1 Petrologi Batugamping
Berdasarkan proses pembentukannya, batugamping terbagi menjadi dua
jenis yaitu batugamping klastik dan batugamping non klastik. Batugamping non-
klastik, merupakan koloni dari binatang laut antara lain dari Coelenterata,
sering disebut sebagai batugamping koral karena penyusun utamanya adalah koral
klastik melalui proses erosi oleh air, transportasi, sortasi, dan sedimentasi. Oleh
karenanya selama proses tersebut terikut jenis mineral lain yang merupakan
adanya proses sortasi maka secara alamiah akan terbentuk pengelompokan ukuran
butir oleh Grabau (1984) (tabel 2.1). Dikenal jenis kalsirudit apabila batugamping
1
Calcarenite Ukuran butir sama dengan pasir (1/16-2 mm)
Calcilutite Ukuran butir lebih kecil dari pasir ( < 1/16 mm)
Selain yang pejal (masif) dijumpai pula batugamping yang sarang (porus).
Mengenai warna dapat dikatakan bervariasi dari putih susu, abu-abu muda, abu-
abu tua, coklat, merah, bahkan hitam. Semuanya disebabkan karena jumlah dan
jenis pengotor yang ada. Warna kemerahan disebabkan oleh mangan oksida besi,
klasifikasi batuan karbonat menurut Folk (1962) (tabel 2.2). Klasifikasi Folk
(1962) merupakan klasifikasi batugamping yang paling dapat diterima secara luas
karena penerapan tipe batuan karbonatnya memiliki kisaran daerah yang luas
2
Allochem yaitu material karbonat sebagai hasil presipitasi kimiawi atau
intrabasinal), analog dengan butiran pasir atau gravel pada batuan asal daratan.
Allochem ada empat jenis, yaitu intraclast, oolite, pellet, dan fosil
tersemen bersama-sama oleh semen mikro kristalin atau tergabung akibat material
organik. Intraklas, sering ditulis intraclast, adalah fragmen dari sedimen yang
sudah terlitifikasi atau setengah terlitifikasi yang terjadi akibat pelepasan air
lumpur pada daerah pasang surut, sering disebut daerah tidal flat (Gambar 2.2)
Ooid adalah butiran karbonat yang berbentuk bulat atau elips yang
mempunyai satu atau lebih struktur lamina yang konsentris dan mengelilingi inti
(gambar 2.3). Inti penyusun biasanya partikel karbonat atau butiran kuarsa. Ooid
memiliki ukuran butir 2 mm dan apabila memiliki ukuran >2 mm disebut pisolid
3
Gambar 2. 2 Ilustrasi bentuk ooid (Folk, 1962)
meruncing yang tersusun oleh mikrit dan tanpa struktur internal. Ukuran peloid
dengan komposisi CaCO3 (gambar 2.4). Secara genesa pellet merupakan kotoran
yang terdiri atas seluruh mikrofosil, butiran fosil ataupun pecahan dari fosil-fosil
makro. Cangkang ini merupakan allochem yang paling umurn dijumpai dalam
4
berwarna kecokelatan (pada sayatan petrografi), Pada contoh batuan setangan
(handspecimen), micrite bersifat opak dan dull, berwarna putih, abu-abu, abu-abu
2017).
Sparry calcite, disebut juga sparite, yaitu komponen yang berbentuk butiran
yang jernih dan mosaik (pada sayatan petrografi), berfungsi sebagai pore filling
5
Tabel 2. 2 klasifikasi batuan karbonat
Batugamping / Batugamping terdolomitisasi sebagian Dolomit
(hasil replacement total)
>10% Allochem (batuan < 10% Allochem
Allochem) (batuan Mikrokristalin)
biohern rocks
Undisturbed
Sparit > Tanpa
Allochem
Mikrit Mikrit > Sparit Allochem ghosts allochem
<1%
Sparry Microcrytalline 1-10% Allochem ghosts
allochemical allochemical rocks
rocks
Intraklas: Finely
Medium
Intrasparudite Intramicrudite Intraclast crystalline
>25% Intraklas crystalline
Intrasparit Intramikrit bearing intraclastic
dolomite
micrite dolomite
Coarsely
Ooids:
>25%
Ooids
Mikrit/dismikrit/dolomikrit
Oosparit Oomikrit oolitic
micrite
Finely
Komposisi allochem
dolomite
Allochem dominan
Bukti Allochem
crystalline
Aphanocrys dolomite
Biolitit
Fosil:
< 25% Intraklas
Fossiliferous
Biosparit Biomikrit biogenic
micrite
dolomite
Rasio fosil : Pelet
< 25% ooids
1:1
Pelsparit Pelmikrit