Anda di halaman 1dari 2

JAWABAN UTS Kelas Genap

Program Studi :Administrasi Negara


Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Jumlah SKS :2
Semester :1
Dosen Pengampu : Rahayu Dwi Rahmawati, S.Pd., M.Pd.

1. Analisislah kesalahan kalimat di bawah ini, lalu ubahlah penulisan kalimat di bawah ini sesuai
dengan penulisan kalimat efektif.
a. Di karenakan keterbatasan pengetahuan dan kurangnya pengalaman dalam
menyelesaikan karya ilmiah ini. Namun, berbagai dorongan bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak untuk menyelesaikan tulisan dengan sebaik baiknya.

Jawaban: Karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dalam menyelesaikan karya


ilmiah ini. Namun, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak untuk menyelesaikannya
dengan baik.

b. Dengan memanjatkan puji syukur kepada TYME yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sampai saat ini sehingga penulisan karya lmiah tulis ini dapat terselesaikan.

Jawaban :Puji syukur kepada TYME yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya,
sehingga penulisan karya ilmiah ini terselesaikan.

c. Kepada Bupati Lombok Barat dipersilahkan untuk memberikan sambutan.


Jawaban: Bupati Lombok Barat, dipersilahkan memberi sambutan.

d. Seorang peneliti bertugas menyimpulkan data, mengumpulkan data, dan data


dianalisis.
Jawaban: Peneliti bertugas menyimpulkan, mengumpulkan dan menganalisis data.

e. Sania menggunakan baju warna hitam di tanggal 10 November kemarin.


Jawaban: Sania memakai baju hitam tanggal 10 November kemarin.

f. Jembatan layang itu belum selesai disebabkan karena dananya belum dapat dicairkan
semua.
Jawaban: Jembatan layang itu belum selesai karena dananya belum cair.

g. Ibunya harus bekerja keras demi untuk kehidupan anak-anaknya.


Jawaban : Ibunya kerja keras demi anak-anaknya.

h. Pembangunan masjid tersebut dibangun dengan dana swadaya masyarakat.


Jawaban : Masjid tersebut dibangun dengan swadaya masyarakat

i. Yang membawa ponsel harap dimatikan.


Jawaban : Harap matikan ponsel.
2. Analisislah wacana di bawah ini hingga menjadi wacana dengan kalimat yang efektif.
“Untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia.” Kalimat tersebut adalah salah satu kutipan dalam isi
pembukaan UUD 1945. Dimana pendidikan masih menjadi masalah besar di Negara ini,
jangankan dinegara, daerah maupun pelosok saja tidak merata pendidikannya. Sebagaimana yang
kita ketahui bahwa kutipan tersebut ditujukan kepada pemerintah Indonesia yang berkewajiban
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memenuhi hak warga Negara dalam memperoleh
pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa.
Contohnya di NTB. Dimana Gubernur NTB menyatakan bahwa “ sebanyak 417. 991
warga masih menyandang buta aksara menyebabkan minat masyarakat melanjutkan pendidikan
ke jenjang lebih serius masih rendah.”. Di NTB, atau lebih tepatnya di pelosok, minimnya
bangunan sekolah yang ada disana, sehinga menyebabkan warga pelosok menjadi tidak sekolah.
Diantara minimnya pembangunan sekolah di pelosok, Beberapa guru yang mengajar mata
pelajaran, tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan yang ia peroleh semasa kuliah, seperti
guru yang pada saat kuliah mengambil matematika, tiba-tiba saja ia banting stir menjadi guru
bahasa Indonesia, kurangnya buku bacaan yang didapatkan oleh orang-orang pelosok, sehingga
menyebabkan buta huruf.
Dengan latar belakang pendidikan dan mata pelajaran yang diajarkan seorang guru di
sekolah hanya belajar dari materi-materi dan buku panduan yang dibagikan oleh Dinas
Pendidikan atau pihak sekolah. Pelajaran yang didapat oleh siswa maupun siswi hanya berpatok
pada materi itu-itu saja, yang dimana materi itu tidak dijelaskan secara luas maupun umum.
Sementara faktor lain yang menyebabkan ketidakmerataan pendidikan adalah kurangnya
membaca buku, jangankan membaca, buku saja tidak ada di pelosok NTB.

Jawaban:

“Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut


melaksanakan ketertiban dunia”. Kalimat tersebut adalah kutipan isi pembukaan UUD 1945,
ditujukan kepada pemerintah yang berkewajiban dalam mencerdaskan bangsa dan memenuhi hak
warga negara untuk memperoleh Pendidikan dan peningkatan kualitas hidup.
Pendidikan yang tidak merata masih menjadi masalah besar di Negara ini, baik di daerah ataupun
pelosok.
Contohnya, di NTB sebanyak 417.991 warga masih menyandang buta aksara, yang
menyebabkan minat untuk melanjutkan Pendidikan menjadi rendah. Minimnya bangunan
sekolah yang ada di pelosok menyebabkan warga tidak sekolah dan guru yang mengajar, tidak
sesuai dengan latar belakang pendidikan yang diperoleh semasa kuliah. Seperti guru
matematika, menjadi guru Bahasa Indonesia. Juga kurangnya buku bacaan yang ada di sana.
Mata pelajaran yang diajarkan di sekolah hanya dari materi dan buku panduan yang
bersumber dari Dinas Pendidikan atau pihak sekolah. Materi yang diajarkan itu- itu saja dan
tidak dijelaskan secara umum. Hal tersebut juga menjadi faktor tidak meratanya Pendidikan di
sana.

Anda mungkin juga menyukai