PDF Pancasila Makalah Realisasi Pancasila Compress
PDF Pancasila Makalah Realisasi Pancasila Compress
“ REALISASI PANCASILA ”
Disusun Oleh :
1. Reni Trisnawati Dewi
2. Sapitri Cahyaning Tiyas
3. Deri
1. Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat- Nya,
maka pada hari ini makalah yang berjudul “REALISASI
PANCASILA” dapat diselesaikan. Secara garis besar lingkup makalah ini terdiri dari tiga bab,
yaitu: Bab I Pendahuluan , yang berisi latar belakang, rumusan
masalah, dan tujuan disusunnya makalah ini. Bab II Pembahasan, yang berisi
Bab III Penutup yang berisi kesimpulan dan saran. Penyusun mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah mendukung penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, saran dari berbagai
pihak sangat diharapkan demi kemajuan selanjutnya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ 3
C. Tujuan ..................................................................................................................................................................... 5
A. Kesimpulan .......................................................................................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................................................................................... 11
3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa, sebagai filsafat bangsa, sebagai ideologi
bangsa dan negara indonesia dan fungsi lainnya, dalam realisasi (pengalamannya) memiliki konsekuensi yang
berbeda-beda tergantung konteksnya. Untuk merealisasikan dan mengamalkan Pancasila mustahil dapat
dilaksanakan dengan baik tanpa
pengetahuan yang jelas dan benar tentang fungsi dan kedudukan Pancasila yang didalamnya terkandung nilai-
nilai sebagai sumber untuk diamalkan secara konkrit. Pancasila sebagai dasar filsafat negara Indonesia
mengandung konsekuensi setiap aspek penyelenggaraan negara negara, dan semua sikap dan tingkah laku
para penyelenggara negara, dan hidup
kebangsaan Indonesia harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Dalam realisasi Pancasila ini
diperlukan juga suatu kondisi yang dapat menjunjung terlaksananya proses
realisasi Pancasila tersebut, baik kondisi yang berkaitan dengan sikap setiap warga negara Indonesia dan
wujud realisasi nilai-nilai Pancasila.
Pengertian Negara sebagai suatu persekutuan hidup bersama dari masyarakat, adalah memiliki kekuasaan politik, mengatur hubungan-hu
untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang hidup dalam suatu wilayah tertentu. Berdasarkan
tertentu di muka bumi serta memiliki perbatasan tertentu. Penduduk atau rakyat, setiap
negara memiliki rakyat atau penduduk yang mencakup seluruh wilayah negara. Pemerintah,
yaitu setiap negara mempunyai suatu organisasi yang berwenang untuk merumuskan dan
melaksanakan keputusan-keputusan yang mengikat bagi seluruh penduduk atau rakyat di
dalam wilayah negara. Kedaulatan, yaitu suatu kekuasaan tertinggi untuk membuat undang-
undang dan melaksanakannya dengan berbagai cara.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diangkat dalam makalah ini yaitu sebagai berikut:
4
1. Bagaimanakah realisasi Pancasila yang objektif?
Bagaimanakah penjabaran Pancasila yang Objektif?
2.
3. Bagaimanakah realisasi Pancasila yang subjektif?
Bagaimanakah internalisasi nilai-nilai Pancasila?
4.
5. Bagaimanakah proses pembentukan kepribadian Pancasila?
Bagaimanakah sosialisasi dan pembudayaan Pancasila?
6.
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut:
5
BAB II PEMBAHASAN
Realisasi pengamalan pancasila secara objektif yaitu realisai serta implementasi nilai-nilai pancasila
dalam segala aspek penyelenggaraan negara, terutama dalam kaitannya dengan penjabaran nilai-nilai
pancasila dalam praktis penyelenggaraan negara dan peratuaran perundang-undangan di Indonesia.
perwujudan nilai-nilai pancasila dalam kedudukannya sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang
realisasi kongkritnya merupakan sumber dari segala suber hukum (sumber tertib hukum) Indonesia.
Implementasi Pancasila yang objektif ini berkaitan dengan norma-norma hukum dan moral, secara lebih luas
dengan norma-norma kenegaraan. Realisasi dan pengamalan Pancasila secara objektif berkaitan
dengan pemenukan wajib hukum yang memiliki norma-norma yang tertuang dalam suatu sistem hukum
positif. Hal ini dimaksudkan agar memiliki daya imperatif secara yuridis. Walaupun aktualisasi objektif
tertuang dalam suatu sistem peraturan perundang-undangan namun dalam implementasi pelaksanaan
Pancasila secara optimal justru realisasi subjektif yang memiliki kekuatan daya imperatif moral merupakan
suatu prasyarat bagi keberhasilan pelaksanaan Pancasila secara objektif. Dengan kata lain aktualisasi
subjektif
lebih menentukan keberhasilan aktualisasi Pancasila yang objektif, dan tidak sebaliknya. Dapat juga
dikatakan bahwa aktualisasi sevara objektif itu akan berhasil secara optimal
Tafsir Undang-Undang Dasar 1945, harus dilihat dari sudut dasar filsafat negara Pancasila
sebagaimana tercantum dalam pebukaan UUD 1945 alinea IV,
6
Pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam undang-undang harus mengingat dasar-dasar pokok pikiran yang tercantum dala
Tanpa mengurangi sifat-sifat Undang-Undang yang tidak dapat diganggu gugat, interpretasi pelaksanaannya harus mengingat
Pelaksanaan Undang-Undang harus lengkap dan menyeluruh, meliputi seluruh
perundang-undangandi bawah Undang-Undangdan keputusan-keputusan administrasi dari semua tingkat penguasa negara.
Pokok kaidahnegara serta pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
pembukaan UUD1945 dan UUD 1945 juga didasarkan atas kerohanian Pancasila.
Bahkan yang terlebih penting lag adalah dalam realiasi pelaksanaan kongkritnya yaitu dalam setiap penentuan kebijaksanaan di bida
mewujudkan suatu bentuk kehidupan dimana kesadaran wajib hukum, telah terpadu
7
menjadi kesadaran wajib moral. Dalam hal ini milai yang berkaitan pada diri seseorang adalah sikap dan
tingkah laku dalam realisasi Pancasila secara subjektif yang disebut moral Pancasila. Jadi aktualisasi
Pancasila yang bersifat subjektif ini lebihberkaitan dengan kondisi objektif, yaitu berkaitan dengan norma-
norma moral.
Dalam pengamalan Pancasila perlu diusahakan adanya suatu kondisi individu akan adanya
kesadaran untuk merealisasikan Pancasila. Kesadaran adalah hasil perbuatan akal, yaitu pengalaman tentang
keadaan-keadaan yang ada pada diri manusia sendiri. Jadi keadaan-keadaan inilah yang menjadikan objek
dari kesadaran dan berupa segala sesuatu yang dapat menjadi sumber pengalaman manusia. Aktualisasi serta
pengalaman itu
Kesadaran yaitu, selalu mengetahui pertumbuhan keadaan yang ada dalam diri sendiri.
Ketaaatan yaitu, selalu dalam keadaan kesediaan untuk memenuhi wajib lahir dan
batin, lahir berasal dari luar misalnya pemerintah, adapun wajib batin dari diri sendiri.
Kemampuan kehendak yaitu yang cukup kuat sebagai pendorong untuk melakukan
perbuatan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Watak dan hati nurani yaitu agar seseorang selalu mawas diri dan dapat menilai diri sendiri
dengan baik.
8
Dengan demikian akan memiliki suatu ketahuan ideologi yang berdasarkan keyakinan atas kebenaran Pancasila, sehingga dirinya akan
Pemahaman dan aktualisasi Pancasila sampai pada tingkat mentalitas, kepribadian dan
ketahanan ideologis adalah sebagai berikut :
Proses penghayatan diawali dengan memiliki tentang pengetahuan yang lengkap, dan
jelas tentang kebaikan dan kebenaran Pancasila
Kemudian ditingkatkan ke dalam hati sanubari sampai adanya suatu ketaatan
Kemudian disusul dengan adanya kemampuan dan kebiasaan untuk melakukan
perbuatan mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan
Kemudian ditingkatkan menjadi mentalitas
F. Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila
Epistomologi Realisasi Nilai-nilai Pancasila
Berdasarkan sistem epistemlogis tersebut maka revitalitas, relalisasi, sosialisasi dan
pembudayaan Pancasil, tidak mungkin secara langsung dapat diamalkan, sehingga harus melalui transformasi dari sistem nilai, norma, kemudia
bersifat praksis
9
Proses Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila
Wujud kebudayaan Pancasila yang bersifat kongkret yaitu berupa aktivitas manusia dalam
masyarakat, saling berinteraksi, sehingga terwujudlah suatu sistem sosial. Hasil
budaya manusia yang berupa benda-benda budaya atau budaya fisik ini senantiasa bersumber pada
kebudayaan Pancasila yang berupa sistem nilai, yang merupakan
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, akan tetapi penulis
telah memberikan yang maksimal dalam penyusunan makalah ini. Penulis mengharapkan umpan balik baik
berupa kritik maupun saran agar dalam penyusunan
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35332386/Realisasi_Pancasila_yang_Objektif
12
13
14