Anda di halaman 1dari 1

RHINITIS ALERGI SEBAGAI FAKTOR RISIKO TERJADINYA ASMA BRONKIAL

DI RSUD CILACAP - Periode 1 Januari 2007 - 31 Desember 2007

Saefudin Aji Subangun - 01.205.5076

ABSTRAKSI

Rhinitis alergi merupakan penyakit inflamasi dengan gejala bersin-bersin, rhinore, rasa gatal dan
tersumbat setelah mukosa hidung terpapar alergen yang diperantarai oleh IgE. Rhinitis alergi
merupakan salah satu penyakit atopik yang mempunyai angka distribusi yang cukup tinggi 10-
20%. Salah satu komplikasi dari rhinitis alergi adalah asma bronkial. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui rhinitis alergi sebagai faktor resiko terjadinya asma bronkial dan mengetahui
distribusi penderita rhinitis alergi.

Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasional dengan pendekatan cross sectional
dimana data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan perhitungan rasio prevalensi. Data
yang digunakan adalah data sekunder yaitu dari rekam medik penderita rhinitis yang meliputi
seluruh pasien rhinitis rawat jalan di RSUD Cilacap periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007.
Sampel diperoleh sebanyak 130 pasien yang memenuhi kriteria inklusi maupun eksklusi.

Hasil penelitian didapatkan bahwa distribusi kasus rhinitis alergi adalah sebanyak 60 pasien
(46,15%) dan distribusi kasus rhinitis non alergi sebanyak 70 pasien (53,84%). Sedangkan
gambaran bahwa rhinitis alergi sebagai faktor risiko terjadinya asma bronkial pada penelitian ini
adalah sebanyak 39 pasien (30,00%), sedangkan kasus rhinitis alergi tanpa disertai asma bronkal
sebanyak 21 pasien (16,15%). Untuk kasus rhinitis non alergi yang disertai asma bronkial
sebanyak 19 pasien (14,62%), sedangkan kasus rhinitis non alergi yang tidak disertai asma
bronchial sebanyak 51 pasien (39,23%).

Kesimpulan didapatkan rasio prevalensi 2,4 (RP>1), berarti penderita rhinitis alergi mempunyai
risiko untuk menderita asma bronkhial 2,4 kali lebih besar daripada tidak menderita rhinitis
alergi. Dari hasil perhitungan Interval Kepercayaan IK 95% = 2,2 – 2,62 (tidak mencakup angka
1) sehingga membuktikan kebenaran hipotesa bahwa rhinitis alergi merupakan faktor risiko asma
bronkial.

Anda mungkin juga menyukai