Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

IMPLEMENTASI DAN REALISASI PANCASILA

‘’Disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Pendidikan
Pancasila dengan dosen pengampu Febri Saefulloh, M.Pd.”

Kelompok 4
“Disusun oleh :

1. Mega Utami 612012300


2. Maya 612012300
3. Rahma Novalia Salwa 61201230022
4. Yuyun Fatihatu Rohimah 61201230010
5. Rifki 612012300
6. Husen Maulana 61201230080

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (FEB)


UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
TAHUN 2023

2
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan...............................................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Realisasi Pancasila yang Objektif...................................................................................................6
B. Penjabaran Pancasila yang Objektif..............................................................................................6
C. Realisasi Pancasila yang Subjektif.................................................................................................7
D. Internalisasi Nilai-nilai Pancasila...................................................................................................8
E. Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila................................................................................9
F. Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila........................................................................................9
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan.....................................................................................................................................11
B. Saran...............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................12

3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa, sebagai filsafat bangsa,
sebagai ideologi bangsa dan negara indonesia dan fungsi lainnya, dalam realisasi
(pengalamannya) memiliki konsekuensi yang berbeda-beda tergantung konteksnya. Untuk
merealisasikan dan mengamalkan Pancasila mustahil dapat dilaksanakan dengan baik tanpa
berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Konsekuensi untuk merealisasikan dan mengamalkan sila-sila Pancasila harus memiliki
pengetahuan yang jelas dan benar tentang fungsi dan kedudukan Pancasila yang didalamnya
terkandung nilai-nilai sebagai sumber untuk diamalkan secara konkrit. Pancasila sebagai
dasar filsafat negara Indonesia mengandung konsekuensi setiap aspek penyelenggaraan
negara negara, dan semua sikap dan tingkah laku para penyelenggara negara, dan hidup
kebangsaan Indonesia harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dalam realisasi
Pancasila ini diperlukan juga suatu kondisi yang dapat menjunjung terlaksananya proses
realisasi Pancasila tersebut, baik kondisi yang berkaitan dengan sikap setiap warga negara
Indonesia dan wujud realisasi nilai-nilai Pancasila.
Pengertian Negara sebagai suatu persekutuan hidup bersama dari masyarakat, adalah
memiliki kekuasaan politik, mengatur hubungan-hubungan, kerjasama dalam masyarakat
untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang hidup dalam suatu wilayah tertentu. Berdasarkan
pengertian tersebut, maka unsur-unsur negara adalah Wilayah, Rakyat, Penduduk,
Pemerintahan, dan Kedaulatan. Setiap negara mempunyai tempat, ruang atau wilayah
tertentu di muka bumi serta memiliki perbatasan tertentu. Penduduk atau rakyat, setiap
negara memiliki rakyat atau penduduk yang mencakup seluruh wilayah negara. Pemerintah,
yaitu setiap negara mempunyai suatu organisasi yang berwenang untuk merumuskan dan
melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk atau rakyat di
dalam wilayah negara.Kedaulatan, yaitu suatu kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-
undang dan melaksanakannya dengan berbagai cara.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:

4
1. Bagaimanakah realisasi Pancasila yang objektif?
2. Bagaimanakah penjabaran Pancasila yang Objektif?
3. Bagaimanakah realisasi Pancasila yang subjektif?
4. Bagaimanakah internalisasi nilai-nilai Pancasila?
5. Bagaimanakah proses pembentukan kepribadian Pancasila?
6. Bagaimanakah sosialisasi dan pembudayaan Pancasila?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui realisasi Pancasila yang objektif
2. Mengetahui penjabaran Pancasila yang objektif
3. Mengetahui realisasi Pancasila yang subjektif
4. Mengetahui internalisasi nilai-nilai Pancasila
5. Mengetahui proses pembentukan kepribadian Pancasila
6. Mengetahui sosialisasi dan pembudayaan Pancasila

5
BAB II PEMBAHASAN

A. Realisasi Pancasila yang Objektif

Realisasi pengalaman pancasila secara objektif yaitu realisai serta implementasi


nilai-nilai pancasila dalam segala aspek penyelenggaraan negara, terutama dalam
kaitannya dengan penjabaran nilai-nilai pancasila dalam praktis penyelenggaraan negara
dan peratuaran perundang-undangan di Indonesia.
Implementasi penjabaran pancasila yang bersifat objektif adalah merupakan
perwujudan nilai-nilai pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar negara Republik
Indonesia, yang realisasi kongkritnya merupakan sumber dari segala suber hukum
(sumber tertib hukum) Indonesia. Implementasi Pancasila yang objektif ini berkaitan
dengan norma-norma hukum dan moral, secara lebih luas dengan norma-norma
kenegaraan.Realisasi dan pengamalan Pancasila secara objektif berkaitan dengan
pemenukan wajin hukum yang memiliki norma-norma yang tertuang dalam suatu sistem
hukum positif. Hal ni dimaksudkan agar memiliki daya imperatif secara yuridis.
Walaupun aktualisasi objektif tertuang dalam suatu sistemperaturan perundang-undangan
namun dalam implementasi pelaksanaan Pancasila secara optimal justru realisasi
subjektif yang memiliki kekuatan daya imperatifmoral merupakan suatu prasyarat bagi
keberhasilan pelaksanaan Pancasila secara objektif. Dengan kata lain aktualisasi subjektif
lebih menentukan keberhasilan aktualisasi Pancasila yang objektif, dan tidak sebaliknya.
Dapat juga dikatakan bahwa aktualisasi sevara objektif itu akan berhasil secara optimal
bilamana didukungoleh aktualisasi atau pelaksanaan Pancasila secara subjektif.
B. Penjabaran Pancasila yang Objektif
Pengertian penjabaran Pancasila yang objektif adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi
dalam setiap aspek penyelenggaraan negara, baikdi bidang legislatif, eksekutif maupun
yudikatif dan semua bidang kenegaraan dan terutama realisasi dalam bentuk peraturan
perundang-undangan negara Indonesia. Hal itu dapat dirinci sebagai berikut:
· Tafsir Undang-Undang Dasar 1945, harus dilihat dari sudut dasar filsafat negara
Pncasila sebagaimana tercantum dalam pebukaan UUD 1945 alinea IV,

6
· Pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam undang-undang harus mengingat
dasar-dasar pokok pikiran yang tercantum dalam filsafat negara Indonesia.
· Tanpa mengurangi sifat-sifat Undang-Undang yang tidak dapat diganggu gugat,
interpretasi pelaksanaannya harus mengingat unsur-unsur yang terkandung dalam
filsafat negara.
· Pelaksanaan Undang-Undang harus lengkap dan menyeluruh, meliputi seluruh
perundang-undangan di bawah Undang-Undang dan keputusan-keputusan
administrasi dari semua tingkat penguasa negara.
· Pokok kaidahnegara serta pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
pembukaan UUD1945 dan UUD 1945 juga didasarkan atas kerohanian Pancasila.
Bahkan yang terlebih penting lag adalah dalam realiasi pelaksanaan kongkritnya
yaitu dalam setiap penentuan kebijaksanaan di bidang kenegaraan antara lain:

Bentuk dan Kedaulatan dalam Negara


• Hukum, perunang-undangan dan peradilan
• Sistem Demokrasi
• Pmerintah dan Pusat sampai Daerah
• Politik dalam dan luar negeri
• Keselamatan, keamanan dan pertahanan
• Kesejahteraan
• Kebudayaan
• Pendidikan dan lain sebagainya
• Tujuan Negara
• Reformasi dan segala pelaksanaannya
• Pembangunan Nasional dan lain pelaksanaan kenegaraan

C. Realisasi Pancasila yang Subjektif


Aktualisasi Pancasila yang subjektif adalah pelaksaan pada setiap pribadi
perseorangan, setiap warga negara, setiap individu, seriap penduduk, setiap penguasa
setiap orang Indonesia. Dalam inilah pelaksanaan Pancasila yang subjektif yang
mewujudkan uatu bentuk kehidupan dimana kesadaran wajib hukum, telah terpadu

7
menjadi kesadaran wajib moral. Dalam hal ini milai yang berkaitan pada diri seseorang
adalah sikap dan tingkah laku dalam realisasi Pancasila secara subjektif yang disebut
moral Pancasila. Jadi aktualisasi Pancasila yang bersifat subjektif ini lebihberkaitan
dengan kondisi objektif, yaitu berkaitan dengan norma-norma moral.
Dalam pengamalan Pancasila perlu diusahakan adanya suatu kondisi individu
akan adanya kesadaran untuk merealisasikan Pancasila. Kesadaran adalah hasil perbuatan
akal, yaitu pengalaman tentang keadaan-keadaan yang ada pada diri manusia sendiri. Jadi
keadaan-keadaan inilah yang menjadikan objek dari kesadaran dan berupa segala sesuatu
yang dapat menjadi sumber pengalaman manusia. Aktualisasi serta pengalaman itu
bersifat jasmaniah maupun rohaniah, dari kehendak manusia.
D. Internalisasi Nilai-nilai Pancasila
Realisasi nilai-nilai Pancasila dasar filsafatnegara Indonesia, perlu secara berangsur-
angsur dengan jalan pendidikan baik disekolah, masyarakat, maupun di dalam keluarga
sehingga diperoleh hal – hal sebagai berikut:
· Pengetahuan yaitu, suatu pengetahuan yang benar tentang Pancasila, baik aspek
nilai, norma maupun aspek praksisnya. Hal ini harus disesuaikan dengan tingkat
pengetahuan dan kemampuan individu. Tanpa pendidikan yang cukup maka dapat
dipastikan bahwa pemahaman tentang ideology bangsa dan dasar filsafat Negara
hanya dalam tingkat-tingkat yang sangat pragmatis, dalam hal ini sangat
berbahaya terhadap ketahanan ideology penerus bangsa.
· Kesadaran yaitu, selalu mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam diri
sendiri.
· Ketaaatan yaitu, selalu dalam keadaan kesediaan untuk memenuhi wajib lahir dan
batin, lahir berasal dari luar misalnya pemerintah, adapun wajib batin dari diri
sendiri.
· Kemampuan kehendak yaitu yang cukup kuat sebagai pendorong untuk
melakukan perbuatan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
· Watak dan hati nurani yaitu agar seseorang selalu mawas diri dan dapat menilai
diri sendiri dengan baik.

8
Dengan demikian akan memiliki suatu ketahan ideologi yang berdasarkan keyakinan
atas kebenaran Pancasila, sehingga dirinya akan merupakan sumber kemampuan
untuk memelihara, mengembangkan, mengamalkan, mewariskan, merealisasikan
Pancasila dalam segala aspek kehidupan.Pada dasarnya ada dua bentuk realisasinya
yaitu bersifat statis dan yangbersifat dinamis. Statis dalam pengertian intinya
atauesensinya (yaitu nilai-nilai yang bersifat rohaniah dan universal). Sedangkan
bersifat dinamis dalam arti bahwa aktualisasinya senantiasa bersifat inovatif, sesuai
dengan dinamika masyarakat, perubahan, serta konteks lingkungannya.Strategi dan
metode proses internalisasi harus diikuti dengan strategi serta metode yang relevan
dan memadai. Oleh karena itu dalam proses internalisasi dan aktualisasi harus
diterapkan strategi yang relevanserta metode yang efektif.

E. Proses Pembentukan Kepribadian Pancasila


Pemahaman dan aktualisasi Pancasila sampai pada tingkat mentalitas, kepribadian dan
ketahanan ideologis adalah sebagai berikut :
1. Proses penghayatan diawali dengan memiliki tentang pengetahuan yang lengkap, dan
jelas tentang kebaikan dan kebenaran Pancasila
2. Kemudian ditingkatkan ke dalam hati sanubari sampai adanya suatu ketaatan
3. Kemudian disusul dengan adanya kemampuan dan kebiasaan untuk melakukan
perbuatan mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan
4. Kemudian ditingkatkan menjadi mentalitas
F. Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila
Epistomologi Realisasi Nilai-nilai Pancasila
Berdasarkan sistem epistemlogis tersebut maka revitalitas, relalisasi, sosialisasi dan
pembudayaan Pancasil, tidak mungkin secara langsung dapat diamalkan, sehingga harus
melalui transformasi dari sistem nilai, norma, kemudian dijabrakan dalam realisasi yang
bersifat praksis
Proses Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila
Wujud kebudayaan Pancasila yang bersifat kongkret yaitu berupa aktivitas manusia
dalam masyarakat, saling berinteraksi, sehingga terwujudlah suatu sistem sosial. Hasil
budaya manusia yang berupa benda-benda budaya atau budaya fisik ini senantiasa

9
bersumber pada kebudayaan Pancasila yang berupa sistem nilai, yang merupakan
pedoman dan pandangan hidup suatu masyarakat.
Pembudayaan Pancasila pada Kehidupan Sosial
Proses pembudayaan pada domain values (nilai). Proses pembudayaan nilai-nilai
Pancasila dapat dilakukan dengan berbagai metode, namun yang terpenting sesuai dengan
tingkat pengetahuan kelompok masyarakat yang menjadi objek pembudayaan.
Pembudayaan Pancasila dalam Wujud Budaya Fisik
Pembudayaan nilai-nilai Pancasila secara langsung dalam wujud kebudayaan fisik.

10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Realisasi Pancasila merupakan suatu tindakan implementasi menanamkan nilai
Pancasila dalam kehidupan. Baik dalam bidang tertinggi yaitu negara (legislatif, eksekutif,
dan yudikatif) serta sampai ke tingkat terendah yaitu keluarga. Realisasi nilai-nilai Pancasila
dilakukan secara bertahap. Supaya dapat berlangsung secara dalam dan merasuk kedalam
hati dan pikiran serta menjadi kebiasaan seseorang.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
akan tetapi penulis telah memberikan yang maksimal dalam penyusunan makalah ini.
Penulis mengharapkan umpan balik baik berupa kritik maupun saran agar dalam penyusunan
makalah berikutnya akan lebih baik.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/35332386/Realisasi_Pancasila_yang_Objektif
Kaelan. 2014. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

12
13

Anda mungkin juga menyukai