1. Apa perbedaan pelayanan promotif dengan preventif ? Berikan salah satu contohnya
Jawaban :
Pelayanan kesehatan promotif yaitu serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. Sedangkan pelayanan kesehatan
preventif yaitu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.
Contoh
Promotif :
- upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut, salah satunya
dengan memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
- Pembinaan KTR ( Kawasan Tanpa Rokok )
- Pembinaan PHBS ( Perilaku Hidup Bersih Sehat )
- Germas ( Gerakan Masyarakat Hidup Sehat )
Preventif :
- Membuang sampah pada tempatnya untuk mencegah penularan penyakit akibat budaya
hidup yang tidak sehat.
- Membatasi penggunaan gadget pada anak di bawah umur guna mencegah anak-anak
kecandun dan terpapar konten dan situs negative
2. Faktor Mainstream Sebuah dampak yang dihasilkan dari hubungan dari seorang individu
dengan kelompok yang besar atau populasi, seperti tekanan dari kelompok untuk mengikuti
kelompok tersebut seperti merokok.
3. Faktor Upstream Didasarkan pada struktur sosial dan peraturan yang berlaku, seperti
program pemerintah yang mensponsori produksi tembakau.
6. Pada tahapan model perubahan perilaku, mengapa tahap preparation menjadi tahap
paling penting?
Jawaban :
tahap preparation menjadi tahap paling penting dikarenakan di tahap ini berguna untuk
mengenali dan menyiapkan diri terhadap hambatan-hambatan yang tidak terduga dan akan
ditemui selama proses perubahan perilaku dan bertujuan agar individu lebih siap untuk
melakukan perubahan7. Jelaskan bentuk – bentuk Perubahan Perilaku:
a. Perubahan Alamiah (Natural Change) Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian
perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Contoh : perubahan perilaku yang
disebabkan karena usia seseorang.
b. Perubahan terencana (Planned Change) Perubahan perilaku ini terjadi karena memang
direncanakan sendiri oleh subjek. Contoh : perubahan perilaku seseorang karena tujuan
tertentu atau ingin mendapatkan sesuatu yang bernilai baginya.
c. Kesediaan untuk berubah (Readiness to Change) Jika terjadi inovasi atau program
pembangunan dalam organisasi, maka sebagian orang sangat cepat menerima inovasi
tersebut, dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi tersebut.
8. Mengapa ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multi disipliner antara
ilmu sosial dan ilmu perilaku?
Jawaban :
Karena pada dasarnya Masalah Kesehatan Masyarakat bersifat multikausal, maka
pemecahanya harus secara multidisiplin.Oleh karena itu, kesehatan masyarakat sebagai seni
atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung maupun
tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi
fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik,
mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat dalam ilmu sosial dan serta ilmu perilaku
(Notoatmodjo, 2003).
9. Apakah dengan pelaksanaan ilmu sosial, ilmu perilaku dalam kesehatan masyarakat
dapat merubah budaya dan perilaku menjadi lebih baik?
Jawaban :
Perubahan perilaku tentunya diharapkan semua orang jika mengarah ke arah yang lebih baik.
Perilaku individu yang notabene anggota dari suatu kelompok masyarakat dan populasi, dapat
berpengaruh pada lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Maka dari itu untuk mengubah
perilaku perlu mengkombinasikan perilaku individu, kelompok, dan upaya social. Dalam tiap
tahap perubahan perilaku tersebut, kombinasi tadi ikut berperan dan menentukan
keberhasilan tiap tahapannya.
akan lebih mudah melihat proses kombinasi dalam merubah perilaku jika dikaitkan dengan
contoh langsung. Salah satunya dalam hal perilaku individu dalam upaya berhenti merokok