Anda di halaman 1dari 2

indonesia keluar

PBB

Iatar I''"'
I

Indonesia keluar dari PBB berkaitan dengan konflik antara Indonesia dan Malaysia yang disebut sebagai Konfrontasi
Indonesia-Malaysia. Konflik ini bermula ketika lnggris mengumumkan rencana pembentukan Federasi Malaysia pada
tahun 1961, yang akan mencakup Persekutuan Tanah Melayu, Singapura, Sarawak, Brunei, dan Sabah. Indonesia dan
Filipina menentang rencana ini karena menganggapnya sebagai bentuk neokolonialisme lnggris di Asia Tenggara.
Indonesia juga merasa terancam dengan adanya ntgara baru yang berbatasan langsung dengan Kalimantan.

I
alasan

I
Alasan utama Indonesia keluar dari PBB adalah karena merasa tidak dihargai dan didiskriminasi oleh organisasi
tersebut. Indonesia merasa bahwa PBB telah melanggar Piagam PBB yang menjamin hak setiap negara untuk
menentukan nasib sendiri. Indonesia juga merasa bahwa PBB telah menjadi alat politik Barat, khususnya Amerika
Serikat dan lnggris, untuk mengintervensi urusan dalam negeri negara-negara berkembang.

Puncak ketidakpuasan Indonesia terhadap PBB terjadi pada 7 Januari 1965, ketika Malaysia terpilih sebagai
anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 1965-1966. Indonesia menganggap hal ini sebagai
penghinaan dan pengkhianatan terhadap prinsip solidaritas Asia-Afrika. Indonesia juga menuduh bahwa pemilihan
Malaysia didukung oleh suara-suara bayaran dari negara-negara Afrika yang telah menerima bantuan dari lnggris

I
akibat

Akibat dari keluarnya Indonesia dari PBB adalah terisolirnya Indonesia dari dunia internasional. Indonesia
kehilangan hak suara dan pengaruhnya dalam menyelesaikan berbagai masalah global, seperti konflik
Vietnam, Timur Tengah, dan Afrika. Indonesia juga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bantuan
dan kerjasama dari negara-negara anggota PBB, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, maupun
pendidikan.

Selain itu, keluarnya Indonesia dari PBB juga memperburuk situasi dalam negeri Indonesia. Konfrontasi
dengan Malaysia semakin memakan biaya dan korban yang besar, tanpa ada jaminan kemenangan.
Ekonomi Indonesia semakin terpuruk akibat inflasi, korupsi, dan ketergantungan pada bantuan luar negeri.
Politik Indonesia semakin tidak stabil akibat adanya pemberontakan dan gerakan komunis. Semua faktor ini
berujung pada terjadinya peristiwa G30S/PKI pada 30 September 1965, yang menggulingkan Soekarno dari
kekuasaan.

penyelesaian
I

Keluar dari keanggotaan PBB membuat Indonesia tidak bisa memenuhi kebutuhan dan kepentingan nasionalnya
sendiri. Indonesia butuh bantuan negara lain dalam pemenuhannya. Oleh sebab itu, setelah kepemimpinan Presiden
Soekarno ke Presiden Soeharto, Indonesia merubah sikapnya terhadap PBB. Di bawah kepemimpinan Presiden
Soeharto, Indonesia merubah sikapnya terhadap PBB. Indonesia pun menyatakan keinginannya untuk kembali
menjadi anggota PBB. Keinginan tersebut disambut hangat oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 28 September
1966. Perubahan sikap politik luar negeri Indonesia pada masa itu dipusatkan pada perbaikan citra Indonesia di
mata dunia dan juga pembangunan ekonomi yang terpuruk

Anda mungkin juga menyukai