Anda di halaman 1dari 7

DASAR-DASAR PEMASARAN

(3A05)
Kelompok 9 :
Ismi Intan Karunia (2019017170)
Devi Triani (2019017176)
Delifka Urnila (2019017196)

RESUME MATERI
MENGKOMUNIKASIKAN NILAI PELANGGAN: STRATEGI KOMUNIKASI
PEMASARAN TERINTEGRASI, PERIKLANAN DAN HUBUNGAN MASYARAKAT

A. Strategi Komunikasi Pemasaran Terintegrasi


1. Peran Komunikasi Pemasaran
Komunikasi Pemasaran adalah sarana dimana perusahaan berusaha
menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen (secara langsung dan
tidak langsung) tentang produk dan merek yang dijual.
Komunikasi pemasaran bagi konsumen, dapat memberitahu atau
memperlihatkan kepada konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk
digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Komunikasi pemasaran
berkontribusi pada ekuitas merek dengan menanamkan merek dalam ingatan dan
menciptakan citra merek serta emndorong penjualan dan bahkan mempengaruhi nilai
pemegang saham.
2. Bauran Komunikasi Pemasaran
a. Bauran komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu
iklan, promosi penjualan, acara dan pengalaman, hubungan masyarakat dan
publisitas, pemasaran langsung, pemasaran interaktif, pemasaran dari mulut ke
mulut, penjualan personal 
b. Model Proses Komunikasi
Pemasar harus memahami elemen dasar komunikasi efektif. Ada dua model
yang berguna: model makro dan model mikro.
- Model Makro Proses Komunikasi
Model makro adalah model komunikasi yang terdiri dari sembilan elemen.
Dua elemen sebagai pihak utama yaitu pengirim dan penerima. Dua elemen
lainnya merepresentasikan alat komunikasi utama yaitu pesan dan media. Empat
elemen merepresentasikan fungsi komunikasi utama yaitu penyandian,
pengartian, respons, dan umpan balik. Elemen terakhir adalah gangguan yang
dapat menganggu proses komunikasi.
- Model Mikro Respons Konsumen
Model mikro komunikasi pemasaran berkonsentrasi pada respons spesifik
konsumen terhadap komunikasi. Ada empat model hirarki respons klasik yaitu
AIDA, Hirarki Pengaruh, Inovasi-adopsi, dan Komunikasi. Semua model
mengasumsikan bahwa pembeli melewati tahap kognitif, afektif dan perilaku dan
elemen pada model mikro yaitu kesadaran, pengetahuan, rasa suka, preferensi,
keyakinan, dan pembelian.
3. Mengembangkan Komunikasi Efektif
Ada delapan langkah dalam mengembangkan komunikasi yang efektif yaitu:
a. Mengidentifikasi Pemirsa Sasaran
Proses harus dimulai dengan pemirsa sasaran yang jelas dalam pikiran dimana
pembeli potensial produk perusahaan, pengguna saat ini, pengambil keputusan,
atau pemberi pengaruh perorangan, kelompok, masyarakat tertentu, atau
masyarakat umum.
b. Menentukan Tujuan Komunikasi
Rossiter dan Percy mengidentifikasi empat kemungkinan tujuan yaitu
kebutuhan, kategori, kesadaran merek, dan sikap merek.
c. Maksud Pembelian Merek Merancang komunikasi
- Strategi Pesan: Dalam menentukan strategi pesan, manajemen mencari daya
tarik, atau ide yang terkait dengan positioning merk dan membantu menentukan
titik paritas atau titik perbedaan.
- Strategi Kreatif: Yakni cara pemasar menerjemahkan pesan mereka ke
komunikasi tertentu, dan dibedakan atas daya tarik informasional dan daya
tarik transformasional
- Sumber Pesan: Tiga kredibilitas sumber yang paling sering yaitu keahlian,
kepercayaan, kesukaan orang terhadapnya
- Adaptasi Global: Pertimbangan yang dibutuhkan yaitu produk, segmen pasar,
gaya, lokal atau global
d. Memilih Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi bisa bersifat pribadi dan non pribadi. Di dalam setiap
saluran, ada banyak subsaluran.
- Saluran Komunikasi Pribadi dimana memungkinkan dua orang atau lebih
berkomunikasi tatap muka, antara seseorang dengan pemirsa, melalui telepon
atau melalui e-mail. Terdiri atas saluran penasihat, saluran ahli, saluran social.
- Saluran Komunikasi Non Pribadi merupakan komunikasi yang diarahkan ke
lebih dari satu orang. Ini meliputi media, promosi penjualan, acara dan
pengalaman, hubungan masyarakat.
- Integritas Saluran Komunikasi merupakan media massa menjadi sarana utama
menstimulasi komunikasi pribadi dan memiliki implikasi
e. Menetapkan Total Anggaran Komunikasi Pemasaran
Terdapat empat metode umum menentukan anggaran promosi yaitu metode
terjangkau, metode presentasi penjualan, metode paritas kompetitif, metode tujuan
dan tugas.
f. Memutuskan Bauran Komunikasi Pemasaran
- Perusahaan harus mengalokasikan anggaran komunikasi pemasaran atas tujuh
model komunikasi yaitu iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan
publisitas, acara dan pengalaman, pemasaran langsung dan interaktif,
pemasaran dari mulut ke mulut, penjualan personal.
- Faktor-faktor dalam Menentukan Bauran Komunikasi Pemasaran yaitu jenis
pasar produk, tahap kesiapan pembeli, tahap siklus hidup produk.
g. Mengukur Hasil Komunikasi
Setelah mengimplementasikan rancana komunikasi, direktur komunikasi harus
mengukur dampaknya terhadap pemirsa sasaran. Anggota pemirsa sasaran ditanya
apakah mereka menyadari atau mengingat pesan, berapa kali mereka melihatnya,
poin apa yang mereka ingat, apa yang mereka rasakan tentang pesan tersebut, dan
sikap mereka sebelumnya dan saat ini terhadap produk dan perusahaan.
h. Mengelola Proses Komunikasi Pemasaran Terintegrasi
Komunikasi Pemasaran Terintegrasi (Integrated Marketing Communication
/IMC) adalah konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai
tambah rencana komprehensif. Koordinasi media dapat terjadi lintas dan di dalam
jenis media, tetapi pemasar harus menggabungkan saluran komunikasi pribadi dan
non pribadi untuk mencapai dampak maksimum.
B. Mengelola Komunikasi Masa: Iklan, Promosi Penjualan, Acara Khusus Dan Hubungan
Masyarakat.

1. Mengembangkan Dan Mengelola Program Iklan


Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi gagasan,
barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus di bayar. Iklan dapat merupakan
cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan baik untuk membangun profesi
atau mendidik orang. Lima keputusan utama dalam mengembangkan program iklan
yang dikenal sebagai 5 M adalah:
- Mission (misi), apakah tujuan iklan tersebut.
- Money (uang), berapa banyak yang dpaat dibelanjakan.
- Message (pesan), pesan apa yang seharusnya disampaikan.
- Media (media), media apa yang seharusnya digunakan.
- Measurement (ukuran), bagaimana hasilnya seharusnya dievaluasi.
2. Menentukan Tujuan Iklan
Tujuan (sasaran) iklan merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dan tingkat
pencapaiannya harus diperoleh pada audiens tertentu dalam kurun waktu tertentu.
Tujuan iklan dapat digolongkan menurut apakah sasarannya untuk menginformasikan,
membujuk, mengingatkan, atau memperkuat.
3. Memutuskan Anggaran Iklan
Walaupun iklan diperlakukan sebagai pengeluaran lancar, sebagian di
antaranya sesungguhnya adalah investasi yang menambah aktiva tidak berwujud yang
disebut ekuitas merek. Ada lima faktor khusus yang harus dipertimbangkan yaitu
tahap dalam siklus hidup produk, pangsa pasar dan basis konsumen, persaingan dan
gangguan, frekwensi iklan, daya subtitusi produk.
4. Mengembangkan Kampanye Iklan
Dalam merancang dan mengevaluasi sebuah kampanye iklan, penting untuk
membedakan strategi pesan atau menentukan posisi dari sebuah iklan (apa yang
diupayakan untuk disampaikan oleh iklan tentang iklan) dari strategi kreatifnya
(bagaimana iklan mengekspresikan tuntutan merek). Untuk mengembangkan satu
strategi pesan, para pengiklan menempuh tiga langkah yaitu menghasilkan pesan dan
evaluasi, mengembangkan dan pelaksanaan yang kreatif dan tinjauan tanggung jawab
sosial.
5. Memutuskan Media Dan Mengukur Efektivitas
Setelah memilih pesannya, tugas pengiklan berikutnya adalah memilih media
untuk menyampaikannya. Tahap-tahapnya adalah (1) memutuskan jangkauan yang
diinginkan, frekwensi, dan dampaknya; (2) memilih di antara jenis-jenis media utama,
memilih sarana media khusus; (3) memutuskan waktu media yang tepat dan
memutuskan alokasi media secara geografis. Kemudian, (4) hasil keputusan-
keputusan ini perlu dievaluasi.

6. Pilihan Iklan Alternatif


Lama sekali televisi menjadi medium yang dominan. Biaya iklan televisi telah
naik lebih cepat dari pada biaya media lain. Banyak pemasar mencari media iklan
alternatif seperti Place advertising disebut iklan di luar rumah, billboards atau papan
iklan, ruang publik, penempatan produk, titik pembelian.
7. Mengevaluasi Media Alternatif:
Media alternatif menyajikan beberapa opsi menarik bagi pemasar. Sekarang
iklan dapat tampil secara virtual di mana saja konsumen memiliki beberapa menit
bahkan detik waktu luang dan dengan demikian cukup waktu untuk memperhatikan
mereka. Dalam melakukan pilihan, perencana harus mengandalkan layanan
pengukuran yang menyediakan perkiraan ukuran audiens, komposisi, dan biaya
media. Ukuran audiens memiliki beberapa ukuran yaitu:
- sirkulasi : Jumlah unit fisik yang memuat atau membawa iklan tersebut.
- Pemirsa : Jumlah orang yang terpapar dengan sarana tersebut.
- Pemirsa efektif : Jumlah orang yang mempunyai ciri-ciri pemirsa sasaran yang
terpapar dengan sarana tersebut.
- Pemirsa yang terpapar iklan secara efektif : Jumlah orang memenuhi ciri-ciri
pemirsa sasaran yang benar-benar melihat iklan tersebut.
8. Mengambil Keputusan Mengenai Waktu Dan Alokasi Media
Dalam memilih media, pengiklan menghadapi masalah masalah makro-
penjadwalan dan masalah mikro-penjadwalan. Pola yang paling efektif bergantung
pada tujuan komunikasi tersebut dalam kaitannya dengan sifat produk, konsumen
sasaran, saluran distribusi, dan factor-faktor pemasaran lainnya. Pola waktu
seharusnya mempertimbangkan tiga faktor yaitu perputaran pembeli, frekuensi
pembelian, dan tingkat kelupaan.
9. Mengevaluasi Efektivitas Iklan
Sebagian besar pengiklan berusaha mengukur pengaruh komunikasi sebuah
iklan yaitu pengaruh potensial terhadap kesadaran, pengetahuan, atau preferensi.
Mereka juga ingin mengukur pengaruh penjualan iklan ini.
10. Riset Pengaruh Penjualan
Dampak iklan pada penjualan umumnya lebih sulit diukur daripada dampak
iklan pada komunikasinya. Perusahaan umumnya tertarik untuk mencari tahu apakah
mereka mengeluarkan biaya terlalu banyak atau kurang dalam iklan. Pangsa
pengeluaran iklan perusahaan menghasilkan pangsa suara (proporsi iklan perusahaan
produk tersebut terhadap semua iklan produk itu) yang menghasilkan pangsa pikiran
dan hati konsumen dan, pada akhirnya, pangsa pasar.
11. Promosi Penjualan
Promosi penjualan sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran adalah
berbagai kumpulan alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang
dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa lebih cepat atau lebih besar
atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan. Iklan menawarkan
alasan untuk membeli, sedangkan promosi penjualan menawarkan insentif untuk
membeli. Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi konsumen, promosi
dagang, dan promosi bisnis dan tenaga penjualan.
12. Keputusan-Keputusan Utama
Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan
tujuan-tujuannya, memilih alat, mengembangkan program, melakukan pra-pengujian
program tersebut, mengimplementasikan dan mengendalikannya, dan mengevaluasi
hasilnya.
13. Mengembangkan Program
Dalam memutuskan menggunakan intensif tertentu, pemasar mempunyai
beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Pemasar makin menggabungkan
beberapa media ke dalam suatu konsep kampanye total. Pra-pengujian, implementasi,
pengendalian, dan evaluasi program.
Walaupun sebagian besar program promosi penjualan dirancang berdasarkan
pengalaman, seharusnya dilakukan pra-pengujian untuk menentukan apakah alat
tersebut tepat, apakah besarnya insentif tersebut optimal, dan apakah metode
penyajiannya efisien. Untuk mengevaluasi, produsen dapat menggunakan tiga
metode (data penjualan, survei konsumen, dan eksperimen).
14. Acara Dan Pengalaman
Dengan menjadi bagian dari saat relevan yang spesial dan lebih personal
dalam kehidupan konsumen, keterlibatan pada acara-acara khusus dapat memperluas
dan memperdalam hubungan perusahaan dengan pasar sasaran.
- Tujuan acara khusus
Pemasar melaporkan sejumlah alasan mengapa mereka mensponsori acara-
acara khusus.
a. Untuk mengidentifikasi sebuah pasar sasaran khusus atau gaya hidup.
b. Untuk meningkatkan kesadaran nama perusahaan atau produk.
c. Untuk menciptakan atau mengukuhkann persepsi konsumen tentang asosiasi
citra merek.
d. Untuk meningkatkan dimensi citra perusahaan.
e. Untuk menciptakan pengalaman dna membangkitkan perasaan.
f. Untuk mengungkapkan komitmen pada komunitas atau pada isu sosial.
g. Untuk menghibur klien utama atau mengimbali karyawan kunci.
h. Untuk memungkinkan peluang perdagangan atau promosi
- Keputusan pemberian sponsor utama
Pengembangan acara khusus (events) yang berhasil disponsori mencakup
pemilihan peristiwa khusus yang tepat, merancang program pensponsoran yang
optimal untuk acara khusus, dan mengukur efek pensponsoran.
15. Hubungan Masyarakat
Humas meliputi berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan atau
melindungi citra perusahaan atau masing-masing produknya dengan cara
melaksanakan lima fungsi yaitu sebagai, hubungan pers, hubungan produk,
komunikasi korporat, lobi, dan pemberian saran.
- Hubungan masyarakat pemasaran
Banyak perusahaan berpaling ke hubungan masyarakat pemasaran (MPR-
marketing public relation) untuk langsung mendukung promosi dan pembentukan
citra perusahaan atau produk. MPR memegang peranan penting dalam tugas-tugas
berikut:
a. Membantu peluncuran produk-produk baru.
b. Membantu memposisikan kembali produk yang sudah matang.
c. Membangun minat terhadap kategori produk.
d. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu.
e. Membela produk yang telah menghadapi masalah publik.
f. Membangun citra korporat yang tercermin dnegan baik dalam produk-
produknya.
- Keputusan-keputusan utama dalam humas pemasaran mencakup:
a. Menetapkan tujuan pemasaran.
b. Memilih pesan dan sarana.
c. Melaksanakan rencana dan mengevluasi hasilnya

Anda mungkin juga menyukai