Anda di halaman 1dari 4

Soal Kelompok 2 IKM

PRINSIP ILMU SOSIAL, PERILAKU DAN KESEHATAN MASYARAKAT

1. Apa perbedaan pelayanan promotif dengan preventif ? Berikan salah satu contohnya
Jawaban :
Pelayanan kesehatan promotif yaitu serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan. Sedangkan pelayanan kesehatan
preventif yaitu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.
Contoh
Promotif :
- upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan gigi dan mulut, salah satunya
dengan memberikan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
- Pembinaan KTR ( Kawasan Tanpa Rokok )
- Pembinaan PHBS ( Perilaku Hidup Bersih Sehat )
- Germas ( Gerakan Masyarakat Hidup Sehat )
Preventif :
- Membuang sampah pada tempatnya untuk mencegah penularan penyakit akibat budaya
hidup yang tidak sehat.
- Membatasi penggunaan gadget pada anak di bawah umur guna mencegah anak-anak
kecandun dan terpapar konten dan situs negative

2. Bagaimana pengaruh hubungan antara agama dengan kesehatan


Jawaban :
Agama pun juga sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang. Dimana
bahwa setiap agama memiliki aturan masing-masing untuk setiap penganutnya. Beberapa
agama melarang konsumsi alcohol, rokok, dan penggunaan alat kontrasepsi yang tentunya
tiga hal tersebut sangat berpengaruh pada kesehatan seseorang. Ada pula agama yang tidak
memperbolehkan transfusi darah, bahkan ada pula yang menolak intervensi medis yang jelas
sangat berpengaruh nantinya pada
kesehatan seorang individu. Sehingga akan mempengaruhi perilaku individu yang akhirnya
berdampak pula pada kesehatan yang hasilnya baik atau pun buruk

3. Kenapa budaya mempunyai pengaruh pada kesehatan?


Jawaban:
a. Budaya berhubungan dengan kebiasaan atau praktik sosial yang diambil dalam
penambahan atau pengurangan risiko. Contoh: dalam pemilihan makanan (ada vegetarian,
gaya diet mediteranian), metode dalam memasak, mutilasi kelamin wanita, dan sejarah
pengikatan kaki di China.
b. Budaya berhubungan dengan tipe intervensi yang dapat diterima. Contoh: variasi kadar
penerimaan pengobatan tradisional barat, termasuk ketergantungan terhadap penyembuhan
diri sendiri dan penyembuhan tradisonal.
c. Budaya berhubungan dengan respon terhadap penyakit dan intervensinya Contoh:
perbedaan budaya dalam tindak lanjut, kepatuhan terhadap pengobatan, penerimaan terhadap
hasil yang merugikan.
d. Budaya berkaitan dengan respons terhadap gejala, seperti tingkat urgensi mengenali
gejala-gejala, mencari perawatan, serta mengkomunikasikan gejala. Contoh: perbedaan
budaya dalam mencari perawatan.

4. Mengapa ilmu demografi berhubungan kaitannya dengan kesehatan masyarakat?


Jawaban :
Karena dengan ilmu demografi dapat membantu Pemahaman perubahan geografi dalam
populasi suatu daerah berhubungan
dengan proses migrasi serta dampaknya pada kesehatan Masyarakat.
Penerapannya yaitu jika di suatu daerah berat rata-rata balita kurang dari yang seharusnya
(stunting), maka intervensi yang harus dilakukan adalah melakukan edukasi terhadap
Masyarakat tentang kondisi stunting pada balita serta pemberian makanan tambahan melaui
pos pelayanan terpadu (posyandu) dan sebagainya.

5. Sebutkan dan jelaskan 3 faktor yang dapat mempengaruhi perubahan kebiasaan !


Jawaban:
1. Faktor Downstream Hal-hal yang secara langsung melibatkan individu tersebut dapat
diubah dengan intervensi individual, seperti seseorang yang telah kecanduan dengan nikotin.

2. Faktor Mainstream Sebuah dampak yang dihasilkan dari hubungan dari seorang individu
dengan kelompok yang besar atau populasi, seperti tekanan dari kelompok untuk mengikuti
kelompok tersebut seperti merokok.

3. Faktor Upstream Didasarkan pada struktur sosial dan peraturan yang berlaku, seperti
program pemerintah yang mensponsori produksi tembakau.
6. Pada tahapan model perubahan perilaku, mengapa tahap preparation menjadi tahap
paling penting?
Jawaban :
tahap preparation menjadi tahap paling penting dikarenakan di tahap ini berguna untuk
mengenali dan menyiapkan diri terhadap hambatan-hambatan yang tidak terduga dan akan
ditemui selama proses perubahan perilaku dan bertujuan agar individu lebih siap untuk
melakukan perubahan7. Jelaskan bentuk – bentuk Perubahan Perilaku:
a. Perubahan Alamiah (Natural Change) Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian
perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Contoh : perubahan perilaku yang
disebabkan karena usia seseorang.
b. Perubahan terencana (Planned Change) Perubahan perilaku ini terjadi karena memang
direncanakan sendiri oleh subjek. Contoh : perubahan perilaku seseorang karena tujuan
tertentu atau ingin mendapatkan sesuatu yang bernilai baginya.
c. Kesediaan untuk berubah (Readiness to Change) Jika terjadi inovasi atau program
pembangunan dalam organisasi, maka sebagian orang sangat cepat menerima inovasi
tersebut, dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi tersebut.

7. Jelaskan bentuk – bentuk Perubahan Perilaku:


Jawaban :
a. Perubahan Alamiah (Natural Change) Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian
perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Contoh : perubahan perilaku yang
disebabkan karena usia seseorang.
b. Perubahan terencana (Planned Change) Perubahan perilaku ini terjadi karena memang
direncanakan sendiri oleh subjek. Contoh : perubahan perilaku seseorang karena tujuan
tertentu atau ingin mendapatkan sesuatu yang bernilai baginya.
c. Kesediaan untuk berubah (Readiness to Change) Jika terjadi inovasi atau program
pembangunan dalam organisasi, maka sebagian orang sangat cepat menerima inovasi
tersebut, dan sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi tersebut.

8. Mengapa ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu yang multi disipliner antara
ilmu sosial dan ilmu perilaku?
Jawaban :
Karena pada dasarnya Masalah Kesehatan Masyarakat bersifat multikausal, maka
pemecahanya harus secara multidisiplin.Oleh karena itu, kesehatan masyarakat sebagai seni
atau prakteknya mempunyai bentangan yang luas. Semua kegiatan baik langsung maupun
tidak untuk mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi
fisik, mental, dan sosial) atau kuratif, maupun pemulihan (rehabilitatif) kesehatan (fisik,
mental, sosial) adalah upaya kesehatan masyarakat dalam ilmu sosial dan serta ilmu perilaku
(Notoatmodjo, 2003).
9. Apakah dengan pelaksanaan ilmu sosial, ilmu perilaku dalam kesehatan masyarakat
dapat merubah budaya dan perilaku menjadi lebih baik?
Jawaban :
Perubahan perilaku tentunya diharapkan semua orang jika mengarah ke arah yang lebih baik.
Perilaku individu yang notabene anggota dari suatu kelompok masyarakat dan populasi, dapat
berpengaruh pada lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Maka dari itu untuk mengubah
perilaku perlu mengkombinasikan perilaku individu, kelompok, dan upaya social. Dalam tiap
tahap perubahan perilaku tersebut, kombinasi tadi ikut berperan dan menentukan
keberhasilan tiap tahapannya.
akan lebih mudah melihat proses kombinasi dalam merubah perilaku jika dikaitkan dengan
contoh langsung. Salah satunya dalam hal perilaku individu dalam upaya berhenti merokok

Anda mungkin juga menyukai