Disusun oleh :
Kelompok 2
Safiinatun Alyaa P10121001
Rahma Dea Marsyanda P10121028
Nurlina P10121146
Marcella Salsabila P10121150
Siti Chaira Dyna Fitri P10121179
Andi Nikmal P10121198
Aynun Khayrah HS P10121224
Rahmi Rahayu P10121288
Safiinatun Alyaa, Rahma Dea Marsyanda, Nurlina, Marcella Salsabila, Siti Chaira Dyna Fitri,
Andi Nikmal, Aynun Khayrah HS, Rahmi Rahayu
Abstrak
Investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau wabah adalah proses penting untuk
mengidentifikasi, memahami, dan mengendalikan suatu wabah penyakit. Telah terjadi
Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD di Kota X berdasarkan laporan wabah/KLB dari
Dinas Kesehatan Provinsi Y Agustus tahun 2022. Jumlah kasus yang dilaporkan
sebanyak 281 orang. Menindaklanjuti laporan dari Dinas Kesehatan Propinsi Y tersebut
membentuk tim investigasi KLB untuk melakukan langkah-langkah investigasi
epidemiologi dengan tujuan untuk mengidentifikasi kepadatan jentik nyamuk Aedes sp.,
penyebaran kasus DBD, dan efektifitas kegiatan yang telah dilakukan oleh Dinas
Kesehatan, Puskesmas maupun masyarakat. Langkah-langkah yang diperlukan dalam
investigasi wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota X, Provinsi Y mencakup
identifikasi kasus baru, definisi kasus, tinjauan ulang temuan klinis dan laboratorium,
konfirmasi adanya epidemik, pencarian literatur, konsultasi dengan laboratorium,
pembentukan tim investigasi, mencari bantuan dari pihak luar, memulai tindakan
pengendalian awal, mencari kasus tambahan, menjelaskan hubungan wabah berdasarkan
orang, tempat, dan waktu, menggambar kurva epidemiologi, evaluasi masalah,
menentukan kebutuhan uji diagnostik lain, merumuskan hipotesis sementara, menguji
hipotesis secara statistik, analisis dan investigasi lebih lanjut, serta menyiapkan dan
mendistribusikan laporan tertulis. Proses ini penting dalam upaya penanggulangan dan
pencegahan penyakit DBD serta dapat diterapkan pada investigasi wabah penyakit
lainnya.
Kata kunci : KLB, DBD, Investigasi
I. PENDAHULUAN
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit yang disebabkan
oleh infeksi virus dengue. DBD adalah penyakit akut dengan manifestasi klinis
perdarahan yang menimbulkan syok yang berujung kematian. DBD disebabkan
oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili
Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi silang dan
wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Virus
ini bisa masuk ke dalam tubuh manusia dengan perantara nyamuk Aedes aegypti
dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok
Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas
permukaan laut. Seluruh wilayah di Indonesia mempunyai resiko untuk terjangkit
penyakit demam berdarah dengue, sebab baik virus penyebab maupun nyamuk
penularnya sudah tersebar luas di perumahan penduduk maupun di tempat-tempat
umum diseluruh Indonesia kecuali tempat-tempat di atas ketinggian 1000 meter
dpl. Hampir setiap tahun terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa daerah
pada musim penghujan. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan
masyarakat dan endemis di sebagian kabupaten/kota di Indonesia.
Penyakit Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit
menular yang berbahaya dapat menimbulkan kematian dalam waktu singkat dan
sering menimbulkan wabah. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Manila
Filipina pada tahun 1953 dan selanjutnya menyebar ke berbagai negara. Di
Indonesia penyakit ini pertama kali dilaporkan pada tahun 1968 di Surabaya
dengan jumlah penderita 58 orang dengan kematian 24 orang (41,3%), akan tetapi
konfirmasi virologis baru didapat pada tahun 1972. Selanjutnya sejak saat itu
penyakit Demam Berdarah Dengue cenderung menyebar ke seluruh tanah air
Indonesia, sehingga sampai tahun 1980 seluruh provinsi di Indonesia kecuali
Timor-Timur telah terjangkit penyakit, dan mencapai puncaknya pada tahun 1988
dengan insidens rate mencapai 13,45 % per 100.000 penduduk. Keadaan ini erat
kaitannya dengan meningkatnya mobilitas penduduk dan sejalan dengan semakin
lancarnya hubungan transpotasi.
Berdasarkan informasi dari Pusat data dan Surveilans epidemiologi
Kemenkes RI (2010), DBD masih merupakan masalah kesehatan masyarakat dan
salah satu penyakit menular yang potensial menimbulkan kejadian luar biasa.
Sejak pertama ditemukan penyakit DBD di Indonesia pada tahun 1968, jumlah
kasus cenderung meningkat dan daerah penyebarannya bertambah luas, sehingga
kejadian luar biasa (KLB)/wabah masih sering terjadi di berbagai daerah di
Indonesia. Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini.
Menurut Widoyono (2008), tindakan paling efektif untuk menekan epidemi
demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin
menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue.
II. PEMBAHASAN
Investigasi atau penyelidikan KLB (Kejadian Luar Biasa)/wabah adalah
suatu kegiatan untuk memastikan adanya KLB/wabah, mengetahui penyebab,
mengetahui cara penyebaran, mengetahui faktor risiko dan menetapkan program
penanggulangan KLB. Investigasi KLB/wabah perlu dilanjutkan dengan upaya
penanggulangan KLB/wabah yaitu kegiatan yang bertujuan menangani penderita,
mencegah perluasan KLB/wabah, mencegah terjadinya penderita/kematian baru
pada saat terjadinya KLB/wabah. Masing-masing sektor baik sektor kesehatan
manusia maupun kesehatan hewan telah mempunyai pedoman investigasi dan
penanggulangan KLB/wabah secara khusus. Pendekatan One Health merupakan
pendekatan yang berusaha membuat keterpaduan diantara kedua sektor tersebut
dan sektor-sektor lain terkait dengan fokus pada upaya koordinasi, komunikasi
dan kolaborasi yang baik saat melakukan investigasi dan penanggulangan
KLB/wabah.
Berbagai alasan menyebabkan dilakukannya investigasi kemungkinan
wabah yakni :
1) mengadakan penanggulangan dan pencegahan;
2) kesempatan mengadakan penelitian dan pelatihan;
3) pertimbangan program;
4) kepentingan umum, politik, dan hukum.
Studi Kasus
Provinsi Y merupakan salah satu daerah endemis DBD, terutama di daerah
perkotaan. Laporan wabah/KLB (W1) dari Dinas Kesehatan Provinsi Y Agustus
tahun 2022 menunjukkan telah terjadi KLB Demam Berdarah Dengue yang
berdasarkan laporan wabah/KLB (W1) di Kota X. Jumlah kasus yang dilaporkan
sebanyak 281 orang, menindaklanjuti laporan tersebut Dinas Kesehatan Provinsi
Y membentuk Tim Investigasi KLB untuk melakukan investigasi epodemiologi.
III. KESIMPULAN
Investigasi atau penyelidikan KLB (Kejadian Luar Biasa)/wabah adalah
suatu kegiatan untuk memastikan adanya KLB/wabah, mengetahui penyebab,
mengetahui cara penyebaran, mengetahui faktor risiko dan menetapkan program
penanggulangan KLB. Untuk menindaklanjuti laporan KLB/wabah DBD Provinsi
Y di Kota X maka terdapat duapuluh langkah yang dikutip dari buku karya
Nugrahaeni, 2019 yang berjudul ‘Konsep Dasar Epidemiologi’. Mencakup
identifikasi kasus baru, definisi kasus, tinjauan ulang temuan klinis dan
laboratorium, konfirmasi adanya epidemik, pencarian literatur, konsultasi dengan
laboratorium, pembentukan tim investigasi, mencari bantuan dari pihak luar,
memulai tindakan pengendalian awal, mencari kasus tambahan, menjelaskan
hubungan wabah berdasarkan orang, tempat, dan waktu, menggambar kurva
epidemiologi, evaluasi masalah, menentukan kebutuhan uji diagnostik lain,
merumuskan hipotesis sementara, menguji hipotesis secara statistik, analisis dan
investigasi lebih lanjut, serta menyiapkan dan mendistribusikan laporan tertulis,
membentuk Tim Investigasi KLB untuk melakukan investigasi epodemiologi.
DAFTAR PUSTAKA
Cicilia Windiyaningsih, S. K. M. Investigasi KLB/Wabah Bagi Mahasiswa Peminatan
Epidemiologi Magister Kesehatan Masyarakat.
Mahfudhoh, B. (2015). Komponen sistem surveilans demam berdarah dengue (DBD) di
Dinas Kesehatan Kota Kediri. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(1), 95-108.
Nugrahaeni, R.K. (2019). Konsep Dasar Epidemiologi. Jakarta : EGC
Purnawinadi, I. G., Gabriel, K. J., & Ali, S. M. (2020). Penyidikan epidemiologi
kejadian luar biasa demam berdarah dengue. Klabat journal of nursing, 2(2), 25-
34.
Sukohar, A. (2014). Demam Berdarah Dengue (DBD). Jurnal Medula, 2(02).