Anda di halaman 1dari 2

Kisah Persahabatan 5 Manusia Di Atas langit

Karya : Imam Syauqi

Jakarta Selatan, jam 9 tepatnya di “Roti Bakar Mas Edi” 5 orang yang
sedang nongkrong disana. 4 orang cucu adam dan hanya 1 cucu hawa. Mereka
bernama Genta, Zafran, Arial, Ian, dan Riani. Mereka semua sibuk dengan dunia
mereka masing-masing. Terkecuali Ian yang sudah beberapa tahun tidak lulus dari
universitasnya. Setelah dari toko itu yang merupakan tempat nongkrong mereka
selama hampir 10 tahun lamanya tanpa mereka lewatkan satu akhirpekanpun
untuk nongkrong disana. Jalanan malam itu lumayan macet dan agak lembab
“Mau kemana lagi nih?” kata Ian yang mengendarai mobil Innovanya.
“Kerumah gue aja, lagi ga ada orang” ucap Arial. Semua pun langsung setuju.
Setelah tiba di rumah Arial, mereka menuju ke tempat yang beri nama “Secret
Garden”. Disana mereka hening, Zafran yang sibuk dengan gitarnya, Ian dengan
semangkok Indomie rebusnya, Arial yang makan Pizza menggunakan kecap, dan
Riani yang merenung sambil menatap kearah langit malam. Tiba-tiba Genta
berkata yang memecahkan keheningan.
“Kalian bosen ga sih sama pertemanan kita ini?”. “Maksudnya?” tanya
Riani keheranan. “Ya, sama kita” jelas Genta. “Biasa aja sih” ucap Zafran. “Gue
jadi ingat kata Ian kalau dia ga punya temen selain kita berempat”.”Jadi intinya,
apa kalian ga mau keluar dari zona nyaman kita dan focus buat kejar impian dan
cita-cita kita”.Lalu Ian menyambung obrolan “Bener juga tuh, karna keseringan
nongkrong ama kalian, gue ga ada waktu buat ngurus kuliah gue”.
“Terus skripsi gue gimana? Paper gue gimana? Dosen gue juga?”.”Nah
kan, Ian juga mikir gitu, gue cuma gam au kita bosen”. Lalu Arial mengusulkan
“Gimana kalo kita ga ketemuan dulu?”. “6 gimana?” kata Genta, lalu Riani
menyangkal “Ga, kelamaan, pokoknya ga”. “3 bulan aja gimana”, semua diam lalu
Genta mengatakan bahwa mereka tidak boleh bertemu, berbicara satu sama lain
maupun di social media. Dari semua temannya Ianlah, yang paling banyak
menghabiskan waktunya dengan urusan perkuliahannya. Dan akibat kerja
kerasnya, Ian pun siding. Tanggal 12 Agustus Genta meng-SMS mereka semua.
Genta mengungkapkan rasa rindunya kepada temannya. Dia mengajak mereka
untuk mengikuti upacara kemerdekaan di puncak tertinggi Jawa, yaitu Gunung
Semeru. 14 Agustus merupakan hari keberangkatan mereka. Banyak rintangan
dan tantangan yang harus dihadapi tetapi banyak juga pelajaran moral dan arti
kehidupan dari perjalanan itu. Dari Ian yang hamper ketinggalan kereta, ibu-ibu
tua penjual nasi, keindahan Ranu Kumbolo, bunga Edelweiss, nisan di Kali Mati
dan Arcopodo merupakan hal yang tidak bisa mereka lupakan seumur hidup

Pesan Moral : Raihlah cita-cita dan semua impianmu. Karena banga yang besar
ini juga perlu mimpi dan janganlah kalian takut saat kalian tidur
tidak ada mimpi untuk kalian tapi takutlah saat kalian bangun
tidak ada mimpi yang diwujudkan

Anda mungkin juga menyukai