Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah

KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengampu : Heny Budy Purnamasari,S.St.Pi.,M.ST.Pi

Disusun Oleh :

Nama : Septi Annisa Choiriyah

NRP : 58223214394

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN

KAMPUS LAMPUNG

2023
ANDERSON SUMARLI

Anderson Sumarli namanya, pemuda kelahiran 1994 ini ternyata sudah


memiliki ketertarikan terhadap pasar modal sejak kecil. Ketertarikannya pada
dunia investasi bermula ketika ia melihat pemberitaan mengenai pergerakan
harga saham di surat kabar.Bahkan, dalam sebuat wawancara ia menerangkan
bahwa investasi pertamanya di saham dimulai pada usia 9 tahun. Kala itu, ia
dibantu oleh sang ayah untuk mengurus investasi perdananya.Seiring dengan
berjalannya waktu, minat Anderson akan dunia investasi semakin menjadi-jadi.
Hingga akhirnya ia memilih jurusan kuliah dan karier yang relevan dengan
ketertarikannya itu. Sebagai CEO perusahaan sekuritas termuda di Indonesia,
Anderson tercatat meraih gelar sarjana dari Cornell University, Amerika Serikuat
jurusan finance. Ia pun melanjutkan pendidikannya hingga meraih gelar MBA dari
Stanford Graduate School of Business.
Selain jenjang pendidikannya yang baik, karier profesionalnya juga tak
kalah mentereng. Anderson tercatat pernah bekerja di JP Morgan. Dalam akun
LinkedIn pribadinya, Anderson menulis pernah bekerja sebagai Chief Analytics
Office di IBM, New York selama dua tahun (2014-2016).
Kemudian, ia pindah dan bekerja sebagai Management Consultant di Boston
Consulting Group, perusahaan yang berbasis di Singapura dan Indonesia. Di
sana, ia berkarier selama dua tahun (2016-2018).
Sejak 2018 hingga sekarang, ia menjabat sebagai Co-Founder dan CEO Ajaib,
alias unicorn ke-7 di Indonesia.
Berkat kerja kerasnya selama ini, Anderson bersama dengan tim Ajaib
Group berhasil menggalang dana Seri B senilai US$153 juta dari DST Global.
Hal ini menjadikan Ajaib sebagai fintech unicorn investasi pertama di Asia
Tenggara.
Pencapaian ini diperoleh Ajaib dalam dua setengah tahun pertama, menjadikan
Ajaib sebagai start up tercepat yang meraih status unicorn dalam sejarah Asia
Tenggara. Pendanaan kali ini pun membawa jumlah total yang dikumpulkan oleh
Ajaib menjadi US$243 juta pada tahun 2021 saja.
Alasan Menciptakan Ajaib

Ajaib adalah aplikasi investasi yang memudahkanmu untuk berinvestasi


di reksa dana dan saham secara online. Ajaib memberikan pilihan reksa dana
terbaik dan platform trading saham secara real-time. Selain itu, Ajaib juga
berbagai pelajaran terkait investasi untuk pemula sampai berpengalaman.
Sehingga semua orang, selain memiliki akses terhadap produk investasi yang
aman, juga memiliki pengetahuan yang menunjang.

Fitur yang mudah digunakan Aplikasi di ponsel pintar yang baik adalah
yang dapat langsung dipahami oleh pengguna, dan aplikasi Ajaib adalah salah
satunya. Pertama kali membuka aplikasinya, kamu akan disambut dengan
desainnya yang serba biru dan putih. Tampak sederhana, tapi mudah dikenal.
Lalu, bahasa-bahasa untuk memandu user pun simpel dan langsung ke inti.
Kamu tidak perlu memakan waktu lama untuk mengenal aplikasi ini. Hanya
dalam waktu singkat, kamu sudah bisa memulai investasi saham maupun trading
dengan mudah

Sistem Pemasaran

Sebaik apapun kualitas produknya di masa sekarang tidak akan mampu


bersaing dengan kompetitornya tanpa benar-benar memberikan perhatian pada
metode promosinya. Salah satu kanal yang sekarang amat diandalkan untuk
promosi produk ialah lewat social media.

Strategi pemasaran tidak bisa lepas dari medianya untuk mendapat


perhatian dari masyarakat selaku calon konsumennya. Apabila saat ini media
sosial dinilai cukup efektif untuk meningkatkan penjualan maka era sebelumnya
channel yang lain pernah berjaya. Hal ini karena sosial media sekarang memang
sedang menjadi primadona dan efektif untuk banyak tujuan bahkan untuk bisnis
sekalipun. Radio, televisi, dan media cetak masing-masing pernah menjadi kanal
untuk menjual suatu produk. Produk tertentu melakukan promosi produk mulai
dari meningkatkan kesadaran konsumen sampai dengan menggugah keinginan
publik untuk membeli produk tersebut sampai dengan terus menjaga pelanggan
tetap setia memakai produknya.

Contoh strategi pemasaran yang masif adalah iklan soal Mie Sedaap
yang awal kehadirannya ditargetkan menjadi pesaing Indomie, produk yang
sudah lebih dulu mapan. Karena memiliki pangsa pasar yang berbeda kemudian
untuk menjangkaunya diterapkan iklan dengan narasi yang bombastis.
Ada banyak lagi konsep strategi pemasaran yang telah terbukti cukup jitu
menjaring konsumen suatu produk.

Awal Modal

Pendanaan Seri A sebesar Rp353 miliar (setara 25 juta Dollar AS)


dicurahkan kepada Ajaib Reksa Dana dan Ajaib Sekuritas yang adalah bagian
dari Ajaib Group. Nominal tersebut merupakan salah satu suntikan dana yang
paling besar di Indonesia.

Ajaib resmi menjadi Unicorn ketujuh di Indonesia setelah berhasil menggalang


dana Seri B dari DST Global.

Dukungan dana yang diraih mencapai Rp2,2 triliun yang senilai dengan 153 juta
Dollar AS dan akan digunakan maksimal untuk meningkatkan edukasi dan literasi
finansial bagi anak muda. Diketahui, DST Global bersama Ribbit Capital juga
merupakan investor dalam Robinhood, fintech investasi saham di Amerika
Serikat.

Kemudian pendanaan terus bertambah menjadi Rp3,46 triliun (243 juta Dollar
AS), menjadikan Ajaib sebagai startup fintech pertama di Asia Tenggara yang
menjadi Unicorn paling cepat. Anderson mengatakan, ia pun akan merekrut
banyak talenta secara besar-besaran demi kebangkitan investor ritel saham di
Indonesia.

Diberitakan di sejumlah media, naiknya status Ajaib sebagai Unicorn disebut


sejalan dengan diskusi antara Presiden RI Ir. Joko Widodo dan Menteri BUMN
Erick Thohir baru-baru ini. Keduanya menginginkan lebih banyak lagi perusahaan
Unicorn terlahir di Tanah Air.

Hingga kini, terdapat enam startup Indonesia yang sudah mempunyai valuasi di
atas 1 miliar Dollar AS. Mereka adalah GoTo, Traveloka, Bukalapak, OVO,
Xendit, serta J&T Express. Dan kini, Ajaib sukses berdiri di jajaran para Unicorn
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai