Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL 3 SESI 7 Pengantar Bisnis

Nama : Dandy Julianda Saputro


NIP : 048913741

Jawablah pertanyaan Tugas 3 dengan jelas. Jawaban tidak diposting pada Forum
Diskusi. Jawaban Tugas 3 yang diposting pada Forum Diskusi tidak diberi
nilai. Posting Jawaban Anda pada tempat yang sudah disediakan.

1. Jelaskan hierarki kebutuhan Maslow dan contohnya dalam manajemen


perusahaan
2. Jelaskan berbagai perubahan atau evolusi konsep pemasaran pada era
produksi, era penjualan, era konsep pemasaran dan era relasi pelanggan
3. Jelaskan tahapan dalam melakukan promosi

Jawab :

1. Hierarki kebutuhan Maslow adalah teori yang dikemukakan oleh psikolog humanistik Abraham
Maslow pada tahun 1943. Teori ini menjelaskan bahwa manusia memiliki lima tingkat kebutuhan
yang berbeda, yang harus dipenuhi secara berurutan dari yang paling dasar hingga yang paling
tinggi. Teori ini dapat digunakan sebagai acuan dalam manajemen perusahaan untuk memahami
dan memotivasi karyawan.

Apa itu Hierarki Kebutuhan Maslow?

Menurut Maslow, kebutuhan manusia dapat dikelompokkan menjadi lima tingkat, yaitu:
 Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan kelangsungan hidup, seperti
makanan, minuman, udara, istirahat, kesehatan, dan seks.
 Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan perlindungan dari ancaman
fisik dan psikologis, seperti keamanan lingkungan, pekerjaan, pendapatan, hukum, dan
kesejahteraan.
 Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan hubungan interpersonal, seperti kasih
sayang, persahabatan, keanggotaan, dan pengakuan.
 Kebutuhan akan penghargaan, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan rasa percaya diri,
kompetensi, prestasi, dan penghormatan dari diri sendiri dan orang lain.
 Kebutuhan akan aktualisasi diri, yaitu kebutuhan yang berkaitan dengan pengembangan
potensi diri, kreativitas, pencapaian tujuan hidup, dan aktualisasi nilai-nilai pribadi.

Maslow menggambarkan hierarki kebutuhan ini dalam bentuk piramida, di mana tingkat yang lebih
rendah harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum tingkat yang lebih tinggi dapat menjadi motivator. Jika
kebutuhan di suatu tingkat tidak terpenuhi atau terganggu, maka individu akan mengalami ketidakpuasan
dan frustrasi. Sebaliknya, jika kebutuhan di suatu tingkat terpenuhi atau melebihi harapan, maka individu
akan merasa puas dan bahagia.

Bagaimana Penerapan Hierarki Kebutuhan Maslow dalam Manajemen Perusahaan?

Teori hierarki kebutuhan Maslow dapat digunakan sebagai alat untuk memahami apa yang
menjadi motivasi karyawan dalam bekerja. Dengan mengetahui tingkat kebutuhan karyawan, manajer
dapat merancang strategi untuk memenuhi dan merangsang kebutuhan tersebut agar karyawan merasa
termotivasi dan berkinerja baik.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan hierarki kebutuhan Maslow dalam manajemen perusahaan:

 Untuk memenuhi kebutuhan fisiologis karyawan, perusahaan dapat memberikan gaji yang cukup
untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, fasilitas kesehatan dan keselamatan kerja yang
memadai, serta jam kerja yang wajar dan fleksibel.
 Untuk memenuhi kebutuhan akan rasa aman karyawan, perusahaan dapat memberikan jaminan
kerja yang stabil dan jangka panjang, sistem penghargaan dan hukuman yang adil dan transparan,
serta lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis.
 Untuk memenuhi kebutuhan sosial karyawan, perusahaan dapat menciptakan budaya organisasi
yang ramah dan inklusif, menyediakan ruang untuk berinteraksi dan bersosialisasi dengan rekan
kerja dan atasan, serta mengakomodasi kebutuhan keluarga dan masyarakat karyawan.
 Untuk memenuhi kebutuhan akan penghargaan karyawan, perusahaan dapat memberikan
umpan balik positif dan konstruktif atas kinerja karyawan, memberikan kesempatan untuk
promosi jabatan atau tanggung jawab yang lebih besar, serta memberikan penghargaan atau
insentif bagi karyawan yang berprestasi.
 Untuk memenuhi kebutuhan akan aktualisasi diri karyawan, perusahaan dapat memberikan
tantangan kerja yang sesuai dengan kemampuan dan minat karyawan, memberikan pelatihan atau
pendidikan lanjutan untuk meningkatkan kompetensi karyawan, serta memberikan otonomi atau
kebebasan bagi karyawan untuk berekspresi dan berinovasi.
Dengan menerapkan hierarki kebutuhan Maslow dalam manajemen perusahaan, diharapkan dapat
meningkatkan motivasi intrinsik karyawan yang berdampak pada peningkatan produktivitas, loyalitas,
dan komitmen karyawan terhadap perusahaan.

Kesimpulan

Hierarki kebutuhan Maslow adalah teori yang menjelaskan bahwa manusia memiliki lima tingkat
kebutuhan yang berbeda, yaitu fisiologis, rasa aman, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri. Teori ini
dapat digunakan sebagai acuan dalam manajemen perusahaan untuk memahami dan memotivasi
karyawan. Dengan mengetahui tingkat kebutuhan karyawan, manajer dapat merancang strategi untuk
memenuhi dan merangsang kebutuhan tersebut agar karyawan merasa termotivasi dan berkinerja baik

Jawab :

2. Perkembangan konsep pemasaran telah mengalami evolusi seiring dengan perubahan dalam
kebutuhan dan perilaku konsumen serta perkembangan dalam praktik bisnis.

Berikut adalah penjelasan mengenai


berbagai perubahan atau evolusi konsep pemasaran pada era produksi, era penjualan, era konsep pemasar
an, dan era relasi pelanggan:

1. Era Produksi:

Pada era produksi, fokus utama perusahaan adalah pada produksi massal dan efisiensi operasional.

Perusahaan percaya bahwa konsumen akan membeli produk yang tersedia dan terjangkau secara luas.

Orientasi perusahaan pada era ini adalah "buat dan mereka akan membeli".

Perusahaan cenderung tidak mempertimbangkan secara mendalam kebutuhan atau keinginan konsumen
dalam proses pengembangan produk.

2. Era Penjualan:

Pada era penjualan, perusahaan menyadari bahwa mereka harus aktif dalam upaya menjual produk
mereka kepada konsumen.

Persaingan yang semakin ketat dan peningkatan kesadaran konsumen akan pilihan produk menyebabkan
perusahaan mengadopsi orientasi penjualan yang agresif.

Pada era ini, perusahaan berfokus pada upaya pemasaran dan promosi untuk mempengaruhi konsumen
agar membeli produk mereka, terlepas dari kebutuhan atau keinginan konsumen.

3. Era Konsep Pemasaran:


Pada era konsep pemasaran, perusahaan mulai memahami pentingnya memahami dan memenuhi
kebutuhan serta keinginan konsumen.

Perusahaan berusaha untuk memahami segmen pasar yang berbeda dan mengembangkan
strategi pemasaran yang lebih terarah.

Perusahaan berupaya memasarkan produk dengan memenuhi kebutuhan konsumen yang diidentifikasi
melalui riset pasar dan pengembangan produk yang lebih relevan.

4. Era Relasi Pelanggan:

Pada era relasi pelanggan, perusahaan memahami pentingnya membangun hubungan jangka panjang
dengan konsumen.

Perusahaan berfokus pada mempertahankan pelanggan yang ada dan membangun hubungan yang kuat
dengan mereka melalui pelayanan pelanggan yang baik, komunikasi yang terus-menerus, dan
personalisasi dalam interaksi dengan konsumen.

Pemahaman terhadap kebutuhan, preferensi, dan nilai-nilai konsumen menjadi kunci dalam era ini.

Jawab :

3. Untuk memaksimalkan strategi promosi setidaknya ada 7 tahap yang bisa dilakukan sebuah
bisnis, berikut beberapa tahapan perencanaan promosi secara efektif yang harus diketahui, yaitu
:

1. Menentukan Target Market

Tahapan pertama dalam melakukan promosi ini berkaitan dengan penentuan STP (Segmenting,
Targeting, dan Positioning).

Untuk menghadapi persaingan yang ketat, maka kita harus menentukan segmentasi yang lebih personal
untuk menghadapi perilaku konsumen yang beragam.

Dengan begini, target market kita jadi lebih jelas dan budget promosi lebih efektif. Dengan
menentukan target market, Anda akan lebih mudah menentukan media promosi apa yang cocok dan
sesuai untuk digunakan.

2. Menentukan Besarnya Insentif & Syarat Partisipasi

Menentukan besarnya insentif sangat penting dilakukan saat mengadakan program promosi penjualan,
karena hal ini akan sangat memengaruhi respon penjualan.
Semakin tinggi insentif yang diberikan biasanya akan meningkatkan minat calon konsumen untuk
membeli produk yang ditawarkan.

Kemudian setelah menentukan besarnya insentif, perusahaan juga harus menentukan syarat-syarat
partisipasi.

Biasanya, hal ini dilakukan agar dapat menyasar pada segmen pasar yang lebih spesifik ataupun
membatasi jumlah partisipan yang dapat menikmati insentif promosi penjualan.

Dengan cara ini biasanya insentif hanya ditawarkan kepada mereka yang memenuhi syarat-syarat
tertentu.

Misalnya, beli 2 diskon 10%, beli 3 diskon 30%, dan lain-lain. dengan besaran insentif yang tepat,
promosi akan menarik lebih banyak pembeli secara efektif.

3. Merencanakan Pesan

Tahapan selanjutnya dalam membuat rencana dan melakukan promosi adalah merencanakan pesan.

Saat ini komunikasi sudah berlangsung secara dua arah sehingga perusahaan harus bisa membuat pesan
yang membangun komunikasi dua arah dengan konsumen.

Sebelum membuat pesan untuk memperkuat promosi, perusahaan harus memperhatikan siapa
targetnya.

Gunakan bahasa yang sesuai dengan target market untuk memperkuat pesan promosi.

Buatlah pesan yang mempunyai daya tarik emosional, rasional, dan moral. Pembeli yang tertarik lewat
pesan menarik akan menambah efektifitas promosi.

4. Memilih Media Promosi yang Efektif

Pilihlah channel media yang tepat sesuai dengan target konsumen kita. Media digital memang
memperkaya channel promosi tapi jangan menggunakan media digital karena ikut-ikutan saja.

Fokuslah pada target market yang dituju, pelajari perilaku mereka, lalu pilihlah media yang sesuai. Ada
dua pilihan media yang ada yaitu, media offline dan media online.

Kedua pilihan tersebut berkaitan dengan target pasar dan dana yang disiapkan.

5. Menentukan Durasi Promosi


Menentukan durasi pelaksanaan promosi juga tidak kalah penting untuk melakukan promosi yang
efektif, hal ini terkait dengan kesempatan para konsumen untuk dapat menikmati insentif dari program
promosi yang dijalankan.

Jika durasi promosi penjualan terlalu singkat biasanya hanya sedikit konsumen yang bisa mengambil
keuntungan, apabila promosi penjualan dilakukan terlalu lama maka akan kehilangan daya tarik untuk
membujuk konsumen.

6. Menentukan Durasi Promosi

Menentukan durasi pelaksanaan promosi juga tidak kalah penting untuk melakukan promosi yang
efektif, hal ini terkait dengan kesempatan para konsumen untuk dapat menikmati insentif dari program
promosi yang dijalankan.

Jika durasi promosi penjualan terlalu singkat biasanya hanya sedikit konsumen yang bisa mengambil
keuntungan, apabila promosi penjualan dilakukan terlalu lama maka akan kehilangan daya tarik untuk
membujuk konsumen.

7. Mengukur Efektif Atau Tidaknya Promosi

Banyak pelaku bisnis yang sering kali tidak melakukan pengukuran terhadap strategi promosi yang
telah dijalankan. Padahal tahapan ini penting dalam melakukan promosi untuk mengetahui seberapa
efektif rencana strategi promosi yang Anda laksanakan.

Pengukuran efektivitas promosi bisa dilakukan dengan cara mengukur dampak terhadap penjualan,
melakukan riset sederhana tentang brand awareness, atau melakukan pengukuran di media digital jika
menggunakan digital marketing.

8. Menentukan Anggaran Promosi

Penetuan anggaran dilakukan untuk mengetahui secara pasti berbagai biaya yang harus dikeluarkan
dalam program promosi penjualan.

Menentukan besaran biaya ini bisa ditentukan berdasar berbagai hal seperti besarnya insentif, durasi
waktu, sarana promosi, jangkauan distribusi, dan faktor tak terduga lainnya.

Dengan perencanaan anggaran yang tepat diharapkan kegiatan promosi dapat berjalan efektif dan
sebanding dengan semua biaya yang dikeluarkan.

Untuk mempermudah sebuah perusahaan memiliki perhitungan keuangan yang tepat terkait
perencanaan promosi yang dilakukan, penggunaan program akuntansi sangat diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai