Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 2

Anggota: Nandito,Ibra, Galih, Raihan

Jelaskanlah alasan ananda, kenapa 4 aspek di bawah ini dapat menjadi indikator mengukur
potensi desa!

 Data Sumber Daya Alam : Karena sumber daya alam merupakan salah satu faktor
yang dapat mendukung pembangunan dan perkembangan desa. Contohnya Arjasari
yang memiliki sumber daya alam Padi, Kopi, Sayur-sayuran, Umbi-umbian, Sapi,
Ayam, Bawang yang bisa dijadikan di budidayakan dan diperjual belikan keluar
daerah sebagai pemasukan Desa sehingga bisa berkembang sebagai tempat Industri.
Contohnya Sapi dan Ayam yang bisa dibudidayakan dan dikembangkan, karena kedua
hewan tersebut sangat cocok dibudidayakan di daratan tinggi, karena Kecamatan
Arjasari termasuk daratan tinggi, kurang lebihdi ketinggian 700 – 1.000 meter diatas
permukaan laut.

1.1 Kandang Sapi

1.2 Kandang Ayam

1.3 Kebun Kopi


1.4 Sayur-Sayuran

 Data Sumber Daya Manusia : Penduduk desa merupaka potensi bagi desa itu
sendiri. Semakin banyak jumlah penduduk desa, terlebih penduduk usia produktif,
semakin besar potensi desa tersebut. Kegiatan penduduk yang ditekuni setiap hari
memberikan sumbangan bagi pendapatan desa tersebut. Bagaimanapun suatu wilayah
desa mempunyai potensi yang cukup baiklah, termasuk tingkat pendidikan
penduduknya yang sudah tinggi,
desa hal tersebut akan cepat berkembang.

2.1 Jumlah Fasiltas Pendidikan


2.3 Jumlah Fasilitas Sekolah Menurut Desa/Kelurahan

2.4 Data Penduduk menurut pekerjaan

Dapat disimpulkan bahwa Fasiltas Pendidikan di Kec.Arjasari dibilang cukup kurang dan
kebanyakan bekerja sebagai Buruh Tani dan juga sebgian ada yang belum bekerja.
 Kelembagaan : Kelembagaan desa juga menjadi pembuat kebijakan, pembuatan
peraturan dalam pemanfaatkan potensi desa. Ketiga suatu lembaga desa tidak mampu
memimpin. dan melayani masyarakat, maka kelembagaan suatu desa tersebut tidak
akan berhasil dalam memanfaatkan potensi desa.

3.1 Struktur
kelembagaan
Organisasi
Kec.Arjasari
3.2 Struktur kelembagaan UPK

 Sarana dan Parsarana : dengan tersedianya segala prasarana penunjang kehidupan


manusia dan masyarakat desa. Prasarana menjadi tolak ukur potensi desa dengan
berkembangnya fasilitas, maka kondisi ekonomi desa dalam tahap yang berkembang
dengan cepat. Salah satu contohnya adalah prasarana dan sarana layanan kesehatan
masyarakat.

4.1 Sarana Prasarana yang ada di Kec.Arjsari

4.2 Sarana Prasarana Kesehatan yang ada di Kec.Arjsari


4.3 Sarana dan Prasarana Pelayanan Informasi Publik

4.4 Sarana dan Prasarana Pelayanan Informasi Publik


 Kebudayaan
Sistem kebudayaan desa merupakan suatu sistem yang terbentuk dari interaksi sosial,
budaya, dan ekonomi di sebuah desa. Sistem ini terbentuk dari kebiasaan, nilai,
norma, dan adat yang dilakukan oleh masyarakat desa. Sistem kebudayaan desa juga
dapat diartikan sebagai nilai-nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat desa dalam
menjalankan kehidupan sehari- hari. Masyarakat desa memiliki ciri khas yang
berbeda dengan masyarakat di kota karena sistem kebudayaan desa sangat
dipengaruhi oleh lingkungan dan kebiasaan yang ada di desa.

Ini adalah beberpa kebudayaan yang ada di Desa BatuKarut Kec.Arjasari.

Adat Syukuran:
- Puput Puser yaitu syukuran untuk mensyukuri bahwa anak tersebut telah lepas tali
ari dari perut bayi yang ada diluar.
- Aqiqah(Ekah) yaitu syukuran untuk mensyukuri dengan kelahiran anak yang
dilaksanakan dari usia 7 hari s/d 40 hari dan di syukuri dengan memotong
kambing/domba dengan jumlah yang disesuaikan dengan jenis kelamin akan tersebut
apabila Laki-laki memotong 2 ekor kambing/domba dan apabila perempuan
memotong 1 ekor kambing/domba.
- Turun Taneuh (awal mula anak bisa berjalan) yaitu syukuran dimana anak
tersebut baru bisa berjalan.

5.1 Puput Puser

Adat Pernikahan:
Dalam pelaksanaan pernikahan dalam budaya kita ada beberapa kegiatan yang
dilaksanakan sebelum dan sesudah pernikahan diantaranya :
- Nyekar kepada keluarga yang sudah meninggal dunia
- Ngeyeuk seureh yaitu tradisi sehari sebelum prosesi akad nikah yang bertujuan
memperkenalkan keluarga kedua belah pihak dan memberikan wejangan bagi kedua
calon mempelai dalam mengarungi kehidupan berumah tangga dengan di simbolkan
beberapa barang.
- Munjungan yaitu tradisi yang dilaksanakan setelah selesai pernikahan dan biasa
dilakukan sehari sesudah selesai prosesi pernikahan dengan mengunjungi keluarga
pihak laki-laki dengn membawa makanan dan sebagainya guna lebih mempererat tali
persaudaraan.

5.2 Ngeyeuk Seureuh

Upacara Ritual:
Upacara atau ritual yang masih bertahan hingga kini di masyarakat Batukarut yaitu
selalu dilaksanakan acara Ritual Muludan setiap tanggal 10 mulud dengan cara
membersikan alat-alat pusaka yang terdapat di Bumi Alit Kabuyutan Peninggalan
jaman dulu dan alat pusaka yang dimiliki masyarakat dari tanggal 12 s/d 14 Mulud.

5.3 Ritual Muludan

Permainan Tradisional:
Permainan Tradisional
Ada beberapa permainan tradisional yang sering dilakukan anak-anak Batukarut dan
sekitarnya diantaranya :
o Sondah yaitu Permainan anak perempuan yang lebih kepada ketangkasan dan olah
raga
o Gatrik yaitu permainan anak laki-laki yang menggunakan sebilah bambu panjang
dan pendek
o Galah yaitu permainan ketangkasan dalam menjaga lawan tidak dapat masuk atau
lewat
o Sorodot Gaplok yaitu permainan anak laki-laki mengandalkan keterampilan dalam
mengayunkan barang yang dari batu atau genting yang dibentuk lingkaran dan
dilempar menggunakan kaki supaya mengenai batu atau genting lawan.
o Ucing sumput yaitu permainan bersembunyi dan sdi cari oleh yang menjadi
kucingnya.
o Sasapian yaitu sejenis permainan yang mengandalkan kekuatan otot karena saling
beradu satu sama lainnya.
o Congkak yaitu permainan anak perempuan yang menggunakan alat dari kayu
yang dibentuk dan butiran batu yang di bagi-bagi
o Loncat tinggi yaitu permainan anak perempuan yang menggunakan tali dari karet
yang diloncati
o Keser yaitu permainan seperti sorodot gaplok namun cenderung di geser.
o Beklen yaitu permainan anak perempuan yang menggunakan bola karet dengan
kerang yang dibulak-balik.
Dan banyak lagi permainan yang dilakukan oleh anak-anak jaman dulu.

5.4 Sondah

5.5 Sorodok Gaplok


Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memiliki beberapa objek wisata religi yang
menarik. Salah satunya adalah Situs Bumi Alit Kabuyutan yang artinya kira-kira
"rumah kecil warisan leluhur". Namun, masyarakat di sekitar tempat ini menyebutnya
"Bumi Buhun Lebakwangi Kabuyutan". Lokasinya tidak jauh dari pusat pemerintahan
Kabupaten Bandung, menuju ke arah Timur, persis berada di daerah perbatasan antara
Desa Lebakwangi dan Desa Batukarut, Kecamatan Arjasari. Bumi Alit Kabuyutan ini
sudah diakui oleh pemerintah menjadi situs budaya sejak 1993.

5.6 Bumi Alit

Anda mungkin juga menyukai