Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

NIM : 042409107
NAMA : PRASETYA ANGGARA.AR
MATAKULIAH : PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN
Soal :
1. Salah satu kemampuan yang dimiliki sistem politik ialah kemampuan ekstraktif, yaitu
kemampuan sistem politik mengelola sumber-sumber kekayaan alam dan potensi manusia.
Kemukakan asas-asas pengelolaan kekayaan alam di Indonesia!

2. Menurut Herbert Feith, ada lima aliran dalam pemikiran politik Indonesia 1945-1965, yaitu
nasionalisme radikal, tradisonalisme Jawa, Islam, Sosialisme demokratis dan Komunisme.
Kemukakan kaitannya antara aliran-aliran tersebut dengan warisan-warisan tradisional dan
pengaruh dunia modern!

Jawaban :
1. Asas-Asas Pengelolaan Kekayaan Alam Di Indonesia
Pengelolaan kekayaan alam di Indonesia didasarkan pada berbagai asas dan prinsip untuk
memastikan keberlanjutan ekosistem, penggunaan yang bijak, dan manfaat yang adil bagi
masyarakat. Berikut adalah beberapa asas-asas pengelolaan kekayaan alam di Indonesia:

a) Asas Keberlanjutan (Sustainability) Prinsip keberlanjutan menekankan pentingnya


menjaga dan melestarikan sumber daya alam agar dapat digunakan oleh generasi
sekarang dan generasi yang akan datang. Pengelolaan kekayaan alam harus
memastikan bahwa ekosistem dan sumber daya alam tidak terkuras habis.

b) Asas Kepentingan Umum (Public Interest) Kepentingan umum masyarakat harus


menjadi prioritas dalam pengelolaan kekayaan alam. Ini berarti sumber daya alam
harus dielola dengan memperhatikan kepentingan masyarakat, bukan kepentingan
pribadi atau kelompok kecil.

c) Asas Partisipasi Masyarakat (Community Participation) Masyarakat harus


memiliki peran dalam pengelolaan sumber daya alam. Masyarakat yang tinggal di
sekitar sumber daya alam yang terkait harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan
dan pemantauan pengelolaan sumber daya tersebut.

d) Asas Keadilan Sosial (Social Justice) Pengelolaan kekayaan alam harus memastikan
bahwa manfaatnya didistribusikan secara adil di antara masyarakat. Ini mencakup
distribusi manfaat ekonomi serta perlindungan hak-hak masyarakat adat dan hak asasi
manusia.

Page 2|5
e) Asas Precautionary (Precautionary Principle) Asas ini menekankan bahwa
tindakan pengelolaan harus diambil dengan hati-hati jika ada ketidakpastian ilmiah
tentang dampaknya terhadap lingkungan. Tindakan pencegahan harus diambil untuk
melindungi sumber daya alam jika ada potensi kerusakan yang signifikan.

f) Asas Terpadu (Integrated Management) Pengelolaan kekayaan alam harus


mempertimbangkan aspek-aspek ekologi, ekonomi, sosial, dan budaya dengan cara
yang terintegrasi. Ini memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih holistik.

g) Asas Perlindungan Ekosistem (Ecosystem Protection) Fokus pengelolaan harus


melibatkan perlindungan ekosistem alam dan fungsi-fungsi ekologisnya. Konservasi
ekosistem penting untuk menjaga keseimbangan alam dan memastikan kelangsungan
kehidupan.

h) Asas Berkelanjutan (Sustainable Use) Pengelolaan kekayaan alam harus


menggabungkan penggunaan yang bijak, sehingga sumber daya dapat digunakan
seiring waktu tanpa mengancam kelangsungan ekosistem.

i) Asas Adaptasi (Adaptive Management) Pengelolaan harus bersifat fleksibel dan


mampu beradaptasi dengan perubahan yang mungkin terjadi dalam ekosistem dan
kondisi sosial. Evaluasi terus-menerus dan perbaikan harus menjadi bagian dari
pendekatan pengelolaan.

j) Asas Keberlanjutan Sosial Ekonomi (Socioeconomic Sustainability) Pengelolaan


kekayaan alam harus mempertimbangkan aspek-aspek ekonomi dan sosial, seperti
keadilan ekonomi, lapangan kerja, dan kontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.

Asas-asas ini memandu pengelolaan kekayaan alam di Indonesia untuk mencapai tujuan
keberlanjutan dan keadilan dalam pemanfaatan sumber daya alam. Upaya ini penting untuk
menjaga ekosistem, menghindari kerusakan lingkungan, dan memastikan manfaat yang adil
bagi masyarakat.

2. Kaitannya Antara Lima Aliran Menurut Herbert Feith Dalam Pemikiran Politik Indonesia
1945 – 1965 Dengan Warisan-Warisan Tradisional Dan Pengaruh Dunia Modern
Lima aliran menurut Herbert Feith yang diidentifikasi dalam pemikiran politik Indonesia
antara tahun 1945 hingga 1965 adalah:
1) Aliran Nasionalisme: Aliran ini merupakan fondasi pemikiran politik Indonesia yang
mementingkan persatuan dan kemerdekaan nasional dari penjajahan. Aliran ini

Page 3|5
mewarisi nilai-nilai tradisional Indonesia, seperti semangat gotong-royong,
kebersamaan, dan penghormatan terhadap budaya dan adat istiadat.
2) Aliran Komunisme: Aliran ini mewarisi ideologi komunis dari dunia modern.
Namun, pengaruh tradisional juga terlihat dalam semangat pemberdayaan rakyat dan
aspirasi untuk mencapai kesetaraan sosial, yang sesuai dengan prinsip-prinsip sosial
dalam budaya Indonesia.
3) Aliran Islam: Pemikiran politik Islam menggabungkan nilai-nilai tradisional Islam
dengan ideologi politik modern. Ini mencakup gagasan tentang negara berdasarkan
prinsip-prinsip Islam dan perjuangan untuk keadilan sosial.
4) Aliran Populisme: Aliran ini menekankan representasi rakyat dalam politik.
Sementara konsep-konsep demokrasi modern mempengaruhi pemikiran ini, nilai-nilai
tradisional, seperti kepemimpinan yang adil dan kepedulian terhadap rakyat, juga
memainkan peran penting.
5) Aliran Modernisasi: Aliran ini berfokus pada modernisasi dan pembangunan
ekonomi. Pemikiran modern mengenai pembangunan ekonomi dan perubahan sosial
mempengaruhi aliran ini, tetapi pengaruh tradisional tetap ada dalam aspek-aspek
seperti penggunaan teknologi modern untuk memajukan masyarakat.
Kaitan antara aliran-aliran ini dengan warisan tradisional dan pengaruh dunia modern adalah
sebagai berikut:
 Warisan Tradisional: Meskipun pemikiran politik modern mewarnai banyak aliran
ini, warisan tradisional Indonesia masih menjadi fondasi kuat dalam pemikiran
politik. Nilai-nilai seperti gotong-royong, kebersamaan, dan keadilan sosial
berdampingan dengan konsep-konsep politik modern.
 Pengaruh Dunia Modern: Pemikiran politik Indonesia selama periode ini juga
dipengaruhi oleh ideologi politik modern seperti demokrasi, sosialisme, dan
nasionalisme. Aliran-aliran tersebut mencerminkan upaya Indonesia untuk mencari
identitas politik yang sejalan dengan perkembangan global.
 Interaksi dan Perkembangan: Aliran-aliran tersebut tidak eksklusif; mereka sering
berinteraksi dan berubah seiring waktu. Misalnya, aliran populisme mungkin
menggabungkan elemen-elemen nasionalisme, Islam, dan modernisasi dalam upaya
memperjuangkan kepentingan rakyat.
 Kepentingan Rakyat: Seluruh aliran ini, meskipun berbeda-beda dalam pendekatan
dan ideologi mereka, memiliki fokus utama pada kesejahteraan dan kepentingan

Page 4|5
rakyat Indonesia. Itu mencerminkan nilai-nilai tradisional tentang kebersamaan dan
solidaritas dalam masyarakat.
Jadi, pemikiran politik Indonesia antara 1945 hingga 1965 adalah hasil dari kaitan antara
warisan tradisional, pengaruh dunia modern, dan upaya untuk memahami dan
mengartikulasikan identitas politik nasional yang unik.

Sumber Referensi :
Materi Inisiasi 3
IPEM4434 Pembangunan Politik
https://id.scribd.com/doc/29900396/Asas-Asas-Pengelolaan-Sumber-Daya-Alam
https://nasional.tempo.co/read/17722/herbert-feith-lebih-mengenal-indonesia-daripada-orang-
indonesia

Demikian jawaban dari saya dan mohon koreksian dan revisi dari tutor
Terima kasih
Salam
042409107-PRASETYA ANGGARA.AR

Page 5|5

Anda mungkin juga menyukai