PEMBERIAN VAKSIN ANTI RABIES

No. Dokumen : Nomor Tahun 2023

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :1 / 3

UPTD
PUSKESMAS
SENANING

Rabies adalah penyakit infeksi akut sistem saraf pusat yang

disebabkan oleh virus rabies yang termasuk genus lyssa virus, family
rhabdoviridae dan menginfeksi manusia melalui gigitan hewan yang
terinfeksi (anjing, monyet, kucing, srigala, kelelawar) rabies hampir
1. Pengertian selalu berakibat fatal jika post exposure prophylaxis tidak diberikan
sebelum onset gejaa berarti virus rabies bergerak ke otak melalui saraf
perifer masa inkubasi dari penyakit ini tergantung pada seberapa jauh
jarak perjalanan virus untuk mencapai sistem saraf pusat, biasanya
mengambil masa beberapa bulan.
Sebagai acuan dan langkah langkah dalam pelaksanaan kegiatan
2. Tujuan pencegahan dan pengendalian rabies

SK Kepala Puskesmas Senaning tentang pengendalian dan

3. Kebijakan
pengelolaan program rabies
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.5 tahun 2014
4. Referensi tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer
1. Air mengalir
2. Sabun
3. Kassa
5. Alat dan /Bahan 4. Vaksin Anti Rabies
5. serum Anti Rabies

6. Prosedur/langkah 1. Petugas memeriksa keadaan umum pasien dan vital sign

2. Petugas melakukan anamnesa dan pemeriksaan fisik yang
diperlukan
3. Petugas menentukan berat ringannya gigitan
4. Petugas menentukan berat ringannya reaksi yang terjadi terhadap
toksin
5. Petugas memberitahukan dan menjelaskan penyakitnya pada
pasien/keluarga berupa demam, malaise, mual, rasa nyeri
ditenggorokan selama beberapa hari
6. Petugas memberi pengobatan yang tepat kepada pasien sesuai
dengan berat ringannya gigitan
7. Petugas memberitahu bila reaksi berat pada gigitan yang parah,
gigitan di daerah leher keatas pada jari tnagan dan genitalia
diberikan var SAR 20 iu/kg BB dosis tunggal. Cara pemberian
SAR adalah dosis infitrasi pada sekitar luka dan setengah dosis IM
pada tempat yang berlainan dengan suntikan SAR, diberikan pada
hari sama dengan dosis pertama SAR
8. Petugas memberikan resep untuk di serahkan ke unit farmasi
9. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,
pemeriksaaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan
dalam rekam medis pasien
10. Bila reaksi berat dengan gejala sistematik dan tidak membaik
dengan tindakan diatas, petugas merujuk pasien ke rumah sakit
 Petugas memeriksa keadaan Petugas melakukan
umum pasien dan vital sign anamnesa dan
pemeriksaan
fisik yang diperlukan

Petugas menentukan Petugas

berat ringannya reaksi menentukan
yang terjadi terhadap berat ringannya
toksin gigitan

Petugas memberitahukan Petugas memberi

dan menjelaskan pengobatan yang tepat
penyakitnya pada kepada pasien sesuai
pasien/keluarga berupa dengan berat ringannya
demam, malaise, mual, rasa gigitan
nyeri ditenggorokan selama
beberapa hari

7. Bagan Alir
Petugas
memberikan resep
untuk di serahkan
ke unit farmasi
Petugas memberitahu bila reaksi berat
pada gigitan yang parah, gigitan di
daerah leher keatas pada jari tnagan
dan genitalia diberikan var SAR 20
iu/kg BB dosis tunggal. Cara pemberian
SAR adalah dosis infitrasi pada sekitar
luka dan setengah dosis IM pada tempat
yang berlainan dengan suntikan SAR,
diberikan pada hari sama dengan dosis
pertama SAR

Petugas
mendokumentasikan
semua hasil anamnesis,
pemeriksaaan, diagnosa,
terapi, rujukan yang
telah dilakukan dalam
rekam medis pasien
8. Unit terkait UGD

1. Buku Register
2. Rekam Medis
9. Dokumen Terkait

Nomor Halaman Yang Perubahan Tanggal

dirubah diberlakukan

10.Rekaman Historis
Perubahan