Anda di halaman 1dari 10

2.

Kuantisasi Energi Getaran Dalam Zat Padat


2.1. Pembahasan mengenai panas jenis zadat pada volume tetap ternyata
membuka pengertian mengenai sifat getaran dalam zadat. Ternyata bahwa model-
model tentang getaran kisi yang dibuat untuk dapat menerangkan perilaku harga
Cv dengan suhu mutlak T memberi petunjuk bahwa energi getaran kisi kristal
terkuantisasi, artinya bahwa harga-harga energi itu tidak kontinyu tetapi terbatas
pada harga-harga diskret tertentu.
2.2. Teori Einstein tentang Cv zadat
Diilhami dari keberhasilan Plank dalam menerangkan pemancaran termal oleh
suatu benda hitam sempurna, maka konsep kuantisasi energi itu juga diterapkan
oleh Einstein dalam teorinya tentang Cv zadat. Model tentang getaran kisi yang
dipergunakan oleh Einstein untuk menerangkan ketergantungan Cv terhadap T
adalah sebagai berikut
a. atom2 kristal merupakan osilator-osilator yang independent yang masing-
masing dapat memiliki energi diskret sebesar

 n  n E (2.1)

h
n = 0,1,2,3…   1,0545 x10 34 joule.sek , E= frek. Osilator Einstein
2
b. Sebaran energi osilator pada harga energi yang diperkenankan mengikuti
distribusi Boltzmann
 n / k  T
f ( n )  e (2.2)

Dengan k = 1,3805 x 10-23 joule oK-1, tetapan Bolztmann


Dengan dua asumsi tersebut kita mencoba mencari suatu pernyataan untuk
energi total osilator U
Apabila jumlah zatnya adalah 1 kilomol, maka jumlah atomnya adalah NA (bil.
avogadro). Bila setiap atom mempunyai 3 derajat kebebasan untuk osilasi,
maka
U  3N A  (2.3)

 adalah energi rata2 untuk satu osilator yang mempunyai satu derajat
kebebasan
Bagaimana menentukan ?
 

  n E e
 n E / k  T
f ( n ) n
 n 0

 n 0

(2.4)
 e
 n E / k  T
f ( n )
n 0 n 0

 

 nE e 
tetapi  n E / k  T  n / k T
e E  (2.5)
1
n 0 n 0
( )
kT
Oleh karena itu:

 


 n / k T
e E 
1 n 0
( )
kT     nE / k  T 
 
 ln  e  (2.6)
 1   n 0 

 n E / k  T
e  
n 0 k T 
  

tetapi   nE / k T 
ln  e   ln 1  e 
1 E / k  T
 e
 2  E / k  T
 ...  ln


1
 
 / k T 
1  e E  
(2.7)
 n 0 
Karena itu   1   E
 ln    E / k  T   E / k T (2.8)
(
1
) 1  e  e 1
kT

maka  E (2.9)
  E / k  T
e 1

sehingga  E (2.10)
U  3N A   3N A  E / k  T
e 1

Melalui diferensiasi : Cv =(U/T)V diperoleh

 E / k T
2
  E  e
Cv  3R 
k T

  E / k T

2 (2.11)
   e 1
Dengan syarat batas suhu karakteristik Einstein yaitu:
 E
E  (2.12)
k
Sehingga ungkapan untuk panas jenis kristal menjadi:
E / T
 
2
e
Cv  3R E  (2.13)

 T  e E / T  1
2

Grafik Cv=Cv(T) terlihat seperti gambar dibawah ini, khususnya untuk intan

gambar hal 105


Kesimpulan teori Einstein tentang Cv zadat adalah
a. Energi rata2 osilator dengan satu derajat kebebasan adalah

 E
  E / k  T
e 1
Bila  E / k  T 0 Artinya suhu sangat tinggi

 E / k  T
  lim  E / k  T
k T kT
e 1

Artinya  menuju harga klasik kT, yang akan memberikan Cv = 3R sesuai


dengan hukum Dulong and Petit
b. apa yang terjadi dengan Cv bila T 0? Dari ungkapan

E / T
E 
2
e Terlihat bahwa Cv 0 jika T0
Cv  3R 
 T  e E / T  1
2
  Yang sesuai dg eksperimen
Hasil pengukuran yang lebih teliti menunjukan bahwa pada T
0, perubahan Cv dinyatakan oleh hal sbb:

Cv  T3 (2.14)

Jadi perlu ada suatu model yang diperbaiki untuk dapat


menerangkan hubungan Cv T3 untuk T  0. hal ini telah
dilakukan oleh Debye tentang Cv suatu kristal
Perlu diperhatikan bahwa diasumsikan bahwa kontribusi
terhadap Cv hanya dihasilkan oleh getaran kisi saja.
Sesungguhnya apabila kristal yang bersangkutan suatu logam,
maka dapat diharapkan adanya kontribusi pada Cv yang berasal
dari energi elektron bebas.
Meskipun teori Einstein menerangkan bahwa Cv0 apabila T0 sesuai
dengan pengamatan , namun teori itu tidak menerangkan bahwa Cv  T3
pada suhu-suhu sangat rendah. Jadi dimanakah letak kekurangan Teori
Einstein?
Einstein mengandaikan bahwa osilator masing-masing bergetar secara
independent, jadi saling tidak mempengaruhi. Ini agak bertentangan
dengan kenyataan bahwa gaya antar atom dalam zadat adalah tinggi.
Grafik gambar 2.1 sangat menarik karena dengan menggambar
Cv vs T/E
diperoleh ungkapan yang sama (secara teori) berbagai macam kristal.
Sehingga dari data Cv vs T dengan mencari kesesuain yang terbaik
dapat diperoleh harga E untuk suatu macam kristal.
Dibawah ini disertakan E untuk beberapa kristal yang diperoleh melalui
pencocokan grafik Cv vs T/E yang sekaligus dihitung besarnya
frekuensi Einstein E
Kristal E(oK) E(radial/det)

Intan 1320 1,73 x1014


Tembaga 240 2,5 x 1013

Apakah yang terjadi bila:


a. T   E
 E 1 E 
2
1 E 
3

1         ...
   2!  T  3!  T  
2
 T 
Cv  3R E 
 T 
2
 E 1 E 
2
1 E 
3

        ...

T 2!  T  3!  T  

menjadi
Cv  3R
apabila
E 
   0, atauT   E
 T 
b. T   E

  E   TE
2

Cv  3R  e
 T 
fungsidiat asmendekati
Cv  0
apabila
T 0
KESIMPULAN:
Teori Einstein mengenai panas jenis Cv untuk kristal memberikan hal-hal berikut:
a. Kesesuain dengan hukum Dulong and Petit
Cv = 3R untuk suhu tinggi, T>>E
b. Kesesuaian dengan hasil pengamatan bahwa Cv 0 apabila T0
c. Kurang cocoknya fungsi Cv vs T untuk suhu rendah, yang secara eksperimental
adalah: Cv T3 sedangkan untuk T<< E, teori Einstein memberikan Cve- E/T
Hal terakhir inilah yang menjadi dasar bagi Debye untuk merumuskan teorinya
tentang panas jenis kristal

Anda mungkin juga menyukai