PENGAYAAN
Disusun oleh:
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP
No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa
kurikulum pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan oleh setiap
satuan pendidikan. Penetapan kriteria minimal ketuntasan belajar merupakan tahapan
awal pelaksanaan penilaian hasil belajar sebagai bagian dari langkah pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
yangmenggunakan acuan kriteria dalam penilaian, mengharuskan pendidik dan satuan
pendidikan menetapkan kriteria minimal yang menjadi tolok ukur pencapaian
kompetensi. Oleh karena itu, diperlukan panduan yang dapat memberikan informasi
tentang penetapan kriteria ketuntasan minimal yang dilakukan di satuan pendidikan.
PEMBAHSANAN
Prinsip KKM
a. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang
dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif.
b. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis
ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator
c. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan
rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar
tersebut.
d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan ratarata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat
dalam SK tersebut
e. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari
semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun
pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
(LHB/Rapor)peserta didik
f. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya
perbedaan nilai ketuntasan minimal.
B. Program Remedial
Program Remedial adalah kegiatan yang ditunjukkan untuk membantu siswa
yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pembelajaran. Pembelajaran
remedial merupakan layanan pendidikan yang diberikan kepada siswa untuk
memperbaiki prestasi belajarnya sehingga mencapai kriteria ketuntasan minimum
yang ditetapkan. Pembelajaran perbaikan adalah pembelajaran yang diberikan kepada
peserta didik yang belum mencapai ketuntasan KD tertentu, menggunakan berbagai
metode yang diakhiri oleh penilaian untuk mengukur kembali tinggat ketuntasan
peserta didik.
Tujuan Remedial
Tujuan guru melaksanakan kegiatan remedial adalah membantu siswa
yang mengalami kesulitan menguasai kompetensi yang telah ditentukan agar
mencapai hasil belajar yang lebih baik..
Fungsi Remedial
a. Fungsi korektif : Memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar
guru yakni dilaksanakan guru berdasarkan hasil kesulitan belajar siswa
yang diketemukan.
b. Fungsi pemahaman : Meningkatkan pemahaman guru dan siswa
terhadap kelebihan dan kekurangan dirinya, yakni memberikan
pemahaman lebih baik kepada siswa maupun guru.
c. Fungsi penyesuaian: menyesuaikan pembelajaran dengan karakteristik
siswa, penyesuaian guru terhadap karakteritik siswa.
d. Fungsi akselerasi: Mempercepat penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran
e. Fungsi pengayaan: Memperkaya pemahaman siswa tentang materi
pembelajaran.
f. Fungsi Terapeutik: Membantu Mengatasi Kesulitan Siswa dalam
Aspek Sosial-Pribadi.
Prinsip Remedial
a. Adaptif : Setiap siswa memiliki keunikan sendiri-sendiri.
b. Interaktif : Pembelajaran remedial hendaknya memungkinkan siswa
untuk secara intensif berinteraksi dengan guru dan sumber belajar yang
tersedia.
c. Fleksibilitas dalam Metode Pembelajaran dan Penilaian
d. Pemberian Umpan Balik : Umpan balik berupa informasi yang
diberikan kepada siswa mengenai kemajuan belajarnya perlu diberikan
sesegera mungkin.
e. Kesinambungan dan Ketersediaan dalam Pemberian Pelayanan
C. Kegiatan Pengayaan
Kegiatan pengayaan adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa kelompok
cepat agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal dengan
memanfaatkan sisa waktu yang dimilki.
Macam Pengayaan
a. Vertikal : siswa yang istimewa/baik dapat langsung berpindah dari satu
pelajaran yang telah dikuasainya kesatuan pelajaran yang telah
berikutnya.
b. Horizontal : siswa yang istimewa/baik yaitu yang telah menguasai
pelajaran sesuai dengan hasil yang ditunjukannya dalam penguasaan
tujuan pelajaran pada tes diasnostik atau formatif.
Tujuan Pengayaan
a. Menerapkan pengetahuan atau keterampilan dalam suatu situasi baru
b. Menerapkan lebih lanjut kemampuan siswa pada pengajara pokok
c. Melatih cara berpikir untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus ditetapkan sebelum awal tahun
ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas
ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan
tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena hasil
empirik penilaian. Pada acuan norma, kurva normal sering digunakan untuk
menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil ratarata kurang
memuaskan.
Peserta didik memiliki kemampuan dan karakteristik yamg berbeda-beda.
Sesuai dengan kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda tersebut maka
permasalahan yang dihadapi pesrta didik berbeda-beda pula. Dalam melaksanakan
pembelajaran, seorang pendidik perlu tanggap terhadap kesulitan yang dihadapi
maupun kelebihan yang dimiliki peserta didik. Pada hakikatnya semua peserta didik
akan dapat mencapai standar konpetensi yang ditentukan, hanya waktu pencapaiannya
yang berbeda. Ada peserta didik yang lambat dalam penguasaan suatu materi dan ada
pula peserta didik yang sangat cepat dalam penguasaan materi.
B. SARAN
Kami yakin bahwa tulisan kami ini masih jauh dari sempurna,untuk itu saran
dan kritik dari pembaca senantiasa kami harapkan dari perbaikan makalah
selanjutnya. Semoga pembahasan makalah inidapat bermaanfaat bagi pembaca
DAFTAR PUSTAKA
Mardapi, D., Hadi, S., & Retnawati, H. (2015). Menentukan kriteria ketuntasan minimal
berbasis peserta didik. Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan, 19(1), 38-45.
Prastiwi, S. I., Siregar, J., & Hidayat, M. (2021, December). INVESTIGASI REMEDIAL
DAN PENGAYAAN MATA PELAJARAN FISIKA DI SMA NEGERI 8 KOTA JAMBI.
In Seminar Nasional Ilmu Fisika dan Terapannya (Vol. 1, No. 1, pp. 122-127).
Rohman, N., Istiningsih, I., & Hasibuan, A. T. (2022). Analisis Kesiapan Mengajar
Mahasiswa Prodi PGMI melalui Program Pengayaan Keterampilan Mengajar. Edumaspul:
Jurnal Pendidikan, 6(1), 790-798.