Disusun Oleh :
3202103010
Oleh :
Ali Akbar Toyib
( NIM : 3202103010 )
RINGKASAN
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan akademik yang harus
ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Diploma III di Politeknik Negeri
Pontianak selama kurang lebih 6 minggu di instansi pemerintah atau swasta yang
sesuai dengan bidang mahasiswa. Tujuannya adalah untuk mengaplikasikan dan
menerapkan ilmu yang telah didapat selama proses kuliah ke dalam dunia kerja.
Penulisan sendiri memilih PT. Wilmar Cahaya Indonesia sebagai tempat untuk
melaksanakan PKL yang beralamat di Kelurahan Batu Layang , Kec. Pontianak
Utara, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Pelaksanaan PKL dilakukan mulai tanggal 25 September 2023 sampai dengan
3 November 2023 dengan jam kerja dimulai hari senin - sabtu dari pukul 08:00 –
16:30 Praktek Kerja Lapangan ini dimaksudkan untuk mahasiswa belajar dan
melihat manajemen yang ada diperusahaan atau industri. Data yang diambil
berupa sejarah visi-misi, struktur organisasi dan tugas pokok dalam masing-
masing organisasi.
Tugas yang harus dilakukann mahasiswa dalam mengikuti Praktek Kerja
Lapangan ini yaitu mengamati sistem kerja diindustri tersebut setelah itu
menganalisa sebuah masalah yang menarik untuk dibahas dan dipelajari lebih
rinci sesuai bidang kompetensi kami, yaitu bidang kelistrikan.
PRAKATA
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala karena berkat
rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat mengikuti Praktik Kerja Lapangan
(PKL) di PT. Mitra Aneka Rezeki.
Laporan ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata
kuliah PKL di program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik
Negeri Pontianak. Adapun isi laporan ini adalah tentang lokasi, waktu
pelaksanaan PKL dan pengamatan kegiatan selama masa PKL
Atas dukungan moral dan material yang diberikan dalam penyusunan
laporan ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua dan sekeluarga yang telah memberi doa dan dukungan
2. Kepada Dr. H. Widodo PS, S.T., M.T..
selaku Direktur Politeknik Negeri Pontianak.
3. Bapak Hasan, ST., MT., selaku Kepala Jurusan Teknik Elektro.
4. Bapak Irman, ST., MT., selaku Ketua Program Studi Teknik Listrik.
5. Bapak Irman, ST., MT., selaku Koordinator Praktik Kerja Lapangan.
6. Bapak M. Ilyas Hadikusuma, S.T., M.Eng., selaku Sekretaris Jurusan.
7. Bapak Ir. Taufik Muzakkir, M.T., selaku Dosen Pembimbing Praktik Kerja
Lapangan.
8. Bapak Irwan Said, sebagai Pembimbing Praktik Kerja Lapangan di PT. Mitra
Aneka Rezeki
9. Seluruh staf pegawai dan teknisi di PT. Wilmar Cahaya Indoneia .
10. Seluruh staf pengajar Teknik Listrik Politeknik Negeri Pontianak.
Karena keterbatasan pengetahuan dan saya menyadari masih ada kekurangan
atau kesalahan dalam penulisan laporan ini. Oleh karena itu saya meminta saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan.
Pontianak, 7 November 2021
Penyusun,
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk (“Perusahaan”) adalah suatu
perseroan terbatas yang bergerak di bidang pengolahan minyak
nabati dan minyak nabati spesialitas yang digunakan untuk industri
makanan dan minuman. Produk-produk yang dihasilkan yaitu
minyak kelapa sawit beserta produk-produk turunannya, minyak
tengkawang dan minyak nabati spesialitas. Selain itu Perusahaan
juga bergerak dalam usaha bidang perdagangan lokal, ekspor,
impor.
PT. Wilmar Cahaya Indonesia Tbk, dahulu dikenal dengan nama
CV Tjahaja Kalbar yang didirikan pada tahun 1968. Perusahaan
disahkan menjadi Perseroan Terbatas (PT Cahaya Kalbar) pada
tahun 1988 berdasarkan SK Menteri Kehakiman RI No. C2-1390.
HT.01.01.TH.88 tanggal 17 Februari 1988. Pada tahun 1996 menjadi
perusahaan publik dengan nama PT Cahaya Kalbar Tbk. Pada
tahun 2013 Perusahaan berganti nama menjadi PT Wilmar Cahaya
Indonesia Tbk.
Pada tahun 1992, perusahaan ini mulai mengolah biji tengkawang menjadi
lemak tengkawang untuk diekspor ke luar Indonesia. Pada tahun 1995,
perusahaan ini mengakuisisi mayoritas saham PT Inticocoa Abadi Industri
asal Bekasi yang bergerak di bidang produksi cokelat cair, pure prime pressed
cocoa butter, natural cocoa cake, dan kakao padat. Pada tahun 1996, perusahaan
ini resmi melantai di Bursa Efek Jakarta. Pada tahun 1997, perusahaan ini
mengakuisisi beberapa bidang tanah milik pendiri perusahaan ini, serta semua
aset milik PT Mintawi asal Pontianak yang meliputi mesin-mesin produksi
minyak tengkawang, minyak shea, minyak goreng, minyak inti sawit, dan produk
turunannya. Pada tahun 2003, perusahaan ini mulai mengoperasikan pabrik
minyak nabati spesialitas baru di Jababeka.
Wilayah Indonesia
operasi:
Merek: Sania
Fonta CK
Pendapatan: Rp 6,144 triliun (2022)
Laba bersih: Rp 221,939 milyar (2022)
Total aset: Rp 1,718 triliun (2022)
PROFILE OF COMPANY
7. Rambut yang panjang harus dalam kondisi terlindung, benda berputar dapat
menarik rambut anda.
10. Dilarang memasuki tangki kosong, wadah tertutup, atau area terbatas lsinnya
tanpa ijin masuk.
11. Laporkan segera kepada Supervisor anda semua kecelakaan dan cidera,
walaupun terlihat sepele bagi anda.
12. Hati hati terhadap kendaraan bergerak dijalur ril, truk, atau kendaraan lain.
Berjalanlah mengitari ril, bukan menyebrangi ril.
13. Angkatlah beban dengan cara bertumpu pada paha kaki, bukan bertumpu pada
punggung, jika perlu mintalah bantuan pada rekan kerja atau atasan.
14. Kotak dan panel kontrol listrik tidak boleh dibuka atau dirubah kontrolnya
tanpa pelatihan yang memadai,izin, pengawasan, dan perlindungan.
15. Gunakan APD yang sesuai termasuk pakaian pelindung, respirator, kacamata,
atau pelindung muka sesuai kebutuhan.
16. Laporkan semua potensi bahaya atau tindakan tidak aman kepada Supervisor
anda.
18. Jaga area kerja anda tetap bersih, kering, dan teratur.
20. Lindungi mata anda, gunakan kacamata atau pelindung muka sesuai
kebutuhan.
21. Gunakan pakaian dan sepatu yang sesuai di area kerja. Dilarang menggunakan
rok, sandal, ataupun sepatu hak tinggi.
22. Gunakan tali penahan jatuh ketika terdapat risiko jatuh dengan ketinggian di
atas 2 meter, termasuk saat ke atap gedung yang tanpa pagar pelindung.
25. Alkohol dilarang dikonsumsi di tempat kerja atau selama 4 jam sebelum
masuk kerja.
26. Anak anak, anggota keluarga, dan pihak yang tidak berkepentingan dilarang
berada di area kerja karena dapat terluka.
27. Gunakan area pejalan kaki yang ditandai. Dilarang berjalan dibawah benda
berat yang tergantung atau berdiri dekat tumpukan barang.
28. Dilarang mengelas, memotong atau memarti tanpa ada ijin kerja panas.
31. Gunakan atau tangani bahan kimia berbahaya hanya setelah anda mendapat
pelatihan pemahaman akan bahayanya.
32. Anda dilarang memasuki area terlarang tanpa ijin terlebih dahulu.
33. Ketika bagian atas beban yang diangkat oleh forklift selevel dada pengemudi
atau lebih tinggi, maka forkliftharus berjalan mundur.
2.4 Struktur Organisasi
2.5 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang/Bagian Tempat Mahasiswa PKL
Tugas utama departemen engineering dalam industri adalah merancang,
mengembangkan, dan merawat produk, sistem, dan proses. Para engineer
bertanggung jawab untuk mengaplikasikan prinsip-prinsip ilmiah dan matematika
untuk memecahkan masalah yang ada pada industri. Tugas departemen
engineering, meliputi:
1. Penelitian dan Pengembangan (R&D): Para engineer di departemen ini sering
terlibat dalam kegiatan penelitian untuk berinovasi dan mengembangkan produk
baru atau meningkatkan produk yang sudah ada. Ini dapat melibatkan
perancangan prototipe, pengujian material, dan eksperimen.
2. Desain dan Pengembangan Produk: engineer bekerja untuk merancang produk,
mempertimbangkan fungsionalitas, estetika, keamanan, dan biaya. Mereka
menggunakan perangkat lunak desain berbantu komputer (CAD) untuk membuat
skematik dan blueprints rinci.
3. Peningkatan Proses: engineer menganalisis proses dan sistem yang ada dalam
industri untuk mengidentifikasi ketidakefisienan dan area-area yang perlu
ditingkatkan. Mereka kemudian merancang dan menerapkan proses baru atau
memodifikasi yang sudah ada untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi
biaya.
4. Kontrol Kualitas: Memastikan bahwa produk memenuhi standar kualitas adalah
tugas penting. engineer mengembangkan dan menerapkan prosedur kontrol
kualitas, melakukan uji dan inspeksi, serta membuat penyesuaian yang diperlukan
untuk menjaga standar kualitas yang tinggi.
5. Manajemen Proyek: engineer sering memimpin atau berpartisipasi dalam tim
lintas fungsional untuk mengelola proyek. Ini melibatkan koordinasi tugas,
menetapkan batas waktu, mengelola anggaran, dan memastikan bahwa proyek
diselesaikan dengan sukses dan tepat waktu.
6. Kepatuhan Lingkungan dan Keselamatan: Engineer memastikan bahwa industri
mematuhi peraturan lingkungan dan standar keselamatan. Mereka merancang
sistem dan proses yang meminimalkan dampak lingkungan dan mengutamakan
keselamatan baik bagi pekerja maupun konsumen.
7. Pemeliharaan dan Perbaikan: Engineer terlibat dalam pemeliharaan dan
perbaikan peralatan dan mesin. Mereka mendiagnosis masalah, mengembangkan
solusi, dan mengawasi proses perbaikan untuk meminimalkan waktu henti dan
menjaga efisiensi operasional.
8. Integrasi Teknologi: Dengan kemajuan teknologi yang pesat, engineer
mengintegrasikan teknologi baru ke dalam sistem yang sudah ada atau merancang
sistem baru sepenuhnya untuk memanfaatkan keuntungan otomatisasi, analisis
data, dan teknologi-teknologi baru lainnya.
9. Kolaborasi: Engineer bekerja sama dengan para profesional dari berbagai
bidang seperti pemasaran, penjualan, dan manufaktur untuk memastikan bahwa
produk dikembangkan dengan efisien, dipasarkan secara efektif, dan diproduksi
dalam skala besar.
10. Pembelajaran Berkelanjutan: Engineer tetap update dengan perkembangan
terbaru di bidang mereka, terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi dan
metodologi baru yang muncul.
Secara keseluruhan, departemen teknik memainkan peran penting dalam
mendorong inovasi, memastikan kualitas, dan meningkatkan proses dalam sebuah
industri, menjadikannya salah satu pilar operasional industri yang sangat penting.
2.6 Keseehatan dan keselamatan kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja menjadi prioritas utama dalam
menjalankan proses kerja dalam semua industri yang wajib menjadi
sebuah kebiasaan yang ditempatkan oleh sebuah karyawan agar selalu
terlindungi. Penerapan kesehatan kerja dan menjalin kelancaran dan
proses produksi yang berlangsung.
1. Helm Safety
2. Wearpack
3. Sepatu Safety
4. Masker
Selain itu, PT. Wilmar Cahaya Indonesia terdapat juga
beberapa papan peringatan yang menjadi tanda suatu ruangan
berbahaya pada setiap di area tertentu. Untuk keselamatan kerja,
PT. Wilmar Cahaya Indonesia mempunyai aturan umum yang menjadi
keharusan untuk ditaati oleh setiap orang yang berada di kawasan
tersebut. Adapun peraturan itu diantaranya sebagai berikut :
9. Illipe Plant
Area dermaga adalah tempat untuk kapal berlabuh yang mana kapal
tersebut membawa barang/kebutuhan yang keluar masuk ke dalam perusahaan.
BAB III
URAIAN/PEMBAHASAN KEGIATAN PKL
3.1 Uraian Pekerjaan Harian
N HARI/TANGGAL KEGIATAN
O
1 Senin /25 Septrmber 2023 Orientasi
2 Selasa /26 Septrmber 2023 Merangkai system Dol dan Star-Delta
3 Rabu /27 Septrmber 2023 Pemberian power pada PC
4 Kamis /28 Septrmber 2023 LIBUR
5 Jumat /29 Septrmber 2023 Instal kontak 3 fhasa dan pemasangan
pengaman RCCB
6 Sabtu /30 Septrmber 2023 Mengkonekkan Grounding pada panel
7 Minggu /1 Oktober 2023 LIBUR
8 Senin /2 Oktober 2023 Pengukuran (ohm) pada Groumdimg
9 Selasa /3 Oktober 2023 Instal motor 3 fhasa 55Kw
10 Rabu /4 Oktober 2023 Instal kontak 3 fhasa
11 Kamis /5 Oktober 2023 Instal sensor suhu dan level pada
tangka CPO
12 Jumat /6 Oktober 2023 Instal sensor suhu dan level pada
tangka CPO
13 Sabtu /7 Oktober 2023 Instal MCB 1 fhasa
14 Minggu /8 Oktober 2023 LIBUR
15 Senin /9 Oktober 2023 Penggecekan ELCB menggunakan
multitester/meger
16 Selasa /10 Oktober 2023 Penarikan kabel network untuk
dihubungkan ke PC
17 Rabu /11 Oktober 2023 Instal PC
18 Kamis /12 Oktober 2023 Instal grounding
19 Jumat /13 Oktober 2023 Instal grounding untuk PC
20 Sabtu /14 Oktober 2023 Pngeboran dan pemasangan glen
kabel pada panel
21 Minggu/15 Oktober 2023 LIBUR
22 Senin /16 Oktober 2023 SAKIT KECELAKAAN
23 Selasa /17 Oktober 2023 SAKIT KECELAKAAN
24 Rabu /18 Oktober 2023 SAKIT KECELAKAAN
25 Kamis /19 Oktober 2023 Penarikan kabel linch
26 Jumat /20 Oktober 2023 Perbikan control valve
27 Sabtu /21 Oktober 2023 Instal motor 3 fhasa 55Kw
28 Minggu/22 Oktober 2023 LIBUR
29 Senin /23 Oktober 2023 Perbaikan motor 3 fhasa 55Kw
30 Selasa /24 Oktober 2023 Penambahan kabel linch
31 Rabu /25 Oktober 2023 Penarikan kabel linch dan NYY
32 Kamis /26 Oktober 2023 Pemeliharaan tangka CPO agar tak
berkarat
33 Jumat /27 Oktober 2023 Instal grounding
34 Sabtu /28 Oktober 2023 Install Arester di atas tangka CPO
35 Minggu/29 Oktober 2023 LIBUR
36 Senin /30 Oktober 2023 Penarrikan kabel network untuk PC
37 Selasa /31 Oktober 2023 Install grounding
38 Rabu /1 November 2023 Perawatan dan perbaikan motor 1
fhasa
39 Kamis /2 November 2023 Perbaikan motor 3 fhasa 55Kw
40 Jumat /3 November 2023 PERPISAHAN
Pada sistem ini, saluran netral dan saluran pengaman (ground) disatukan
secara keseluruhan. Semua bagian sisem mempunyai saluran PEN yang
merupakan kombinasi antara saluran N dan PE. Disini seluruh bagian sistem
mempunyai saluran PEN yang sama.
c. TN-C-S (Terra Neutral-Combined-Separated) : kabel tanah dan Netral dapat
disatukan juga ada yang dipisahkan
Pada sistem pentanahan ini saluran netral dan saluran penagman dijadikan
menjadi satu saluran pada sebagian sistem dan terpisaj pada sebagian sistem
lainnya. Pada gambar diatas dijelaskan bahwa bagian sistem 1 dan 2 mempunyai
satuhantaran PEN (combined) sedangkan pada sistem 3 menggunakan dau kabel
hantaran yaitu Netral dan PE secara terpisah (separated).
d. TN-S (Terra Neutral-Separated) : Saluran (kabel) Tanah dan Netral-
dipisahkan
Pada sistem pentanahan ini, saluran netral dan saluran pengaman terdapat
pada sistem secara keseluruhan. Oleh karena itu, semua sistem mempunyai dua
saluran N dan PE secara sendiri sendiri (separated).
e. IT (Impedance Terra) System : saluran Tanah melalui Impedansi
Sistem rangkaian tidak mempunyai hubungan langsung ke tanah namun,
melalui suatu impedansi. Bagian konduktif instalasi dihubungkan langsung ke
elektroda pentanahan secara terpisah. Sistem ini juga disebut sistem pentanahan
Impedansi. Ada beberapa jenis sambungan titik netral secara tidak langsung ini,
antaranya melalui reaktansi, tanah dan kumparan petersen. Antara ketiga jenis
media sambungan ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun, secara
teknis jenis sambungan kumparan petersen yang mempunyai kinerja terbaik.
Bila tidak ada petanahan, maka tegangan sentuh tersebut sama tingginya
dengan tegangan kerja (tegangan langsung). Hal ini sudah tentu
membahayakan manusia yang mengoprasikannya atau yang ada di sekitar
tempat itu.
Dengan keterangan :
RG = Tahanan pentanahan (ohm)
RR = Tahanan Pentanahan untuk batang tunggal (ohm)
Ρ = Tahanan jenis tanah (ohm-meter)
LR = panjang elektroda (meter)
AR = diameter elekroda (meter)
b. Elektroda Pelat
Elektroda plat adalah elektroda dari bahan pelat logam (utuh atau
berlubang) atau dari kawat kasa. Elektroda ini digunakan bila diinginkan tahanan
pentanahan yang kecil dan sulit diperoleh dengan menggunakan jenis – jenis
elektroda yang lain. Pada umumnya elektroda ini ditanam dalam.
Rumus tahanan pentanahan untuk elektroda batang (ROD) :
Yaitu :
RP = tahanan pentanahan pelat (ohm)
P = tahanan jenis tanah (ohm-meter)
LP = panjang pelat (m)
WP = lebar pelat (m)
TP = tebal pelat (m)
c. Elektroda Pita
Elektroda pita adalah elektroda yang terbuat dari hantaran berbentuk pita
atau berpenampang bulat atau hantaran pilin yang pada umumnya ditanam secara
dalam. Pemasangan eketroda jenis ini akan sulit dilakukan bila mendapati lapisan
– lapisan tanah yang berbatu.
Disamping sulit pemasangannya, untuk mendapati nilai tahanan yang rendah juga
akan bermasalah. Untuk mengatasi hal tersebut pemasangan secara vertikal
kedalam tanah dapat dilakukan dengan menanam batang hantaran secara
mendatar (horizontal) dan dangkal.
Dimana :
RW = Tahanan dengan kisi – kisi (grid) kawat (ohm)
P = Tahanan jenis tanah (Ohm-meter)
LW = panjang total grid kawat (m)
dW = Diameter kawat (m)
AW = Luasan yang dicakup oleh grid (m²0)
ZW = kedalaman penanaman (m)
Tabel diatas akan sangat penting khususnya bagi para perancang sistem
pentanahan. Ada satu hal yang penting untuk diketahui, yaitu sifat – sifat tanah
bisa berubah antara musim yang satu dengan musim yang lain. Dan tentu hal
tersebut harus benar – benar dipertimbangkan bagi petugas yang hendak
memasang sistem pentanahan.
Dan tabel dibawah ini dapat digunakan sebagai acuan kasar harga tahanan
pentanahan pada tanah dengan tahanan jenis tanah tipikal berdasarkan jenis dan
ukuran elektroda :
Tabel dibawah ini juga dapat digunakan sebagai petunjuk tentang pemilihan jenis,
bahan dan luas penampang elektroda pentanahan.
Tabel berikut ini memberikan petunjuk tentang luas penampang minimum dari
beberapa jenis kondisi hantaran pengaman.
3.2.6 Pengukuran Tahanan pentanahan
Maksud dari pengukuran ini adalah pengujian, pengujian yang dimaksud
sebenarnya adalah pengukuran tahanan elektroda pentanahan yang dilakukan
setelah pemasangan elektroda atau setelah perbaikan atau secara periodik setiap
satu tahun sekali.
Pada saat ini telah banyak beredar dipasaran alat ukur tahanan pentanahan yang
biasa disebut Earth tester atau Ground Tester. Dari yang untuk beberapa fungsi
sampai dengan yang banyak fungsi dan kompleks.
Pada instrument cara pengukuran terbagi menjdi dua yaitu Pengukuran
Normal (metode 3 kutub), dan pengukuran praktis (metode 2 kutub) :
a. Metode Pengukuran Normal ( 3 Kutub )
Langkah awal adalah memposisikan saklar terminal Earth tester pada 3a,
Cek tegangan baterai! (Range saklar : BATT, aktifkan saklar /ON). Jarum harus
dalam range BATT
Cek tegangan pentanahan (range saklar : - V, matikan saklar / OFF)
Cek tahanan pentanahan bantu (range saklar : C&P, matikan saklar 0) Ukurlah
tahanan pentanahan (range saklar : x1Ω ke x1000 Ω) dengan menekan tombol
pengukuran dan memutar selektor, sehingga diperoleh jarum pada galvometer
seimbang / menunjukan angka Nol. Maka hasil pengukuran adalah angka yang
ditunjukan pada selektor dikalikan dengan posisi range saklar (x1 Ω) atau (x1000
Ω)
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
b. Cara Metode Pengukuran 2 Kutub ( Praktis )
Jika pada metode 3 kutub, saklar berposisi pada 3a, maka untuk pengukuran
praktis adalah dengan memposisikan saklar terminal pada 2a
Jika jalur pentanahan digunakan sebagai titik referensi pengukuran bersama, maka
semua sambungan yang terhubung dengan pentanahan itu selelu terhubung
dengan tanah. Jika terjadi bunyi bippp, maka putuskan dan cek lagi.
Cek tegangan baterai dan cek bagian tegangan pentanahan. Caranya hampir sama
dengan metode pengukuran normal, hanya pengecekan tekanan tahanan bantu
tidak diperlukan
Ukur tahanan pentanahan (range saklar : saklar (x1 Ω) atau (x1000 Ω) dan hasil
pengukuran = Rx + Ro
Dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
1. Untuk rangkaian system transmisi tenaga listrik yang besar, bumi itu sendiri
dapat digunakan sebagai salah satu penghantar bagi jalur kembali dari
rangkaian tersebut, dimana dapat menghemat biaya bila dibandingkan
pemasangan satu penghantar fisik sebagai saluran kembali. Perlu diketahui,
arus listrik yang mengalir ke beban akan mengalir kembali ke sumber arus
listrik tersebut.
2. Untuk tujuan pengukuran, bumi dapat berperan sebagai tegangan referensi yang
relatif cukup konstan untuk melakukan pengukuran sumber tegangan lain.
3. Pada pesawat terbang, saat beroperasi tentu tidak memiliki koneksi fisik yang
langsung ke bumi. Karena itu pada pesawat udara, terdapat suatu konduktor besar
yang berfungsi sama seperti grounding, sebagai jalur kembali dari berbagai arus
listrik. Selain itu pesawat udara memiliki static discharge system yang dipasang
pada ujung-ujung sayap, yang gunanya membuang kembali ke udara muatan
listrik yang timbul akibat gesekan dengan angkasa saat terbang, sehingga pesawat
aman dari sambaran petir.
Dari gambar di atas dapat diketahui standar untuk tahanan pada grounding di
WICA tidak boleh melebihi dari 2 ohm, dan hasil dari tabel terukur salah satu
pengukuran melebihi 2 ohm, dan akan di tangani mungkin dengan penambahan
zat aditif pada tahan, atau dengan pemindahan lokasi penanaman kabel grounding
agar hasil yang di dapatkan sekecil mungkin.