Anda di halaman 1dari 46

MODUL AJAR 1

MATRIKS
BAGIAN I. IDENTITAS DAN INFORMASI MENGENAI MODUL
Nama Penyusun : Eni Setyaningsih, S. Pd
Sekolah : SMK PGRI BRATI
Fase/Kelas : F / XI (Sebelas)
Alokasi waktu (menit) : 21 x 45 menit
Jumlah Pertemuan (JP) : 3 JP x 7 Pertemuan
Domain : Aljabar dan fungsi
Tujuan Pembelajaran :  Menjelaskan pengertian matriks dan jenis-jenisnya.
 Menjelaskan konsep transpose matriks.
 Menjelaskan konsep kesamaan matriks.
 Menjelaskan konsep operasi matriks.
 Menjelaskan determinan matriks berordo 2×2.
 Menjelaskan invers matriks berordo 2×2.
 Menjelaskan determinan matriks berordo 3×3.
 Menjelaskan invers matriks berordo 3×3.
 Menyajikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
matriks.
Kata Kunci : Matriks, Tranpose, Kesamaan Matriks, Determinan, Invers
Pengetahuan / Keterampilan :  Dapat menentukan solusi sistem persamaan linear dua
Prasyarat variabel
 Mampu memahami konsep bilangan.
Profil Pelajar Pancasila :  Berpikir Kritis dalam menentukan masalah yang
berkaitan dengan matriks melalui metode penyelesaian
yang efisien
 Kreatif dalam memodelkan situasi kontekstual dalam
bentuk matriks
 Gotong-royong dengan berkolaborasi bersama teman
sekelompok untuk menyelesaiakan suatu masalah dengan
memodelkannya ke dalam bentuk matriks
Sarana Prasarana : LMS Moodle, Buku Teks, PPT, Grup WhatsApp, Laptop, HP
Android, Internet, Papan Tulis, Spidol, LCD.
Target Siswa : Regular/tipikal
Ketersediaan Materi :  Pengayaan untuk siswa berpencapaian tinggi : Ya / Tidak
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas untuk siswa
yang sulit memahami konsep : Ya/ Tidak
Moda Pembelajaran : Daring Kombinasi
Medel Pembelajaran : Problem-Based Learning
Materi ajar, alat, dan bahan : Materi ajar: Alat dan bahan :
 Lembar Kerja Siswa (LKS)  Alat tulis
 Lembar Asesmen  Penggaris
 Buku teks pelajaran
Kegiatan pembelajaran : Pengaturan siswa: Metode:
utama  Individu  Diskusi
 Berkelompok ( 2-4 siswa)  Presentasi
Asesmen :  Asesmen Individu : Tertulis
 Asemen kelompok : Performa dalam presentasi hasil
Persiapan Pembelajaran : Waktu 1- 1,5 jam
 Membaca materi pembelajaran
 Menyiapkan dan mencoba LKS/Lembar Asesmen
 Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam
pembelajaran

Gambaran Umum Modul:


Rasionalisasi
Penyusunan modul ini dilakukan dengan cara menyesuaikan alokasi waktu dengan topik dan
tujuan pembelajaran. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, alokasi waktu dibagi menjadi 2 JP x
6 pertemuan. Untuk setiap pertemuan disusun rencana kegiatan pembelajaran yang memuat
aktivitas siswa beserta asesmennya dengan menggunakan model pembelajaran problem based
learning dan moda pembelajaran secara tatap muka. Model pembelajaran problem based learning
dan moda pembelajaran secara tatap muka dipilih berdasarkan karakteristik materi, tujuan
pembelajaran dan rencana aktivitas siswa dalam pembelajaran.

Urutan Materi Pembelajaran


1. Konsep matriks dan jenis matriks.
2. Tranpose matriks.
3. Kesamaan matriks.
4. Operasi matriks.
5. Determinan dan invers matriks ordo 2 x 2
6. Determinan dan invers matriks ordo 3 x 3

Rencana Asesmen
Asesmen dibagi menjadi dua, yaitu asesmen individu dan asesmen kelompok. Asesmen individu
dilakukan secara tertulis, sedangkan asesmen kelompok secara observasi berdasarkan performa
kelompok saat presentasi hasil pekerjaannya. Asesmen tertulis diberikan pada akhir
pembelajaran modul.
BAGIAN II. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN 1
Topik : MATRIKS
Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan pengertian matriks dan jenis-jenisnya.
Pemahaman : Siswa dapat menjelaskan pengertian matriks dan jenis-jenisnya.
Bermakna
Pertanyaan Pemantik : Bagaimana cara menentukan jenis-jenis matriks?
Profil Pelajar : • Berpikir Kritis
Pancasila Berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menjelaskan
definisi matriks dan jenis matriks.
• Kreatif
Berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menjelaskan
definisi matriks dan jenis matriks.
• Gotong-royong
Siswa bekerjasama dengan kelompoknya untuk menjelaskan
definisi matriks dan jenis matriks.

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-1


A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
 Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran siswa
 Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali siswa tentang materi sistem
persamaan linear dua variabel (SPLDV) dengan mengajukan permasalahan nyata yang
berkaitan dengan SPLDV, seperti:
Ani membeli 2 buah Topi dan 3 buah Dasi di Koperasi Sekolah seharga Rp60.000. Fadil juga
membeli 3 buah Topi dan sebuah Dasi yang sama di Koperasi Sekolah dengan harga
Rp55.000. isikan table berikut berdasarkan data di atas.
 Siswa diberikan waktu untuk mengidentifikasi dan menentukan isian tabel tersebut dengan
bimbingan guru
 Perwakilan siswa mempresentasikan solusi yang didapatkan.
 Guru memberikan pertanyaan pemantik:
 Bagaimana cara menentukan jenis-jenis matriks?

B. Kegiatan Inti (100 menit)


 Siswa mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di papan tulis.
 Siswa menentukan penyelesaian dari permasalahan yang terdapat di papan tulis
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya yang ditanggapi oleh kelompok
lainnya
 Guru membimbing jalannya diskusi kelas dengan memberikan pengarahan atau penguatan.
 Siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dipelajari dibantu dengan bimbingan
guru.
 Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada papan tulis

C. Kegiatan Penutup (15 menit)


 Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucap rasa syukur dan salam.

PEMBELAJARAN 2
Topik : MATRIKS
Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan transpose matriks, kesamaan matriks operasi
penjumlahan dan pengurangan.
Pemahaman : Siswa dapat menjelaskan transpose matriks, kesamaan matriks
Bermakna operasi penjumlahan dan pengurangan.
Pertanyaan Pemantik : Bagaimana cara menentukan nilai dari transpose matriks, kesamaan
matriks operasi penjumlahan dan pengurangan?
Profil Pelajar : • Berpikir Kritis
Pancasila Berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menjelaskan
transpose matriks, kesamaan matriks operasi penjumlahan dan
pengurangan.
• Kreatif
Berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menjelaskan
transpose matriks, kesamaan matriks operasi penjumlahan dan
pengurangan.
• Gotong-royong
Siswa bekerjasama dengan kelompoknya untuk menjelaskan
transpose matriks, kesamaan matriks operasi penjumlahan dan
pengurangan.
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-2
A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
 Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran siswa
 Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali siswa tentang materi konsep dan
jenis matiks..
 Guru memberikan pertanyaan pemantik:
Bagaimana cara menentukan nilai dari transpose matriks, kesamaan matriks operasi
penjumlahan dan pengurangan?
 Untuk menjawab pertanyaan pemantik, siswa diberikan Lembar Kerja Siswa 1 (LKS 1) yang
dikerjakan secara berkelompok (2-4 siswa)

B. Kegiatan Inti (100 menit)


 Siswa mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di dalam LKS 1
 Siswa menentukan penyelesaian dari permasalahan yang terdapat di dalam LKS 1
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya yang ditanggapi oleh kelompok
lainnya
 Guru membimbing jalannya diskusi kelas dengan memberikan pengarahan atau penguatan.
 Siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dipelajari dibantu dengan bimbingan
guru.
 Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS 1

C. Kegiatan Penutup (15 menit)


 Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucap rasa syukur dan salam.

PEMBELAJARAN 3
Topik : MATRIKS
Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan perkalian pada matriks.
Pemahaman : Siswa dapat menjelaskan perkalian pada matriks.
Bermakna
Pertanyaan Pemantik : Bagaimana cara menentukan nilai dari perkalian pada matriks?
Profil Pelajar : • Berpikir Kritis
Pancasila Berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menjelaskan
perkalian pada matriks.
• Kreatif
Berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menjelaskan
perkalian pada matriks.
• Gotong-royong
Siswa bekerjasama dengan kelompoknya untuk menjelaskan
perkalian pada matriks.

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-3


A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
 Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran siswa
 Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali siswa tentang materi konsep dan
jenis matiks..
 Guru memberikan pertanyaan pemantik:
Bagaimana cara menentukan nilai dari transpose matriks, kesamaan matriks operasi
penjumlahan dan pengurangan?
 Untuk menjawab pertanyaan pemantik, siswa diberikan Lembar Kerja Siswa 2 (LKS 2) yang
dikerjakan secara berkelompok (2-4 siswa)

B. Kegiatan Inti (100 menit)


 Siswa mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di dalam LKS 2
 Siswa menentukan penyelesaian dari permasalahan yang terdapat di dalam LKS 2
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya yang ditanggapi oleh kelompok
lainnya
 Guru membimbing jalannya diskusi kelas dengan memberikan pengarahan atau penguatan.
 Siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dipelajari dibantu dengan bimbingan
guru.
 Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS 2

C. Kegiatan Penutup (15 menit)


 Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucap rasa syukur dan salam.

PEMBELAJARAN 4
Topik : MATRIKS
Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan determinan pada matriks ordo 2 x 2 dan 3 x 3.
Pemahaman : Siswa dapat menjelaskan determinan pada matriks ordo 2x2 dan
Bermakna 3x3.
Pertanyaan Pemantik : Bagaimana cara menentukan nilai dari determinan pada matriks
ordo 2 x 2 dan 3 x 3?
Profil Pelajar : • Berpikir Kritis
Pancasila Berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menjelaskan
determinan pada matriks ordo 2 x 2 dan 3 x 3.
• Kreatif
Berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menjelaskan
determinan pada matriks ordo 2 x 2 dan 3 x 3.
• Gotong-royong
Siswa bekerjasama dengan kelompoknya untuk menjelaskan
determinan pada matriks ordo 2 x 2 dan 3 x 3.
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-4
A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
 Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran siswa
 Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali siswa tentang materi konsep dan
jenis matiks.
 Guru memberikan pertanyaan pemantik:
Bagaimana cara menentukan nilai dari determinan pada matriks ordo 2 x 2 dan 3 x 3?
 Untuk menjawab pertanyaan pemantik, siswa diberikan Lembar Kerja Siswa 3 (LKS 3) yang
dikerjakan secara berkelompok (2-4 siswa)
B. Kegiatan Inti (100 menit)
 Siswa mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di dalam LKS 3
 Siswa menentukan penyelesaian dari permasalahan yang terdapat di dalam LKS 3
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya yang ditanggapi oleh kelompok
lainnya
 Guru membimbing jalannya diskusi kelas dengan memberikan pengarahan atau penguatan.
 Siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dipelajari dibantu dengan bimbingan
guru.
 Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS 3
C. Kegiatan Penutup (15 menit)
 Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucap rasa syukur dan salam.

PEMBELAJARAN 5
Topik : MATRIKS
Tujuan Pembelajaran : Menjelaskan invers pada matriks ordo 2 x 2 dan 3 x 3.
Pemahaman : Siswa dapat menjelaskan invers pada matriks ordo 2 x 2 dan 3 x 3.
Bermakna
Pertanyaan Pemantik : Bagaimana cara menentukan nilai dari invers pada matriks ordo 2 x 2
dan 3 x 3?
Profil Pelajar : • Berpikir Kritis
Pancasila Berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menjelaskan
invers pada matriks ordo 2 x 2 dan 3 x 3.
• Kreatif
Berdasarkan pemahaman dan keterampilan siswa menjelaskan
invers pada matriks ordo 2 x 2 dan 3 x 3.
• Gotong-royong
Siswa bekerjasama dengan kelompoknya untuk menjelaskan
invers pada matriks ordo 2 x 2 dan 3 x 3.

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-5


A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
 Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran siswa
 Guru memberikan apersepsi dengan mengingatkan kembali siswa tentang materi konsep dan
jenis matiks..
 Guru memberikan pertanyaan pemantik:
Bagaimana cara menentukan nilai dari invers pada matriks ordo 2 x 2 dan 3 x 3?
 Untuk menjawab pertanyaan pemantik, siswa diberikan Lembar Kerja Siswa 4 (LKS 4) yang
dikerjakan secara berkelompok (2-4 siswa)

B. Kegiatan Inti (100 menit)


 Siswa mengidentifikasi permasalahan yang terdapat di dalam LKS 4
 Siswa menentukan penyelesaian dari permasalahan yang terdapat di dalam LKS 4
 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya yang ditanggapi oleh kelompok
lainnya
 Guru membimbing jalannya diskusi kelas dengan memberikan pengarahan atau penguatan.
 Siswa membuat kesimpulan pembelajaran yang telah dipelajari dibantu dengan bimbingan
guru.
 Siswa melakukan refleksi dengan menjawab pertanyaan yang terdapat pada LKS 2

C. Kegiatan Penutup (15 menit)


 Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucap rasa syukur dan salam.

PEMBELAJARAN 6
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-6
A. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
 Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran siswa
 Guru memberikan arahan pelaksanaan Asesmen matriks
 Guru memberikan Asesmen Pembelajaran matriks

B. Kegiatan Inti (105 menit)


 Siswa mengerjakan Asesmen

C. Kegiatan Penutup (15 menit)


 Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucap rasa syukur dan salam.

PEMBELAJARAN 7
URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN PERTEMUAN KE-7
A. Kegiatan Pendahuluan (20 menit)
 Guru membuka pembelajaran, berdoa dan mengecek kehadiran siswa
 Guru memberikan arahan pelaksanaan pengayaan dan remedial. Membagi siswa kedalam dua
kelompok, yaitu kelompok siswa yang remedial dan kelompok siswa yang tidak remedial.

B. Kegiatan Inti (100 menit)


 Guru memberikan pembelajaran pengayaan kepada siswa yang tidak remedial dengan
memberikan lembar pengayaan.
 Bersamaan saat siswa yang tidak remedial mengerjakan lembar pengayaan, guru memberikan
pembelajaran remedial (materi yang belum atau kurang dikuasai oleh siswa yang remedial)
C. Kegiatan Penutup (10 menit)
 Guru menginformasikan kegiatan pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
 Guru menutup pembelajaran dengan mengucap rasa syukur dan salam.

REFLEKSI GURU

REFLEKSI GURU

□ Apakah pembelajaran yang saya lakukan sudah sesuai dengan apa yang saya rencanakan?

□ Bagian rencana pembelajaran manakah yang sulit dilakukan?

□ Apa yang dapat saya lakukan untuk mengatasi hal tersebut?

□ Berapa persen siswa yang berhasil mencapai tujuan pembelajaran?

□ Apa kesulitan yang dialami oleh siswa yang belum mencapai tujuan pembelajaran?

□ Apa yang akan saya lakukan untuk membantu mereka?

REFLEKSI SISWA : Terlampir pada Lembar Kerja Siswa

GLOSARIUM
Matriks adalah sekumpulan bilangan yang disusun berdasarkan baris dan kolom, serta ditempatkan
di dalam tanda kurung.
Ordo adalah Ukuran matriks

DAFTAR PUSTAKA
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
Buku Guru. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Matematika untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
Buku Siswa semester 1 Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Brati , Juli 2023

Mengetahui,
Kepala SMK PGRI BRATI Guru Mata Pelajaran

Sri Rahayuningsih, S.Pd,.M.M Eni Setyaningsih, S.Pd


NIY. 042262 NIY. 042268
Lampiran Bahan Bacaan

A. PENGERTIAN MATRIKS
Matriks adalah kumpulan bilangan yang disusun dalam bentuk baris dan kolom.
Bilangan yang tersusun dalam baris dan kolom disebut elemen matriks.
Nama matriks ditulis dengan menggunakan huruf kapital.
Banyaknya baris dan kolom matriks disebut ordo matriks.
Bentuk umum :

[ ]
a 1. 1 a1 .2 a1. 3 . .. a1. n
a 2. 1 a2 .2 a2. 3 . .. a2. n
a3 . 1 a3 . 2 a3. 3 . .. a3. n
: : : . .. :
am . 1 am . 2 a m .3 . .. a m . n
A=
a 1. 1= elemen matriks pada baris 1, kolom 1

a 1. 2= elemen matriks pada baris 1, kolom 2

a 1. 3 = elemen matriks pada baris 1, kolom 3


.
.
.
a m . n= elemen matriks pada baris m, kolom n
Contoh :

[
2 5 −4
B = −1 6 7
]
Ordo matriks B adalah B2 x 3
a 1. 3 = - 4

a 2. 2= 6

B. JENIS-JENIS MATRIKS
1. Matriks baris
adalah matriks yang hanya memiliki satu baris
Contoh : A = [ 2 3 0 7 ]
2. Matriks kolom
adalah matriks yang hanya memiliki satu kolom
[]
2
−1
0
Contoh : C =
7
3. Matriks persegi
adalah matriks yang jumlah baris dan kolomnya sama.

[ ]
2 0 5 3
1 8 6 4
5 9 0 6
Contoh : A =
7 −3 −5 10
Diagonal samping Diagonal utama
4. Matriks Identitas
adalah matriks persegi yang elemen-elemen pada diagonal utamanya 1, sedangkan semua
elemen yang lainnya nol.
Contoh :

[ ]
1 0 0

[ ]
1 0
A= 0 1 B=
0 1 0
0 0 1
5. Matriks segitiga atas
adalah matriks persegi yang elemen-elemen dibawah diagonal utamanya nol.
Contoh :

[ ]
2 3 −1
0 1 4
A=
0 0 5
6. Matriks segitga bawah
adalah matriks persegi yang elemen-elemen diatas diagonal utamanya nol.
Contoh :

[ ]
2 0 0
9 1 0
B=
3 2 5
7. Matriks nol
adalah matriks yang semua elemennya nol.
Contoh :
0 0 0
C= 0 0 0
[ ]
C. TRANSPOSE MATRIKS
adalah perubahan bentuk matriks dimana elemen pada baris menjadi elemen pada kolom atau
sebaliknya.
Contoh :

[ ]
2 −3

[
2 4 1
A = −3 5 0
] At = AT = A =
4 5
1 0

D. KESAMAAN MATRIKS
Dua matriks dikatakan sama jika, keduanya mempunyai ordo yang sama dan elemen-elemen
yang seletak juga sama.
Contoh :

[ ][ ]
6 9
2 −3 3 −3
A = B 5 4 = 5 4

Contoh : Tentukan nilai a dan b dari kesamaan matriks berikut

a. 2[
3 a −4 −12 −4
b −5
=
9 −5 ][ ]
3a = -12
a = -12/3
a = -4
2b = 9
b = 9/2
b = 4,5

b [ 4−1a+5 6 a−1 −1 3 b+2


3
=
2a 3 ][ ]
4a + 5 = 2a 6a – 1 = 3b + 2
4a – 2a = -5 6(-5/2) – 1 = 3b + 2
2a = -5 -15 – 1 = 3b + 2
a = -5/2 -16 = 3b + 2
3b = 18
b =6
LATIHAN 1

[ ]
3 6 −12 16 20
−2 7 4 6 −3
1 5 −6 12 4
1. Diketahui matriks A =
−11 4 10 15 5
a. Tentukan ordo matriks A
b. Sebutkan elemen-elemen pada baris ke-2
c. Sebutkan elemen-elemen pada kolom ke-3
d. Sebutkan elemen a2.3
e. Sebutkan elemen a3.5
2. Tentukan nilai a dan b dari kesamaan matriks berikut :

a.
[ ][ ]
a+b
=
4 a−5
2 a−15 6 a+7 b

b.
[ 2 a+3
7 5 a−b
14 ] =
[ −4 14 ]
7 10

c.
[ b+3 8 ] [ a+1 a+b ]
2 a 2+a 10
=
2 b+1

3. Tentukan nilai x, y, dan z dari kesamaan matriks berikut :

a.
[ 1−x y 3z ]=[ 4z x−1
−2 ]

[ ][ ]
2
9 2 x x−1
=
b. − y z2 y z

c.
[ 3−x−5y ]=[ 2 x−11
y +9 ]

4. Diketahui P =
[ x+2 y x+ y ]
2 x− y 3 x
[ 7 −4
dan Q = −2 y −1
]
Jika P = QT, maka tentuka x – y

E. PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN MATRIKS


1. PENJUMLAHAN MATRIKS
Dua matriks dapat dijumlahkan, jika keduanya berordo sama, dengan cara menjumlahkan
elemen-elemen yang seletak.

Contoh :

[ +
][
2 4 1 −4 3 0
−3 5 5 6
=
2 11 ][ ]
2. PENGURANGAN MATRIKS
Dua matriks dapat dikurangkan, jika keduanya beorodo sama, dengan cara mengurangkan
elemen-elemen yang seletak.
Contoh :

[−32 7 4
−6 −5

][
−1 3 5
=
3 4 −1
2 4 −7 −5 −10 2 ][ ]
LATIHAN 2
1. Selesaikan operasi matriks berikut :

a.
[ 2ba ]+[−37 ab]
b.
[ 3 n ] [−4 ]
2m

1

c.
[ 3 a −b ] [−4 a b ]
2a b
+
a 2b

d.
[−x2 x 32 yy ]−[−xx −2 yy ]
2. Diketahui P =
[−−2 −4 ] [ 3 −3 ]
5 3
,Q=
−2 7
[ 8 −2
, dan R = 6 9
]
Tentukan :
a. P + Q
b. Q - R
c. (P + Q) - R
d. P + (Q - R)
3. Tentukan matriks X nya, jika X berordo 2x2
a. X + 0[ ][ ]
10 0 0 2
1
=
2 1

b. X -
[−23 51 ]=[ 45 −73 ]
c.
[ 2 7 ] [3 −1 ]
3 −4
− X=
2 −4

4. Tentukan x, y, w, dan z jika diketahui :

[ 33 xz 33wy ]=[ x6 −12 w ]+[ z+w4 x+ y


3 ]
F. PERKALIAN MATRIKS
1. PERKALIAN MATRIKS DENGAN BILANGAN REAL
Suatu matriks dikalikan dengan bilangan real k, maka setiap elemen matriks tersebut
dikalikan dengan k.
Contoh :

2
[−3 5 −6 10
4 6
=
][
8 12 ]
2. PERKALIAN DUA MATRIKS
Dua matriks dapat dikalikan jika banyaknya kolom matriks sebelah kiri sama dengan
banyaknya matriks sebelah kanan.
Am x n . Bp x q = Cm x q

n=p

Contoh :

[ 3 4
.][ ] [
1 5 3 .(−1)+4 .1 3 .0+4 . 5
=
][
2 −3 −1 0 2 .(−1)+(−3 ). 1 2. 0+(−3).5 −2+(−3 ) 0+(−15 )
=
(−3)+4 0+20 ]
1.

=
[−51 −15
20 ]
2. 4 [ ][ ] [ ] [ ] [ ]
1 5 2 1 .2+5 . 3 2+15 17
0
. =
3 4 .2+0. 3
=
8+0
=
8

3.
[ 21 31 ]. [01 −1−3 23 ]=[ 0+3
0+1 −1−3 2+3 ] [ 1
−2−9 4+9 3
=
−11 13
−4 5 ]
[] [ ]
1 2 4
2 . [ 2 4 ]= 4 8
4.
3 6 12

LATIHAN 3
1. Jika X adalah matriks berordo 2x2, tentukan matriks X dari :

a. 2
[ 13 −17 ]+X =3[−50 24 ] [−47 13 ]−3 X =[−85 126 ]
b.

2. Diketahui A =
[2b 3 c ] [ a b +7 ]
a 4 2 a−3 b 2 a+1
dan B =
Jika A = 2BT, tentukan nilai a + b + c

3. Jika 3
[ pr 2s ]=[−1p 2qs ]+[r+s4 p +q
3 ]
Tentukan nilai p, q, r, dan s.
4. Hitung perkalian matriks berikut :

[ ][ ]
2 1 2 0 4

a.
[31 −12 ]. [45 60 ] c.
4 −2 3 . 3 −1
0 −4 0 2 5

[ ][ ]
2 1 3 3
3 0 1 . −1
b.
2 1 5 6
5. Diketahui matriks-matriks sebagai berikut :

A=
[−34 23 ] [ 23 42 ] [ 22 31 ]
, B= , C=
Tentukan :
a. A.B
b. B.A
c. B.C
d. (A.B).C
e. A.(B.C)
f. Buatlah kesimpulan untuk a dan b, serta d dan e

[
1 a+b
6. Jika P = b
a−1 0
] [ 1 0
c , Q = −c d , dan R = 0 1 ] [ ]
Tentukan nilai d jika P + QT = R2
7. Tentukan nilai x yang memenuhi persamaan :

[ 4 x−2 −6 8
.
3 2 −11 −6 ][
=2 .
3 1 0 3
.
−2 4 −1 1 ] [ ][ ]
8. Tentukan nilai x dan y dari persamaan berikut :

[−13 −42 ] . [ xy ]=[−818 ]


G. DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS ORDO 2X2

Jika matriks A =
[ ac bd ] , determinan dari matriks A dinotasikan det A atau
A = ad - bc

Invers matriks A dinyatakan dengan notasi


1
[
d −b
A-1 = ad−bc −c a
]
 Jika ad – bc = 0, maka matriks tidak mempunyai invers disebut matriks singular.
 Jika ad – bc ¿ 0, maka matriks mempunyai invers disebut matriks non singular.
Contoh :
2 5
[ ]
Diketahui A = 1 3 , Tentukan determinan dan invers matriks A.
Det A = ad – bc
= 2.3 – 5.1
=6–5
= 1

A-1
1
[
d −b
= ad−bc −c a
]
A-1
[
1 3 −5 3 −5
= 1 −1 2 = −1 2
][ ]
LATIHAN 4
2x
1. Diketahui matriks A = 9
[ 5
] [ 5 4
x +3 , dan B = 13 3 x ]
Tentukan nilai x, jika Det A = Det B
2. Tentukan nilai x nya :

a.
[ 3x x −1x ]=5
b.
[ 3 x x +3 ]=18
5x 5

1 2
[ ] 4 6
3. Diketahui matriks A = 3 5 , dan B = 1 2
[ ]
Tentukan :
a. A-1
b. B-1
c. A.B
d. B.A
e. A-1.B-1
f. B-1.A-1
g. (AB)-1
h. (BA)-1
i. Buatlah kesimpulan dari hasil tersebut

4. Diketahui B =
[ 94 42 ] , Tentukan :
a. A-1
b. A-1.A
c. A.A-1
d. Buatlah kesimpulan

H. PERSAMAAN MATRIKS
1. A.X = B
A-1.A.X = A-1.B
I.X = A-1.B
X = A-1.B
Jadi jika A.X = B, maka X = A-1.B

2. X.A = B
X.A.A-1 = B.A-1
X.I = B.A-1
X = B.A-1
Jadi jika X.A = B, maka X = B.A-1
Contoh : Tentukan matriks X nya

[ ] [
3 1
1. 1 2
. X=
5 −15
0 10 ]
[ ] .[ 50 ] [ ][ ]
−1
3 1 −15 ¿ 1 2 −1 5 −15
.
X=
1 2 10 6−1 −1 3 0 10

5 [−5 45 ]
1 10 −40
¿

¿
[−12 −89 ]

2.
X.
[11 24 ]=[−26 −44 ]
[ ][ ]
−1
6 −4 1 2
X= .
−2 4 1 4

X=
[ ] [ ]
6 −4 1 4 −2
.
−2 4 4−2 −1 1

X= .
[ ][ ]
1 6 −4 4 −2
.
2 −2 4 −1 1

[
1 28 −16
X= .
2 −12 8 ]
X=
[ ]
14 −8
−6 4
I. PEMAKAIAN INVERS MATRIKS
Invers matriks dapat digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear.
Contoh :
Selesaikan sistem persamaan linear berikut dengan matriks
x + 7y = 13
2x + 5y = 8
jawab :

[ 12 75 ] .[ xy ]=[ 138 ]
[ y ] [2 5 ] [ 8 ]
−1
x = 1 7 . 13

[ y ] 5−14 [−2 1 ] .[ 8 ]
x
=
1 5 −7 13

[ xy ]=−91 [−189 ]
[ y ]=[ 2 ]
x −1

jadi x = -1, dan y = 2


LATIHAN 5
1. Tentukan matriks X nya :

a.
[−11 23 ]. X =[ 41 23 ]
b.
X.
[34 −1−1 ]=[ 31 04 ]
2. Tentukan matriks B nya :

[ ][
1 −1 −1 0
2 1
.
2 −1
=B .
2 −1
1 2 ] [ ]
3. Tentukan matriks X nya :

[ ] [
−2 2
1 1
.X.
3 −1 1 0
1 0
=
0 1 ][ ]
4. Tentukan nilai x + y, jika diketahui :

[ 3 2
. =
][ ] [ ]
2 −3 x 3
y 4
5. Dengan menggunakan matriks selesaikan sistem persamaan linear berikut :
a. 2x – 3y = -1
x + 2y = 11
b. 3x + y = 7
x – 3y = -1
Lampiran Lembar Kerja Siswa

Lembar Kegiatan Siswa (LKS) - 1


Penjumlahan dan Pengurangan Matriks

Nama Kelompok : Satuan Pendidikan : SMK N 2 KENDAL


1. ................................................................. Mata Pelajaran : Matematika
2. ................................................................. Fase/Kelas : F / XI
3. ................................................................ Sub MateriPokok : definisi, kesamaan
matriks, dan tranpose
4. ................................................................
matriks

mari mengingat kembali

Jawablah soal berikut ini!

( )
−2 2
Dipunyai matriks A= 4 3 , tentukan:
0 5
a. Matriks A terdiri dari . . . baris dan . . . kolom.
b. Matriks A berordo . . .. atau dapat ditulis dalam bentuk . . . .
c. Transpose dari matriks A=A T adalah . . .

( )
−1−1 2
d. Jika dipunyai matriks B= 4 3 , apakah matriks A dan B sama? Berikan alasanmu !
0 5

Penjumlahan
Matriks
Ayo kita amati

Dua orang bersaudara laki-laki dan perempuan membuka 2 cabang toko kue di padang adan di
Medan. Toko kue itu menyediakan 2 jenis kue brownis dan bika ambon. Biaya untuk bahan
ditangani oleh saudra perempuan dan biaya untuk chef ditangani oleh saudara laki-laki. Biaya untuk
tiap-tiap kue seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 1 Tabel 2
Tabel biaya toko di Padang (dalam Rp) Tabel biaya toko di Medan (dalam Rp)
Brownis Bika ambon Brownis Bika ambon
Bahan kue 1.000.000 1.200.000 Bahan kue 1.500.000 1.700.000
Chef 2.000.000 3.000.000 Chef 3.000.000 3.500.000

Berapa total biaya yang diperlukan oleh kedua toko kue?


Ayo kita menalar

Misal matriks A adalah bentuk matriks dari tabel 1 dan amtriks B adalah bentuk dari matriks B,

maka dapat kita sajikan dalam bentuk: A= (1.000.. ..000 .. ....) , B=(.. .. .. 1.700 .000
.. . ). Maka, total biaya

yang diperlukan kedua toko kue ?

A+ B= ( ⋯⋯ ⋯⋯)+( ⋯⋯ ⋯⋯)
¿(
⋯+ ⋯ ⋯+ ⋯)
⋯+ ⋯ ⋯+ ⋯

¿(
⋯ ⋯)
⋯ ⋯

Kita dapatkan, total biaya bahan kue untuk brownis adalah ..... sedangakan biaya bahan kue untuk
bika ambon .... kemudian, total biaya chef untuk brownis .... dan untuk bika ambon ....
Operasi di atas, merupakan contoh penjumalahn matriks berordo 2x2. Bagaiman dengan
penjumlahan matriks berordo lain misal seperti berikut ini:

A+ B= (13 + )(
5 1 2 4 2 … … …
4 1 1 7 3
=
… … … )( )
Berdasar penjumlahan kedua matriks di atas dapat dioperasikan karena kedua matriks memiliki
ordo . . . Sehingga dapat kita misalkan, bila kita mempunyai matriks Am × n dan matriks B m× n , dengan
elemen di setiap matriks, kemudian C adalah hasil dari A+ B,

( ) ( )
a 11 a 12 a 13 ⋯ a1 n b11 b12 b13 ⋯ b1 n
a 21 a 22 a 23 ⋯ a2 n b21 b22 b23 ⋯ b2 n
A= a 31 a 32 a 33 ⋯ a3 n dan B= b31 b32 b33 ⋯ b3 n . Maka:
⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯
am 1 am 2 am 3 ⋯ a mn bm 1 bm 2 bm 3 ⋯ b mn

( )( )
a 11 a12 a 13 ⋯ a1 n b11 b12 b13 ⋯ b1 n
a21 a22 a 23 ⋯ a2 n b21 b22 b23 ⋯ b2 n
C= A+ B= a31 a32 a 33 ⋯ a3 n + b31 b32 b33 ⋯ b3 n
⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯
am 1 am 2 am 3 ⋯ a mn bm 1 bm 2 bm 3 ⋯ b mn

( )
…+... …+... …+... ¿… …+...
…+... …+... …+... ¿… …+...
¿ …+... …+... …+... ¿… …+...
… … … ¿… …+...
…+... …+... …+... ¿… …+...

Ayo menyimpulkan
Misalkan dipunyai matriks A dan matriks B adalah matriks yang berordo sama dengan elemen
a ij dan bij . Matriks C adalah jumlah matriks A dan B, dapat dituliskan C= A+ B , maka elemennya
ditentukan oleh c ij =a ij +b ij. ( untuk semua idan j ) dengan cara ....................................... Catatan: dua
matriks dapat dijumlahkan bila memeliki ordo yang sama.
Sifat-sifat pada penjumlahan matriks
a. Komutatif
Coba lihat kembali permaslahan 1, jika dipunyai matriks A dan matriks B sebagai

(1020 1230) , B=(1530 1735) maka A+ B=C, kita dapatkan:


berikut: A=
Coba amatilah hasil penjumlahan dari A+B dan
C= A+ B=(
20 30 ) (30 35 ) (… … )
10 12 15 17 … … B+A, apakah hasilnya bernilai sama? Jika, iya
+ =
maka maka operasi tersebut memenuhi sifat
komutattif
A+ B=B+ A .
C=B+ A=(
30 35 ) (20 30 ) (… … )
15 17 10 12 … …
+ =

Misalkan dipunyai matriks A dan matriks B berordo mxn untuk tiap matriks, dan elemen
matriks A a ij dan matriks B b ij adalah bilangan real, maka dapat disajikan :

A=
( a11 a12
a21 a22)dan B= (
b 11 b12
b21 b22 )
Maka dapat dinyatakan:

C= A+ B=
( )(
a11 a12 b 11 b12
+
a 21 a22 b 21 b22
=
)(
…+... …+ ...
…+... …+ ... )
Karena nilai a ij dan bij untuk semua i dan j bilangan real, maka a ij +b ij sama dengan nilai
b ij +a ij atau aij + bij =b ij + aij. Dengan demikian penjumlahan A+ B=B+ A .

b. Asosiatif
Berdasar matriks yang kita temukan pada permaslahan 1, kita dapatkan

A= (1020 1230) , B=(1530 1735). Dan C=( 22 21). Coba hitunglah :


A+ ( B+C )=
(1020 3012)+(( 1530 1735)+(22 21))
¿(
⋯ ⋯ ) (⋯ ⋯ ) ( ⋯ ⋯ )
⋯ ⋯ +⋯ ⋯ =⋯ ⋯

( 20 30 30 35 ) 2 1
( A+ B ) +C= (10 12 )+( 15 17 ) +(2 2 )

¿(
⋯ ⋯ ) (⋯ ⋯ ) ( ⋯ ⋯ )
⋯ ⋯ +⋯ ⋯ =⋯ ⋯
Coba perhatikan hasil operasi perjumlahan dari A+ ( B+C ) dan ( A+ B ) +C mempunyai hasil yang
sama? jika iya, maka operasai tersebut memenuhi sifat penjumlahan pada matriks asosiatif.
Sehingga, jika dipunyai Setelah kalian menjumlahkan operasi di atas, perhatikan hasil
A+ ( B+C ) dan ( A +B )+ C . bagaimana elemen-elemen yang seletak sama? .... Karena nilai
a ij , bij , dan cij untuk semua i dan j bilangan real, maka nilai ( a ij +b ij ) + c ij =aij +(b ij + cij ) maka
memenuhi A+ ( B+C )=( …+ … ) +….

c. Penjumlahan dengan matriks identitas

Coba lihatlah kembali pada permaslahan 1 sebelumnya, jika dipunyai A= (1020 1230) merupakan
matriks dari tabel 1. Dan matriks identitas O= (00 00). Jika kita jumlahkan :
A+O= (1020 1230)+( 00 00)=(…… ……)
Perhatikan hasil dari penjumlahan di atas, jika matriks A ditambah denga matriks identitas O
maka hasilnya adalah A. Coba tentukan hasilnya jika dipunyai matriks A matriks berordo Am × n.
Perhatikan vhasilnya, hasil penjumlahannya adalah A, Maka berlaku a ij untuk setiap i dan j
bilangan real, maka a ij +Oij sama dengan nilai Oij + aij atauO+a ij=aij + Oij=aij . Dengan demikian
penjumlahan A+O=O+ A=…

Ayo menyimpulkan

Misalkan dipunyai matriks A dan matriks B berordo mxn untuk tiap matriks, dan elemen matriks A
a ij dan matriks B Bij adalah bilangan real dan C = A+B, maka berlaku
c ij =…+ … (untuk semua i dan j ) .
Sifat-sifat pada penjumlahan matriks:
a. Komutatif : .............................................................
b. Asosiatif : ........................................................
c. Penjumlahan dengan matriks identitas : .........................................

Pengurangan pada
Setelah kita mempelajari operasi penjumlahan pada matriks beserta sifat-sifatnya. Kita akan belajar
pengurangan terhadap matriks. Masih menggunakan matriks pada permasalahan 1, diamana matriks

1 merupakan matriks dari tabel 1. A= (1020 1230), dan dipunyai B=(24 −10
5 )
, maka:
A−B= ( 1020 1230)−( 24 −10
5 )(
=
… …
… …
=
… …
… … )( )
Rumusan pengurangan matriks di atas dapat kita gunakan untuk memehami konsep pengurangan
matriks A terhadap matriks B . Jika C merupakan hasil dari A−B , dan matriks A dan matriks B
matriks berordo ...... Untuk setiap elemennya ditentukan oleh c ij =a ij−bij . ( untuk semua i dan j )
dengan cara .......................................................... Pengurangan matriks A dan B dapat didefinisikan
penjumalahn A dengan – B sebagai lawan dari matriks B, sehingga didapat A−B=… .

Ayo menyimpulkan

jika C merupakan hasil dari A−B , dan matriks A dan matriks B matriks berordo m ×n.
Untuk setiap elemennya ditentukan oleh c ij =…−… ( untuk semuai dan j ) dengan
cara ............................................... Pengurangan A−B juga dapat didefinisikan A−B= A+…,
dengan – B sebagai lawan dari matriks

REFLEKSI
DIRI
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jujur

Bagaimana kalian sekarang?

□ Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?

□ Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?

□ Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?

Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan

pada usaha yang telah kamu lakukan?
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) - 2
Perkalian Matriks Matriks

Nama Kelompok : Satuan Pendidikan : SMK N 2 KENDAL


1. ................................................................. Mata Pelajaran : Matematika
2. ................................................................. Fase/Kelas : F / XI
3. ................................................................ Sub MateriPokok : definisi, kesamaan
matriks, dan tranpose
4. ................................................................
matriks

mari mengingat kembali

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar:

()( ) ( )( )
1 2 2 3 4 1 1 1 −1 4
+
1. 2 2 1 2 =¿ 3. 1 2 4 − 2 3 2 =¿
3 1 1 5 1 3 6 7 1 2

2. (22 31)+(13 12)=¿

Ayo kita amati

PT. Melodi adalah sebuah persuahaan multinasional yang bergerak dibidang penjualan alat musik.
Perusahaan tersebut memiliki beberapa toko yang tersebar dibeberapa kota besar di Indonesia.
Dalam satu tahun perusahaan mampu menjual alat musik disajikan pada tabel :

Tabel 1 Banyak alat musik yang dijual pada masing-masing kota


Jenis alat musik
Kota Piano Gitar Terompet
Medan 10 30 15
Surabaya 15 20 10
Makasar 20 10 20
Tabel 2 harga satu buah setiap jenis alat musik
Jenis alat musik Harga (Rp)
Piano 15.000.000
Gitar 1.500.000
Terompet 5.000.000
a. Jika di tahun berikutnya harga dari masing-masing alat musik dinaikkan menjadi 2 kali lipatnya
dari harga sekarang, maka berpakah harga perbuah dari masing-masing alat musik ?
b. Berpakah pendapatan pada masing-masing kota jika alat musik terjual semua ?

Ayo kita menalar

a. Kita sajikan tabel 1 dan tabel 2 ke dalam bentuk matriks. Jika A adalah matriks dari tabel 1 dan
B adalah matriks dari tabel 2, maka dapat kita sajikan sebagai berikut ini :

( ) ( )
10 30 10 15.500 .000
A= 10 20 10 , B= 1.500 .000
20 10 10 5.0000 .000
Karna harga alat musik adalah matriks B, Jika harga dinaikan 2 kali lipat harga sekarang, maka
harga per alat musik menjadi:

( )()
15.500 .000 …
2 B=2 1.500 .000 = …
5.0000 .000 …
Maka harga alat musik untuk piano .... , gitar ... , terompet ... .
Berdasar operas di atas, kita dapatkan bilangan real yaitu ... yang dikalikan terhadap matriks B.
Kita misalkan untuk matrik berordo mxn dikalikan dengan k, k adalah bilangan skalar , a ij
adalah bilangan real dan C merupakan hasil perkalian dari bilangan real k dengan matriks B

( )
a11 a12 a13 ⋯ a1 n
a21 a22 a23 ⋯ a2 n
dapat kita nyatakan : B= a31 a32 a33 ⋯ a 3 n , maka:
⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯
a m 1 a m 2 a m 3 ⋯ amn

( )( )
a11 a12 a13 ⋯ a1 n ……………
a 21 a22 a23 ⋯ a2 n ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯
C=k . a 31 a32 a33 ⋯ a3 n = … … … … …
⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯
am 1 am 2 am 3 ⋯ amn ……………
Maka, untuk setiap elemen C ij =kaij (untuk semua i dan j) dikalikan denGan bilangan real
terhadap suatu matriks disebut perkalian matriks pada skalar. Bilangan skalar dapat disimbolkan
dengan k.

b. Untuk mencari total keseluruhan barang terhadap harga dari masing-masing alat musik perkota
dapat kita dapatkan dengan mengalikan matriks A terhdap matriks B. Maka kita dapatkan :

( )( )
10 20 10 15.500 .000
AB= 10 20 10 × 1.500 .000
20 10 10 5.0000 .000

( )
……………………… …………………
AB= … … … … … … … … … … … … … … … …
……………………… …………………

( )
……………………… …………………
AB= … … … … … … … … … … … … … … … …
……………………… …………………

( )
… ..
AB= … .. .
… ..
Berdasar perhitungan di atas pendapatan dari m asing-masing kota adalah medan sebanyak ...
, Surabaya ... , dan Makasar ... . operasi peraklain di atas adalah contoh operasi matriks
A ..dan B .... bagaimana dengan perkalian matriks berordo lain seperti perkalian matrik di bawah
ini , coba hitunglah :

( ) () ( )( )
1 2 …………… …………………………… … ..
1
A × B= 4 3 × = … … … … … … … … … … … … … … … … = … ..
3
1 3 …………… …………………………… … ..
Dari opersi-operasi di atas , dapat kita nyatakan dalam perkalian matriks A berordo m ×n

( ) ()
a 11 a 12 a 13 ⋯ a1 n b11
a 21 a 22 a 23 ⋯ a2 n b21
terhadap matriks B berordo n ×1 dapat sehingga:jika A= a 31 a 32 a 33 ⋯ a3 n dan B= b31
⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯ ⋯
am 1 am 2 am 3 ⋯ a mn bn 1

( )
……………………… ………………
……………………… ………………
AB= … … … … … … … … … … … … … … …
……………………… ………………
……………………… ………………

Perhatikan operasi di atas, matriks A=[ aij ] berordo m ×n dan matriks B=[ b ij ] berordo n ×1
mempunyai hasil terdefinisi / ada hasilnya jika banyak kolom matriks
A .................................................................... Jika C=[ c ij ] adalah hasil perkalian dari matriks A
dan matriks B. Elemen matriks C pada baris ke- i dan ke- j [ c ij ] diperoleh dengan
cara ..........................................................................................................................................

Sifat-sifat perkalian matriks


Sebelum kita memebahas sifat-sifat perkalian matriks yaitu sifat asosiatif dan distributif. Terlebih
dulu kita, bahas sifat komutatif jika diaplikasikan pada perkalian matriks.

( )
10 30 10
Dengan menggunakan matriks A= 10 20 10 pada permasalahan sebelumnya. Kemudian
20 10 10

( )
2 2 1
diberikan B= 1 1 3 . Tentukan:
2 1 2

( )( )
10 30 10 2 2 1
A × B= 10 20 10 × 1 1 3
20 10 10 2 1 2

( )( )
… … … … … … . … … … … … ….. … … … … … … … … … …
A × B= … … … … … … . … … … … … ….. … … … … … ….. = … … …
… … … … … … . … … … … … …... … … … … … … … … … …

( )( )
2 2 1 10 30 10
B× A= 1 1 3 × 10 20 10
2 1 2 20 10 10

( )( )
… … … … … … . … … … … … ….. … … … … … … … … … …
B× A= … … … … … … . … … … … … ….. … … … … … ….. = … … …
… … … … … … . … … … … … …... … … … … … … … … … …
Coba perhatikan, hasil dari operasi perkalian A × B dan B × A , apakah hasilanya sama? Apakah nilai-
nilai yang seletak mempunyai elemen yang sama? Pada operasi perkalian yang telah kalian
lakuakan di atas, nilai A × B … B × A artinya elemen-elemen yang seletak berbeda. Sehingga, sifat
A × B=B × A .... pada perkalian matriks.

1. Asosiatif
Jika sifat komutatif tidak berlaku pada perkalian matriks. Maka bagaimana dengan sifat asoaatif.

Coba hitunglah perkalian matriks berikut ini, jika di punyai matriks A= (125 31), B=(−5
12 −1)
3

dan C= ( 21 −11 ), hitunglah :


A × ( B ×C )=
(125 31) ×((−512 −1
3
) ×
( 1 1 ) 12 1
2 −1
) =
( 5 3
) ×
( … …
… … )=
( … …)
… …
( A × B ) ×C=
((( )) (
12 1 12 −1 1 1 )) (
−48 35 … … )(
5 3 × −5 3 × 2 −1 = 11 12 × … … = … …
… … )( )( )
Dari hasil di atas dapat disimpulkan A × ( B ×C )=( A × B ) ×C . Maka jika , 3 matriks A , B dan C
berorodo m ×n disajikan sebagai berikut:

( ) ( ) ( )
a 11 ⋯ a1 n b 11 ⋯ b1 n c 11 ⋯ c1 n
A= ⋮ … ⋮ , B= ⋮ … ⋮ ,C= ⋮ … ⋮ ,
am 1 … a mn bm 1 … b mn c m 1 … cmn

( )( )( )
a11 ⋯ a 1n b11 ⋯ b1 n c 11 ⋯ c 1 n
( )
A × B ×C = ⋮ … ⋮ × ⋮ … ⋮ × ⋮ … ⋮
am 1 … amn bm 1 … bmn c m 1 … c mn

( )( ))
a11 ⋯ a1 n
… … … … … .. … … … … … … . … … … … …..
¿ ⋮ … ⋮ × ⋮ … ⋮
am 1 … amn … … … … … .. … … … … … … . … … … … …..

(
………………………… ……………………
………………. …………………… ………………………
¿ ⋮ … ⋮
………………………… …………………… ………………… …………………… ………………………
Berdasar operasi perkalian di atas jika dipunyai matriks A, matriks B dan matriks C masing-
maisng berdordo m ×n dapat dikatan memenuhi sifat asosiatif perkalian jika memenuhi
syarat......................

2. Distributif
Setelah kita mempelajari sifat asosiatif terhadap perkalian matriks, sekarang kita akan beljaran

sifat distributif perklaian terhadap matriks. Misal dipunyai matriks A= (125 31), B=(−5
12 −1)
3

dan C= ( 21 −11 ), hitunglah :


) ((
(
A ( B+C )= 5 3 × −5 3 + 2 −1
12 1 12 −1 1 1 ) (( )))
¿(
… … ) (… … )
… … … …
×

¿(
… …)
… …

( 12 1 12 −1 ) ( 12 1 1 1 )
( A × B ) + ( A+C )= ( 5 3 ) ×(−5 3 ) + ( 5 3 ) ×( 2 −1 )

¿(
… … ) (… … )
… … … …
+
¿ ( …… ……)
Dari perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa A ( B+C )=( A × B ) + ( A+C ) . Hal tersebut maka
berlaku jika dipunyai 3 matriks

( ) ( ) ( )
a 11 ⋯ a1 n b 11 ⋯ b1 n c 11 ⋯ c 1 n
A= ⋮ … ⋮ , B= ⋮ … ⋮ ,C= ⋮ … ⋮ , maka:
am 1 … a mn bm 1 … b mn c m 1 … cmn

( )( )( ))
a11 ⋯ a1 n b 11 ⋯ b1 n c 11 ⋯ c1 n
A ( B+C )= ⋮ … ⋮ × ⋮ … ⋮ + ⋮ … ⋮
am 1 … a mn bm 1 … b mn c m 1 … c mn

( )( )
a11 ⋯ a1 n
… … … … … .. ⋯ … … … … … ..
¿ ⋮ … ⋮ × ⋮ … ⋮
am 1 … amn … … … … … .. … … … … … … ..

( )
………………………… …………………… …………… ………………………… ……………………
¿ ⋮ … ⋮
………………………… …………………… …………… ………………………… ……………………
Perhatikan hasil dari operasi perkalian di atas, jika dipunyai 3 matriks A, matriks B Dan matriks
C berorodo m ×n memenuhi sifat distributif perkalian jika memenuhi ....................................

Perkalian berulang pada suatu matriks

Diketahui A= ( 01 −10 ). Tentukan A 2013


!

Mari cermati langkah-langkah berikut!


2
( 01 −10 )(01
A = A . A=
−1
0
=
… 0
0 … )(
=−1
… 0
0 …
=… ) ( )
Jika A2=…, maka A 4=…. Artinya untuk setiap matriks A kelipatan 4, akan ditemukan matriks
identitas. Selanjutnya, 2013 dapat kita tuliskan sebagai berikut: 2013=4 ( 503 )+1.
Akibatnya,
2013 (4 ( 503 ) +1) 503 1
A =A =(A ¿¿ 4 ) . A ¿
Matriks A 4=I ,dan I n=I ,n=1 ,2 , 3 , … . ,akibatnya berlaku,

( A¿¿ 4) =I ¿. Oleh karna itu A


503 2013
=I . A=A= (…… ……) .
Dari contoh di atas , kita dapat menyatakan definisi perkalian berulnag sebagai berikut :
n
A =… ×… × … ×… × … A
sebanyak n faktor
Pada contoh A2013 di atas , kebetulan memeiliki pola yang menentukan hasilnya. Namun jika kita
menjumpai persoalan untuk menentukan An , n adalah bilangan asli dapat kalian seleseaikan dengan
menentukan hasil kali matriks A sebanyak … .

Ayo menyimpulkan

1. Misalkan dipunyai matriks Am × n dengan elemen-elemenya a ij dan k adalah bilangan real dan C
adalah hasil perkalian suatu matriks dengan bilangan real. Perkalian skalar pada matriks
adalah ....................................................................... Dan dapat dituliskan C=… × ….
2. Matriks A=[ aij ] berordo m ×n dan matriks B=[ b ij ] berordo n ×1 mempunyai hasil terdefinisi /
ada hasilnya jika banyak kolom matriks A sama dengan banyak baris matriks B. Elemen
matriks C pada baris ke-i dan ke- j [ c ij ] diperoleh dengan
cara .............................................................................................
...............................................
Sifat-sifat perkalian pada matriks:
a. Asosiatif : .....................................
b. Distributif : ...................................
Catatan : 2 buah matriks A dan matriks B dapat dikalikan jika banyakanya kolom matriks A
sama dengan banykanya baris matriks B
3. Perkalian mberulang pada matriks dapat ditentukan dengan An =… ×… × … ×…
sebanyak n faktor

REFLEKSI
DIRI
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jujur

Bagaimana kalian sekarang?

□ Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pelajaran ini?

□ Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?

□ Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami pelajaran ini?

Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan

pada usaha yang telah kamu lakukan?
RUBRIK PENILAIAN PERFORMA LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

LKS – 1
BAGIAN SKOR
NO INDIKATOR
LKS 1 2 3 4
1. Siswa memahami konsep Kegiatan 1 Terisi, namun Terisi Terisi Terisi
penjumlahan matriks tidak benar, benar benar benar
atau sekitar sekitar sekitar
Benar sekitar ¿ 50 %−≤ 75¿%75 %−≤ 90 ¿%90 %
≤ 50 %

2. Siswa memahami konsep Kegiatan 2 Terisi, namun Terisi Terisi Terisi


pengurangan matriks No.1 tidak benar, benar benar benar
atau sekitar sekitar sekitar
Benar sekitar ¿ 50 %−≤ 75¿%75 %−≤ 90 ¿%90 %
≤ 50 %

LKS 2
BAGIAN SKOR
NO INDIKATOR
LKS 1 2 3 4
1. Siswa memahami konsep Terisi, namun Terisi Terisi Terisi
perkalian matriks Kegiatan 1 tidak benar, benar benar benar
atau sekitar sekitar sekitar
Benar sekitar ¿ 50 %−≤ 75¿%75 %−≤ 90 ¿%90 %
≤ 50 %

LKS – 3
BAGIAN SKOR
NO INDIKATOR
LKS 1 2 3 4
1. Siswa mampu Kegiatan 1 Terisi, namun Terisi Terisi Terisi
menentukan nilai tidak benar, benar benar benar
determinan matriks ordo 2 atau sekitar sekitar sekitar
x2 Benar sekitar ¿ 50 %−≤ 75¿%75 %−≤ 90 ¿%90 %
≤ 50 %
2. Siswa mampu Kegiatan 2 Terisi, namun Terisi Terisi Terisi
menentukan nilai tidak benar, benar benar benar
determinan matriks ordo 3 atau sekitar sekitar sekitar
x3 Benar sekitar ¿ 50 %−≤ 75¿%75 %−≤ 90 ¿%90 %
≤ 50 %

LKS - 4
NO INDIKATOR BAGIAN SKOR
LKS 1 2 3 4
1. Siswa mampu Kegiatan 1 Terisi, namun Terisi Terisi Terisi
menentukan nilai invers tidak benar, benar benar benar
matriks ordo 2 x 2 atau sekitar sekitar sekitar
Benar sekitar ¿ 50 %−≤ 75¿%75 %−≤ 90 ¿%90 %
≤ 50 %
2. Siswa mampu Kegiatan 2 Terisi, namun Terisi Terisi Terisi
menentukan nilai invers tidak benar, benar benar benar
matriks ordo 3 x 3 atau sekitar sekitar sekitar
Benar sekitar ¿ 50 %−≤ 75¿%75 %−≤ 90 ¿%90 %
≤ 50 %

Pedoman penilaian performa Lembar Kerja Siswa

Jumlah skor yang diperoleh


Nilai= ×100
Total skor
KRITERIA UNTUK MENGUKUR KETERCAPAIAN TUJUAN PEMBELAJARAN DAN
ASESMENNYA

NO. Tujuan pembelajaran Indikator Level Bentuk Nomor


soal soal Soal
1 Menjelaskan pengertian Siswa mampu menentukan L2 Esai 1
matriks dan jenis-jenisnya. solusi sistem persamaan
linear tiga variabel
Menjelaskan konsep
transpose matriks.
Menjelaskan konsep
kesamaan matriks.
Menjelaskan konsep operasi
matriks.
2  Menjelaskan determinan Siswa mampu menentukan L3 Esai 2
matriks berordo 2×2. penyelesaian masalah (HOTS)
dengan memodelkannya ke
 Menjelaskan determinan dalam sistem persamaan
matriks berordo 3×3. linear tiga variabel
 Menyajikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan matriks.
3  Menjelaskan invers Siswa mampu menentukan L3 Esai 3
matriks berordo 3×3. penyelesaian sistem (HOTS)
pertidaksamaan linear dua
 Menjelaskan invers variabel secara grafik
matriks berordo 2×2.
 Menyajikan masalah
kontekstual yang
berkaitan dengan matriks.
LEMBAR ASESMEN AKHIR MODUL
SISTEM PERSAMAAN PERTIDAKSAMAAN LINEAR

Nama : ……………...
Kelas : ……………...

Jawab dengan jelas dan benar.


1. Tentukan matriks X nya, jika X berordo 2x2

a. X+
[ 100 01 ]=[ 02 21 ]
b. X-
[−2 1 ]=[ 5 3 ]
3 5 4 −7

2. Tentukan nilai dari :

a. [ 23 −34 ] .[−11 05]


b. [
4 0 ] [3 ]
1 5 2
.

c. [
1 1 ] [1 −3 3 ]
2 3 0 −1 2
.

[]
1
d. 2 . [ 2 4 ]
3

( )
1 −1
3. Diketahui A=
2 1
1 0 ( ) −1
, B adalah matriks berordo 2 x 2 dan ( AB ) =
2
−3
2
5
. Tentukan matriks
4 4
B!

4. Diketahui B= (ce df ). Tentukan B


−1
.

5. Arman membeli 5 pensil dan 3 penghapus, sedangkan Susi membeli 4 pensil dan 2 penghapus di
took yang sam. Di kasir, Arman membayar Rp 11.500,00 sedangkan Susi membayar Rp
9.000,00. Jika dodi membeli 6 pensil dan 5 penghapus, berapa ia harus membayar?
Rubrik Penilaian Lembar Asesmen Akhir Modul

No Kunci Jawaban Skor

a. X + [ 100 01 ]=[ 02 21]


2
X=
[ 02 21]−[ 100 01]
X=
[−102 20]
b. X −[ ] [ 5 3 ]
3 5 4 −7 2
=
−2 1

X=
[ 54 −73 ]+[−23 51]
X=
[ 73 −24 ]
a. [ 23 −34 ] .[−11 05]=[ 2.3.(−1(−1) +)(+−34.1) .1 2.0+3.0+(−34.5) .5 ] 2

[ (−3)+ 4 0+20 ] [ 1 20 ]
¿ −2+(−3) 0+(−15) = −5 −15
2
b. [ ] [ ] [ ] [ ] [ 8]
1 5 2 1.2+5.3 2+15 17
. = = =
4 0 3 4.2+0.3 8+0
2
c. [ ] [ ] [ ] [ 1 −4 5 ]
2 3 0 −1 2 0+3 −2−9 4 +9 3 −11 13
. = =
1 1 1 −3 3 0+1 −1−3 2+ 3

[] [ ]
1 2 4 2
d. 2 . [ 2 4 ] = 4 8
3 6 12

Diketahui A= (21 10), B adalah matriks berordo 2 x 2 dan 1

( )
1 −1
( AB )−1= 2 2
. Tentukan matriks B! 1
−3 5
4 4

Jawab:

( )
1 −1 1
( AB )−1= 2 2
−3 5
4 4
( )
1 −1 1
−1 −1 2 2
⟺B .A =
−3 5
4 4

( )
1 −1 1
−1 2 2
⟺B = .A
−3 5
4 4 1

( )( )
1 −1
−1 2 2 2 1
⟺B =
−3 5 1 0
1
4 4

( )
1 1
1− +0
−1 2 2
⟺B =
−6 5 −3 1
+ +0
4 4 4

( )
1 1
−1 2 2
⟺B =
−1 −3
4 4

( )
−1
1 1
2 2
B=
−1 −3
4 4 1

⟺ B= (
3 2
−1 −2 )
Diketahui: B= (ce df ) 1
Ditanya: B−1
Jawab:
1
−1
B =
1
(f −d
cf −de −e c )

( )
f −d 1
cf −de cf −de
¿
−e c
cf −de cf −de
Diketahui: Harga 5 pensil dan 3 penghapus adalah Rp 11.500
Harga 4 pensil dan 2 penghapus adalah Rp 9.000 1
Ditanya: Harga 6 pensil dan 5 penghapus
Jawab: 1
Misalkan:
x=¿ harga satu pensil
y=¿ harga satu penghapus. 1
Sistem persamaan linearnya adalah sebagai berikut:

Disusun ke dalam SPLDV 1


5 x+ 3 y=11.500
4 x+ 2 y=9.000
SPLDV di atas disusun dalam bentuk matriks

( )( ) (
5 3 x
4 2 y
= )
11.500
9.000
Menggunakan cara invers matriks 1

()
x
= ( 1
)(
2 −3 11.500
y ( 5 ) ( 2 )−(3)(4) −4 5 9.000 ) 1

() ( )
x −1 −4.000
y
=
2 −500
1

()( )
x
y
=
2.000
500
1

Diperoleh x=2.000 dan y=500 1


Jadi, harga satu pensil adalah Rp 2.000 dan harga 5 penghapus adalah Rp 500.
Sehingga, harga 6 pensil =6 × Rp 2.000=Rp 12.000 1
Harga 5 penghapus =5 × Rp 500=Rp 2.500
Jadi Dodi harus membayar Rp 14.500

skor yang diperoleh


Nilai= × 100
skor total

Anda mungkin juga menyukai