Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2018 Tentang RPIP Jawa Barat Tahun 2018-2038
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2018 Tentang RPIP Jawa Barat Tahun 2018-2038
TENTANG
dan
MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah Provinsi adalah Daerah Provinsi Jawa Barat.
2. Pemerintah Daerah Provinsi adalah Gubernur sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
3. Gubernur adalah Gubernur Jawa Barat.
4
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
RPIP memuat visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, dan program
pembangunan industri di Daerah Provinsi.
BAB III
KEDUDUKAN
Pasal 3
RPIP merupakan:
a. pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan industri di
Daerah Provinsi;
b. acuan bagi Bupati/Wali Kota dalam perencanaan
pembangunan industri di Daerah Kabupaten/Kota; dan
c. pedoman bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan
industri di Daerah Provinsi.
BAB IV
KEWENANGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI
Pasal 4
(1) Pemerintah Daerah Provinsi sesuai dengan kewenangannya
bertanggung jawab atas pencapaian tujuan pembangunan
Industri Daerah Provinsi.
(2) Kewenangan Pemerintah Daerah Provinsi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. perencanaan pembangunan Kawasan Industri;
5
Pasal 5
Pemerintah Daerah Provinsi sesuai dengan kewenangannya
menjamin ketersediaan:
a. infrastruktur Industri; dan
b. infrastruktur penunjang.
BAB V
SISTEMATIKA
Pasal 6
Sistematika RPIP, meliputi:
a. BAB I : PENDAHULUAN
Memuat latar belakang, dasar hukum, dan
sistematika penulisan.
b. BAB II : GAMBARAN KONDISI DAERAH TERKAIT
PEMBANGUNAN INDUSTRI
Memuat kondisi daerah, sumber daya industri,
sarana dan prasarana, serta pemberdayaan
industri kecil dan menengah.
c. BAB III : VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH SERTA
TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
INDUSTRI DAERAH
Memuat visi dan misi pembangunan Daerah
Provinsi, tujuan pembangunan industri Daerah
Provinsi, serta sasaran pembangunan industri
Daerah Provinsi yang mencakup pertumbuhan
sektor industri, kontribusi industri non migas
terhadap Produk Domestik Regional Bruto, nilai
ekspor produk industri, jumlah tenaga kerja di
sektor industri, dan nilai investasi sektor industri.
d. BAB IV : STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN
INDUSTRI DAERAH PROVINSI
Memuat strategi pembangunan industri, program
pembangunan industri,pembangunan sarana dan
prasarana industri, serta pemberdayaan industri
kecil dan menengah.
6
e. BAB V : PENUTUP.
BAB VII
ISI DAN URAIAN RPIP
Pasal 7
Isi dan uraian RPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6,
tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
BAB VIII
PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PELAPORAN
Pasal 8
(1) Gubernur menyelenggarakan pembinaan, pengawasan,
monitoring, dan evaluasi terhadap pelaksanaan RPIP.
(2) Pembinaan, pengawasan, monitoring, dan evaluasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilaksanakan oleh
Perangkat Daerah yang melaksanakan urusan pemerintahan
bidang perindustrian.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan RPIP diatur dengan
Peraturan Gubernur.
Pasal 9
(1) Gubernur menyampaikan laporan terhadap pelaksanaan RPIP
2018-2038 kepada Menteri Dalam Negeri yang tembusannya
disampaikan kepada Menteri yang menangani urusan bidang
perindustrian secara berkala setiap tahun.
(2) Laporan pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
paling sedikit meliputi pertumbuhan Industri, kontribusi
sektor Industri terhadap PDRB, penyerapan tenaga kerja
sektor Industri, realisasi investasi sektor Industri dan ekspor
produk Industri termasuk permasalahan dan langkah-
langkah penyelesaian sektor Industri.
Pasal 10
(1) Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat di Daerah Provinsi
melaksanakan pembinaan, pengawasan, monitoring, dan
evaluasi terhadap Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten/Kota.
(2) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), dilakukan oleh Perangkat Daerah
yang melaksanakan urusan pemerintahan bidang
perindustrian.
7
BAB IX
PEMBIAYAAN
Pasal 11
Pembiayaan pelaksanaan RPIP serta pembinaan dan
pengawasan RPIP/Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten/Kota bersumber dari:
a. Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara;
b. Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah; dan
c. sumber pembiayaan lain yang sah dan tidak mengikat.
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 12
(1) Pelaksanaan RPIP dilakukan dengan mengacu Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat.
(2) RPIP menjadi pedoman Daerah Kabupaten/Kota dalam
menyusun Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota.
Pasal 13
(1) RPIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), sejalan
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Provinsi.
(2) RPIK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (2), sejalan
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten/Kota.
Pasal 14
RPIP dapat ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun dan/atau
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB XI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 15
Peraturan pelaksanaan Peraturan Daerah ini harus ditetapkan
paling lambat 1 (satu) tahun terhitung sejak diberlakukannya
Peraturan Daerah ini.
Pasal 16
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Ditetapkan di Bandung
Pada tanggal
MOCHAMAD IRIAWAN
Diundangkan di Bandung
pada tanggal
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
JAWA BARAT,
IWA KARNIWA
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
NOMOR TAHUN 2018
TENTANG
I. UMUM
Sektor industri pengolahan telah menjadi salah satu pilar penting dalam
struktur perekonomian nasional. Sejak pertengahan 1990-an sektor
tersebut selalu menyumbang porsi terbesar dalam Produk Domestik Bruto
nasional Indonesia, mengungguli sektor-sektor lain seperti pertanian,
peternakan, kehutanan, dan perikanan serta perdagangan, hotel, dan
restoran.
Provinsi Jawa Barat memegang peranan yang penting dalam perekonomian
nasional. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat memberikan
kontribusi tertinggi ketiga sebesar 14,88%, setelah DKI Jakarta dan Jawa
Timur, pada Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Porsi terbesar pada
PDRB Jawa Barat disumbangkan oleh kategori Industri Pengolahan, yaitu
sebesar 42,49% pada 2016, jauh melebihi porsi kategori Industri
Pengolahan nasional terhadap PDB nasional pada periode yang sama
(20,51%). Hal ini menunjukkan bahwa di Jawa Barat terdapat konsentrasi
industri yang tinggi, termasuk di dalamnya industri-industri strategis
nasional. Laju pertumbuhan sektor ini pun selalu positif (4,77% pada
estimasi tahun 2016).
Sejak tahun 2011 hingga 2016, nilai ekspor produk non migas nasional
terus menurun. Namun pada periode yang sama, Jawa Barat mampu
mempertahankan ekspor non migas (25,28 miliar US dolar pada 2016)
sehingga prosentase ekspor non migas Jawa Barat terhadap total ekspor
non migas nasional justru cenderung naik (19,24% pada 2016).
Untuk menunjang pengembangan sektor industrinya, Jawa Barat harus
memastikan adanya dukungan sumber daya yang cukup. Jawa Barat
adalah provinsi yang mempunyai jumlah penduduk tertinggi di Indonesia,
dengan proyeksi jumlah penduduk pada 2015 sebesar 46,7 juta, dan
meningkat hingga 57,1 juta penduduk pada 2035. Jawa Barat juga
mendapatkan dukungan pembiayaan investasi yang baik, ditunjukkan
dengan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang terbesar di Indonesia
(USD 5.738 miliar pada 2015). Secara geografis, posisi Jawa Barat sangat
strategis karena berada dekat dengan pusat pemerintahan dan
perekonomian nasional dan menjadi jalur penghubung strategis antara
provinsi-provinsi di pulau Jawa. Dukungan infrastruktur ditunjukkan
dengan munculnya rencana-rencana besar dalam pembangunan
pelabuhan barang, bandara internasional, kereta api biasa maupun kereta
api cepat, jalur jalan tol, dan sebagainya.
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian telah
memberikan aturan tentang tatanan dan kegiatan industri nasional, di
mana Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), yang
disusun untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, menjadi pedoman bagi
Pemerintah dan pelaku industri dalam perencanaan dan pembangunan
Industri. RIPIN 2015-2035 telah menentukan 10 (sepuluh) industri
10
Pasal 2
Industri yang dimaksud dalam Pasal 2 adalah Industri Pengolahan Non
Migas yang masuk kategori C dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI).
Pasal 3
Cukup jelas
Pasal 4
Cukup jelas
Pasal 5
Cukup jelas
Pasal 6
Cukup jelas
Pasal 7
Cukup jelas
Pasal 8
Cukup jelas
Pasal 9
Pelaksanaan RPIP mencakup Program Pengembangan Industri
Unggulan Jawa Barat, Program Pengembangan Perwilayahan Industri,
Program Pembangunan Sumber Daya Industri, Program Pembangunan
Sarana dan Prasarana Industri dan Program Pemberdayaan Industri.
11
Pasal 10
Peninjauan kembali RPIP dilaksanakan dengan mempertimbangkan
perubahan kebijakan nasional dan dinamika daerah provinsi.
Pasal 11
Cukup jelas
Pasal 12
Cukup jelas
Pasal 13
Cukup jelas
Pasal 14
Cukup jelas
Pasal 15
Cukup jelas
0
Kata Pengantar
Undang-undang nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian telah memberikan aturan tentang
tatanan dan kegiatan industri nasional dan daerah, dimana Rencana Induk Pembangunan Industri
Nasional (RIPIN), yang disusun untuk jangka waktu 20 tahun, menjadi pedoman bagi Pemerintah dan
pelaku industri dalam perencanaan dan pembangunan Industri nasional. Pada level daerah, setiap
provinsi harus menyusun Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) dengan mengacu pada RIPIN
dan Kebijakan Industri Nasional.
Dokumen RPIP Jawa Barat Tahun 2018 – 2038 ini disusun sebagai acuan pengembangan kebijakan
industri pengolahan di Jawa Barat, untuk mewujudkan Visi dan Misi Jawa Barat pada umumnya dan
menempatkan Jawa Barat sebagai lokomotif penggerak industri pengolahan di Indonesia.Sektor
industri menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi nasional, karena telah mampu
memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, serta
mampu memberikan kontribusi yang besar dalampembentukan daya saing nasional.
Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) Tahun 2018-2038 selanjutnya akan ditetapkan melalui
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat dan disusun sebagai pelaksanaan amanat Undang-Undang No.
3 tahun 2014 tentang Perindustrian, serta menjadi pedoman bagi pemerintah dan pelaku industri
dalam perencanaan dan pembangunan industri. Dalam penyusunan RPIP 2018-2038, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat telah melibatkan berbagai instansi terkait baik di
pusat, provinsi maupun kabupaten/kota, KADIN, serta pelaku industri dan pakar dari beberapa
perguruan tinggi.
Semoga dokumen rencana ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak.
Terima kasih.
Bandung, 2018
1
DAFTAR ISI
4
DAFTAR TABEL
Tabel II-1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Beberapa Provinsi dan Produk
Domestik Bruto (PDB) Indonesia …………………………………………………………… 14
Tabel II-2 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Jawa Barat Menurut Lapangan Usaha
2012-2016 [persen] ………………………………………………………………………………. 15
Tabel II-3 Kontribusi Lapangan Usaha ke PDRB Jawa Barat 2011-2015 [persen] …… 15
Tabel II-4 Ekspor produk non-migas Jawa Barat dan nasional ………………………………. 16
Tabel II-5 Penyerapan Tenaga Kerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama …………… 17
Tabel II-6 Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Jawa Barat ……….. 18
Tabel II-7 Realisasi Investasi Penanaman Modal Asing di Jawa Barat ……………………. 18
Tabel II-8 Produktivitas Padi Jawa Barat ………………………………………………………………. 19
Tabel II-9 Peternakan Jawa Barat …………………………………………………………………………. 20
Tabel II-10 Peternakan Jawa Barat …………………………………………………………………………. 20
Tabel II-11 Produktivitas Perkebunan Besar Negara Jawa Barat ……………………………… 21
Tabel II-12 Produktivitas Pertambangan Jawa Barat ………………………………………………. 22
Tabel II-13 Luas Hutan Produktif Jawa Barat …………………………………………………………… 23
Tabel II-14 Produktivitas Perhutanan Jawa Barat ……………………………………………………. 23
Tabel II-15 Jumlah Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan dan
Jenis Kelamin di Jawa Barat, 2013 …………………………………………………………. 27
Tabel II-16 Daftar Pusat Penelitian Institusi Pemerintah………………………………………….. 28
Tabel II-17 Daftar Pusat Penelitian Institusi BUMN …………………………………………………. 29
Tabel II-18 Daftar Techno Park di Jawa Barat …………………………………………………………. 30
Tabel II-19 Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum
dan BPR menurut Klasifikasi Lapangan Usaha di Jawa Barat dalam Juta
Rupiah …………………………………………………………………………………………………… 31
Tabel II-20 Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum
dan BPR menurut Jenis Penggunaan di Jawa Barat dalam Juta Rupiah ….. 31
Tabel II-21 Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum
dan BPR menurut Klasifikasi Lapangan Usaha di Jawa Barat dalam Juta
Rupiah …………………………………………………………………………………………………… 36
Tabel II-22 Daftar Kawasan Industri ………………………………………………………………………… 39
Tabel II-23 Sebaran Industri Besar Jawa Barat Berdasarkan PMA …………………………… 43
Tabel II-24 Sebaran Industri Besar Jawa Barat Berdasarkan PMDN ………………………… 45
Tabel II-25 Sentra IKM Makanan Jawa Barat …………………………………………………………… 48
Tabel II-26 Sentra IKM Minuman dan Tembakau Jawa Barat ………………………………….. 52
Tabel II-27 Sentra IKM Hasil Hutan dan Perkebunan Jawa Barat …………………………….. 52
Tabel II-28 Sentra IKM Aneka dan Kerajinan Jawa Barat ………………………………………… 53
Tabel II-29 Sentra IKM Kimia Jawa Barat ………………………………………………………………… 55
Tabel II-30 Sentra IKM Bahan Galian Bukan Logam Jawa Barat ………………………………. 56
Tabel II-31 Sentra IKM Logam Jawa Barat ………………………………………………………………. 58
Tabel II-32 Sentra IKM Tekstil Jawa Barat ……………………………………………………………….. 59
Tabel II-33 Sentra IKM Transportasi Jawa Barat ……………………………………………………… 60
Tabel II-34 Penyerapan Tenaga Kerja IKM Jawa Barat …………………………………………….. 61
Tabel III-1 Sasaran Pembangunan Industri Jawa Barat …………………………………………… 66
Tabel IV-1 Jenis, Lokasi dan Pentahapan Pengembangan Industri Unggulan Provinsi 69
Jabar ………………………………………………………………………………………………………
Tabel IV-2 Program Pengembangan Industri Pangan ……………………………………………… 78
Tabel IV-3 Program Pengembangan Industri Farmasi dan Kosmetik ………………………. 81
Tabel IV-4 Program Pengembangan Industri Alat Kesehatan …………………………………. 83
Tabel IV-5 Program Pengembangan Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka 86
(Tekstil) ………………………………………………………………………………………………….
Tabel IV-6 Program Pengembangan Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan Aneka 90
(Kayu) …………………………………………………………………………………………………….
Tabel IV-7 Program Pengembangan Industri Alat Transportasi ………………………………. 92
Tabel IV-8 Program Pengembagan Industri Elektronika dan Telematika/ICT ………….. 97
Tabel IV-9 Program Pengembangan Industri Pembangkit Energi ……………………………. 101
Tabel IV-10 Program Pengembangan Industri Barang Modal, Komponen, Bahan 106
5
Penolong dan Jasa Industri (Industri Mesin dan Perlengkapan) ……………..
Tabel IV-11 Program Pengembangan Industri Barang Modal, Komponen, Bahan
Penolong dan Jasa Industri (Industri Komponen dan Bahan Penolong) …. 110
Tabel IV-12 Program Industri Industri Hulu Agro ……………………………………………………… 113
Tabel IV-13 Program Pengembangan Industri Logam Dasar dan Bahan Galian Bukan
Logam …………………………………………………………………………………………………… 117
Tabel IV-14 Program Pengembangan Industri Industri Kimia Dasar Berbasis Migas
dan Batubara ………………………………………………………………………………………… 120
Tabel IV-15 Program Pengembangan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri ……………. 126
Tabel IV-16 Program Pengembangan Kawasan Industri …………………………………………… 133
Tabel IV-17 Program Pengembangan Sentra IKM …………………………………………………….. 135
Tabel IV-18 Program Pengembangan Sumber Daya Alam ………………………………………… 138
Tabel IV-19 Program Pengembangan Sumber Daya Manusia …………………………………… 140
Tabel IV-20 Program Pengembangan Teknologi ………………………………………………………. 143
Tabel IV-21 Program Pengembangan Inovasi dan Kreativitas ………………………………….. 147
Tabel IV-22 Program Pengembangan Pembiayaan …………………………………………………… 148
Tabel IV-23 Program Pengembangan Sumber Daya Energi ………………………………………. 151
Tabel IV-24 Program Pengembangan Sumber Daya Air ……………………………………………. 152
Tabel IV-25 Program Pengembangan Pengolahan Limbah ……………………………………….. 153
Tabel IV-26 Program Pengembangan Sarana Transportasi ………………………………………. 156
Tabel IV-27 Program Pengembangan Sistem Informasi Industri ………………………………. 157
Tabel IV-28 Program Pengembangan Penunjang Standarisasi Industri …………………….. 158
Tabel IV-29 Program Pengembangan Pemberdayaan Standarisasi Industri ……………… 158
Tabel IV-30 Program Pengembangan Pemberdayaan P3DN …………………………………….. 159
Tabel IV-31 Program Pengembangan Pemberdayaan Kerjasama Internasional
Bidang Industri ……………………………………………………………………………………… 160
Tabel IV-32 Program Pengembangan Pemberdayaan IKM ……………………………………….. 161
Tabel IV-33 Program Pengembangan Pemberdayaan Industri Hijau ………………………… 163
6
DAFTAR GAMBAR
7
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI JAWA BARAT
TAHUN 2018-2038
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sektor industri pengolahan telah menjadi salah satu pilar penting dalam struktur
perekonomian nasional. Sejak pertengahan 1990-an sektor tersebut selalu
menyumbang porsi terbesar dalam Produk Domestik Bruto nasional Indonesia,
mengungguli sektor-sektor lain seperti Pertanian, Peternakan, Kehutanan, dan
Perikanan serta Perdagangan, Hotel, dan Restoran.
Provinsi Jawa Barat memegang peranan yang penting dalam perekonomian nasional.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Barat memberikan kontribusi tertinggi
ketiga sebesar 14,88%, setelah DKI Jakarta dan Jawa Timur, pada Produk Domestik
Bruto (PDB) nasional. Porsi terbesar pada PDRB Jawa Barat disumbangkan oleh kategori
Industri Pengolahan, yaitu sebesar 42,49% pada 2016, jauh melebihi porsi kategori
Industri Pengolahan nasional terhadap PDB nasional pada periode yang sama (20,51%).
Hal ini menunjukkan bahwa di Jawa Barat terdapat konsentrasi industri yang tinggi,
termasuk di dalamnya industri-industri strategis nasional. Laju pertumbuhan sektor ini
pun selalu positif (4,77% pada estimasi tahun 2016).
Sejak tahun 2011 hingga 2016, nilai ekspor produk non migas nasional terus menurun.
Namun pada periode yang sama, Jawa Barat mampu mempertahankan ekspor non
migas (25,28 miliar US dolar pada 2016) sehingga prosentase ekspor non migas Jawa
Barat terhadap total ekspor non migas nasional justru cenderung naik (19,24% pada
2016).
8
Undang-undang nomor 3 tahun 2014 tentang Perindustrian telah memberikan aturan
tentang tatanan dan kegiatan industri nasional, di mana Rencana Induk Pembangunan
Industri Nasional (RIPIN), yang disusun untuk jangka waktu 20 tahun, menjadi pedoman
bagi Pemerintah dan pelaku industri dalam perencanaan dan pembangunan Industri.
RIPIN 2015-2035 telah menentukan 10 industri prioritas nasioanl yang dikelompokkan
ke dalam industri andalan, industri pendukung, dan industri hulu, beserta modal dasar
dan prasyaratnya. Selain itu, RIPIN juga telah mengamanatkan pelaksanaan
Pemberdayaan Industri, Perwilayahan Industri, dan Kebijakan Afirmatif IKM.
Pada level daerah, setiap provinsi harus menyusun Rencana Pembangunan Industri
Provinsi (RPIP) dengan mengacu pada RIPIN dan Kebijakan Industri Nasional. Dokumen
RPIP Jawa Barat 2015-2035 ini disusun sebagai acuan pengembangan kebijakan industri
pengolahan di Jawa Barat, untuk mewujudkan visi dan misi Jawa Barat pada umumnya
dan menempatkan Jawa Barat sebagai lokomotif penggerak industri pengolahan di
Indonesia.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum penyusunan RPIP Provinsi Jawa Barat 2018-2038 adalah:
1. Undang-undang nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian, Pasal 10 ayat (1),
yang mengamanatkan setiap Gubernur untuk menyusun Rencana Pembangunan
Industri Provinsi, serta Pasal 11 ayat (1) yang mengamanatkan setiap
bupati/walikota untuk menyusun Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten/Kota.
2. Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pasal 24
ayat (1).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional 2015-2035.
4. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 110/M-IND/PER/12/2015 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Industri Provinsi dan Rencana
Pembangunan Industri Kabupaten/Kota.
5. Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Jawa Barat Tahun 2005-2025.
6. Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Barat 2009-2029.
7. Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 28 Tahun 2010 tentang Pengembangan
Wilayah Jawa Barat Selatan 2010-2029.
8. Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2014 tentang Pengaturan
Pengelolaan Pembangunan dan Pengembangan Metropolitan dan Pusat
Pertumbuhan di Jawa Barat
9
C. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penyusunan RPIP Jawa Barat 2018-2038 mengacu pada Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 110/M-IND/PER/12/2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana
Pembangunan Industri Provinsi dan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota,
sebagai berikut:
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menguraikan secara kualitatif mengenai aspek geografi, demografi,
ekonomi, industri, potensi dan permasalahan utama pembangunan industri
dan pentingnya rencana pembangunan industri Provinsi Jawa Barat.
B. Dasar Hukum
Menguraikan dasar hukum dalam penyusunan RPIP Provinsi Jawa Barat.
C. Sistematika Penulisan
Menguraikan sistematika penyusunan RPIP Provinsi Jawa Barat.
II. GAMBARAN KONDISI DAERAH TERKAIT PEMBANGUNAN INDUSTRI
A. Kondisi Daerah
Menguraikan secara kuantitatif aspek geografi, aspek demografi, serta
aspek infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, bandar udara, air, dan listrik,
aspek pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan dan kontribusi sektor industri,
kontribusi masing-masing sektor industri, jumlah unit usaha setiap sektor
industri, ekspor dan impor produk industri (minimum tiga tahun terakhir).
B. Sumber Daya Industri
Menguraikan sumber daya manusia sektor industri, sumber daya alam
sebagai bahan baku dan energi, lembaga diklat dan litbang, serta
pembiayaan industri.
C. Sarana dan Prasarana
Menguraikan pengelolaan lingkungan, lahan industri berupa Kawasan
Industri dan/atau Kawasan Peruntukan Industri, fasilitas jaringan energi dan
kelistrikan, fasilitas jaringan telekomunikasi, fasilitas jaringan sumber daya
air, fasilitas sanitasi, fasilitas jaringan transportasi dan infrastruktur
penunjang seperti lembaga uji, kawasan berikat, kawasan pergudangan.
D. Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah
Menguraikan sentra IKM, unit pelayanan teknis (UPT), jumlah tenaga
penyuluh lapangan (TPL), konsultan IKM, dan pusat-pusat promosi
pengembangan IKM.
III. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH, SERTA TUJUAN DAN SASARAN
PEMBANGUNAN INDUSTRI DAERAH
A. Visi dan Misi Pembangunan Daerah
B. Tujuan Pembangunan Industri Provinsi
10
C. Sasaran Pembangunan Industri Provinsi
Meliputi Pertumbuhan sektor industri, kontribusi industri nonmigas
terhadap PDRB, nilai ekspor produk industri, jumlah tenaga kerja di sektor
industri, nilai investasi sektor industri.
11
V. PENUTUP
Menguraikan ringkasan keterkaitan Bab I s/d Bab IV dan harapan-harapan dalam
mensukseskan implementasi rencana pembangunan industri provinsi selama 20
tahun ke depan.
12
II. GAMBARAN KONDISI DAERAH TERKAIT PEMBANGUNAN INDUSTRI
A. KONDISI DAERAH
1. Kondisi Geografis
Provinsi Jawa Barat secara geografis terletak di antara 5°50’ - 7°50’ Lintang
Selatan dan 104 °48’ - 108° 48’ Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah:
- sebelah utara: Laut Jawa dan DKI Jakarta;
- sebelah timur: Provinsi Jawa Tengah;
- sebelah selatan: Samudra Indonesia;
- sebelah barat: Provinsi Banten.
Provinsi Jawa Barat memiliki kondisi alam dengan struktur geologi yang
kompleks, dengan wilayah pegunungan berada di bagian tengah dan selatan serta
dataran rendah di wilayah utara. Proporsi kawasan hutan di Jawa Barat, yang
meliputi fungsi hutan konservasi, hutan lindung, dan hutan produksi, mencapai
22,1% dari keseluruhan luas provinsi. Curah hujan berkisar antara 2000-4000
mm/tahun dengan tingkat intensitas hujan tinggi. Jawa Barat memiliki 40 Daerah
3
Aliran Sungai (DAS) dengan debit air permukaan 81 miliar m /tahun dan air tanah
3
150 juta m /tahun.
Secara administratif pemerintahan, wilayah Jawa Barat terbagi ke dalam 27
kabupaten/kota, meliputi 18 kabupaten yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten
Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten
Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Kuningan,
Kabupaten Cirebon, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Karawang,
Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat dan 9 kota yaitu Kota Bogor, Kota
Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi,
13
Kota Tasikmalaya, dan Kota Banjar. Secara keseluruhan, di wilayah Jawa Barat
terdapat 626 kecamatan, 641 kelurahan, dan 5.321 desa.
2. Kondisi Ekonomi
Tabel dibawah ini menunjukkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
beberapa provinsi yang mencatat PDRB tertinggi di Indonesia. Pada tahun 2016,
PDRB tertinggi di Indonesia masih didominasi oleh provinsi-provinsi di Pulau
Jawa, secara berurutan dihasilkan oleh provinsi DKI Jakarta (1.539 triliun rupiah),
Jawa Timur (1.405 triliun rupiah), Jawa Barat (1.275 triliun rupiah), dan Jawa
Tengah (849 triliun rupiah).
Tabel II-1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Beberapa Provinsi
dan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia
Jika dilihat dari PDRB per kapita, yaitu PDRB daerah dibagi dengan jumlah
penduduk di daerah tersebut, Jawa Barat masih belum menunjukkan kinerja yang
baik. PDRB per kapita Jawa Barat pada tahun 2016 tercatat sebesar 34,880 juta
rupiah, masih berada di bawah PDB per kapita Indonesia yang sebesar 47,96 juta
rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa Jawa Barat harus lebih baik lagi dalam
memanfaatkan potensi sumber daya manusia yang ada.
14
laju pertumbuhan yang positif dan relatif konstan dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2016, laju pertumbuhan sektor ini adalah 4,77%.
Tabel II-2 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Jawa Barat
Menurut Lapangan Usaha 2012-2016 [persen]
Lapangan Usaha/Industry 2012 2013 2014 2015 2016
A Pertanian, Kehutanan, dan 0,03 4,50 0,58 0,16 5,80
Perikanan
B Pertambangan dan Penggalian (6,50) (1,25) 1,57 0,40 (0,95)
C Industri Pengolahan 4,57 7,19 5,11 4,39 4,77
D Pengadaan Listrik dan Gas 8,69 8,15 4,79 (6,75) 3,37
E Pengadaan Air, Pengelolaan 7,15 6,50 5,95 5,56 6,32
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 13,24 8,15 5,45 6,44 5,02
G Perdagangan Besar dan Eceran; 11,80 5,21 3,31 3,71 4,44
Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 9,75 4,91 7,78 8,90 8,85
I Penyediaan Akomodasi dan Makan 6,94 4,75 6,00 7,66 9,30
Minum
J Informasi dan Komunikasi 10,70 9,10 17,47 16,30 14,28
K Jasa Keuangan dan Asuransi 8,67 12,42 4,36 7,35 11,89
L Real Estat 8,41 5,41 4,46 5,49 6,50
M,N Jasa Perusahaan 7,65 7,79 6,92 8,11 8,11
O Administrasi Pemerintahan, 4,19 (1,39) 0,46 5,53 2,96
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
P Jasa Pendidikan 14,62 8,93 14,43 10,20 7,62
Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,87 6,61 15,78 14,14 9,46
R,S,T, Jasa Lainnya 8,09 7,88 8,80 8,94 8,75
U
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016, Berita Resmi Statistik BPS
Jabar (Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat 2016)
15
C Industri Pengolahan 43,9 43,2 43,2 43,6 43,0 43,0
D Pengadaan Listrik dan Gas 0,63 0,69 0,70 0,79 0,73 0,48
Pengadaan Air, Pengelolaan
E 0,08 0,07 0,08 0,07 0,07 0,08
Sampah, Limbah dan Daur Ulang
F Konstruksi 7,23 7,80 7,87 8,12 8,25 8,11
Perdagangan Besar dan Eceran;
G Reparasi Mobil dan Sepeda 15,5 15,9 15,9 15,3 15,2 15,5
Motor
H Transportasi dan Pergudangan 4,15 4,20 4,50 4,80 5,54 4,79
Penyediaan Akomodasi dan
I 2,32 2,35 2,39 2,43 2,50 2,55
Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 2,47 2,47 2,40 2,46 2,60 3,75
K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,23 2,42 2,57 2,56 2,61 2,59
L Real Estat 1,11 1,10 1,09 1,04 1,01 1,16
M,
Jasa Perusahaan 0,38 0,39 0,39 0,39 0,40 0,42
N
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
16
demikian, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah sebesar 60,65%
dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah sebesar 8,89%. Angka
pengangguran tersebut mengalami sedikit peningkatan dari tahun 2015.
Dilihat dari lapangan kerja utama, sebagian besar angkatan kerja terserap
oleh Lapangan Usaha Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi,
yaitu sebesar 5.338.698 orang (27,80%). Lapangan usaha Industri ada pada
posisi berikutnya, yaitu sebesar 3.884.668 orang (20,23%). Tabel
menunjukkan data penyerapan tenaga kerja penduduk berusia 15 tahun ke
atas berdasarkan lapangan pekerjaan utamanya.
Tabel II-5 Penyerapan Tenaga Kerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama
Lapangan Pekerjaan Utama Agustus Agustus Agustus Agustus
2013 2014 2015 2016
Pertanian, Perkebunan, 3.804.324 3.821.320 3.095.547 3.154.509
Kehutanan dan Perburuan
20,31% 20,40% 16,53% 16,43%
Pertambangan dan 140.469 142.371 136.943 113.601
Penggalian
0,75% 0,76% 0,73% 0,59%
Industri 3.935.610 3.902.850 3.945.316 3.884.668
21,01% 20,84% 21,06% 20,23%
Listrik, Gas, dan Air 64.189 59.651 68.478 60.971
0,34% 0,32% 0,37% 0,3%
Konstruksi 1.284.643 1.485.424 1.691.596 1.424.529
6,86% 7,93% 9,03% 7,42%
Perdagangan, Rumah 4.799.189 4.926.566 5.101.162 5.338.698
Makan dan Jasa Akomodasi
25,62% 26,30% 27,23% 27,80%
Transportasi, Pergudangan 1.039.534 1.000.908 1.036.915 1.112.414
dan Komunikasi
5,55% 5,34% 5,54% 5,79%
Keuangan, Real Estate. 539.379 600.262 669.791 814.691
Usaha Persewaan dan Jasa
Perusahaan
2,88% 3,20% 3,58% 4,24%
Jasa Kemasyarakatan, 3.124.606 3.291.591 3.045.734 3.297.957
Sosial, dan Perseorangan
16,68% 17,57% 16,26% 17,18%
TOTAL 18.731.943 19.230.943 18.791.482 19.202.038
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
e. Penanaman Modal
Pada tahun 2014, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Jawa Barat
masih didominasi penyerapannya oleh sektor tersier, yaitu sebesar Rp 31,44
triliun. Sektor sekunder (industri) menyerap investasi sebesar Rp 6,36 triliun
rupiah dengan jumlah proyek sebesar 658 proyek. Tenaga kerja yang
berhasil terserap adalah sebesar 61.808 orang. Di antara sub-sub sektor
dalam sektor industri, penyerapan terbesar berdasarkan nilai investasi dan
tenaga kerja dilakukan oleh industri tekstil, yaitu sebesar Rp 2,92 triliun dan
19.133 tenaga kerja. Tabel II-6 menunjukkan data realisasi investasi PMDN
17
tahun 2014-2015 berdasarkan sektor di Jawa Barat. Sementara itu, pada
tahun 2016, realisasi investasi PMDN di Jawa Barat adalah Rp 30,36 triliun
yang tersebar pada 1169 proyek.
Tabel II-6 Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri di Jawa
Barat
2014 2015
Klasifikasi Usaha Jumlah Total Investasi TK Jumlah Total Investasi TK
Proyek (000 Rp) (orang) Proyek (000 Rp) (orang)
Sektor Sekunder 592 9.000.056.926 61.808 329 5.290.098.510 6.823
Industri Makanan 168 1.118.143.918 6.414 163 3.647.083.661
Industri Tekstil 33 2.924.782.242 19.133 111 679.862.438 4.464
Ind. Barang Dari 16 73.703.040 4.665 6 1.450.001 567
Kulit & Alas Kaki
Ind. Kayu 78 53.546.197 2.420 6 8.157.500
Ind. Kertas & 25 861.226.040 2.814 43 953.544.910 1.792
Percetakan
Ind. Kimia & 59 333.920.059 2.131 135 5.225.835.874 10.133
Farmasi
Ind. Karet & 77 1.365.135.906 11.011 113 1.234.282.932 3.332
Plastik
Ind. Mineral Non 25 202.604.770 2.676 45 4.538.572.074 2.640
Logam
Ind. Logam, 47 1.430.437.789 3.483 121 1.782.661.417 5.593
Mesin, &
Elektronik
Ind. Instru. 3 550.000 14 2 11
Kedokteran,
Presisi & Optic
dan Jam
Ind. Kendaraan 15 399.078.427 4.444 46 604.727.425 2.867
Bermotor dan
Alat Transportasi
Lain
Industri Lainnya 46 236.928.538 2.603 10 78.838.750 323
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
18
Pangan dan
Perkebunan
Peternakan 11 202.629.910 1.174 7 235.060.000 2.787
Kehutanan 2 5.250.000 18 3 116.437.500 0
Perikanan 6 69.027.000 203 0 206
Pertambangan 22 626.036.120 271 3 626.190.000 531
Sektor Sekunder 1.836 53.963.440.34 279.748 283 43.196.417.000 216.834
0
Industri 159 5.531.817.190 30.272 22 3.909.370.000 8.987
Makanan
Industri Tekstil 204 2.714.692.430 51.781 45 2.881.757.500 39.543
Ind. Barang Dari 29 267.820.850 5.637 4 946.250.000 30.346
Kulit & Alas Kaki
Ind. Kayu 8 24.070.200 1.053 1 20.000.000 540
Ind. Kertas & 42 473.548.310 2.829 10 2.488.998.750 3.690
Percetakan
Ind. Kimia & 164 3.116.658.700 15.638 37 2.339.497.500 12.103
Farmasi
Ind. Karet & 165 4.847.143.790 19.297 24 2.125.602.500 12.073
Plastik
Ind. Mineral Non 49 3.625.624.610 6.252 9 309.951.250 5.877
Logam
Ind. Logam, 590 11.891.724.15 78.704 77 5.982.937.500 55.228
Mesin, & 0
Elektronik
Ind. Instru. 5 0 562 1 15.000.000 0
Kedokteran,
Presisi & Optic
dan Jam
Ind. Kendaraan 366 20.035.227.03 61.087 40 21.946.263.250 42.745
Bermotor dan 0
Alat Transportasi
Lain
Industri Lainnya 55 1.435.113.080 6.636 13 230.788.750 5.702
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
21
d. Sumber Daya Pertambangan
Pada tahun 2016 jumlah produksi bahan galian tambang di Jawa Barat yang
tertinggi adalah jenis batu kapur yaitu sebesar 23.202.444 ton, disusul oleh
andesit dan pasir kuarsa, yaitu sebesar 20.480.467 ton dan 3.747.646 ton.
Untuk hasil tambang lainnya, dapat dilihat pada Tabel II-12.
Tabel II-12 Produktivitas Pertambangan Jawa Barat
Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015
Jumlah Andesit 10.145.398 10.145.398 7.622.428 8.024.318 15.092.637 20.480.467
Produks Batu Kapur 1.224.854 1.224.854 8.356.016 7.550.958 20.577.780 23.202.444
i Bentonit 2.388.228 2.388.228 1.579.162 5.454.310 103.097 108.251
Komodit Feldspar 12.177 12.177 26.425 41.494 73.945 16.667
as Fosfat 3.183 3.183 5.919 - - -
Tamban Marmer 58.190 158.190 134.658 148.838 156.279 164.093
g (Ton) Pasir - - 8.300 8.715 11.285 770.928
Sirtu 99.813 999.813 2.032.020 1.772.545 36.900 38.745
Pasir Kuarsa 2.401.180 2.401.180 6.558.810 3.514.140 3.560.590 3.747.646
Tanah Liat 3.902.680 3.902.680 9.772.490 5.335.710 2.954.550 3.102.275
Lempung - - - - - -
Pasir/Tanah 1.217.748 1.217.748 6.907.518 5.992.957 193.335 3.110.394
Urug
Trass 2.337.617 2.337.617 2.031.767 1.534.774 1.016.988 1.067.837
Zeolit 75.423 75.423 383.905 120.031 27.037 28.389
Batu - - 916.600 4.649.253 580.055 647.803
Bulat/Kali
Pasir Besi 24.306 24.306 121.039 679.178 160.600 168.630
Batu 1/2 9 9 - - - -
Permata
Dacite - - - - - -
Emas 8.615 8.615 - - - -
Perak 57.736 57.736 - - - -
Mangan 90 90 22.081 - - -
Gipsum - - 317 - 857 900
Bijih Besi - - - - - -
Barit - - - - - -
Total 19.283.773 19.283.773 31.781.285 36.862.357 38.682.310
Produksi
Komoditas
Tambang
Luas Area 8.650 268.037 - - - -
Berizin Usaha
Pertambang
an
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
22
Tabel II-13 Luas Hutan Produktif Jawa Barat
Tahun Luas Hutan (Hektar) Produktif
Hutan Rakyat Hutan Negara Hutan
Mangrove
2010 226.075 540.049 38.928
2011 239.908 538.417 40.125
2012 236.766 - 42.436
2013 239.384 - 12.435
2014 249.360 - 26.437
2015 244.926 41.280 21.919
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
23
Citarum yaitu Waduk Saguling, Waduk Cirata, dan Waduk Juanda. Ketiga
3
waduk tersebut mempunyai daya tampung total mencapai 5,83 miliar m .
Air tanah dangkal pada umumnya dipergunakan untuk keperluan domestik
yang kapasitasnya kecil. Ketersediaan air tanah dangkal biasanya akan
tergantung dari curah hujan, karena proses imbuhnya terjadi secara
langsung dari curah hujan. Apabila pada musim kering, muka air tanah akan
turun, baik karena adanya penguapan ataupun karena mengalir ke sungai
atau drainase terdekat. Dari hasil estimasi Bappeda Jawa Barat, potensi air
3
tanah dangkal adalah sebesar 16,8 miliar m per tahun, sedangkan hasil
estimasi Lembaga Penelitian ITB dengan asumsi bahwa tebal rata-rata
akuifer 3 meter, potensi air tanah dangkal yang dapat dimanfaatkan adalah
3
sebesar 2,20 miliar m per tahun.
Air tanah dalam di Jawa Barat dapat diklasifikasikan sebagai air tanah dalam
tertekan dan air tanah dalam semi tertekan. Air tanah dalam biasanya
sangat spesifik dan tergantung dari kondisi daerah atau kondisi
cekungannya. Dari hasil penelitian Lembaga Penelitian ITB, diperkirakan
bahwa potensi air tanah dalam yang dapat dimanfaatkan di Jawa Barat
3 3
adalah sekitar 3,52 miliar m / tahun, yang terdiri dari 2,04 miliar m / tahun
3
air tanah dalam semi tertekan dan 1,48 miliar m / tahun air tanah dalam
tertekan. Sesuai dengan kondisi geohidrologi, sebaran cekungan air tanah di
3
Provinsi Jawa Barat ada 13 buah dengan total potensi sekitar 296,20 juta m
per tahun.
25
Penyerapan Tenagalain;
Series1;
Transportasi
Kerja
Series1; Lain- menurut
5,13%; 5%
Series1;
Perdagangan, Rumah
Perdagangan,
Series1;
, Lapangan Pekerjaan Utama
Konstruksi; Makan dan Jasa Makan
Rumah
Pergudanga 7,42%; 7% Akomodasi dan Jasa
n dan Akomodasi;
Industri
Komunikasi; 27,80%; 28%
5,79%; Series1;
6% Jasa
Kemasyarakata
n, Sosial, dan Pertanian, Perkebunan,
Perseorangan; Kehutanan dan Perburuan
Series1;
17,18%; 17%
Pertanian,
Perkebunan, Jasa Kemasyarakatan,
Kehutanan dan Series1;
Sosial, dan Perseorangan
Perburuan; Industri;
16,43%; 17% 20,23%; 20%
Pada tahun 2014 pekerja di Jawa Barat masih didominasi oleh lulusan SD ke
bawah, yakni mencapai 49,2%, sedangkan pekerja lulusan SLTA ke atas hanya
mencapai 33,7%. Namun jika dilihat menurut Kabupaten/Kota terdapat
perbedaan yang cukup mencolok, di mana pekerja di area bodebek (Bogor,
Depok, dan Bekasi) lebih banyak didominasi oleh lulusan SLTA ke atas, begitu juga
untuk beberapa daerah kota selain Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar. Kualitas
tertinggi untuk penduduk bekerja berada di Kota Bekasi. Pekerja di Kota Bekasi
yang berpendidikan SLTA ke atas mencapai 77,8%, diikuti Kota Depok yang 62,4%
pekerjanya lulusan SLTA ke atas. Untuk lebih lengkapnya dapat melihat Gambar
II-3 dan Tabel II-15
26
Series1; Jawa
Barat; 33,73%
Series1; Kota
Series1; Kota
Banjar; 37,00%
Tasikmalaya;
Series1; Kota
29,35%
Cimahi; 60,82%
Series1; Kota
Depok; 62,43%Series1; Kota
Series1; Kota
Bekasi; 77,80%
Cirebon;
Series1; Kota
59,32%
Bandung;
Series1; Kota
59,83%
Sukabumi;
Series1; Kota
Series1; 56,96%
Bogor; 59,25%
Bandung Barat;
Series1; Bekasi;
28,71%
Series1;
46,44%
Series1; Karawang;
Purwakarta;33,92%
Series1;
21,27%
Series1;
Subang; 15,88%
Indramayu;Series1;
16,71% Sumedang;
Series1;
27,51%
Majalengka;
Series1;
18,00%
Cirebon; Series1;
16,62%Kuningan;
Series1; Ciamis;
Series1; 25,88%
17,22%
Tasikmalaya;
Series1; Garut;
13,48% Series1;
19,67%
Bandung;
Series1; Cianjur;
Series1; 34,21%
16,49%
Sukabumi;
Series1; Bogor;
15,31%
30,61%
Gambar II-3 Presentase Penduduk Bekerja yang Tamat SLTA ke atas menurut
Kabupaten/ Kota di Jawa Barat, 2014
Tabel II-15 Jumlah Pencari Kerja Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan
dan Jenis Kelamin di Jawa Barat, 2013
Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan Laki - Laki Perempuan Jumlah
SD dan SD ke bawah 414.390 214.342 628.732
SLTP 327.006 194.330 521.336
SLTA dan keatas 467.131 271.468 738.599
Total 1.208.527 680.140 1.888.667
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
3. Teknologi
Teknologi kini sangatlah penting mengingat banyak aspek dari kehidupan sehari–
hari yang bergantung kepadanya. Kemajuan sebuah industri pun tak akan
terlepas dari kemampuan teknologi yang dipunyai. Dengan mengandalkan
strategi technology push, sebuah industri dapat memenuhi permintaan yang
telah ada dengan lebih baik atau bahkan membuat permintaan pasar yang baru.
Dengan mengandalkan teknologi, sebuah industri dapat berkembang dengan
pesat. Dengan demikian dalam perencanaan perindustrian perlu diperhatikan
teknologi-teknologi apa saja yang telah dimiliki.
27
Di Jawa Barat terdapat empat perguruan tinggi negeri (PTN) besar yang memiliki
sejumlah pusat penelitian, yaitu Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi
Bandung, Universitas Indonesia, dan Universitas Padjajaran. PTN-PTN tersebut
memiliki fokus dengan kekhasan penelitian masing-masing. Hal tersebut
ditunjukan dengan beragam jenis pusat penelitian yang dimiliki masing-masing
PTN. Keberagaman kekhasan penelitian merupakan potensi yang harus
dikembangkan. Selain itu terdapat juga pusat-pusat penelitian yang dimiliki
institusi-institusi pemerintah, berupa sub unit pengembangan, balai besar
penelitian, dan balai penelitian. Tabel II-16 menjelaskan sub unit pengembangan,
balai besar penelitian, dan balai penelitian yang berada di Jawa Barat. BUMN
yang berkantor di Jawa Barat pun ternyata memiliki pusat penelitian dan
pengembangan yang berfokus pada lini bisnisnya masing-masing. BUMN yang
terdata adalah PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia, PT Inti, PT Biofarma, PT Kimia
Farma, PT LEN, dan PT Pindad. Tabel II-17 menjelaskan fokus masing-masing
pusat penelitian dan pengembangan tersebut.
Tabel II-16 Daftar Pusat Penelitian Institusi Pemerintah
Institusi Lokasi
Sub Unit Pengembangan IKM Logam Bandung
Sub Unit Pengembangan IKM Persepatuan Bandung
Sub Unit Pengembangan TPT Majalaya
Sub Unit Pengembangan IKM Logam Sukabumi
Sub Unit Pengembangan IKM Logam Bogor
Sub Unit Pengembangan IKM Perkayuan Sumedang
Sub Unit Pengembangan Penyamakan Kulit Garut
Sub Unit Pengembangan Kerajinan Tasikmalaya
Sub Unit Pengembangan Rotan Cirebon
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Bogor
Pertanian
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bandung
Logam dan Mesin
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bandung
Tekstil
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bandung
Keramik
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bandung
Selulosa
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lembang
Balai Penelitian Hortikultura Lembang
Balai Penelitian Perikanan Air Tawar (Balitkanwar) Cikampek
Balai Penelitian Ternak (Balitnak) Bogor
Balai Penelitian Veteriner (Balitvet) Bogor
Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Lembang
Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor
Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan (Balitbio) Bogor
Balai Penelitian Tanaman Padi (Balitpa) Cikampek
Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat Bogor
28
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Bogor
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Bogor
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri Bogor
Sumber : diolah dari berbagai sumber
29
Technopark cenderung berfokus pada proyek berskala besar, sedang inkubator
berfokus pada perusahaan startup. Selain itu, inkubator juga memberikan
dukungan bisnis agar perusahaan startup naungannya dapat benar-benar
mengkomersialisasikan inovasi dan teknologi yang dimilikinya. Dengan demikian
peran inkubator bisnis sangatlah penting bagi tumbuhnya inovasi dan teknologi
terkini.
Di Jawa Barat banyak sekali pihak yang membangun inkubasi bisnis. Salah satu di
antaranya adalah instansi akademik, instansi pemerintah, maupun dari
perseorangan. Inkubasi tersebut pada umumnya masih berfokus pada
pendampingan UKM yang padat karya. Masih sedikit inkubasi bisnis yang
berfokus pada bidang usaha yang memiliki nilai tambah tinggi atau padat
teknologi. Oleh karena itu diperlukan sebuah dukungan atau perancangan
ekosistem agar terjadi pertumbuhan inkubator bisnis yang berfokus pada bisnis
dengan nilai tambah tinggi.
Tabel II-18 Daftar Techno Park di Jawa Barat
Institusi Fokus Inovasi
Bandung Techno Park Teknologi Informasi dan Komunikasi
Robotik
Energi dan Lingkungan
Cikarang Techno Park Lean dan Flexible Manufacture
Pusat Inovasi Industri
Jasa Rekrutasi dan Pelatihan
Cimahi Tehcno Park Industri Telematika (Animasi dan Aplikasi)
Kerajinan dan Fashion/Tekstil
Makanan dan Minuman
Tasikmalaya Techno Park Agroforesti
Pertanian dan Peternakan
Teknologi Pengolahan dan Pasca Panen
Sumber : diolah dari berbagai sumber
5. Pembiayaan
Pembiayaan adalah aspek penting yang perlu diperhatikan pada saat membentuk
sebuah industri baru atau mengembangkan yang telah ada untuk menangkap
peluang yang ada di pasar. Bank sebagai rekanan dalam penyertaan modal sangat
membantu dalam perkembangan industri di Jawa Barat. Dapat terlihat bahwa
proporsi terbesar pinjaman yang diberikan bank adalah dana yang dipinjamkan
pada lapangan usaha industri (41.63%) disusul dengan lapangan usaha
perdagangan (27.31%). Walaupun demikian penggunaan pinjaman untuk
investasi (15.51%) masih kecil proporsinya dibandingkan dengan penggunaan
konsumsi (43.49%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Tabel II-19 dan Tabel II-20.
30
Tabel II-19 Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum
dan BPR menurut Klasifikasi Lapangan Usaha di Jawa Barat dalam Juta Rupiah
Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013
Pertanian 2.739.290 4.366.755 6.090.075 6.805.005
Pertambangan 1.107.416 1.570.688 2.369.363 3.239.623
Perindustrian 52.967.137 66.157.111 87.791.167 109.851.82
0
Listrik, Gas & Air 3.104.549 3.522.999 3.266.961 8.019.744
Konstruksi 6.263.479 7.833.259 9.725.392 12.938.202
Perdagangan 34.748.352 41.719.723 55.381.007 71.101.547
Pengangkutan & 8.083.902 8.710.086 9.503.227 15.071.011
Komunikasi
Keuangan & Jasa Lainnya 10.304.226 7.631.507 11.488.116 14.544.683
Lainnya 7.927.813 20.971.670 22.811.757 21.704.357
Total 127.246.16 162.483.79 208.427.06 263.275.99
4 8 5 2
Sumber : Provinsi Jawa Barat dalam Angka 2016
Tabel II-20 Posisi Pinjaman yang Diberikan Rupiah dan Valuta Asing Bank Umum
dan BPR menurut Jenis Penggunaan di Jawa Barat dalam Juta Rupiah
Investasi Modal Kerja Konsumsi Jumlah
2010 14.842.441 62.931.139 61.473.771 139.247.351
2011 19.970.970 75.817.868 77.156.723 172.945.561
2012 29.017.497 96.791.402 95.246.700 221.055.599
2013 41.767.303 110.380.524 117.071.257 269.219.084
31
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
1. Jalan
Di Jawa Barat terdapat tiga metropolitan yang menjadi Pusat Kegiatan Nasional
(PKN), yaitu Metropolitan Bandung Raya, Metropolitan Bodebekkapur, dan
Metropolitan Cirebon. Ketiga metropolitan tersebut termasuk ke dalam Koridor
Ekonomi Indonesia berdasarkan MP3EI. Selain itu terdapat juga Pusat Kegiatan
Nasional Provinsi di Pangandaran dan Pelabuhan Ratu sebagai growth center.
Untuk rencana jalan tol terdapat 7 ruas jalan tol eksisting dan rencana yang
menghubungkan 3 metropolitan. Terdapat rencana pengembangan bandara
internasional Kertajati di Majalengka, yang berjarak 177 km dari Jakarta melalui
Jalan Tol Cikampek-Palimanan dan 60 km dari Bandung melalui jalan tol
Cisumdawu. Untuk mendukung rencana tersebut, akan dikembangkan pula
kawasan industri di sekitar jalan tol Cikampek-Palimanan dan aerocity yang akan
dikembangkan di sekitar bandara Kertajati. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Gambar II-5.
32
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
2. Rel Kereta
Infrastuktur rel kereta sangat penting bagi pertumbuhan industri mengingat
moda transportasi kereta adalah moda transportasi yang efisien untuk
melakukan distribusi hasil produksi. Kereta api memiliki daya angkut orang dan
barang dalam jumlah besar, pemakaian energi yang lebih hemat dan ramah
lingkungan, memiliki jalur tersendiri sehingga bebas dari kemacetan, memiliki
kecepatan lebih konstan sehingga mudah dalam pengaturan dan risiko
keterlambatan kecil jika dibandingkan dengan alat transportasi darat lainnya. Dari
sisi ekonomi, sektor transportasi merupakan sektor yang memberikan dukungan
terhadap hampir semua sektor lainnya, sehingga sektor ini menjadi sangat
penting bagi kegiatan ekonomi masyarakat.
Sejumlah jalur direncanakan untuk direaktivasi, salah satunya adalah jalur
Cikudapateuh-Ciwidey, Cibatu-Cikajang, dan Jatibarang-Indramayu. Sebagian jalur
akan dibangun baru, terutama untuk menghubungkan Kertajati ke Kadipaten dan
ke Tanjung Sari. Untuk lebih lengkapnya dapat melihat Gambar II-6.
33
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Gambar II-6 Rencana Pengembangan Infrastruktur Rel Kereta Api di Jawa Barat
3. Pelabuhan
Pelabuhan adalah faktor penting dari pembangunan ekonomi, karena pelabuhan
dapat meningkatkan kegiatan perdagangan dan kesejahteraan sebuah bangsa.
Hal ini tidak mengherankan mengingat sejumlah kota besar di dunia adalah kota
pelabuhan. Hadirnya sebuah pelabuhan dapat meningkatkan peluang pasar dari
perusahaan yang menggunakan transportasi laut sebagai sarana distribusinya.
Selain memberikan akses kepada pasar, hadirnya pelabuhan dapat meningkatkan
daya saing industri dengan kemampuannya untuk menekan biaya distribusi.
Saat ini distribusi barang jadi masih terpusat ke pelabuhan Tanjung Priok. Hal ini
menjadi permasalahan dikarenakan beban Tanjung Priok sudah sangat besar dan
dampaknya perkembangan industri hanya berkembang di daerah Jawa Barat
bagian Barat (Bekasi, Karawang, Bogor, dan Purwakarta). Oleh karena itu
Pelabuhan Nasional Cirebon akan segera dikembangkan dan diharapkan dapat
mendorong pertumbuhan industri di daerah Jawa Barat bagian timur. Untuk lebih
lengkapnya dapat melihat Gambar II-7.
34
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
4. Bandara
Kondisi alam Jawa Barat yang indah pada umumnya sangat diminati oleh
wisatawan dalam dan luar negeri. Jawa Barat merupakan alternatif tempat wisata
bagi penduduk DKI Jakarta dan sekitarnya untuk berlibur atau berakhir pekan.
Pada umumnya angkutan udara di Jawa Barat masih kurang berkembang
dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.
Sarana dan prasarana untuk melayani jalur penerbangan antar daerah sudah
cukup memadai. Namun sejak dibukanya jalan tol yang menghubungkan langsung
DKI Jakarta dan Kota Bandung, angkutan udara kurang diminati. Hal ini
disebabkan waktu tempuh angkutan darat menggunakan tol yang relatif lebih
singkat dan harga yang lebih terjangkau. Bandara yang ada di Jawa Barat yang
sudah berjalan adalah Bandara Internasional Husein Sastranegara di Bandung.
Pada saat ini sedang dibangun Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten
Majalengka yang akan segera beroperasi. Untuk lebih lengkapnya dapat melihat
Gambar II-8.
35
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan DaerahProvinsi Jawa Barat
Jumlah pelanggan listrik PLN di Jawa Barat terus mengalami kenaikan sejalan
dengan peningkatan kebutuhan akan tenaga listrik. Dilihat dari jenis pelanggan
yang ada, pelanggan rumah tangga selalu merupakan pelanggan dengan jumlah
terbesar. Meskipun jumlah pelanggan terbesar didominasi oleh kelompok
rumah tangga, konsumsi listrik terbesar dari tahun ke tahun dikuasai oleh
kelompok pelanggan industri. Pada tahun 2014, dari total tenaga listrik yang
37
terjual, hampir separuhnya atau tepatnya 48,76 persen di antaranya diserap
oleh kelompok industri, dan hanya 37,07 persen yang dikonsumsi oleh kelompok
rumah tangga. Komposisi selengkapnya untuk setiap kelompok pelanggan
digambarkan pada Gambar II-10.
Industri; 2014;
Industri; 2013; Rumah
24,38
Industri; 2012; 20,09 Tangga; 2014;
Industri; 2011; 18,53 Rumah 18,53
17,05 Rumah
Rumah Tangga; 2013;
Tangga; 2012;
Tangga; 2011; 14,49 Industri
13,62
12,55
GWh
Rumah Tangga
Lainnya; 2014;
Lainnya; 2012; Lainnya; 2013; Lainnya7,09
Lainnya; 2011;
4,85 5,56
4,45
Tahun
6. Jaringan Telekomunikasi
Jaringan telekomunikasi di Jawa Barat sudah cukup memadai, terutama di Jawa
Barat bagian barat. Hal tersebut dapat dilihat dari memadainya sinyal jaringan
selular di area Jawa Barat bagian Barat (Gambar II-11). Walaupun demikian
bagian selatan Jawa Barat dan daerah Kertajati perlu dilakukan peningkatan
infrastruktur jaringan seluler.
Sumber: Opensignal.com
Gambar II-11 Peta Kekuatan Sinyal Jaringan Seluler
Infrastruktur kabel serat optik di Jawa Barat sudah cukup memadai, berdasarkan
data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, terdapat dua jalur kabel serat
optik yang melintasi Jawa Barat. Jalur pertama melintasi Jawa Barat bagian utara,
sedangkan jalur keduamelintasi Jawa Barat bagian utara. Keduanya membentang
dari Jawa Barat bagian barat menuju bagian timur. Untuk lebih lengkapnya dapat
38
dilihat pada gambar II-12. Jalur kabel serat optik ini bisa menjadi dasar dalam
melakukan perencanaan perkembangan infrastruktur komunikasi di Jawa Barat
terutama di bagian selatan dan di kawasan ditunjuk menjadi kawasan industri.
7. Kawasan Industri
Kawasan industri di Jawa Barat masih terfokus pembangunannya di daerah Jawa
Barat bagian barat. Terdapat beberapa kabupaten yang dijadikan tempat
tumbuhnya kawasan industri di Jawa Barat, antara lain Kabupaten Bekasi,
Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupeten Bogor, dan Kabupaten
Sumedang. Untuk lebih lengkap dapat dilihat pada Tabel II-22.
Tabel II-22 Daftar Kawasan Industri
No. Wilayah Nama Kawasan Industri Nama Status Luas Status
Perusahaan Investas (Ha)
i
1 Bekasi 1 MM2100 Industri PT. bekasi Fajar PMDN 300 SO
Town Industrial Estate
2 East Jakarta PT. East Jakarta PMA 320 SO
Industrial Park Industrial Park
3 Kawasan Industri PT. Gobel Dharma PMA 54 SO
Gobel Nusantara
4 Bekasi International PT. Hyundai Inti PMA 200 SO
Industrial City Development
5 Kawasan Industri PT. Jababeka Tbk PMDN 1.840 SO
Jababeka Cikarang
6 Lippo Cikarang PT. Lippo PMDN 1.227 SO
Industrial Park Cikarang Tbk
7 MM2100 Industrial PT. Megapolis PMA 805 SO
39
Town Manunggal
Ind.Dev
8 Marunda Center PT. tegar NF 540 SO
Primajaya
9 Kawasan Industri PT. Kawasan PMA 205,13 SO
terpadu Indonesia – Industri Terpadu
China Indonesia-China
1 Greenland PT. Puradelta PMA 1.430 SO
0 International Lestari
Industrial center
2 Karawang 1 Kawasan Industri PT. Puradelta NF 700 SO
Indotaisel Kota Bukit Lestari
Indah
2 Kujang Industrial PT. Kawasan PMDN 140 SO
Estate Industri Kujang
Cikampek
3 Karawang PT. Maligi PMA 1.200 SO
International Permata
Industrial City Industrial Estate
4 Kawasan Industri PT. Mitra PMDN 500 SO
Mitra Karawang Karawangjaya
5 Suryacipta City of PT. Suryacipta PMDN 1.400 SO
Industry Swadaya
6 Podomoro Industrial PT. Buana NF 542 BO
Park Makmur Indah
7 Artha Industrial Hill PT. Bumi anugrah NF 390 BO
Makmur
8 GT Tech Park PT. Bintang PMDN 400 BO
Karawang Puspita Dwikarya
3 Purwakarta 1 Kawasan Industri PT. Besland NF 1.323 SO
Kota Bukit Indah Pertiwi
2 Kawasan Industri PT. Singa NF 50 BO
Lion Purwakarta Jaya
4 Bogor 1 Kawasan Industri PT. Bogorindo PMDN 100 SO
Sentul Cemerlang
2 Cibinong Center PT. Cibinong PMDN 102,69 SO
Industrial Estate Center Industrial
Estate
5 Sumedang 1 Kawasan Industri PT. Dwipapuri PMDN 200 SO
Rancaekek Abadi
TOTAL 13.968,82
Sumber : Direktori Kawasan Industri Indonesia 2016 , Kementrian Perindustrian
8. Jaringan Air
Kontur permukaan Jawa Barat yang merupakan barisan pegunungan membuat
provinsi Jawa Barat memiliki banyak sungai. Sungai-sungai banyak tersebar di
bagian utara Jawa Barat sedangkan di bagian selatan tidak terlalu banyak. Hal
tersebut disebabkan oleh banyaknya dataran rendah di bagian utara Jawa Barat.
Bagian selatan Jawa Barat mayoritas datarannya berkontur seperti kaki gunung.
Hal tersebut disebabkan oleh lempeng Australia yang mendesak lempeng Asia di
bagian selatan Jawa Barat. Untuk lebih lengkap dapat melihat Gambar II-13.
40
Sumber: Pusat Data dan Analisa Pembangunan Jawa Barat
Gambar II-13 Jaringan Air Sungai dan Infrastruktur Air
Sejumlah infrastuktur air berupa waduk dan bendungan telah dibangun di Jawa
Barat. Adapun beberapa waduk dan bendungan yang besar adalah Waduk Cirata
di Kabupaten Purwakarta, Waduk Saguling di Kabupaten Bandung Barat, dan
Waduk Jatiluhur di Kabupaten Purwakarta. Selain ketiga waduk tersebut, saat ini
pemerintah sedang melakukan penggenangan Waduk Jatigede dan diperkirakan
akan penuh pada pertengahan 2017. Waduk Jatigede dibangun dengan cara
membendung Sungai Cimanuk. Waduk Jatigede memiliki kecepatan aliran air
sekitar 3,5 kubik per detiknya sehingga jangkauan penggunaan airnya cukup luas
mulai dari Sumedang, Majalengka, hingga ke Cirebon.
42
Sumber : Dinas Perindustrian dan PerdaganganProvinsi Jawa Barat
Sebaran Industri Besar Jawa Barat (pertambahan) pada Tahun 2015 terbagi
menjadi dua yaitu berdasarkan Penanaman Modal Asing (PMA) dan
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Untuk lebih lengkap bisa dilihat di
tabel II-23 dan II-24.
Tabel II-23 Sebaran Industri Besar Jawa Barat Berdasarkan PMA
No. Kabupaten/Kota Sektor Unit Jumlah
Usaha
1 Kab. Bandung Industri Tekstil 3 3
2 Kab. Bandung Industri Kimia Dasar, Barang 2 3
Barat Kimia dan Farmasi
Industri Makanan 1
3 Kab. Bekasi Industri Karet, Barang dari karet 20 102
dan Plastik
Industri Logam Dasar, Barang 47
Logam, Mesin dan Elektronik
Industri Makanan 3
Industri Kimia Dasar, Barang 11
Kimia dan Farmasi
Industri Alat Angkutan dan 18
Transportasi Lainnya
Industri Mineral Non Logam 1
Industri Tekstil 2
43
4 Kab. Bogor Industri Makanan 1 16
Industri Alat Angkutan dan 3
Transportasi Lainnya
Industri Lainnya 1
Industri Tekstil 4
Industri Karet, Barang dari karet 1
dan Plastik
Industri Kertas, Barang dari 2
kertas dan Percetakan
Industri Kimia Dasar, Barang 2
Kimia dan Farmasi
Industri Kulit, Barang dari kulit 1
dan Sepatu
Industri Logam Dasar, Barang 1
Logam, Mesin dan Elektronik
5 Kab. Cianjur Industri Logam Dasar, Barang 1 4
Logam, Mesin dan Elektronik
Industri Kulit, Barang dari kulit 1
dan Sepatu
Industri Tekstil 2
6 Kab. Cirebon Industri Makanan 1 2
Industri Tekstil 1
7 Kab. Indramayu Industri Mineral Non Logam 1 1
8 Kab. Karawang Industri Logam Dasar, Barang 13 37
Logam, Mesin dan Elektronik
Industri Tekstil 5
Industri Makanan 2
Industri Alat Angkutan dan 8
Transportasi Lainnya
Industri Kimia Dasar, Barang 4
Kimia dan Farmasi
Industri Karet, Barang dari karet 1
dan Plastik
Industri Lainnya 3
Industri Mineral Non Logam 1
9 Kab. Industri Tekstil 1 1
Majalengka
10 Kab. Industri Tekstil 9 17
Purwakarta
Industri Mineral Non Logam 2
Industri Alat Angkutan dan 2
Transportasi Lainnya
Industri Karet, Barang dari karet 1
dan Plastik
Industri Kulit, Barang dari kulit 1
dan Sepatu
Industri Logam Dasar, Barang 2
Logam, Mesin dan Elektronik
11 Kab. Subang Industri Karet, Barang dari karet 1 3
dan Plastik
Industri Kertas, Barang dari 1
kertas dan Percetakan
Industri Tekstil 1
44
12 Kab. Sukabumi Industri Karet, Barang dari karet 1 3
dan Plastik
Industri Makanan 2
13 Kota Bandung Industri Makanan 1 2
Industri Logam Dasar, Barang 1
Logam, Mesin dan Elektronik
14 Kota Bekasi Industri Kertas, Barang dari 1 10
kertas dan Percetakan
Industri Logam Dasar, Barang 2
Logam, Mesin dan Elektronik
Industri Karet, Barang dari karet 2
dan Plastik
Industri Lainnya 3
Industri Tekstil 2
15 Kota Bogor Industri Kimia Dasar, Barang 1 3
Kimia dan Farmasi
Industri Karet, Barang dari karet 1
dan Plastik
Industri Mineral Non Logam 1
16 Kota Cirebon Industri Karet, Barang dari karet 1 1
dan Plastik
TOTAL 208
45
Industri Karet, Barang dari karet dan 1
Plastik
5 Kab. Cianjur Industri Makanan 2 2
6 Kab. Sumedang Industri Makanan 1 1
7 Kab. Karawang Industri Alat Angkutan dan Transportasi 3 6
Lainnya
Industri Makanan 1
Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan 1
Farmasi
Industri Mineral Non Logam 1
8 Kab. Purwakarta Industri Logam Dasar, Barang Logam, 1 2
Mesin dan Elektronik
Industri Alat Angkutan dan Transportasi 1
Lainnya
9 Kab. Subang Industri Makanan 1 1
10 Kab. Sukabumi Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan 2 2
Farmasi
11 Kota Bandung Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan 2 2
Farmasi
12 Kota Bekasi Industri Logam Dasar, Barang Logam, 1 1
Mesin dan Elektronik
TOTAL 89
46
Daerah kota dan kabupaten di bagian utara Jawa Barat memiliki sekitar lima ribu
industri kecil dan menengah. Jumlah IKM tersebut berada pada posisi yang relatif
sedang dibandingkan dengan daerah lainnya. Daerah-daerah tersebut adalah
Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Sumedang, Kabupaten
Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Kuningan. Untuk
bagian utara Jawa Barat, hanya Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon saja yang
sudah menembus angka sepuluh ribu.
Kota Bandung dan sekitarnya, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung, memiliki
jumlah IKM yang relatif tinggi, sekitar sepuluh ribu unit. Walaupun demikian,
Kabupaten Bandung Barat masih memiliki jumlah IKM yang relatif sedikit. Untuk
lebih lengkapnya dapat dilihat pada Gambar II-15.
47
nilai jual dan daya saing tinggi. Di Jawa Barat, sentra IKM dibagi menjadi 9 bidang,
Sentra IKM Makanan, Sentra IKM Minuman dan Tembakau, Sentra IKM Hasil
hutan dan Perkebunan, sentra IKM Aneka dan kerajinan, Sentra IKM Kimia,
Sentra IKM Bahan Galian Bukan Logam, Sentra IKM Logam, Sentra IKM Tekstil dan
Sentra IKM Transportasi. Untuk keseluruhan data sentra IKM di Jawa Barat,
Sentra IKM pada tahun 2015 terdata sebanyak 98.540 sentra IKM .
Sentra IKM makanan banyak berlokasi di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten
Garut. Untuk lebih lengkapnya beberapa sentra IKM Makanan dapat dilihat pada
Tabel II-25.
Tabel II-25 Sentra IKM Makanan Jawa Barat
Jumlah Unit
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra
Usaha
1 Kabupaten Bandung Industri Tahu Kedelai 7
Barat Industri Produk Makanan 24
Lainnya
2 Kabupaten Industri Kue Basah 397
Purwakarta Industri Tahu Kedelai 8
Industri Kerupuk, Keripik, 149
Peyek dan Sejenisnya
3 Kabupaten Cirebon Industri Pemindangan Ikan 189
Industri Pengolahan dan 203
Pengawetan lainnya untuk
Biota Air Lainnya
Industri Minyak Makan dan 22
Lemak Nabati dan Hewani
Industri 157
Penggraman/Pengeringan
Ikan
Industri Produk Roti dan Kue 417
Industri Makaroni, Mie dan 25
Produk Sejenisnya
Industri Tempe Kedelai 599
Industri Tahu Kedelai 307
Industri Kerupuk, Keripik, 190
Peyek dan Sejenisnya
Industri Keu Basah 133
Industri Produk Makanan 225
Lainnya
4 Kota Cirebon Industri 12
Penggraman/Pengeringan
Ikan dan Biota Perairan
Lainnya
Industri Tempe Kedelai 25
Industri Makaroni, Mie, 13
Spageti, Bihun, Soun dan
Sejenisnya
5 Kabupaten Indramayu Industri Pemindangan Ikan 160
Industri 322
Penggraman/Pengeringan
Ikan dan Biota Perairan
Lainnya
Industri Produk Masak 130
Lainnya
48
Industri Tempe Kedelai 251
Industri Tahu Kedelai 88
Industri Kerupuk, Keripik, 453
Peyek dan Sejenisnya
Industri Pengolahan dan 24
Pengawetan lainnya Buah-
Buahan dan Sayuran
Industri Manisan Buah- 20
buahan dan Sayuran Kering
Industri Produk Roti dan Kue 55
Industri Produk Makanan 114
Lainnya
6 Kota Banjar Industri Tempe Kedelai 51
Industri Tahu Kedelai 75
Industri Gula Merah 572
7 Kota Bogor Industri Tempe Kedelai 5
8 Kabupaten Bogor Industri Penggiling dan 3
Pembersihan Padi-padian
dan biji-bijian
Kegiatan Rumah Potong dan 1
Pengepakan Daging Bukan
Unggas
Industri Pengasapan Biota 2
Air Lainya
Industri Kue Basah 78
Industri 88
Pengasinan/Pemanisan
Buah-buahan dan Sayuran
Industri Kerupuk, Keripik, 27
Peyek dan Sejenisnya
Industri Kue Basah 22
Industri Pengolahan dan 2
Pengawetan Lainnya Buah-
buahan dan Sayuran
Industri Makanan Lainnya 2
Industri Tepung Beras dan 9
Tepung Jagung
Industri Produk Roti dan Kue 8
Industri Gula Merah 45
Industri Makaroni, Mie, 1
Spageti, Bihun, Soun dan
Sejenisnya
Industri Pengolahan Teh dan 1
Kopi
Industri Tempe Kedelai 246
Industri Tahu Kedelai 3
Industri Produk Masak 38
Lainnya
Industri Kerupuk dan 78
Sejenisnya
Industri Kue Basah 5
Industri Produk Makanan 7
Lainnya
9 Kota Cimahi Industri Kerupuk, Keripik, 10
Peyek dan Sejenisnya
Industri Pengolahan Produk 23
dari Susu Lainnya
10 Kabupaten Kuningan Industri Produk Roti dan Kue 43
49
Industri Gula Merah 255
Industri Pengolahan dan 150
Pengawetan lainnya Buah-
Buahan dan Sayuran
Industri Pengupasan, 99
Pembersihan dan Sortasi
Kopi
Industri Tempe 145
Industri Tahu Kedelai 72
Industri Produk Masak 14
Lainnya
Industri Kerupuk, Keripik, 513
Peyek dan Sejenisnya
Industri Kue Basah 66
Industri Produk Makanan 19
Lainnya
11 Kabupaten Subang Industri 101
Penggraman/Pengeringan
Ikan
Industri Pemindangan Ikan 176
Industri Pengolahan dan 53
Pengawetan lainnya untuk
Ikan
Industri Produk Masak 63
Lainnya
Industri Kerupuk, Keripik, 552
Peyek dan Sejenisnya
Industri Kue Basah 221
Industri Tempe Kedelai 194
Industri Tahu Kedelai 90
Industri Berbagai Macam 10
Tepung dari Padi-padian,
Biji-bijian, Kacang-kacangan,
umbu-umbian dan
sejenisnya
Industri Produk Roti dan Kue 20
Industri Gula Merah 836
Industri Makaroni, Mie dan 4
Produk Sejenisnya
Industri Makanan dari 3
Kedelai dan Kacang-
kacangan lainnya bukan
kecap, tempe dan Tahu
12 Kabupaten Garut Industri Tempe Kedelai 349
Industri Tahu Kedelai 422
Industri Kerupuk, Keripik, 864
Peyek dan Sejenisnya
Industri Pengolahan Kopi 30
dan Teh
Industri Kue Basah 328
Industri Gula Merah 3.065
Industri Manisan Buah- 106
buahan dan Sayuran Kering
Industri Pemindangan Ikan 117
Industri Makanan Lainnya 23
Industri Produk Roti dan Kue 53
13 Kabupaten Ciamis Industri Tempe Kedelai 19
Industri Tahu Kedelai 88
50
Industri Kerupuk, Keripik, 75
Peyek dan Sejenisnya
Industri Pati Ubi Kayu 30
Industri Produk Roti dan Kue 89
Industri Kue Basah 10
Industri Kecap 19
14 Kabupaten Industri Tahu Kedelai 38
Majalengka
15 Kabupaten Bekasi Industri Makanan yang 20
Belum Termasuk Kelompok
Manapun
16 Kabupaten Karawang Industri Pemindangan Ikan 420
17 Kabupaten Cianjur Industri Produk Roti dan Kue 3
Industri Produk Makanan 3
Lainnya
18 Kabupaten Sumedang Industri Tahu Kedelai 39
Industri Kerupuk, Keripik, 395
Peyek dan Sejenisnya
Industri Kue Basah 111
Industri Produk Masak 5
Lainnya
Industri Pengupasan dan 10
Pembersihan Umbi-Umbian
19 Kota Bandung Industri Pemindangan Ikan 25
Industri Produk Roti dan Kue 13
Industri Tahu Kedelai 29
Industri Kerupuk, Keripik, 68
Peyek dan Sejenisnya
Industri Produk Makanan 10
Lainnya
20 Kabupaten Bandung Industri Kerupuk, Keripik, 49
Peyek dan Sejenisnya
Industri Produk Makanan 47
Lainnya
Industri Produk Roti dan Kue 26
21 Kota Sukabumi Industri Tahu Kedelai 58
Industri Tempe Kedelai 37
Industri Kue Basah 12
Industri Kembang Gula 20
Lainnya
Industri Kerupuk, Keripik, 38
Peyek dan Sejenisnya
22 Kabupaten Sukabumi Industri 76
Penggaraman/Pengeringan
Ikan
Industri Pemindangan Ikan 604
Industri Manisan Buah- 15
Buahan dan Sayuran Kering
Industri Produk Roti dan Kue 227
Industri Gula Merah 5.659
Industri Kue Basah 35
Industri Kerupuk, Keripik, 549
Peyek dan Sejenisnya
23 Kabupaten Industri Pengolahan dan 91
Pangandaran Pengawetan Lainnya Untuk
Ikan
Industri Kerupuk, Keripik, 104
Peyek dan Sejenisnya
51
Industri Gula Merah 850
Sumber: Disperindag Jabar 2015
Sentra IKM Minuman dan Tembakau banyak berlokasi di Kabupaten Garut dan
Kabupaten Kuningan. Untuk lebih lengkapnya beberapa sentra IKM Minuman dan
Tembakau dapat dilihat pada Tabel II-26.
Tabel II-26 Sentra IKM Minuman dan Tembakau Jawa Barat
Jumlah
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
Usaha
Sentra IKM Hasil Hutan dan Perkebunan banyak berlokasi di Kabupaten Cirebon,
Kabupaten Garut dan Kabupaten Indramayu. Untuk lebih lengkapnya beberapa
sentra IKM Hasil Hutan dan Perkebunan dapat dilihat pada Tabel II-27.
Tabel II-27 Sentra IKM Hasil Hutan dan Perkebunan Jawa Barat
Jumlah
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
Usaha
52
Lainnya
Industri Kerajinan Ukuran 32
dari Kayu bukan Mebeller
6 Kabupaten Ciamis Industri Barang Bangunan 16
dari Kayu
Industri Furnitur dari Kayu 52
7 Kabupaten Bogor Industri Produk Masak dari 3
Kelapa
Industri Pengolahan Sari 2
Buah dan Sayuran
Industri Air Minum dan Air 1
Mineral
8 Kabupaten Bekasi Industri Furnitur dari Kayu 7
9 Kabupaten Indramayu Industri Pengolahan Sari 40
Buah dan Sayuran
10 Kabupaten Sumedang Industri Pengeringan dan 20
Pengolahan Tembakau
11 Kabupaten Bandung Industri Furnitur dari Kayu 25
12 Kabupaten Sukabumi Industri Penggergajian Kayu 48
Industri Furnitur dari Kayu 741
13 Kota Bandung Industri Furnitur dari Kayu 15
14 Kabupaten Pangandaran Industri Furnitur dari Kayu 24
Sumber: Disperindag Jabar 2015
Sentra IKM Aneka dan Kerajinan banyak berlokasi di Kabupaten Garut, Kabupaten
Bogor dan Kabupaten Subang. Untuk lebih lengkapnya beberapa sentra IKM
aneka dan tekstil dapat dilihat pada Tabel II-28.
Tabel II-28 Sentra IKM Aneka dan Kerajinan Jawa Barat
Jumlah
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
Usaha
53
tidak diklasifikasikan di
tempat lain
5 Kota Cimahi Industri Kerajinan yang 4
tidak diklasifikasikan di
tempat lain
6 Kabupaten Kuningan Industri Pengolahan Lainnya 3
yang tidak diklasifikasikan di
tempat lain
Industri Barang Anyaman 15
dari Rotan dan Bambu
Industri Barang Anyaman 5
dari Tanaman Bukan Rotan
7 Kabupaten Subang Industri Barang Anyaman 1.507
dari Rotan dan Bambu
Industri Barang Anyaman 234
dari Tanaman Bukan Rotan
dan Bambu
Industri Barang dari Kulit 69
dan Kulit Buatan untuk
Keperluan Pribadi
Industri Kerajinan yang 160
tidak diklasifikasikan di
tempat lain
8 Kabupaten Garut Industri Barang dari Kulit 284
dan Kulit Buatan untuk
Keperluan Lainnya
Industri Alas Kaki untuk 12
Keperluan Sehari-hari
Industri Barang Anyaman 2.960
dari Rotan dan Bambu
9 Kabupaten Ciamis Industri Pengolahan Lainnya 10
yang tidak diklasifikasikan di
tempat lain
10 Kabupaten Bogor Industri Alas Kaki untuk 1.885
Keperluan Sehari-hari
Industri Kerajinan yang 32
tidak diklasifikasikan di
tempat lain
Industri Anyam-anyaman 892
dari Rotan dan Bambu
Industri Barang Anyaman 81
dari Tanaman Bukan Rotan
dan Bambu
11 Kabupaten Indramayu Industri Barang dari Tali 198
Industri Barang Anyaman 443
dari Rotan dan Bambu
Industri Barang Anyaman 219
dari Tanaman Bukan Rotan
dan Bambu
Industri Barang dari Kayu, 20
Rotan, Gabu Lainnya yang
tidak diklasifikasikan di
tempat lain
12 Kabupaten Sumedang Industri Kerajinan Ukiran 9
dari Kayu Bukan Mebeller
13 Kabupaten Bandung Industri Barang dari Kulit 22
dan Kulit Buatan untuk
Keperluan Sehari-hari
Industri Alas Kaki untuk 162
54
Keperluan Sehari-hari
Industri Barang Anyaman 163
dari Rotan dan Bambu
Industri Alat Dapur dari 14
Kayu, Rotan dan Bambu
Industri Mainan Anak-Anak 35
Industri Kerajinan yang 410
tidak diklasifikasikan di
tempat lain
14 Kabupaten Sukabumi Industri Barang Anyaman 267
dari Rotan dan Bambu
Industri Barang Anyaman 320
dari Tanaman Bukan Rotan
dan Bambu
Industri Pengolahan Lainnya 1.220
yang tidak Diklasifikasikan
di tempat Lain
Industri Alat Olahraga 28
Industri Alas Kaki untuk 71
Keperluan Sehari-hari
Industri Kerajinan YTDL 161
15 Kota Tasikmalaya Industri Alas Kaki untuk 3
Keperluan Sehari-hari
16 Kota Bandung Industri Alas Kaki untuk 577
Keperluan Sehari-hari
Industri Barang dari Kulit 53
dan Kulit Buatan untuk
Keperluan Pribadi
Industri Mainan Anak-Anak 65
Industri Pengolahan Lainnya 8
YTDL
17 Kabupaten Pangandaran Industri Barang Anyaman 10
dari Rotan dan Bambu
Industri Kerajinan yang 45
tidak diklasifikasikan di
tempat lain
18 Kota Sukabumi Industri Kerajinan yang 33
tidak diklasifikasikan di
tempat lain
Sumber: Disperindag Jabar 2015
Jumlah
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
Usaha
55
Tradisional
5 Kabupaten Bekasi Industri Barang dari Karet 2
Lainnya TYDL
Industri Barang dari Plastik 10
untuk Pengemasan
6 Kabupaten Indramayu Industri Pengolahan Garam 1.057
7 Kota Bandung Industri Percetakan Umum 21
8 Kota Sukabumi Industri Kemasan dan Kotak 25
dari Kertas dan Karton
Sumber: Disperindag Jabar 2015
Sentra IKM Bahan Galian Bukan Logam banyak berlokasi di Kabupaten Subang,
Kabupaten Garut dan Kabupaten Cirebon Untuk lebih lengkapnya beberapa
sentra IKM Bahan Galian Bukan Logam dapat dilihat pada Tabel II-30.
Tabel II-30 Sentra IKM Bahan Galian Bukan Logam Jawa Barat
Jumlah
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
Usaha
56
Lainnya
6 Kabupaten Subang Industri Batu Bata dari 1.053
Tanah Liat/Keramik
Industri Barang dari Semen, 35
Kapur, Gips dan Abses
Lainnya
Industri Barang dari 50
Marmer , Granit dan Batu
Lainnya
7 Kabupaten Garut Industri Batu Bata dari 731
Tanah Liat/Keramik
Industri Bahan Bangunan 96
dari Tanah Liat/Keramik
Bukan Batu Bata dan
Genteng
Industri Perlengkapan 159
Rumah Tangga dari Tanah
Liat/Keramik
8 Kabupaten Ciamis Industri Batu Bata dari 9
Tanah Liat/Keramik
Industri Bahan Bangunan 23
dari Tanah Liat/Keramik
Bukan Batu Bata dan
Genteng
9 Kabupaten Bogor Industri Barang Galian 1
Bukan Logam Lainnya yang
Tidak Diklasifikasikan Di
Tempat Lain
10 Kabupaten Indramayu Industri Batu Bata dari 487
Tanah Liat/Keramik
Industri Genteng dari Tanah 118
Liat/Keramik
Industri Barang Tahan Api 43
dari Tanah Liat/Keramik
Lainnya
11 Kabupaten Sukabumi Industri Batu Bata dari 344
Tanah Liat/Keramik
Industri Barang dari Kapur 44
Industri Genteng dari Tanah 150
Liat/Keramik
Industri Barang dari 33
Marmer , Granit dan Batu
Lainnya
12 Kabupaten Pangandaran Industri Batu Bata dari 130
Tanah Liat/Keramik
Industri Kapur 20
Industri Barang dari 17
Marmer , Granit dan Batu
Lainnya
Sumber: Disperindag Jabar 2015
57
Tabel II-31 Sentra IKM Logam Jawa Barat
Jumlah
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
Usaha
Sentra IKM Tekstil banyak berlokasi di Kota Bandung, Kabupaten Garut dan
Kabupaten Cirebon. Untuk lebih lengkapnya beberapa sentra IKM Tekstil dapat
dilihat pada Tabel II-32.
Tabel II-32 Sentra IKM Tekstil Jawa Barat
Jumlah
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
Usaha
59
Industri Barang Rajutan dan 77
Sulaman
6 Kabupaten Ciamis Industri Pakaian Jadi 29
(Konveksi) dari Tekstil
7 Kabupaten Bekasi Industri Batik 1
Industri Pakaian Jadi dari 12
Tekstil
Industri Perlengkapan 2
Pakaian dari Tekstil
Industri Rajutan Kaos Kaki 2
dan Sejenisnya
8 Kabupaten Indramayu Industri Pakaian Jadi 19
(Konveksi) dari Tekstil
Industri Batik 61
Industri Bordir/Sulaman 38
Industri Pakaian Jadi dari 166
Tekstil
9 Kabupaten Sukabumi Industri Pakaian Jadi 181
(Konveksi) dari Tekstil
10 Kota Depok Industri Perlengkapan 14
Pakaian dari Tekstil
11 Kabupaten Tasikmalaya Industri Pakaian Jadi 60
(Konveksi) dari Tekstil
12 Kota Bandung Industri Pakaian Jadi 306
Rajutan
Industri yang Menghasilkan 313
Kain Keperluan Industri
Industri Pakaian Jadi 618
(Konveksi) dari Tekstil
Industri Keperluan Rumah 24
Tangga
13 Kabupaten Pangandaran Industri Pakaian Jadi 26
(Konveksi) dari Tekstil
14 Kota Sukabumi Industri Barang Jadi Tekstil 14
untuk Keperluan Rumah
Tangga
Sumber: Disperindag Jabar 2015
Jumlah
No. Kabupaten / Kota Nama Sentra Unit
Usaha
60
Lebih
Industri Komponen dan 15
Perlengkapan Sepeda
Motor Roda Dua dan Tiga
Sumber: Disperindag Jabar 2015
61
23 Kabupaten 69.392 69.392 69.455 69.574 75.970
Ciamis
24 Kota Banjar 93.097 93.097 95.214 95.214 98.221
25 Kota Tasikmalaya 74.818 74.818 75.112 75.112 75.152
26 Kabupaten 986 986 986 4.025 4.242
Bandung Barat
27 Kabupaten - - - - 3.265
Pangandaran
Total 2.294.825 2.294.933 2.502.216 2.519.639 3.112.848
Sumber: Disperindag Jabar
62
III. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH
A. Visi dan Misi Pembangunan Daerah
Visi Pembangunan Provinsi Jawa Barat tahun 2005-2025, sebagaimana telah
ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, adalah sebagai
berikut:
“DENGAN IMAN DAN TAKWA, PROVINSI JAWA BARAT TERMAJU DI INDONESIA”
Pernyataan Visi Pembangunan Provinsi Jawa Barat di atas memiliki makna:
1. Iman dan Takwa sebagai landasan untuk mewujudkan situasi yang kondusif
untuk melaksanakan pembangunan daerah;
63
produktif, serta regulasi yang mendukung penciptaan iklim investasi yang
kondusif.
Misi Tiga : Mewujudkan lingkungan hidup yang asri dan lestari; adalah mengelola
sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, menjaga fungsi
dan daya dukung lingkungan, serta menjaga keseimbangan pemanfaatan ruang
yang serasi antara kawasan lindung dan budidaya, dan antara kawasan perkotaan
dan kawasan perdesaan.
Misi Empat : Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik; adalah
meningkatkan kesadaran akan hak dan kewajiban, meningkatkan partisipasi
masyarakat, membangun akuntabilitas kepemerintahan yang bertanggung jawab,
bebas korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), peningkatan efisiensi birokrasi,
kemitraan yang serasi antarlegislatif dengan eksekutif, dan penciptaan stabilitas
politik dan konsistensi dalam penegakan hukum.
Misi Lima : Mewujudkan pemerataan pembangunan yang berkeadilan; adalah
mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, meningkatkan keberpihakan
kepada daerah tertinggal, menanggulangi kemiskinan dan pengangguran,
menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan
sosial serta sarana dan prasarana dasar, serta menghilangkan diskriminasi dalam
berbagai aspek.
Berdasarkan visi dan misi pembangunan daerah Jawa Barat, visi pembangunan
industri Jawa Barat tahun 2035 ditetapkan sebagai berikut:
“Jawa Barat Menjadi Provinsi Industri Termaju di Indonesia“
Pernyataan visi tersebut memiliki makna menjadikan industri di Jawa Barat
sebagai penopang utama mewujudkan masyarakat Jawa Barat yang sejahtera.
Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, pembangunan industri Jawa Barat
mengemban misi sebagai berikut:
1. meningkatkan peran sektor industri sebagai penggerak utama perekonomian
Jawa Barat;
2. meningkatkan peran industri Jawa Barat dalam peningkatan daya saing
industri nasional yang mandiri dan berwawasan lingkungan;
3. meningkatkan peran industri Jawa Barat dalam memperkuat dan
memperdalam struktur industri nasional;
4. meningkatkan peran industri Jawa Barat dalam perluasan kesempatan kerja;
5. meningkatkan peran industri Jawa Barat dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat secara berkeadilan.
64
B. Tujuan Pembangunan Industri Provinsi
Dengan memperhatikan visi misi pembangunan daerah serta visi, misi dan
strategi pembangunan industri nasional, maka tujuan Pembangunan Industri
Provinsi Jawa Barat tahun 2016-2035 adalah:
1. meningkatnya pertumbuhan industri manufaktur sebesar 2 digit untuk
mempertahankan kontribusi industri manufaktur dalam Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) sebesar 40% (empat puluh persen);
2. meningkatnya industri bernilai tambah tinggi tanpa mengurangi perannya
dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup melalui pengembangan inovasi
dan penguasaan teknologi;
3. meningkatnya peran industri Jawa Barat dalam penguatan dan pendalaman
struktur industri nasional;
4. meningkatnya jumlah tenaga kerja di sektor industri manufaktur menjadi
35% dari jumlah tenaga kerja di sektor industri manufaktur nasional;
5. meningkatnya nilai ekspor produk industri manufaktur Jawa Barat menjadi
40% dari nilai ekspor nasional.
65
Tabel III-1 Sasaran Pembangunan Industri Jawa Barat
Tahun
No. Sasaran
2017 2023 2028 2033 2038
1 PDRB industri non migas [Rp 755,39 888,5 1.150,2 1.411,9 1.673,6
triliun]
2 Jumlah tenaga kerja 4,19 6,55 8,45 10,34 12,23
[juta orang]*
3 PMDN sektor industri 4,8 12,0 15,5 19,1 22,6
[Rp triliun]
4 PMA sektor industri 16,7 103,7 134,2 164,7 195,2
[Rp triliun]
5 Ekspor non migas 28.943,52 045.038,2 58.303,7 71.569,3 84.834,8
[USD miliar]
Ket : * data per Agustus 2017
66
IV. STRATEGI DAN PROGRAM PEMBANGUNAN INDUSTRI PROVINSI
A. Strategi Pembangunan Industri
Untuk dapat mencapai sasaran pembangunan industri Jawa Barat yang telah
ditetapkan, strategi pembangunan industri Jawa Barat adalah sebagai berikut:
1. penguatan penyediaan bahan baku untuk memastikan pasokan bahan baku
berkualitas tinggi, penyaluran secara lancar, meningkatkan substitusi impor,
dan penguatan industri hulu penghasil bahan baku;
2. penguatan proses untuk mewujudkan industri yang berdaya saing dan
berkelanjutan (sustainable), efisien, peningkatan teknologi perancangan dan
teknologi pemrosesan, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, dan
peningkatan pengelolaan perusahaan;
3. penguatan output dan distribusi (logistik) untuk meningkatkan nilai ekspor
dan memastikan produk yang dihasilkan berkualitas dengan tingkat serapan
yang tinggi untuk pasar domestik maupun ekspor, penguatan jaringan
produksi dan distribusi (Industrie 4.0), serta pengembangan produk-produk
baru yang inovatif;
4. penguatan faktor pendukung, mencakup dukungan regulasi untuk
menciptakan iklim usaha yang baik, peningkatan pembiayaan dan
penanaman modal, serta penataan kawasan industri.
68
Tabel IV-1 Jenis dan Pentahapan Pengembangan Industri Unggulan Provinsi Jawa Barat
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
1 INDUSTRI Industri Pengolahan Ikan Industri Pengolahan Ikan Industri Pengolahan Ikan
PANGAN Cirebon,
Indramayu,
1. Aneka olahan ikan dan hasil laut lainnya 1. Aneka olahan ikan dan hasil laut lainnya 1. Aneka olahan ikan dan hasil laut lainnya Sukabumi,
(termasuk minyak ikan, suplemen, dan (termasuk minyak ikan, suplemen, dan pangan (termasuk minyak ikan, suplemen, dan Ciamis,
pangan fungsional lainnya.) fungsional lainnya.) pangan fungsional lainnya.) Tasikmalaya,
Garut,
Pangandaran
Industri Pengolahan Susu Industri Pengolahan Susu Industri Pengolahan Susu
1. Susu untuk kesehatan (susu cair, bubuk, 1. Susu untuk kesehatan (susu cair, bubuk, dan 1. Susu untuk kesehatan (susu cair, bubuk, Kab Bandung,
dan condensed). condensed). dan condensed). Bandung
Barat,
Sumedang,
Bogor,
2. Probiotic, dan pangan fungsional lainnya. 2. Probiotic, dan pangan fungsional lainnya. 2. Probiotic, dan pangan fungsional lainnya.
Cianjur,
Garut,
Kuningan
Industri Bahan Penyegar Industri Bahan Penyegar Industri Bahan Penyegar
1. Coklat Olahan 1. Aneka pangan olahan berbasis kopi organik 1. High value tea Kab Bandung,
2. Aneka pangan olahan berbasis kopi 2. Suplemen dan pangan fungsional berbasis Bandung
2. Suplemen berbasis teh
organik kopi Barat,
3. High value tea 3. High value tea Sumedang,
4. Suplemen berbasis teh 4. Suplemen berbasis teh Bogor,
Cianjur,
Garut,
Kuningan,
Ciamis,
Sukabumi
Industri Pengolahan Minyak Nabati Industri Pengolahan Minyak Nabati Industri Pengolahan Minyak Nabati
69
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
1. Fortified cooking oil (natural dan non- 1. Fortified cooking oil (natural dan non- Sukabumi,
1. Fortified cooking oil (natural dan non-natural)
natural) natural) Cianjur,
Garut,
2. Pangan fungsional berbasis minyak 2. Pangan fungsional berbasis minyak
2. Pangan fungsional berbasis minyak nabati. Tasikmalaya,
nabati. nabati.
Ciamis
Industri Pengolahan Buah-Buahan dan Industri Pengolahan Buah-Buahan dan Industri Pengolahan Buah-Buahan dan
Sayuran Sayuran Sayuran
1. Buah/sayuran dalam kaleng 1. Buah/sayuran dalam kaleng 1. Buah/sayuran dalam kaleng Bogor,
2. Fruit/vegetable layer. 2. Fruit/vegetable layer. 2. Fruit/vegetable layer. Sukabumi,
Cianjur,
Garut,
3. Suplemen dan pangan fungsional 3. Suplemen dan pangan fungsional berbasis 3. Suplemen dan pangan fungsional
Indramayu,
berbasis limbah industri pengolahan buah. limbah industri pengolahan buah. berbasis limbah industri pengolahan buah.
Subang,
Purwakarta
Industri Tepung Industri Tepung Industri Tepung
Ciamis,
1. Granulated composite flour 1. Granulated composite flour 1. Granulated composite flour
Sukabumi
Industri Gula Berbasis Tebu Industri Gula Berbasis Tebu Industri Gula Berbasis Tebu
1. Gula cair 1. Gula cair 1. Gula cair Subang
2 INDUSTRI Industri Farmasi dan Kosmetik
FARMASI, 1. Sediaan herbal 1. Sediaan herbal 1. Sediaan herbal Kota
KOSMETIK, DAN 2. Garam farmasi 2. Garam industri dan farmasi 2. Garam industri dan farmasi Bandung,
ALAT 3. Glucose Pharmaceutical Grade (for 3. Glucose Pharmaceutical Grade (for Kota Bogor
KESEHATAN 3. Glucose Pharmaceutical Grade (for infusion)
infusion) infusion)
4. Vaksin dan serum 4. Vaksin dan serum 4. Vaksin dan serum
5. Produk Herbal/Natural 5. Produk Herbal/Natural 5. Produk Herbal/Natural
6. Produk Kosmetik 6. Produk Kosmetik 6. Produk Kosmetik
7. Bahan baku tambahan pembuatan obat 7. Bahan baku tambahan pembuatan obat 7. Bahan baku tambahan pembuatan obat
(excipient) (excipient) (excipient)
70
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
1. Produk disposable and consumables 1. Produk disposable and consumables 1. Produk disposable and consumables Kab Bekasi,
2. Hospital Furniture 2. Hospital Furniture 2. Hospital Furniture Karawang,
3. Electromedical devices 3. Electromedical devices 3. Electromedical devices Depok, Kab
4. Diagnostic instrument 4. Diagnostic instrument 4. Diagnostic instrument Bogor,
5. PACS (Picture Archiving and 5. PACS (Picture Archiving and Communication 5. PACS (Picture Archiving and Bandung
Communication System) System) Communication System) Barat, Kota
6. Diagnostics reagents 6. Diagnostics reagents 6. Diagnostics reagents Bandung,
7. Radiologi 7. POCT (Point of Care Testing) 7. POCT (Point of Care Testing) Sumedang
8. Radiologi 8. Radiologi
3 INDUSTRI Industri Tekstil
TEKSTIL, KULIT, 1. Serat tekstil 1. Serat tekstil mikro 1. Serat tekstil nano Kabupaten
ALAS KAKI, DAN 2. Rajut 2. Dissolving pulp rayon 2. Smart apparel Bandung,
ANEKA 3. Garmen fesyen 3. PET recycle 3. Rajut Bandung
4. Tekstil Khusus 4. Garment functional & smart apparel 4. Tekstil Khusus Barat,
5. Rajut Majalengka,
Kota
Tasikmalaya,
6. Tekstil Khusus Cianjur, Kota
Cirebon, Kota
Bogor
Industri Kulit dan Alas
1. Alas kaki 1. Alas kaki 1. Produk kulit khusus (advanced material) Garut, Kota
2. Produk kulit khusus 2. Produk kulit khusus (advanced material) 2. Kulit sintetis Bogor, Kota
3. Kulit sintetis 3. Kulit sintetis 3. Bahan kulit non-konvensional Bandung,
Subang, Kota
4. Bahan kulit non-konvensional 4. Bahan kulit non-konvensional Tasikmalaya
Industri Furnitur dan Barang Lainnya Dari Kayu
Kota Cirebon,
1. Kerajinan dengan bahan baku limbah industri 1. Kerajinan dengan bahan baku limbah
1. Furniture kayu dan rotan Kab Cirebon,
pengolahan kayu industri pengolahan kayu
Ciamis
Industri Plastik, Pengolahan Karet, dan Barang dari Karet
71
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
1. Plastik untuk keperluan umum 1. Plastik untuk keperluan umum 1. Plastik untuk keperluan umum Kota Bogor,
2. Plastik untuk keperluan khusus (antara 2. Plastik untuk keperluan khusus (antara Kabupaten
2. Plastik untuk keperluan khusus (antara lain:
lain: untuk kesehatan, otomotif, dan lain: untuk kesehatan, otomotif, dan Bogor,
untuk kesehatan, otomotif, dan elektronik)
elektronik) elektronik) Bandung
3. Karet untuk keperluan umum 3. Karet untuk keperluan umum 3. Karet untuk keperluan umum Barat
4. Karet untuk keperluan khusus (antara 4. Karet untuk keperluan khusus (antara
4. Karet untuk keperluan khusus (antara lain:
lain: untuk kesehatan, otomotif, dan lain: untuk kesehatan, otomotif, dan
untuk kesehatan, otomotif, dan elektronik)
elektronik) elektronik)
4 INDUSTRI ALAT Industri Kendaraan Bermotor
TRANSPORTASI 1. Penggerak mula (engine) listrik dan fuel Kabupaten
1. Komponen otomotif 1. Penggerak mula (engine) listrik dan fuel cell
cell Bogor,
2. Penggerak mula (engine) BBM 2. Perangkat transmisi (power train) Kabupaten
3. Perangkat transmisi (power train) 3. Angkutan pedesaan multi-fungsi Bekasi,
4. Alat berat Karawang,
5. Angkutan pedesaan multi-fungsi Cikampek
Industri Kereta Api
1. Kereta listrik 1. Kereta listrik 1. Kereta listrik Kota Bandung
2. Magnetic Levitation (Maglev) 2. Magnetic Levitation (Maglev) 2. Magnetic Levitation (Maglev)
Industri Perkapalan
1. Perawatan kapal 1. Perawatan kapal 1. Perawatan kapal Kab Cirebon
Industri Kedirgantaraan
1. Pesawat terbang propeler 1. Pesawat terbang propeler 1. Pesawat terbang propeler Kota
2. Komponen pesawat 2. Komponen pesawat 2. Komponen pesawat Bandung,
3. Perawatan pesawat 3. Perawatan pesawat 3. Perawatan pesawat Majalengka
5 INDUSTRI Industri Elektronika
ELEKTRONIKA 1. Smart home appliances 1. Smart home appliances 1. Komponen elektronika Kab Bogor,
DAN Kab Bekasi,
TELEMATIKA/ICT 2. Komponen elektronika (tanpa komponen 2. Fabrikasi (foundry) semiconductor volume 2. Fabrikasi (foundry) semiconductor Karawang,
fabrikasi/ fabless) kecil volume kecil Bandung
Barat
72
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
Industri Komputer
Kab Bekasi,
1. Komputer 1. Komputer high speed 1. Komputer high speed
Karawang
Industri Peralatan Komunikasi
1. Transmisi telekomunikasi (radar dan Kota
1. Transmisi telekomunikasi 1. Transmisi telekomunikasi (radar dan satelit)
satelit) Bandung, Kab
Bekasi,
2. Smart mobile phone 2. Smart mobile phone
Karawang
6 INDUSTRI Industri Alat Kelistrikan
PEMBANGKIT 1. Motor/generator listrik 1. Motor/ generator listrik 1. Motor/ generator listrik Kab Bogor,
ENERGI 2. Baterai 2. Baterai (quick charging) 2. Baterai (quick charging) Kab Bekasi,
3. Solar cell 3. Solar cell 3. Solar cell Karawang,
4. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir 4. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kota Bandung
7 INDUSTRI Industri Mesin dan Perlengkapan
BARANG 1. Mesin Computer Numerical Control (CNC) 1. Industrial tools 1. CNC controller Kab Bogor,
MODAL, 2. Industrial tools 2. CNC controller 2. Flexible Machining center Bekasi,
KOMPONEN, 3. Otomasi proses produksi untuk 3. Otomasi proses produksi untuk Karawang,
BAHAN elektronika dan pengolahan pangan 3. Flexible Machining center elektronika dan pengolahan pangan Kota Bandung
PENOLONG, 4. Otomasi proses produksi untuk elektronika
DAN JASA dan pengolahan pangan
INDUSTRI Industri Komponen
1. Kemasan (packaging) (basis karton dan 1. Kemasan berkualitas tinggi (high 1. Kemasan berkualitas tinggi (high Kab Bogor,
plastik) qualitypackaging) (basis karton dan plastik) qualitypackaging) (basis karton dan plastik) Kab Bekasi,
2. Pengolahan karet dan barang dari karet: 2. Barang-barang karet dan plastik Karawang
2. Barang-barang karet dan plastik engineering
ban pneumatic, ban luar, ban dalam, dll. engineering
3. Ban vulkanisir ukuran besar (Giant 3. Ban vulkanisir ukuran besar (Giant vulcanised 3. Ban vulkanisir ukuran besar (Giant
vulcanised tyre) (untuk pesawat offroad) tyre) (untuk pesawat offroad) vulcanised tyre) (untuk pesawat offroad)
4. Barang karet untuk keperluan industri
4. Zat aditif 4. Zat aditif
dan komponen otomotif
5. Zat aditif 5. Zat pewarna tekstil (dye stuff), plastik, dan 5. Zat pewarna tekstil (dye stuff), plastik,
73
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
karet (pigmen) dan karet (pigmen)
6. Zat pewarna tekstil (dye stuff), plastik, 6. Bahan kimia anorganik (antara lain: yodium 6. Bahan kimia anorganik (antara lain:
dan karet (pigmen) dan mineral laut) yodium dan mineral laut)
7. Bahan kimia anorganik (antara lain:
yodium dan mineral laut)
Industri Bahan Penolong
1. Katalis 1. Katalis 1. Katalis Kab Bekasi,
Karawang,
Cikampek,
Indramayu,
2. Pelarut (solvent) 2. Pelarut (solvent) 2. Pelarut (solvent) Kab Bogor
Jasa Industri
1. Perancangan pabrik 1. Perancangan industri 1. Perancangan industri Kota Bekasi,
2. Jasa proses industri (presisi dan bernilai 2. Jasa proses industri (presisi dan bernilai Kab Bekasi,
2. Jasa proses industri
tambah tinggi) tambah tinggi) Kota
Bandung,
3. Pemeliharaan mesin/peralatan industri 3. Pemeliharaan mesin/peralatan industri 3. Pemeliharaan mesin/peralatan industri
Karawang
8 INDUSTRI HULU Industri Oleofood
AGRO 1. Olein, 1. Specialty fats (coco butter substitute) 1. Specialty fats (coco butter substitute) Sukabumi,
2. Stearin, 2. Tocopherol Cianjur,
3. Gliserol, 3. Betacaroten Garut,
4. Asam organik dan alkohol dari limbah Tasikmalaya,
4. Coco butter substitute, industri sawit Ciamis,
5. Margarin, Bekasi,
6. Shortening, Pangandaran
7. Other specialty fats.
Industri Oleokimia
1. Asam lemak nabati 1. Methyl esters 1. Methyl esters Sukabumi,
2. fatty alcohols 2. Plastik bio berbasis limbah industri sawit 2. Plastik bio berbasis limbah industri sawit Cianjur,
3. fatty amine 3. Minyak atsiri 3. Minyak atsiri Garut,
74
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
4. methyl ester sulfonat (biosurfactant) Tasikmalaya,
5. biolubricant (rolling oils) Ciamis
6. Gliserin yang berbasis kimia (glycerine
based chemicals)
7. Minyak atsiri
8. Isopropil palmitat (IPP) dan
9. Asam stearat (stearic acid)
Industri Kemurgi
1. Biodiesel (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) 1. Biodiesel, 1. Biodiesel (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) Karawang,
2. Bioavtur (Bio jet fuel). 2. Bioetanol, 2. Bioavtur (Bio jet fuel). Cikampek,
3. Bioavtur (Bio jet fuel), 3. Nano cellulose derivatives Indramayu
4. Bio-based fiber and polymers (carbon
4. Biogas dari palm oil mill effluent (POME)
viber, vivious)
5. Biomaterial untuk peralatan medis, aromatic
building blocks berbasis lignin untuk sitesis 5. New generation of biobased composite
obat/farmasi.
6. Secondary biofuel (bioetanol), bioetanol
6. Bioetanol berbahan baku lignoselulosa dan
(berbahan baku lignoselulosa), secondary
limbah biomassa
biofuel(biomass pyrolysis gasification)
Industri Pakan
Bekasi,
Karawang,
1. Ransum dan suplemen pakan ternak dan
1. Suplemen pakan ternak dan aquaculture Cikampek,
aqua culture
Cirebon,
Garut
Industri Barang dari Kayu
1. Komponen berbasis kayu (wood working, Kota Cirebon,
1. Serat bambu untuk tekstil 1. Wood moulding products
laminated, and finger joint) Kab Cirebon
2. Aneka produk berbasis limbah industri kayu
9 INDUSTRI Industri Pengolahan dan Pemurnian Besi dan Baja Dasar
75
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
LOGAM DASAR 1. Paduan besi (ferro alloy) 1. Paduan besi (ferro alloy) 1. Seamless pipe Bekasi,
DAN BAHAN 2. Baja untuk keperluan khusus (antara lain: 2. Baja tahan karat (stainless steel long and flat Karawang,
2. Paduan besi (ferro alloy)
GALIAN BUKAN untuk kesehatan, pertahanan, otomotif) products) Cikampek,
LOGAM 3. Baja untuk keperluan khusus (antara lain: Sukabumi
3. Baja tahan karat dekoratif
untuk kesehatan, pertahanan, otomotif)
4. Baja untuk keperluan khusus (antara lain:
untuk kesehatan, pertahanan, otomotif)
Industri Logam Mulia, Tanah Jarang (Rare Earth), dan Bahan Bakar Nuklir
1. Logam mulia 1. Logam mulia untuk dekorasi dan perhiasan 1. Logam mulia untuk komponen elektronik Kab Bogor
2. Logam tanah jarang untuk komponen
2. Konsentrat logam tanah jarang 2. Logam tanah jarang
elektronik
3. Logam tanah bahan bakar nuklir
Industri Bahan Galian Non-logam
1. Semen 1. Keramik 1. Keramik maju (advanced ceramic) Kab Bogor,
2. Keramik 2. Kaca/Gelas 2. Kaca/gelas dekorasi/kualitas tinggi Kab Cirebon,
3. Kaca/gelas 3. Refractory Bekasi,
4. Kaca/gelas Pharmaceutical Grade Karawang
5. Refractory
10 INDUSTRI KIMIA Industri Petrokimia Hulu
DASAR 1. Etilena 1. Asam formiat 1. Etilena Indramayu,
BERBASIS 2. Propilena 2. O-Xylena 2. Propilena Purwakarta,
MIGAS DAN 3. Butadiene 3. Benzena 3. Butadiene Karawang
BATUBARA 4. P-xylena 4. Toluena 4. P-Xylena
5. Metanol 5. Metanol
6. Ammonia 6. Ammonia
7. Benzena
8. Toluena
9. Asam formiat
10. Parafin Liquid
Industri Kimia Organik
76
Industri Jenis Industri LOKASI
No
Unggulan 2018-2022 2023-2027 2028-2038
1. Carbon black 1. Kaprolaktam 1. Kaprolaktam, Bekasi,
2. Asam Tereftalat 2. Cumene 2. Metil Metakrilat Karawang,
3. Asam Asetat 3. Propilen Glikol 3. Asam Asetat Purwakarta
4. Akrilonitril 4. Etilen Glikol
5. Bis Fenol A 5. Fenol
6. Asam Fumarat
7. Ptalic Anhidrat
Industri Pupuk
1. Pupuk tunggal (basis nitorgen, fosfat, dan Karawang
1. Pupuk tunggal (basis nitrogen) 1. Pupuk tunggal (basis fosfat dan kalium)
kalium)
2. Pupuk majemuk 2. Pupuk majemuk 2. Pupuk majemuk
Industri Resin Sintetik dan Bahan Plastik
1. Low-density polyethylene (LDPE) 1. Metil Metakrilat 1. LDPE Bekasi,
2. High-density polyethylene (HDPE) 2. Polikarbonat 2. HDPE Karawang,
3. Polypropylene (PP) 3. Polivinil Alkohol 3. PP Purwakarta,
4. Nilon 4. Nilon Indramayu
5. Polyethylene terephthalate 5. PET
6. Akrilik 6. Akrilik
7. Polyvinyl Chloride (PVC)
Industri Barang Kimia Lainnya
1. Propelan 1. Propelan 1. Propelan Karawang
2. Bahan peledak 2. Bahan peledak
77
Adapun program dan kegiatan bagi setiap industri unggulan dijabarkan dalam tabel IV-2 hingga IV-
14.
1. INDUSTRI PANGAN
Tabel IV-2 Program Pengembangan Industri Pangan
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2037 2038
1 Mengupayakan ke Dinas Dinas terkait v v v v v v v
tersediaan dan terkait UKM
penyaluran bahan Perindustri Perindustrian
baku industri an dan Perdagangan,
pangan (ikan, Perdagang Dinas terkait
susu, coklat, kopi, an, Dinas pertanian
dan teh) melalui terkait dan pangan,
koordinasi Perkebuna Dinas terkait
dengan dinas n, Dinas Bina Marga
terkait terkait
Pangan dan
Peternakan
, Dinas
terkait
Pertanian,
Dinas
terkait Bina
Marga
2 Meningkatkan Kemen Dinas Dinas terkait v v v v v v
ketersediaan trian terkait UKM
bahan baku baik Perind Perindustri Perindustrian
melalui koordinasi ustrian an dan Perdagangan,
dalam provinsi Perdagang Dinas terkait
maupun dengan an, Dinas pertanian
provinsi lain terkait dan pangan
penghasil bahan Perkebuna
baku industri n, Dinas
pangan terkait
Pangan dan
Peternakan
, Dinas
terkait
Pertanian,
3 Menyiapkan SDM Dinas Dinas terkait Pergur v v v v v v v
berkompeten di terkait UKM uan
bidang industri Perindustri Perindustrian Tinggi
pangan melalui an dan Perdagangan, dan
diklat dan Perdagang Dinas Tenaga Sekola
pendampingan an, Dinas Kerja h
serta terkait Vokasi
berkoordinasi Ketenagake
dengan lembaga rjaan
pendidikan
terkait;
4 Membangun Kemen Badan Pergur v v v v v v Menin
kerjasama dengan trian Penelitian uan gkatka
lembaga litbang Riset, dan Tinggi, n
dan perguruan Teknol Pengemba Balai kerjasa
tinggi untuk ogi ngan Litban ma
meningkatkan dan Daerah g denga
78
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2037 2038
implementasi Pergur n
inovasi teknologi uan lemba
industri pangan Tinggi ga
litbang
dan
pergur
uan
tinggi
untuk
menin
gkatka
n
imple
menta
si
inovasi
teknol
ogi
industr
i
panga
n;
5 Mendorong Badan Dinas Dinas terkait Pergur v v v v v v Memfa
peningkatan Standa terkait UKM uan silitasi
efisiensi proses rdisasi Perindustri Perindustrian Tinggi, pening
pengolahan dan Nasion an dan Perdagangan Perusa katkan
penjaminan mutu al Perdagang haan kualifik
produk an, Badan asi,
Penelitian kapasit
as dan
kema
mpuan
laborat
orium
uji
mutu
produk
panga
n;
6 Mengkoordinasik Kemen Dinas v v v v v v Mema
an trian terkait ntapka
pengembangan Perhub Perindustri n
sistem logistik ungan, an dan kebijak
untuk Kemen Perdagang an
meningkatkan terian an, Dinas terkait
efisiensi produksi Pekerj terkait Bina infrastr
dan distribusi aan Marga, uktur
produk pangan; Umum Dinas dan
dan terkait pembi
Perum Perhubung ayaan
ahan an, Badan industr
Rakyat Perencana i
Indone an melipu
sia Pembangu ti
nan Daerah akses
79
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2037 2038
7 Menfasilitasi Dinas Dinas terkait v v v v v lahan,
akses terhadap terkait UKM sarana
pembiayaan yang Koperasi Perindustrian logistik
kompetitif bagi dan Usaha Perdagangan, ,
industri pangan Kecil, Dinas Dinas terkait keters
skala kecil dan terkait pertanian ediaan
menengah; Penanama dan pangan utilitas
n Modal dan
energi
untuk
menin
gkatka
n daya
saing
industr
i
panga
n;
8 Mendorong Dinas Pergur v v v v v v
kerjasama terkait uan
industri Perindustri Tinggi,
internasional an dan Perusa
untuk alih Perdagang haan
teknologi, an, Badan
peningkatan Penelitian,
investasi dan Dinas
penguasaan pasar terkait
ekspor; Penanama
n Modal
9 Mengupayakan Dinas Dinas terkait v v v v v v
promosi dan terkait UKM
perluasan pasar Perindustri Perindustrian
produk industri an dan Perdagangan
pangan di dalam Perdagang
dan luar Jawa an
Barat.
10 Memantapkan Kemen Dinas v v v
zonasi/ kawasan trian terkait
industri untuk Perind Perindustri
industri pangan; ustrian an dan
, Perdagang
Kemen an, Badan
terian Perencana
Agraria an
dan Pembangu
Tata nan Daerah
Ruang,
Kemen
trian
Pekerj
aan
Umum
dan
Perum
ahan
Rakyat
80
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2037 2038
11 Mendorong Badan Dinas Dinas terkait Pergur v v v v v v v
penerapan sistem Standa terkait UKM uan
produksi bersih rdisasi Perindustri Perindustrian Tinggi,
(reduce, reuse, Nasion an dan Perdagangan Perusa
recycle) berbasis al Perdagang haan
inovasi dan an, Dinas
teknologi ramah terkait
lingkungan Koperasi
dan Usaha
Kecil
12 Mendorong Dinas Dinas terkait v v v v v v v
tumbuhnya terkait UKM
sentra IKM Perindustri Perindustrian
pangan di Jawa an dan Perdagangan
Barat Bagian Perdagang
Timur dan Selatan an
13 Penguatan Dinas Dinas terkait v v v v v v v
Kawasan Industri terkait UKM
berbasis Pangan Perindustri Perindustrian
eksisting an dan Perdagangan
Perdagang
an
84
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
5 Memfasilitasi akses Kement Dinas Dinas v v v v v v Mengu
pembiayaan untuk rian terkait terkait payaka
peningkatan Riset, Perindus UKM n
kapasitas industri Teknolo trian dan Perindustr penge
alat kesehatan gi dan Perdagan ian mbang
dasar masal Perguru gan, Perdagang an
melalui revitalisasi an Dinas an lanjuta
pemesinan dan Tinggi terkait n
alat pengukuran; Penanam untuk
an pengu
Modal, atan
Dinas kema
terkait mpuan
Koperasi ,
dan kualita
Usaha s, dan
Kecil efisein
si
industr
i alat
keseha
tan;
6 Melakukan Badan Dinas Dinas Perusah v v v v v v Melak
pembinaan Standar terkait terkait aan ukan
mengenai disasi Perindus UKM pembi
standardisasi dan Nasiona trian dan Perindustr naan
Hak atas kekayaan l Perdagan ian lanjuta
intelektual atas gan, Perdagang n
produk alat Dinas an menge
kesehatan di Jawa terkait nai
Barat; Koperasi standa
dan rdisasi
Usaha dan
Kecil Hak
atas
kekaya
an
intelek
tual
atas
produk
alat
keseha
tan di
Jawa
Barat;
7 Mengembangkan Dinas Dinas Perguru v v v v v v Menge
penguatan IKM terkait terkait an mbang
modern penghasil Perindus UKM Tinggi, kan
komponen alat trian dan Perindustr Balai pengu
kesehatan melalui Perdagan ian Litbang, atan
pembinaan dan gan, Perdagang Perusah lanjuta
fasilitas nonfiskal. Dinas an aan n IKM
terkait moder
Penanam n
an pengh
85
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Modal, asil
Dinas kompo
terkait nen
Koperasi alat
dan keseha
Usaha tan
Kecil melalu
i
pembi
naan
dan
fasilita
s
nonfisk
al.
8 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v
tumbuhnya sentra terkait terkait
IKM alat kesehatan Perindus UKM
di Jawa Barat trian dan Perindustr
bagian Timur Perdagan ian
gan Perdagang
an
86
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Usaha design)
Kecil industri
alas
kaki
untuk
perluas
an
pasar
global;
3 Merumuskan Dinas v v v v v v Menduk
kebijakan turunan terkait ung
dari Pemerintah Perindus pengem
Pusat agar industri trian dan bangan
garmen Perdagan bahan
dipersyaratkan gan, baku
menggunakan kain DRPD dari
lokal atau Jawa alam
Barat secara dan
bertahap; sintetis
yang
berkuali
tas
tinggi;
4 Mengembangkan Dinas Dinas Perguru v v v v v v Menduk
kompetensi kerja terkait terkait an ung
SDM industri Perindus UKM Tinggi peningk
tekstil sesuai trian dan Perindustr dan atan
Standar Perdagan ian Sekolah kemam
Kompetensi Kerja gan, Perdagan Vokasi puan
Nasional Indonesia Dinas gan, Dinas produks
(SKKNI) terkait Tenaga i
Ketenaga Kerja industri
kerjaan, kulit
Dinas khusus
Pendidik untuk
an penggu
naan di
industri;
5 Memfasilitasi Badan Dinas Dinas Perguru v v v v v v Melaksa
penguatan tempat Standar terkait Tenaga an nakan
uji kompetensi disasi Ketenaga Kerja Tinggi pengaw
(TUK) dan lembaga Nasiona kerjaan dan asan
sertifikasi SDM l Sekolah standari
industri tekstil; Vokasi sasi
bahan
baku
untuk
industri
kulit
dan alas
kaki
untuk
menceg
ah
barang
impor
87
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
berkuali
tas
rendah;
88
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
meningkatkan terkait
kualitas dan Koperasi
efisiensi; dan
Usaha
Kecil
9 Mendukung Dinas Dinas v v v v v v v
kebijakan sistem terkait terkait
agunan mesin Perindus UKM
tekstil untuk trian dan Perindustr
pembiayaan Perdagan ian
industri; gan, Perdagan
Dinas gan
terkait
Penanam
an
Modal,
Dinas
terkait
Koperasi
dan
Usaha
Kecil
10 Mengawasi Badan Dinas Dinas v v v v v v Memfas
penerapan Standar terkait terkait ilitasi
standardisasi di disasi Perindus UKM perlindu
industri & Nasiona trian dan Perindustr ngan
perlindungan l Perdagan ian hak atas
terhadap Hak atas gan, Perdagan kekayaa
kekayaan Dinas gan n
intelektual design terkait intelekt
produk tekstil; Koperasi ual
dan design
Usaha produk
Kecil alas
kaki
yang
dihasilk
an di
Jawa
Barat;
11 Mendukung peran Dinas Dinas Perusah v v v v v v v
asosiasi untuk terkait terkait aan,
memperkuat Perindus UKM Asosiasi
kolaborasi antar trian dan Perindustr
pelaku industri Perdagan ian
sepanjang rantai gan, Perdagan
pasok industri Dinas gan
tekstil dan produk terkait
tekstil. Koperasi
dan
Usaha
Kecil
12 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v
tumbuhnya sentra terkait terkait
IKM tekstil tekstil Perindus UKM
di Jawa Barat trian dan Perindustr
89
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
bagian Timur Perdagan ian
gan Perdagan
gan
90
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
ma
dengan
dinas
terkait;
91
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
perlindu
ngan
HKI
(paten,
hak
cipta);
6 Memfasilitasi akses Kement Dinas Dinas v v v v v v Menga
terhadap sumber rian terkait terkait wasi
pembiayaan yang Perindu Koperasi UKM penerap
kompetitif untuk strian dan Perindustr an
meningkatkan Usaha ian standari
kinerja ekspor Kecil, Perdagang sasi
furnitur; Dinas an kualitas
terkait produk
Perindus dan
trian dan fasilitasi
Perdagan untuk
gan, peningk
Dinas atan
terkait daya
Penanam saing
an Modal industri
furnitur
e.
7 Mendukung Dinas Dinas v v v v v v v
promosi dan terkait terkait
perluasan pasar Koperasi UKM
guna mendorong dan Perindustr
tumbuhnya Usaha ian
industri furniture Kecil Perdagang
rotan Provinsi Jawa an
Barat.
8 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v
tumbuhnya sentra terkait terkait
IKM kayu di Jawa Perindus UKM
Barat bagian Timur trian dan Perindustr
Perdagan ian
gan Perdagang
an
92
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
2 Mendukung Kement Dinas Dinas v v v v v v Mend
Pemerintah Pusat rian terkait terkait ukun
dalam melakukan Perindu Perindus Koperasi g
penguatan sub strian trian dan UKM dan Peme
sektor industri Perdagan Perindustr rintah
pemesinan. gan ian Pusat
Perdagang dala
an m
melak
ukan
peng
uatan
sub
sekto
r
indus
tri
peme
sinan
melal
ui
revita
lisasi
mesin
dan
peral
atan
presis
i pada
indus
tri
keret
a api
dan
pesa
wat
terba
ng
dan
roket
pelun
cur ;
3 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v Memf
penyediaan bahan rian terkait aan asilita
baja dan non baja Perindu Perindus si
serta paduannya, strian trian dan penel
dan bahan Perdagan itian
pendukung gan dan
(komposit, keramik peng
plastik dan karet) emba
yang memenuhi ngan
kebutuhan spesifik mater
bagi industri alat ial
transportasi maju
melalui kerjasama (kom
dengan dinas posit,
93
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
terkait; kera
mik,
plasti
k,
karet
dan
prope
lan)
deng
an
spesif
ikasi
yang
sesua
i bagi
indus
tri
alat
trans
porta
si
melal
ui
kerjas
ama
deng
an
dinas
terkai
t;
4 Mendukung Kement Dinas v v v v v v v
regulasi tentang rian terkait
ijin transportasi Perindu Perindus
darat, laut dan strian trian dan
udara yang Perdagan
ditetapkan gan
pemerintah pusat;
5 Mengembangkan Kement Dinas V v v v v v v
sistem untuk status rian terkait
legal kepemilikan Perindu Perindus
mesin yang strian trian dan
diperlukan bagi Perdagan
penjaminan gan
pinjaman ;
6 Mendukung Kement Dinas Perguru V v v v v v v
kebijakan tahapan rian terkait an
penguasaan Perindu Perindus Tinggi
teknologi pada strian, trian dan
bahan bakar (fosil Kement Perdagan
& non fosil) untuk rian gan
penggerak mula ; Riset
dan
Perguru
an
Tinggi
94
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
7 Mendukung Dinas Dinas V v v v v v v
pengawasan terkait terkait
standardisasi Perindus Koperasi
produk, proses, trian dan UKM dan
manajemen Perdagan Perindustr
(ISO9000, gan ian
ISO14000, dan Perdagang
ISO26000), dan an
industri hijau, serta
spesifikasi teknis,
dan pedoman tata
cara di industri
transportasi;
8 Mendukung Kement Dinas Dinas V v v v v v v
pengembangan rian terkait terkait
kawasan industri Perindu Perindus Koperasi
dan sentra IKM strian trian dan UKM dan
khusus industri alat Perdagan Perindustr
transportasi; gan ian
Perdagang
an
9 Memfasilitasi Kement Dinas Dinas V v v v v v v
penguatan sentra rian terkait terkait
IKM modern Perindu Perindus Koperasi
(logam, karet, strian trian dan UKM dan
plastik, kulit) Perdagan Perindustr
pendukung industri gan ian
transportasi secara Perdagang
umum yang an
dilengkapi dengan
UPT proses dan
pengukuran
presisi;
10 Mendukung Kement Dinas Perusah V v v v v v v
pengembangan rian terkait aan,
kapasitas industri Perindu Perindus Perguru
pemesinan melalui strian trian dan an
upaya efisiensi Perdagan Tinggi
produksi termasuk gan
penghematan
penggunaan
energi;
11 Mendukung Dinas Perguru V v v v v v v
pengembangan terkait an
komponen logam Perindus Tinggi
terstandar untuk trian dan
efisiensi industri Perdagan
alat transportasi; gan
12 Mendukung Kement Dinas Perusah V v v v v v v
penyediaan dan rian terkait aan,
peningkatan Perindu Perindus Perguru
kemampuan SDM strian trian dan an
dengan Perdagan Tinggi
kompetensi pada gan
design
engineering,
95
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
proses presisi,
pengukuran
presisi, dan
mekatronika/
robotika melalui
pelatihan,
bimbingan teknis,
serta melalui kerja
sama dengan pihak
terkait;
13 Mengembangkan Kement Dinas V v v v v v v
regulasi turunan rian terkait
alih daya yang Perindu Perindus
memadai untuk strian trian dan
pembentukan iklim Perdagan
usaha agar dapat gan
memberikan
jaminan pasokan
melalui kegiatan
alih daya
(outsourcing)
proses, produk dan
SDM;
14 Memfasilitasi Dinas Dinas Perusah V v v v v v v
pengembangan terkait terkait aan,
jumlah dan Perindus Koperasi Perguru
kompetensi trian dan UKM dan an
konsultan IKM Perdagan Perindustr Tinggi
pada sentra khusus gan ian
IKM industri alat Perdagang
transportasi; an
15 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v Memf
penguasaan rian terkait aan, asilita
teknologi sistem Riset Perindus Perguru si
manufaktur bagi dan trian dan an Penel
industri alat Perguru Perdagan Tinggi itian
transportasi yang an gan dan
efisien; Tinggi peng
emba
ngan
tekno
logi
bagi
indus
tri
alat
trans
porta
si
masal
mode
rn
melal
ui
kerjas
ama
96
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
deng
an
instit
usi
pendi
dikan
dan
penel
itian
16 Mendukung Kement Dinas Perusah V v v v v v v
pengembangan rian terkait aan,
design center Perindu Perindus Perguru
industri alat strian trian dan an
transportasi Perdagan Tinggi
gan
17 Mendorong Dinas Dinas V v v v v v v
tumbuhnya sentra terkait terkait
IKM transportasi di Perindus UKM
Jawa Barat bagian trian dan Perindustr
Timur Perdagan ian
gan Perdagang
an
98
5 Mendukung alih Kement Dinas Perusah v v v v v v Memf
teknologi industri rian terkait aan, asilita
baterai untuk Perindu Perindus Perguru si
keperluan strian, trian dan an peng
elektronika melalui Kement Perdagan Tinggi uasaa
akuisisi industri rian gan n
baterai yang Riset, tekno
memiliki teknologi Teknolo logi
maju; gi, dan dan
Perguru produ
an ksi
Tinggi melal
ui
akuisi
si
indus
tri
alat
uji
dan
peng
ukura
n
maju;
6 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v v
pengembangan rian terkait aan,
industri radar dan Perindu Perindus Perguru
satelit, termasuk strian, trian dan an
stasiun relay; Kement Perdagan Tinggi
rian gan
Riset,
Teknolo
gi, dan
Perguru
an
Tinggi
7 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v Memf
pendirian pabrik rian terkait aan, asilita
komponen mikro- Perindu Perindus Perguru si
nano elektronika strian, trian dan an pendi
Kement Perdagan Tinggi rian
rian gan pabri
Riset, k
Teknolo found
gi, dan ry
Perguru peng
an hasil
Tinggi mater
ial
semic
ondu
ctor
denga
n
volu
me
kecil
untuk
keper
99
luan
khusu
s;
8 Mendukung Kement Dinas Dinas Perusah v v v v v v v
pengembangan rian terkait terkait aan,
kawasan industri Perindu Perindus Koperasi Perguru
dan/ atau sentra strian trian dan UKM dan an
khusus (techno- Perdagan Perindustr Tinggi
park) mikro- gan ian
elektronika dan Perdagang
telematika yang an
diisi oleh industri
ICT;
9 Meningkatkan Kement Dinas Dinas Perusah v v v v v v v
kemampuan dan rian terkait terkait aan,
peran IKM Perindu Perindus Koperasi Perguru
penghasil strian trian dan UKM dan an
komponen untuk Perdagan Perindustr Tinggi
industri elektronika gan ian
melalui Perdagang
pengembangan an
sentra khusus
dengan UPT yang
dilengkapi alat
ukur dan alat uji
mekanis dan
kelistrikan yang
presisi melalui
kerjasama dengan
pihak terkait;
10 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v v
penguasaan rian terkait aan
teknologi dan Perindu Perindus
produksi melalui strian trian dan
akuisisi industri Perdagan
alat uji dan gan
pengukuran maju;
11 Mendukung Kement Dinas Dinas v v v v v Memf
pelaksanaan rian terkait terkait asilita
pemetaan dan Perindu Perindus Koperasi si
pengembangan strian trian dan UKM dan penge
potensi rare earth Perdagan Perindustr mban
material yang gan ian gan
berpotensi untuk Perdagang rare
dikembangkan an earth
menjadi material mater
nano-bio ICT; ial
yang
berpo
tensi
untuk
dikem
bangk
an
menj
adi
mater
ial
unggu
100
l pada
nano-
bio
ICT
12 Mendukung Kement Dinas Perusah v v v v v v v
pengembangan rian terkait aan,
industri Perindu Perindus Perguru
permesinan mikro strian, trian dan an
(micro machining). Kement Perdagan Tinggi
rian gan
Riset,
Teknolo
gi, dan
Perguru
an
Tinggi
13 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v
tumbuhnya sentra terkait terkait
IKM elektronika Perindus UKM
dan telematika di trian dan Perindustr
Jawa Barat bagian Perdagan ian
Timur gan Perdagang
an
101
Pemangku Kepentingan Tahun
No. Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
2 Mendukung Kement Dinas v v v v
pemetaan proses erian Energi
dan teknologi Energi dan
industri yang lahap dan Sumber
energi untuk Sumber Daya
implementasi Daya Mineral,
manajemen energi Mineral Dinas
dan penyusunan Indones terkait
kebijakan industri ia, Perindus
yang hemat energi; Kement trian dan
rian Perdagan
Perindu gan
strian
3 Mendukung Kement Dinas v v v v
kebijakan energi erian Energi
terbarukan Energi dan
termasuk insentif, dan Sumber
penyediaan Sumber Daya
infrastruktur dan Daya Mineral,
pelestarian/keseim Mineral Dinas
bangan sumber Indones terkait
melalui kerjasama ia, Perindus
dengan dinas Kement trian dan
terkait; rian Perdagan
Perindu gan
strian
4 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v
penelitian dan erian Energi an
pengembangan Energi dan Tinggi,
potensi rare earth dan Sumber Balai
elements (REE) Sumber Daya Peneliti
Daya Mineral, an
Mineral Badan
, Penelitia
Kement n dan
rian Pengemb
Riset, angan
Teknolo Daerah
gi dan
Perguru
an
Tinggi
5 Mendukung Kement Dinas v v v v v v
pendirian pabrik/ rian terkait
pusat pengolahan Perindu Perindus
bahan baku strian trian dan
pembuat magnet; Perdagan
gan
6 Mendukung Kement Dinas v v v v v Memf
pendirian pabrik erian Energi asliita
yang mengolah Energi dan si
material menjadi dan Sumber pendi
komponen Sumber Daya rian
pembangkit listrik Daya Mineral, pabri
tenaga surya; Mineral Dinas k
, terkait mater
102
Pemangku Kepentingan Tahun
No. Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Kement Perindus ial
rian trian dan untuk
Perindu Perdagan solar
strian gan cell;
103
Pemangku Kepentingan Tahun
No. Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
tri
dan
masy
araka
t
melal
ui
kerjas
ama
denga
n
pihak
terkai
t;
10 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v v
pengembangan erian Energi an
riset kabel Energi dan Tinggi,
konduktor khusus dan Sumber Balai
dan logam magnet Sumber Daya Peneliti
berdaya tinggi Daya Mineral, an
untuk Mineral Badan
menghasilkan , Penelitia
motor/generator Kement n dan
listrik yang efisien; rian Pengemb
Riset, angan
Teknolo Daerah
gi dan
Perguru
an
Tinggi
11 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v v
pengembangan erian Energi an
dan penguasaan Energi dan Tinggi,
teknologi design dan Sumber Balai
dan engineering Sumber Daya Peneliti
untuk pembangkit Daya Mineral, an
listrik yang efisien Mineral Badan
termasuk , Penelitia
penguasaan HKI Kement n dan
dan penjaminan rian Pengemb
resiko teknologi; Riset, angan
Teknolo Daerah
gi dan
Perguru
an
Tinggi
12 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v v
penguasaan erian Energi an
teknologi dan Energi dan Tinggi,
produksi melalui dan Sumber Balai
akuisisi industri Sumber Daya Peneliti
alat uji dan Daya Mineral, an
pengukuran yang Mineral Badan
sudah maju; , Penelitia
Kement n dan
rian Pengemb
104
Pemangku Kepentingan Tahun
No. Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Riset, angan
Teknolo Daerah
gi dan
Perguru
an
Tinggi
13 Mendukung Kement Badan Perguru v v v v v v Memf
pengembangan rian Penelitia an asilita
teknologi produksi Riset, n dan Tinggi, si
hidrogen dan fuel Teknolo Pengemb Balai peng
cell untuk gi dan angan Peneliti emba
penggerak mula di Perguru Daerah, an ngan
produk alat an Dinas produ
transportasi. Tinggi, Industri ksi
Kement dan hidro
erian Perdagan dgen
Perindu gan secar
strian a
masal
untuk
pemb
angkit
fuel
cell;
14 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v
tumbuhnya sentra terkait terkait
IKM terkait industri Perindus UKM
pembangkit energi trian dan Perindustr
di Jawa Barat Perdagan ian
bagian Timur gan Perdagang
an
105
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
pembangunan serta
industri pada peng
banyak sektor; urang
an
impor
.
106
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
3 Mendukung Kement Dinas v v v v v v Memf
pengembangan rian terkait asilita
kapasitas industri Perindu Perindus si
pemesinan melalui strian, trian dan peng
upaya efisiensi Kement Perdagan emba
produksi termasuk rian gan ngan
penghematan Perindu tekno
penggunaan strian, logi
energi; Kement dan
rian kapas
Riset itas
dan indus
Perguru tri
an peme
Tinggi sinan
melal
ui
upaya
efisie
nsi
produ
ksi
terma
suk
peng
hema
tan
pengg
unaa
n
energ
i
4 Mendukung Kement Dinas v v v v v v Memf
penyediaan bahan rian terkait asilita
baja dan non baja Perindu Perindus si
serta paduannya strian trian dan peng
yang memenuhi Perdagan emba
kebutuhan spesifik gan ngan
bagi industri tekno
pemesinan; logi
dan
peny
ediaa
n
baha
n baja
dan
non
baja
serta
padu
annya
yang
mem
enuhi
kebut
107
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
uhan
spesif
ik
bagi
indus
tri
peme
sinan
5 Mendukung Kement Dinas Perguru v v v v v v Memf
pengembangan rian terkait an asilita
dan penyediaan Perindu Perindus Tinggi, si
bahan pendukung strian, trian dan Balai peng
(komposit dan Kement Perdagan Peneliti emba
keramik) dengan rian gan, an ngan
spesifikasi yang Riset Badan tekno
sesuai bagi industri dan Penelitia logi
tools; Perguru n dan dan
an Pengemb peny
Tinggi angan ediaa
Daerah n
baha
n
pend
ukun
g
(kom
posit,
kera
mik)
deng
an
spesif
ikasi
yang
sesua
i bagi
indus
tri
peme
sinan
6 Memfasilitasi Kement Dinas Perguru v v v v v Meni
penyediaan dan rian terkait an ngkat
peningkatan Perindu Perindus Tinggi, kan
kemampuan SDM strian, trian dan Balai peng
dengan Kement Perdagan Peneliti uasaa
kompetensi pada rian gan, an n
design Riset tekno
engineering, dan logi
proses presisi, Perguru prose
pengukuran an s dan
presisi, dan Tinggi rekay
mekatronika/robot asa
ika melalui produ
kerjasama ; k
indus
tri
108
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
penu
njang
indus
tri
ungg
ulan
melal
ui
penel
itian
dan
peng
emba
ngan
yang
terint
egrasi
7 Meningkatkan Dinas Dinas Perguru v v v v v v Memf
peran IKM dalam terkait terkait an asilita
rantai pasok Perindus Koperasi Tinggi, si
komponen industri trian dan UKM dan Balai peng
pemesinan melalui Perdagan Perindustr Peneliti emba
pengembangan gan ian an ngan
sentra industri Perdagang sentr
pembuatan tools an a IKM
dan komponen mode
presisi yang rn
dilengkapi dengan khusu
UPT proses dan s
pengukuran mem
presisi; produ
ksi
komp
onen
presis
i
tersta
ndari
sasi
untuk
menu
njang
kawa
san
indus
tri
khusu
s
peme
sinan
8 Memfasilitasi Badan Dinas Perguru v v v v v v v
pengembangan Standar terkait an
komponen logam disasi Perindus Tinggi,
& bukan logam Nasiona trian dan Balai
terstandar untuk l Perdagan Peneliti
efisiensi industri gan an
109
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
pemesinan dan
industri lainnya;
111
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
IKM;
113
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
3 Meningkatkan Kement Dinas Perguru v v v v v v Mend
kemampuan rian terkait an orong
penguasaan dan Riset, Perindus Tinggi, efekti
pengembangan Teknolo trian dan Balai vitas
inovasi teknologi gi dan Perdagan Litbang kegiat
industri hulu agro Perguru gan, an
melalui penelitian an Badan peneli
dan Tinggi Penelitia tian
pengembangan n dan dan
yang terintegrasi; Pengemb penge
angan mban
Daerah gan
untuk
optim
asi
siste
m
produ
ksi
bioref
inery
yang
efsien
(low
cost
techn
ology)
melal
ui
inova
si
tekno
logi
dan
mana
jeme
n,
serta
imple
ment
asiny
a
dalam
skala
besar
denga
n
beker
jasam
a
denga
n
pihak
terkai
t;
114
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
4 Pembangunan Dinas Perguru v v v v v
pendidikan terkait an
kejuruan dan Perindus Tinggi
vokasi bidang trian dan dan
pengolahan kayu, Perdagan Sekolah
rotan dan gan, Vokasi
furniture, serta Dinas
perlindungan HKI; terkait
Perkebu
nan,
Dinas
Pendidik
an
5 Memfasilitasi Badan Dinas Dinas Perguru v v v v v v Meng
peningkatan Standar terkait terkait an awas
efsiensi proses disasi Perindus UKM Tinggi, ai
pengolahan dan Nasiona trian dan Perindustr Perusah pener
penjaminan mutu l Perdagan ian aan apan
produk melalui gan Perdagang stand
penerapan GHP, an ar
GMP, sertifkasi SNI produ
dan industri hijau k
dan peningkatan biodis
kapasitas el;
laboratorium uji
mutu;
6 Mendukung Kement Dinas v v v v v v Memf
pengembangan rian terkait asilita
sistem logistic Perhub Perindus si
untuk ungan, trian dan penge
meningkatkan Kement Perdagan mban
efisiensi produksi erian gan, gan
dan distribusi Pekerja Dinas kawas
produk; an terkait an
Umum Bina terint
dan Marga, egrasi
Peruma Dinas diduk
han terkait ung
Rakyat Perhubu denga
Indones ngan, n
ia Badan infras
Perencan trukt
aan ur
Pembang yang
unan mem
Daerah adai;
7 Mengawasi Kement Dinas v v v v v
penerapan harga rian terkait
keekonomian Perindu Perindus
produk bioenergi; strian trian dan
Perdagan
gan
8 Memberikan Kement Dinas v v v v v v Memf
insentif khusus rian terkait asilita
untuk industry Perindu Perindus si
bioenergi; strian, trian dan penin
115
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Perdagan gkata
gan n
invest
asi
indus
tri
biodi
esel
dan
bioet
anol
yang
lebih
rama
h
lingku
ngan;
9 Memfasilitasi Dinas Dinas v v v v v v
promosi dan terkait terkait
perluasan pasar Perindus UKM
produk industri trian dan Perindustr
hulu agro Perdagan ian
berwawasan gan Perdagang
lingkungan; an
10 Memfasilitasi Kement Dinas Perguru v v v v v
peningkatan rian terkait an Memf
kapasitas produksi Perindu Perindus Tinggi, asilita
pengolahan POME strian, trian dan Balai si
(Palm Oil Mill Kement Perdagan Litbang pemb
Efuent) terintegrasi erian gan, angu
dengan Pabrik Agraria nan
Kelapa Sawit untuk dan indus
mengurangi emisi Tata try
GRK (Gas Rumah Ruang bioen
Kaca ergi
berba
sis
pirolis
is-
gasifk
asi
biom
assa
(term
asuk
limba
h
indus
tri),
dan
bioko
nversi
baha
n
lignos
elulos
116
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
a,
serta
biom
ateria
l
(build
ing
block)
dari
lignin.
11 Mendorong Dinas Dinas v v v v v v v
tumbuhnya sentra terkait terkait
IKM hulu agro di Perindus UKM
Jawa Barat bagian trian dan Perindustr
Timur Perdagan ian
gan Perdagang
an
117
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
permesinan, gi dan logam
otomotif dan alat Perguru untuk
berat an mend
Tinggi ukung
indus
tri
komp
onen
otom
otif,
dan
telek
omun
ikasi;
3 Meningkatkan Badan Dinas Dinas v v v v v v v
penerapan dan Standari terkait terkait
pengawasan SNI sasi Perindust UKM
wajib, serta Nasiona rian dan Perindust
penguatan l Perdagan rian
infrastruktur gan Perdagan
standardisasi; gan
4 Memfasilitasi Dinas v v v v v v v
penerapan industri terkait
hijau; Perindust
rian dan
Perdagan
gan
5 Memfasilitasi Badan Perguru v v v v v v v
penguatan balai Penelitia aan
melalui kerjasama n dan Tinggi
penelitian tentang Pengemb
paduan logam angan
bernilai tambah Daerah
tinggi;
6 Memfasilitasi Kement Dinas v v v v v Mend
pembangunan rian terkait ukung
pabrik konsentrasi Perindu Perindust penin
logam tanah strian, rian dan gkatk
jarang; Kement Perdagan an
rian gan kapas
Riset, itas
Teknolo pabri
gi dan k
Perguru konse
an ntrasi
Tinggi logam
tanah
jaran
g;
7 Memfasilitasi Kement Dinas v v v v v v Mend
pembangunan rian terkait ukung
pabrik penghasil Perindu Perindust penin
logam mulia dari strian, rian dan gkata
lumpur anoda Kement Perdagan n
maupun bahan rian gan kapas
baku lainnya; Riset, itas
118
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Teknolo pabri
gi dan k
Perguru peng
an hasil
Tinggi logam
mulia
dari
lump
ur
anod
a
maup
un
baha
n
baku
lainny
a;
8 Menyiapkan SDM Dinas v v v v v
lokal yang terkait
kompeten melalui Perindust
kegiatan diklat rian dan
industri; Perdagan
gan
9 Menerapkan SKKNI Dinas v v v v v v v
bidang industri terkait
logam dan industry Perindust
semen; rian dan
Perdagan
gan,
Dinas
terkait
Ketenaga
kerjaan
10 Memfasilitasi Kement Dinas Perguru v v v v
pembangunan rian terkait aan
pabrik logam untuk Perindu Perindust Tinggi
mendukung strian, rian dan
industri magnet; Kement Perdagan
rian gan
Riset,
Teknolo
gi dan
Perguru
an
Tinggi
11 Memfasilitasi Kement Dinas Perguru v v v v
pembangunan rian terkait aan
pabrik dan Perindu Perindust Tinggi
peningkatan strian, rian dan
kapasitas pabrik Kement Perdagan
keramik, kaca dan rian gan
semen; Riset,
Teknolo
gi dan
Perguru
119
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
an
Tinggi
120
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
2 Memfasilitasi Kement Dinas v v v v v v Memf
revitalisasi industri rian terkait asilita
petrokimia Perindu Perindus si
eksisting yang strian, trian dan pemb
mengalami Kement Perdagan angu
permasalahan rian gan nan
pasokan bahan Riset, Indus
baku dan/atau Teknolo tri
administrasi; gi dan Petro
Perguru kimia
an antar
Tinggi a
skala
besar
denga
n
orient
asi
ekspo
r;
3 Memfasilitasi calon Kement Dinas v v v v v v v
investor dalam rian terkait
mendapatkan Perindu Perindus
dukungan dari strian trian dan
masyarakat dalam Perdagan
pendirian pabrik gan,
petrokimia hulu Dinas
(penyediaan lahan, terkait
jaminan bahan Penanam
baku, perizinan, an Modal
infrastruktur,
Amdal, dll);
4 Menyiapkan SDM Dinas Perguru v v v v v v v
lokal yang terkait an
kompeten melalui Perindus Tinggi
kegiatan diklat; trian dan
Perdagan
gan
5 Meningkatkan Kement Dinas Perguru v v v v v v Memf
kemampuan rian terkait an asiita
penguasaan Riset, Perindus Tinggi, si
teknologi proses Teknolo trian dan Balai pemb
dan rekayasa gi dan Perdagan Litbang angu
produk industri Perguru gan, nan
petrokimia melalui an Badan Indus
penelitian dan Tinggi Penelitia tri
pengembangan n dan Petro
yang terintegrasi Pengemb kimia
angan Hulu
Daerah skala
besar
denga
n
orient
asi
ekspo
121
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
r;
122
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
9 Memfasilitasi Kement Dinas v v v v Mend
pendirian pabrik rian terkait orong
industri kimia Perindu Perindus penge
organik; strian, trian dan mban
Kement Perdagan gan
rian gan tekno
Riset, logi
Teknolo untuk
gi dan mem
Perguru produ
an ksi
Tinggi baha
n
kimia
organ
ik ;
10 Memfasilitasi Dinas Perusah v v v v v v v
ketersediaan terkait aan
bahan baku dan Perindus
pasar bagi trian dan
pendirian pabrik Perdagan
industri kimia gan
organik melalui
kerjasama hulu-
hilir;
11 Mendorong Kement Dinas Perusah v v v v v v Mend
pengembangan rian terkait aan orong
industri Perindu Perindus penge
intermediate untuk strian, trian dan mban
bahan baku Kement Perdagan gan
industri pupuk rian gan tekno
(Asam Phosphate); Riset, logi
Teknolo untuk
gi dan mem
Perguru produ
an ksi
Tinggi pupu
k;
12 Membangun Kement Dinas Perguru v v v v v v v
kerjasama rian terkait an
teknologi untuk Riset, Perindus Tinggi,
pengembangan Teknolo trian dan Balai
bahan baku gi dan Perdagan Litbang
alternatif industry Perguru gan,
pupuk (teknologi an Badan
gasifkasi Tinggi Penelitia
batubara); n dan
Pengemb
angan
Daerah
13 Memfasilitasi Kement Dinas Perusah v v v v v Mend
pendirian industri rian terkait aan orong
resin sintetik dan Perindu Perindus penge
bahan plastik; strian, trian dan mban
Kement Perdagan gan
rian gan tekno
123
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Riset, logi
Teknolo untuk
gi dan mem
Perguru produ
an ksi
Tinggi karet
&
resin
plasti
k;
14 Memfasilitasi Kement Dinas Perusah v v v v v v v
terbukanya pasar rian terkait aan
industri resin Perindu Perindus
sintetik dan bahan strian trian dan
plastik melalui Perdagan
kerjasama hulu- gan
hilir (petrokimia
hulu dan industri
barang plastik);
15 Memfasilitasi Kement Dinas Perusah v v v v v v v
pembangunan rian terkait aan
industri propelan Perindu Perindus
kapasitas 800 strian trian dan
ton/tahun di Perdagan
Energetic Material gan
Centre, Subang,
Jawa Barat;
16 Mendorong Kement Dinas Perusah v v v v v v Memf
terjadinya transfer rian terkait aan asilita
teknologi dan Perindu Perindus si
adanya jaminan strian, trian dan penge
kesinambungan Kement Perdagan mban
suplai bahan baku rian gan gan
industri propelan; Riset, lanjut
Teknolo tekno
gi dan logi
Perguru prope
an lan
Tinggi dan
baha
n
peled
ak
yang
rama
h
lingku
ngan
17 Mendorong Kement Dinas Perusah v v v v v v v
pemakaian rian terkait aan
teknologi dan Perindu Perindus
produk Jawa Barat strian, trian dan
dalam Kement Perdagan
pembangunan dan rian gan
pengembangan Riset,
industri propelan Teknolo
124
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
gi dan
Perguru
an
Tinggi
126
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Kab/Kot Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi 2018 2019 2020 2021 2022
a lain 2027 2038
dan teknologi Kementer
• penyediaan ian
bahan baku Keuangan
industri ,
• perumusan Kementer
pemberian insentif ian
fiskal Perhubun
gan
4 Koordinasi antara Dinas Dinas v v v v v v Koord
Pemerintah terkait terkait inasi
Provinsi dan perindu perindus antar
Pemerintah strian trian a
Kabupaten/Kota Peme
dalam penyusunan rintah
kelembagaan Provin
si dan
Peme
rintah
Kabup
aten/
Kota
dalam
penyu
sunan
kelem
bagaa
n
5 Mendukung Kementer Dinas Dinas- Swasta v v v v v v Mend
pembangunan ian terkait dinas ukung
infrastruktur Perhubun pemban terkait pemb
pendukung WPPI gan, gunan pemban angun
(jalan, kereta api, Kementer infrastu gunan an
pelabuhan, ian PUPR ktur, infrastru infrast
bandara) Dinas ktur ruktur
terkait pendu
perhub kung
ungan WPPI
(jalan,
kereta
api,
pelab
uhan,
banda
ra)
6 Mendukung Kementer Dinas Dinas Swasta v v v v v v Pemb
pembangunan ian PUPR, terkait terkait angun
infrastruktur Kementer pemban pemban an
energi pendukung ian ESDM gunan gunan infrast
WPPI, termasuk infrastu infrastu ruktur
kawasan energi di ktur, ktur, untuk
Kabupaten Dinas Dinas mend
Indramayu, terkait terkait ukung
termasuk potensi energi energi WPPI
PLTN (jalan,
kereta
api,
127
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Kab/Kot Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi 2018 2019 2020 2021 2022
a lain 2027 2038
pelab
uhan,
banda
ra)
128
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Kab/Kot Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi 2018 2019 2020 2021 2022
a lain 2027 2038
11 Penguatan dan Dinas Dinas V V V V v v Pengu
optimasi industri- terkait terkait atan
industri yang perindu perindus dan
berada pada WPPI strian trian optim
Jabar 1 asi
indust
ri-
indust
ri
yang
berad
a
pada
WPPI
Jabar
1
12 Perbaikan aspek Dinas Dinas V V V V v v Perbai
lingkungan hidup terkait terkait kan
pada WPPI Jabar 1 perindu perindus aspek
untuk menciptakan strian, trian, lingku
industri-industri Dinas Dinas ngan
yang sustainable terkait terkait hidup
lingkung lingkung pada
an an hidup WPPI
hidup Jabar
1
untuk
menci
ptaka
n
indust
ri-
indust
ri
yang
sustai
nable
13 Memperkuat Dinas Dinas V V V V v v Mem
sinergi antar terkait terkait perku
industri di dalam perindu perindus at
WPPI Jabar 1 strian trian sinerg
i antar
indust
ri di
dalam
WPPI
Jabar
1
14 Kajian Dinas Dinas V V V V v v Kajian
relokasi/keterpadu terkait terkait reloka
an industri-industri perindu perindus si
pada WPPI Jabar 1 strian trian indust
ke WPPI Jabar 2 ri-
indust
ri
pada
129
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Kab/Kot Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi 2018 2019 2020 2021 2022
a lain 2027 2038
WPPI
Jabar
1 ke
WPPI
Jabar
2
15 Pemanfaatan jalur Dinas v V V V v v Pema
jalan pantai utara terkait nfaata
untuk mendukung perindu n jalur
WPPI Jabar 1 dan 2 strian, jalan
serta konektivitas Dinas pantai
antar kedua WPPI terkait utara
tersebut infrastr untuk
uktur, mend
Dinas ukung
terkait WPPI
tata Jabar
ruang 1 dan
2
serta
konek
tivitas
antar
kedua
WPPI
terseb
ut
131
Gambar IV-1 Peta Rencana Pola Ruang Provinsi
132
Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri di Jawa Barat Bagian Utara
diarahkan pada pengoptimalan dan pengendalian industri yang
berkembang.
Program pengembangan perwilahan industri meliputi pula arahan
pengembangan kawasan industri yang dikelompokkan menjadi :
a. Kawasan Industri yang saat ini sudah cukup berkembang, mencakup
kawasan-kawasan industri di Bogor, Bekasi, Karawang dan Subang.
Program-program untuk kawasan industri dalam kategori ini bersifat
pengoptimalan dan pengendalian.
b. Arahan Pengembangan Kawasan Industri di Jawa Barat mengacu
pada Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat dan Rencana
Induk Pengembangan Industri Nasional.
Tabel IV-16 Program Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri dan Kawasan Industri
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2017 2018 2019 2020 2021
2027 2038
1 Mendukung Kementeri Dinas Dinas V V v
penyusunan an terkait terkait
rencana Perindustr perindustri perindustr
pembangunan ian an ian
kawasan
industri
2 Koordinasi Kementria Dinas Dinas Perusah V v v
dengan n terkait terkait aan
kementerian/lem Perindustr perindustri perindustr kawasan
baga terkait ian, an ian industri
dalam Kementeri
penyusunan an PUPR,
rencana Kementeri
pembangunan an Agraria
untuk kawasan dan Tata
industri, terkait : Ruang,
infrastruktur Kementeri
penyelesaian an ESDM,
aspek-aspek Kementeri
yang terkait an Ristek
pertanahan Dikti
penyediaan
energi
penyediaan
SDM dan
teknologi
134
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2017 2018 2019 2020 2021
2027 2038
indus
tri
dan
pelest
arian
lingku
ngan
hidup
8 Perencanaan dan Kementeri Dinas Dinas Perusah V V V V v v Opti
pembangunan an terkait terkait aan malis
kawasan industri Perindustr perindustri perindustr kawasan asi
Jawa Barat ian an, ian, industri, dan
Dinas Dinas Swasta penge
terkait terkait ndalia
infrastrukt infrastrukt n
ur, ur, kawas
Dinas Dinas an
terkait terkait indus
penataan penataan tri
ruang ruang
9 Identifikasi dan Kementeri Dinas Dinas Perusah v v v Peren
Penetapan lokasi an terkait terkait aan canaa
Kawasan Perindustr perindustri perindustr kawasan n dan
Peruntukan ian an, ian, industri, pemb
Industri pada Dinas Dinas Swasta angu
Jabar bagian terkait terkait nan
Selatan infrastrukt infrastrukt kawas
ur, ur, an
Dinas Dinas indus
terkait terkait tri
penataan penataan pada
ruang ruang Jabar
bagia
n
Selata
n
c. Sentra Ikm
Salah satu sasaran pembangunan perwilayahan industri adalah
pengembangan minimal satu Sentra Industri Kecil dan Menengah pada
setiap Kabupaten/Kota. Sebagian besar program pengembangan Sentra
IKM akan dilaksanakan oleh dinas-dinas terkait perindustrian pada
Kabupaten/Kota.
Tabel IV-17 Program Pengembangan Sentra IKM
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Survei dan Dinas Dinas V V
pemetaan potensi terkait terkait
pembangunan perindus perindust
sentra IKM trian rian
135
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
2 Penyusunan Dinas Dinas V V v
rencana terkait terkait
pembangunan perindus perindust
sentra trian rian
IKM, termasuk
sentra-sentra
baru, misalnya di
Gedebage dan
Sukabumi
3 Pembentukan Dinas V V V
kelembagaan terkait
sentra IKM oleh perindust
pemerintah rian
kabupaten/kota
4 Pengadaan tanah Dinas V v v v V Penga
oleh Pemerintah terkait daan
Kabupaten/ pertanaha tanah
Kota untuk n dan tata oleh
pembangunan ruang Peme
sentra IKM rintah
Kabu
paten
/
Kota
untuk
pemb
angu
nan
sentr
a IKM
5 Pembangunan Dinas Swasta V V V v Pemb
infrastrastruktur terkait angu
untuk infrastruk nan
mendukung tur infras
sentra IKM trastr
uktur
untuk
mend
ukung
sentr
a IKM
6 Pembangunan Dinas Swasta V V V v Pemb
sentra IKM terkait angu
perindust nan
rian, sentr
Dinas a IKM
terkait
infrastruk
tur
7 Pembinaan dan Dinas V V V V v Pemb
pengembangan terkait inaan
sentra IKM perindust dan
rian penge
mban
gan
sentr
136
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
a IKM
139
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
7 Pengembangan Dinas Perguru V v v v v v Penge
teknologi terkait an mban
transportasi dan perindu tinggi, gan
distribusi sumber strian Badan tekno
daya alam dan litbang logi
perdaga trans
ngan, porta
Dinas si dan
terkait penya
koperas luran
i& sumb
UKM, er
Dinas daya
terkait alam
pengelo
laan
sumber
daya
alam
140
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
pendidikan/akade terkait terkait aan h
mi komunitas ketenag ketenagak industri, atau
akerjaa erjaan Perguru instru
n an ktur
tinggi untuk
lemb
aga
pendi
dikan
/akad
emi
komu
nitas
3 Pengembangan Kement Dinas Dinas Perguru V V V V v v Penge
tenaga kerja erian terkait terkait an mban
berbasis Perindu perindu perindustr tinggi gan
kompetensi strian, strian ian tenag
melalui Kement a
pendidikan vokasi erian kerja
industri Riset, berba
Teknolo sis
gi, dan komp
Pendidi etensi
kan melal
Tinggi ui
pendi
dikan
vokas
i
indus
tri
4 Pemberian diklat Kement Dinas Dinas Asosiasi V V V V v v Pemb
dan erian terkait terkait industri erian
pendampingan Perindu perindu perindustr diklat
untuk pelaku strian strian, ian, dan
industri Dinas Dinas pend
terkait terkait ampi
ketenag ketenagak ngan
akerjaa erjaan untuk
n pelak
u
indus
tri
5 Pemberian diklat Kement Dinas Dinas V V V V v v Pemb
untuk aparatur erian terkait terkait erian
perindustrian Perindu perindu perindustr diklat
(sistem industri) strian strian ian untuk
apara
tur
perin
dustri
an
(siste
m
indus
tri)
141
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
6 Fasilitasi Dinas Dinas V V V V v v Fasilit
penyediaan terkait terkait asi
konsultan IKM Perindu Perindustr penye
untuk strian, ian, diaan
peningkatan Dinas Dinas konsu
efisiensi atau terkait terkait ltan
kinerja industri koperas koperasi IKM
kecil i dan dan UKM untuk
UKM penin
gkata
n
efisie
nsi
atau
kinerj
a
indus
tri
kecil
7 Fasilitasi Kement Dinas Dinas V V V V v v Fasilit
penguatan erian terkait terkait asi
tempat uji Perindu perindu perindustr peng
kompetensi (TUK) strian, strian, ian, uatan
dan lembaga Kement Dinas Dinas temp
sertifikasi SDM erian terkait terkait at uji
Tenaga ketenag ketenagak komp
Kerja akerjaa erjaan etensi
dan n (TUK)
Transmi dan
grasi lemb
aga
sertifi
kasi
SDM
8 Fasilitasi Kement Dinas Perguru V V V V v v Fasilit
penyediaan erian terkait an asi
konsultan industri Perindu perindu tinggi penye
untuk ISO 9000, strian strian diaan
14000, dan K3L konsu
ltan
indus
tri
untuk
ISO
9000,
1400
0, dan
K3L
9 Peningkatan Dinas Dinas Perguru V V V V v v Penin
kemampuan IKM terkait terkait an gkata
dalam bidang Perindu Perindustr tinggi n
desain produk strian, ian, kema
industri Dinas Dinas mpua
terkait terkait n IKM
koperas koperasi dalam
i dan dan UKM bidan
142
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
UKM g
desai
n
produ
k
indus
tri
c. Pengembangan Teknologi
Pengembangan, penguasaan dan pemanfaatan teknologi industri bertujuan
untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah, daya saing, dan
kemandirian industri nasional. Penguasaan teknologi dilakukan secara
bertahap sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan
industri dalam negeri agar dapat bersaing di pasar dalam negeri dan pasar
global.
Tabel IV-20 Program Pengembangan Teknologi
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Mendukung Kement Dinas Asosia V V V v v v Mend
peningkatan erian terkait si ukung
sinergi program Perindu perindus industr penin
kerjasama litbang strian, trian, i, gkata
antara balai-balai Kement Dinas Perusa n
industri dengan erian terkait haan sinerg
lembaga riset Riset, litbang industr i
pemerintah, Teknolo i, progr
lembaga riset gi, dan Pergur am
swasta, Pendidi uan kerjas
perguruan tinggi, kan tinggi ama
dunia usaha Tinggi litban
untuk g
menghasilkan antar
produk litbang a
yang aplikatif dan balai-
terintegrasi balai
indus
tri
denga
n
lemb
aga
riset
peme
rintah
,
lemb
aga
riset
swast
a,
143
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
pergu
ruan
tinggi,
dunia
usaha
untuk
meng
hasilk
an
produ
k
litban
g
yang
aplika
tif
dan
terint
egrasi
2 Mendukung Kement Dinas V V V v v v Mend
implementasi erian terkait ukung
pengembangan Perindu perindus imple
teknologi baru strian trian ment
melalui pilot plant asi
atau yang sejenis penge
mban
gan
tekno
logi
baru
melal
ui
pilot
plant
atau
yang
sejeni
s
3 Mendukung Kement Dinas V V V v v v Mend
penjaminan erian terkait ukung
resiko terhadap Perindu perindus penja
pemanfaatan strian trian mina
teknologi yang n
dikembangkan resiko
berdasarkan hasil terha
litbang dalam dap
negeri pema
nfaat
an
tekno
logi
yang
dikem
bangk
an
berda
144
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
sarka
n
hasil
litban
g
dalam
neger
i
4 Mendukung audit Kement Dinas V V V v v v Mend
teknologi erian terkait ukung
terhadap Perindu perindus audit
teknologi yang strian trian tekno
dinilai tidak layak logi
untuk industri terha
antara lain boros dap
energi, beresiko tekno
pada keselamatan logi
dan keamanan, yang
serta berdampak dinilai
negatif pada tidak
lingkungan layak
untuk
indus
tri
antar
a lain
boros
energ
i,
beresi
ko
pada
kesel
amat
an
dan
keam
anan,
serta
berda
mpak
negat
if
pada
lingku
ngan
5 Penumbuhan Kement Dinas Pergur V V V v v v Penu
pusat-pusat erian terkait uan mbuh
inovasi (center of Perindu perindus tinggi an
excellence) pada strian trian pusat
wilayah pusat -
pertumbuhan pusat
industri inova
si
(cent
er of
145
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
excell
ence)
pada
wilay
ah
pusat
pertu
mbuh
an
indus
tri
6 Mendukung Kement Dinas V V V v v v Mend
transfer teknologi erian terkait ukung
dari perusahaan Perindu perindus transf
atau tenaga kerja strian trian er
asing yang tekno
beroperasi di logi
dalam negeri dari
perus
ahaan
atau
tenag
a
kerja
asing
yang
berop
erasi
di
dalam
neger
i
7 Pemberian Kement Dinas V V v v v Pemb
penghargaan bagi erian terkait erian
rintisan, Perindu perindus peng
pengembangan, strian trian harga
dan penerapan an
teknologi industri bagi
rintis
an,
penge
mban
gan,
dan
pener
apan
tekno
logi
indus
tri
8 Mendukung Kement Dinas Pergur V V v v v Mend
pengembangan erian terkait uan ukung
teknologi Perindu perindus tinggi penge
renewable energy strian trian mban
yang ramah gan
lingkungan secara tekno
146
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
berkelanjutan logi
rene
wable
energ
y
yang
rama
h
lingku
ngan
secar
a
berke
lanjut
an
e. Pengembangan Pembiayaan
Tabel IV-22 Program Pengembangan Pembiayaan
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Mendukung Kement Dinas Dinas Industr V V V v v Mend
pengembangan erian terkait terkait i ukung
lembaga Perindu perindust perindustr perban penge
pembiayaan strian, rian ian kan mban
148
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
industri Kement gan
erian lemb
Keuang aga
an pemb
iayaa
n
indus
tri
2 Mendukung Kement Dinas Dinas V V V V v v Mend
peningkatan erian terkait terkait ukung
akses pembiayaan Perindu perindust perindustr penin
murah bagi IKM strian, rian ian gkata
Lembag n
a akses
Pembia pemb
yaan iayaa
Ekspor n
Indones mura
ia h bagi
IKM
3 Pengembangan Dinas Dinas Industr V V V V v v Penge
skema dan terkait terkait i mban
infrastuktur kredit perindust perindustr perban gan
murah untuk IKM rian ian kan skem
a dan
infras
tuktu
r
kredit
mura
h
untuk
IKM
151
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2038
6 Pembangunan Kementri Dinas PLN
transmisi an Energi terkait
terkaitnya beserta dan energi,
perkuatan Sumber
transmisi dengan Daya
total sepanjang Mineral
4.279 kms Kementri
an
BUMN
7 Pembangunan Kementri Dinas PLN
Jaringan Tegangan an Energi terkait
Menengah (JTM) dan energi,
21.521 kms Sumber
Daya
Mineral
Kementri
an
BUMN
8 Jaringan Tegangan Kementri Dinas PLN
Rendah (JTR) an Energi terkait
sekitar 13.164 dan energi,
kms Sumber
Daya
Mineral
Kementri
an
BUMN
9 Penambahan Kementri Dinas PLN
kapasitas trafo an Energi terkait
distribusi sekitar dan energi,
7.676 MVA Sumber
Daya
Mineral
Kementri
an
BUMN
152
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota Lain-lain 2018 2019 2020 2021 2022
2027 2038
2 Pengawasan Dinas Badan V V V V v v V
pengeboran terkait Lingkungan
sumur perindu Hidup
strian
Dinas
terkait
pengelol
aan
sumber
daya air
3 Pembangunan Kementri Dinas Badan V V V V v v V
infrastrukutur air an terkait Lingkungan
permukaan Industri perindu Hidup
(Jatigede – Kementri strian
Kawasan Industri an Dinas
Jawa Barat bagian Pekerjaa terkait
timur n Umum pengelol
aan
sumber
daya air
Dinas
terkait
bina
marga
Gambar IV-2 Skenario Pertumbuhan Kawasan Industri di Jalur Pantai Utara dan Jalur Tol Cipali
155
Ketiga wilayah industri di Jawa Barat, Metropolitan Bodebekkapur, Cirebon, dan
Bandung Raya haruslah terhubung satu sama lain untuk memudahkan sinergi,
kolaborasi, dan transportasi di antara ketiga wilayah tersebut. Sejauh ini
Metropolitan Bodebekkapur sudah terhubung dengan Bandung Raya melalui
ruas tol Cipularang. Selain itu Bodebekkapur juga sudah terhubung dengan
Cirebon melalui ruas tol Cikapali. Hanya Bandung Raya dan Cirebonlah yang
belum terhubung oleh ruas tol, oleh karena itu rencana tol Cisumdawu
merupakan solusi yang baik untuk mengatasi hal tersebut.
Reaktivasi dan pembangunan jalur kereta api dari Bandung – Kertajati – Cirebon
akan memudahkan transpotasi barang dari dan menuju wilayah industri
Bandung Raya dan Cirebon. Selain itu juga dapat memudahkan distribusi barang
dari Bandara International Kertajati menuju Bandung Raya dan Cirebon. Selain
itu reaktivasi jalur kereta api menuju daerah Jawa Barat bagian selatan dapat
mendukung daya saing industri dan IKM di daerah Jawa Barat bagian selatan
dengan meningkatkan akses dan menurunkan biaya transportasi barang dan
orang sehingga kesejahteraan masyarakat Jawa Barat bagian selatan dapat
meningkat.
Tabel IV-26 Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Optimalisasi Kemente Dinas PT. V V V V v v V
Pelabuhan rian terkait Pelabuh
Cirebon Perhubu perhubu an
ngan, ngan, Indones
Kemente Dinas ia II
rian terikait
PUPR bina
marga
2 Pembangunan Kemente Dinas V V V V v v V
Pelabuhan rian terkait
Patimban Perhubu perhubu
ngan, ngan,
Kemente Dinas
rian terikait
PUPR bina
marga
3 Pembangunan Kemente Dinas PT Jasa V V V V v v V
Tol Cisumdawu rian terkait Marga
Perhubu perhubu
ngan, ngan,
Kemente Dinas
rian terikait
PUPR bina
marga
4 Reaktivasi dan Kemente Dinas PT KAI V V V V v v V
pembangunan rian terkait
jalur kereta api Perhubu perhubu
dari Bandung – ngan, ngan,
Kertajati – Kemente Dinas
156
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
Cirebon rian terikait
PUPR bina
marga
5 Pembangunan Kemente Dinas PT BIJB V V V V v v V
Bandara rian terkait
Internasional Perhubu perhubu
Kertajati ngan, ngan,
Kemente Dinas
rian terikait
PUPR bina
marga
6 Optimalisasi jalur Kemente Dinas V V V V v v V
pantai utara rian terkait
sebagai jalur Perhubu perhubu
transportasi ngan, ngan,
barang Kemente Dinas
rian terikait
PUPR bina
marga
7 Pembangunan Kemente Dinas PT KAI V V V V v
dryport untuk rian terkait
memfasiltasi Perhubu perhubu
perpindahan ngan, ngan,
barang dari Kemente Dinas
pelabuhan rian terikait
Patimban PUPR bina
menuju moda marga
transportasi
kereta api
157
f. Pengembangan Infrastruktur Penunjang Standardisasi Industri
Tabel IV-28 Program Pengembangan Penunjang Standardisasi Industri
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Mendukung Badan Dinas Dinas Asosiasi v v v v v V v
optimalisasi dan Standar terkait terkait Industri
pengembangan disasi perindus perindust
lab uji Nasion trian rian
al
2 Mendukung Badan Dinas v v v v v V v
optimalisasi dan Standar terkait
pengembangan disasi perindus
lembaga Nasion trian
sertifikasi al
5. Pemberdayaan Industri
a. Pengembangan Pemberdayaan Standardisasi Industri
Pengembangan Standardisasi industri pada dasarnya adalah kewenangan
Pemerintah Pusat. Pengambangan Standarisasi meliputi perencanaan,
pembinaan, pengembangan dan pengawasan untuk Standar Nasional
Indonesia (SNI), Spesifikasi Teknis (ST) dan Pedoman Tata Cara (PTC).
Sasaran pengembangan standardisasi industri adalah terlaksananya
penyusunan dan pemberlakuan SNI, ST, dan/atau PTC sesuai kebutuhan
industri prioritas dan tersedianya infrastruktur standardisasi meliputi
pembentukan lembaga sertifikasi produk, penyediaan laboratorium penguji,
lembaga inspeksi, laboratorium kalibrasi, auditor/asesor, petugas penguji,
petugas inspeksi, dan petugas kalibrasi untuk pelaksanaan penilaian
kesesuaian, serta penyediaan Petugas Pengawas Standar Industri (PPSI) dan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil Industri (PPNS-I) untuk pelaksanaan
pengawasan penerapan SNI, spesifikasi teknis dan/atau pedoman tata cara
Tabel IV-29 Program Pengembangan Pemberdayaan Standarisasi Industri
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2018 2019 2020 2021 2022
lain 2027 2038
1 Mendukung Badan Dinas Dinas Lembag
penguasaan dan Standardi terkait terkait a
peningkatan sasi perindus perindustr Peneleit
kompetensi Nasional trian ian ian,
auditor, asesor, Kemente perguru
petugas penguji, rian an
petugas inspeksi, Perindust tinggi
158
petugas kalibrasi, rian
PPSI, dan PPNS di
lembaga terkait
di Jawa Barat
160
komponen dan
jasa industri di
Jawa Barat agar
mampu
berkontribusi
pada jaringan
rantai pasok
global
6 Mendorong Kemente Dinas Dinas Pergur
lembaga rian terkait terkait uan
penelitian dan Perindus perindus perindustr tinggi
perguruan tinggi trian trian ian
di Jawa Barat
untuk ikut aktif
mengembangkan
konsep kolaborasi
industri global
(Industry 4.0)
7 Mendukung Kemente Dinas Dinas Asosia
promosi investasi rian terkait terkait si
global untuk Perindus perindus perindustr Industr
pengembangan trian trian ian i
industri di Jawa
Barat
161
kekayaan trian trian ian
intelektual IKM
162
lingkungan hidup serta memberikan manfaat bagi masyarakat. Industri, baik
yang telah ada maupun baru akan dikembangkan, perlu diarahkan untuk
memenuhi Standar Industri Hijau yang berlaku secara nasional.
Tabel IV-33 Program Pengembangan Pemberdayaan Industri Hijau
Pemangku Kepentingan Tahun
No Indikasi Kegiatan Lain- 2023- 2028-
Pusat Provinsi Kab/Kota 2017 2018 2019 2020 2021
lain 2027 2038
1 Pemetaan Kementeria Dinas Dinas Peme
pemenuhan n terkait terkait taan
Standar Industri Perindustri perindu perindustr peme
Hijau oleh an strian ian nuha
industri-industri n
di Jawa Barat Stand
ar
Indus
tri
Hijau
oleh
indus
tri-
indus
tri di
Jawa
Barat
2 Mendukung Kementeria Dinas Dinas Mend
peningkatan n terkait terkait ukung
kompetensi Perindustri perindu perindustr penin
auditor SIH di an strian ian gkata
Jawa Barat n
komp
etensi
audit
or SIH
di
Jawa
Barat
3 Penyiapan dan Dinas Dinas Penyi
pelaksanaan terkait terkait apan
program 3R perindu perindustr dan
(reduce, reuse, strian ian pelak
recycle) pada sanaa
industri n
progr
am
3R
(redu
ce,
reuse,
recycl
e)
pada
indus
tri
4 Pemberian Dinas Dinas Pemb
penghargaan terkait terkait erian
pada industri- perindu perindustr peng
industri di Jawa strian ian harga
Barat yang telah an
163
memenuhi SIH pada
indus
tri-
indus
tri di
Jawa
Barat
yang
telah
mem
enuhi
SIH
5 Sosialisasi Dinas Dinas Sekola Sosial
program 3R ke terkait terkait h, isasi
masyarakat, perindu perindustr Pergur progr
terutama strian ian uan am
generasi muda Tinggi 3R ke
masy
araka
t,
terut
ama
gener
asi
muda
164
V. PENUTUP
Rencana Pembangunan Industri Provinsi (RPIP) Jawa Barat 2017-2037 akan menjadi
pedoman pembangunan industri Jawa Barat bagi semua pemangku kepentingan di tingkat
provinsi. Dokumen RPIP ini diharapkan untuk dapat dijabarkan ke dalam penyusunan
Rencana Strategis SKPD dalam mendukung pembangunan industri untuk mencapai visi dan
misi provinsi Jawa Barat. Pada tingkat Kabupaten/Kota, RPIP juga akan menjadi acuan bagi
semua Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Barat dalam menyusun Rencana Pembangunan
Industri Kabupaten/Kota (RPIK).
MOCHAMAD IRIAWAN
165
166