id 64
digilib.uns.ac.id
BAB IV
64
HMN. Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukum Dagang Indonesia, Buku 2 tentang Bentuk-Bentuk
BadanHukum, Djambatan, Jakarta, 1988, Hlm.8 – 10.
commit to user
library.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id
65
Arif Indra Setyadi, Perserikatan dan Persekutuan Perdata, MKN UNDIP 2011,
http://notariatundip2011.blogspot.com/2012/04/perserikatan-dan-persekutuan-perdata.html
diakses pada 1 November 2016.
commit to user
library.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id
70
Subekti, Aneka Perjanjian. Citra aditya Bakti. Bandung. 1995. Hlm.75.
71
H.M.N.Purwosutjipto, Pengertian Pokok Hukukm Dagang Indonesia 2 Hukum Perserikatan
Perusahaan, PT.Djambatan, Jakarta, 1981, Hlm.19.
72
Gunawan Widjaya, Seri Aspek Hukum Dalam Bisnis: Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma, dan
Persekutuan Komanditer, Jakarta, 2006, Hlm.9.
commit to user
library.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id
73
Ibid, Hlm.15.
commit to user
library.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id
74
Gunawan Widjaja, Op.Cit, Hlm.17.
commit to user
library.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id
75
Kartini Mulja dan Gunawan Widjaja, Perikatan yang lahir dari Perjnjian, PT.Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2006, Hlm.128-131.
commit to user
library.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id
76
Ibid,Hlm.136-137.
commit to user
library.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id
77
Gunawan Widjaja, Op.Cit, Hlm.78-79.
commit to user
library.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id
4. Suatu sebab yang tidak terlarang, diatur dalam pasal 1619 ayat
(1) KUHPerdata, terdapat dua hal yang menjadikan perjanjian
pembentukan persekutuan memiliki kausa yang halal, yaitu:
a. Mengenai suatu usaha yang halal, yang selanjutnya diatur
dalam pasal 1620 hingga pasal 1623 KUHPerdata
b. Harus dibuat untuk manfaat bersama para pihak, yang
merupakan teman serikat dalam persekutuan tersebut, yang
menemukan bentuk konkretnya dalam rumusan Pasal 1634
dan pasal 1635 KUHPerdata.
Perjanjian selain harus memenuhi syarat yang telah
ditetapkan dalam pasal 1320 KUHPerdata, juga harus
memenuhi syarat-syarat yang lain, yaitu:
1) Tidak dilarang oleh hukum
2) Tidak bertentangan dengan tata susila dan ketertiban
umum
3) Harus merupakan kepentingan bersama yang dikejar,
yaitu keuntungan sorang teman serikat saja. Selain itu,
keuntungan itu juga tidak harus merupakan penambahan
kekayaan. Oleh karena itu perserikatan mungkin
bertujuan agar:
a) Mencegah pengeluaran biaya
b) Untuk bersama-sama menggunakan sebuah benda,
misalnya mobil, bangunan dan lain-lain.78
Pasal 1620 KUHPerdata membagi 2 (dua) jenis persekutuan
perdata yaitu, persekutuan perdata yang tak terbatas dan
persekutuan perdata terbatas. Persekutuan perdata yang tak terbatas
sering juga disebut persekutuan perdata penuh atau persekutuan
78
H.M.N. Purwosutjipto, Op.Cit, Hlm.20.
commit to user
library.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id
79
Gunawan Widjaja, Op.Cit, Hlm. 118-120.
commit to user
library.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id
80
Ibid, Hlm.123.
81
Ibid, Hlm.133.
commit to user
library.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id
82
R.Soekardono, Hukum Dagang Indonesia Jilid I (Bagian Kedua), Rajawali Pers, Jakarta, 1991,
Hlm.43.
83
Ibid, Hlm.44.
commit to user
library.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id
84
Ibid, Hlm.147-149.
commit to user
library.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 86
digilib.uns.ac.id
85
Gunawan Widjaja, Op.Cit. Hlm.172.
commit to user
library.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id
86
Ibid, Hlm. 169.
commit to user
library.uns.ac.id 90
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 91
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 92
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 93
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 94
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 95
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 96
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 97
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 98
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 99
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 100
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 101
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 102
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 103
digilib.uns.ac.id
commit to user
library.uns.ac.id 104
digilib.uns.ac.id
87
Dominikus Rato, Filsafat Hukum Mencari: Memahami dan Memahami Hukum, Laksbang
Pressindo, Yogyakarta, 2010, Hlm.59.
88
Riduan Syahrani, Op.Cit , Hlm.23.
89
Sugi Arto, http://artonang.blogspot.co.id/2016/01/persekutuan-perdata-partnership.html, Diakses
pada tanggal 19 Januari 2017.
commit to user
library.uns.ac.id 105
digilib.uns.ac.id
90
Arif Indra Setyadi, Perserikatan dan Persekutuan Perdata, MKN UNDIP 2011,
http://notariatundip2011.blogspot.com/2012/04/perserikatan-dan-persekutuan-perdata.html
diakses pada 1 November 2016.
commit to user
library.uns.ac.id 106
digilib.uns.ac.id
usaha yang termasuk dalam hukum perdata khusus (hukum dagang), sebab
menjalankan perusahaan.
Adapun pertimbangan untuk tidak memperkenankan para Notaris untuk
mengadakan persekutuan adalah karena persekutuan tidak menguntungkan bagi
masyarakat umum. Dikatakan tidak menguntungkan karena perserikatan akan
mengurangi persaingan dan pilihan masyarakat terhadap Notaris yang
dikehendakinya. Selain itu dikhawatirkan persekutuan semacam ini akan
menyebabkan kurang terjaminnya kewajiban merahasiakan yang dibebankan
kepada para Notaris. Sementara dalam dunia kenotariatan, tidak mengenal cara
pembagian keuntungan menurut ketentuan sebagaimana termaktub diatas.
Sebab, dikarenakan Jabatan Notaris merupakan Profesi Luhur yang mempunyai
kewenangan yang sama, sehingga menempatkan para Notaris dalam posisi
sederajat. Tentunya para Notaris akan mendapatkan Honorarium langsung dari
kliennya masing-masing. Dengan demikian, penerapan persekutuan perdata
Notaris tidak lebih kepada kantor bersama.
Didalam praktek persekutuan perdata Notaris dikonsepkan sebagai bentuk
kerjasama dimana dua atau lebih Notaris menyewa satu gedung dan
menempatinya bersama-sama, dengan pembagian ruangan-ruangan dalam
gedung tersebut sebagai kantor dari masing-masing Notaris dalam persekutuan
perdata tersebut, klien diharapkan secara bebas memilih Notaris mana dalam
gedung tersebut yang akan digunakan jasanya. Para Notaris yang tergabung
dalam persekutuan tersebut dapat mempunyai komputer sendiri-sendiri dan
dapat juga mempunyai satu fasilitas baik komputer atau alat-alat kantor secara
bersama-sama. Hubungan dengan pihak lain merupakan hubungan secara
pribadi demikian juga pertanggungjawabannya.
Jadi persekutuan perdata Notaris harus mencerminkan adanya unsur
persekutuan diantara sesama Notaris, persekutuan yang dimaksudkan disini
adalah persekutuan dalam arti sempit yaitu persekutuan dalam arti adanya
kebersamaan dalam penggunaan fasilitas perlengkapan kantor, persekutuan
commit to user
library.uns.ac.id 107
digilib.uns.ac.id
diantara para Notaris bukanlah suatu persekutuan yang melibatkan para Notaris
maupun sekutunya dalam suatu tanggungjawab bersama, kesalahan maupun
kealpaan yang dilakukan oleh angota sekutu Notaris akan ditanggung oleh
masing-masing Notaris itu sendiri tanpa mengikat atau melibatkan Notaris
lainnya. Persekutuan perdata yang diatur dalam UUJN-P berbeda dengan
pengaturan perserikatan perdata yang ada di negeri Belanda, perserikatan yang
dilakukan di Belanda adalah bentuk perserikatan yang lebih luas, aturan
perserikatan perdata di Belanda juga membenarkan perserikatan diantara
profesi yang berbeda, misalnya dalam satu gedung dan dalam suatu fasilitas
yang sama yang ada pada gedung tersebut, dapat digunakan dalam perserikatan
perdata yang terdiri dari pengacara, Notaris maupun dokter.91
Dapat disimpulkan bahwa persekutuan perdata Notaris merupakan hak
atau kesempatan yang diberikan kepada para Notaris, kemudian untuk
selanjutnya dikembalikan kepada masing-masing Notaris untuk menggunakan
atau tidak kesempatan yang diberikan mendirikan persekutuan perdata Notaris
dan rambu-rambunya yang diatur dalam PERMENKUMHAM.
Sebelumnya Notaris dilarang mengadakan perserikatan maupun
persekutuan dengan pertimbangan bahwa persekutuan sedemikian tidak
menguntungkan bagi masyarakat umum, oleh karena itu berarti mengurangi
persaingan dan pilihan masyarakat tentang Notaris yang dikehendakinya,
terlebih ditempat-tempat yang hanya ada beberapa orang Notaris. Selain itu
adanya persekutuan diantara Notaris dapat menyebabkan kurang terjaminnya
kewajiban merahasiakan akta yang dibebankan kepada Notaris. Kemudian
dikemukakan alasan untuk memperkenankan para Notaris mengadakan
persekutuan didalam menjalankan jabatannya, yaitu bagi mereka Notaris yang
telah agak lanjut usianya dalam hal mana tentunya mereka menginginkan dapat
mengurangi kesibukan mereka sebagai Notaris. Akan tetapi tidak boleh
91
Tan Thong Ke, Serba-Serbi Praktek Notaris, Ichtiar Baru, Van Hove, Jakarta, 2000, Hlm.149.
commit to user
library.uns.ac.id 108
digilib.uns.ac.id
dilupakan, bahwa walaupun hal tersebut merupakan alasan yang kuat, namun di
dalam mempertimbangkannya harus diutamakan kepentingan umum, untuk
mana Notaris diangkat.92 Notaris sebagai seorang Pejabat Umum harus
Independen.93 Dalam istilah sehari-hari istilah independen ini sering disama
artikan dengan Mandiri. Dalam konsep Manajemen bahwa penerapan istilah
Mandiri berarti institusi yang bersangkutan secara manajerial dapat berdiri
sendiri tanpa tergantung kepada atasannya, tetapi secara institusional tetap
tergantung kepada (depend on) atasannya. Ketentuan independensi ini, bahkan
diatur tersendiri dalam kewajiban Notaris yang dijabarkan Pasal 16 Ayat (1)
huruf a UUJN: “Dalam menjalankan jabatannya, Notaris berkewajiban:
“bertindak jujur, saksama, mandiri, tidak berpihak, dan menjaga kepentingan
pihak yang terkait dalam perbuatan hukum”. Dilihat dari prinsip-prinsip
Independensi tersebut, yang harus diperhatikan Notaris tidak hanya memiliki
hubungan structural independen dengan Kemenkumham yang mengangkat
Notaris, tetapi juga functional independen antar sesama teman sejawat Notaris
dan financial independen dalam pengelolaan keuangan. functional independen
dijalankan dalam bertindak atas nama jabatan. Pasal 16 huruf (e) menyatakan
bahwa Notaris berkewajiban: “Merahasiakan segala sesuatu mengenai akta
yang dibuatnya dan segala keterangan yang diperoleh guna pembuatan akta
sesuai dengan sumpah/janji jabatan, kecuali undang-undang menentukan lain”.
Kewajiban ini akan sulit diterapkan apabila Notaris bergabung dalam
perserikatan. Dalam praktek bukan tidak mungkin antar teman sejawat
mengetahui kepentingan para pihak karena berada dalam satu kantor dan satu
administrasi. Bahkan dalam penjelasan Pasal 16 Ayat (1) huruf (e) ini
menerangkan bahwa Kewajiban untuk merahasiakan segala sesuatu yang
berhubungan dengan akta dan surat-surat lainnya adalah untuk melindungi
kepentingan semua pihak yang terkait dengan akta tersebut. Dengan demikian,
92
Lumban Tobing. Op.Cit. Hlm.107.
93
Habib Adjie, Op.Cit .Hlm.31.
commit to user
library.uns.ac.id 109
digilib.uns.ac.id
dalam konteks filosofis, maka rahasia jabatan merupakan bagian dari instrumen
perlindungan hak pribadi para pihak yang terkait dengan akta yang dibuat oleh
Notaris, sehingga tidak dapat direduksi menjadi instrumen untuk semat-mata
melindungi Notaris.94
Bentuk persekutuan perdata Notaris yang sesuai dengan karaterstik dan
profesi Notaris yang ada pada pasal 20 Undang-Undang No 2 Tahun 2014
UUJN-P selain harus berpedoman kepada PERMENKUMHAM juga harus
mengacu kepada pasal 1618 KUHPerdata karena pada dasarnya karakteristik
persekutuan perdata Notaris sama dengan yang dimaksudkan dalam
persekutuan perdata pada pasal 1618 KUHPerdata, yaitu berdasarkan dengan
suatu perjanjian, harus dengan dua orang atau lebih dan memasukkan sesuatu
atau modal dalam persekutuan perdata dengan maksud mencari keuntungan.
Karena profesi Notaris adalah juga pejabat umum negara yang salah satu
tugasnya adalah membuat alat bukti yang sah maka hal ini juga akan berkaitan
dengan persekutuan perdata Notaris yang pada awal pendiriannya
menggunakan perjanjian dengan akta otentik.
Perjanjian persekutuan perdata harus memuat kepastian dan kemanfaatan
dan keadilan. Isi dari perjanjian persekutuan perdata Notaris semestinya berisi
dan memuat:
a. Notaris yang diangkat menjadi teman sekutu haruslah yang sudah di
sumpah untuk menjalankan jabatannya;
b. Klausula mengenai hak dan kewajiban masing-masing sekutu;
c. Tanggung jawab teman sekutu kepada pihak ketiga;
d. Klausula mengenai pemasukan dan modal.
Dengan adanya aturan mengenai bagaimana perjanjian persekutuan
perdata Notaris seharusnya dibuat maka akan tercipta Kepastian hukum.
Kepastian hukum itu diwujudkan oleh hukum dengan sifatnya yang hanya
94
Syafran Sofyan, Notaris Openbare Amtbtenaren, 2014, http://www.jimlyschool.com/read
/analisis/384/ Notaris- openbare-amtbtenaren-syafran-sofyan/. Diakses pada 19 Januari 2017.
commit to user
library.uns.ac.id 110
digilib.uns.ac.id
membuat suatu aturan hukum yang bersifat umum. Sifat umum dari aturan-
aturan hukum membuktikan bahwa hukum tidak bertujuan untuk mewujudkan
keadilan atau kemanfaatan, melainkan semata-mata untuk kepastian.95
Berbicara mengenai memasukkan sesuatu kedalam persekutuan atau
modal dalam persekutuan perdata Notaris tidak sama seperti persekutuan
perdata yang menjalankan perusahaan, dalam hal ini para Notaris yang
bergabung membentuk persekutuan memasukkan benda-benda seperti mesin
fotocopy yang digunakan untuk bersama, kursi kantor yang digunakan bersama,
komputer yang digunakan bersama, dan biaya biaya yang menjadi
tanggunggungan bersama seperti biaya air, listrik dan biaya sewa gedung. Jadi
modal yang dimasukkan kedalam persekutuan perdata Notaris adalah sepanjang
benda-benda atau biaya-biaya untuk kepentingan kantor bersama.
Pasal 1618 KUHPerdata menyebutkan bahwa dalam persekutuan salah
satu tujuannya adalah membagi keuntungan yang diperoleh karenanya, hal ini
tidak berarti bahwa tidak sepenuhnya persekutuan perdata Notaris mengambil
keuntungan dari persekutuan tersebut. Pasal 36 Undang-Undang No. 30 Tahun
2004 UUJN telah menyebutkan tentang bagaimana Notaris memperoleh
honorarium, Notaris memperoleh honorarium atas pekerjaan jasa hukum yang
diberikan sesuai dengan kewenangannya, dan besarnya honorarium juga sudah
ditentukan oleh UUJN. Keuntungan yang diperoleh pada persekutuan perdata
Notaris adalah hanya sebatas penggunaan gedung dan fasilitas secara bersama-
sama, sehingga menghemat biaya.
Sebagai gambaran bila persekutuan Notaris di Indonesia bisa dilakukan
dengan cara sebagai berikut:
a. persekutuan antara para Notaris dalam satu wilayah kerja/ jabatan
b. Notaris yang baru diangkat bisa langsung menjadi sekutu dari Notaris yang
sudah ada;
95
Achmad Ali, Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis), Toko Gunung Agung,
Jakarta, 2002, Hlm.82-83
commit to user
library.uns.ac.id 111
digilib.uns.ac.id
c. Notaris yang pindah dari satu daerah kedaerah yang lain, bisa menjadi
teman sekutu dari Notaris yang sudah ada di daerah tersebut;
d. untuk kota-kota besar yang pada saat ini hanya bisa diangkat Notaris
pindahan dari kota lain yang sudah menjalani jabatannya misalnya tiga
tahun, sebaiknya dimungkinkan untuk mengangkat Notaris yang baru di
kota tersebut apabila telah bekerja secara terus menerus di kantor
persekutuan untuk jangka waktu tertentu, dan mereka mendapatkan
rekomendasi dari kantor Notaris tempat mereka bekerja bahwa ia akan
diterima sebagai sekutu segera setelah diangkat sebagai Notaris;
Persekutuan perdata Notaris yang dulu dilarang dalam peraturan jabatan
Notaris, dalam perkembangannya sekarang dibenarkan dalam Undang-Undang
Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30
Tahun 2004 Tentang Jabatan Notaris. Dengan pertimbangan jumlah Notaris
yang terus bertambah, yang secara tidak langsung telah bedampak negatif
dalam dunia Notaris, antara lain munculnya persaingan usaha yang tidak sehat
di kalangan Notaris, maka persekutuan perdata Notaris sebagaimana yang
dimaksud merupakan salah satu tindakan yang tepat. Hanya saja kebijakan
persekutuan perdata Notaris yang diatur pada saat ini yaitu dalam UUJN-P
perlu dilakukan dengan perangkat peraturan yang tegas dan jelas, sehingga
tidak terjadi kekaburan dalam pelaksanaannya dan menentukan batasan-batasan
yang jelas terhadap praktek-praktek yang dilarang dalam persekutuan perdata
Notaris.
Secara umum dikenal 3 (tiga) asas perjanjian, yaitu asas konsensualisme,
asas kekuatan mengikat dan asas kebebasan berkontrak. Menurut Herlien
Budiono, ketiga asas tersebut perlu di tambah dengan asas keseimbangan
sehingga lebih sesuai dengan keadaan di Indonesia.96 Di dalam Akta Perjanjian
96
Herlien Budiono, Ajaran Umum Hukum Perjanjian dan Penerapannya di Bidang Kenotariatan,
Citra Aditya, Bandung, 2010, Hlm.29.
commit to user
library.uns.ac.id 112
digilib.uns.ac.id
97
Komariah, Hukum Perdata, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, 2002, Hlm.173.
98
Ibid, Hlm.174.
commit to user
library.uns.ac.id 113
digilib.uns.ac.id
99
Herlin Budiono, Op.Cit, Hlm.33.
100
Herlin Budiono, Kumpulan Tulisan Hukum Perdata Di Bidang Kenotariatan, Citra Aditya Bakti,
Bandung, 2007, Hlm.71.
commit to user