Anda di halaman 1dari 23

Diskusi Pertemuan 1,2

Oleh Kelompok 10
1. Merindi Putri Islami (21033025)
2. Nada Afriza (21033168)
3. Muhammad Reza Fauzi (21033095)

Mata Kuliah : Fisika Kuantum


Dosen Pengampu : Zulhendra, S.Pd., M.Si

A. RADIASI BENDA HITAM


1. Jelaskanlah prinsip kerja/jalan percobaan Radiasi Benda Hitam
Jawab :
Benda hitam adalah benda yang menyerap seluruh radiasi yang
mengenainya.Radiasi yaitu (daya pancar) banyaknya energi yang dipancarkan tiap
satuan waktu.
Prinsip kerja radiasi benda hitarn adalah cahaya yang masuk ke rongga
melalui lubang kecil di dinding berongga tidak dapat keluar dengan segera Agar
cahaya tersebut dapat keluar dapat maka bisa dilakukan dengan cara menaikkan s
uhu dinding rongga
2. Ungkapkan hasil percobaan Radiasi Benda Hitam serta jelaskan!
Jawab :
Grafik hasil percobaan radiasi benda hitam dan penjelasannya

Gambar 1.2 Distribusi spektral radiasi benda hitam pada temperatur


T5 > T 4 > T 3 > T 2 > T 1
Distribusi spectral radiasi benda hitam pada temperature T 1= 1200 K. T2 =
1500 K, T3 = 1800 K, T4 = 2100 K.
Penjelasannya :
RT(v) => fungsi distribusi radiasi spectral. Berdasarkan gambar diketahui
bahwa spectrum radiasi benda hitam berupa spectrum kontiniu dengan daya
pancar yang beragam bagi masing-masing komponen spectrum. Komponen
spectrum yang berfrekuensi rendah atau sangat rendàh memiliki radiasi atau
daya pancar sangat lemah. Seiring dengan kenaikan fekuensi, radiasi/daya
pancar itu berangsur-angsur naik sampai mencapai batas tertentu kemudian
turun lagi. Pada temperatur tertentu, selalu terdapat satu komponen spektrum
yang radiansinya paling kuat.

3. Turunkan rumusan dari Teori Rayleigh Jeans


Jawab :
^
❑ ^
❑ −ε

∫ εP ( ε ) dε ∫εe k BT

0 0
¿ε>¿ ^

= ❑^ −ε

∫ P ( ε ) dε ∫ e k T dε
B

0 0

−ε
P ( ε ) menyatakan fungsi distribusi Boltzman 1 e k B
T

kB T
−ε
d kT ε −ε
e =
B
2 e
k T
dT
B
k BT
−ε −ε
kB T 2 d k T
Maka e =k B T e B

dT

Sehingga: ^
❑ −ε
d
∫ ε e k T dε
dT 0
B
^
❑ −ε

=∫ e
2 kB T
¿ ε > ¿ kB T = ^
❑ −ε
dε =¿ k B T ¿
∫e kB T 0

0

d
kB T
2 dT
¿ ε > ¿ kB T
k BT

2 k BT
¿ ε > ¿ kB T
k BT

¿ ε > ¿ kB T

Saat frekuensi rendah (v) bernilai k B T , saat frekuensi tinggi nilainya


adalah 0.

Penjelasannya

Energi rata-rata <ε > ¿ tiap ragam dihitung berdasarkan statistika Boltzmann yang
menyatakan bahwa "sejumlah besar (ansamhel statistik) entitas fisis sejenis yang
terbedakan dan berada pada kesetimbangan termal pada temperatur T, fraksi entitas fisis
yang meniliki energi sebanding dengan faktor Boltzman.
−ε
Exp. ( )
kB T

Penurunan rumus:
C
4
RT ( λ ) ¿ ρT ( λ)

N (V )
ρT (V ) dv = ( ε ) dv
V
8 πv 2
Dengan N ( v ) = 3
V k B T dv
c

Sehingga:
8 πv 2
ρT (V ) dv = 3
V k B T dv
c
8 π k BT 2
ρT (V ) dv = 3
V dv
c
C
8 π kB T
RT ( v ) ¿ 4
3
V2
c

8π kBT 2
RT ( v ) = 3
V
c

4. Turunkan rumusan dari Teori Planck


Jawaban:
Turunan rumus (λ) = 4 ρτ(λ) dari Teori Ρ lanck

−εn
k BT
∑n ε n e
¿ε≥ −εn
=¿ ε n=nhv
k BT
∑n e

−ε n
kB T
∑n nhv e hv
¿ε≥ −ε n
=¿ α= =¿ hv =α k B T
kB T
kBT
∑n e

Maka:
−nhv (k B T )
∑n nαk B T e
¿ε≥ =(hv (k B T ))=α
∑ n e−nhv (k B T)

−nα
¿ ε > ¿ α k B T ∑n n e

d −nα −nα
Dimana e =−n e
dx

−nα d −nα
Maka: n e =−α e
dx

d −nα
(∑ −n e )
dx n
Sehingga: −nα
(∑ ¿ ¿n e )
¿
¿ ε > ¿ α k B T (−α )

−nα −α −2 α −3 α
∑n e =1+e +e +e +…

1 −α −2 α −3 α
−α
=1+e +e + e + …
1−e
−nα 1
∑n e = −α
1−e
d −nα d 1
∑ e =
dx n dx 1−e−α

d −α −2
∑ e =−( 1−e ) −e
−nα −α
dx n
−2
d −nα −e
∑ e = −2 2
dx n (1−e )
d −nα
(∑ −n e )
dx n
−nα
¿
(∑¿ ¿ ne )
¿ ε > ¿ k B T (−α )
−α
e
2
( 1−e−α ) −a
¿ ε > ¿ k B T (−α ) (1−e )
−α
e
α
( 1−e−α )
2
e
¿ ε > ¿ kB T ( α ) α
e
α kBT hv
α
karena α = maka:
e −1 kB T
hv
k B T kB T
¿ε>¿ hv
kB T
e −1
hv
¿ε>¿ hv
kB T
e −1
Kerapatan energi dirumuskan, yakni:

N (V ) 8 πv
ρT (V ) dv = ( ε ) dv dimana N ( V ) dv = 3 V 2 dv
V c
8 πv 2
3
V
c hv
ρT (V ) dv = hv
dv
v k BT
e −1
2
8πv hv
ρT (V ) dv = 3 hv
c kB T
e −1
C
4
ρT ( v ) ¿ ρT (v) dv
C
8 π v2
4 hv
ρT ( v ) ¿
c3 hv
kB T
e −1

5. Buktikan bahwa rumusan Planck cocok dengan hukum pergeseran Wien


Jawab :
d
R
dλ T ( λ )=O
c
RT ( V ) = P T ( V )
4
Dimana :
2
8 π v hv
PT ( V )= hv

c 3 e K T −1
B

( )
2
c 8π v hv
PT ( V )= dv
4 c3 hv
KB T
e −1

( )
2
v hv
PT ( ∝ )=2 π dv
c2 hv
K BT
e −1

( )
2
2π v hv
RT ( ∝ )= 2 2 hv
dv
λ v KBT
e −1
( )
2π hv
RT ( ∝ )= 2
h hv
dv
λ K BT
e −1

( )
2π hv
RT ( ∝ )= 2
h hv
λ K BT
e −1
c
2 πh

( )
λ hv
RT ( ∝ )= 2 hv
λ KB T
e −1

( )
2 πh c 2 hv
RT ( ∝ )= 3 hv
=0
λ KB T
e −1

[ ( )]
2
d 2 πh c hv
=0
dλ λ3 hv
K BT
e −1

2 πh c 2
[ ( )]d 1
dλ λ
e
hv
K BT
hv

−1
=0

[ (0−(5 λ e −1 )−
( hKTc λ ))
]
hv 3
h KBT e hc
λ K BT
2
2 πh c

( )
3 hc λ
λ hc
KB T
KT C

( ) ( [ ])
hv hc

( )
3 KB T 2 4 ∝ K BT hc λ
λ e −1 −2 πh c 5 λ e −1 + hc
=0
KB T
KT C

( ) ( [ ])
hv 2 hc hv
3 KB T 2 4 ∝ K BT 3 KB T hc
λ e −1 −2 πh c 5 λ e −1 + λ e =0
KT

5 λ [e
4
]=λ [ e hc
∝ K BT 3
hv
KBT hc
KT ]
5 λ [e −1 ] e
hc hc
∝ KB T ∝ KB T hc
=
KT

[ ]
hc hc
∝ KB T ∝ KB T hc
5 λT e −1 =e
KT

hc
∝ KB T
e hc
λT =
( )
hc
∝ K BT
5K e −1
Terbukti dengan pergeseran wien dimana λ maksimal adalah T =2,988 x 10−3

6. Buktikan bahwa rumusan Planck cocok dengan hukum Stefan Bolzmann


Jawab :
hc −hc
U= = 2
λ KB T λ KB T
hc
λ=
U KBT
−hc
Δ λ λ=
U KB T


PT ( λ )=∫ ¿ ¿d λ
0

PT ( λ )=¿) (
[ λ KB T
)
1
hc e 4 −1
(1− 2
hc
λ KBT
) dx
]
[( ) ]
∞ 2 2 5 5 2
−2 π h c U K B T 1
¿∫ 2
. 5 2 4 dx
0 λ KBT h c e −1
5 4 4
2 π K T π λ4
¿ 3 2
h c 15
5 4 4 5 4
2π K T π 2π K
¿ 3 2 dengan σ = 3 2
h c 15 h c
4 4
PT ( λ )=c T =σ T

7. Buatlah kesimpulan berdasarkan jawaban sdr untuk soal 1-6


Jawab :
a Benda hitam yaitu benda yang menyerap seluruh radiasi yang
mengenainya. Radiasi yaitu daya pancar, banyaknya energi yang di
pancarkan tiap satuan waktu.

b Prinsip kerja radiasi benda hitam adalah cahaya yang masuk ke rongga
lubang kecil di dinding berongga tidak dapat keluar segera. Sebab cahaya
tersebut dipantulkan berkali-kali oleh dinding rongga. Agar cahay tersebut
dapat keluar, dapat dilakukan dengan cara menaikkan suhu dinding
rongga.

c Hukum-hukum yang bersangkutan dengan radiasi benda hitam:

• Teori Raylegh Jeans

• Teori Planck

• Hukum pergeseran Wien

• Hukum stevvan boltzman


d. Teori raylegh jeans tidak sesuai dengan hasil eksperimen radiasi benda
hitam karena bersifat kontinu. Teori planck sudah sesuai dengan
eksperimen radiasi benda hitam karena bersifat diskrit. Beda teori
raylegh jeans dengan planck terletak pada energi rata-rata. Teori planck
dengan hukum pergeseran Wien Serta teori planck dengan hukum stevan
boltzman sudah terbukti cocok.

B. EFEK FOTO LISTRIK (EFL)


1. Jelaskanlah prinsip kerja dari EFL
Jawab :
Efek fotolistrik adalah gejala terlepasnya elektron pada logam akibat
disinari cahaya, atau gelombang elektromagnetik Iainnya. Elektron yang terlepas
pada efek fotolistrik disebut elektron-foto (photoelectron). Gejala ini pertama kali
diamati Oleh Heinrich Hertz (1886/ 1887) melalui percobaan tabung lucutan.
Istilah lama untuk efek fotolistrik adalah efek Hertz (yang saat ini tidak digunakan
lagi). Efek fotolistrik merupakan proses perubahan sifat-sifat konduksi listrik di
dalam material karena pengaruh cahaya atau gelombang elektromagnetik Iain.

Skema eksperimen fotolistrik. Sumber gambac: Serway. Jewet

Prinsip kerja dari efek fotolistrik adalah ketika cahaya menabrak


lapisan logam tertentu, kemudian elektron di dalamnya akan terhempas keluar.
Elektron akan terhermpas keluar hanya jika energi dari cahaya lebih besar dari
fungsi kerja logam. Pada efek fotolistrik, diperoleh bahwa banyaknya elektron
Yang terlepas dari permukaan logam (katoda) sebanding dengan intensitas
cahaya Yang menyinari permukaan logam tersebuL
Pada percobaan efek fotolistrik, ada batas frekuensi cahaya terendah
yang menyebabkan elektron di katoda melepaskan diri dari atom. Frekuensi
terendah cahaya yang digunakan agar terjadi peristiwa fotolistrik disebut
frekuensi ambang. Oleh karena, frekuensi cahaya berkaitan erat dengan energi
foton, energi terkecil Yang digunakan untuk menghasilkan arus elektron.
2. Ungkapkan beberapa hasil dari Eksperimen EFL, dan jelaskan !
Jawab :
Hasil-hasil eksperimen efek fotolistrik menunjukkan, bahwa suatu jenis
logam tertentu bila disinari (dikenal radiasi) dengan frekuensi yang lebih beşar
dari harga tertentu akan melepaskan elektron. walaupun intensitas radiasinya
sangat kecil. Sebaliknya, berapapun besar intensitas radiasi yang dikenakan pada
suatu jenis logam, jika frekuensinya lehih kecil dari harga tertentu maka tidak
akan dapat melepaskan elektron dari logam tersebut. Peristiwa pelepasan elektron
dari logam oleh radiasi tersebut disebut efek fotolistrik, diamati penama kali oleh
Heinrich Hertz ( 1887). Elektron yang terlepas dari logam disebut foto-elektron.
Dari eksperimen fotolistrik yang dilakukan, ternyata teori klasik yang
menyatakan cahaya sebagai gelombang gagal menjelasakn mengenai sifat-sifat
cahaya yang terjadi pafa efek fotolistrik. Oleh karena itu, teori kuantum Einstein
dipakai untuk menjelaskan sifat penting cahaya pada fenomena ini.

3. Jelaskan perbedaan konsep fisika klasik dengan hasil Eksperimen EFL


Jawab :
No Fisika Klasik Hasil Eksperimen EFL
Diperlukannya frekuensi ambang Menyajikan data eksperimen
untuk menghasilkan efek kebergantungan potensial penghenti
fotolistrik, sama sekali tidak terhadap frekuensi cahaya yang
1 dijelaskan pada fisika klasik. digunakan untuk beberapa logam
Terjadi tidaknya efek fotolistrik yaitu kalium, cesium dan tembaga,
tergantung pada intesitas bukan dimana logam berbeda punya
frekuensi. potensiaI yang berbeda pula_
Nilai potensial bergantung pada Kuat arus fotolistrik berkurang
intensitas cahaya. Semakin tinggi dengan bertambahnya potensial
penghalang. Arus akan berhenti jika
2 intensitas cahaya semakin besar potensial penghalang berhenti.
energi yang diserap elektron,
sehingga energi kinetik jugu
besar._
Jika intensitas cahaya lemah, Arus fotolistrik muncul secara
diperlukan waktu yang cukup spontan begitu cakaya menyinari
lama bagi elektron untuk dan logam. Selang waktu penyinaran
3
tidak menjelaskan waktu tunda pertama sampai lepasnya elektron
untuk melepaskan elektron fotolistrik, besaran ini disebut waktu
dengan cahaya yang lemah. tunda.
Jika intensitas cahaya dinaikkan Kuat arus fotolistrik dengan intensitas
maka energi yang diterima juga cahaya untuk frekuensi tertentu.

4 meningkat, konsep ini tidak


mampu memberikan penjelasan y
ang memadai tentang fotolistrik.

4. elaskanlah hipotesis Enstein tentang EFL (1905)


jawab :
Einstein: Efek fotolistrik merupakan peristiwa tumbukan antara partikel
radiasi e.m. (foton) dengan elektron. Energi yang dibawa oleh cahaya terdistribusi
secara diskrit dalam bentuk paket-paket energi bukan terdistribusi secara kontiniu
sebagaimana yang dinyatakan dalam teori gelombang. Dalam hal ini paket-paket
energi berprilaku sebagai partikel yang kemudian disebut foton-foton bergerak
dengan laju c sehingga energi bergantung pada frekuensi.
Perlu dicatat bahwa efek fotolistrik hanyalah salah satu dari beberapa
proses di mana elektron dapat dilepaspancarkan dari permukaan suatu bahan
(pada umumnya logam). Beberapa cara lainnya adalah sebagai berikut.
 Emisi termionik: pemancaran elektron dari permukaan logam melalui
proses pemanasan.
 Emisi medan (lucutan elektrik): pemancaran elektron dari permukaan
logam akibat pemberian medan listrik eksternal yang sangat kuat.
 Emisi lanjutan (secondary emission): pemancaran elektron dari permukaan
logam yang diakibatkan oleh partikel berenergi kinetik besar membentur
logam.
Penjelasan sederhana tentang gejala terlepasnya elektron melalui efek
fotolistrik adalah sebagai berikut. Berkas cahaya memberikan energinya
kepada elektron. Jika energi yang diberikan cahaya tersebut sama atau lebih
besar daripada energi ikat elektron maka elektron akan lepas dari logam.
Penjelasan lebih rinci memerlukan pengetahuan yang lebih mendalam tentang
berbagai besaran fisis yang terlibat. Beberapa besaran tersebut adalah:
frekuensi cahaya, intensitas cahaya, kuat arus fotoelektrik, dan energi kinetik
elektron-foto. Yang dimaksud emergi kinetik di sini adalah energi kinetik
elektron-foto tepat saat terlepas dari logam.
Fakta eksperimen dari efek foto-listrik ini tak dapat dijelaskan dengan
teori-teori klasik seperti teori listrik-magnetnya Maxwell. Pada 1905, Einstein
mengemukakan bahwa proses tersebut dapat diungkapkan sebagai masalah
tumbukan partikel. Menurut beliau, suatu berkas cahaya monokromatik dapat
dipandang sebagai kumpulan partikel-partikel yang disebut foton yang
masing-masing memiliki energi hf di mana f adalah frekuensi cahaya. Jika
suatu foton menumbuk permukaan logam, energi foton itu dialihkan ke
elektron dan ketika

(
elektron diemisikan dari permukaan logam energi kinetiknya K =
1
2m v
2
):
K=hv−W
dengan W adalah kerja yang diperlukan untuk melepaskan W ini bergantung
pada jenis logam Milikan pada 1916 melakukan eksperimen seperti dalam
Gb.1.2. Energi kinetik K diukur dengan memberikan potensial stop V
(sehingga K=eV) ditunjukkan oleh penunjukan ampermeter sama dengan 0.
Jika V=0 maka W=hvo. Sedangkan konstanta Planck h adalah kemiringan
kurva V-f.
Gb.1.2. Eksperimen efek foto-listrik (a), dan potensial stop sebagai fungsi
frekuensi cahaya
5. Tuliskankan dan jelaskanlah rumusan-rumusan yang diperoleh berdasarkan
analisa matematis dari Eksperimen EFL
Jawab :
E=hv
h
ℏ=

E=ωO + EK
hv= K vo + K mak
Keterangan : E=Energi tiap foton
h = kosntanta planck
v = frekuensi
vo = frekuensi ambang

6. Apa yang dapat disimpulkan dari peristiwa EFL


Jawab :
Efek fotolistrik yaitu gejala terlepasnya elektron pada logam akibat gelombang
EM pada umumnya setiap foton berinteraksi hanya dengan suatu elektron tunggal,
setiap foton tidak pernah membagi energinya kepada lebih dari l e-. Jika energi
foton cukup untuk melepaskan elektron dan ikatannya, maka system energi itu
akan diubah menjadi energi kinetic. Jika energi foton tidak cukup, maka foton
tidak memberikan energinya.
E=ω o+ EK

1 2
hv=ωo + mv
2
Misal : Jenis Aluminium (Al) ω o=20 J
E= 10 J (tidak terjadi)
E= 21) J (belum, e- sudah lepas)
E = 25 J (e-), 3J
b. Diperlukan frekuensi ambang untuk menghasilkan efek fotolistrik
c. Ketakbergantungan potensial penghenti terhadap intensitas cahaya
d. Tidak ada waktu tunda antara penymaran sampai terjadinya arus fotoelektrik
e. Kuat arus fotoelektrik bet-banding lurus terhadap intensitas cahaya

C. ATOM HIDROGEN
1. Jelaskan perkembangan teori atom
Jawab :
Pada beberapa abad sebelum masehi, filsuf Yunani diantaranya Leucippus
dan Democritus berpendapat bahwa semua materi terdiri dari partikel-partikel
kecil yang tak terbagi. Democritus menyatakan bahwa jika suatu materi dibagi
menjadi bagian yang lebih kecil kemudian terus dibagi lagi maka sampai pada
suatu saat di mana didapat bagian yang sangat kecil yang tidak dapat dihancurkan
atau dibagi lagi yang disebut atom. Namun, pemikiran filosofis tersebut tidak
begitu diterima pada saat itu hingga pada awal abad ke18, John Dalton
merumuskan teori atom yang berhasil menjelaskan hukum-hukum dasar kimia —
hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan
perbandingan.
a. Teori Atom Dalton
Teori atom Dalton menyatakan bahwa:
1. Setiap unsur tersusun dari partikel yang sangat teramat kecil yang disebut
atom.
2. Semua atom dari satu unsur yang sama adalah identik, namun atom unsur
satu berbeda dengan atom unsur-unsur lainnya.
3. Atom dari satu unsur tidak dapat diubah menjadi atom dari unsur lain
melalui reaksi kimia; atom tidak dapat diciptakan aiaupun dimusnahkan
dalam reaksi kimia
4. Senyawa terbentuk dari kombinasi atom-atom dari unsur-umsur yang
berbeda dengan rasio atom yang spesiiik.
Teori atom Dalton ini memberikan gambaran model atom seperti model
bola pejal atau model bola billiard.
b. Teori Atom J.J. Thomson
Pada tahun 1897, JJ Thomson melakukan eksperimen dengan sinar
katoda. Eksperimen tersebut menunjukkan bahwa sinar katoda terdefleksi
(terbelokkan) oleh medan magnet. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda
merupakan radiasi partikel yang bermuatan listrik. Pada eksperimen dengan
medan listrik, sinar katoda terbelokkan menuju ke arah kutub bermuatan
positif. Hal ini menunjukkan bahwa sinar katoda merupakan radiasi partikel
bermuatan negatif. Selanjutnya, partikel sinar katoda ini disebut sebagai
elektron. Penemuan elektron ini kemudian mengacu pada kesimpulan bahwa
di dalam atom terdapai elektron yang bermuatan negatif. Menurut model atom
Thomson, elektron bermuatan negatif tersebar dalam bola bermuatan positif
seperti model roti kisrnis, dimana kismis-kismis adalah elektron-elektron, dan
roti adalah bola bermuatan positif.
c. Teori Atom Rutherford
Pada tahun 1911, Ernest Rutherford melakukan eksperimen
menembakkan partikel-partikel bermuatan posiiif pada lempeng emas tipis. la
menemukan bahwa sehagian besar partikel-partikel a tersebut menembus
melewati lempeng emas, namun ada sebagian yang mengalami pembelokan
bahkan terpantulkan. Hal ini mengacu pada kesimpulan model atom
Rutherford: model inti, di mana dalam atom yang sebagian besar merupakan
ruang kosong terdapat inti yang padat pejal dan masif bermuatan positif yang
disebut sebagai inti atom; dan elektron-elektron bermuatan negatif yang
mengitari inti atom.

d. Teori Atom Bohr


Pada tahun 1913, NieIs Bohr mengajukan model atom untuk
menjelaskan fenomena penampakan sinar dari unsur-unsur ketika dikenakan
pada nyala api ataupun tegangan listrik tinggi. Model atom yang ia ajukan
secara khusus merupakan model atom hidrogen unluk menjelaskan fenomena
spektrum garis atom hidrogen. Bohr menyatakan bahwa elektron-elektron
bermuatan negatif bergerak mengelilingi inti atom bermuatan positif pada
jarak tertentu yang berbeda-beda seperti orbit planel-planet mengitari
matahari. Oleh karena itu, model atom Bohr disebut juga model tata surya.
Setiap lintasan orbit elektron berada tingkat energi yang berbeda, semakin jauh
lintasan orbit dari inti, semakin tinggi tingkat energi. Lintasan orbit elektron
ini disebut juga kulit elektron. Ketika elektron jatuh dari orbit yang lebih luar
ke orbit yang lebih dalam, sinar yang diradiasikan bergantung pada tingkat
energi dari kedua lintasan orbit tersebut.
e. Teori Atom Mekanika Kuantum
Pada tahtın 1924, Louis de Broglie menyalakan hipotesis dualisme
partikel-gelombang semua materi dapat memiliki sifat seperti gelombang.
Elektron memiliki sifat seperti partikel dan juga sifat seperti gelombang. Pada
tahun 1926, Erwin Schrodinger merumuskan persamaan matematis yang kini
disebut persamaan gelombang Schrodinger, yang memperhitungkan sifat
seperti partikel dan seperti gelombang dari elektron. Pada tahun 1927, Werner
Heisenberg mengajukan asas ketidakpastian Heisenberg yang menyarakan
bahwa posisi elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, namun hanya dapat
ditentukan peluang posisinya teori-teori dualisme partikel gelombang, asas
ketidakpastian Heisenberg, dan persamaan Schrodinger ini kemudian menjadi
dasar dari teori atom mekanika kuantum. Penyelesaian persamaan Schrodinger
menghasilkan fungsi gelombang yang disebut orbital. Orbital biasanya
digambarkan seperti awan elektron, di mana kerapatan awan tersebut
menunjukkan peluang posisi elektron. Semakin rapat awan elektron maka
semakin tinggi peluang elektron, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu,
model atom mekanika kuantum disebut juga model awan elektron.
Sebelumnya, pada tahun 1919, Rutherford berhasil menemukan
partikel bermualan positif, yang disebut proton, dari eksperimen penembakkan
partikel a pada atom nitrogen di udara. Lalu, pada tahun 1932, James
Chadwick menemukan partikel netral, yang disebut neutron, dari eksperimen
bombardir partikel a pada berbagai unsur. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa dalam model awan elektron, awan elektron terdiri dari
elektron-elektron bermuatan negatif yang bergerak sangat cepat mengelilingi
inti atom yang tersusun dari proton yang bermuatan positif dan neutron yang
tak bermuatan.
2. Berdasarkan eksperimen di peroleh beberapa spektum atom Hidrogen, Jelaskan
Jawab :
Eksperimen spektroskopi berkembang sangat pesat. Karena emisi cahaya saat itu
dipandang sebagai hasil vibrasi-vibrasi, maka hubungan harmonik antara garis-
garis spektrum tak dapat terungkap-kan. Pada tahun 1885, Johann Balmer
mengemukakan bahwa panjang gelombang-panjang gelombang semua garis
spektrum atom hidrogen bisa diungkapkan dengan rumus empiris:

( )
2
n
λ n=b 2 ; n=3 , 4 , 5 …. . (1)
n −4
di mana b adalah suatu konstanta. Persamaan (1) ini selanjutnya secara umum
dituliskan sebagai berikut:
1 1 1
=R( 2 − 2 ) (2)
λn 2 n
dengan R=1.0968 x107 m-1 disebut konstanta Rydberg. Karena masih ada garis-
garis spektrum yang tidak terliput dalam persamaan (2), maka selanjutnya Balmer
dan Ritz mengemukakan rumus yang lebih umum,
1
λn ( 1 1
)
=R 2 − 2 ; n>m
m n
(3)

Dengan rumusan empiris ini, Lyman menemukan deret ultraviolet untuk m=1,
n=2, 3, 4, … dan Paschen menemukan deret inframerah untuk m=3, n=4, 5, 6, …
Berdasarkan percobaan hamburan partikel -, pada tahun 1911 Ernest Rutherford
menyarankan struktur atom yang terdiri dari inti bermuatan positif dan electron-
elektron yang mengitarinya; elektron ditemukan pertama kali oleh J. J. Thomson
pada 1897. Sayangnya, teori fisika pada masa itu tak mampu menjelaskan hasil
penemuan E. Rutherford dalam kaitannya dengan rumusan Balmer-Ritz di atas.
Pada tahun 1913, Niels Bohr mengkombinasikan konsep atom Rutherford dan
sifat gelombang partikel de Broglie, untuk menjelaskan rumusan garis-garis
spektrum atom hidrogen dari Balmer-Ritz.

3. Tuliskan portulat Bohr untuk atom Hidrogen


Jawab :
1. Sebuah elektron dalam suatu atom bergerak dalam orbit melingkar
mengelilingi inti di bawah pengaruh tarikan Coulomb antara elektron dan inti,
mengikuti gaya hukum mekanika klasik
2. Alih-alih orbit tak terhingga yang mungkin terjadi dalam mekanika klasik,
justruhanya mungkin bagi sebuah elektron untuk bergerak dalam orbit yang
momen sudut orbitalnya L merupakan kelipatan integral dari ħ, konstanta
Planck dibagi 2ℼ
3. Meskipun ia terus-menerus mengalami percepatan, sebuah elektron bergerak
sedemikian rupa orbit yang diizinkan tidak memancarkan energi
elektromagnetik. Dengan demikian, energi total E tetap adakonstan.
4. Radiasi elektromagnetik dipancarkan jika sebuah elektron awalnya bergerak
dalam suatu orbitenergi total E i , mengubah geraknya secara terputus-putus
sehingga bergerak dalam orbit totalenergi E f . Frekuensi radiasi yang
dipancarkan v sama dengan besaran (Ei— Ef)dibagi dengan konstanta Planck
h.

Postulat pertama mendasarkan model Bohr pada keberadaan inti atom. Itu
postulat kedua memperkenalkan kuantisasi. Namun, perhatikan perbedaannya
Kuantisasi Bohr terhadap momentum sudut orbital elektron atom yang
bergerak di bawah pengaruh gaya kuadrat terbalik (Coulomb).

L=nħ n = 1, 2, 3, ...

(Eisberg.L.R.& Resnock, 1974. Hal 99)

4. Jelakanlah hasil eksperimen pada soal (2) berdasarkan hasil (3)


Jawab :
Dari pemaparan di atas, jelaslah bahwa Bohr telah berhasil menjelaskan rumus
empiris Balmer-Ritz tentang spektrum atom hidrogen dengan memanfaatkan sifat
gelombang elektron. Spektrum garis ternyata merupakan ungkapan dari energi-
energi orbital yang stasioner. Lebih jauh, energi-energi stasioner itu merupakan
tingkatan energi yang diskrit, seperti diperlihatkan dalam Gb. 1.8. Pengertian
energi negatif adalah bahwa elektron terikat dalam atom karena tarikan intinya.
Artinya, elektron yang berada pada tingkat energi E1 dapat dibebaskan dari
pengaruh inti dengan memberikan energi minimum sebesar 13,6 eV.

D. EFEK COMPTON
1. Jelaskanlah prinsip kerja dari Eksperimen Efek Compton
Jawab :
Efek Compton adalah fenomena yang terjadi dalam fisika partikel, terutama
dalam konteks fisika atom dan subatom. Efek Compton merupakan hasil dari
tumbukan antara foton (partikel cahaya) dan partikel bermuatan seperti elektron.
Prinsip kerja Efek Compton dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Foton datang dalam bentuk sinar-X atau sinar gamma ke sebuah partikel,
seperti elektron, yang bermuatan negatif dalam sebuah atom.
2. Ketika foton berinteraksi dengan elektron, sebagian energi foton akan diserap
oleh elektron, dan sebagian lainnya akan tersebar (disebarkan) oleh elektron
tersebut.
3. Foton yang tersebar mengalami perubahan panjang gelombangnya (pergeseran
panjang gelombang), yang disebut sebagai "pergeseran Compton." Pergeseran ini
merupakan indikasi bahwa foton telah kehilangan sebagian energinya dalam
proses tumbukan.4. Besarnya pergeseran Compton tergantung pada sudut
tumbukan antara foton dan elektron serta energi kinetik awal elektron.
5. Efek Compton adalah bukti eksperimental dari sifat partikel foton, karena efek
ini mengungkapkan bahwa foton dapat berperilaku seperti partikel, seperti
elektron.
Prinsip kerja Efek Compton menjadi salah satu bukti penting dalam
mendukung teori dualitas gelombang-partikel cahaya (dualitas foton), yang
menyatakan bahwa cahaya memiliki sifat gelombang dan partikel. Efek ini juga
memiliki aplikasi penting dalam spektroskopi sinar-X dan sinar gamma, yang
digunakan dalam berbagai bidang seperti kedokteran, ilmu material, dan ilmu
fisika atom.
Dengan kata lain, prinsip kerja Efek Compton melibatkan interaksi antara
foton dan partikel bermuatan (seperti elektron) yang mengakibatkan perubahan
energi dan panjang gelombang foton yang tersebar. Efek ini merupakan salah satu
aspek penting dalam pemahaman kita tentang sifat partikel cahaya dan
fenomena subatom.

2. Apa-apa saja hasil dari Eksperimen Efek Compton, jelaskan


Jawab :
Efek Compton merupakan peristiwa terhamburnya sinar X atau foton
saatmenumbuk electron diam menjadi foton terhambur dan elektron. Efek
comptonini di ungkapkan ilmuan yang bernama Compton pada tahun 1923 dengan
eksperimennya.
Percobaan Compton cukup sederhana yaitu sinar X monokromatik (sinar X
yang memiliki panjang gelombang tunggal) dikenakan pada keping tipis berilium
sebagai sasarannya. Kemudian untuk mengamati foton dari sinar X dan elektron
yang terhambur dipasang detektor. Sinar X yang telah menumbuk elektron akan
kehilangan sebagian energinya yang kemudian terhambur dengan sudut hamburan
sebesar 0 terhadap arah semula. Berdasarkan hasil pengamatan ternyata sinar X
yang terhambur memiliki panjang gelombang yang lebih besar dari panjang
gelombang sinar X semula. Hal ini dikarenakan sebagian energinya terserap oleh
elektron .
Hasil eksperimen tersebut menunjukan bahwa setelah keluar dari lempengan
tersebut, gelombang elektromagnetik akan mengalami hamburan seperti gambar
dibawah ini.

Jika energi foton sinar X mula-mula hf dan energi foton sinar X yang terhambur
menjadi (hf - hf) dalam hal ini f>r, dan panjang gelombang berubah menjadi lebih
besar.
Dengan menggunakan hukum kekekalan momentum dan kekekalan energi
Compton berhasil menunjukkan bahwa perubahan panjang gelombang foton
terhambur dengan panjang gelombang semula

3. Berdasarkan analisis matematis terhadap Eksperimen Efek Compton, turunkanlah


rumusan

Jawab :
h
λ - λ=
'
¿
mc

h
P=
λ
hc
E = hf = = Pc
λ
Hukum kekekalan momentum
'
Σ P=Σ P
P= ⃗
⃗ P' + ⃗
Pe
⃗ P−⃗
Pe=⃗ P'
¿= √ ¿ ¿

Pe.e = √ e 2 ¿ ¿

Pe.e = √ ¿ ¿

Pe.e = √ E2 +¿ ¿ ¿ (1)
Hukum kekekalan energi
E + E0 =E' +¿Ee
Ee = ( E+ E0 ¿−E' (2)
Mekanika relativistik
E Ee2=E 02 +¿ (3)
Substitusikan persamaan 1 ke 3 dan persamaan 2 ke 3
Ee 2 = E02 + ( Pe. e¿2
2

(( E = E0 ¿−E' ¿ 2 = E02 + E 2+ E ' - 2E E' cos θ


2 2

( E + E0 ¿2 – 2(E + E0 ) E' + E' = E02 + E 2+ E ' −2 E E ' cosθ

2 E0 E - 2 E E' −2 E0 E' =2 E E' cos θ


' 1
( E0 E−E E' - E0 E' = −E E cos θ ¿ '
EE
E0 E0
' -1- = - cosθ
E E
E0 E0
' - = 1- cosθ
E E
1 1 1
− = ¿ cosθ )
E E E0
'

'
λ λ 1
− = 2¿ )
hc hc mc
' hc
λ −λ= ¿
2 )
mc
' h
λ −λ= ¿) (terbukti)
mc
4. Apa yang dapat disimpulkan dari peristiwa Efek Compton.
Jawab :
Efek Compton merupakan peristiwa terhamburnya sinar X atau foton saat
menumbuk elektron diam menjadi foton terhambur dan elektron. Hasil
pengamatannya menunjukkan bahwa setelah keluar dari lempengan, gelombang
elektromagnetik mengalami hamburan. Terbukti panjang gelombang bertambah
panjang Peristiwa efek compton ini juga menggunakan hukum kekekalan
momentum dan hukum kekekalan energi sehingga diperolehlah rumus efek
compton.

E. HIPOTESIS DE BROGLIE DAN DIFFRAKSI PARTIKEL


1. Jelaskan konsep gelombang materi de Broglie
Jawab :
Pada tahun 1924, Louis de Broglie, seorang filsof Perancis,
mengajukanhipotetis bahwa watak ganda yang dimiliki cahaya (gelombang
elektromagnet pada umumnya) juga dimiliki oleh partikel material. Artinya,
partikel material juga dapat menunjukkan watak gelombang sebagaimana
ditunjukkan oleh foton Menurut de Broglie, terhadap setiap partikel yang
berenergi E dan bergerak dengan momentum linear p terdapat gelombang yang
diasosiasikan dengan-nya. Gelombang yang diasosiasikan dengan partikel yang
bergerak itu disebut gelombang materi, atau gelombang de Broglie. Dalam
konteks yang demikian dapat dikatakan bahwa gelombang elektromagnet adalah
gelombang de Broglie yang diasosiasikan dengan foton.
Konsep yang berperilaku peduli seperti gelombang diusulkan Louis de Broglie
pada tahun 1924, Hal ini juga disebut sebagai de Broglie hipotesis.
h h
λ= =
p mv
Perilaku materi seperti gelombang pertama kali secara eksperimental
ditunjukkan oleh eksperimen difraksi logam tipis George Paget Thomson, dan
secara independen dalam eksperimen Davisson-Germer, keduanya menggunakan
elektron, dan itu juga telah dikonfirmasi untuk partikel elementer lainnya, atom
netral dan bahkan molekul

2. Jelaskan eksperimen difraksi partikel dan kaitannya dengan hipotesa de Broglie.


Jawab :
Efek gelombang dengan tidak analog dalam perilaku partikel
Newtonian adalah difraksi. Di 1927 Clinton Davisson dan Lester Germer di
Amerika Serikat dan G. P. Thomson di Inggris secara independen mengkonfirmasi
hipotesis de Broglie dengan menunjukkan elektron itu balok terdifraksi ketika
dihamburkan oleh susunan atom kristal biasa. (Ketiganya menerima Hadiah Nobel
untuk pekerjaan mereka. J. J. Thomson, ayah G. P., memiliki sebelumnya
memenangkan Hadiah Nobel untuk memverifikasi sifat partikel elektron partikel
gelombang dualitas tampaknya telah menjadi bisnis keluarga.)
Kita akan melihat eksperimennya dari Davisson dan Germer karena
interpretasinya lebih langsung. Davisson dan Germer sedang mempelajari
hamburan elektron dari padatan menggunakan peralatan seperti yang digambarkan
pada Gambar 3.6. Energi elektron di primer balok, sudut di mana mereka
mencapai target, dan posisi detektor bisa semuanya bervariasi. Fisika klasik
memprediksikan bahwa elektron yang tersebar akan muncul di semua tempat arah
dengan hanya ketergantungan intensitas sedang pada sudut hamburan dan bahkan
lebih sedikit pada energi elektron primer. Menggunakan blok nikel sebagai target
Davisson dan Germer memverifikasi prediksi ini.
Di tengah pekerjaannya terjadi kecelakaan yang memungkinkan udara masuk
ke dalam peralatannya dan mengoksidasi permukaan logam. Untuk mereduksi
oksida menjadi nikel murni, targetkan dipanggang dalam oven panas. Setelah
perawatan ini, target dikembalikan ke alat dan pengukuran dilanjutkan. Sekarang
hasilnya sangat berbeda. Alih-alih variasi terus menerus tersebar intensitas
elektron dengan sudut, perbedaan maksimum dan minimum yang diamati posisi
bergantung pada energi elektron! Grafik kutub tipikal dari intensitas elektron
setelah kecelakaan Metode plotting sedemikian rupa sehingga intensitasnya pada
sudut manapun sebanding dengan jarak kurva pada sudut tersebut dari titik dari

√ ( 2 ) (9.1 x 10−31 kg)(54 eV )¿ ¿


Oleh karena itu Panjang gelombang electron adalah :

24
h 6.63 x 10 j s
λ= = =¿1.66x10-10 m = 0,166 nm
mv 4.0 x 10−24 kg . m/s

yang sesuai dengan panjang gelombang yang diamati 0,165 nm. Eksperimen
Davisson-Germer secara langsung memverifikasi hipotesis de Broglie tentang
sifat gelombang bergerak tubuh.
Menganalisis eksperimen Davisson-Germer sebenarnya kurang mudah
daripada yang ditunjukkan di atas karena energi elektron meningkat ketika ia
memasuki jumlah kristal yang sama dengan fungsi kerja permukaan. Oleh karena
itu kecepatan elektron di eksperimen lebih besar di dalam kristal dan panjang
gelombang de Broglie di sana lebih pendek daripada nilai-nilai di luar. Komplikasi
lain muncul dari gangguan antar gelombang difraksi oleh berbagai keluarga
bidang Bragg, yang membatasi terjadinya maksima untuk kombinasi energi
elektron dan sudut datang tertentu daripada hanya untuk kombinasi apa pun yang
mematuhi persamaan Bragg. Elektron bukanlah satu-satunya benda yang perilaku
gelombangnya dapat didemonstrasikan. Itu difraksi neutron dan seluruh atom
ketika telah dihamburkan oleh kristal yang sesuai diamati, dan pada kenyataannya
difraksi neutron, seperti sinar-x dan difraksi elektron, telah terjadi digunakan
untuk menyelidiki struktur kristal.

3. Tinjau hipotesis deBroglie terhadap elektron yg bergerak dan bola tenis yg


bergerak! Apa kesimpulan sdr
Jawab :
Gelombang materi adalah bagian sentral dari teori mekanika
kuantum,menjadi contoh dualism gelombang-partikel. Semua materi
menunjukkan perilaku seperti gelombang. Misalnya, seberkas electron dapat
difraksi seperti berkas cahaya atau gelombang air. Namun, dalam banyak kasus,
panjang gelombangnya terlalu kecil untuk berdampak praktis pada aktivitas
sehari-hari.Karenanya dalam kehidupan kita sehari-hari dengan objek seukuran
bola tenis dan orang gelombang materi tidak relevan. Hipotesis de Broglie
kemudian terbukti kebenarannya ketika ditemukan bahwa electron menunjukkan
sifat difraksi seperti halnya sinar X.Sifat gelombang dari electron digunakan
dalam mikroskop electron Hipotesis de Broglie sebenarnya berlaku untuk setiap
benda yang bergerak Namun demikian jika diterapkan untuk benda- benda biasa
seperti bola golf atau peluru, yaitu benda yang mempunyai massa. relative besar.
Maka persamaan de Broglie akan menghasilkan panjang gelombang yang sangat
kecil, tidak teramati.
4. Tulis kesimpulan berdasarkan jawaban sdr untuk soal 1-3
Jawab :
i. Sifat partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat
yang tampak jelas tergantung pada perbandingan panjang gelombang
de Broglie dengan dimensinya serta dimensi sesuatu yang berinteraksi
dengannya
ii. Adanya momentum yang mencirikan sifat partikel dari Cahaya
iii. Louis de Broglie mengemukakan bahwa tidak hanya cahaya yang
memiliki sifat "mendua" tetapi juga partikel. Suatu partikel juga
memiliki sifat gelombang

F. PRINSIP KETIDAKPASTIAN HEISENBERG


1. Jelaskan konsep dari prinsip ketidakpastian Heisenberg
Jawab :
Prinsip Ketidakpastian Principle Of Uncertainty dikemukakan oleh
fisikawan Jerman, Werner Heisenberg, pada tahun 1927. Latar belakang
Heisenberg mengemukakan Prinsip tersebut adalah suatu pandangan terhadap sifat
atom yang tak menentu tidak dapat dihubungkan dengan alat-alat manusia yang
tak sempurna. Prinsip Ketidakpastian menyatakan, bahwa posisi dan kecepatan
elektron tidak bisa ditentukan pada saat yang bersamaan, karena semakin akurat
kecepatannya ditentukan, maka semakin tidak akurat penentuan posisinya,
demikian sebaliknya.

2. Jelaskan langkah matematis untuk memperoleh formulasi prinsip ketidakpastian


Heisenberg
Jawab :
Salah satu Prinsip yang dihasilkan fisika kuantum adalah Prinsip Ketakpastian
Heisenberg. Prinsip ini menyatakan bahwa pengukuran serempak terhadap posisi
dan momentum linear tidak mungkin dapat dilakukan dengan ketelitian mutlak.
Ketelitian terbaik yang mungkin dicapai adalah ∆ x ∆ p=h/2 dengan ∆ x dan ∆ p
berurutan menyatakan ketakpastian posisi dan ketakpastian momentum linear.
Prinsip ketakpastian ini biasanya dinyatakan dengan ungkapan ∆ x∆ p≥ h/2
Pada bagian ini kita akan menelaah munculnya Prinsip tersebut berdasarkan
prinsip penafsiran Born tentang fungsi gelombang sebagaimana telah kita.
bicarakan sebelumnya. Melalui cara ini kita juga dapat menguji keswacocokan
(kesesuaian) antara penafsiran Born dan Prinsip Ketakpastian Heisenberg
Berdasarkan penafsiran Born, dari fungsi gelombang ψ (x,t) dapat didefinisikan
fungsi rapat peluang kehadiran (posisi) partikel ℘(x,t) dan dari fungsi gelombang
ψ (p.t)dapat didefinisikan fungsi rapat peluang momentum linear partikel ψ (p.t).
Dengan demikian, dari kedua fungsi rapat peluang tersebut dapat dihitung nilai
harap (expectation value) posisi dan momentum linear beserta ketakpastiannya.
Prosedur penghitungannya dilakukan sebagai berikut.
Dari fungsi rapat peluang posisi, ℘ (x), dapat dihitung nilai harap posisi,
dilambangi, dan variansi posisi, dilambangi sebagai, σ 2x berikut


( x )= ∫ x ℘ ( x ) dx (1)
−∞


σ x= ∫ ¿ ¿ ¿
2
(2)
−∞

Persamaan (2) dapat diubah menjadi :


2 2 2
σ x =¿ x >−¿ x ¿ (3)

Dengan :
¿ (4)
Ketakpastian posisi partikel, yang tidak lain adalah standard deviasi,
diperoleh dengan mengambil akar varian. Dengan demikian dari fungsi
gelombang y (x) dapat diperoleh nilai ketakpastian posisi sebesar 3. Tulis
kesimpulan sdr tentang prinsip ketidakpastian Heisenberg

∆ x= √¿ x 2 >−¿ x ¿ 2 (5)

Dengan <x> dan <x> masing-masing dihitung dengan menggunakan


Persamaan (1) dan (4). Dengan argumen yang sama, ketidakpastian momentum
linear sebesar

∆ p=√ ¿ p >−¿ p ¿
2 2
(6)

Dengan :

¿ p≥ ∫ p ℘ ( p ) dp (7)
−∞

Dan

¿ p≥ ∫ p ℘ ( p ) dp
2
(8)
−∞
3. Tulis kesimpulan sdr tentang prinsip ketidakpastian Heisenberg
Jawab :
Prinsip Ketidakpastian menyatakan, bahwa posisi dan kecepatan
elektron tidak bisa ditentukan pada saat yang bersamaan, karena semakin akurat
kecepatannya ditentukan, maka semakin tidak akurat penentuan posisinya,
demikian sebaliknya.Prinsip ketidakpastian Heisenberg ini jugalah yang
mendasari lahirnya Fisika Kuantum.

Anda mungkin juga menyukai