Anda di halaman 1dari 22

MEKANIKA REKAYASA III

Dosen : Vera A. Noorhidana, S.T., M.T.

Pengenalan analisa struktur statis tak tertentu.


Metode Clapeyron
Metode Cross
Metode Slope Deflection
Rangka Batang statis tak tertentu
PENGENALAN ANALISA
STRUKTUR STATIS TAK
TERTENTU

Pustaka: A.Ghali-A.M. Neville. 1978. Structural Analysis.


•Ketidak-tentuan Statis
Pada struktur statis tertentu, gaya-gaya yang tidak diketahui (unknown / anu)
dapat dicari/diselesaikan hanya dengan menggunakan persamaan
keseimbangan statis (STATIKA) yaitu:
Jika gaya-gaya bekerja dalam bidang x-y (2D) 3 pers. :
V 0 Fy 0
Max. 3 unknown
H 0 atau Fx 0
M 0 Mz 0

Jika gaya-gaya bekerja dalam ruang x-y-z (3D) 6 pers. :


Fx 0 Mx 0
Fy 0 My 0 Max. 6 unknown
Fz 0 Mz 0
•Ketidak-tentuan Statis
Jika jumlah unknown melebihi jumlah persamaan keseimbangan statis
yang ada, maka struktur disebut : struktur statis tak tertentu
Struktur-struktur dalam praktek umumnya bersifat statis tak tertentu.
Ketidaktentuan struktur dapat bersifat luar, dalam, atau keduanya.
Suatu struktur disebut statis tak tertentu luar : apabila jumlah komponen
reaksinya > jumlah persamaan keseimbangan.
Misal : - Struktur ruang disebut statis tak tentu luar jika reaksinya > 6
- Struktur bidang disebut statis tak tentu luar jika reaksinya > 3
Derajat ketidaktentuan didefinisikan sebagai jumlah gaya yang tidak
diketahui dikurangi jumlah persamaan statika.
•Ketidak-tentuan Statis
Contoh struktur statis tak tertentu luar:

Jumlah reaksi = 4
Jumlah pers. = 3
Kelebihan 1 reaksi
Statis tak tertentu luar derajat 1

Jumlah reaksi = 4
Jumlah pers. = 3
Kelebihan 1 reaksi
Statis tak tertentu luar derajat 1
•Ketidak-tentuan Statis
Contoh :
Konstruksi Portal tiga sendi
Jumlah reaksi = 4
Jumlah pers. = 3 + 1
Jumlah reaksi = jumlah pers.
Statis tertentu.

Konstruksi balok gerber.


Jumlah reaksi = 5
Jumlah pers. = 3 + 1
Kelebihan 1 reaksi
Statis tak tertentu luar derajat 1
•Ketidak-tentuan Statis
Contoh :

Konstruksi portal tiga dimensi


Jumlah reaksi = 4 x 6 = 24
Jumlah pers. = 6
Kelebihan 18 reaksi.
Statis tak tertentu luar derajat 18
•Ketidak-tentuan Statis
Kita tinjau struktur yang secara eksternal bersifat statis tertentu, tetapi secara
internal bersifat statis tak tertentu, disebut : statis tak tertentu dalam.
Contoh:

Rangka batang ini kelebihan 1 batang.


Gaya batangnya tidak dapat dicari hanya dengan
persamaan statika.
Jika 1 dari batang diagonal dihilangkan, maka gaya-gaya
batang bisa dihitung dengan persamaan statika.
RB ini disebut statis tak tertentu dalam derajat 1.
•Ketidak-tentuan Statis
Contoh:

(A)
Portal ini (Gbr. A) bersifat statis tak tertentu dalam
berderajat 3. Dan akan menjadi statis tertentu apabila
salah satu batangnya dipenggal (Gbr. B). Penggalan ini
merupakan penghilangan atau pelepasan (release) tiga
buah resultan tegangan: gaya aksial, gaya geser, dan
momen lentur.
Jumlah pelepasan yang dibutuhkan agar struktur
bersifat statis tertentu merupakan derajat
(B) ketidaktentuan.
•Ketidak-tentuan Statis
Contoh: Struktur yang bersifat statis tak tertentu luar dan dalam sekaligus.

Portal ini (Gbr. C) bersifat statis tak tertentu luar


(C) berderajat 1. Tetapi resultan tegangannya tidak dapat
dicari dengan statika meskipun reaksi tumpuan dianggap
telah diketahui. Resultan ini dapat dicari dengan statika
bila portal dipenggal di dua penampang (Gbr. D),
sehingga memberikan 6 buah pelepasan. Sehingga
portal tsb bersifat statis tak tertentu dalam berderajat
6.
Total derajat ketidaktentuannya adalah 7.

(D)
•Ketidak-tentuan Statis
Contoh :
Konstruksi portal tiga dimensi
Jumlah reaksi = 4 x 6 = 24
Jumlah pers. = 6
Kelebihan 18 reaksi.
Statis tak tertentu luar derajat 18

Jika reaksi diketahui, resultan tegangan pada keempat


kolom dapat dicari dengan statika, sedang balok-baloknya
yang berbentuk portal tertutup tidak dapat dianalisa
dengan statika, oleh karena itu dilakukan pemenggalan
salah satu balok. Jumlah pelepasannya adalah 6 (gaya
aksial, gaya geser di dua arah yang saling tegak lurus,
momen lentur terhadap 2 buah sumbu, momen puntir).
Struktur tsb bersifat statis tak tertentu berderajat 6.

Total derajat ketidaktentuannya adalah 24.


•Persamaan Derajat Ketidak-tentuan

Pemeriksaan derajat ketidak-tentuan dengan cara seperti


diperlihatkan dalam contoh sebelumnya, akan menjadi sulit jika
dilakukan pada struktur dengan jumlah batang yang banyak.
Oleh karena itu penentuan derajat ketidak-tentuan dengan
menggunakan rumus akan lebih mudah.
•Persamaan Derajat Ketidak-tentuan

Rangka batang bidang (2-D)


Jumlah batang = m, jumlah titik buhul = j
Jumlah gaya yang tidak diketahui adalah 3 komponen reaksi dan gaya di setiap
batang = 3 + m.
Sedangkan di setiap titik buhul terdapat 2 pers.keseimbangan: Fx 0
Jadi jumlah pers. seluruhnya adalah 2 j. Fy 0
Pada keadaan statis tertentu, jumlah pers.statika = jumlah gaya yang
tidak diketahui, yaitu
2j m 3
Jika jumlah komponen reaksi adalah r maka : 2j m r

Persamaan tsb harus dipenuhi agar struktur bersifat statis tertentu.


Dengan demikian derajat ketidak-tentuan untuk RB 2-D: i (m r) 2j
•Persamaan Derajat Ketidak-tentuan
Contoh RB 2D:

r=4
m = 18
j = 10
i = (m+r) – 2 j = (18+4) – 2.10 = 2
•Persamaan Derajat Ketidak-tentuan
Rangka batang ruang (3-D)
Di setiap titik buhul terdapat 3 pers.keseimbangan: Fx 0
Fy 0
Fz 0
Jadi jumlah pers. seluruhnya adalah 3 j.
Syarat statis tertentu adalah: 3j m r
Dengan demikian derajat ketidak-tentuan untuk RB 3-D: i (m r) 3 j

x
r=9
m=3
y
z
j=4
i = (m+r) – 3 j = (3+9) – 3. 4 = 0

 Statis tertentu
•Persamaan Derajat Ketidak-tentuan

Portal bidang (2-D)

P
F3 F6

F1

F5
F2

Pada portal bidang, setiap titik kumpul yang kaku mempunyai 2 persamaan gaya
dan satu persamaan momen. Resultan tegangan di setiap batangnya bisa dicari
bila tiga dari enam gaya ujung F1, F2, …, F6 diketahui, sehingga setiap batang
memberikan tiga gaya dalam yang tak diketahui.
Jumlah gaya yang tak diketahui = jumlah komponen reaksi yang tak diketahui ( r )
ditambah dengan jumlah gaya dalam yang tak diketahui.
Jadi, suatu portal bidang yang kaku akan bersifat statis tertentu jika: 3 j 3m
(m = jumlah batang, j = jumlah titik kumpul). r
Derajat ketidaktentuan : i (3m r) 3 j
•Persamaan Derajat Ketidak-tentuan

Contoh Portal bidang (2-D):

r = 4
m=7
j =6
i = (3m + r ) – 3 j = (3.7 + 4) – 3.6 = 7
•Persamaan Derajat Ketidak-tentuan

Portal ruang (3-D)


P

y
z

Pada portal bidang, setiap titik kumpul yang kaku mempunyai 2 persamaan gaya
dan tiga persamaan momen. Resultan tegangan di setiap batangnya bisa dicari
bila enam dari duabelas gaya ujung F1, F2, …, F12 diketahui, sehingga setiap
batang memberikan enam gaya dalam yang tak diketahui.
Jadi, suatu portal bidang yang kaku akan bersifat statis tertentu jika: 6j 6m r
(m = jumlah batang, j = jumlah titik kumpul).
Derajat ketidaktentuan : i (6m r) 6j
•Persamaan Derajat Ketidak-tentuan

Contoh Portal ruang (3-D):

r = 6 x 4 = 24
m=8
j =8
i = (6m + r ) – 6 j = (6.8 + 24) – 6.8 = 24
•Ketidaktentuan Kinematis

Bila suatu struktur yang terdiri dari beberapa batang diberi beban, maka
titik kumpulnya akan mengalami perpindahan dalam bentuk putaran sudut
(rotasi) dan translasi (perpindahan).
Perpindahan titik kumpul diketahui daripengekangan yang diberikan pada
struktur. Misalnya, di tumpuan jepit tidak dapat terjadi translasi apapun.
Namun biasanya pada tumpuan terdapat perpindahan yang tak diketahui.
Perpindahan titik kumpul yang tak diketahui inilah yang disebut besaran
ketidaktentuan kinematis. Jumlahnya menyatakan derajat ketidaktentuan
kinematis struktur atau jumlah derajat kebebasan.
•Ketidaktentuan Kinematis

Contoh :

A
B

Jepitan A tidak dapat mengalami perpindahan apapun sedangkan rol (B)


tidak dapat berpindah dalam arah vertikal tetapi dapat bergeser ke arah
horisontal dan juga dapat terjadi putaran sudut (rotasi).
Jadi ketidaktentuan kinematis balok ini berderajat 2.
•Ketidaktentuan Kinematis

Contoh :

A
B

Balok AB ini tidak memiliki perpindahan yang tidak diketahui, jadi balok ini
bersifat kinematis tertentu. Tetapi bersifat statis tak tentu luar
berderajat 3.

Anda mungkin juga menyukai