PEKERJAAN :
PELAKSANA :
KONSULTAN SUPERVISI :
Adapun maksud dari Justifikasi Teknik ini adalah sebagai gambaran yang
didalamnya berisi penjelasan teknis pekerjaan tambah kurang yang sifatnya dapat
dipertanggung jawabkan kebenaranya yang mana data dukung Justifikasi Teknis antara
lain adalah Pengukuran aktual lapangan sebagai bahan pertimbangan dalam original
kontrak untuk perhitungan volumen tambah kurang.
Semoga laporan ini dapat diterima dengan baik Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan RuangKota Tangerang dan Pihak – Pihak yang berkepentingan dalam
pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa ( Wil. 3) dan atas
kerja sama yang telah berjalan dengan baik, kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Maksud dan tujuan
1.3 Lingkup Pekerjaan
1.4 Dasar hukum
BAB IV : KESIMPULAN
LAMPIRAN - LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
DIVISI 1 UMUM
1.2 Mobilisasi LS 1,00
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1,00
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS 1,00
1.20 Pengujian Tanah LS 10,00
DIVISI 7 STRUKTUR
7.1 (5a) Beton struktur, fc30 MPa m3 53,10
7.1 (7a) Beton struktur, fc20 MPa m3 2,20
7.1 (10) Beton, fc10 Mpa m3 2,30
7.3 (3) Baja Tulangan Sirip BjTS 420A Kg 8.255,94
7.6.(19c) Tiang Bor Beton, diameter 500 mm m 80,00
Pengujian Crosshole Sonic Logging (CSL) pada Tiang bor beton diameter
7.6 (27a) 500 Buah 2,00
7.11.(1b) Sambungan siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Movable m 13,80
Landasan Elastomerik Karet Alam Berlapis Baja Ukuran 300 Mm x 500
7.12.(2) Mm x 64 Mm bh 12,00
7.13.(1) Sandaran (Railing) m 11,00
7.14.(1) Papan Nama Jembatan bh 2,00
7.16.(4) Pipa Penyalur PVC m 8,00
VOLUME TAMBAH
KURANG
VOLUME VOLUME
NO. ITEM NAMA ITEM PEKERJAAN SAT. TAMBAH KURANG
AWAL MC 0
DIVISI 1 UMUM
1.2 Mobilisasi LS 1,00 1,00 - -
1.8.(1) Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas LS 1,00 1,00 - -
1.19 Keselamatan dan Kesehatan Kerja LS 1,00 1,00 - -
1.20 Pengujian Tanah LS 10,00 10,00 - -
1.8 (2) Pemasangan & Pemeliharaan Jembatan Sementara Ls - 1,00 1,00 -
DIVISI 7 STRUKTUR
7.1 (5a) Beton struktur, fc30 MPa m3 53,10 25,69 - 27,41
7.1 (7a) Beton struktur, fc20 MPa m3 2,20 - - 2,20
7.1 (10) Beton, fc10 Mpa m3 2,30 3,92 1,62 -
7.3 (3) Baja Tulangan Sirip BjTS 420A Kg 8.255,94 5.325,46 - 2.930,48
7.6.(19c) Tiang Bor Beton, diameter 500 mm M 80,00 - - 80,00
7.6 (27a) Pengujian Crosshole Sonic Logging (CSL) pada Tiang bor Buah 2,00 - - 2,00
7.11.(1b) Sambungan siar Muai Tipe Asphaltic Plug, Movable M 13,80 11,80 - 2,00
Landasan Elastomerik Karet Alam Berlapis Baja Ukuran 300 Mm -
7.12.(2) bh 12,00 14,00 2,00
x 500 Mm x 64 Mm
7.13.(1) Sandaran (Railing) M 11,00 21,00 10,00 -
7.14.(1) Papan Nama Jembatan Bh 2,00 2,00 - -
7.16.(4) Pipa Penyalur PVC M 8,00 8,00 - -
7.1 (5b) Beton Lantai Jembatan Fast Track 3 Hari Fc 30 Mpa M - 6,80 6,80 -
Penyediaan Tiang Pancang BetonBertulang Pracetak Ukuran 250 -
7.6.(10a) m' - 72,00 72,00
mm x 250 mm
7.6 (16) Pemancangan Tiang Pancang Beton . ukuran 250 x250 mm m' - 72,00 72,00 -
- Test PDA Buah - 2,00 2,00 -
7.4 (1) a Penyediaan Baja Struktur Grade 250 (Kuat Leleh 250 MPa) Kg - 2.562,95 2.562,95 -
7.4 (2) Pemasangan Baja Struktur Kg - 2.562,95 2.562,95 -
7.3 (6) Anyaman Kawat Yang Dilas (Welded Wire Mesh) Kg - 880,00 880,00 -
7.15.(3) Pembongkaran Beton m3 - 16,41 16,41 -
7.9.(1) Pasangan Batu m3 - 12,94 12,94 -
DIVISI 8 REHABILITASI JEMBATAN
8.7.(1a) Pengecatan struktur baja pada daerah kering tebal 80 mikron m2 - 76,30 76,30 -
Data Kegiatan:
BELANJA KONSULTANSI JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN
WILAYAH 3
1 KEGIATAN : PENYELENGGARAAN KABUPATEN/KOTA
2 PEKERJAAN : PENGGANTIAN JEMBATAN SULTAN AGENG TIRTAYASA (WIL 3)
3 LOKASI PROYEK : KECAMATAN PINANG, KOTA TANGERANG
4 KONTRAKTOR : CV. AGUNG KARYA PRATAMA
5 NOMOR KONTRAK : 255/KONTRAK-LPSE/BM/2021
6 TANGGAL KONTRAK : 11 OKTOBER 2021
7 NILAI KONTRAK : RP 646272165,25
8 SUMBER DANA : APBD KOTA TANGERANG
9 SURAT PERINTAH MULAI KERJA : 11 OKTOBER 2021
10 SURAT PENYERAHAN LAPANGAN : 11 OKTOBER 2021
11 JANGKA WAKTU PELAKSANAAN : 75 (TUJUH PULUH LIMA) HARI KALENDER
12 JANGKA WAKTU PEMELIHARAAN : 180 (SERATUS DELAPAN PULUH) HARI KALENDER
Dalam setiap pekerjaan di lapangan tentunya tidak luput dari kendala dan
permasalahan dihadapi, namun kendala dan permasalahan yang dihadapai saat ini
diupayakan untuk ditangani secara teknis, baik dari segi kualitas, segi biaya dan segi
waktu pelaksanaan yang dapat dipertanggung jawabkan.
Dari hasil pengukuran dan estimasi volume yang dilaksanakan, maka pekerjaan
tambah kurang akan dilaksanakan dengan nilai kontrak yang Balance.
Untuk mengetahui justifikasi dari kendala dan permasalahan yang dihadapi saat
ini berdasarkan hasil peninjauan lapangan dapat diuraikan secara terperinci sebagai
berikut :
1. Kodisi Lapangan
Proses pekerjaan bangunan bawah (pondasi dan abutmen) pada saat justek
ini di buat sedang dalam pekerjaan.
2. Kondisi Cuaca
Kondisi cuaca pada saat pelaksanaan pekerjaan berlangsung telah
memasuki musim hujan dan curah hujan dilokasi pekerjaan cukup tinggi.
3. Debit Air
Lokasi pekerjaan berada wilayah rawan banjir, berada di titik pertemuan
pembuangan air dari pasar bengkok, alam sutra, dan komplek perumahan
sekitar. saat curah hujan tinggi mengakibatkan tingginya debit air yang
masuk ke area kerja
Justifikasi Teknis ini dibuat dengan sebenarnya sesuai dengan perubahan kebutuhan di lapangan
BANGUNAN ATAS
Type Struktur : Gelagar Baja Komposit
Panjang Jembatan : 5m
Lebar Jembatan : 6.8 m
Plat Lantai : Beton Bertulang Fc 30 Mpa
BANGUNAN BAWAH
Pilar Jembatan : Beton Bertulang Fc 30 Mpa
Pondasi : Tiang Pancang 25x25 cm
B DIAGFRAHMA - WF 200
1 Tinggi Profil (h) 200
2 Lebar Sayap (b) 100
3 Tebal Badan (t1) 5,5
4 Tebal Sayap (T2) 8
C PLAT LANTAI
1 Tebal Plat 200
2 Mutu Beton Fast Treack Fc 30 Mpa
PERHITUNGAN TIANG PANCANG
RENCANA PONDASI
Cn 200 Kg/cm2
JHP 750 Kg/cm2
P = A x Cn K x JHP
+
3 5
= 32.708,33 + 11.775,00
= 44.483,33
pelat beton
d4
d3
balok memanjang
Ket :
b1 = 0,8 m d3 = tebal pelat beton
b1 = 0,8 m d4 = tebal aspal
b1 = jarak antar balok memanjang
Tebal pelat lantai ( BMS ps. 2.2.3.2 dan ps.6.7.1.2 )
Pelat Beton d3 ≥ 200 mm
d3 ≥ 100 + 40 b1 .. b1 dalam meter
100 + 40 0,8
≥ 132 mm
Dipakai d3d3 = 200 mm = 20 cm
Aspal d4 = 5 s.d 10 cm
Dipakai d4 = 5 cm
1m ly =λ = 1 m
ly 1
arah = = 1,25 < 2
lx 0,8
lx = b1 pelat 2 arah
lx
b1 = 0,8 m
1.2 Pembebanan
a. Beban mati
- Berat Pelat = d3 gc 1 = 0,2 24 1 = 4,8 KN/m
- Berat aspal = d4 gb 1 = 0,05 22 1 = 1,1 KN/m
qm = 5,9 KN/m
Momen maks (momen negatif) :
Jika pelat lantai kendaraan dianggap terjepit elastis pada tumpuan dan terletak bebas pada ujung tumpuan
(PBI '71 hal 195 poin F) maka faktor momen yang terjadi adalah :
-1/30 -1/10 -1/14 -1/14 -1/14 -1/10 -1/30
Mqm = 1/10 qm KuMS b1 2
2
= 0,1 5,9 #REF! 0,8
= #REF! KN m
b. Beban hidup ' T '
- Beban truk ' T ' = 100 KN ..BMS 2.3.4.1
DLA untuk pembebanan truk = 0,3 ..BMS 2.3.6
T = 'T' 1 + DLA
= 100 1 + 0,3
= 130 KN
Faktor Beban : muatan Truk KuTT = 2 ..BMS 2.3.4
S + 0,6
MT = 0,8 KuTT T ..BMS 2.5.5
10
0,8 + 0,6 S = jarak antar balok memanjang
MT = 0,8 2,0 130
10
MT = 29,12 KN m
Mu = Mqm + MT
= #REF! + 29,12
= #REF! KN m
Faktor reduksi kekuatan Ø = 0,8 untuk tulangan yang terkena aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur
...SNI 2002 11.3.2.2
0,85 b1 f'c 600
r balance =
fy 600 + fy
0,85 0,85 30 600 b1 = 0,85 sebab f'c 30
= ...SNI 2002 12.2(7(3))
390 600 + 390
= 0,03368
1,4 1,4
r min = = = 0,00359
fy 390
r max = 0,75 r balance= 0,75 0,0337 = 0,0253
fy 390
m = = = 15,294
0,85 f'c 0,85 30
1 2 m Rn
r perlu = 1 - 1 -
m fy
1 2 15,294 #REF!
r perlu = 1 - 1 -
15,29 390
r perlu = #REF!
r perlu = #REF! ≥ r min = 0,00359
jadi dipakai r #REF! = #REF!
dimana 50
Ø = faktor reduksi kekuatan = 0,75 β =
Vn = kuat geser nominal 20
1 2 = 2,5
= 1 + fc' b h
9 β ...SNI 2002 24.5 (4)
1 2
= 1 + 30 50 20
9 2,5
= 1095,45 KN
pelat beton
d4 A C B
d3
balok memanjang 1
Ket : λ
b1 = 0,8 m d3 = tebal pelat beton
d4 = tebal aspal
b1 = jarak antar balok memanjang
Direncanakan Profil WF : 350 x 175 x 7 x 11
2
A = 63,14 cm
q = 49,67 Kg/m = 0,487 KN/m Baja BJ 42
Zx = 775 cm3
Zy = 112 cm3 fy = 2800 Kg/cm2
Ix = 13600 cm4 fu = 4400 Kg/cm2
Iy = 984 cm 4 E= 2100000 Kg/cm
2
a. Beban mati
g b h
- Aspal = 22 0,8 0,05 = 0,88 KN/m
- Pelat Beton = 24 0,8 0,2 = 3,84 KN/m
- Berat sendiri = = 0,487 KN/m
- Berat Bekisting (ditaksir) = 0,5 0,8 = 0,4 KN/m
qm = 5,607 KN/m
2
Mc(m) = 1/8 qm λ
2
= 0,125 5,607 1
= 0,70 KN m
= 7145 Kg cm
VAqm = 1/2 qm λ
= 0,5 5,607 1
= 2,8036314 KN
b. Beban hidup
= 7,3394 Kg/cm
Beban hidup garis (KEL): (berdasarkan BMS 2.3.3.1 )
p = 49 KN/m
P(kel) = p 1 + DLA b1
DLA = 40,0% untuk L = 5 m gambar 2.8
P(kel) = 49 1 + 40,0% 0,8 m
= 54,88 KN = 5594,2915 Kg P (kel) persamaan
linier bergantung jarak
antar gelagar
A P(kel) C B UDL memanjang yang
λ= 1 m
2
Mc(h)p+q = 1/4 P(kel) λ + 1/8 qL λ Besar Mc(h)p+q
2 mendekati
= 0,25 54,88 1 + 0,125 7,2 1
Mc(h)T , berarti
= 14,62 KN m jarak antar
= 149031,60 Kg cm gelagar
Akibat beban truk T memanjang
T = 112,5 KN (berdasarkan BMS 2.3.4.1 )
DLA = 30% (berdasarkan BMS 2.3.6 ) Mc(h)T besarnya
Tr = 112,5 1 + DLA konstan, tidak
tergantung jarak
= 112,5 1 + 30%
antar gelagar
= 146,25 KN memanjang.
= 14908,257 Kg Mc(h)T sebagai
Mc(h)T = 1/4 Tr λ tolok ukur
keekonomisan
= 0,25 146,25 1
jarak
= 36,5625 KN m
= 372706,42 Kg cm
Jadi Mc(h) yang digunakan adalah Mc(h)T = 36,5625 KN m
= 0,0044154 cm
3
1 Tr λ
Δº (T) =
48 E Ix
3
1 14908,257 100
=
48 2,1E+06 13600
= 0,010875 cm
Jadi lendutan yang menetukan adalah
Δº = 0,011 cm
Lendutan ijin
1
Δ = λ
500
1
= 100
500
= 0,200 cm
A P(kel) B qUDL + qm
λ = 1 m
50 < 65,738
Vn = 0.6 fy Aw
= 0,6 2800 35 0,7
= 41160 kg
Vu < Ø Vn Ø = 0,9
24196,16 < 37044 ..OK!
2.1.4 Kontrol Penampang
badan sayap
h 1680 b 170
< <
tw fy 2 tf fy
3.1.1 Pembebanan
A C B
B= 6,8 m
6,8 m
4 2
Ix = 1840 cm fu = 3700 Kg/cm
cm 4
2
Iy = 134 E= 2100000 Kg/cm
ix = 8,24 cm Sy = 915 cm3
iy = 2,22 cm Sx = 8400 cm3
1. Beban mati
a. Sebelum Komposit
- Pelat Beton = 24 6 0,2 = 28,8 KN/m
- Berat sendiri profil balok melintang = = 0,209 KN/m
- Berat Bekisting (ditaksir) = = 1,5 KN/m
qm = 30,509 KN/m
Beban Terpusat :
- Balok Memanjang = 0,487 6 = 2,924 KN/m
0,8
qm P S MB = 0
6,8 RA = 30,509 6,4 3,2 + 2,924 6 +
2,924 5,2 + 2,924 4,4 +
A
C 2,924 3,6 + 2,924 2,8
RA = RB = 101,35 KN = 10330,8 kg
RAA RB B
2. Beban hidup
a. Akibat beban merata (UDL) dan beban garis (KEL)
Beban hidup 'D' (UDL) merata : (berdasarkan BMS 2.3.3.1)
untuk λ = 1 m < L = 30 m
maka digunakan q = 8 Kpa = 8 KN/m2
qL = q λ = 8 1 = 8 KN/m
= 8,155 Kg/cm
A 0,45 C B
0,20 0,00 5,5 0,0 0,20
B= 6,8 m
E GP MC
F
GP Mc 0,25 L
2
Momen 50 % = 2 0,0956 m 50% 69,6 KN/m
= 6,7 KN m
Jarak antara 2 roda truck dalam satu as : 1,75 m (berdasarkan BMS 2.3.4.1)
Jarak 2 as diasumsikan antara 4 sampai 9 m (berdasarkan BMS 2.3.4.1 )
Posisi roda truck untuk 2 lajur lalulintas :
A C B
1,15 1,75 1,0 1,75 1,15
6,8 m
Y1 Y2 Y3 Y4 GP MC
0,25 L
1,15 1,15
Y1 = Y4 = 0,25 L = 0,25 6,8 = 0,58 m
3,40 3,40
2,90 2,90
Y2 = Y3 = 0,25 L = 0,25 6,8 = 1,45 m
3,40 3,40
Momen Total T = Tr Y1 + Y2 + Y3 + Y4
= 146,25 0,58 + 1,45 + 0,58 + 1,45
= 592,3 KN m
Kontrol Sebelum komposit
c. Gaya Geser Maksimum
Gaya geser maksimum diperoleh jika UDL + KEL tidak simetris
S MB = 0
VAh1(p+q) 6,8 = 5,5 69,6 3,85 + 34,8 0,90 0,65
6,8 VAh1(p+q) = 1494,138
VAh1(p+q) = 219,7262 KN
4
5 69,6 680
Δº(UDL+KEL) =
384 2100000 1840
= 50,14718427 cm
3
1 Tr λ
ΔT =
48 E Ix
3
1 14908,25688 680
=
48 2,1E+06 1840
= 25,27407386 cm
Jadi lendutan yang menentukan adalah
Δ= 50,147 cm
Lendutan ijin
1
Δ = λ
500
1
= 680
500
= 1,360 cm
Jadi Δ = 50,147 cm > Δ = 1,360 cm Nok! Cari hpenampang yang lebih besar
3.1.3 Kontrol Geser
Vn = 0.6 fy Aw
= 0,6 2400 20 0,55
= 15840 kg
Vu < Ø Vn Ø = 0,9
34881,90 < 14256 Nok! Cari hpenampang yang lebih besar
h 1680 b 172
< <
tw fy 2 tf fy
Mu = 1.2 Mc(m)
= 1,2 1789021
= 2146825,065 kgcm
bw
Lebar efektif :
bc ≤ 100 cm
bc ≤ 16 d3 + bw
16 20 + 10
330 cm
bc ≤ B / 4
680 / 4
170,0 cm
dipakai bc = 100,0 cm
Menentukan C:
Ac = bc tb = 100,0 20 = 2000 cm2
C1 = As fy = 27,2 2400 = 65184 kg
C2 = 0.85fcAc = 0,85 250 2000 = 425000 kg
C 65184,0
a = = = 3,0675 cm
0.85 fc bc 0,85 250 100,0
Mn = c d1 + d2 + Py d3 - d2 Py = As fy
= 639455,04 18,46625882 + 639455,04 10 = 27,2 2400
= 18202892,7 Ncm = 65184 kg
= 1855544,615 kgcm = 639455 N
Mn = T y
ØMn = 0,9 1855544,6 = 65184,0 28,47
= 1669990,154 kgcm = 1855544,62 kgcm
Mu < Ø Mn
4406284,404 < 1669990,154 Nok! Cari hpenampang yang lebih besar
3.3. Perhitungan Shear Connector
Direncanakan shear connector jenis "stud connector" dengan dimensi sebagai berikut:
Tinggi Stud = 15 cm
Diameter = 19 mm
Jarak melintang antar stud = 300 mm
rs = 1
300 mm
15
fu = 500 Mpa
2 1,5 0,5
= 0,25 π 19 = 2400 0,043 30
2
= 283,528737 mm = 27691,5 Mpa
Asc fu = 283,528737 500
= 141764,3685 N
0,5
Qn = 0,5 Asc fc' Ec 1
0,5
= 0,5 283,5287 30 27691,5 1
= 129211,3571 N
Qn ≤ Asc fu OK
Vn = c = 639455,04 N
N = Vn
Qn
= 639455,04
129211,3571
= 4,948907392 ≈ 4
Jadi jumlah shear connector yang diperlukan sepanjang bentang = 4
Kondisi Banjir Di Lokasi Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa Kondisi Banjir Di Lokasi Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa
Kondisi Banjir Di Lokasi Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa Kondisi Banjir Di Lokasi Jembatan Sultan Ageng Tirtayasa
DOKUMENTASI
Pekerjaan : BELANJA KONSULTANSI JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN JEMBATAN WILAYAH 3
Lokasi : Jembatan Prof. Hamka Kec. Larangan
Kontraktor Pelaksana : CV. Agung Karya Pratama
Konsultan Pengawas : CV. Karya Sentosa Sejahtera
Minggu Ke : I
Periode : 24 Agustus 2021
s/d : 29 Agustus 2021