Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ridhotul Amalia

INTERFASE
Ada satu kegiatan penting yang selalu terjadi di dalam tubuh kita dan mungkin tidak
terlalu kita sadari. Bahwasannya sel-sel yang ada di dalam diri kita terus mengalami
pertumbuhan, sel-sel baru senantiasa bermunculan dan ada sel-sel yang harus dikorbankan
kegiatan ini disebut dengan istilah siklus sel. Sejak kita masih berada di dalam kandungan,
tubuh terus mengalami perubahan, mulai dari bentuknya yang masih antah-berantah hingga
terus mengalami perubahan sampai menjadi bentuk manusia sempurna. Setelah lahir, kita terus
tumbuh, dari yang awalnya hanya beberapa puluh sentimeter saat dilahirkan bisa tumbuh
sampai lebih dari satu meter.
Saat tubuh mengalami luka, sel-sel juga ikut bekerja untuk menutup luka di tubuh kita,
semua itu tak akan bisa terjadi seandainya sel yang ada dalam tubuh tidak mengalami
perkembangan. Sel-sel terus memproduksi sel baru dengan cara membelah dirinya. Tanpa
adanya siklus sel tersebut, manusia tidak akan tumbuh dan luka-luka tidak akan pernah sembuh.
Reproduksi pun tidak mungkin terjadi, bahkan mungkin manusia sudah sejak dahulu kala
mengalami kepunahan. Itulah yang menyebabkan siklus sel penting bagi kita.
Siklus sel adalah siklus kehidupan sebuah sel, siklus ini bertujuan untuk perkembangan
dan pertumbuhan dari sel itu sendiri. Siklus sel diawali dengan pembelahan sebuah sel induk
(mother cell) dan diakhiri dengan terbentuknya sel anak (daughter cells) atau kematian sel.
Terdapat empat tahapan dalam pembelahan mitosis. Sebelum sel mengalami pembelahan, sel
akan mengalami masa interfase, interfase merupakan fase persiapan yang paling lama dari
keseluruhan siklus sel, yaitu kira-kira 90% dari siklus sel. Interfase merupakan fase antara fase
mitotik yang satu dengan fase mitotik berikutnya. Interfase bukanlah fase istirahat, tetapi fase
ketika sel mengumpulkan energi untuk tumbuh, menyalin (replikasi) DNA, menghasilkan
protein, dan membentuk organel sel dalam sitoplasma.

Tahap interfase terbagi menjadi tiga, yaitu fase G1 (gap pertama), fase S (sintesis), dan
fase G2 (gap kedua).

1
1. Fase Pertumbuhan Primer (Growth 1 disingkat G1)
Sel yang baru terbentuk mengalami pertumbuhan tahap pertama. Pada subfase
ini, sel-sel belum mengadakan replikasi DNA yang masih bersifat 2n (diploid).
Sementara organel-organel yang ada di dalam sel, seperti mitokondria, retikulum
endoplasma, kompleks golgi, dan organel lainnya memperbanyak diri guna menunjang
kehidupan sel.
2. Fase Sintesis (S)
Pada subfase ini, sel melakukan sintesis materi genetik. Materi genetik adalah
bahan-bahan yang akan diwariskan kepada keturunannya, yaitu DNA. DNA dalam inti
sel mengalami replikasi (penggandaan jumlah salinan). Jadi, subfase sintesis
(penyusunan) menghasilkan 2 salinan DNA.
3. Fase Pertumbuhan Sekunder (Growth 2 disingkat G2)
Setelah DNA mengalami replikasi, subfase berikutnya adalah pertumbuhan
sekunder (G2). Pada subfase ini, sel memperbanyak organel-organel yang dimilikinya. Ini
bertujuan agar organel-organel tersebut dapat diwariskan kepada setiap sel turunannya.
Pada subfase ini, replikasi DNA telah selesai dan sel bersiap-siap mengadakan pembelahan
secara mitosis. Selain itu, inti sel (nukleus) telah terbentuk dengan jelas dan terbungkus
membran inti.
Pada G2, inti sel mempunyai satu atau lebih nukleolus (membran inti sel). Di luar
inti terdapat dua sentrosom yang terbentuk oleh replikasi sentrosom pada tahap sebelumnya.
Sentrosom mengalami perpanjangan menyebar secara radial yang disebut aster (bintang).
Pada sentrosom terdapat sepasang sentriol yang berfungsi menentukan orientasi
pembelahan sel. Walaupun kromosom telah diduplikasi pada fase S, namun pada fase G2,
kromosom belum dapat dibedakan secara individual karena masih berupa benang-benang
kromatin. Fase terakhir, yaitu fase G2, replikasi DNA telah selesai. Terjadi peningkatan
sintesis protein sebagai tahap akhir persiapan sel untuk melakukan pembelahan.

Setelah ketiga tahapan interfase dilalui, sel telah siap menjalani pembelahan secara mitosis.

Al-Qur’an pun membahas tentang penciptaan manusia dalam berbagai tahap seperti
pada surah Al-Mu’minun (Surah 23) ayat 12-14

2
‫ۡ ُۡثم‬١٣ۡ‫ي‬ ۡ ‫فۡقَ َرارۡۡم ِك‬ ۡ ِ ۡۡ‫ۡ ُۡثمۡ َج َعلن ٰۡهُۡنُط َفة‬١٢ۡۡۡ‫اۡلن َسا َۡنۡ ِم ۡنۡ ُس ٰللَةۡۡ ِمنۡۡ ِطي‬ ِ ۡ‫ۡولََقدۡۡخلَقنَا‬
َ َ
‫ۡ َخلَقنَاۡالنُّط َف ۡةَۡ َعلَ َقةۡۡفَ َخلَقنَاۡال َعلَ َق ۡةَۡ ُمضغَةۡۡفَ َخلَقنَاۡال ُمضغَۡةَۡ ِع ٰظماۡفَ َك َسو َۡنۡالعِ ٰظ َۡمۡ ََلمۡاۡ ُۡثم‬
١٤ۡؕۡ‫ي‬ َۡ ‫اللُۡاَح َس ُۡنۡاۡلٰلِ ِق‬
ٰۡ ۡ‫اَن َشان ٰۡهُۡ َخلقاۡاٰ َخَۡرۡؕۡفَتَ ٰب َرَۡك‬
Artinya : “Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)
Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang
(berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.”

Ayat-ayat ini menjelaskan proses penciptaan manusia oleh Allah dari bahan dasar tanah
liat, lalu menjadi air mani dalam rahim, kemudian berkembang menjadi embrio yang terdiri
dari segumpal darah, segumpal daging, dan tulang belulang, sebelum akhirnya menjadi manusia
yang sempurna. Pesan yang dapat diambil adalah tentang keajaiban penciptaan manusia oleh
Allah dan perlu untuk mengagungkan Allah sebagai Pencipta yang Maha Kuasa dan Maha Baik.

Anda mungkin juga menyukai