Gambaran Lama Kerja, Pengetahuan dan Perilaku Higiene Sanitasi Penjamah Makanan
di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri
The Discription of The Length of Work, Knowledge and Sanitation Hygiene Behavior
of Food Handlers at The Nutrition Installation of The Regional Public Hospital
of dr. Soediran Mangun Sumarso in Wonogiri
Key Words: Abstract
Length of The aim of organizing food at hospital is to provide quality food and safe for
Work, consumption in accordance with the needs of patient‟s to support the patient‟s
Knowledge, recovery process. Therefore, to produce food that is not harmful, it is necessary to
Sanitation manage hygiene and food sanitation. Food handlers play an important role in food
Hygiene sanitation to protect the health of patient‟s in hospital from diseases caused by food
Behaviour, contamination. The behavior of food handlers plays a role in determining the quality
of food products produced. The length of work and hygiene knowledge are
Food
predisposing factor that can affect the behaviour of food handlers. The aim of this
Handlers
study is determine the description of the length of work, knowledge and sanitation
hygiene behaviour of food handlers in the nutrition installation of the regional public
hospital of dr. Soediran Mangun Sumarso in Wonogiri. The research belonged to a
descriptive observational research. The sample in this study used the total population
which were all 14 food processing personnel in the nutrition installation of the
regional public hospital dr. Soediran Mangun Sumarso Wonogiri. The data on length
1
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2019; Volume 16; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id
of work and knowledge were obtained using questionnaires, while hygiene sanitation
behaviour of food handlers was obtained by observing3 consecutive observations.
The result of the study showed that there was 35% of food handlerswith a new
working period and 64.3% had been working for long service life. The result of
research on knowledge indicated that there were food handlers with a good
knowledge category as much as 60% and food handlers who had enough knowledge
as much as 40%. The result also showed that food handlers behaved as much as
42.9% and who behaved poorly as much as 57.1%
2
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2019; Volume 16; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id
3
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2019; Volume 16; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id
4
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2019; Volume 16; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id
5
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2019; Volume 16; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id
usap dubur adalah pemeriksaan untuk meng- b. Lama Kerja dan Perilaku Higiene Sanitasi
isolasi dan identifikasi kuman pathogen (gastro- Gambaran lama kerja dan perilaku hygiene
enteritis) pada saluran cerna ( Nurseha, 2016). sanitasi penjamah makanan di Instalasi Gizi
Pemeriksaan lain seperti TBC, kolera,tipus dan RSUD dr Soediran Mangun Sumarso dapat
hepatitis belum dilakukan. Penjamah makanan dilihat pada tabel 8.
juga belum mempunyai sertifikat kesehatan.
Menurut Permenkes Nomor 1096/Menkes/ Tabel 8. Lama Kerja dan Perilaku
Per/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasa Boga Higiene dan Sanitasi
menyebutkan bahwa penjamah makanan harus
Perilaku
berbadan sehat yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter serta tidak mengidap penyakit Baik Kurang
Lama Kerja
menular seperti tipus, kolera, TBC, hepatitis dll Baik
atau pembawa kuman (carrier) (Depkes RI, n % n %
2011). Baru 2 40 3 60
Lama 4 44,4 5 55,6
3.5 Lama Kerja, Perilaku dan Pengetahuan
Responden Berdasarkan tabel 8, dapat diketahui bahwa
a. Lama Kerja dan Pengetahuan Higiene dan 55,6% pegawai dengan masa kerja lama memiliki
Sanitasi perilaku yang kurang baik. Hal ini disebabkan
Gambaran lama kerja dan pengetahuan oleh kurangnya kesadaran pegawai terhadap
hygiene sanitasi penjamah makanan dapat di lihat prosedur higiene dan sanitasi yang sudah ditetap-
pada tabel 7. kan sehingga dalam bekerja hanya sesuai kebia-
saan yang biasa dilakukan selama bertahun-
Tabel 7. Lama Kerja dan Pengetahuan tahun. Sebagian penjamah masih ada yang tidak
Higiene dan Sanitasi mau menggunakan APD yang lengkap dan benar,
mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan
Pengetahuan kegiatan, memakai perhiasan dan masih berbicara
Lama Kerja Baik Cukup saat pengolahan makanan. Mereka beranggapan
n % n % bahwa prosedur-prosedur tersebut terlalu rumit
Baru 3 60 2 40 dan terkadang menyulitkan pegawai apabila
Lama 8 88,9 1 11,1 melakukan pengolahan sehingga waktu yang
digunakan tidak efektif. Hal ini sejalan dengan
Berdasarkan tabel 7, dapat diketahui bahwa penelitian Handayani (2010) yang menyatakan
lebih dari separuh pegawai lama memiliki penge- bahwa tidak ada hubungan antara masa kerja
tahuan higiene dan sanitasi yang baik (57%). Hal dengan perilaku higiene penjamah makanan.
ini disebabkan oleh pegawai lama memiliki Menurut teori Green bahwa lama masa kerja
pengalaman lebih banyak dibanding dengan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
pegawai baru. seseorang memiliki wawasan, pengalaman yang
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpul- luas dan banyak dalam memegang peranan
kan bahwa lama kerja dan pengetahuan pengolah pembentukan perilaku dibandingkan orang yang
makanan belum tentu diikuti perilaku higiene memiliki pengalaman bekerja lebih sedikit.
yang baik. Menurut teori Green bahwa lama Semakin lama bekerja dapat mempengaruhi
masa kerja merupakan faktor-faktor yang mem- tingkat pengetahuan sikap dan perilaku baik yang
pengaruhi seseorang memiliki wawasan, penga- positif atau negatif.
laman yang luas dan banyak dalam memegang
peranan pembentukan perilakunya dibandingkan c. Pengetahuan dan Perilaku Higiene Sanitasi
orang memiliki pengalaman bekerja lebih sedikit. Berdasarkan hasil pengumpulan data penge-
Semakin lama bekerja dapat mempengaruhi tahuan dan perilaku hygiene sanitasi penjamah
tingkat pengetahuan sikap dan perilaku baik yang makanan dapat dilihat pada tabel 9.
positif atau negatif.
6
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2019; Volume 16; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id
7
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2019; Volume 16; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id
kategori baik yaitu sebesar (78,6%). Perilaku Githiri, M, Kimiywe, J, Okemo, P. (2013).
higiene sanitasi tenaga penjamah makanan di Knowledge In Food Hygiene And
Instalasi Gizi RSUD dr. Soediran Mangun Hygiene Practice Differ-In Food
Sumarso Wonogiri sebagian besar termasuk Handlers At A Hospital In Nairoby,
kategori perilaku kurang baik yaitu sebesar Kenya. African Journal Of Food Tra-
57,1%. disional. Agroteksor. 20 (2-3): 210.
Handayani, B.R, Werdiningsih, W. (2010).
5. DAFTAR PUSTAKA
Kondisi Sanitasi dan Keracunan
Makanan Tradisional. Agroteksos. 20
Adam, Yosvita MNN. (2011). Pengetahuan dan
Perilaku Higiene Tenaga Pengolah Khomsan, A. (2000). Teknik Pengukuran
Makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Pengetahuan Gizi. Bogor. Departemen
Umum Daerah Dr. Kanusoso Djati Gizi Masyarakat dan Sumber Daya
Wibowo. Balikpapan. Artikel Penelitian. Keluarga Fakultas Ekologi Manusia:
Universitas Diponegoro Institut Pertanian Bogor
Baluka, SA, Miller, R, Kaneene JB. (2015). Lazarevic, K, Stojanovic, D, Bogdanovic, DC,
Hygiene Practices and Food Contami- Dolicanin, ZC. (2013). Hygiene Training
nation In Managed Food Service of Food Handlers in Hospital Settings:
Facilities In Uganda. African Journal of Important Factor In The Prevention Of
Food Science. 9(1): 31-42 Nosocomial Infections. Cent Eur J
Public Health. 21 (3): 146-149
Budiman dan Riyanto, A. (2014). Kapita Selekta
Kuesioner Pengetahuan dan Sikap dalam Marsaulina, Irnawati. (2004). Study Tentang
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Pengetahuan Perilaku dan Kebersihan
Medika Penjamah Makanan Pada Tempat Umum
Pariwisata di DKI Jakarta (TMII,TJIA,
Djarismawati, Sukana B, Sugiharti. (2004).
TMR). Fakultas Kesehatan Masyarakat
Pengetahuan dan Perilaku Penjamah
Universitas Sumatera Utara. Medan.
tentang Sanitasi Pengolahan Makanan
pada Instalasi Gizi Rumah Sakit di Maulana, H. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta:
Jakarta. Media Litbang Kesehatan EGC
Volume XIV No 3 Tahun 2004. Meikawati, W, Astuti, R, Susilowati. (2010).
Depkes RI. (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Hubungan Pengetahuan dan Sikap
NO 1096/MENKES/PER/VI/2011/Higie- Petugas Penjamah Makanan dengan
ne Sanitasi Jasa Boga. Jakarta Praktik Higiene dan Sanitasi Makanan di
Unit Gizi RS Dr. Amino Gondohutomo.
Ernawati E, Rahcmi, AT, Wiyanto, S. (2014).
Semarang. Jurnal UNIMUS Vol 6 No 1
Penerapan Hand Hygiene Perawat di
Th 2010.
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit. Jurnal
Kedokteran Brawijaya, Vol.28, Suplemen Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan
No.1, 2014 Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Fatmawati, S, Rosidi, A, Handasari, E. (2013).
Perilaku Higiene Pengolah Makanan Notoatmodjo, S. (2011). Promosi Kesehatan dan
Berdasarkan Pengetahuan Tentang Higiene Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Mengolah Makanan Dalam Penyeleng- Nasir, H, Fatimah, S, Pawenrusi. (2015). Study
garaan Makanan Di Pusat Pendidikan Dan Higiene Sanitasi Makanan di Instalasi
Latihan Olahraga Pelajar Jawa Tengah. Gizi Rumah Sakit Islam Faisal Kota
Jurnal Gizi Unimus Semarang. 2 (2):30-38 Makassar
Fatonah, S. (2005). Higiene dan Sanitasi Nurseha, E, Haryanto, I, Torina DT. (2016).
Makanan. UNNES Semarang. Pelaksanaan Higiene Penjamah Makanan
8
PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
2019; Volume 16; No 2.
Website: ejournal.stikespku.ac.id