Anda di halaman 1dari 33

JUSTIFIKASI TEKNIK

PEKERJAAN :

PEMBANGUNAN JEMBATAN SULTAN AGENG


TIRTAYASA ( Wil. 3)

PELAKSANA :

CV. AGUNG KARYA PRATAMA

KONSULTAN SUPERVISI :

CV. KARYA SENTOSA SEJAHTERA

TAHUN ANGGARAN 2021


KATA PENGANTAR

Dokumen ini merupakan Laporan Justifikasi Teknis Pekerjaan Pembangunan Jembatan


Sultan Ageng Tirtayasa ( Wil. 3) dengan Pihak Kontraktor pelaksana CV. AGUNG
KARYA PRATAMA dan Konsultan Pengawas CV. KARYA SENTOSA SEJAHTERA

Adapun maksud dari Justifikasi Teknik ini adalah sebagai gambaran yang
didalamnya berisi penjelasan teknis pekerjaan tambah kurang yang sifatnya dapat
dipertanggung jawabkan kebenaranya yang mana data dukung Justifikasi Teknis antara
lain adalah Pengukuran aktual lapangan sebagai bahan pertimbangan dalam original
kontrak untuk perhitungan volumen tambah kurang.

Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa ( Wil. 3)


dilaksanakan oleh Kontraktor Pelaksana CV. AGUNG KARYA PRATAMA dengan Surat
Perjanjian Kerja Konstruksi (kontrak) 255/KONTRAK-LPSE/BM/2021, Tanggal 11
Oktober 2021 dan konsultan Supervisi CV. KARYA SENTOSA SEJAHTERA dengan
No. Kontrak 199/KONTRAK-LPSE/SUPERVISI/BM/2021.U.PR/CK/VII/2016. Tanggal
07 Juli 2016

Semoga laporan ini dapat diterima dengan baik Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan RuangKota Tangerang dan Pihak – Pihak yang berkepentingan dalam
pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa ( Wil. 3) dan atas
kerja sama yang telah berjalan dengan baik, kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Maksud dan tujuan
1.3 Lingkup Pekerjaan
1.4 Dasar hukum

BAB II : DATA PROYEK


2.1 Gambaran obyek kegiatan
2.2 Informasi Kontrak

BAB III : PERTIMBANGAN PERUBAHAN VOLUME


3.1 Tinjauan desain kontrak

BAB IV : KESIMPULAN

LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan usulan penanganan sesuai dengan desain yang telah disiapkan


dan berdasarkan kontrak pekerjaan yang dilaksanakan, dalam hal pelaksanaan
kegiatan tersebut terdapat adanya perbedaan jenis dan penanganan antara
yang terdapat dalam desain dan kontrak pekerjaan dengan memperhatikan
kondisi di lapangan, sehingga perlu dilakukan contract change order atau
pekerjaan tambah kurang melalui mekanisme justifikasi teknis, untuk
keperluan administrasi perubahan atas kontrak dan gambar kerja ( shop
drawing ).

1.2 Maksud dan tujuan


Maksud dilaksanakan pembuatan justifikasi teknis adalah untuk
menginventarisir permasalahan sekaligus menentukan penanganan
permasalahan tersebut serta untuk menentukan prioritas penanganan dengan
memperhatikan aspek teknik, aspek waktu dan keuangan berdasar pada
peraturan yang mengikat dalam kontrak pekerjaan.
Tujuan dilaksanakan pembuatan justifikasi teknis antara lain adalah sebagai
berikut :
a. Menentukan jenis dan tingkat penanganan ( treatment ) pada item
pekerjaan berdasarkan perubahan jenis pekerjaan dari hasil kajian.
b. Memberikan gambaran kebutuhan anggaran dan pengalokasian anggaran
dalam beberapa item pekerjaan berdasarkan kontrak.
c. Memperoleh informasi guna pembuatan gambar kerja (shop drawing)
sebagai hasil tinjauan review kondisi lapangan.
d. Memberikan gambaran perubahan item pekerjaan yang berubah dengan
data volume yang disertakan sebagai dasar volume yang dipergunakan
dalam pembayaran prestasi pekerjaan.
e. Memberikan alasan yang bersifat teknis perihal pekerjaan tambah kurang.
1.3 Lingkup pekerjaan
Justifikasi teknis untuk kondisi lapangan pada sub ítem pekerjaan meliputi
beberapa kajian sebagai berikut :
a. Informasi kegiatan, yang mencakup gambaran obyek kegiatan dan
informasi kontrak.
b. Permasalahan, yang mencakup review kondisi lapangan dan inventarisasi
permasalahan.
c. Evaluasi atas permasalahan yang ada, mencakup penerapan kajian dalam
rangka justifikasi teknis, dilanjutkan dengan kaji ulang gambar rencana
untuk memperoleh jenis dan tingkat penanganan yang akan dituangkan
secara rinci dalam gambar dan pengalokasian anggaran untuk item
pekerjaan.
d. Usulan penaganan disampaikan dalam beberapa hal sebagai berikut :
 Hal pertama : Anggaran tetap dan pengurangan target item
pekerjaan
 Hal kedua : Anggaran tetap dan penambahan target item
pekerjaan Baru
 Hal ketiga : Pekerjaan tambah kurang item pekerjaan.

1.4 Dasar Hukum


Dalam pekerjaan Contract Change Order mempermudah dan memperlancar
Paket Pekerjaan dengan tidak mengurangi dari Spek Teknis Pekerjaan.
dengan Surat Perjanjian Kerja Konstruksi (kontrak) 255/KONTRAK-
LPSE/BM/2021 tanggal 11 Oktober 2021 dan mengacu pada Perpres 70
tahun 2012 perubahan dari Perpres 54/2010 pasal 51 dan pasal 87 tentang
perubahan kontrak adalah sebagai berikut :
(1) Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat
pelaksanaan, dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis yang
ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia
Barang/Jasa dapat melakukan perubahan Kontrak yang meliputi:
a. menambah atau mengurangi volume pekerjaan yang tercantum
dalam Kontrak;
b. menambah dan/atau mengurangi jenis pekerjaan;
c. mengubah spesifikasi teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan
lapangan; atau
d. mengubah jadwal pelaksanaan.
(2) Perubahan kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku untuk
pekerjaan yang menggunakan Kontrak Harga Satuan atau bagian
pekerjaan yang menggunakan harga satuan dari kontrak Gabungan
Lumpsum dan Harga Satuan.
(3) Pekerjaan tambah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
dengan ketentuan tersedianya anggaran untuk pekerjaan tambah.
(4) Penyedia Barang/Jasa dilarang mengalihkan pelaksanaan pekerjaan
utama berdasarkan Kontrak, dengan melakukan subkontrak kepada
pihak lain, kecuali sebagian pekerjaan utama kepada penyedia
Barang/Jasa spesialis.
(5) Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
Penyedia Barang/Jasa dikenakan sanksi berupa denda yang bentuk dan
besarnya sesuai dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Dokumen
Kontrak.
(6) Perubahan kontrak yang disebabkan masalah administrasi, dapat
dilakukan sepanjang disepakati kedua belah pihak.
BAB II
INFORMASI KEGIATAN

2.1 Gambaran obyek kegiatan


a. Item Pembangunan Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa ( Wil. 3) adalah
sebagai berikut :

NO. ITEM NAMA ITEM PEKERJAAN SATUAN VOLUME KET.

DIVISI 1 UMUM
1.2 Mobilisasi LS 1,00
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1,00
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS 1,00
1.20 Pengujian Tanah LS 10,00

DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


3.1.(3) Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter m3 47,30

DIVISI 5 PEKERJAAN BERBUTIR DAN PERKERASAN BETON SEMEN


5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A dengan Tandem Roller m3 25,70
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B (dengan Tandem Roller) m3 25,70
5.3.(1.b) Perkerasan Beton Semen (Jalan Lingkungan ) m3 15,50

DIVISI 6 PERKERASAN ASPAL


6.1 (2a) Lapis Perekat - Aspal Cair liter 169,90
6.3 (5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) ton 34,40
6.3 (6a) Laston Lapis Antara (AC-BC) ton 36,00

DIVISI 7 STRUKTUR
7.1 (5a) Beton struktur, fc30 MPa m3 53,10
7.1 (7a) Beton struktur, fc20 MPa m3 2,20
7.1 (10) Beton, fc10 Mpa m3 2,30
7.3 (3) Baja Tulangan Sirip BjTS 420A Kg 8.255,94
7.6.(19c) Tiang Bor Beton, diameter 500 mm m 80,00
Pengujian Crosshole Sonic Logging (CSL) pada Tiang bor beton diameter
7.6 (27a) 500 Buah 2,00
7.11.(1b) Sambungan siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Movable m 13,80
Landasan Elastomerik Karet Alam Berlapis Baja Ukuran 300 Mm x 500
7.12.(2) Mm x 64 Mm bh 12,00
7.13.(1) Sandaran (Railing) m 11,00
7.14.(1) Papan Nama Jembatan bh 2,00
7.16.(4) Pipa Penyalur PVC m 8,00

DIVISI 9 PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN


9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik m2 9,60
9.2.(10a) Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable) m 11,00
b. Koreksi perhitungan volume pekerjaan tambah kurang terhadap kontrak
awal pekerjaan adalah sebagai berikut :

VOLUME TAMBAH
KURANG
VOLUME VOLUME
NO. ITEM NAMA ITEM PEKERJAAN SAT. TAMBAH KURANG
AWAL MC 0

DIVISI 1 UMUM
1.2 Mobilisasi LS 1,00 1,00 - -
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1,00 1,00 - -
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS 1,00 1,00 - -
1.20 Pengujian Tanah LS 10,00 10,00 - -
1.8 (2) Pemasangan & Pemeliharaan Jembatan Sementara Ls - 1,00 1,00 -

DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK


3.1.(3) Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter m3 47,30 47,30 - -
3.2.(2) Timbunan Pilihan dari galian m3 - 18,00 18,00 -

DIVISI 5 PEKERJAAN BERBUTIR DANPERKERASAN BETON SEMEN


5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A dengan Tandem Roller m3 25,70 29,56 3,86 -
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B (dengan Tandem Roller) m3 25,70 - - 25,70
5.3.(1.b) Perkerasan Beton Semen (Jalan Lingkungan ) m3 15,50 - - 15,50
5.3.(1.c) Perkerasan Beton Semen Fast Track 3 hari Fc 30 Mpa m3 - 35,14 35,14

DIVISI 6 PERKERASAN ASPAL


6.1 (2a) Lapis Perekat - Aspal Cair liter 169,90 - - 169,90
6.3 (5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) ton 34,40 - - 34,40
6.3 (6a) Laston Lapis Antara (AC-BC) ton 36,00 - - 36,00

DIVISI 7 STRUKTUR
7.1 (5a) Beton struktur, fc30 MPa m3 53,10 25,69 - 27,41
7.1 (7a) Beton struktur, fc20 MPa m3 2,20 - - 2,20
7.1 (10) Beton, fc10 Mpa m3 2,30 3,92 1,62 -
7.3 (3) Baja Tulangan Sirip BjTS 420A Kg 8.255,94 5.325,46 - 2.930,48
7.6.(19c) Tiang Bor Beton, diameter 500 mm M 80,00 - - 80,00
7.6 (27a) Pengujian Crosshole Sonic Logging (CSL) pada Tiang bor Buah 2,00 - - 2,00
7.11.(1b) Sambungan siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Movable M 13,80 11,80 - 2,00
Landasan Elastomerik Karet Alam Berlapis Baja Ukuran 300 Mm -
7.12.(2) bh 12,00 14,00 2,00
x 500 Mm x 64 Mm
7.13.(1) Sandaran (Railing) M 11,00 21,00 10,00 -
7.14.(1) Papan Nama Jembatan Bh 2,00 2,00 - -
7.16.(4) Pipa Penyalur PVC M 8,00 8,00 - -
7.1 (5b) Beton Lantai Jembatan Fast Track 3 Hari Fc 30 Mpa M - 6,80 6,80 -
Penyediaan Tiang Pancang BetonBertulang Pracetak Ukuran 250 -
7.6.(10a) m' - 72,00 72,00
mm x 250 mm
7.6 (16) Pemancangan Tiang Pancang Beton . ukuran 250 x250 mm m' - 72,00 72,00 -
- Test PDA Buah - 2,00 2,00 -
7.4 (1) a Penyediaan Baja Struktur Grade 250 (Kuat Leleh 250 MPa) Kg - 2.562,95 2.562,95 -
7.4 (2) Pemasangan Baja Struktur Kg - 2.562,95 2.562,95 -
7.3 (6) Anyaman Kawat Yang Dilas (Welded Wire Mesh) Kg - 880,00 880,00 -
7.15.(3) Pembongkaran Beton m3 - 16,41 16,41 -
7.9.(1) Pasangan Batu m3 - 12,94 12,94 -
DIVISI 8 REHABILITASI JEMBATAN
8.7.(1a) Pengecatan struktur baja pada daerah kering tebal 80 mikron m2 - 76,30 76,30 -

DIVISI 9 PEKERJAAN HARIAN & PEKERJAAN LAIN-LAIN


9.2.(1) Marka Jalan Termoplastik m2 9,60 - - 9,60
9.2.(10a) Kerb Pracetak Jenis 1 (Peninggi/Mountable) M 11,00 - - 11,00

2.2 Informasi Kontrak


A. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang adalah
instansi yang berwenang dalam penyelenggaran kegiatan Pembangunan
Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa ( Wil. 3)
B. Sebagai kontraktor pelaksana Pembangunan Jembatan Sultan Ageng
Tirtayasa ( Wil. 3) 2021 ditunjuk kontrakor CV. AGUNG KARYA
PRATAMA dengan uraian kontrak sebagai berikut :

Data Kegiatan:
BELANJA KONSULTANSI JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN
WILAYAH 3
1 KEGIATAN : PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA
2 PEKERJAAN : PENGGANTIAN JEMBATAN SULTAN AGENG TIRTAYASA (WIL 3)
3 LOKASI PROYEK : KECAMATAN PINANG, KOTA TANGERANG
4 KONTRAKTOR : CV. AGUNG KARYA PRATAMA
5 NOMOR KONTRAK : 255/KONTRAK-LPSE/BM/2021
6 TANGGAL KONTRAK : 11 OKTOBER 2021
7 NILAI KONTRAK : RP 646272165,25
8 SUMBER DANA : APBD KOTA TANGERANG
9 SURAT PERINTAH MULAI KERJA : 11 OKTOBER 2021
10 SURAT PENYERAHAN LAPANGAN : 11 OKTOBER 2021
11 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN : 75 (TUJUH PULUH LIMA) HARI KALENDER
12 JANGKA WAKTU PEMELIHARAAN : 180 (SERATUS DELAPAN PULUH) HARI KALENDER

C. Konsultan supervisi ditunjuk CV. KARYA SENTOSA SEJAHTERA


dengan uraian sebagai berikut :
1 KONSULTAN SUPERVISI : CV. KARYA SENTOSA SEJAHTERA
2 NOMOR ;KONTRAK : 199/KONTRAK-LPSE/SUPERVISI/BM/2021
3 TANGGAL KONTRAK : 23 AGUSTUS 2021
4 JANGKA WAKTU PENGAWASAN : 100 (SERATUS) HARI KALENDER
5 MASA PELAKSANAAN : 23 AGUSTUS S.D 30 NOVEMBER 2021
BAB III
PERTIMBANGAN PERUBAHAN VOLUME

Dalam setiap pekerjaan di lapangan tentunya tidak luput dari kendala dan
permasalahan dihadapi, namun kendala dan permasalahan yang dihadapai saat ini
diupayakan untuk ditangani secara teknis, baik dari segi kualitas, segi biaya dan segi
waktu pelaksanaan yang dapat dipertanggung jawabkan.

Pada Pembangunan Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa ( Wil. 3) Pekerjaan yang


mengalami perubahan diakibatkan oleh kondisi lapangan mengalami perubahan
alami akibat kondisi masa perencanaan memiliki rentang waktu, sehingga perubahan
existing lokasi mengalami perubahan yang berimbas pada volume pekerjaan.

Dari hasil pengukuran dan estimasi volume yang dilaksanakan, maka pekerjaan
tambah kurang akan dilaksanakan dengan nilai kontrak yang Balance.

Untuk mengetahui justifikasi dari kendala dan permasalahan yang dihadapi saat
ini berdasarkan hasil peninjauan lapangan dapat diuraikan secara terperinci sebagai
berikut :

3.1. DASAR PERUBAHAN


Yang mendasari dilakukannya perubahan kontrak pada Pekerjaan Pembangunan
Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa ( Wil. 3) Kota Tangerang adalah Terdapat
pengurangan penambahan dan item baru,pekerjaan pada saat pelaksanaan pekerjaan
Yaitu :

1. Kodisi Lapangan
Proses pekerjaan bangunan bawah (pondasi dan abutmen) pada saat justek
ini di buat sedang dalam pekerjaan.

2. Kondisi Cuaca
Kondisi cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung telah
memasuki musim hujan dan curah hujan dilokasi pekerjaan cukup tinggi.
3. Debit Air
Lokasi pekerjaan berada wilayah rawan banjir, berada di titik pertemuan
pembuangan air dari pasar bengkok, alam sutra, dan komplek perumahan
sekitar. saat curah hujan tinggi mengakibatkan tingginya debit air yang
masuk ke area kerja

4. Rencana Awal Pekerjaan Bangunan Jembatan


a. Konstruksi Bawah Jembatan
Desain awal untuk pekerjaan Bangunan Bawah Jembatan Jalan Sultan
Ageng Tirtayasa adalah pembangunan konstruksi pondasi jembatan dengan
menggunakan tiang bore beton diameter 500 mm

b. Konstruksi Atas Jembatan


Desain awal bangunan atas pekerjaan Penggantian Jembatan Jalan Sultan
Ageng Tirtayasa adalah lantai jembatan menggunakan slub beton tebal 35
cm dengan tulangan besi diameter 19 mm dan 16 mm

5. Dasar Perubahan Pekerjaan Bangunan Jembatan


a. Konstruksi Bawah Jembatan
Berdasarkan uraian kondisi diatas, jika menggunakan tiang bore beton
akan membutuhkan waktu yang cukup lama karena kondisi cuaca dan
debit air yang tinggi maka di ubah menjadi tiang pancang

b. Konstruksi Atas Jembatan


Jika menggunakan lantai Slub beton dengan tulangan akan membutuhkan
perancah yang banyak untuk menopang struktur bangunan lantai Jembatan
pada saat proses pekerjaan, jika debit air tinggi/banjir sampah yang terbawa
air akan tersangkut pada perancah yang mengakibatkan fungsi struktur
perancah akan terganggu. Maka di ubah menjadi komposit

3.2. ANALISA STRUKTUR


Analisa struktur dapat dilihat pada lampiran.
BAB IV
KESIMPULAN

Dari rencana penanganan yang telah diuraikan tersebut, maka berdasarkan


analisa dan diskusi bersama antara PPK, Tim Direksi Bidang Bina Marga Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Tangerang, Konsultan Supervisi CV.
KARYA SENTOSA SEJAHTERA dan Kontraktor pelaksana CV. AGUNG KARYA
PRATAMA Maka dapat diambil beberapa kesimpulan penting sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan berdasarkan kondisi lapangan setelah diadakan rekayasa
lapangan dan pengukuran aktual.
1) Dari rencana penanganan tersebut maka disetujui untuk dilaksanakan, dengan
alasan teknis yang dapat dipertanggungjawabkan, efisiensi waktu pelaksanaan
pekerjaan yang tetap sesuai dengan jadwal dalam kontrak pelakasanaan.
2) Adendum (ADD-01) akan dilaksanakan dengan nilai kontrak tetap yaitu
Rp. 646.272.000,00 ( Termasuk PPn ) berdasarkan pada aspek teknis sesuai
kebutuhan lapangan.
LEMBAR PENGESAHAN JUSTIFIKASI
TEKNIS

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN JEMBATAN SULTAN AGENG TIRTAYASA ( Wil. 3)


SUMBER DANA : APBD KOTA TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2021

Justifikasi Teknis ini dibuat dengan sebenarnya sesuai dengan perubahan kebutuhan di lapangan

Tangerang, November 2021

DIPERIKSA OLEH DIBUAT OLEH


KONSULTAN SUPERVISI KONTRAKTOR PELAKSANA
CV. KARYA SENTOSA SEJAHTERA CV. AGUNG KARYA PRATAMA

ANAS MA’RUF POLEM SATRIA AGUNG PAMUNGKAS, SH


Team Leader Direktur

DIKETAHUI OLEH DIKETAHUI OLEH


PELAKSANA TEKNIS PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATAN
(PELTEK) (PPTK)

ASEP SULAEMAN, ST IWAN NURSYAMSU


NIP. 197411082007011012 NIP. 19770302 200212 1 002
LAMPIRAN

ANALISA STRUKTUR GIRDER KOMPOSIT


JEMBATAN SULTAN AGENG TIRTAYASA ( WIL. 3)
DATA JEMBATAN

Nama Jembatan : Penggantian Jembatan Jl. Sultan Ageng Tirtayasa


Lokasi : Kecamatan Pinang

BANGUNAN ATAS
Type Struktur : Gelagar Baja Komposit
Panjang Jembatan : 5m
Lebar Jembatan : 6.8 m
Plat Lantai : Beton Bertulang Fc 30 Mpa

BANGUNAN BAWAH
Pilar Jembatan : Beton Bertulang Fc 30 Mpa
Pondasi : Tiang Pancang 25x25 cm

RESUME PROPERTY DAN MATERIAL

NO ELEMENT DIMENSI (mm)


A GELAGAR WF 350
1 Tinggi Profil (h) 350
2 Lebar Sayap (b) 175
3 Tebal Badan (t1) 7
4 Tebal Sayap (T2) 11

B DIAGFRAHMA - WF 200
1 Tinggi Profil (h) 200
2 Lebar Sayap (b) 100
3 Tebal Badan (t1) 5,5
4 Tebal Sayap (T2) 8

C PLAT LANTAI
1 Tebal Plat 200
2 Mutu Beton Fast Treack Fc 30 Mpa
PERHITUNGAN TIANG PANCANG

Berat lantai Jembatan 0.35 x 5.5 x 6.9 x 2400 = 31.878,00 Kg


Berat Aspal 0.2 x 5.5 x 5 x 2300 = 12.650,00 Kg
Berat air hujan 0.1 x 5.5 x 5 x 2300 = 6.325,00 Kg
Berat Railing = 1.500,00 Kg
Berat Abutmen 2 Buah = 102.274,56 Kg
Beban Hidup 600 x 15 x 10.5 = 94.500,00 Kg
Beban Kendaraan 10000 x 2 = 20.000,00 Kg
269.127,56 Kg
538.255,12 Kg

RENCANA PONDASI

Pondasi tiang pancang 25 x 25

A 0.25 x 3.14 x 25 x 25 490,63 cm


K 3.14 x 25 78,5 cm

Nilai Conusdan JHP pada kedalaman 3 Meter

Cn 200 Kg/cm2
JHP 750 Kg/cm2

Daya dukung 1 tiang pancang

P = A x Cn K x JHP
+
3 5
= 32.708,33 + 11.775,00
= 44.483,33

1 tiang menerima beban

total beban 538.255,12


=
jumlah tiang pancang 24

22.427,30 < P = 44.483,33 Kg ...............OK


1.1 Perhitungan Tebal Pelat Lantai Jembatan

pelat beton

d4
d3

balok memanjang
Ket :
b1 = 0,8 m d3 = tebal pelat beton
b1 = 0,8 m d4 = tebal aspal
b1 = jarak antar balok memanjang
 Tebal pelat lantai ( BMS ps. 2.2.3.2 dan ps.6.7.1.2 )
Pelat Beton d3 ≥ 200 mm
d3 ≥ 100 + 40 b1 .. b1 dalam meter
100 + 40 0,8
≥ 132 mm
Dipakai d3d3 = 200 mm = 20 cm

Aspal d4 = 5 s.d 10 cm
Dipakai d4 = 5 cm

1m ly =λ = 1 m

ly 1
arah = = 1,25 < 2
lx 0,8
lx = b1 pelat 2 arah

lx
b1 = 0,8 m

1.2 Pembebanan
a. Beban mati
- Berat Pelat = d3 gc 1 = 0,2 24 1 = 4,8 KN/m
- Berat aspal = d4 gb 1 = 0,05 22 1 = 1,1 KN/m
qm = 5,9 KN/m
Momen maks (momen negatif) :
Jika pelat lantai kendaraan dianggap terjepit elastis pada tumpuan dan terletak bebas pada ujung tumpuan
(PBI '71 hal 195 poin F) maka faktor momen yang terjadi adalah :
-1/30 -1/10 -1/14 -1/14 -1/14 -1/10 -1/30
Mqm = 1/10 qm KuMS b1 2

2
= 0,1 5,9 #REF! 0,8
= #REF! KN m
b. Beban hidup ' T '
- Beban truk ' T ' = 100 KN ..BMS 2.3.4.1
DLA untuk pembebanan truk = 0,3 ..BMS 2.3.6

T = 'T' 1 + DLA
= 100 1 + 0,3
= 130 KN
Faktor Beban : muatan Truk KuTT = 2 ..BMS 2.3.4
S + 0,6
MT = 0,8 KuTT T ..BMS 2.5.5
10
0,8 + 0,6 S = jarak antar balok memanjang
MT = 0,8 2,0 130
10
MT = 29,12 KN m

Mu = Mqm + MT
= #REF! + 29,12
= #REF! KN m

1.3 Penulangan Pelat


Data Perencanaan : f'c = 30 MPa Selimut beton = 40 mm
fy = 390 MPa Tebal Pelat = 200 mm

Faktor reduksi kekuatan Ø = 0,8 untuk tulangan yang terkena aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur
...SNI 2002 11.3.2.2
0,85 b1 f'c 600
r balance =
fy 600 + fy
0,85 0,85 30 600 b1 = 0,85 sebab f'c 30
= ...SNI 2002 12.2(7(3))
390 600 + 390
= 0,03368
1,4 1,4
r min = = = 0,00359
fy 390
r max = 0,75 r balance= 0,75 0,0337 = 0,0253

Mu = #REF! KN m Selimut beton = 4 cm


diameter tulangan Ø = 10 mm Tebal pelat = 20 cm dx
b = 1000 mm 0.5 f
Selimut beton
dx = t - Sel.bet. - 0,5 d
= 20 - 4 - 0,5 1
= 15,5 cm

Mn perlu = Mu / Ø = #REF! / 0,8 = #REF!


Mu #REF! Nmm
2
Rn = = = #REF! Mpa (N/mm )
2 2
Ø b dx 0,8 1000 155

fy 390
m = = = 15,294
0,85 f'c 0,85 30
1 2 m Rn
r perlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 15,294 #REF!
r perlu = 1 - 1 -
15,29 390

r perlu = #REF!
r perlu = #REF! ≥ r min = 0,00359
jadi dipakai r #REF! = #REF!

As perlu = r b dx = #REF! 1000 155


= #REF! mm2
Digunakan tulangan Ø 10 - 100 mm ( As = 785,4 mm2 )

As susut (arah Y) = r min b dx = 0,00359 1000 155 = 556,41 mm2


Digunakan tulangan Ø 10 - 250 mm ( As = 314,16 mm2 )

1.4 Kuat Geser pada Roda Tengah T = 100 kN


Perencanaan penampang akibat geser didasarkan pada roda tengah
Gaya geser ultimit harus lebih kecil dari kuat geser nominal Vu ≤ Ø Vn
Vu ≤ Ø Vn ...SNI 2002 24.5 (4) Vu = gaya geser terfaktor
Vu = gaya geser terfaktor pada penampang yang ditinjau Vn = kuat geser nominal
= T KuTT
= 130 2,0 50 cm
= 260 KN
20 cm do

dimana 50
Ø = faktor reduksi kekuatan = 0,75 β =
Vn = kuat geser nominal 20
1 2 = 2,5
= 1 + fc' b h
9 β ...SNI 2002 24.5 (4)

1 2
= 1 + 30 50 20
9 2,5
= 1095,45 KN

sehingga Ø Vn = 0,75 1095,4451


= 821,58 KN > Vu = 260 KN
Pelat lantai tidak memerlukan tulangan geser
2.1 Perhitungan Balok Memanjang
2.1.1 Pembebanan

pelat beton

d4 A C B
d3

balok memanjang 1
Ket : λ
b1 = 0,8 m d3 = tebal pelat beton
d4 = tebal aspal
b1 = jarak antar balok memanjang
Direncanakan Profil WF : 350 x 175 x 7 x 11
2
A = 63,14 cm
q = 49,67 Kg/m = 0,487 KN/m Baja BJ 42
Zx = 775 cm3
Zy = 112 cm3 fy = 2800 Kg/cm2
Ix = 13600 cm4 fu = 4400 Kg/cm2
Iy = 984 cm 4 E= 2100000 Kg/cm
2

ix = 14,7 cm Sy = 187 cm3 durung diitung


iy = 3,95 cm Sx = 1490 cm3

a. Beban mati
g b h
- Aspal = 22 0,8 0,05 = 0,88 KN/m
- Pelat Beton = 24 0,8 0,2 = 3,84 KN/m
- Berat sendiri = = 0,487 KN/m
- Berat Bekisting (ditaksir) = 0,5 0,8 = 0,4 KN/m
qm = 5,607 KN/m

2
Mc(m) = 1/8 qm λ
2
= 0,125 5,607 1
= 0,70 KN m
= 7145 Kg cm
VAqm = 1/2 qm λ
= 0,5 5,607 1
= 2,8036314 KN

b. Beban hidup

Beban hidup merata (UDL) : (berdasarkan BMS 2.3.3.1 )


untuk λ = 1 m < L = 20 m
maka digunakan q = 9 Kpa = 9 KN/m2
qL = q b1 = 9 0,8 = 7,2 KN/m

= 7,3394 Kg/cm
Beban hidup garis (KEL): (berdasarkan BMS 2.3.3.1 )
p = 49 KN/m
P(kel) = p 1 + DLA b1
DLA = 40,0% untuk L = 5 m gambar 2.8
P(kel) = 49 1 + 40,0% 0,8 m
= 54,88 KN = 5594,2915 Kg P (kel) persamaan
linier bergantung jarak
antar gelagar
A P(kel) C B UDL memanjang yang

λ= 1 m

2
Mc(h)p+q = 1/4 P(kel) λ + 1/8 qL λ Besar Mc(h)p+q
2 mendekati
= 0,25 54,88 1 + 0,125 7,2 1
Mc(h)T , berarti
= 14,62 KN m jarak antar
= 149031,60 Kg cm gelagar
Akibat beban truk T memanjang
T = 112,5 KN (berdasarkan BMS 2.3.4.1 )
DLA = 30% (berdasarkan BMS 2.3.6 ) Mc(h)T besarnya
Tr = 112,5 1 + DLA konstan, tidak
tergantung jarak
= 112,5 1 + 30%
antar gelagar
= 146,25 KN memanjang.
= 14908,257 Kg Mc(h)T sebagai
Mc(h)T = 1/4 Tr λ tolok ukur
keekonomisan
= 0,25 146,25 1
jarak
= 36,5625 KN m
= 372706,42 Kg cm
Jadi Mc(h) yang digunakan adalah Mc(h)T = 36,5625 KN m

2.1.3 Kontrol Lendutan


 Lendutan dikontrol terhadap beban hidup
4 3
5 qL λ 1 P(kel) λ
Δº (UDL+KEL) = +
384 E Ix 48 E Ix
4 3
5 7,33945 100 1 5594,29 100
Δº (UDL+KEL) = + =
384 2100000 13600 48 2,1E+06 13600

= 0,0044154 cm

3
1 Tr λ
Δº (T) =
48 E Ix
3
1 14908,257 100
=
48 2,1E+06 13600
= 0,010875 cm
Jadi lendutan yang menetukan adalah
Δº = 0,011 cm
 Lendutan ijin
1
Δ = λ
500
1
= 100
500
= 0,200 cm

Δº = 0,011 cm < Δ = 0,200 cm ..OK!

2.1.4 Kontrol Geser


Gaya geser maksimum terjadi pada saat beban hidup berada dekat perletakan
1. Akibat beban mati + UDL + KEL

A P(kel) B qUDL + qm

λ = 1 m

VA = 1,6 P(kel) + 0,5 qUDL λ + 1,2 0,5 qm λ


= 1,6 54,88 + 0,5 7,2 1 + 1,2 0,5 5,6073 1
= 96,9 KN
= 9880,974273 Kg

2. Akibat beban mati + beban truk T

VA = 1,6 Tr + 1,2 0,5 qm λ


= 1,6 146,25 + 1,2 0,5 5,60726 1
= 237,3643576 KN
= 24196,16286 Kg

Jadi VA yang digunakan adalah VA = 24196,16 Kg

h 1100 350 1100


< <
tw fy 7 280

50 < 65,738

Vn = 0.6 fy Aw
= 0,6 2800 35 0,7
= 41160 kg

Vu < Ø Vn Ø = 0,9
24196,16 < 37044 ..OK!
2.1.4 Kontrol Penampang
badan sayap
h 1680 b 170
< <
tw fy 2 tf fy

350 1680 175 170


< <
7 280 22 280

50 < 100,3992 ..OK! 7,9545 < 10,1594 ..OK!

Penampang Kompak : Mnx = Mpx

2.1.4 Kontrol Momen Lentur dengan Tekuk Lateral


Lb = 80 cm
Lp = 1,76 iy E
fy
= 1,76 3,95 210000
280
= 190,38836 > Lb

Bentang Pendek : Mnx = Mpx

Mp = fy Sx = 2800 1490 = 4172000 kgcm

Mu = 1.2 Mc(m) + 1.6 Mc(h)p+q


= 1,2 7145 + 1,6 36,563
= 8632,296177 kgcm
Mu < Ø Mn Ø = 0,9
8632,296177 < 3754800 ..OK!

Profil WF : 350 x 175 x 7 x 11


dapat dipakai sebagai balok memanjang
3.1 Perhitungan Balok Melintang

3.1.1 Pembebanan

A C B

B= 6,8 m

6,8 m

Direncanakan Profil WF 200 x 100 x 5,5 x 8


2
A = 27,2 cm
q = 21,33 Kg/m = 0,209 KN/m Baja BJ 42
3
Zx = 184 cm
Zy = 26,8 cm3 fy = 2400 Kg/cm
2

4 2
Ix = 1840 cm fu = 3700 Kg/cm
cm 4
2
Iy = 134 E= 2100000 Kg/cm
ix = 8,24 cm Sy = 915 cm3
iy = 2,22 cm Sx = 8400 cm3

1. Beban mati
a. Sebelum Komposit
- Pelat Beton = 24 6 0,2 = 28,8 KN/m
- Berat sendiri profil balok melintang = = 0,209 KN/m
- Berat Bekisting (ditaksir) = = 1,5 KN/m
qm = 30,509 KN/m
Beban Terpusat :
- Balok Memanjang = 0,487 6 = 2,924 KN/m
0,8
qm P S MB = 0
6,8 RA = 30,509 6,4 3,2 + 2,924 6 +
2,924 5,2 + 2,924 4,4 +
A
C 2,924 3,6 + 2,924 2,8
RA = RB = 101,35 KN = 10330,8 kg
RAA RB B

6,8 m Mqm1 = 101,35 3,4 - 2,924 2,6 - 2,924 1,8


- 30,509 3,2 1,6
= 175,5029 KNm = 1789020,888 kgcm
Vaqm1 = RA = 101,35 KN
b. Sesudah Komposit 10330,82 kg
Kerb
Aspal
A B

0,2 0 6,40 0 0,2


6,8 m
- Berat aspal = 22,0 6 0,05 = 6,600 KN/m
- Berat kerb = 24 6 0,3 = 43 KN/m
S MB = 0
RA 6,8 = 43 0 6,6 + 6,600 6,4 3,4 + 43 0 0,2
RA 6,8 = 0 + 143,616 + 0
RA 6,8 = 143,616
RA = 21,12 KN
2152,905 Kg
Mqm2 = RA 3,4 - 43 0 3,2 - 6,600 3,2 1,6
= 21,12 3,4 - 0 - 33,792
= 38 KNm 387522,9358 kgcm
= 387523 Kg cm
Va(qm2) = RA
= 21,12 KN
= 2152,905 Kg

2. Beban hidup
a. Akibat beban merata (UDL) dan beban garis (KEL)
Beban hidup 'D' (UDL) merata : (berdasarkan BMS 2.3.3.1)
untuk λ = 1 m < L = 30 m
maka digunakan q = 8 Kpa = 8 KN/m2
qL = q λ = 8 1 = 8 KN/m
= 8,155 Kg/cm

Beban hidup 'D' (KEL) garis : (berdasarkan BMS 2.3.3.1)


p = 44 KN/m
P(kel) = p 1 + DLA
DLA = 40,0% untuk L = 5 m gambar 2.8
P(kel) = 44 1 + 40,0%
= 61,6 KN/m = 62,7931 Kg
"D" = UDL + KEL
= 8 + 61,6
= 69,6 KN/m
100% 50%

A 0,45 C B
0,20 0,00 5,5 0,0 0,20
B= 6,8 m

E GP MC
F

GP Mc 0,25 L

VAh1(p+q) = 0,5 50% "D" L50 + 100% "D" L100


= 0,5 50% 69,6 0,9 + 100% 69,6 5,5
= 207,06 KN
Perhitungan Momen
3,4
2,75 0,65
GP MC
F E 0,65 1,700 = 0,325
3,4
0,25 L Luas F = 0,5 2,75 1,700 + 0,325
= 0,25 6,8 = 2,7844 m2
= 1,700 m Luas E = 0,5 0,45 0,325 + 0,100
= 0,0956 m2
2
Momen 100 % = 2 2,784375 m 100% 69,6 KN/m
= 387,6 KN m

2
Momen 50 % = 2 0,0956 m 50% 69,6 KN/m
= 6,7 KN m

M (p+q) = M100 + M50


= 387,6 + 6,7
= 394,2 KN m
= 4018761,468 kgcm

b. Akibat beban ' T '


T = 112,5 KN (berdasarkan BMS 2.3.4.1 )
DLA = 30% (berdasarkan BMS 2.3.6 )
Tr = 112,5 1 + DLA
= 112,5 1 + 30%
= 146,25 KN = 14908,26 Kg

Jarak antara 2 roda truck dalam satu as : 1,75 m (berdasarkan BMS 2.3.4.1)
Jarak 2 as diasumsikan antara 4 sampai 9 m (berdasarkan BMS 2.3.4.1 )
Posisi roda truck untuk 2 lajur lalulintas :

A C B
1,15 1,75 1,0 1,75 1,15
6,8 m

Y1 Y2 Y3 Y4 GP MC

0,25 L
1,15 1,15
Y1 = Y4 = 0,25 L = 0,25 6,8 = 0,58 m
3,40 3,40

2,90 2,90
Y2 = Y3 = 0,25 L = 0,25 6,8 = 1,45 m
3,40 3,40

Momen Total T = Tr Y1 + Y2 + Y3 + Y4
= 146,25 0,58 + 1,45 + 0,58 + 1,45
= 592,3 KN m
Kontrol Sebelum komposit
c. Gaya Geser Maksimum
Gaya geser maksimum diperoleh jika UDL + KEL tidak simetris

100% 50% "D" = UDL + KEL


= 8 + 61,6
A C B = 69,60 KN/m
0,20 0,00 5,5 0,90 0,0 0,20
B= 6,8 m 50% "D" = 34,8 KN/m

S MB = 0
VAh1(p+q) 6,8 = 5,5 69,6 3,85 + 34,8 0,90 0,65
6,8 VAh1(p+q) = 1494,138
VAh1(p+q) = 219,7262 KN

3.1.2 Kontrol Lendutan

Lendutan dikontrol terhadap beban hidup


4
5 qL λ
Δº(UDL+KEL) =
384 E Ix

4
5 69,6 680
Δº(UDL+KEL) =
384 2100000 1840
= 50,14718427 cm

3
1 Tr λ
ΔT =
48 E Ix

3
1 14908,25688 680
=
48 2,1E+06 1840
= 25,27407386 cm
Jadi lendutan yang menentukan adalah
Δ= 50,147 cm

Lendutan ijin
1
Δ = λ
500
1
= 680
500
= 1,360 cm

Jadi Δ = 50,147 cm > Δ = 1,360 cm Nok! Cari hpenampang yang lebih besar
3.1.3 Kontrol Geser

VA = Va(qm1) + Va(qm2) + VAh1(p+q)


= 101,345 + 21,12 + 219,726
= 342,2 KN
= 34881,90414 Kg

h 1100 200 1100


< <
tw fy 5,5 240

36,36363636 < 71,005 ...Plastis!

Vn = 0.6 fy Aw
= 0,6 2400 20 0,55
= 15840 kg
Vu < Ø Vn Ø = 0,9
34881,90 < 14256 Nok! Cari hpenampang yang lebih besar

3.1.4 Kontrol Penampang

h 1680 b 172
< <
tw fy 2 tf fy

200 1680 100 172


< <
5,5 240 16 240

36,364 < 108,4435337 ..OK! 6,25 < 11,103 ..OK!


Penampang Kompak : Mnx = Mpx

2.1.4 Kontrol Momen Lentur dengan Tekuk Lateral


Lb = 680 cm
Lp = 1,76 iy E
fy
= 1,76 2,22 2100000
2400
= 115,5765346 < Lb

Bentang Pendek : Mnx = Mpx

Mp = fy Zx = 2400 8400 = 20160000 kgcm

Mu = 1.2 Mc(m)
= 1,2 1789021
= 2146825,065 kgcm

Mu < ØMn Ø = 0,9


2146825,065 < 18144000 ..OK!
3.2 Perhitungan Balok Melintang Sebagai Balok Komposit
Kontrol Sesudah komposit
bc
a
d3 C
Ya Yc dc dt
ds
Yb T

bw

Lebar efektif :
bc ≤ 100 cm
bc ≤ 16 d3 + bw
16 20 + 10
330 cm
bc ≤ B / 4
680 / 4
170,0 cm
dipakai bc = 100,0 cm

Menentukan C:
Ac = bc tb = 100,0 20 = 2000 cm2
C1 = As fy = 27,2 2400 = 65184 kg
C2 = 0.85fcAc = 0,85 250 2000 = 425000 kg

Yang menentukan : C = 65184,0 kg


= 639455,04 N
Menentukan jarak-jarak dari Centroid gaya-gaya yang bekerja

C 65184,0
a = = = 3,0675 cm
0.85 fc bc 0,85 250 100,0

d1 = 20 - 1/2 3,067482353 = 18,466 cm d2 = 0


d3 = 10 cm
d1+d3 = 10 + 18,46625882 = 28,466 cm

Mn = c d1 + d2 + Py d3 - d2 Py = As fy
= 639455,04 18,46625882 + 639455,04 10 = 27,2 2400
= 18202892,7 Ncm = 65184 kg
= 1855544,615 kgcm = 639455 N
Mn = T y
ØMn = 0,9 1855544,6 = 65184,0 28,47
= 1669990,154 kgcm = 1855544,62 kgcm

Mu < Ø Mn
4406284,404 < 1669990,154 Nok! Cari hpenampang yang lebih besar
3.3. Perhitungan Shear Connector

Direncanakan shear connector jenis "stud connector" dengan dimensi sebagai berikut:
Tinggi Stud = 15 cm
Diameter = 19 mm
Jarak melintang antar stud = 300 mm
rs = 1
300 mm

15

fu = 500 Mpa

Menentukan jumlah stud yang dipakai


Asc = 0,25 π Ǿ2 Ec = W
1,5
0,043 fc'
0,5

2 1,5 0,5
= 0,25 π 19 = 2400 0,043 30
2
= 283,528737 mm = 27691,5 Mpa
Asc fu = 283,528737 500
= 141764,3685 N
0,5
Qn = 0,5 Asc fc' Ec 1
0,5
= 0,5 283,5287 30 27691,5 1
= 129211,3571 N
Qn ≤ Asc fu OK
Vn = c = 639455,04 N
N = Vn
Qn
= 639455,04
129211,3571
= 4,948907392 ≈ 4
Jadi jumlah shear connector yang diperlukan sepanjang bentang = 4

jarak SC = L = 680 = 170 ≈ 170 cm


N 4
DOKUMENTASI
PEKERJAAN : Waterproofing Helipad dan Finishing Retouch Area KONTRAKTOR : PT Chemindo Sukses Makmur
Tangga helipad PENGAWAS : PT. Kayara Mitra Sejahtera
LOKASI : Menara BNI Pejompongan PERIODE : 21 Oktober 2021
MINGGU KE : I S/D : 27 Oktober 2021

Kondisi Banjir Di Lokasi Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa Kondisi Banjir Di Lokasi Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa

Kondisi Banjir Di Lokasi Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa Kondisi Banjir Di Lokasi Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa
DOKUMENTASI
Pekerjaan : BELANJA KONSULTANSI JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN WILAYAH 3
Lokasi : Jembatan Prof. Hamka Kec. Larangan
Kontraktor Pelaksana : CV. Agung Karya Pratama
Konsultan Pengawas : CV. Karya Sentosa Sejahtera
Minggu Ke : I
Periode : 24 Agustus 2021
s/d : 29 Agustus 2021

Kondisi Banjir Di Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa

Kondisi Banjir Di Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa

Kondisi Banjir Di Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa


DOKUMENTASI
Pekerjaan : BELANJA KONSULTANSI JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN WILAYAH 3
Lokasi : Jembatan Prof. Hamka Kec. Larangan
Kontraktor Pelaksana : CV. Agung Karya Pratama
Konsultan Pengawas : CV. Karya Sentosa Sejahtera
Minggu Ke : I
Periode : 24 Agustus 2021
s/d : 29 Agustus 2021

Kondisi Banjir Di Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa

Kondisi Banjir Di Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa

Kondisi Banjir Di Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa

Anda mungkin juga menyukai