin lebih tepat, terutama ketika asosiasi negatif harus diatasi. Pesan
dua sisi akan lebih efektif jika ditujukan kepada khalayak yang berpendidikan lebih tinggi
dan mereka yang awalnya menentang.

Urutan penyampaian argumen dalam Daya Tarik Informasional juga penting.


- Dalam pesan yang bersifat sepihak, menyajikan argumen yang paling kuat terlebih
dahulu akan membangkitkan perhatian dan minat, dan hal ini penting dalam media di
mana khalayak sering kali tidak memperhatikan keseluruhan pesan. Dengan audiens
yang terbatas, presentasi klimaks mungkin lebih efektif.
- Untuk pesan dua sisi, jika audiens pada awalnya menentang, lebih baik memulai dengan
argumen pihak lain dan menyimpulkan dengan argumen terkuat Anda sendiri.

Transformational Appeals. Daya tarik transformasional menguraikan manfaat atau citra yang
tidak terkait dengan produk. Daya tarik transformasional sering kali berupaya membangkitkan
emosi yang akan memotivasi pembelian. Ini menggambarkan tipe orang yang menggunakan
suatu merek atau enis pengalaman yang dihasilkan dari penggunaan.

Dalam Mengembangkan Pendekatan Kreatif Daya Tarik Transformational Komunikator


menggunakan daya tarik negatif seperti ketakutan, rasa bersalah, dan malu untuk membuat
orang melakukan sesuatu (menyikat gigi, melakukan pemeriksaan kesehatan tahunan) atau
berhenti melakukan sesuatu (merokok, menyalahgunakan alkohol, makan berlebihan). Daya
tarik rasa takut akan berhasil jika tidak terlalu kuat, jika kredibilitas sumber tinggi, dan jika
komunikasi menjanjikan, dengan cara yang dapat dipercaya dan efisien, bahwa produk atau
layanan akan menghilangkan rasa takut yang ditimbulkannya. Pesan akan menjadi paling
persuasif ketika pesan tersebut tidak cukup sesuai dengan keyakinan audiens. Menyatakan apa
yang diyakini oleh audiens akan memperkuat keyakinan, dan pesan yang terlalu berbeda
dengan keyakinan tersebut akan ditolak.

Selain itu, Komunikator juga menggunakan daya tarik emosional positif seperti humor, cinta,
kebanggaan, dan kegembiraan. Teknik-teknik ini dianggap perlu dalam lingkungan media baru
yang sulit dengan tingkat keterlibatan rendah dan pesan-pesan yang bersaing. Namun, taktik
untuk mendapatkan perhatian juga dapat mengurangi pemahaman, dan taktik tersebut dapat
dengan cepat merusak sambutan atau menutupi produk. Oleh karena itu, salah satu
tantangannya adalah mencari cara untuk memecahkan kekacauan dan menyampaikan pesan
yang diinginkan.

Keajaiban periklanan adalah menghidupkan konsep-konsep abstrak di benak konsumen


sasaran.

 Dalam iklan cetak, komunikator harus menentukan judul, salinan, ilustrasi, dan warna.
 Untuk pesan radio, komunikator harus memilih kata, kualitas suara, dan vokalisasi.
Suara penyiar yang mempromosikan mobil bekas harus berbeda dengan suara penyiar
yang mempromosikan mobil mewah baru.
 Jika pesan ingin disampaikan melalui televisi atau secara langsung, semua elemen ini
ditambah bahasa tubuh harus direncanakan.
 Dan jika pesan disampaikan secara online, pemasar harus menentukan tata letak, font,
grafik, dan informasi visual dan verbal lainnya.

SELECTING THE MASSAGE SOURCE / MEMILIH SUMBER PESAN


kedibilitas sumber sangat penting untuk penerimaan suatu pesan. Tiga karakteristik kredibilitas
yang paling sering diidentifikasi adalah :

1. Keahlian adalah pengetahuan khusus yang dimiliki komunikator untuk mendukung klaim
yang dibuat.
2. Keterpercayaan merefleksikan seberapa obyektif dan jujurnya sumber tersebut.
3. Kesukaan menggambarkan daya tarik sumber, diukur dari keterusterangan, humor, dan
kealamian.

Pesan yang disampaikan oleh sumber yang berpengetahuan, dapat dipercaya, dan disukai
dapat memperoleh perhatian dan ingatan yang lebih tinggi, itulah sebabnya beberapa
pengiklan menggunakan selebriti sebagai juru bicaranya.

Prinsip keselarasan menyiratkan bahwa komunikator dapat menggunakan citra baik mereka
untuk mengurangi beberapa perasaan negatif terhadap suatu merek, namun hal itu terjadi
dalam prosesnya. mereka mungkin kehilangan harga diri di mata penonton.

DEVELOPING THE CREATIVE EXECUTION / MENGEMBANGKAN EKSEKUSI KREATIF


MENGUKUR EFEKTIFITAS KOMUNIKASI

Setelah agensi atau tim kreatif menyediakan storyboard atau pelaksanaan periklanan,
selanjutnya mereka membuat strategi ADPLAN.

ADPLAN membantu ahli strategi untuk dapat mempertimbangkan faktor faktor penting yang
memfasilitasi keberhasilan dan/atau menunjukan kesalahan langkah yang dapat terjadi.
Akronim ADPLAN mencakup enam dimensi :

1. Attention (Perhatian)

menunjukkan apakah sebuah iklan akan menarik minat khalayak sasaran. Hal ini mencerminkan
perolehan awal dan minat yang berkelanjutan. Brand atau Company lain telah mengatasi
masalah ini dengan menggunakan konten kreatif menarik yang ingin ditonton orang hingga
selesai.

2. Different (Perbedaan)

menilai apakah suatu iklan menggunakan tema, konten, atau perangkat kreatif yang
membedakannya dari iklan lain dalam kategori tersebut atau secara umum.

3. Positioning ( Pemosisian)
menggambarkan apakah sebuah iklan menempatkan merek pada kategori yang tepat,
memberikan manfaat yang kuat, dan mengaitkan manfaat terseut dengan alasan agar
pelanggan memercayai pesan tersebut. Dimensi ini merupakan pemeriksaan bahwa positioning
yang diinginkan pada akhirnya tersampaikan dalam eksekusi.

4. Linkage (Keterkaitan)

mengkomunikasikan apakah audiens target akan mengingat eksekusi materi iklan. Seringkali,
khalayak sasaran tidak cukup mengingat pernah melihat sebuah iklan. Keterkaitan yang kuat
antara kreativitas dan pesan akan memastikan target konsumen mengingat merek yang
dihadirkan.

5. Amplification (Amplifikasi)

menangkap apakah pemikiran individu mengenai sebuah iklan itu positif atau negatif. Merek
biasanya berupaya memperoleh pemikiran positif dari audiens targetnya. Memperkuat
pemikiran positif adalah penting karena dapat mengarah pada pembentukan sikap positif— dan
akhirnya terjadi pembelian.

6. Net Equity (Ekuitas Bersih)

berkaitan dengan kesesuaian iklan dengan warisan merek dan asosiasi yang telah ada.

Measuring Communication Effectiveness


Manajer senior ingin mengetahui hasil dan pendapatan yang dihasilkan dari investasi
komunikasi mereka. Namun sering kali, manajer komunikasi mereka hanya memberikan
masukan, seperti kliping pers atau jumlah iklan, dan pengeluaran, seperti biaya media.

Agar adil, manajer komunikasi mencoba menerjemahkan masukan menjadi keluaran antara,

 Jangkauan dan frekuensi (persentase pasar sasaran yang terkena komunikasi dan jumlah
keterpaparan),
 Skor ingatan dan pengakuan,
 Perubahan persuasi, dan
 Biaya per seribu. perhitungan.

Setelah menerapkan rencana komunikasi, pemasar harus mengukur efektivitasnya. Penelitian


mengenai dampak komunikasi berupaya untuk menentukan sejauh mana efektivitas
komunikasi suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Efektivitas komunikasi dapat diukur
dari dua perspektif : sisi penawaran dan sisi permintaan.
Di sisi penawaran, pengukuran efektivitas komunikasi bertujuan untuk menilai liputan media—
misalnya, jumlah detik suatu merek terlihat jelas di layar televisi atau satu inci kolom kliping
pers yang menyebutkan merek tersebut.

Meskipun metode sisi penawaran memberikan ukuran yang dapat diukur, menyamakan liputan
dan media dengan paparan iklan menyebabkan isi komunikasi masing-masing terabaikan.
Pengiklan menggunakan ruang dan waktu media untuk mengomunikasikan pesan yang
dirancang secara strategis. Liputan media dan siaran televisi hanya mengekspos merek dan
tidak membumbui maknanya secara langsung. Meskipun beberapa profesional hubungan
masyarakat berpendapat bahwa liputan editorial yang positif dapat bernilai lima hingga 10 kali
lipat dari nilai iklan yang setara, sponsorship jarang memberikan perlakuan yang
menguntungkan.

Di sisi permintaan, pengukuran efektivitas komunikasi bertujuan untuk menilai pengaruh


kampanye perusahaan terhadap khalayak sasaran. Untuk mencapai tujuan ini, anggota
khalayak sasaran ditanya apakah mereka mengenali atau mengingat pesan tersebut, berapa kali
mereka melihatnya, poin apa yang mereka ingat, bagaimana perasaan mereka terhadap pesan
tersebut, apa sikap mereka sebelumnya terhadap produk dan perusahaan, dan bagaimana
sikap mereka saat ini.

Pemasar juga mengumpulkan ukuran perilaku respon audiens, seperti berapa banyak orang
yang membeli produk, menyukainya, dan membicarakannya dengan orang lain. Oleh karena
itu, sebagian besar pengiklan mencoba mengukur dampak komunikasi dari sebuah iklan—
yaitu, potensi dampaknya terhadap kesadaran, pengetahuan, atau preferensi.

Perusahaan sering kali memeriksa


keefektifan kampanye komunikasi mereka
untuk menentukan apakah mereka
mengeluarkan uang terlalu banyak atau
terlalu sedikit untuk iklan. Salah satu cara
untuk menjawab pertanyaan ini adalah
dengan menggunakan rumusan yang
ditunjukkan pada Gambar 12.4.

Bagian pengeluaran iklan suatu perusahaan


menghasilkan share of voice (proporsi iklan
perusahaan atas produk tersebut terhadap
semua iklan produk kompetitif serupa) yang
menghasilkan bagian pikiran dan hati
konsumen dan, pada akhirnya ada pada,
bagian pasar.
1. ADVERTISING
contohnya kecap bango sangat merefleksikan negara Indonesia.Dengan
model-model yang berasal dari Indonesia, ini akan lebih membangun image
Unilever dimata konsumen di Indonesia. Iklan tersebut dapat
mengesankan konsumen sehingga berkeinginan untuk melakukan
pembelian terhadap produk yangdiiklankan.

2. ONLINE AND SOCIAL MEDIA COMMUNICATION (komunikasi online


dan media)
Membangun media sosial yang kuat dan aktif serta up to date, seperti
facebook, instagram, tiktok. Lalu, berkolaborasi dengan mitra-mitra PT
unilever, seperti agensi, rumah produksi atau broadcaster. Selain itu, PT
Unilever juga bekerja sama dengan para content creators.

3. MOBILE COMMUNICATION (komunikasi seluler)


Secara keseluruhan, ini adalah cara yang terjangkau dan efektif untuk
menjangkau pelanggan di mana saja, kapan saja.

4. DIRECT MARKETING
Untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan
tanggapan
langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan, Unilever membuat
toll-free-
line untuk layanan baik keluhan maupun pertanyaan konsumen yang
terdapat di
setiap kemasan produk-produknya.

5. EVENT AND EXPERIENCE


Unilever sering sekali menjadi sponsor pada sebuah acara karena
perusahaan telah memperhitungkan dengan matang keuntungan yang akan
diperoleh. Dengan menjadi sponsor pada salah satu acara maka unilever
dapat menaympaikan pesan dari brnad yang akan dipromosikan dan
meningkatkan brand awareness. Contoh :
Program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent)

6. WORD OF MOUTH

7. PUBLISITAS DAN PUBLIC RELATION


Bentuk hubungan masyarakat yang dilakukan Unilever adalah dengan
mengadakan
berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra
perusahaan atau
produk individualnya.
Program sosial yang dilakukan brand-brand PT Unilever Indonesia Tbk
diantaranya
adalah:
a. Kampanye Cuci Tangan dengan Sabun (Lifebuoy)
b. Program Edukasi Kesehatan Gigi dan Mulut (Pepsodent)
c. Program Pelestarian Makanan Tradisional (Bango)
d. Program memerangi kelaparan dan membantu anak Indonesia yang
kekurangan
gizi (Blue Band)

8. PERSONAL SELLING
Penjualan langsung berupa interaksi langsung dengan satu calon pembeli
atau lebih
untuk melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
biasanya
dilakukan Unilever dengan menggunakan Sales Promotion Girl yang
ditempatkan
ditempat-tempat perbelanjaan tempat produk dijual.

9. PACKAGING (pengemasan)

Anda mungkin juga menyukai