Anda di halaman 1dari 2

REVIEW JURNAL

Nama : Muhammad Rizqy Octavian


NIM : 46120010056
Mata Kuliah : Tes Proyeksi

Judul Profil Kepribadian Tes Wartegg (Studi Deskriptif pada


Seleksi Karyawan)

Latar Belakang Penelitian dilakukan untuk mengetahui profil kepribadian


pada calon karyawan dengan menggunakan Tes Wartegg,
yaitu penggambaran kepribadian calon karyawan melalui
tes seleksi kerja. Penelitian ini relevan karena asesmen
kepribadian merupakan komponen penting dalam seleksi
karyawan, terutama dalam konteks industri dan organisasi.
Tes Wartegg merupakan salah satu alat tes yang umum
digunakan dalam seleksi karyawan, dan pemahaman yang
lebih baik tentang profil kepribadian berdasarkan tes ini
dapat membantu perusahaan dalam pemilihan calon
karyawan yang sesuai. Namun, seiring berjalannya waktu,
terdapat pro dan kontra dalam penggunaan Tes Wartegg.

Hasil 1. Jika dibandingkan 4 fungsi kepribadian dalam tes


wartegg, hasil frekuensi tertinggi ada pada fungsi
activity yaitu aspek controlled dengan prosentase
17,1% dan hasil terendah pada fungsi intellect yaitu
aspek practical dengan prosentase 15,1%.
2. Data IQ dari Culture Fair Intelligence Test (CFIT)
yang tidak memiliki pengaruh dengan skor fungsi
intellect pada tes wartegg.

Kelebihan dan Kelebihan :


Kekurangan 1. Peneliti memiliki data IQ dari para responden,
sehingga dalam jurnal penelitian ini terdapat
penemuan baru terkait pengaruh skor IQ terhadap
fungsi intelektual dalam tes Wartegg.
2. Peneliti membahas secara menyeluruh, jurnal ini
mencakup berbagai aspek kepribadian dengan
mengkategorisasikan fungsi-fungsi dan aspek-aspek
dalam Tes Wartegg, memberikan pemahaman
tentang variasi profil kepribadian calon karyawan.
3. Penelitian ini memberikan wawasan tambahan serta
berguna bagi peneliti lain dalam bidang psikologi
industri dan organisasi yang tertarik untuk
memahami profil kepribadian calon karyawan
melalui Tes Wartegg.
Kekurangan :
1. Peneliti menggunakan ukuran sampel yang terbatas,
sampel dalam penelitian ini terdiri dari hanya 22
responden, yang mungkin tidak mewakili populasi
calon karyawan secara keseluruhan. Jika ukuran
sampel yang lebih besar akan memberikan
generalisasi yang lebih kuat.
2. Tes Wartegg memiliki bias budaya yang tinggi,
yang berarti bahwa hasil tes dapat dipengaruhi oleh
latar belakang budaya responden. Hal ini dapat
menjadi masalah ketika mengidentifikasi calon
karyawan dalam konteks budaya yang berbeda.

Pendapat Pribadi Menurut saya, penelitian yang dilakukan di dalam jurnal ini
cukup menjelaskan dengan baik mengenai tes Wartegg.
Temuan-temuan yang ada juga menambah pengetahuan
baru yang dapat membantu peneliti lain dalam menggarap
penelitian terkait alat tes psikologi. Namun dengan adanya
bias budaya yang tinggi dalam tes ini, peneliti sebaiknya
perlu menghadirkan lebih banyak responden serta
mengetahui latar belakang budaya setiap responden lebih
dalam untuk bisa mendeskripsikan kepribadian masing-
masing responden.

Anda mungkin juga menyukai