6
Week
RESEARCH
HSC 2015
1
LECTURE
ERROR
RANDOM SYSTEMATIC
Contoh Dokternya gak jelasin Salah menentukan kriteria subjek
Disebut juga statistical error atau penelitian
statistical fluctuation Salah menentukan kriteria infeksi
Misalnya mengukur 1 benda 3 kali tapi Salah menentukan kriteria outcome
hasilnya memiliki perbedaan walau sedikit: Salah menentukan durasi
17.42 g, 17.46 g, 17.44 g pengamatan, misalnya di penelitian
tentang hubungan injeksi KB devo
propera dengan kejadian kanker
ovarium tapi pakai durasi
penelitiannya 5 tahun, padahal
harusnya 15-20 tahun, jadinya
underestimate. Bisa jadi suatu
penelitian lain overestimate, durasinya
lebih lama dari yang seharusnya.
Minimalisasi Tes statistik yang sesuai/appropriate Metode penelitian yang
dengan sesuai/appropriate
menggunakan
ERROR PADA FASE DESAIN
Solusi Improvisasi desain Improvisasi desain
Enlarge sample size 7 strategi untuk menaikkan
5 strategi untuk menaikkan presisi akurasi
Strategi 1. Standardisasi metode pengukuran 1-4. Sama kayak strategi presisi
dalam operations manual (random)
observer & subjek 5. Membuat pengukuran yang
2. Pelatihan dan sertifikasi observer unobtrusive
observer subjek
3. Penyempurnaan instrument 6. Kalibrasi instrument
instrument & observer instrument
4. Automatisasi instrument 7. Blinding
observer & subjek observer & subjek
5. Melakukan pengulangan dalam
pengukuran
observer, subjek, & instrument
ERROR PADA FASE IMPLEMENTASI
1
HSC 2015
GRADISEDA
Solusi Kendali mutu Kendali mutu
2
HSC 2015
GRADISEDA
pengobatan sifilis,
padahal tujuan dilakukannya tindakan itu
adalah untuk melihat neuroshyphilis pada
Introduction of Research Ethics
cairan lumbal pasien.
Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A, MPH
Pemateri : Adi Editor : Kinton 3. 1950 = Willowbrook Hepatitis Studies
3
HSC 2015
GRADISEDA
Kemudian timbul kesimpulan diperlakukan dengan
bahwa pada pemberian obat untuk anak- beradab, contoh : memperhatikan luas
anak dan ibu hamil perlu adanya uji coba kandang, suhu ruangan lab, privasi hewan, dll.
dahulu pada hewan coba yang sesuai,
misal pada anakan hewan coba untuk Perkembangan dari etika penelitian adalah
melihat efek obat pada anak-anak. sebagai berikut :
1. 1946 - Nuremberg trial of doctors
7. 1999 = Death in Gene Therapy Trial responsible for the Nazi experiment
4
HSC 2015
GRADISEDA
Prinsip Etika Penelitian memaksimalkan
Diatur dalam Belmont Report, mengandung 3 keuntungan dan meminimalkan potensi
hal yaitu respect for persons, beneficence, dan risiko. Maka perlu adanya benefit-risk
justice. ratio yang menguntungkan, desain
penelitian yang baik, dan peneliti yang
1. Respect for Person kompeten. Peneliti harus melindungi
nyawa, kesehatan, privasi, dan martabat
Yaitu memperlakukan individu subyek.
sebagai agen yang memiliki otonomi.
Termasuk melindungi orang yang 3. Justice
memiliki otonomi yang kurang atau
Vulnerable Subject (anak - anak, sakit Memperlakukan setiap orang secara
mental, mereka yang tinggal di yayasan moral benar dan pantas, distribusi adil
seperti panti yatim/panti jompo, antarsubyek antara beban dan
bawahan, mahasiswa, tawanan, pasien / keuntungan penelitian. Untuk
orang sakit, orang miskin, tentara, suku memastikan keadilan ini maka dapat
terasing, pengungsi, orang dengan dilakukan Randomisasi pada RCT.
edukasi rendah/tidak teredukasi, - Fair subject selection –
gelandangan, ibu hamil / menyusui). Tidak membeda-bedakan intervensi yang
Vulnerable subject tidak boleh diberikan pada subyek berdasarkan ras,
dilibatkan dalam penelitian kecuali harta, dll. Sehingga tidak ada grup yang
diperlukan kelompok khusus, perlu diuntungkan dan dirugikan dengan
informed consent kepada pelindung sengaja.
subyek, informed consent kepada - Penelitian dilakukan sesuai kebutuhan
individu jika memungkinkan, assent for kesehatan populasi.
minors (remaja usia di atas 12 tahun - Produk yang dihasilkan dapat dijangkau
selain perlu persetujuan dari orang tua oleh subyek.
juga perlu persetujuan dari anaknya), Contoh : Pemerintah India pernah
menghormati hak menolak marah karena dilakukan penelitian di
berpartisipasi. suatu lokasi dengan jumlah kejadian
Otonomi berarti bahwa setiap kasus yang sangat rendah sehingga tidak
individu memiliki hak otonom dan self- membawa manfaat kepada populasi, dan
determination. Sehingga perlu adanya vaksin yang dihasilkan dari penelitian
konsen secara sukarela, informed consent tersebut sangat mahal padahal subyek
partisipasi dalam penelitian, proteksi yang terlibat dalam penelitian adalah
privasi dan confidentiality, serta hak orang miskin.
untuk mengundurkan diri dari partisipasi
penelitian tanpa hukuman. Yak sekian dulu materinya... Semoga
Confidentiality adalah berjanji untuk berfaedah dan membantu, maaf masih banyak
kekurangan. Sukses CBT! Yombex
menjaga informasi tidak akan disebarkan
ke orang lain, salah satu cara menjaganya
adalah dengan membuat kode nomor
menggantikan nama subyek.
2. Beneficence
5
HSC 2015
GRADISEDA
SOAL LATIHAN
1. Yang termasuk external validity adalah ...
a. metode
b. desain
c. measurement
d. application on population.
2. Yang merupakan unobtrusive measurement
adalah...
a. menanyakan langsung ke subjek
b. merekam subjek dengan video dengan
kesadaran subjek bahwa sedang direkam
c. menghitung bekas puntung rokok di
asbak smoking room kantor.
d. mewawancarai
3. Cara meminimalisasi random error yaitu dengan
cara, kecuali ...
a. menggunakan alat ukur paling modern
b. mengkalibrasi alat ukur
c. memanipulasi data supaya hasilnya tidak
error.
d. memastikan kemampuan observer baik
4. Untuk mengatasi error desain, kecuali...
a. Improvisasi desain
b. Falsifikasi data.
c. Enlarge sample size
d. 5 strategi untuk menaikkan presisi
5. Yang tidak termasuk outline protocol study
adalah ...
a. background
b. research question
c. conclusion.
d. subject
e. variable
6
HSC 2015
GRADISEDA
sudah ada penelitian yang sama dengan judul kita. Nah
STRUCTURE OF PROPORSAL AND HOW TO
kalau dah lolos verifikasi, kita mulai membuat proposal
WRITE (didampingi dosen pembimbing). Kalau sudah selesai,
dr. Jarir At-Thobari, PhD kita akan melakukan seminar proposal. Seminar ini
gunanya untuk memberi masukan, bukan untuk menilai.
Pemateri: Demara Editor: Johan
Kita perlu ngundang beberapa temen kita untuk liat
seminar proposal kita. Syarat melakukan seminar
Pertama, aku akan bahas alur bikin skripsi di fk ugm proposal itu salah satunya udah pernah ikut 2-3 kali
itu seperti apa sih. Lalu pembahasan berikutnya seminar proposal temen kita. Jika setelah seminar
tentang struktur proposal. proposal ternyata kok judul proposalnya kurang pas atau
misal mau ganti judul, kita harus ngulang lagi prosedur
Alur Pembuatan Skripsi dari awal lagi dari registrasi.
Kalau ga ganti judul kita bisa langsung melakukan
revisi proposal sesuai dengan masukan saat seminar
proposal tadi. Setelah itu kita kumpulkan proposal kita
ke komite etik untuk mendapatkan ethical clearance
(EC). Kalau di fk ugm proses submit ini dilakukan secara
online. Semua proposal harus dimasukin ke komite etik
untuk direview, masalah penelitian kita itu butuh EC apa
engga itu nanti urusannya komite etik. Kalau misal
penelitian kita ga butuh EC (contohnya penelitian yang
menggunakan data sekunder) proses review akan lebih
cepat, kira2 seminggu kelar. Semakin berisiko
penelitiannya, maka prosesnya juga akan makin lama,
contohnya jika menggunakan vulnerable subject/subjek
yang rentan (contohnya ibu hamil dan anak2), maka
prosesnya reviewnya bisa sampai 2-3 bulan. Nah
makanya besok kalau proposal sudah jadi segera submit
ke komite etik karena proses ini tu lama karena memang
beban proposal yang harus direview komite etik fk ugm
itu sangat banyak jadi ngantri gitu dan perlu diingat izin
dari komite etik ini sifatnya wajib. Next, setelah dapet
izin kita udah boleh ngelakuin penelitiannya, seperti
pengumpulan data, analisis, dll. Setelah itu, seminar
hasil. Ini juga sifatnya untuk memberi masukan bukan
untuk dinilai. Habis itu kita revisi skripsi kita. Nah baru
deh ujian atau yg biasa kita sebut pendadaran. Setelah
itu, revisi final lalu kita kumpulin soft copy skripsi kita ke
perpus fk ugm. Yay selesai.
Struktur Proposal (khusus untuk undergraduate student)
A. Title
Judul itu harus menjelaskan topik utama secara
akurat, komplit, dan spesifik. Ga boleh ambigu, harus
Berawal dari pendaftaran persiapan thesis, lalu singkat, jangan kepanjangan. Harus mengandung
kita kumpulkan judul thesis kita yang udah variable yang diteliti. Kalau misal itu studi analitik, maka
ditandatangani oleh dosen pembimbing kita ke perlu adanya independent dan dependent variable. Bisa
sekretariat program studi. Setelah itu, judul kita juga dalam judul dimasukkan setting dan design. Hindari
akan diverifikasi oleh suatu tim (ada 3 orang akronim/kependekan, abbreviation/singkatan, dan noun
anggota timnya, salah satunya dr. Jarir). Tim ini clusters/suatu kalimat yang semua berbentuk kata
akan melihat apakah selama 10 tahun terakhir
7
HSC 2015
GRADISEDA
benda, seperti ‘Complement fixation laboratory
technique for adult rhesus monkey antigen
isolation’ judul ini sangat susah dipahami. Bikin
sesimple mungkin, harus mudah dipahami, dan
menarik. Contoh judul yang menarik, ‘Phenotypic
differences between male physicians, surgeons,
and film stars: comparative study’. Contoh judul
yang baik (judul ini yang dipake buat contoh2
selanjutnya): The Effect of Acetylator Status on
Serum Levels of Isoniazid and Sputum Conversion
of Tuberculosis Patients in Yogyakarta:
A cross
sectional study. Dalam judul itu mencakup banyak
hal, ada setting (Yogyakarta), design (cross b. Problem Formulation/Perumusan Masalah
sectional study), independent variabe (status Kita buat sesuai background tadi apa masalah yang
asetilasi), dan dependent variables (level serum akan diteliti, bentuknya research question.
dari isoniazid dan konversi dari sputum).
c. Study Objective/Tujuan
B. Main Part (Chapter/Bab) Tujuan itu ada 2, tujuan umum dan tujuan khusus.
Kalau tujuan khusus tercapai makan tujuan umum juga
1. Introduction/Pendahuluan (Chapter I) akan tercapai karena tujuan khusus merupakan
pecahan dari tujuan umum.
a. Background/Latar Belakang
d. Study Benefit/Manfaat
Latar belakang jangan panjang2. Kalau bisa yang Manfaat itu bisa macem-macem, bisa untuk pasien,
singkat dan simple yang berisi mengenai apa ilmu pengetahuan, kebijakan, atau secara umum kaya
sebenarnya rasionalitas dari penelitian itu, misalnya kalau dari judul yang tadi diawal dah disebut
mengapa penelitian tersebut penting untuk manfaatnya bisa untuk terapi TB. Jangan nulis manfaat
dilakukan, apa alasan peneliti melakukan penelitian sebagai syarat kelulusan s1 lho yaa.
penelitian tersebut. Biasanya ada indikasi
menengenai problem, burden dari problem e. Study Originality/authenticity
tersebut, dan juga problem yg ada penting untuk Perlu banyak melakukan searching. Penelitian ini sudah
dicarikan solusinya melalui research. Harus pernah belum diteliti sebelumnya oleh orang lain.
tercakup apa yang sudah diketahui dan belum Maka kalau sudah pernah diteliti sebelumnya, kita
diketahui dari problem tersebut. Nah yang belum sebutkan penelitian sebelumnya itu, dimana, apa
diketahui ini yang ada kita teliti. Diakhir bikin designnya, apa hasilnya. Jika misal ada 20 penelitian
hipotesis secara umum tentang hal yg mau kita sebelumnya maka jelaskan semuanya, baik yang
teliti. Dalam penulisan hindari nama investigator, terpublikasi maupun yang tidak. Disebutan pula apa
tapi kalo kata dr. Jarir tergantung pake sistem apa, bedanya dengan penelitian kita. Tapi hati2, kalau
kalo kita masih boleh menyebutkan invesigator, penelitian yang sebelumnya itu sudah RCT, terus kita
contohnya pada penelitian sebelumnya prof. X bikin cross sectional, itu namanya kita bunuh diri, itu
menemukan..... , tapi nanti dalam proses publikasi artinya kita malah ngelakuin penelitian yang lebih
tidak boleh. Latar belakang itu pembahasannya buruk dari sebelumnya. Kalau misal itu terjadi ya kita
seperti piramida terbalik, jadi dibahas yang umum harus menjelaskan secara detail kenapa kita sekarang
dulu, kemudian makin ke bawah makin malah ngelakuin yang cross sectional.
mengerucut terhadap apa yang akan diteliti.
Contoh: 2. Literature Review (Chapter II)
a. Literature Review/Tinjauan Pustaka
Lakukan searching dan banyak baca yang berkaitan
dengan penelitian kita. Pada bagian ini hati2 dengan
plagiarism. Karena diambil dari sumber bacaan lain,
8
HSC 2015
GRADISEDA
maka jangan lupa harus disitasi. Bagian ini rata-rata atau melihat perbedaan proporsi atau melihat
memang yang paling banyak, bisa 10-15 halaman. ukuran yang lain itu harus dijelaskan secara spesifik)
Tinjauan pustaka lebih baik dibikin checklist apa jika dibanding dengan hipotesis yang ada di latar
yang akan dimasukkan, nanti dari checklist itu belakang tadi. Penelitian deskriptif kemungkinan tidak
baru dikembangkan. Contohnya: memerlukan hipotesis, sedangkan penelitian analitik
perlu hipotesis.
3. Metodologi Penelitian (Chapter III)
a. Type and study design
Tipe -> basic science, clinical science, public
health, qualitative.
Design -> cross sectional, cohort, case control,
dll.
b. Time and Study Settings
Waktu dan tempat udah jelas yaa.
c. Study Subjects
Subjeknya apa atau siapa lalu dijelaskan pula
kriteria inklusi dan eksklusinya.
d. Sample Size
Berapa jumlah subjeknya. Nentuin jumlah
subjek itu ada perhitungannya.
b. Basic Theory/Landasan Teori e. Study Variables
Ambil poin-poin dari literature review. Variabel itu kaya yang dah dijelasin di atas
tadi.
c. Conceptual framework/Kerangka Konsep f. Operational Definition
Kerangka yang berisi independent variable dan Dari tiap variable harus ada yang namanya operational
dependent variable, yang dihubungkan oleh definition (aku singkat OD ya biar gampang). OD bukan
variable lain seperti confounding variable dan merupakan suatu definisi yang sifatnya umum atau
external variable yang memengaruhi. Bisa saja theoretical definition, misal penderita TB adalah orang
semua konsep di kerangka tersebut kita teliti, bisa yang mengalami infeksi pada paru akibat M.
juga tidak. Nanti bagian yang tidak diteliti bisa kita tuberculosis. Nah bukan yang kaya gitu yaa. Yang
tandai dengan menjadikan kotaknya jadi garis dimaksud OD itu, darimana kita dapat menentukan
putus2. seseorang itu penderita TB, contohnya kaya gini,
penderita TB didiagnosis oleh dokter di puskesmas
berbasis pada tes sputum positif. Jadi OD itu
membahas bagaimana variable itu didefinisikan di
penelitian kita. Kalau misal kita ambilnya dari rekam
medis, maka sebutkan kalau penderita TB itu yang
dalam rekam medisnya tertulis diagnosis TB berdasar
kode ICD-10 sekian.
g. Study Materials and Measurement
Kita sebutkan semua material yang kita gunain dalam
penelitian kita dan bagaimana cara pengukurannya,
prosesnya disebutkan juga step by step.
d. Hypothesis h. Data Collection Tools
Ada yang kita sebut case report form (CRF), ini khusus
Hipotesis ini merupakan hipotesis alternatif, jika kita melakukan studi restrospektif. Jadi data yang
bersifat sangat spesifik (apakah akan melihat kita kumpulkan (misal kita ambil dari rekam medis
9
HSC 2015
GRADISEDA
subjek) kita masukkan ke dalam CRF. Kalau mau C. Last Part
tau contoh CRF itu kaya gimana bisa dicek di notes Bagian terakhir memuat referensi dan
grup gradiseda, disitu ada link dropboxnya dari dr. appendix/lampiran. Referensinya menggunakan
Jarir. Data yang ada di CRF ini sudah sesuai harvard style. Titik komanya harus bener yaa. Format
dengan yang ada di proposal, jadi misal di untuk artikel dari scientific journal -> nama, tahun,
proposal tidak ada variable status perkawinan ya judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, serta
jangan masukin data status perkawinan di dalam halaman. Contoh: You, C.H., Lee, K.Y., Chey, R.Y.,
CRFnya. Menguy, R., 1980. Electrogastrographic study of
patients with unexplained nausea, bloating and
i. Study Plan vomiting. Gastroenterology 79(2):311-4. Misal penulis
Bagaimana rencana penelitian kita, misal kapan lebih dari lima boleh pake et al tapi kalo cuma 5 ya
kita akan mensubmit, kapan kita akan ditulis semuanya. Kemudian kalau misal penulisnya
menganalisis data, kapan kita akan seminar hasil, itu berupa organisasi maka tulis nama organisasi yang
kapan pendadaran, dan kapan kapan lainnya, itu menulisnya. Untuk lebih jelas dan rinci, contoh2
semua udah harus kita rencanain dan juga budget lainnya bisa diliat di slide yaa.
atau cost yang akan kita butuhkan.
j. Data Analysis
Analisis statistika apa yang mau kita pake.
10
-Descriptive study analysis
(percentage/proportion, mean and SD, median
(max-min) etc)
l
-Bivariable analysis (student t-test, fischer exact
test, chi-square, Mann-Whitney test, wilcoxon
test, ANOVA, RR/OR etc including 95% CI)
l
-Multivariable analysis (linear regression, logistic
regression, cox-regression etc)
k. Ethical Consideration
Mencakup tentang inform consent atau misal kalo
pake hewan bagaimana kepatuhannya dengan
peraturan animal welfare dan akan minta ethical
approval ke komite etik mana.
Nah kemudian di chapter III ini kita dapat
menambahkan bagan seperti ini (tentang subjek,
inklusi, eksklusi):
HSC 2015
GRADISEDA
Introduction to Biostatistics Grafik Histogram
Drs. Zulaela, M.Si., Ph.D., Dipl, Med.Stat
Pemateri : Aldo Editor : Ariana, Yena
Introduction of Biostatistics – Zulaela
Akhirnya masuk ke blok B.6 jugaa. Nah, di blok
tentang riset ini, kita akan ketemu sama yang
namanya biostatistika.
Apa itu biostatistika?
Biostatistika adalah cabang statistika terapan Box Plot
tentang metoda statistika untuk menyelesaikan
problem medis dan biologi. Biostatistika itu dibagi
menjadi 2, yaitu:
11
HSC 2015
GRADISEDA
P-P Plot
balita sehingga penelitian itu bisa efektif, efisien, dll.
Nah, dalam biostatistika ini tentu dapat terjadi
kesalahan-kesalahan yang bisa terletak di analisis
data maupun penyajiannya.
Kesalahan yang terletak di analisis data dapat dirinci
sebagai berikut :
• Menggunakan tes statistik yang salah
o Ketidakcocokan jenis tes statistik dengan
jenis data
o Menggunakan unpaired test untuk paired
data, dan sebaliknya
o Penggunaan parametric methods yang
tidak benar
• Inferensial.
• Kesalahan umum dalam melakukan
Sedangkan biostatistika inferensial itu meliputi
student’s t-test
bagaimana cara kita dapat melakukan estimasi,
o Tidak dapat membuktikan asumsi tes
penundaan, peramalan, dan juga menguji
hipotesis. Biostatistika inferensial ini secara o Jumlah sampel untuk paired t-test tidak
manfaat lebih besar daripada yang deskriptif. sama
Statistika inferensial terbagi menjadi statistika o Menggunakan unpaired t-test untuk
parametrik dan statistika non parametrik yang menganalisis paired data, dan sebaliknya
mana kriteria distribusi normal adalah yang • Kesalahan umum dalam melakukan Chi-
membedakan keduanya. square test
o Menggunakan Chi-square padahal
Untuk menguji hipotesis, ada banyak expected number-nya <5
metode seperti Chi-square test, independent • Tidak dapat menggunakan teknik multivariabel
sample t test, paired sampe t test, dan masih
untuk mengatur confounding factors
banyak lagi. Keempat uji statistik diatas itu
cocok untuk mengatakan bahwa exposure
Sedangkan kesalahan dalam penyajian dapat dirinci
status itu berpengaruh terhadap outcome-nya.
sebagai berikut :
Jadi pada intinya, statistika deskriptif itu
• Grafik yang tidak tepat
adalah mendeskripsikan keadaan yang
ditemukan pada objek yang dihadapi. • Deskripsi numerikal dari data
Sedangkan, statistika inferensial adala o Menggunakan mean (SD) untuk
menginferensi atau mengeneralisasi hasil mendeskripsikan data tidak normal
sampel terhadap populasi. o Tidak menggunakan SD, tapi malah SE
dalam mendeskripsikan data
Mengapa kok kita harus belajar biostatistik? • Pelaporan yang buruk dari hasil
Semisal, kita mau meneliti tentang suatu o Hanya memberikan nilai p (probabilitas)
penyakit di kalangan balita di suatu daerah. tanpa memberikan confidence interval.
Kalo sampel (dalam hal ini balita) kurang,
penelitian lalu menjadi kurang valid. Nah, selanjutnya kita bakal bahas soal data beserta
Sementara kalo balitanya terlalu banyak, maka skala pengukuran, peringkasan data, penyajian data,
biaya penelitian akan membengkak karena ukuran numerik, teknik pengambilan sampel, uji
beda satu sampel aja beda biaya udah hipotesis untuk data kontinu dan kategorikal, regresi
mencapai jutaan. Nah disini lah biostatistika itu linier sederhana & korelasi, dan regresi logistik
berperan. Dengan biostatistik, kita bisa sederhana.
menghitung berapa sampel minimal dari
12
HSC 2015
GRADISEDA
Pertama soal data dulu ya.
dilihat di http://www.statcan.gc.ca/edu/power-
Jenis data berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi pouvoir/ch8/5214814-eng.htm ya. Terus kalo yang
kualitatif (tidak berupa angka) dan kuantitatif (berupa tabel kontingensi itu adalah tabel frekuensi dua
angka). Di atas tadi kan sudah disebutkan bahwa variabel yang disajikan berurutan. Untuk info lebih
pengumpulan data bisa dibagi menjadi langsung dan lanjut mengenai tabel kontingensi nanti bisa dilihat
disini
tidak langsung. Nah, pengumpulan data langsung itu http://www.psychstat.missouristate.edu/introbook/sb
kita mendapatkan data itu dari responden sendiri. k28m.htm ya.
Misalnya wawancara, pengukuran, dan pengamatan. Tabel Kontigensi
Kalo pengumpulan data yang tidak langsung itu bisa
berupa mengumpulkan data dari sumber data,
departemen-departemen, maupun lembaga
penelitian. Kalo bahas data, tentunya kita akan bahas
skala pengukuran. Jadi skala pengukuran ini dibagi
menjadi nominal, ordinal, interval, dan rasio. Ini
Tabel Frekuensi
adalah definisi dari mereka berempat :
1. Nominal : pengamatan-pengamatan
diklasifikasikan kedalam kategori-kategori, dan
diantara kategori tidak ada suatu urutan.
2. Ordinal : pengamatan-pengamatan
diklasifikasikan kedalam kategori-kategori, dan
diantara kategori ada suatu urutan.
3. Interval : skala ini disamping dapat membedakan
Sekarang lanjut lagi ke penyajian data. Jadi penyajian
urutan, juga dapat mengetahui jarak diantara
data ini dibedakan lagi berdasarkan jumlah variabelnya.
dua pengukuran. Ada yg satu variabel, dan dua variabel. Cara penyajian
4. Rasio : mempunyai sifat skala interval dengan data yang bisa digunakan untuk satu variabel yaitu
titik nol tetap. histogram, bar chart, box plot, stem and leaf plot, pie
Dan ini adalah versi simpelnya J : chart, dan normal probability plot. Sementara untuk
1. Nominal : tidak memiliki tingkatan, lebih dari 2. yang dua variabel yaitu scatter plot, line graph, survival
Contohnya agama curve, dan contingency table. Ini adalah contoh dari
2. Ordinal : memiliki tingkatan, lebih dari 2. jenis-jenis penyajian tersebut.
Contohnya tingkat pendidikan Sementara untuk ukuran-ukuran numerik sendiri ada
3. Dikotomi (tambahan dari praktikum biostatistik) nilai tengah, nilai deviasi, dan sebaran data. Nilai
: tidak memiliki tingkatan, cuma ada 2. tengah terdiri dari mean, median, dan modus. Nilai
Contohnya hidup dan mati deviasi terdiri dari range, variansi, dan deviasi standar.
Sebaran data terdiri dari simetris, condong kanan, dan
4. Interval : tidak memiliki 0 mutlak atau ada rumus
condong kiri.
pengolahnya. Contohnya suhu dan BMI
5. Rasio : memiliki 0 mutlak atau diperoleh dari
pengukuran langsung. Contohnya berat badan,
tinggi badan, dan umur.
Tadi kan udah bahas soal data dan skala pengukuran,
sekarang kita lanjut ke peringkasan data yaa. Jadi
untuk peringkasan data, ada 2 jenis tabel yang kita
bahas yaitu tabel distribusi frekuensi dan tabel
kontingensi. Jadi tabel distribusi frekuensi itu bisa
digunakan untuk data numerik maupun kategorikal.
Nanti pengembangannya pun bisa banyak mulai dari
yang biasa, kumulatif, TDF untuk skala besar, dan
frekuensi relatif & frekuensi persentase. Nanti bisa
13