Anda di halaman 1dari 13

PEMANFAATAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFI DALAM

MENDUKUNG SISTEM PERTAHANAN OBJEK VITAL NASIONAL DITINJAU


DARI TATA RUANG WILAYAH DI PROVINSI DKI JAKARTA

UTILIZATION OF GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM TECHNOLOGY IN


SUPPORTING THE NATIONAL VITAL OBJECT DEFENSE SYSTEM REVIEWED
FROM REGIONAL SPATIALS IN DKI JAKARTA PROVINCE

Novi Rahmawati1, Yudhi Swastanto2, Makmur Supriyatno3

Universitas Pertahanan
(novie63@gmail.com)

Abstrak - Provinsi DKI Jakarta sebagai ibukota negara menjadi salah satu lokasi strategis yang
memiliki berbagai objek vital nasional, salah satunya yaitu Istana Presiden. Upaya pemerintah
dalam pertahanan negara khususnya untuk melindungi obvitnas tersebut diimplementasikan
dalam strategi pertahanan yang disesuaikan dengan kondisi wilayah yakni dengan membuat sistem
anti serangan udara di gedung tinggi yang direncanakan oleh mantan petinggi Kepala Staf TNI AD
yang menjabat tahun 2013-2014, Jenderal (Purn) Budiman. Masalah yang diangkat dalam penelitian
ini yaitu mengenai potensi pertahanan yang ada berdasarkan analisis wilayah dan tata ruang di DKI
Jakarta secara umum, dan mencoba untuk memanfaatkan Sistem Informasi Geografis dalam
menentukan lokasi yang sesuai dengan strategi pertahanan tersebut berupa penempatan alutsista
(rudal) di atas gedung yang tinggi dan memiliki atap yang rata. Tujuan penelitian ini yaitu untuk
memberikan gambaran pola pertahanan di provinsi DKI Jakarta berdasarkan Tata Ruang Wilayah
dan sistem pertahanan udara dalam melindungi obvitnas, serta dapat menjadi kajian awal dalam
mendukung sistem pertahanan di provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pemanfaatan
SIG untuk melakukan analisis buffer wilayah pertahanan di DKI Jakarta serta menganalisis
berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Tata Ruang Wilayah Pertahanan. Selain itu juga
menggunakan pemanfaatan citra DSM yang diolah dari data LiDAR (Light Detection and Ranging)
untuk melihat ketinggian bangunan dalam menganalisis persebaran bangunan tinggi yang terdapat
di kawasan Jakarta. Hasil penelitian menemukan bahwa pola pertahanan di DKI Jakarta
berdasarkan tata ruang wilayah serta konsep pertahanan udara yang ada dalam melindungi
obvitnas, dibagi dalam empat lapisan pertahanan dan menemukan kecamatan Setiabudi sebagai
salah satu lokasi yang sesuai untuk penempatan alutsista tersebut berdasarkan analisis wilayah
pertahanan dan ketersediaan lahan terbangun khususnya bangunan tinggi.
Kata Kunci : Pola Pertahanan, DSM, Objek Vital Nasional, Penempatan Alutsista

Abstract - DKI Jakarta Province as the capital city is one of the strategic locations that has various
national vital objects, one of which is the Presidential Palace. The government's efforts in national
defense specifically to protect the national vital objects were implemented in a defense strategy
adapted to regional conditions, namely by establishing an anti-air strike system in high-rise buildings
planned by former high-ranking Army Chief of Staff who served in 2013-2014, General (Ret.) Budiman.
The problem raised in this study is regarding the existing defense potential based on regional analysis
and spatial planning in DKI Jakarta, and trying to utilize the Geographic Information System in

1
Program Studi Teknologi Penginderaan, Fakultas Teknologi Pertahanan, Universitas
Pertahanan.
2
Universitas Pertahanan.
3
Universitas Pertahanan.

Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi… | Rahmawati, Swastanto, Supriyatno | 83


determining locations that are in accordance with the defense strategy in the form of missiles on the
building tall and has a flat roof. The purpose of this study is to provide an overview of the pattern of
defense in DKI Jakarta province based on Regional Spatial Planning and air defense systems in
protecting national vital objects, and can be a preliminary study in supporting the defense system in
DKI Jakarta province. This study used GIS to make buffer analysis of defense areas in DKI Jakarta and
analyzes based on the Regional Spatial Planning and Spatial Defense. Besides that, it also used DSM
imagery which is processed from LiDAR (Light Detection and Ranging) data to see the height of the
building in analyzing the distribution of high buildings in the Jakarta area. The results of the study
found that the defense patterns in DKI Jakarta based on regional spatial planning and air defense
concepts in protecting national assets were divided into four layers of defense and found Setiabudi
sub-district as one of the appropriate locations for the placement of defense equipment based on
analysis of defense areas and availability of built land. especially tall buildings.
Keywords: Pattern of Defense, DSM, National Vital Object, Placement of Defense Equipment

Pendahuluan Jakarta. Untuk itu dibutuhkan atap

U
paya penyelenggaraan sistem gedung tinggi yang rata sebagai lokasi
pertahanan yang dilakukan penempatan rudal tersebut. Hal ini
dalam melindungi wilayah direncanakan sejak tahun 2013 dan
Jakarta yang juga dianggap sebagai diharapkan dapat terealisasi pada tahun
“center of gravity” yaitu melalui beberapa 2014 dengan menempatkan sistem rudal
strategi pertahanan negara. Jenderal Startreak buatan Inggris.4
(Purn) Budiman sebagai salah satu Rencana dan strategi dari KSAD
mantan petinggi di Angkatan Darat yaitu tersebut menjadi salah satu yang perlu
Kepala Staf TNI AD (KSAD) yang menjabat dipertimbangkan mengingat
tahun 2013-2014, pada awal periode perkembangan Kota Jakarta saat ini yang
pemerintahan Jokowi pernah merancang umumnya didominasi oleh bangunan dan
sistem pertahanan ibukota Jakarta, salah gedung-gedung yang tersebar di pusat
satunya dengan membuat sistem anti kota dan beberapa kawasan strategis
serangan udara di gedung tinggi. perekonomian dan pemerintahan yang
Rencananya Satuan Artileri Pertahanan tersebar di jalur arteri kota. Tata ruang
Udara TNI AD akan memasangkan berupa wilayah kota Jakarta lebih banyak
peluru kendali (rudal) jarak pendek yang menitikberatkan pada pembangunan
didukung dengan meriam berbagai kota yang bertujuan untuk kepentingan
kaliber yang akan ditempatkan di kesejahteraan. Namun disisi lain yaitu dari
beberapa gedung tinggi yang ada di aspek pertahanan belum banyak

4
Anonim “Rencana Sistem Pertahanan untuk Jakarta”, dalam http://www.satuharapan. com , diakses pada
tanggal 1 September 2018.

84 | Jurnal Teknologi Penginderaan | Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019


terakomodasi, dan dari beberapa wilayah, baik berupa ketersediaan lahan
penelitian ditemukan bahwa kurangnya maupun alat yang dimiliki oleh negara.
implementasi tata ruang pertahanan di Saat ini studi yang dilakukan mengenai
dalam perencanaan wilayah yang ada penempatan rudal lebih banyak hanya
sehingga hal ini menjadi perlu dicermati mempertimbangkan dari segi lokasi
dan memerlukan perhatian oleh keberadaan dan cakupan sebuah radar
pemerintah sebagai salah satu cara untuk serta efektifitas gelar rudal dari segi
mewujudkan kekuatan pertahanan topografi suatu wilayah, sehingga
negara. diperlukan kajian lebih lanjut mengenai
Rencana dan strategi KSAD diatas pertahanan udara dari sudut pandang
merupakan salah satu bentuk penyiapan kondisi wilayah yang ada dengan
potensi pertahanan sebagaimana yang memperhatikan juga kondisi yang ada di
dituliskan oleh Supriyatno (2014) atas permukaan bumi. Sistem Informasi
mengenai manajemen potensi Geografi sebagai alat yang banyak
pertahanan dengan menggunakan digunakan saat ini dalam mendukung
sumber daya nasional, salah satunya yaitu berbagai analisis wilayah tersebut,
melalui penyiapan dan penataan wilayah diharapkan dapat memberikan masukan
negara sebagai medan pertahanan. serta rekomendasi seiring dengan
Kepentingan pembangunan atau kemajuan teknologi yang memberikan
kesejahteraan seringkali terjadi tumpang berbagai pilihan sumber data untuk
tindih dengan kepentingan pertahanan digunakan dalam analisis.
dikarenakan kondisi dan kepemilikan
tanah yang terdapat dalam tata ruang Metode Penelitian
wilayah itu sendiri.5 Metode yang digunakan dalam penelitian
Dalam rangka mewujudkan strategi ini adalah Mix Method. Penelitian
pertahanan tersebut di kemudian hari, kualitatif dilakukan sebagai awal dalam
tentunya dibutuhkan kajian dan studi melakukan analisis deskriptif berdasarkan
awal yang dapat mempertimbangkan data penggunaan lahan dan Rencana Tata
potensi pertahanan yang ada dalam suatu Ruang Wilayah (RTRW) serta Rencana

5
Makmur Supriyatno, Tentang Ilmu Pertahanan,
(Jakarta : Yayasan Pustaka Obor Indonesia,
2014), hlm.106.

Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi… | Rahmawati, Swastanto, Supriyatno | 85


Umum Tata Ruang Wilayah (RUTR) empat lapisan yaitu 5 km, 10 km, 15
Pertahanan, dalam melihat pola Tata km dan 18 km.
Ruang Wilayah Pertahanan yang ada, • Digunakan untuk pengolahan data
kemudian dilanjutkan dengan metode LiDAR dalam membangun DEM
kuantitatif untuk menentukan tinggi (Digital Elevation Model) atau DSM
bangunan berdasarkan data citra yang (Digital Surface Model). Data
digunakan. Sebelumnya dilakukan analisis LiDAR yang berupa titik-titik
cakupan area perlindungan Objek vital ketingian dalam format .las diubah
nasional berdasarkan konsep pertahanan ke dalam format .tif menggunakan
udara nasional. Additional Toolbox LAS Tools
Teknik pengolahan data yang digunakan sehingga dapat menghasilkan
dalam penelitian ini adalah dengan data raster untuk menampilkan
melakukan pengolahan data citra dengan DEM/ DSM.
menggunakan perangkat Sistem • Digunakan untuk menghitung
Informasi Geografis (SIG) sebagai alat luasan wilayah ataupun zona yang
dalam analisis data spasial. Berikut sudah tergambar dalam peta
langkah-langkah pengolahan data yang dalam format .shp yang
akan dilakukan : didapatkan dari instansi maupun
a. Perangkat Lunak ArcGIS 10.4. yang dari hasil pengolahan.
• Digunakan untuk membuat lapisan • Digunakan untuk membuat layout
kawasan pertahanan Objek vital untuk menampilkan peta dan
nasional (Istana Presiden) gambar hasil olahan.
menggunakan Buffer Tools yang b. Perangkat Lunak Global Mapper
dibuat berdasarkan parameter • Digunakan untuk menampilkan
jarak pada operasi pertahanan Digital Surface Model yang telah
udara nasional, berdasarkan atas dibuat dalam format raster ke
pertahanan udara titik yaitu dalam format 3D.
sekitar 18 kilometer dari obvitnas. • Digunakan untuk menampilkan
Lapisan pertahanan (defense penampang melintang ketinggian
layer) pada area pertahanan udara dari DEM/ DSM.
titik ini kemudian dibagi ke dalam Teknik analisis data pada penelitian

ini menggunakan analisis spasial

86 | Jurnal Teknologi Penginderaan | Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019


(keruangan) berdasarkan hasil yang telah dibuat dan ditampilkan
pengolahan data dan teori spasial yang dalam bentuk tiga dimensi (3D).
digunakan dalam penelitian. Beberapa c. Analisis ketinggian lahan dan analisis
analisis tersebut antara lain : ketinggian bangunan berdasarkan
a. Analisis spasial berdasarkan klasifikasi hasil pengolahan data ke dalam
zona dan pemanfaatan ruang pada bentuk raster DEM/DSM. Melakukan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi analisis ketinggian bangunan dari hasil
DKI Jakarta dan lokasi wilayah pengolahan data dengan melakukan
pertahanan pada peta Tata Ruang perhitungan secara matematis yaitu
Wilayah Pertahanan. dengan mengurangi nilai ketinggian
Pemanfaatan ruang berupa tutupan dari DSM dengan ketinggian
lahan diklasifikasikan dalam lahan permukaan tanah di area penelitian
lahan terbangun yaitu kawasan (AOI).
permukiman dan tempat kegiatan,
dan lahan tidak terbangun yaitu Pembahasan
kawasan lainnya yang digunakan Pola Tata Ruang Wilayah Pertahanan
untuk vegetasi maupun wilayah Provinsi DKI Jakarta
perairan. Sedangkan untuk tata ruang Tata ruang wilayah pertahanan Provinsi
wilayah pertahanan yaitu dengan DKI Jakarta saat ini masih mengacu pada
melihat persebaran dan lokasi Peraturan Menteri yang masih
keberadaan wilhan yang ada. mengakomodir wilayah pertahanan
b. Analisis ketersediaan lokasi secara umum (nasional), yang
berdasarkan luasan atap bangunan digambarkan dalam skala kecil (1 :
yang terdapat pada AOI (Area of 1000.000) dimana penetapan dan
Interest) yang digunakan pada rencana wilayah pertahanan terdiri atas
penelitian ini yaitu kawasan yang lima kategori yaitu : daerah uji coba
berada di kecamatan Setiabudi. peralatan dan persenjataan militer;
Menganalisis bentuk atap bangunan daerah penyimpanan barang eksplosif
yang sesuai dengan kebutuhan yaitu dan berbahaya lainnya; daerah disposal
bangunan yang memiliki atap datar amunisi dan peralatan pertahanan
dan rata, hal ini dapat dilihat dari hasil berbahaya lainnya; objek vital nasional
pengolahan data dalam bentuk DSM yang bersifat strategis; serta kepentingan

Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi… | Rahmawati, Swastanto, Supriyatno | 87


pertahanan udara. Berdasarkan militer lainnya terdiri dari markas besar
Peraturan Menteri tersebut, jenis wilayah TNI, TNI Angkatan Laut, dan markas besar
pertahanan berupa objek vital nasional TNI Angkatan Udara.
strategis yang ada di Jakarta belum Sebagaimana perencanaan Tata
tercantum secara jelas baik jenisnya Ruang Wilayah di tingkat provinsi
maupun keberadaannya. maupun kabupaten yang mengacu pada
Begitu pula halnya dengan Rencana tata Ruang Wilayah Nasional
Peraturan Pemerintah (PP) nomor 68 (RTRWN), Tata Ruang Wilayah
yang telah dikeluarkan sejak tahun 2014, Pertahanan (TR Wilhan) memiliki
berdasarkan informasi yang diperoleh tingkatan perencanaan wilayah
dari Direktur Wilayah Pertahanan pertahanan yang juga mengacu pada
Kementerian Pertahanan (Dirwilhan Rencana Umum Tata Ruang Wilayah
Kemhan), peraturan ini belum mencakup Pertahanan. Namun berdasarkan hasil
semua wilayah pertahanan (8 wilhan) pengumpulan data maupun wawancara
yang telah disebutkan sebelumnya yang yang dilakukan, peta Rencana Tata Ruang
terdapat dalam Pasal 5. Namun peraturan Wilayah Pertahanan untuk provinsi DKI
ini sudah mencakup tiga jenis wilayah Jakarta saat ini belum tersedia dan masih
pertahanan yaitu pangkalan militer atau dalam proses pembuatan yang
kesatrian, daerah latihan militer, dan diharapkan dapat diselesaikan
instalasi militer, sehingga peta wilayah secepatnya pada akhir bulan Februari
pertahanan hanya dapat menunjukkan 2019 ini, sehingga saat ini Tata Ruang
indikasi lokasi dari ketiga jenis wilayah Pertahanan DKI Jakarta hanya
pertahanan tersebut yaitu berupa pos dituangkan dalam peraturan daerah
komando TNI angkatan darat, laut, provinsi DKI Jakarta.
maupun udara yang terdapat di wilayah Beberapa wilayah di Indonesia
provinsi DKI Jakarta. sudah memiliki Rencana Tata Ruang
Jika dilihat sebagian besar wilayah Wilayah Pertahanan di tingkat provinsi,
pertahanan yang ada merupakan salah satunya sebagaimana RUTR yang
pangkalan militer milik TNI AD yang dibuat oleh Korem 043 Gatam Tahun
tersebar di beberapa lokasi sebagaimana 2015-2019 di Provinsi Lampung. Dalam
fungsinya dalam menjaga pertahanan pembahasan penelitian ini, penulis
wilayah darat. Sedangkan pangkalan mengadopsi Pola RTR Wilhan yang telah

88 | Jurnal Teknologi Penginderaan | Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019


dibuat untuk Provinsi Lampung tersebut pertahanan yang luas wilayahnya akan
untuk analisis pola pertahanan di Jakarta. makin menyempit mengikuti kondisi
Berikut ini lapisan model zonasi pada saat operasi pertahanan
pertahanan secara umum, yang terdiri berlangsung, sehingga pada akhirnya
atas6 : sama dengan daerah pangkalan.
1. Daerah Pertempuran 4. Daerah Pangkal Perlawanan
Merupakan batas (front) terdepan Daerah pangkal perlawanan
yang disiapkan untuk melaksanakan ditentukan dan disiapkan jauh sebelum
pertempuran untuk menghancurkan terjadinya perang. Dalam operasi
musuh, yang daerah tempurnya pertahanan, daerah pangkal
memiliki beberapa tahapan operasi perlawanan mulai berfungsi pada
pertahanan yang disesuaikan dengan babak operasi hambat sebagai daerah
kondisi fisik dan sosial, serta daya belakang.
dukung wilayah pertahanan meliputi Zonasi pertahanan tersebut
aspek geografi, demografi, dan secara umum dapat disederhanakan
dukungan logistik. dalam gambar beikut :
2. Daerah Komunikasi
Keterangan :
Merupakan daerah penghubung 1. Daerah Pertempuran
2. Daerah Komunikasi
antara daerah tempur dengan daerah 3. Daerah Belakang
4. Daerah Pangkal
latar belakang. Seperti halnya daerah Perlawanan
tempur, daerah komunikasi juga
terdapat pada setiap tahap operasi
Gambar 1. Konsep Zona Pertahanan
pertahanan, yang disesuaikan dengan Sumber: Analisis, 2019
daya dukung wilayah, dan
direncanakan sedini mungkin sebelum Berdasarkan konsep zonasi

terjadi perang. pertahanan tersebut, pola Tata Ruang

3. Daerah Belakang Pertahanan di DKI Jakarta dapat

Merupakan daerah aman yang terletak digambarkan dalam 4 lapisan pertahanan

di belakang daerah komunikasi, dengan Istana Negara sebagai lapisan inti

dimana daerah ini sebagai lapisan yang menjadi titik pusat area pertahanan

6
RTRW Pertahanan Korem 043 Gatam Tahun 2015-
2019, Provinsi Lampung.

Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi… | Rahmawati, Swastanto, Supriyatno | 89


yang masuk ke dalam “Daerah Pangkal kecamatan Penjaringan, Pademangan,
Perlawanan”. Wilayah Istana negara Koja, dan Kelapa Gading yang merupakan
dilindungi oleh lapisan daerah belakang kawasan kotamadya Jakarta Utara;
yang berada didalam lapisan komunikasi, kecamatan Pulogadung, Matraman, dan
kemudian lapisan zona pertempuran Jatinegara yang berada di kawasan
yang berada zona pada lapisan terluar. kotamadya Jakarta Timur; kecamatan
Dikaitkan dengan “defense indepth layer” Setiabudi dalam kotamadya Jakarta
pada sistem pertahanan udara, peneliti Selatan; kecamatan Tanah Abang di
mencoba untuk melihat zona lapisan kotamadya Jakarta Pusat, serta
pertahanan tersebut berdasarkan kecamatan Cengkareng, Grogol
jangkauan jarak pada pertahanan titik Petamburan, Palmerah, Kebon Jeruk, dan
yaitu sejauh 18 kilometer dari objek vital Kembangan yang berada di kawasan
nasional dan mengasumsikan jarak kotamadya Jakarta Barat.
tersebut dalam jarak jangkau 5 kilometer Dari ke-14 jumlah kecamatan yang
tiap lapisannya. Dasar pengambilan jarak masuk dalam pertahanan daerah
tersebut ialah dilihat dari kemampuan belakang tersebut, berada dalam 5
jarak tembak rata-rata meriam atau rudal kotamadya yang ada di DKI Jakarta.
jarak pendek yang dimiliki oleh alutsista Berdasarkan zona pertahanannya, ke-14
pertahanan yang ada. kawasan kecamatan tersebut menjadi
Ditinjau dari konsep pertahanan kawasan potensial untuk perencanaan
tersebut, dalam rangka melindungi Istana pertahanan, salah satunya dalam
Negara sebagai objek vital nasional yang penempatan alutsista. Namun perlu dikaji
bersifat strategis, maka daerah belakang lagi berdasarkan kondisi fisik wilayahnya
menjadi lapisan pertahanan yang perlu baik dari pemanfaatan ruangnya hingga
disiapkan wilayah pertahanannya lebih keamanan dari bencana yang sering
lanjut dengan melihat potensi terjadi di DKI Jakarta. Berdasarkan
pertahanan yang terdapat di dalamnya analisis peta rawan bencana yang
mulai dari aspek fisik dan geografi, sosial terdapat dalam RTRW DKI Jakarta Tahun
budaya, serta pemanfaatan lahan yang 2012 hingga 2030, terdapat beberapa
terdapat didalamnya. Pada gambar 4.10 tingkat rawan bencana yang sebagian
dapat dilihat wilayah yang masuk dalam besar masuk dalam kawasan kotamadya
area daerah belakang, yang terdiri dari Jakarta Utara dan Jakarta Pusat dengan

90 | Jurnal Teknologi Penginderaan | Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019


kategori rawan bencana sedang hingga berdasarkan pada analisis pola ketinggian
sangat tinggi. Sementara ketiga wilayah permukaan yang diperoleh dari data DSM
kotamadya lainnya relatif aman dari maupun dilihat dari penggunaan
rawan bencana, terutama kawasan lahannnya yang merupakan lahan
Kotamadya Jakarta Selatan yang terbangun dan juga sebagai kawasan
sebagian besar wilayahnya masuk dalam perkantoran dan perumahan. Jika
tingkat rawan bencana rendah. dianalisis berdasarkan tata ruang
pertahanan, posisi kecamatan Setiabudi
Pemanfaatan Citra DSM dalam Analisis dapat dikategorikan sebagai wilayah
Lokasi Potensial Penempatan Meriam/ daerah belakang yang melindungi daerah
Rudal pangkal perlawanan dimana wilayah
Sebelum dilakukan analisis lokasi obvitnas masuk dalam wilayah inti
potensial penempatan meriam/ rudal (pangkal perlawanan) yang dimaksud. Hal
dengan menggunakan data DSM, penulis ini berdasarkan buffer yang telah dibuat
menetapkan terlebih dahulu wilayah yang sebelumnya berdasarkan analisis
akan dikaji lebih lanjut. Berdasarkan pertahanan titik dari obvitnas dimana
analisis dan konsep pola pertahanan, area pertahanan berada pada jarak 18 km
diperoleh area kawasan Kecamatan dari obvitnas yang ada.
Setiabudi sebagai salah satu kawasan Setelah dilakukan pengumpulan
yang cocok untuk dianalisis. Kawasan ini data, studi literatur, dan wawancara,
dipilih berdasarkan analisis buffer yang salah satunya dengan Kepala Pusat dan
dilakukan dengan pertimbangan Konstruksi Kementerian Pertahanan
jangkauan rudal jarak pendek yang (Kapuskon Kemhan) terkait rencana yang
umumnya yang berada pada kisaran 200 pernah digagas oleh Panglima TNI
meter hingga 7 kilometer. Namun disini sebelumnya, saat ini pembangunan
penulis mengasumsikan jarak rata-rata gedung pertahanan belum
pada kisaran 5 kilometer dari lokasi mempertimbangkan adanya konstruksi
obvitnas (Istana Negara). bangunan untuk penempatan alutsista di
Selain pertimbangan dari analisis atas bangunan atau gedung tinggi,
buffer, kecamatan Setiabudi dipilih sehingga belum dapat memberikan
karena kondisi tutupan lahannya yang parameter yang dapat menjadi acuan jika
banyak didominasi oleh bangunan tinggi hal tersebut akan dilaksanakan nantinya

Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi… | Rahmawati, Swastanto, Supriyatno | 91


di kemudian hari. Namun saat ini, Pada gambar 4.12 dapat dilihat
terdapat beberapa konstruksi bangunan gambaran umum ketinggian bangunan
sudah dipertimbangkan berdasarkan yang ada di Kecamatan Setiabudi.
kekuatan untuk pendaratan helikopter Bangunan/ gedung tinggi terdapat di
(helipad) di atas bangunan tinggi, sebagai sepanjang batas kecamatan yang
sarana yang diperlukan saat ini karena merupakan jaringan jalan. Selain itu
kondisi kota Jakarta yang padat dan tampak juga banyaknya bangunan tinggi
tingginya kemacetan di pusat kota. Dari yang terdapat di tengah kawasan. Jika
segi pertahanan sendiri, terdapat dipertimbangkan dari tinggi bangunan,
beberapa bangunan gedung yang sudah semakin tinggi sebuah bangunan
dapat digunakan untuk helipad, kekuatan tentunya akan semakin baik untuk
bangunan saat konstruksi sudah penempatan meriam/rudal dikarenakan
diperhitungkan sehingga aman untuk semakin sedikitnya penghalang ataupun
digunakan bagi pendaratan helikopter. gangguan dan resiko pada saat
Sesuai dengan batasan masalah peluncuran, sehingga dalam hal ini
yang telah disebutkan sebelumnya, penulis tidak membatasi ketinggian
pembahasan terkait penempatan bangunan maksimal. Hal ini berdasarkan
meriam/ rudal pada penelitian ini akan pertimbangan faktor yang
lebih difokuskan pada studi awal mempengaruhi performa dari sistem
berdasarkan analisis lokasi dan rudal darat ke udara sebagaimana yang
ketersediaan bangunan tinggi yang ada di disampaikan dalam penelitian
provinsi DKI Jakarta, khususnya di sebelumnya.
kecamatan Setiabudi yang merupakan Acuan mengenai ketinggian
Area of Interest (AOI), yang diperoleh dari bangunan yang digunakan yaitu
analisis buffer yang telah dilakukan berdasarkan Peraturan Pemerintan (PP)
sebelumnya. Sehingga dalam hal ini Nomor 36 Tahun 2005 mengenai
penulis akan menganalisis dan Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
mendeskripsikan berdasarkan parameter Nomor 28 Tahun 2002, tentang Bangunan
ketinggian bangunan, luas atap Gedung. Dalam peraturan tersebut
bangunan, dan zona kawasan dari lokasi penetapan klasifikasi ketinggian
bangunan. bangunan didasarkan pada jumlah lantai

92 | Jurnal Teknologi Penginderaan | Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019


bangunan gedung yang dibedakan dalam dan perdagangan, serta lokasi
tiga tingkatan, yaitu : keberadaan Istana Negara sebagai
- Bangunan rendah yaitu jumlah Objek vital nasional, Daerah
bangunan gedung sampai dengan 4 belakang sebagai tempat persiapan
lantai; untuk melindungi daerah pangkal
- Bangunan sedang yaitu jumlah lantai perlawanan dengan kawasan
gedung 5 sampai dengan 8 lantai; kecamatan Setiabudi sebagai salah
- Bangunan tinggi yaitu jumlah lantai satu area zona pertahanan yang
bangunan melebihi 8 lantai. potensial.
2. Sistem Informasi Geografi dengan
Bangunan gedung yang dimaksud dalam menggunakan data LiDAR berupa
penelitian ini yaitu gedung tinggi, DSM dan DTM sebagai salah satu
sehingga area yang dianalisis yaitu alat yang dapat dimanfaatkan untuk
kawasan bangunan/ gedung yang penempatan alutsista berupa rudal
memiliki lantai bangunan melebihi 8 dari segi analisis spasial dengan
lantai, atau jika dilihat berdasarkan melihat kondisi pemanfaatan ruang
ketinggiannya maka bangunan yang akan wilayah terbangun serta topografi
dipertimbangkan yaitu bangunan yang permukaan kawasan berdasarkan
berada pada ketinggian di atas 32 meter. analisis ketinggian tutupan lahan.

Kesimpulan Daftar Pustaka


Berdasarkan hasil analisis yang telah Buku
dilakukan, maka kesimpulan yang Departemen Pertahanan Republik
Indonesia. 2007. Strategi
diperoleh dalam penelitian ini yaitu : Pertahanan Negara. Jakarta.
1. Pola tata ruang wilayah pertahanan Djumantri, Maman, et al. 2009. Kamus
di provinsi DKI Jakarta berdasarkan Penataan Ruang. Jakarta : Direktorat
Jenderal Penataan Ruang,
konsep zonasi pertahanan terdiri Kementerian Pekerjaan Umum.
atas 4 lapisan pertahanan yang Kementerian Pertahanan Republik
berada pada zona pertahanan udara Indonesia. 2015. Doktrin Pertahanan
Negara. Jakarta.
titik yang terdiri atas Daerah
Nazir, Mohd. 2014. Metode Penelitian.
pangkal perlawanan yang Bogor : Ghalia Indonesia.
merupakan kawasan pemerintahan

Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi… | Rahmawati, Swastanto, Supriyatno | 93


Purwadhi, Sri Hardiyanti F. 2001. Rencana Tata Ruang Wilayah
Interpretasi Citra Digital. Jakarta : PT Nasional.
Gramedia Widiasarana Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Supriatna. 2001. Dasar – Dasar Sistem Nomor 68 Tahun 2014 tentang
Informasi Geografis. Depok : Penataan Wilayah Pertahanan
Departemen Geografi FMIPA UI. Negara.
Supriyatno, Makmur. 2014. Tentang Ilmu Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2002
Pertahanan. Jakarta : Yayasan tentang Pertahanan Negara.
Pustaka Obor Indonesia Tesis
Sutanto. 1994. Penginderaan Jauh Jilid 1. Iriyanto. 2012. “Implementasi Kebijakan
Yogyakarta : Gajah Mada University Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta
Press. bagi Peningkatan Efektifitas Gelar
Sutanto. 2016. Metode Penelitian Satuan Arhanud pada Objek Vital
Penginderaan Jauh. Yogyakarta : Nasional di Ibukota Jakarta”. Tesis.
Ombak. Bogor : Program Studi Strategi
Perang Semesta, Fakultas Strategi
Tim LabSIG. 2006. Modul Praktikum
Pertahanan, Universitas
Sistem Informasi Geografis 2. Depok
Pertahanan.
: Departemen Geografi UI.
Poespitohadi, Wibisono. 2014. “Sinergitas
Jurnal
Rencana Tata Ruang Wilayah Kodim
Ghose, D., U.R. Prasad dan K. Guruprasad. 0618/BS dengan Pemda Kota
1993. “Missile Battery Placement Bandung”. Tesis. Bogor : Program
for Air Defense : A dynamic Studi Strategi Perang Semesta,
Programming Approach”. Appl. Fakultas Strategi Pertahanan,
Math. Modelling. Volume 17. Universitas Pertahanan.
Ko Ko, Aung. 2014. “Defensive Power Rosidin. 2013.”Implementasi Kebijakan
Analysis by Spatial Concept : A Case Pengelolaan Tata Ruang Wilayah
Study of Meiktila”. Mandalay Pertahanan Darat Tentang
University Research Journal. Volume Ketersediaan Daerah Latihan Militer
5. : Studi pada Kodim 0621/ Kabupaten
Neritarani, Rivi dan R. Suharyadi. 2013. Bogor”. Tesis. Bogor : Program
“Analisis Morfometri Bangunan Studi Strategi Perang Semesta,
untuk Evaluasi Penataan Ruang Fakultas Strategi Pertahanan,
Kawasan Malioboro”. Jurnal Bumi Universitas Pertahanan.
Indonesia. Volume 2, Nomor 3. Siswanto. 2004. “Peranan Radar dalam
Perundang – Undangan Sistem Pertahanan Udara Nasional
Sebagai Salah Satu Tugas Pokok TNI
Keputusan Menteri Pertahanan Nomor AU (Studi Terhadap Ancaman
138 Tahun 2018 tentang Wilayah Kedaulatan NKRI di Udara)”. Tesis.
Pertahanan dan Rencana Wilayah Jakarta : Program Pasca Sarjana
Pertahanan. Pengkajian Stratejik, Universitas
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Indonesia.
Nomor 26 Tahun 2008 tentang Website

94 | Jurnal Teknologi Penginderaan | Volume 1 Nomor 1 Tahun 2019


Ahsan, Ahmad Syauqi. 2016. “Teori GIS
dan Analisa Spasial” dalam
http://ariv.lecturer.pens.ac.id,
diakses pada tanggal 3 September
2018 pukul 06.24 WIB.
Anonim. 2016. “Penginderaan Jauh dan
Penjelasannya” dalamhttps://www.
amuzigi.com, diakses pada tanggal 3
September 2018 pukul 05.00 WIB.
Anonim. 2017. “Components of GIS”
dalam https://grindgis.com, diakses
pada November 2018.
Enviromental Systems Research Institute
(ESRI). 2016. “Fundamentals about
Lidar” dalam http://desktop.arcgis.
com/en/arcmap/10.4/
manage-data/las-dataset/what-is-lidar-
data-.htm, diakses pada tanggal 26
Februari 2019.
Kumar, Rohit. 2015. “3D Landscape
(DSM/DTM) Service” dalam
http://www.satpalda.com, diakses
pada tanggal 3 September 2018
pukul 05.00 WIB.
National Oceanic and Atmospheric
Administration (NOAA). 2018.
“What is LIDAR” dalam
https://oceanservice.noaa.gov,
diakses pada tanggal 27 September
2018.
Prabowo, Prasto. 2013. “4 Rencana
Sistem Pertahanan untuk Jakarta”
dalam http://www.satuharapan.
com, diakses pada tanggal 1 September
2018.

Pemanfaatan Teknologi Sistem Informasi… | Rahmawati, Swastanto, Supriyatno | 95

Anda mungkin juga menyukai