Anda di halaman 1dari 3

Nama : Abd Rahman Darmawangsa

Nim : 2131006
Mata Kuliah : Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)

1. Bagaimana konsepsinya dari TPPU terhadap tindak pidana di Indonesia?


Jawab: TPPU, singkatan dari Tindak Pidana Pencucian Uang, adalah hukum yang ada di
Indonesia yang bertujuan untuk mencegah, mengungkap, dan menghukum tindakan
pencucian uang. Konsep TPPU terhadap tindak pidana di Indonesia didasarkan pada
pemahaman bahwa pencucian uang adalah salah satu kejahatan serius yang dapat
merusak stabilitas ekonomi dan sosial negara, serta dapat digunakan untuk
menyembunyikan hasil dari tindak pidana lainnya. Oleh karena itu, TPPU merupakan
bagian penting dalam upaya pemberantasan kejahatan dan penegakan hukum di
Indonesia. Beberapa poin penting dalam konsep TPPU terhadap tindak pidana di
Indonesia meliputi:
a. Pencegahan Pencucian Uang: TPPU tidak hanya fokus pada pengungkapan
dan penuntutan pelaku pencucian uang, tetapi juga pada pencegahan
tindakan tersebut. Otoritas terkait, seperti Kepolisian dan Kejaksaan, bekerja
sama dengan lembaga keuangan untuk mencegah dan mendeteksi transaksi
mencurigakan yang mungkin terkait dengan pencucian uang.
b. Identifikasi dan Penyelidikan: TPPU memberikan wewenang kepada
aparat penegak hukum untuk mengidentifikasi, menyelidiki, dan mengejar
orang yang diduga terlibat dalam tindak pidana pencucian uang. Hal ini
mencakup pemantauan transaksi keuangan, pelacakan aset yang mungkin
digunakan untuk mencuci uang, dan pengumpulan bukti yang kuat.
c. Hukuman yang Tegas: TPPU menetapkan hukuman yang tegas bagi pelaku
pencucian uang, termasuk denda yang signifikan dan hukuman penjara yang
panjang. Ini bertujuan untuk memberikan efek jera kepada pelaku pencucian
uang potensial.
d. Konfiskasi Aset: TPPU memberikan kewenangan untuk mengkonfiskasi
aset yang diduga diperoleh melalui tindakan pencucian uang. Ini berarti
aset-aset tersebut bisa disita oleh negara, sehingga tidak lagi dapat
digunakan untuk kepentingan pribadi pelaku.
e. Kerja Sama Internasional: Indonesia juga bekerja sama dengan negara-
negara lain dalam upaya pencegahan dan penindakan pencucian uang yang
melibatkan transaksi lintas batas.
2. Jelaskan menurut saudara seperti apa definisi TPPU jika ditinjau dari salah satu pakar
ahli yang saudara kagumi?
Jawab: TPPU adalah suatu tindakan yang melibatkan proses melegitimasi aset yang
berasal dari kegiatan ilegal dengan menjalankannya melalui serangkaian transaksi
keuangan yang sah. Ini melibatkan penggunaan sistem keuangan dan perbankan untuk
menyembunyikan jejak dan asal usul uang haram, sehingga aset tersebut tampak sah.
TPPU merupakan tindak pidana serius yang merusak integritas sistem keuangan dan
merugikan masyarakat, serta perlu dihentikan dan dihukum dengan tegas." (Dr. Peter
Alldridge) menurut saya Ini adalah sebuah definisi yang mencakup unsur-unsur utama
dari TPPU, yaitu penggunaan sistem keuangan untuk menyembunyikan aset yang
berasal dari kegiatan ilegal
3. Bagaimana perbedaan Economics Crimes dan Economics Criminality secara hakikatnya?
Jawab:
a. Ekonomi Kejahatan (Economic Crimes): Ekonomi Kejahatan merujuk pada
berbagai tindakan pidana yang melibatkan ekonomi, seperti penipuan,
pencurian, pemalsuan, korupsi, dan lain sebagainya. Ini adalah istilah yang
lebih umum digunakan untuk mendeskripsikan berbagai tindakan pidana
yang mengarah pada kerugian ekonomi atau keuangan, baik dalam skala
individu maupun perusahaan. Contoh tindak pidana ekonomi meliputi
penipuan perbankan, penipuan pajak, pencurian kekayaan intelektual, dan
lain sebagainya.
b. Kriminalitas Ekonomi (Economic Criminality): Kriminalitas Ekonomi adalah
istilah yang lebih luas yang mencakup semua tindak pidana yang terkait
dengan aspek ekonomi, termasuk tindak pidana yang menciptakan
kriminalitas ekonomi (economic crime) dan tindak pidana lain yang
melibatkan uang atau aspek ekonomi. Ini mencakup seluruh spektrum
tindak pidana yang berkaitan dengan ekonomi, termasuk tindakan ilegal
yang tidak selalu menghasilkan kerugian ekonomi, seperti perdagangan
narkoba atau perdagangan manusia, yang meskipun melibatkan uang, lebih
terkait dengan pelanggaran hukum yang serius daripada tindak pidana
ekonomi.
4. Apa sebenarnya yang menjadi obyek TPPU sehingga selalu mengalami perubahan
konsep criminal offenses dan predicate crime?
Jawab: Perubahan konsep dalam TPPU, termasuk dalam hal tindakan kriminal pokok,
dapat disebabkan oleh beberapa faktor:
a. Perkembangan Hukum: Hukum adalah entitas yang dinamis dan selalu
berkembang seiring berjalannya waktu. Seiring dengan perubahan dalam
masyarakat dan teknologi, hukum harus beradaptasi dan mengikuti
perkembangan tersebut. Oleh karena itu, konsep TPPU dapat berubah
seiring perubahan dalam tindak pidana yang menjadi "predicate crime" dan
perubahan dalam cara pencucian uang dilakukan.
b. Perkembangan Kejahatan: Kejahatan dan metode pencucian uang terus
berkembang. Organisasi kriminal sering mencari cara baru untuk
menyamarkan aset yang diperoleh dari kegiatan ilegal. Oleh karena itu,
hukum harus diperbarui untuk tetap relevan dalam menghadapi tantangan
baru ini.
c. Kerja Sama Internasional: Kerja sama antar negara dalam mengatasi
pencucian uang juga dapat memengaruhi perubahan konsep dalam TPPU.
Standar internasional seperti rekomendasi dari Financial Action Task Force
(FATF) dapat mendorong perubahan dalam hukum nasional untuk
memenuhi persyaratan internasional.
d. Perubahan dalam Regulasi Keuangan: Peraturan keuangan yang
berkaitan dengan perbankan, sektor keuangan, dan bisnis juga dapat
berubah dari waktu ke waktu. Perubahan ini dapat mempengaruhi
bagaimana aset disaring dan dilaporkan.
perubahan dalam konsep TPPU mencerminkan usaha pemerintah untuk tetap relevan
dalam menghadapi ancaman pencucian uang yang berkembang dan menjamin
efektivitas hukum dalam mencegah dan mengungkap tindakan pencucian uang. Dengan
demikian, perubahan dalam konsep TPPU adalah respons terhadap perkembangan
dalam kejahatan dan hukum.
5. Mengapa harus menggunakan konsep FIU dalam penyelidikan Indikasi TPPU?
Jawab : FIU, atau Financial Intelligence Unit, adalah sebuah badan pemerintah yang
bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyampaikan informasi
intelijen keuangan kepada aparat penegak hukum dan otoritas terkait dalam rangka
melawan pencucian uang dan pendanaan teroris. Penggunaan konsep FIU dalam
penyelidikan indikasi Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) memiliki sejumlah alasan
penting:
a. FIU berperan dalam memantau transaksi keuangan dan mendeteksi aktivitas
yang mencurigakan yang mungkin terkait dengan pencucian uang. Mereka
memiliki akses ke data keuangan dari berbagai institusi, seperti bank dan
lembaga keuangan, dan dapat mengidentifikasi pola transaksi yang
mencurigakan.
b. FIU juga memungkinkan kerja sama internasional dalam pencegahan dan
penindakan pencucian uang. Mereka dapat berbagi informasi dengan FIU
negara lain untuk mengungkapkan jejak keuangan yang melintasi batas
negara.
c. FIU biasanya memiliki peraturan yang ketat tentang perlindungan data
pribadi dan kerahasiaan informasi keuangan. Hal ini memberikan jaminan
bahwa data individu yang tidak terlibat dalam aktivitas ilegal dilindungi dari
penyebaran yang tidak sah
Dengan melibatkan FIU dalam penyelidikan indikasi TPPU, pihak berwenang dapat
memanfaatkan keahlian dan sumber daya yang mereka miliki untuk mendeteksi,
menganalisis, dan mengungkap kasus-kasus pencucian uang dengan lebih efektif. Ini
adalah komponen penting dalam upaya pencegahan dan penindakan pencucian uang.
6. FATF dan Model lainnya dalam satuan tugas tindakan keuangan Asia Pasifik Group On
ML apa yang menurut saudara paling tepat untuk keadaan penindakan bagi negara
Indonesia?
Jawab : berikut adalah penindakan yang tepat di indonesia:
a. Indonesia harus menjalin kerja sama aktif dengan negara-negara lain dalam
hal pencegahan pencucian uang dan pendanaan teroris. Hal ini melibatkan
pertukaran informasi, koordinasi investigasi lintas batas, dan kerja sama
dalam proses penegakan hukum.
b. Sektor keuangan Indonesia, seperti bank dan lembaga keuangan lainnya,
juga memiliki peran penting dalam pencegahan pencucian uang. Mereka
harus mematuhi regulasi APU dan melaporkan transaksi yang
mencurigakan.
c. Meningkatkan kesadaran di antara pemangku kepentingan dan masyarakat
umum tentang pencucian uang dan pendanaan teroris adalah kunci. edukasi
dan pelatihan dapat membantu dalam mencegah tindakan pencucian uang.
d. Peningkatan kapasitas penegakan hukum adalah hal penting. Indonesia
harus memastikan bahwa aparat penegak hukum memiliki keterampilan dan
pengetahuan yang memadai dalam mendeteksi, menyelidiki, dan
menggagalkan tindakan pencucian uang.
e. Indonesia harus menjalani evaluasi rutin oleh APG dan FATF untuk menilai
tingkat kepatuhan terhadap standar Anti Pencucian Uang (APU). Hasil dari
evaluasi ini akan memberikan panduan bagi Indonesia untuk meningkatkan
kerangka kerja APU dan pencegahan pencucian uang.

Anda mungkin juga menyukai