Integrasi Pengetahuan
Teori ini menekankan bahwa pembelajaran yang efektif terjadi ketika materi baru
diintegrasikan ke dalam kerangka pengetahuan yang sudah ada dalam pikiran individu. Ini
berarti bahwa guru harus memahami pengetahuan awal siswa dan membangun konsep baru
berdasarkan fondasi yang sudah ada.
Pengorganisasian Materi
Guru harus merancang pengalaman pembelajaran yang membantu siswa untuk
mengorganisasi informasi dengan cara yang bermakna. Misalnya, menggunakan peta konsep,
analogi, atau skema untuk membantu siswa memahami dan mengingat informasi.
Kebutuhan Fisik:
Kondisi medis kronis yang memerlukan perawatan kesehatan khusus atau perhatian
ekstra.
Kebutuhan Sensorik:
Keterbatasan penglihatan atau pendengaran.
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia adalah
pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memahami
ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman tersebut dalam
kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci beriman, bertakwa kepada Tuhan YME,
dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama; (b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d)
akhlak kepada alam; dan (e) akhlak bernegara.
2. Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan tetap
berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa
saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan
tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen dan kunci kebinekaan global
meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan komunikasi interkultural dalam
berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman
kebinekaan.
3. Bergotong royong
4. Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung jawab atas
proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari kesadaran akan diri dan
situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
5. Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik kualitatif
maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisis
informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari bernalar kritis adalah
memperoleh dan memproses informasi dan gagasan, menganalisis dan mengevaluasi
penalaran, merefleksi pemikiran dan proses berpikir, dan mengambil Keputusan.
6. Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari menghasilkan
gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang orisinal.
Teori ini mengidentifikasi berbagai tahapan yang harus dilalui siswa agar dapat berhasil
belajar suatu keterampilan atau konsep.
Teori Belajar Gagne mencakup delapan tahapan atau kondisi pembelajaran. Berikut
penjelasan singkat mengenai setiap tahap ini:
1. Perhatian (Gaining Attention): Pembelajaran dimulai dengan menarik perhatian siswa.
2. Informasi Awal (Informing the Learner of the Objective): Siswa perlu mengetahui tujuan
pembelajaran sebelum mereka mulai belajar.
3. Pemanggilan Pengetahuan Prasyarat (Stimulating Recall of Prior Learning): ( mengulas
kembali pada materi sebelumnya .Pada tahap ini, guru atau instruktur memanggil
pengetahuan yang sudah ada di dalam pikiran siswa yang relevan dengan materi yang akan
diajarkan. Ini membantu menghubungkan materi baru dengan pengetahuan yang sudah ada.
4. Pandu (Presenting the Stimulus): Instruktur menyajikan materi atau informasi kepada siswa
dengan cara yang sistematis dan terstruktur. (MENYAMPIAIKAN MATERI)
5. Pandu Respon (Providing Learning Guidance): Siswa diberikan panduan, umpan balik, dan
bimbingan dalam memahami materi.
6. Mendorong Respon (Eliciting Performance): Siswa diberi kesempatan untuk berlatih atau
menerapkan materi yang telah dipelajari.
7. Umpan Balik (Providing Feedback): Setelah siswa melakukan respon, mereka menerima
umpan balik tentang kinerja mereka.
8. Pemeliharaan Retensi dan Pemindahan (Assessing Performance): Tahap terakhir
melibatkan evaluasi kinerja siswa untuk memastikan bahwa mereka telah berhasil
memahami dan dapat mengingat materi tersebut.
15. Learning Objective
Learning object adalah segala entitas, digital atau non-digital, yang dapat digunakan untuk
pembelajaran, pendidikan atau pelatihan.
Mengapa Learning Objective atau tujuan pembelajaran penting dilakukan?
Tujuan Pembelajaran sangat penting untuk diperhatikan. Setiap guru harus tahu cara menulis
tujuan pembelajaran karena akan mempengaruhi hasil belajar. Peningkatan tujuan
pembelajaran berkontribusi besar terhadap peningkatan hasil pembelajaran
2. Teori Komunikasi Interpersonal: Teori ini mencakup komunikasi antara individu dalam
situasi tatap muka, baik dalam bentuk komunikasi interpersonal formal maupun informal. Ini
mengeksplorasi aspek-aspek seperti komunikasi emosi, empati, dan hubungan antarpribadi
3. Teori Komunikasi Organisasi: Teori ini berfokus pada komunikasi dalam konteks
organisasi. Ini mencakup komunikasi dalam hierarki organisasi, komunikasi bisnis, dan
dinamika dalam tim kerja.
4. Teori Komunikasi Massa: Teori ini memeriksa komunikasi melalui media massa seperti
televisi, surat kabar, radio, dan internet. Ini juga mencakup pengaruh media massa pada opini
publik dan masyarakat.
5. Teori Komunikasi Persuasif: Teori ini berkaitan dengan komunikasi yang bertujuan
untuk mempengaruhi atau meyakinkan orang lain. Ini melibatkan konsep persuasi, argumen,
dan strategi komunikasi.
6. Teori Komunikasi antarbudaya: Teori ini fokus pada komunikasi antara individu dari
budaya yang berbeda. Ini mempertimbangkan perbedaan budaya dalam bahasa, norma,
nilai, dan konvensi komunikasi.
Facilitating learning menekankan pendekatan yang lebih kolaboratif dan interaktif daripada
metode pengajaran tradisional yang lebih berorientasi pada guru. Ini menciptakan lingkungan
di mana siswa atau peserta pelatihan aktif terlibat dalam pembelajaran mereka sendiri,
merenungkan, berdiskusi, dan menerapkan pengetahuan dalam konteks praktis.
Dengan demikian, proses facilitating learning bertujuan untuk meningkatkan pemahaman,
retensi, dan penerapan materi pelajaran.