Anda di halaman 1dari 4

Kerangka Acuan

Sosialisasi Pemajuan Kebudayaan Desa

Latar Belakang

Sebagai upaya mewujudkan amanat UU No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, Direktorat
Jenderal Kebudayaan menginisiasi program Pemajuan Kebudayaan Desa yang bertujuan untuk
mewujudkan desa yang mandiri melalui peningkatan ketahanan budaya serta kontribusi budaya desa di
tengah peradaban dunia. Paradigma pembangunan saat ini dimulai melalui unit kebudayaan terkecil, yaitu
desa, yang menjadi akar/asal identitas kebudayaan Indonesia.

Pemilihan desa menjadi lokus pemajuan kebudayaan karena di dalam desa terdapat interaksi budaya paling
dasariah dan menyimpan endapan nilai-nilai kehidupan sosial yang diwariskan turun-temurun. UU nomor 6
tahun 2014 tentang Desa dengan jelas menyampaikan bahwa Desa memiliki hal asal usul dan hak tradisional
dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat. Desa telah berkembang dalam berbagai
bentuk sehingga perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi kuat, maju, mandiri dan demokratis
sehingga dapat menciptakan landasan yang kuat dalam melaksanakan pemerintahan dan pembangunan
menuju masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Pasal 4 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa menyebutkan bahwa salah satu tujuan pengaturan
desa adalah melestarikan dan memajukan adat, tradisi, dan budaya masyarakat Desa. Oleh karena itu,
perkembangan kebudayaan tak bisa dipisahkan dari perkembangan masyarakat desa. Kepala Desa,
perangkat Desa, anggota BPD dan masyarakat Desa adalah pihak-pihak yang paling paham tentang
kebutuhan dan tantangan berkaitan dengan ‘ekosistem’ atau daur hidup Kebudayaan Desa, serta upaya
memajukan kebudayaan Desa.

Selaras dengan UU Desa tersebut, pengelolaan pemajuan kebudayaan Desa harus dilakukan lewat peran
aktif masyarakat Desa sebagai subjek pembangunan. Desa tidak hanya diposisikan objek kebudayaan yang
terus diatur dan diberi instruksi, tetapi Desa juga diposisikan sebagai subjek kebudayaan, sehingga Desa
memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus pemajuan kebudayaan Desa secara mandiri.
Pemajuan Kebudayaan Desa merupakan salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) di bidang kebudayaan. Program ini menyasar masyarakat desa (komunitas)
sebagai subjek dari pemajuan kebudayaan desa dan perangkat desa. Program ini memiliki dua output yaitu
Pemberdayaan Masyarakat Desa dan tersusunnya Dokumen Pemajuan Kebudayaan Desa (DPKD).

Untuk target tahun 2021 telah dipilih sebanyak 359 desa yang tersebar di 192 kabupaten. Terdapat 7 (tujuh)
kriteria dalam menentukan lokus desa yaitu Desa sekitar kawasan Cagar Budaya Nasional/ Warisan Budaya
Takbenda; Desa sekitar titik Jalur Rempah; Kampung Bahari Nusantara; Desa binaan Balai Besar Taman
Nasional; Desa berkembang kriteria Kementerian Desa, PDTT; 5 destinasi wisata super-prioritas nasional,
dan; desa yang berada di Kabupaten yang telah menyusun PPKD.

Program Pemajuan Kebudayaan Desa diharapkan dapat membuka akses informasi, akses jaringan, dan
akses pasar, melalui tiga tahapan, yaitu temu kenali, pengembangan dan pemanfaatan potensi budaya.
Masyarakat desa sebagai subyek diharapkan dapat menggali dan menemukan potensi budaya desa mereka.

Program Pemajuan Kebudayaan Desa sejalan dan mendukung program SDG’s Desa yang dicanangkan
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. SDGs Desa adalah upaya terpadu
mewujudkan Desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, Desa ekonomi tumbuh merata, Desa peduli kesehatan,
Desa peduli lingkungan, Desa peduli pendidikan, Desa ramah perempuan, Desa berjejaring, dan Desa
tanggap budaya untuk percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Selaras dengan hal tersebut diatas, untuk mewujudkan keberhasilan program, maka diharapkan pemerintah
daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dapat memberikan
dukungan dan sinergitas program yang ada di desa. Hal tersebut diharap dapat mendukung tata kelola
pemerintahan desa yang baik (good governance)

Narasumber
• Direktur Jenderal Kebudayaan: Pengantar terkait Pemajuan Kebudayaan Desa
• Direktur Pengembangan Sosial Budaya Lingkungan dan Pedesaan: Prioritas Penggunaan Dana
Desa Tahun 2021(Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2020)
• Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa: Tata Kelola Pemerintahan Desa
Peserta
• Dinas Kebudayaan Provinsi dan Kabupaten yang menjadi lokus Pemajuan Kebudayaan Desa
tahun 2021
• Dinas yang membidangi Pemberdayaan Masyarakat Desa yang menjadi lokus Pemajuan
Kebudayaan Desa tahun 2021

Tujuan

• Sosialisasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa kepada Pemerintah Daerah, khususnya Dinas
yang membidangi Kebudayaan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa
• Menyamakan persepsi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terkait program Pemajuan
Kebudayaan Desa, sehingga diharapkan Pemerintah Daerah dapat mendukung keberlangsungan
program di desa.

Agenda Kegiatan

WAKTU ACARA KETERANGAN


10.00 -10.10 PEMBUKAAN SEKALIGUS LAPORAN RESTU GUNAWAN,
KEGIATAN (DIREKTUR PENGEMBANGAN
DAN PEMANFAATAN
KEBUDAYAAN)
10.10 -10.30 PEMAJUAN KEBUDAYAAN DESA HILMAR FARID
(DIREKTUR JENDERAL
KEBUDAYAAN)
10.30 – 10.50 PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA BITO WIKANTOSA
TAHUN 2021 (DIREKTUR PENGEMBANGAN
(PERATURAN MENTERI DESA, SOSIAL BUDAYA
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, LINGKUNGAN DAN
DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK PEDESAAN,KEMENDES)
INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2020)
10.50 – 11.10 TATA KELOLA PEMERINTAHAN DESA NATA IRAWAN
(ANALIS KEBIJAKAN UTAMA,
KEMENDAGRI)
11.10 – 11.40 TANYA JAWAB SYUKUR ASIH SUPROJO,
(KAPOKJA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT)
11.40 -11.50 PENUTUP SYUKUR ASIH SUPROJO,
(KAPOKJA PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT)

Anda mungkin juga menyukai